Anda di halaman 1dari 3

Pecahan Mata uang 2.

000
Pangeran Antasari
Asal dari Banjar (KALIMANTAN SELATAN)
TARIAN ADAT DAYAK

Pecahan Mata Uang 5.000


Tuanku Imam Bonjol
Asal dari Sumatera Barat
Pengrajin tenun, PANDAI SIKEK,SUMATRA BARAT

Pecahan Mata Uang 10.000


Sultan Mahmud Badaruddin II
Asal dari Palembang
Rumah Limas, Museum Balaputera Dewa, Palembang

Pecahan Mata Uang 20.000


Oto Iskandar di Nata
Asal dari Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Pecahan Mata Uang 50.000


Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai
Asal dari Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Pura Ulun Danu Bratan, Bali

Pecahan Mata Uang 100.000


Dr.(HC) Ir. Soekarno
Asal dari Surabaya

Mohammad Hatta
Bukittinggi, Sumatera Barat

Seharusnya, bahasa Inggris hanya digunakan sebagai pelengkap keahlian dan nilai tambah
kemampuan diri. Dan tak seharusnya bahasa Indonesia tak seharusnya tergerus hilang di tanahnya
sendiri.

"Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita gunakan sehari-hari, bahasa Indonesia pun menjadi salah
satu dasar negara yang harusnya kita lestarikan," kata Cahya Nugraha, mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Pancasila kepada CNN Indonesia.

Dia mengatakan, kalau berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam hidup sehari-hari di
Indonesia adalah salah satu wujud nasionalisme. Hanya saja ini juga bukan alasan untuk menutup
diri dari perkembangan dunia luar, termasuk tak mau belajar bahasa Inggris.

"Sekarang ini banyak sekali orang yang lahir dan tinggal di Indonesia tetapi menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Tapi Sebenarnya kedua bahasa, baik bahasa indonesia atau
bahasa Inggris punya peran yang sama pentingnya," ujar Bagus Dwi, mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Pancasila.

"Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari, sedangkan bahasa Inggris sendiri
sebagai modal awal untuk perusahaan yang mensyaratkan mahir berbahasa Inggris. Tapi menurut
saya, kenapa kita tidak menyeimbangkan kedua bahasa ini untuk modal kelangsungan hidup kita?"

BAHASA merupakan sebuah komunikasi antara seseorang dengan orang lain sehingga membentuk
sebuah interaksi melahirkan pemahaman antara keduanya. Bahasa juga dapat diibarat sebuah
remote control yang dapat menyetel manusia tertawa, sedih, menangis lunglai, semangat dan
sebagainya. Bahasa juga dapat digunakan untuk memasukkan gagasan-gagasan ke dalam pikiran
manusia.
Mengapa kita harus belajar bahasa Indonesia ?
Alasannya ialah, karena kita tahu betapa pentingnya sebuah bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang dipakai di Indonesia. Kita sebagai warga Negara
Indonesia pasti sadar diri, betapa banyaknya ragam bahasa di Indonesia. Lain daerah lain bahasa,
orang Sumatera memiliki bahasa sendiri, orang Jawa memiliki bahasa sendiri, orang Kalimantan
memiliki bahasa sendiri. Dan ragam bahasa itu menjadi kebanggaaan kita sebagai warga Negara
Indonesia.
Ada beberapa alasan, mengapa kita perlu belajar bahasa Indonesia :

a.Bahasa menunjukkan bangsa

Sebuah ungkapan atau sebuah pepatah yang memakai 2 unsur atau kata pokok yaitu bahasa dan
bangsa. Dari dua unsur dapat disimpulkan 3 arti yaitu :
1. tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur kata mereka
2. kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya
3. bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi dari bangsa pemilik bahasa tersebut.
b.Ilmu Pengetahuan

Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu kita harus belajar bahasa Indonesia. Sejak kecil kita
sekolah mulai dari sekolah di tingkat dasar, menengah, atas dan sampai kuliah. Ilmu itu di ajarkan
dalam bahasa Indonesia. Kalau dulu kita belajar dari orang lain, kini giliran kita untuk mengajarkan
kepada orang lain. Bagaimana kita dapat mengajarkan kepada orang lain sedangkan bahasa
Indonesia kita berantakan. Apakah ada media lain selain bahasa tulisan untuk kita berbagi ilmu
pengetahuan ? tentu tidak, maka dari itu kita di tuntut untuk melatih agar bahasa Indonesia kita baik
dan sesuai dengan EYD. Kita tidak dituntut 100% baik dalam EYD tetapi separuhnya juga boleh dan
yang paling penting selalu berlatih.
c. Sebelum mempelajari struktur bahasa Asing, pelajari dulu struktur bahasa sendiri.
Jadi aneh kalau orang Indonesia bahasa Inggrisnya baik dan struktur bahasanya bagus, tapi di kasih
untuk menulis dalam bahasa Indonesia jadi berantakan. Maka dari itu pondasi awal untuk
mempelajari bahasa asing baik itu bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Jepang dan lain sebagainya maka
dari itu pelajari dulu struktur bahasa Indonesia dulu baru lanjut belajar strukrur bahasa Asing.
Selain ada itu juga alasan mengapa kita perlu belajar bahasa Indonesia, yaitu :
a. Bahasa Nasional
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi: (1) lambang
kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antarwarga, antardaerah,
dan antarbudaya, dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan
latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing.
Fungsi pertama mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita.
Berdasarkan kebanggaan inilah, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan. Selain itu, rasa
bangga memakai bahasa Indonesia dalam berbagai bidang harus selalu kita bina dan kita tingkatkan.
Fungsi kedua mengindikasikan bahwa bahasa Indonesia -sebagaimana halnya lambang lain, yaitu
bendera merah putih dan burung garuda- mau takmau suka taksuka harus diakui menjadi bagian
yang takdapat dipisahkan dengan bangsa Indonesia. Jadi, seandainya ada orang yang kurang atau
bahkan tidak menghargai ketiga lambang identitas kita ini tentu sedikitnya kita akan merasa
tersinggung dan rasa hormat kita kepada orang tersebut menjadi berkurang atau malah hilang.
Karena itu, bahasa Indonesia dapat menunjukkan atau menghadirkan identitasnya hanya apabila
masyarakat bahasa Indonesia membina dan mengembangkannya sesuai dengan keahlian dalam
bidang masing-masing.
Fungsi ketiga memberikan kewenangan kepada kita berkomunikasi dengan siapa pun memakai
bahasa Indonesia apabila komunikator dan komunikan mengerti. Karena itu, kesalahpahaman
dengan orang dari daerah lain bisa kita hindari kalau kita memakai bahasa Indonesia. Melalui fungsi
ketiga ini pula kita bisa memahami budaya saudara kita di daerah lain.
Fungsi keempat mengajak kita bersyukur kepada Tuhan karena kita telah memiliki bahasa nasional
yang berasal dari bumi kita sendiri sehingga kita dapat bersatu dalam kebesaran Indonesia. Padahal,
ketika dicanangkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia boleh dan bisa dikatakan tidak
memiliki penutur asli karena berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Jawa dan bahasa Sunda paling
banyak penuturnya di antara bahasa-bahasa daerah yang ada di Nusantara ini. Jadi, berdasarkan
jumlah penutur, yang pantas menjadi bahasa nasional sebenarnya kedua bahasa daerah itu. Apalah
jadinya seandainya bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang diangkat menjadi bahasa nasional. Mungkin
saja terjadi perpecahan perang antarsuku, lalu muncul negara-negara kecil. Karena itu, tentu bukan
soal jumlah penutur yang menjadi landasan para pemikir bangsa waktu itu. Mereka berpikiran jauh
ke masa depan untuk kebesaran dan kejayaan bangsa; dan lahirlah bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.

Anda mungkin juga menyukai