Nama Kelompok
1. EVI NATASIA
2. FAJAR F.E
3. MARDI GANI
4. NEYSA.L
5. UMANG
6. YORDANIUS ARDI
KELAS XIIS
SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
TAHUN AJARAN 2017/2018
I. Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
Berbagai pendapat yang bermunculan para ahli mengeluarkan argumen disertai alasan yang kuat.
Salah satu pendapat sejarahwan yang nampaknya memiliki bukti dari pemikiran dan penelitiannya
adalah Von Heine Geldern. sejarahwan asal Belanda itu menyatakan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan) diduga datang dalam dua gelombang
migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM.
Pendapat Van Heine Geldern dilatar belakangi oleh penemuan banyak peralatan manusia purba masa
lampau yang berupa batu beliung berbentuk persegi di seluruh wilayah Indonesia meliputi Sumatera,
Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Peralatan manusia purba ini sama persis dengan peralatan manusia
purba di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja terutama di sekitar
wilayah Yunan.
Pendapat Van Heine Geldern juga didukung oleh hasil penelitian Dr. H. Kern di tahun 1899 yang
membahas seputar 113 bahasa daerah di Indonesia. Dari penelitian itu Dr. H. Kern menyimpulkan
bahwa ke semua bahasa daerah tersebut awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, rumpun bahasa
yang dinamai bahasa Austronesia.
Migrasi manusia purba dari daratan Yunan menurut Geldern bukan hanya terjadi satu kali. Ia
menyebut gelombang migrasi terjadi juga di tahun 400 – 300 SM sebagai zaman Perunggu. Manusia
purba yang bermigrasi tersebut membawa bentuk-bentuk kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu
dan nekara yang berasal dari kebudayaan Dong Son. Kebudayaan Dong son merupakan kebudayaan
zaman perunggu yang berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam.
1. Nenek Moyang Indonesia Berasal Dari Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)
Nenek moyang Indonesia berasal merupakan orang Austronesia tiba di Indonesia sekitar tahun 1.500
SM. Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu:
Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah
di Indonesia.
Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke
beberapa daerah di Indonesia.
Bangsa proto melayu dianggap memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan manusia purba
pada umumnya . Ini dibuktikan dengan penemuan kebudayaan neolithikum (batu muda) hampir
semua peralatan mereka terbuat dari batu yang sudah baik dan dihaluskan.
Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa proto melayu yang masuk ke Indonesia melalui
jalan barat. Kapak persegi sendiri banyak ditemukan di wilayah Indonesia Barat yang meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali, dan Sulawesi Utara. Kapak lonjong hasil kebudayaan bangsa
proto melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan timur. Bahwa keturunan bangsa proto melayu
yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papua.
2. Nenek Moyang Indonesia Berasal Dari Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)
Nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan orang-orang austronesia yang datang ke Indonesia
pada gelombang kedatangan kedua, pada tahun 400-300 SM. Bangsa deutro melayu datang ke
Indonesia melalui jalur barat dengan jalan yang mereka tumpuh melewati Yunan (Teluk Tonkin),
Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih maju
dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Mereka sudah berhasil membuat barang-barang dari perunggu
dan besi, beberapa diantaranya antara lain kapak serpatu, kapak corong, dan nekara, serta menhir,
dolmen, sarkopagus, kubur batu, dan punden berundak-undak. Suku bangsa Indonesia saat ini yang
termasuk keturunan bangsa Melayu muda adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
2. Kebudayaan Mesolithikum
Memasuki zaman Mesolithikum, bukan berarti kebudayaan Batu Tua punah.
Kebudayaan itu terus ada. Mesolitihikum berarti kebudayaan Batu Madya. Kebudayaan
Mesolithikum sudah sedikit lebih maju. Alat-alat dari tulang makin berkembang. Secara garis
besar dalam kebudayaan Mesolithikum dikenal adanya kebudayaan Kjokkenmoddinger dan
kebudayaan Abris sous roche
a) Kjokkenmoddinger.
Kjokkenmoddinger berasal dari kata kjokken dan modding. Kjokkoen berarti dapur dan
modding berarti sampah. Kjokkenmoddinger berarti sampah dapur. yang dimaksud
sampah dapur adalah tumpukan kulit kerang yang menggunung dan di dalamnya
ditemukan kapak sejenis kapak genggam yang disebut pebble dan kapak pendek.
Kjokkenmoddinger ditemukan di pantai timur sumatera. Oleh karena itu, jenis pebble ini
sering dinamakan kapak sumatera.
b) Abris Sous Roche
Kebudayaan abris sous roche adalah kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, seperti di
Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Di gua itu ditemukan jenis peralatan dari batu
yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat semacam ini disamping
ditemukan di sampung juga di gua-gua lain, seperti di Besuki, Bojonegoro, dan di
Sulawesi Selatan.
3. Kebudayaan Neolithikum
Kebudayaan Neolithikum, artinya kebudayaan batu baru. Alat-alat batu ini sudah
lebih sempurna dan lebih halus disesuaikan dengan fungsinya. Alat-alat pada zaman
neolithikum dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Ada dua jenis hasil
kebudayaan yang terkenal, yakni kebudayaan kapak beliung persegi dan kapak lonjong.
a) Kapak/ Beliun Persegi
Kapak/beliung persegi pernah ditelitih oleh von Heine Geldern, Beliung persegi ini mirip
dengan cangkul. Alat ini diperkirakan untuk megnerjakan kegaitan pertanian disawah.
Beliung persegi ini tersebar di indonesia bagian barat.
b) Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah alat dari batu yang sudah diasah dan berbentuk lonjong seperti
bulat telur. Alat ini diberi tangkai dan ujungnya diasah sehingga tajam. Alat ini
diperkirakan untuk kegiatan perkebunan, yaitu menebang pohon. Daerah penyebarannya
di Indonesia bagian timur, yaitu di irian dan minahasa.
4. Kebudayaan Logam
Kebudayaan logam dikenal sebagai masa perundagian. Setelah masa bermukim dan
bercocok tanam, mereka mulai mengenal teknologi tahap awal dengan mengembangkan
keterampilan-keterampilan dengan menghasilkan perkakas sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan. dan mengenal juga pembuat alat dari perunggu. Sudah mengenal alat-alat
dengan bahan perunggu dan besi. peralatan dan hasik teknologi pada masa perundagian
antaralain.
a. Peralatan Dari Besi : mata tombak, pisau, cangkul,
b. Gerabah : dari tanah dan tanah liat.
c. Pakaian : telah mengetahui pembuatan pakaian dengan ditemukan
pemukul kulit kayu
d. Perhiasan : kalung, gelang dari batu dan kerang.
e. Nekara : merupakan benda pusaka
f. Kapak Perunggu : kapak corong atau kapak sepatu
5. Kebudayaan Megalithikum
Kebudayaan megalithikum merupakan kebudayaan dengan munculnya bangunan-
bangunan suci yang dibuat dari batu besar, batu itu dikerjakan secara halus tetapi masih
kasar. kebudayaan megalithikum merupakan hasil kebudayaan dengan kegiatan
keagamaan, terutama roh nenek moyang. Hasil kebudayaan megalithikum antara lain
a. Menhir
b. Dolmen
c. Sorkofagus atau Keranda dan Kubur batu
d. Punden Berundak-Undak
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2014/10/hasil-kebudayaan-masa-praaksara-manusia-
purba.html