Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nurul Azizah Chaniago

NIM : 13030120140093
Mata Kuliah : Arkeologi (C)

Data arkeologi (artefak, ekofak, fitur) pada masa prasejarah, klasik (Hindu Buddha), Islam,
dan Kolonial, beserta contoh dan gambar.
Jawaban :
1. Masa Prasejarah
Zaman prasejarah adalah suatu zaman yang dimana belum mengetahui atau mengenal
tulisan, sehingga pada kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan memungut bahan makanan
yang akan dikonsumsi sehari-hari didapat dari alam. Masa prasejarah atau praaksara tentu
memiliki rentang waktu mereka. Menurut sejarawan Denmark atau sejarawan bernama CJ.
Thomsen percaya bahwa era prasejarah di Indonesia terbagi menjadi beberapa zaman,
zaman Praaksara dibagi menjadi tiga zaman, yang sejauh ini menjadi titik acuan bagi para
penjelajahan Indonesia, yaitu Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.
Data arkeologi pada masa prasejarah, yaitu :
a) Artefak : benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah yang dibuat atau
dimodifikasi oleh manusia dan bisa dipindahkan.
Contoh :
1. Kapak Persegi, fungsi yang pertama dan paling utama adalah sebagai alat
pertanian. Dalam proses pertanian tersebut tujuan utamanya adalah menghasilkan
makanan untuk dapat bertahan hidup. Alat ini banyak ditemukan di wilayah
Indonesia bagian barat, tepatnya berpusat di Sumatera, Jawa, dan juga Bali.

2. Flakes (alat serpih), alat yang terbuat dari batu Chalcedon yang berbentuk kecil.
Fungsi dan kegunaan flakes atau alat serpih dipakai sebagai pisau, alat serut,
penghalus, gurdi, penyayat, pemotong, pengikis, pengeruk, pengerik, penggores dan
lain sebagainya.
3. Nekara Perunggu, berupa alat bunyi-bunyian mirip gendering. Di Indonesia,
nekara ditemukan dalam berbagai ukuran. Nekara terbesar di temukan di Pejeng
(Bali).

b) Ekofak : adalah benda disekeliling yang berkaitan dengan batuan rupa muka fosil
bumi. Benda ekofak zaman pra-aksara menampilkan bagaimana manusia zaman itu
beradaptasi dengan lingkunganya.
Contoh:
1. Kjokkenmoddinger, merupakan tumpukan sampah dapur dari kerrang-kerang
setinggi 7 meter digunakan untuk pembuangan akhir dari sisa-sisa makanan manusia
pada masa pra-aksara. Umumnya ditemukan di pinggir pantai timur sumatera.
Kemudian ada fosil manusia purba seperti meganthropus paleojavanicus ditemukan
di Sangiran, pithecanthropus erectus ditemukan di Bengawan Solo, kemudian Homo
soloensis ditemukan di Solo.

2. Perhiasan, sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik diri.
Umumnya terbuat dari emas dan perak. Namun, pada zaman cocok tanam, perhiasan
dibuat dari batu. Ada juga ditemukan kalung dari bahan kerang. Pada zaman cocok
tanam, perhiasan berfungsi untuk mahar pernikahan laki-laki kepada perempuanya.
Perhiasan seperti ini dapat ditemukan di Jawa Timur, dan Jawa Barat.

3. Fosil, Fosil tulang Sahelanthropus tchadensis mengungkapkan bahwa nenek moyang


manusia berjalan dengan dua kaki mereka pada 7 juta tahun yang lalu.

c) Fitur, peninggalan yang secara keseluruhan tidak dapat dipindahkan tanpa mengubah
bentuk.
Contoh:
1. Abris Souce Roche adalah gua-gua di dekat tebing pantai fungsinya untuk tempat
menetap manusia purba. Ditemukan di Bojonegoro lalu Sulawesi Selatan.
2. Punden berundak bangunan bersusun bertingkat, fungsi pemujaan roh nenek
nenek moyang, ditemukan di Lebak Sibedug, Banten Selatan.

3. Menhir adalah bangunan tugu yang berfungsi untuk menghormati arwah atau roh
nenek moyang. Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar
di atas tanah, namun pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di
tanah Menhir dapat ditemukan salah satunya di Toraja, Sulawesi Selatan.

2. Masa Klasik
merupakan istilah yang digunakan untuk masa Hindu-Buddha yang baik dimulai dari
periode pertumbuhan, perkembangan dan keruntuhan dari kebudayaan hindu-buddha di
nusantara. Masa klasik sangat dipengaruhi oleh kebudayaan India dan juga terdapat
percampuran dengan kebudayaan kebudayaan lokal.
Data arkeologi pada masa prasejarah, yaitu :
a) Artefak
Contoh :
1. Prasasti masa kerajaan Tarumanegara yaitu Prasasti Ciaruteun. Prasasti ini
berfungsi untuk mengetahui bahwa ada kerajaan bernama Tarumanegara (Raja
Purnawarman) dan dewa yang dipuja yaitu Dewa Wisnu. Ditulis menggunakan
huruf Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Prasasti yang memiliki bentuk tapak Kaki
Raja Purnawarman. Prasasti ini berisi tentang kegagahan dan keberanian raja
Purnawarman.
2. Prasasti Yupa yang ditemukan dari abad ke-5 masehi yang berangka tahun 475
M. Penemuan prasasti tertua di Indonesia ini menandai berakhirnya zaman
prasejarah dimana masyarakat sudah mulai mengenal tulisan. Melansir laman
Kemendikbud, prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia yang
terletak di pedalaman Kalimantan Timur dan berpusat di Muara Kaman.

3. Perhiasan emas masa Kerajaan Majapahit yang sebagian besar ditemukan di situs
Trowulan. Sistem pembuatan emas diperoleh dari asimilasi Kebudayaan India
yang disebarkan oleh pedagang India. Fungsi emas bukan hanya untuk
menyempurnakan pakaian dan pakaian tetapi juga sebagai sarana keagamaan
(mantra-mantra). Jenis perhiasan emas yang ditemukan seperti: cincin, jamang,
mahkota, tusuk konde, jempang (penutup kelamin anak perempuan), gelang
tangan dan selempang dada.
b) Ekofak :
Contoh:
1. Pripih yaitu benda-benda tertentu yang ditempatkan dalam wadah untuk ditanam
di beberapa tempat dalam bangunan candi. Benda-benda tersebut: (biji-biji
tanaman: padi, jagung, kopi, jali), rempah-rempah rempah (cendana, kayu, kemiri
dan jinten) serta pinang. Fungsi pripih adalah untuk makanan pokok, bahan
minuman, obat-obatan dan bumbu. Belut banyak ditemukan di Candi Plaosan Lor,
Jawa Tengah.

2. Selat Muria, merupakan perairan purba yang kemudian mengalami pendangkalan


dari proses sedimentasi material beberapa sungai yang bermuara di daerah yang
sekarang disebut Grobogan, Demak, Kudus, dan Pati.

c) Fitur
Contoh:
1. Petirtaan adalah pemandian suci untuk kalangan istana atau bangsawan.
Misalnya, petirtaan Tirtha Empul dan Jolotundo.
2. Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang. Gapura ada yang beratap dan
berdaun pintu dan ada yang menyerupai candi terbelah dua. Gapura yang beratap
disebut Paduraksa dan yang terbelah dua disebut Bentar.

3. Candi Kalasan merupakan candi peninggalan ajaran Budha yang


dipersembahkan untuk Dewi Tara. Terletak di desa kalibening, Tirtamartani,
Kabupaten Sleman. Bentuk candi ini bujur sangkar. Candi ini dibangun oleh Rakai
Panangkaran dari dinasti Syailendra.

3. Masa Islam
Masa Islam adalah periode yang digunakan ketika masuknya Islam pada abad ke-7 hingga
masa kejayaannya dari abad ke-12 sampai abad ke-16. Periode Islam pada arkeologi
ditujukan untuk mengetahui peninggalan-peninggalan yang berasal pada periode tersebut.
Jenis data arkeologi yang terdapat pada masa Islam, antara lain :
a) Artefak
Contoh:
1. Mata uang adalah alat tukar resmi dalam perdagangan. Mata uang peninggalan
islam salah satunya adalah Dirham, jenis mata uang ini diakui secara resmi baik
untuk lokal maupun internasional pada masa kesultanan Samudera Pasai (Aceh).
Mata uang jenis dirham bahkan dijadikan lambang persatuan dalam islam.

2. Kaligrafi, Corak tulisan atau Epigrafi Islam di Leran, Gresik, Jawa Timur, Disebut
juga epigrafi Leran, yaitu tulisan yang dipahatkan pada batu nisan di Makam
seorang Muslimah yang wafat pada akhir abad ke-11 M bernama Fatimah binti
Maimun.

3. Suluk, merupakan karya sastra islam yang berisi mengai Tasawuf, di dalamnya
banyak di bahas tentang keesaan dan keberadaan Allah. Sunan Bonang merupakan
salah satu yang kerap menggubah sastra. Sastra Suluk dan tembang gubahan
pertama ditulis beliau pada lembaran daun lontar. Beberapa karya sastra Sunan
Bonang berbentuk suluk atau tembang tamsil, salah satunya Suluk Wujil.
b) Ekofak
Contoh: Kayu cendana jenis kayu asal Nusa Tenggara yang digunakan untuk membuat
gandha lepa (boreh wangi) fungsinya untuk perlengkapan upacara. Kayu cendana
digunakan sebagai komoditi perdagangan di Nusantara. Lalu pada masa Mataram
Islam digunakan untuk bahan perawatan tubuh seperti pengharum badan dan ruangan
(ratus).

c) Fitur
Contoh:
1. Keraton Kasepuhan, Keraton Kasepuhan merupakan peninggalan Kerajaan
Cirebon. Keraton Kasepuhan terdiri dari dua kompleks bangunan, yaitu Dalem
Agung Pakungwati yang didirikan pada 1430 oleh Pangeran Cakrabuana dan
kompleks Keraton Pakungwati yang didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin
pada 1529.
2. Makam Sunan Kalijaga
Merupakan salah satu makam dari tokoh penyebar Islam di Pulau Jawa. Sunan
Kalijaga atau Susuhunan Kalijaga merupakan seorang tokoh Walisongo. Beliau
dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa karena
kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa.

3. Menara Kudus, Salah Satu Masjid Yang Berperan Dalam Sejarah Perkembangan
Islam Di Indonesia, Khususnya di Jawa. Masjid Yang Berada Di Kudus, Jawa
Tengah, ini memiliki Arsitektur Unik, Yakni Perpaduan Hindu-Jawa Dengan Islam.

4. Masa Kolonial adalah istilah yang masuknya bangsa-bangsa asing seperti Eropa ke
Nusantara. Masa kolonial pada arkeologis ditujukan untuk mengetahui peninggalan-
peninggalan yang berasal pada periode tersebut.
Jenis data arkeologi yang terdapat pada masa kolonial, antara lain :
a) Artefak
Contoh:
1. Keris Kyai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro, keris ini ditemukan di
Volkenkunde, Leiden, Belanda. Kini resmi diserahkan ke museum Nasional
Indonesia tangga 5 Maret 2020.

2. Bambu Runcing, senjata yang terbuat dari bahan bambu yang diruncingkan.
Senjata ini dulu digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat untuk melawan para
penjajah.

3. Mata uang

b) Ekofak
Contoh: pecahan tulang binatang yang ditemukan sel Benteng Lodewijk, Kabupaten
Gresik, Jawa Barat. Tulang Binatang kemungkinan tersebut merupakan sisa-sisa
makanan yang dimakan oleh penghuni Benteng Lodewijk. Tulang binatang yang
ditemukan adalah fragmen tulang bovidae dan Aves (unggas) yang seluruhnya adalah
tulang ayam.
c) Fitur.
Contoh:
1. Fort Rotterdam merupakan sebuah benteng peninggalan masa penjajahan Belanda
yang ada di Makassar. Meski demikian, pada kenyataannya benteng ini dibangun
oleh Kerajaan Gowa dengan nama Benteng Ujung Pandang, sebelum akhirnya
jatuh ke tangan penjajah Belanda pada tahun 1667 dan diberi nama Fort
Rotterdam.

2. Gedung De Javasche Bank. Gedung tersebut merupakan peninggalan masa


kolonial Hindia-Belanda merupakan Bank pertama yang menjalankan kegiatan
perbankan di Indonesia. kemudian adanya nasionalisasi berubah nama menjadi
Bank Indonesia. Pada saat ini gedung tersebut dijadikan museum untuk
menyimpan sejarah perbankan Indonesia.

3. Gedung Balaikota Lama, seorang Hulswit yang mengarsiteki gedung ini pada
tahun 1906. Gedung ini memiliki desain seperti ciri khas bangunan Belanda
lainnya yang sangat kental akan gaya arsitektur Eropa.

Anda mungkin juga menyukai