Anda di halaman 1dari 7

SENI BUDAYA KELAS X SEMESTER

GENAP
TAHUN AJARAN 2020-2021
PERKEMBANGAN SENI BUDAYA
NUSANTARA
A. PERKEMBANGAN SENI TARI NUSANTARA
1. Masa Prasejarah
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum masyarakat di Indonesia
Mengenal aliran kepercayaan animism dan dinamisme. Seni gerak
berirama yang kerap dilakukan dalam berbagai acara oleh masyarakat
prasejarah juga dikenal sebagai upacara magis guna berdoa dalam
pengharapan. Contoh : Tari Hujan, Tari Kesuburan, tari Kebangkitan, tari
perburuan, tari perang, dan tari eksorsisme.
2. Masa Hindu Budha
Pada masa sejarah tepatnua setelah masuk dan berkembangnya
agama Hindu dan Budha perkembangan tari di Indonesia juga mengalami
peningkatan. Selain digunakan sebagai metode pemujaan, biasanya tarian
pada masa Hindu- budha juga kerap disajikan dalam mengajarkan nilai-
nilai kehidupan dalam bermasyarakat. Contoh Tarian topeng panji, tari
wayang wong, Sendratari Ramayana, dan Sendratari Mahabarata.
3. Masa Islam
Pada masa masuk perkembangan Islam diNusantara,
perkembangan sedikit banyak mengalami perubahan meskipun tidak
secara signifikan. Selain Hal tersebut, pada masa islam Kostum dan
busana yang dikenakan oleh penari perlahan dimodifikasi agar lebih
tertutup dan meminimalisasikan tampaknya aurat para penarinya.
Contoh Tarian Saman dan Tari Zapin.
4. Masa Kemerdekaan Sampai Saat Ini
Pada masa kemerdekaan, seni tari tidak lagi sekedar ditampilkan
sebagai ritual adat dan keagamaan semata, mealinakna keberaannya telah
meluas sebagai hiburan masyarakat dalam berbagai acara, baik acara
formal maupun non formal.Contoh Tari Kolaborasi dan Tari Moderen
B. PERKEMBANGAN SENI MUSIK NUSANTARA
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini,
yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa
maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik
keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan
musik pop.
1.  Sejarah Musik Nusantara
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan
tersebut adalah sebagai berikut.
 Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat.
Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan
atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik
yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
 Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat
itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam
kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik
istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan  terdiri dari 5
kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon,
kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
 Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga
memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana.
dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga
saat ini.
 Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam
perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai
alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute),
dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.
Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi
Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat 
dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
 Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai
jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan
musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari
perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik
Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga
menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi
Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis
musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik
barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

C. PERKEMBANGAN SENI RUPA NUSANTARA


1. Zaman Batu
Sejak zaman batu, manusia mulai memahami mengenai seni rupa dengan
diketemukannya beberapa peninggalan karya seni rupa.
a.  Zaman Batu Tua (Paleolithikumh)
Pada hakikatnya manusia praaksara di zaman dahulu sebenarnya mulai
memahami senu rupa.yaitu dipertemukannya lukisan kuno digua leang leang
(sulawesi selatan)berupa objek lukisan di gua berupa telapak tangan dan tubuh
manusia
Manusia praaksara juga sudah mulai menciptakan karya seni yang
memiliki fungsi pakai,yang bisa membantu dalam kehidupannya seperti
membuat kapak genggam.benda berupa kapak genggam ditemukan dipacitan
(jawa timur),Parigi(Sulawesi),gombong(Jawa Tengah),Sukabumi(Jawa Barat).
Selama n itu juga banyak ditemukan alat alat dari batu,selanjutnya ditemukan
pula flakes dan peraltan dari tulang (bone culture) diwilayah papua
diketemukan lukisan berupa binatang dari cipratan darah yang dicampur
dengan lemak.
b. Zaman Batu Tengah (mezolithikum)
Pada zaman ini, sudah mulai menunjukan perkembangannya. Bisa
dibuktikan dengan ditemukannya ujung panah, flakes, batu penggiling, pipisan,
kapak batu dan alat alat dari tanduk rusa. Nenek moyang manusia yang hidup
pada zaman ini diperkirakan sudah mulai menetap. Bisa dibuktikan dengan
adanya penemuan tumpukan kulit kerang setinggi 7m dipantai timur sumatera
dan juga sudah ditemukan pecahan tembikar dari tanah liat.
c.        Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Pada zaman ini nenek moyang kita sudah tinggal memetap serta mulai
bercocok tanam. Pada periode ini seni rupa mulai berkembang dibuktikan
dengan ditemukannya kapak lonjong dan persegi. Kapak persegi itu ditemukan
di Lahat, Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan Lereng
Gunung Ijen sedangkan kapak lonjong ditemukan diPapua, Minahasa, Serawak,
dan Kepulauan Tanimbar. Selain itu ddizaman ini seni rupa selangkah lebih
maju dengan diketemukan tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motiv
hiasan yang bersifat magis, perhiasan cincin, kalung, gelang dari batu dan
pakaian dari kulit kayu.
d. Zaman Batu Besar (megalithikum)
Dizaman ini sudah mulai dibangun monumen monumen batu sebagai
upacara keaagamaan yang memiliki nilai seni. Unsur seni dizaman
megalithikum, diantaranya sbb:
1) Dolmensejenis meja dari batu berukuran besar yang fungsinya untuk
meletakkan sesaji diatasnya dan juga sebagai tanda bahwa dibawahnya ada
kuburannya.
2) Menhir Berupa sebuah bangunan yang menyerupai tubuh sebagai tanda
bersemayamnya roh roh dan kekuatan ghaib, menurut kepercayaan kuno.
3) Kuburan batu atau sarcophagus Sejenis peti dari batu untuk menyimpan
orang mati
4) punden berundak Berupa sebuah batu yang disusun berundak menyerupai
candi dan arca batu
2. Zaman Logam
Merupakan zaman mengalami peningkatan dalam bidang karya seni karena
manusia sudah mulai bisa menciptakan berbagai benda dari bahan logam. Pada
zaman ini ditandai masuknya kebudayaan Indo-China ke Indonesia sekitar 500
SM. Peninggalan pada zaman ini berupa kapak perunggu, genderang perunggu,
benda hias dari perunggu.
3. Zaman Klasik
Candi Prambanan merupakan peninggalan seni rupa pada zaman klasik.
Zaman klasik merupakan periode kerajaan-kerajaan di Nusantara, dimana
zaman tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu masa Hindu-Budha dan
masa perkembangan Islam. Pada masa kerajaan Hindu-Budha seni rupa
Nusantara berkembang pesat hal tersebut dapat dibuktikan dari peninggalan
candi-candi diwilayah Nusantara, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan,
Candi Sewu, Candi Singasari, Candi Mendut, keraton ratu boko, dan candi-candi
lainnya. Sedangkan pada masa kerajaan islam banyak meninggalkan seni
bangunan seperti masjid dan makam, bangunan, keraton, kaligrafi, dan ragam
hias berdirikan has islam.
4. Zaman Indonesia Baru
Pada periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat,
karena masa ini negeri kita dijajah oleh kolonialisme barat, kolonialisme Jepang
sampai masa kemerdekaan. Pada zaman Indonesia baru, seni rupa
diklasifikasikan sebagai berikut.
A. Masa Perintisan Terdapat lukisan perkelahian dengan singa. Lukisan tersebut
yang melukis Raden Saleh. Karya raden Saleh banyak sekali antara lain
sebagai berikut:
1. Antara hidup dan mati
2. Penangkapan Diponegoro
3. Perkelahian dengan binatang buas
4. Perburuan
5. Hutan terbakar
6. Banjir
7. Harimau dan mangsanya
8. Merpai yang meletus
B. Masa Mooyindie
Sepeningggal Raden Saleh di Indonesia mengalami kekosongan disebut masa
mooyindie. Lalu bermunculan muncul pelukis-pelukis ternama, Abdullah
Suryohusodo disekolahkan ke luar negeri keturunan bangsawan Solo, Abdulloh
Suryohusodo disekolahkan ke luar negeri, yaitu di akademi Kesenian di Eropa
kemudian setelah pulang ke tanah air mulai mengembangkan lukisannya di
Indonesia denagan gaya yang berbeda. Gaya Abdulloh Suryosubroto
menekankan keelokan dan keindahan alam di Indonesia. Pada perkembangan
selanjutnya pada masa ini muncul pelukis-pelukis terkenal lainnya adalah
Wakidi, Pirngadi, Basuki Abdulloh, dan Wahdi.
Masa Cita Indonesia
Perbedaan karya lukisan antara S.Soedjojono dengan Abdulloh
Suryosubroto terletak pada karyanya. Dimana keindahan yang dibuat oleh
Abdulloh Suryosubroto tidak sesuai dengan kenyataan bangsa Indonesia yang
melarat dan menderita, pekukis S. Sudjoyono kemudian mempelipori lukisan
yang bertolak belakang dengan Mooy Indie yang sesuai dengan penderitaan
bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Kemudian mendirikan perkumpulan
ahli gambar Indonesia (PERSAGI) yang anggotanya Agus Jayasuminta, I.Sutioso,
Rameli, Abdul Salam, Otto Jaya, S.Sudiarjo, dan lainnya karya S.Sudjoyono di
antaranya sebagai berikut.
1. Di Depan Kelambu Terbuka
2. Sayang Saya Bukan Anjing
3. Jongkatan
4. Cap Go Meh
5. Mainan Anak Anak Sunter
6. Bunga Kamboja dan Nyekar
C. Masa Pendudukan Jepang
      

Pada masa penjajahan Jepang pelukis yang bermunculan kebanyakan dari


golongan rakyat biasa seperti Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman
Ngedon, Hendra Gunawan, dan Henk Ngantung.
D. Masa Kemerdekaan
Kemerdekaan adalah masa bergeloranya bangsa Indonesia. Uforia
kemerdekaan juga menggelora dalam darah seni rupa tanah air. Pada masa
kemerdekaan, Affandi mendirikan perkumpulan Seniman Indonesia Muda
disingkat SIM. Anggotanya Affandi, Hendra Gunawan, Suromo, Surono, Abdul
Salam, Sudibyo, dan Trisno Sumarjo, para seniman tersebut menciptakan banyak
karya seni berupa lukisan yang sangat menarik dan indah. Pada perkembangan
selanjutnya setelah keluar dari perkumpulan Seniman Indonesia Muda, Affandi
dan Hendra Gunawan mendirikan Peloekis Rakyat.
E.  Masa seni rupa baru
Pada masa ini, para pelukis sudah berani menampilkan corak baru dalam
penggarapannya. Para seniman muda baru mulai berusaha menciptakan karya
seni rupa  yang baru Yanga tidak tergantung pada suatu media tertentu , dan
sudah menggunakan berbagai media untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda.
Penerapan konsep-konsep yang tabu sudah di terapkan dalam lukisannya.

F. PERKEMBANGAN SENI TEATER NUSANTARA


a. Teater Tradisional
Perkembangan seni teater tradisional Nusantara sudah dimulai sejak
sebelum masa perkembangan hindu. Ketika itu sudah mulai ada tanda-tanda
penciptaan seni teater tradisional yang fungsinya sebagai pendukung upacara
ritual teater tradisional diciptakan pada dasarnya sebagai bagian dari upacara
adat istiadat dalam tatacara kehidupan masyarakat di nusantara.

Beberapa teater tradisional Nusantara yang tercipta, diantaranya wayang kulit,


wayang wong, ludruk, lenong, randai, drama gong, arja, ubrug, ketoprak, dan
sebagainya. Salah satu teater tradisional adalah arja yang ada danasih
diperankan dipulau Dewata Bali.
b. Teater Transisi (Moderen)
Teater transisi merupakan sebutan bagi periode, dimana pada saat teater
tradisional mengalami penurunan akibat adanya pengaruh budaya lain.
Perubahan dari teater transisi dengan teater tradisional terletak pada cerita yang
sudah mulai di tulis, namun saat itu wujud ceritanya masih sangat ringkas
outline story(cerita peradegan). Mengenai cara penyajiannya mulai berubah,
yaitu memakai panggung dan dekorasi. Ada pun dalam teater transisi sudah di
perhitungkan mengenai beberapa teknik yang bisa memperindah dan menarik
pertunjukan teaternya. Ciri masa atau periode transisi mulai mengambil unsur
unsur pertunjukan dari teater barat dan diabdosi dalam teater Nusantara.

c. Teater Kontemporer Indonesia


Sejak munculnya eskponen 70 dalam dunia seni teater. Mulailah seni
teater kontemporer Indonesia. Eksponen 70 ini adalah cara berekspresi teater
dengan gaya khas masing-masing tidak dibatasi kreasinya. Lalu para
seniman teater beraliran kontemporer terus berkreasi sejak tahun 80-an
sampai saat ini.  Seni teater lainnya berkembang seperti seni teater
konvesional, yang tidak akan mati tetapi teater eksperimental terus tumbuh.
Dunia pentas teater semakin kaya jenisnya dan atraktif.

Anda mungkin juga menyukai