Masyarakat Indonesia
dengan Kebudayaan
Bachson-Hoabinh,
Dongson, dan Sahuynh
Nama kelompok:
- Farrentica Chandra
- Natasha Liena
Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan untuk
mencari pemukiman baru di Nusantara. Penyebab migrasi itu diperkirakan
karena bencana alam dan serangan suku bangsa lain.
Nenek moyang bangsa Indonesia termasuk dalam rumpun Austronesia.
Mereka menetap di Nusantara sehingga disebut bangsa Melayu Indonesia.
Perpindahan ini dilakukan dengan 2 gelombang yang kebudayaannya
dianggap lebih maju dikembangkan di Nusantara. Kebudayaan yang
dikembangkan dan bersentuhan dengan kebudayaan asli Indonesia antara
lain sebagai berikut:
1. Kebudayaan Bachson-Hoabinh
A. Asal Usul Kebudayaan Bachson-Hoabinh
Di daerah lembah Sungai Mekong terdapat dua pusat kebudayaan batu, yaitu di pegunungan Bachson dan di
daerah Hoabinh. Peradaban mereka yaitu Mesolithikum dengan kebudayaan berupa kapak Sumatra dengan
manusia pendukung dari ras Papua Melanesoid.
B. Pendukung Kebudayaan Bachson-Hoabinh
Madeleine Colani dari Prancis menamakan kebudayaan tersebut dengan Bachson-Hoabinh menurut daerah asal
mula kebudayaan kapak Sumatra tersebut. Adapun yang menjadi pendukung kebudayaan Kapak Persegi adalah
jenis bangsa Melayu Austronesia. Bangsa yang menjadi pendukung kebudayaan Kapak Lonjong adalah bangsa
Proto Melayu pada sekitar tahun 2000 SM.
Ketika zaman es berakhir, Paparan Sunda terbagi-bagi menjadi beberapa daratan pulau. Ras Papua Melanesoid
sampai di Indonesia pada zaman Holosen. Pada zaman ini Indonesia sudah merupakan kepulauan. Ras Papua
Melanesoid ketika masuk ke Indonesia berada ditingkat kebudayaan Mesolitikum. Kebudayaan ini didukung Ras
Papua Melanesoid. hasil kebudayaan Mesolitikum dibuat dari batu yang telah diasah dengan halus.
C. Bukti Peninggalan Kebudayaan Bachson-Hoabinh
Ada beberapa jenis peralatan kehidupan yang terdapat dalam sampah dapur antara lain, sebagai berikut.
a. Pebbles, jenis kapak genggam Mesolitikum yang sering disebut kapak Sumatra karena banyak ditemukan
di Sumatra.
b. Kapak Pendek (hache court), yang mempunyai bentuk bulat dan panjang.
c. Batu Gilingan (pipisan) kecil, yang berfungsi melembutkan benda. Misalnya, warna berhias untuk upacara
keagamaan.
e. Pecahan tembikar dan barang-barang dari logam hasil budaya akhir zaman praaksara.
2. Kesenian
a. Lukisan pada kapak berupa garis sejajar dan lukisan mata yang ditemukan di
kjokenmodinger.
Begitu juga dengan pola hiasnya dilakukan dengan teknik tekan atau teknik gores.
e. Situs Gilimanuk
Terletak di ketinggian 5 meter dipermukaan laut di pantai Teluk Gilimanuk.
Berdasarkan penelitian geologi, stratigrafi Gilimanuk dibagi menjadi 6 satuan endapan yaitu
satuan batu samping, satuan batu pasir gamping, satuan endapan teras I,II,III, dan satuan
endapan pantai.
Terima Kasih