Tidak diketahui dengan pasti Siapakah pemilik benda-benda itu, dengan cara
apa benda-benda itu dibuat, serta untuk kepentingan apa benda-benda itu
diciptakan. oleh karena itu diperlukan ilmu bantu antara lain geologi arkeologi
dan antropologi budaya.
Geologi diperlukan untuk mengetahui usia usia benda ukur yang terkubur
berdasarkan lapisan bumi. Arkeologi diperlukan untuk mengetahui peninggalan-
peninggalan purbakala atau zaman ketika orang belum mengenal tulisan.
Adapun antropologi budaya diperlukan untuk mengetahui kebudayaan manusia
dari peninggalannya.
1. Kapak genggam
Pada tahun 1935, Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah alat di
Punung Kabupaten Pacitan. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam yang
terbuat dari batu dan Lempung. Bentuk fisiknya masih kasar. Alat-alat yang
ditemukan di Pacitan tersebut disebut chopper atau alat penetak.
Alat-alat yang ditemukan di Pacitan kemudian disebut kebudayaan Pacitan. Dari
hasil penelitian kebudayaan Pacitan dibuat dan digunakan oleh jenis manusia
Pithecanthropus. Selain di Pacitan chopper juga ditemukan di Parigi dan
Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera
Selatan). Alat ini juga ditemukan di luar wilayah Indonesia yaitu di gua
choukoutien peking.
2. Kapak Sumatera
Kapak sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari
batu kali yang dipecah atau dibelah. Sisi luarnya yang sudah halus tidak diapa-
apakan Sedangkan Sisi dalamnya (tempat belah) dikerjakan lebih lanjut sesuai
dengan keperluannya. Kapak ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang
Pantai Sumatra Timur Laut di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera
Utara).
3. Kapak pendek
Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira
setengah lingkaran dan dibuat dengan mukuli dan memecahkan batu tanpa
diasah.
Tajamnya terdapat pada sisi lengkung dan tidak diketahui secara pasti Apa
kegunaan dari alat ini. Kapak ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang
Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
4. Pipisan
1. Kapak persegi
wNama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan penampang
dari alat-alatnya yang berupa persegi panjang atau berbentuk trapesium. Alat ini
bentuknya memanjang dengan penampang Alang berbentuk persegi dan bagian
pangkalnya tidak biasa sebagai tempat ikatan tangkai.
Selain berfungsi sebagai kapak kapak persegi juga digunakan untuk keperluan
lain bergantung pada ukuran dan bentuknya. Untuk kapak persegi yang
berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu sedangkan kapak persegi yang
berukuran lebih besar berbentuk beliung atau Pacul biasanya digunakan sebagai
alat cangkul. Kapak persegi ini dibuat dari bahan batu api dan batu chalcedon.
Berdasarkan penelitian kapak kapak persegi tersebut berasal dari Asia dan
menyebar ke wilayah Indonesia melalui jalan Barat.
2. Kapak bahu
kapak bahwa adalah sejenis kapak persegi yang pada tangkainya diberi leher
sehingga menyerupai bentuk botol persegi. Pada umumnya di wilayah Indonesia
kapak bahu tidak dikenal, hanya di daerah Minahasa Sulawesi Utara kapak ini
ditemukan.
3. Kapak lonjong
4. Perhiasan
5. Pakaian
Masyarakat pra aksara juga mengenal pakaian. Hal ini dibuktikan berdasarkan
penemuan alat pemukul kayu yang biasanya digunakan untuk membuat pakaian
dari kulit kayu di Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Selain membuat pakaian dari
kulit kayu baik juga sudah pandai menenun tekstil nya agak halus. Namun
peninggalannya tidak bisa diketahui karena tidak tahan lama. Satu-satunya
petunjuk tentang hal tersebut bisa didapat dari adanya hiasan tenunan yang
terdapat pada periuk belanga dari peninggalan zaman praaksara tersebut.
1. Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti bangunan megalith berupa peti mati tempat
menyimpan mayat. Bentuknya seperti Palung atau resume yang terbuat dari batu
utuh dan diberi penutup. salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali,
bisa juga di temukan di Bondowoso Jawa Timur . Isinya tulang-belulang manusia
barang-barang perunggu dan besi serta manik-manik.
2. Menhir
Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda
peringatan dengan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi
benda pujaan.
3. Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkakikan menhir tempat sesajen dan pemujaan
kepada nenek moyang yang berfungsi sebagai penutup sarkofagus atau
keranda. Dolmen banyak ditemukan di daerah Besuki Jawa Timur. Di daerah
tersebut biasanya dinamai pandhusa.
4. Kubur batu
onewebid.blogspot.co.id
Kubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu. Keempat Sisinya
berdindingkan papan-papan batu begitu pula alas dan bidang atasnya dari papan
batu. Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di daerah pasemah Wonosari
Cepu dan Cirebon.
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Bangunan ini
terbuat dari batu besar yang utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah sulawesi
utara dan tengah.
5. Arca atau patung
Arca atau patung adalah bangunan peninggalan zaman praaksara yang terbuat
dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang
dan menjadi pujaan. Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di dataran
tinggi pasemah Lembah bada Sulawesi Tengah.
7. Punden berundak