➢ Cara berpikir Kronologis Kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya. Cara berpikir kronolois dapat mempermudah kita dalam melakukan rekontruksi terhadap semua peristiwa masalalu dengan tepat. ➢ Cara berpikir Diakronik Diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batassan waktu. Cara berpikir Diakronik mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, peristiwa, atau kejadian pada waktu yang tertentu. ➢ Cara berpikir Sinkronik Sinkronik berarti cara mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu. Contoh, seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang. ➢ Konsep Ruang dan Waktu Unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa akan memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa peristiwa itu memang ada dan nyata. Adapun unsur waktu akan menjadi batasan temporal dari setiap peristiwa yang telah terjadi atau perjalanan idup manusia.
2. Kehidupan Manusia dan Hasil-hasil budaya masyarakat pra-aksara Indonesia
➢ Masa Paleolithikum (Zaman Batu Tua) Disebut zaman batu tua karena alat penunjang utama untuk berburu dan mengumpulkan makanan sebagian besar terbuat dari batu yang masih kasar atau belum diasah/dihaluskan. Pada masa ini manusia bergantung sepenuhnya pada alam dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Bertempat tinggal secara nomaden (berpindah-pindah) Hasil-hasil budaya: 1. Kapak perimbas 2. Alat Serpih 3. Alat Tulang ➢ Masa Mesolithikum ( Zaman Batu Tengah) Corak kehidupan mereka tetap sama dengan masa sebelumnya, yaitu berburu dan mengumpulkan makanan dari alam. Bedanya selain alat-alat dari batu , pada masa ini mereka juga mampu membuat alat-alat dari tulang dan kulit kerang. Bertempat tinggal di gua-gua, atau tepi pantai. Pertama kali manusia menemukan api. Hasil-hasil budaya: 1. Serpih bilah 2. Alat tulang 3. Kapak genggam Sumatera ➢ Masa Neolithikum (Bercocok Tanam) Disebut juga zaman batu muda, cara hidup dengan kegiatan bercocok tanam. Mereka sudah tinggal secara menetap (sedenter). Gotong Royong juga telah menjadi bagian dari corak kehidupan masyarakat. Mereka mulai mengenal pembagian kerja antara kaum wanita dengan laki-laki. Hasil-hasil budaya: 1. Beliung persegi 2. Kapak lonjong 3. Alat-alat obsidian 4. Mata panah 5. Gerabah 6. Alat pemukul dari kulit kayu 7. Perhiasan ➢ Masa Megalithikum (Bercocok Tanam Tingkat Lanjut) Zaman ini sering juga disebut zaman batu besar. Zaman ini merupakan masa transisi dari zaman batu ke zaman logam. Bangunan Megalithik (besar) tersebar hampir di seluruh Nusantara. 1. Menhir (Tugu atau batu tegak dan sengaja ditempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang sudah meninggal.) 2. Punden Berundak (Bangunan yang disusun secara bertingkat-tingkat yang dimaksudkan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyangg. 3. Kubur Batu • Waruga (Kubur batu yang tidak memiliki tutup banyak ditemukan di Gilimanuk, Bali.) • Sarkofagus (Sejenis kubur batu, tetapi memiliki tutup di atasnya. 4. Dolmen (Bangunan besar yang memiliki banyak bentuk dan fungsi, misalnya penggilih roh atau tempat sesaji pada saat upacara.) 5. Arca Batu (Bentuk arca batu dapat menyerupai binatang atau manusia.) ➢ Masa Perundagian (Zaman Logam) Pada masa ini manusia sudah mampu membuat alat-alat dari logam. Alat-alat logam ini tidak menggantikan gerabah. Penduduk tingal secara menetap. Perdagangan dilakukan dengan cara barter (tukar-menukar). Hasil-hasil budaya: 1. Alat-alat dari logam perunggu • Nekara dan moko • Kapak, Bejana, Patung, Gelang, dan Cincin Perunggu 2. Alat-alat dari Besi 3. Gerabah ➢ Hasil Kebudayaan pada Masa Pra-aksara Tingkat lanjut : Tradisi Lisan 1. Tradisi, Tradisi Lisan, dan Folklor 2. Jenis-jenis Folklor a. Mitos b. Legenda c. Dongeng d. Nyanyian Rakyat e. Upacara 3. Tradisi Lisan yang masih lestari a. Wayang b. Wayang Beber c. Mak Yong d. Didong e. Rabab Pariaman f. Tanggomo.
3. Pengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia
➢ Teori Masuknya Hindu-Budha di Indonesia a. Teori Waisya (Teori ini didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang) b. Teori Ksatria (Pada masa lampau, di India, sering terjadi perang antargolongan. Prajurit yang jenuh atau kalah lantas meninggalkan India.) c. Teori Brahmana (Teori ini didasarkan pada pengamatan terhadap sisa- sisa peninggalan kerajaan-kerajaan bercorak Hindundi Indonesia.) d. Teori Arus Balik (Menurut teori ini berkembangnya pengaruh dan kebudayaan India dilakukan oleh Bangsa Indonesia sendiri.) ➢ Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia 1. Kerajaan Kutai Kerajaan tertua di Indonesia. Terletak di daerah Kutai, Kalimantan Timur. Berdiri sekitar abad ke IV. Prasasti yang ditemukan Yupa (Tugu Batu). Raja yang tekenal Mulawarman, terkenal dengan kedermawanannya menyumbangkan 200.000 ekor sapikepada kaum Brahmana. 2. Kerajaan Tarumanegara Letaknya di wilayah Jawa Barat. Berdiri sejak abad ke V. Prasasti yang ditemukan (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Prasasti Muara Cianten). Raja yang terkenal Purnawarman. 3. Kerajaan Padjajaran (Sunda) Berdiri di wilayah barat Pulau Jawa (Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah). Lokasi pakuan Padjajaran berada di Bogor, Jawa Barat sekarang. Prasasti yang ditemukan Prasasti Canggal (732 M). Raja yang terkenal Raja Sri Baduga Maharaja. 4. Kerajaan Melayu Kerajaan bercorak Budha ini tereltak di Jambi, Sumatra. Berdiri sekitar abad VII-XIV. Raja yang terkenal S.T Mauli Warmadewa Adityawarman. 5. Kerajaan Sriwijaya Bercorak Budha. Berdiri abad VII-XV. Letaknya di Muara Takus, Riau, Palembang. Raja terkenal Dapunta Hyang, Dharmasetu, Balaputradewa. Prasasti yang ditemukan antara lain prasasti Kota Kapur dan Prasasti Kedukan Bukit. 6. Kerajaan Kalingga Kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah yang berdiri sekitar abad ke VII. Prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tuk-Mas. Dipimpin oleh Ratu Sima. 7. Kerajaan Mataram Kerajaa bercorak Hindu berlokasi di pedalaman Jawa Tengah. Prasasti yang ditemukan Prasasti Canggal dan Mantyasih. Raja yang terkenal adalah Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Samaratungga, Rakai Pikatan. Prasasti lain yang ditemukan antara lain prasasti Kalasan, prasasti Kota Kapur. Candi Prambanan dibangun pada masa kerajaan Mataram. 8. Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan bercorak Hindu. Berdiri sekitar abad ke X. Sumber tentang kerajaan ini adalah Prasasti Paradah dan Prasasti Anjukladang. Terletak di Jombang, Jawa Timur. Raja yang memerintah antara lain, Mpu Sindok, Raja Dharmawangsa, Raja Airlangga. 9. Kerajaan Kediri Wilayah Kerajaan Jenggala meliputi daerah MALANG dan delta sungai Brantas. Adapun wilayah Kerajaan Kediri dan Madiun sekarang. Perang saudara antara Jenggala dan Kediri diabadikan dalam sebuah kitab berjudul Barathayudha. Kerajaan bercorak Hindu ini dipimpin oleh Raja Jayabaya dan Kertajaya. 10. Kerajaan Singasari (Tumapel) Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singasari, MALANG. Berdasarkan Prasasti Kudadu, nama resmi kerajaan Singasari adalah Tumapel. Ken Arok memperistri Ken Dedes dan memesan keris kepada Mpu Gandring, namun dengan keris itu pula Ken Arok membunuh Mpu Gandring dan Tunggul Ametung. Arca Amoghapasa. 11. Kerajaan Majapahit (1293-1500) Pusat Kerajaan Majapahit adalah Trowulan, sekarang 10 km barat daya kota Mojokerto, Jawa Timur. Hal ini karena ditemukan artefak berupa bekas tembok dan fondasi bangunan, pintu gapura, candi, saluran air, dan tiang-tiang rumah. Raja yang memerintah antara lain Raaja Wijaya dan Hayam Wuruk. Pengganti Raden Wijaya adalah Gajah Mada. Pada saat pengangkatannya tahun 1336 M, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Pada masa Hayam Wuruk (Gajah Mada), Majapahit mencapai puncak kejayaan: wilayah snagat luas. 12. Kerajaan Bali Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 882 M. Isinya tentang pemberian izin kepada biksu agama Budha untuk membuat pertapaan di Bukit Cintamani. Informasi tentang Raja-raja yang memerintah Bali ditemukan melalui Prasasti Sanur. Rajanya yang memerintah adalah Dharma Udayana Warmadewa.
4. Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Teori-teori masuknya agama Islam di Indonesia a. Teori Gujarat (menurut teori ini islam dibawa oleh para pedagang islam dari Gujarat, India. Bukti yang mendukung teori ini antara lain, batu nisan Sultan Malik AL-saleh dan tulisan marcopolo pedagang dari Venesia). b. Teori Mekkah (bukti dari teori ini adalah adanya pemukiman islam tahun 674 M di Baros, Pantai sebelah barat Sumatra). c. Teori Persia (Bukti pendukung dari teori ini adalah adanya upacara Tabot-upacara memperingati meninggalnya Husain bin Ali, cucu nabi Muhammad-di Bengkulu dan Sumatra Barat setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyura). Jalur-jalur Penyebaran Islam di Indonesia a. Jalur Perdagangan b. Jalur Perkawinan c. Saluran Pendidikan d. Saluran Ajaran Tasawuf e. Saluran Dakwah (Sunan Gresik, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Drajat). f. Saluran Kesenian Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia 1. Kerajaan Samudra Pasai (1267-1521) Letaknya di Pantai Utara Sumatra (Aceh), dekat Persik (Malayasia). Didirikan oleh Sultan Malik AL-Saleh. 2. Kesultanan Aceh (1507-1903) Letaknya di Aceh Besar, didirikan oleh Ali Mughayat Syah. Baru pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak kejayaan. 3. Kesultanan Demak (1500-1568) Berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Adalah kesultanan islam pertama dan terbesar di pantai Utara Jawa. Pendiri Kesultanan ini adalah Raden Patah. Pada masa pemerintahan Raden Patah, dibangun Masjid Agung Demak, yang masih berdiri megah sampai sekarang. Pada masa Sultan Trenggana, Demak berkembang pesat. 4. Kesultanan Mataram Islam (1586-1755) Pusatnya adalah di sebelah Tenggara Kota Yogyakarta, yakni Kotagede. Pendirinya adalah Panembahan Senopati. Pada masa Sultan Agung, Mataram Islam mencapai puncak Kejayaan. 5. Kesultanan Banten (1526-1813) Letaknya di wilayah barat Pulau Jawa sampai ke Lampung di Sumatra. Pemimpin pertama adalah Maulana Hasanudin. 6. Kesultanan Gowa-Tallo (1528-1670) Terletak di Makasar. Raja pertamanya Sultan Alauddin. Kejayaan Makasar mencapai puncaknya pada masa Sultan Muhammad Said dan Sultan Hasanuddin. 7. Kesultanan Ternate (1257-sekarang) dan Kesultanan Tidore (1322- akhir abad XVIII) Secara geografis, kedua kesultanan ini terletak di Kepulauan Maluku, antara Sulawesi dan Papua. Sultan Baabullah. Bukti-bukti pengaruh Islam yang masih ada hingga kini • Dalam bidang politik, konsep dewa-raja yang bercorak Hindu-Buddha diganti menjadi sultan. • Dalam bidang sosial-budaya, sistem kasta perlahan-lahan menghilang. • Dalam bidang seni bangunan,contoh makam, masjid, dan keraton. • Dalam bidang seni sastra, • Dalam bidang seni rupa, contohnya seni kaligrafi • Dalam bidang seni tari dan musik,
5. Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia
❖ Latar belakang masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia Tujuan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah berdagang. Dalam perkembangannya kemudian, bangsa Barat mulai menguasai wilayah-wilayah yang didudukinya secara politik dan militer untuk mengamankan monopoli perdagangan. Faktor utama: 1. Gold (adanya prospek ekonomi di Dunia Timur serta keinginan untuk berdagang secara langsung dengan Dunia Timur), 2. Gospel (menyebarkan agama nasrani), 3. Glory (mencapai kejayaan sebagai bangsa. ❖ Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di Indonesia 1. Masuknya Bangsa Portugis di Indonesia Di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque, sasaran ekspedisi militernya adalah Malaka. Persekutuan Portugis-Pajajaran kemudian mencemaskan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, termasuk Kesultanan Demak. 2. Masuknya Bangsa Spanyol di Indonesia Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 di bawah pimpinan Sebastian del Cano. Pelaut -pelaut Spanyol kemudian membangun persekutuan dengan Kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore yang lama terlibat persaingan ekonomi dan politik dengan kesultanan Ternate memerlukan sekutu, umtuk mengimbangi Ternate yang sudah lebih dahulu bersekutu dengan Portugis. 3. Masuknya Bangsa Belanda di Indonesia Ekspedisi Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, tiba di Banten pada bulan Juni 1596 tapi gagal menapakkan kaki di Nusantara sebab sikap rombongan yang angkuh dan sombong. Ekspedisi kedua terjadi dalam kurun waktu 1598-1600, di bawah pimpinan J. C. Van Neck, kali kedua diterima dan disambut dengan baik oleh Sultan Banten. ❖ Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) (1602-1709) VOC adalah organisasi dagang resmi yang didirikan oleh Belanda. Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia anatara lain adalah Tanam Paksa, memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. VOC tidak segan- segan menggunakan taktik “devide at impera” yang secara harfiah “pecah- belahlah dan kuasai”. Setelah berkuasa lebih dari 200 tahun, VOC mengalami kemunduran hinga dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1799. ❖ Indonesia pasca-VOC Masuknya Pengaruh Perancis dan Pendudukan Inggris. 1. Herman Williem Daendels (1808-1811) Memegang dua tugas utama, yaitu: (1) mempertahankan Pulau Jawa agar jangan sampai jatuh ke tangan Inggris dan (2) memperbaiki keadaan tanah jajahan dari berbagai aspek, terutama penyelewengan dan korupsi. 2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814) Selama pemerintahannya, ia sangat menekankan asas-asas liberal, yaitu kebebasan, kesetaraan, dan supermasi hukum. Hal itu diwujudkannnya dalam beberapa kebijakan antara lain, menghapus tanam paksa dan kerja rodi (kerja paksa). ❖ Masa Kekuasaan Belanda (1816-1942) Kedatangan kembali Belanda ini disambut berbagai perlawanan, diantaranya Perang Saparua, Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Bone. Untuk menyelamatkan Belanda dari krisis ekonomi diutuslah Johannes Van Den Bosch sebagai gubernur jendral yang baru. Tugas utamanya: menggali dana semkasimal mungkin untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan. Dari sinilah kebijakan tanam pakssa dimulai. Sistem tanam pakssa menuai kritikan dari berbagai pihak, bahkan dari orang- orang Belanda sendiri. Pengkritiknya adalah Eduard Douwes Dekker. Kritiknya ditulis dalam buku Max Havelaar (1860), dengan menggunakan nama samaran multatuli. Sistem tanam paksa kemudian dihapus pada tahun 1870 setelah dikeluarkannya UU Agraria dan UU Gula. 6. Dampak Penjajahan Bangsa Eropa bagi Indonesia, Lahirnya Pergerakan nasional dan Sumpah Pemuda. ❖ Berbagai kebijakan Pemerintah Kolonial yang memicu Perlawanan Lokal. 1. Kebijakan Portugis a. Monopoli perdagangan rempah-rempah b. Penyebaran agama Kristen 2. Kebijakan VOC dan Pemerintah Kolonial Belanda a. Monopoli perdagangan rempah-rempah b. Campur tangan terhadap masalah internal kerajaan c. Ekspansi wilayah demi melancarkan kebijakan pintu terbuka d. Arogansi Belanda terhadap kerajaan pribumi e. Adanya praktik diskriminasi terhadap penduduk pribumi f. Penderitaan rakyat akibat sistem Tanam Paksa, kebijakan Pintu Terbuka, serta Politik Etis. ❖ Perlawanan terhadap Kolonialisme sebelum Lahirnya Kesadaran Nasional. • Bersifat lokal • Bergantung pada seorang pimpinan kharismatik • Perlawanan mengandalkan kekuatan senjata • Mudah dipecah belah. 1. Perlawanan terhadap Portugis a. Perlawanan Kesultanan Ternate b. Perlawanan Kesultanan Demak c. Perlawanan Kesultanan Aceh 2. Perlawanan terhadap Kolonialisme Belanda a. Perlawanan Pattimura di Maluku (1817) b. Perlawanan Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Jawa Tengah (1825- 1830) c. Perlawanan Kesultanan Palembang oleh Sultan Badaruddin (1804- 1821) d. Perang Padri oleh Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat (1803-1838) e. Perang Aceh oleh Teuku Umar dan Cut Nyak Dien (1873-1904) f. Perlawanan Sisingamangaraja XII/Perang Tapanuli oleh Raja Sisingamangaraja (1870-1907) g. Perang Puputan/Perang sampai titik darah penghabisan oleh I Gusti Ketut Jelantik di Bali (1846-1849) h. Perlawanan Kesultanan Banjar/Perang Banjar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah oleh Pangeran Antasari (1859-1905) ❖ Lahirnya Pergerakan Nasional 1. Ciri Perjuangan Melawan Kolonialisme setelah Tahun 1908 a. Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar b. Bersifat nasional c. Perjuangan menggunakan jalur organisasi d. Memiliki organisasi yang memungkinkan adanya kaderisasi e. Memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu Indoensia merdeka. 2. Faktor Pendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional a. Faktor internal b. Faktor eksternal 3. Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia a. Periode Awal Perkembangan 1. Budi Utomo (BU) Didirikan pada 20 Mei 1908, Budi Utomo menjadi organisasi modern pertama yang memberikan inspirasi kepada kaum nasionalis. 20 Mei diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Organisasi ini dipelopori oleh Dr. Wahidin Soedirohoeodo bersama dr. Soetomo. 2. Serekat Islam (SI) Organisasi ini didirikan oleh H. Samanhudi pada tahun 1911 dengan nama awal Serekat Dagang Islam. 3. Muhammadiyah Didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Organisasi ini bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial menuju tercapainya kebahagiaan lahir-batin. b. Periode Nasionalisme Politik 1. Indische Partij (IP) Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai yakni Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). 2. Gerakan Pemuda Kongres Pemuda I di Jakarta tahun 1926. Kongres Pemuda II di Jakarta tanggal 26-28 Oktober 1928, berhasil menunjukkan persatuan dan tekad yang sama melalui Sumpah Pemuda, yang isinya: mereka berikrar untuk “bertanah air satu, yaitu tanah air Indonesia, berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia dan berbahasa satu, yaitu bahasa Indonesia”. 3. Gerakan Perempuan Kondisi perempuan Indonesia pada zaman pertengahan abad ke 19 masih tertinggal jauh dibandingkan dengan kaum lelakinya. Hal ini sedikit demi sedikit mengalami perubahan ketika seorsng putri Bupati Jepara R. A. Kartini berkesempatan mengenyam pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda. Menerbitkan buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kartini mencita-citakan sebuah masyarakat yang dimana ada kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan. Apa yang diperjuangkan Kartini kemudian dikenal dengan istilah emansipasi.
7. Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan dan terbentuknya Pemerintah Indonesia.
❖ Pendudukan Jepang di Indonesia Jepang menyerang Hindia Belanda (Indonesia) pada 11 Januari 1942 dengan pendaratan di Tarakan, Kalimantan Timur. Sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang. Tujuan Jepang menyerang Indonesia adalah menguasai SDA, terutama Minyak Bumi. ❖ Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang Jepang membentuk lembaga militer dan semimiliter dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga perang Jepang yang terlatih, yang pada akhirnya dapat dianddalkan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. ❖ Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia 1. Bidang Politik ➢ Mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan melarang penggunaan bahasa Belanda. ➢ Membentuk kerja sama dengan tokoh Gerakan Tiga A ➢ Membentuk kembali organisasi masyarakat yang disebut dengan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan menunjuk empat serangkai, yakni, Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K. H. Mas Mansyur sebagai pemimpin. 2. Bidang Ekonomi ➢ Menyita aset-aset ekonomi yang penting ➢ Melakukan pengawasan yang ketat dalam bidang ekonomi ➢ Kebijakan Self-sufficiency ➢ Setoran wajib, romusa, merosotnya produksi pangan dan kelaparan. 3. Bidang Sosial ➢ Romusa (Kerja Paksa) ➢ Pendidikan ➢ Bahasa dan stratifikasi sosial. 4. Bidang Kebudayaan ❖ BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dibentuk tanggal 27 April 1945. Diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil R. P. Soeroso. Anggotanya berjumlah 60 orang. Sidang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Hasil sidang pertama adalah sebuah rumusan dasar negara. Perumus dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. BPUPKI dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945. ❖ PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, badan ini ditetapkan tanggal 9 Agustus 1945 dengan ketua Ir. Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta. Anggotanya berjumlah 21 orang. ❖ Peristiwa Rengasdengklok Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00, sejumlah pemuda anatara lain Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Golongan muda kembali mendesak agar Soekarno dan Hatta segera memproklamassikan Kemerdekaan Indonesia. ❖ Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Rapat persiapan oleh Soekarno, Moh. Hatta. Turut juga bersama Achmad Soebardjo, Sukarni, Burhanudin Muhammad Diah, Sudiro, Saayuti Melik. Teks Proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pukul 10.00 WIB. Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati. Bendera dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendraningrat. 8. Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ❖ NICA (Netherland Indies Civil Administration) NICA adalah otoritas resmi semimiliter di bawah sekutu yang bertugas mengendalikan pemerintahan sipil di Hindia-Belanda setelah Jepaang menyerah. Kedatangan NICA yang membonceng Sekutu (Inggris) mengundang ketegangan karena rakyat Indonesia. 1. Pertempiuran Medan Area (Sejak 13 Oktober 1945, di Hotel Bali, Medan) 2. Pertempuran Ambarawa (Sejak 26 Oktober 1945, di wilayah Jawa Tengah) 3. Pertempuran Surabaya (10 November 1945, di Surabaya) 4. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1945) 5. Peristiwa Bandung Lautan Api (23 Maret 1945) 6. Pertempuran Puputan Margarana (18 November 1945 di Bali) 7. Peristiwa Westerling di Makasar 97 Desember 1945) ❖ Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui Strategi Diplomasi Diplomasi itu dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan negara-negara PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda ke hadapan Dewan Keamanan PBB, dan berunding langsung dengan Belanda. 1. Perundingan Linggajati, dilangsungkan di Linggajati, Cirebon, Jawa Barat pada 10 November 1946. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Pembentukan RIS akan segera dilaksanakan sebelum 1 Januari 1949. 2. Komisi Tiga Negara (KTN) Dibentuk tanggal 25 Agustus 1947, menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. 3. Perjanjian Renville dimulai 8 Desember 1947 4. Perjanjian Roem-Royen 17 April 1949 5. Konferensi Inter Indonesia 6. Konferensi Meja Bundar 23 Agustus 1949-2 November 1949 7. Penyerahan Kedaulatan 27 Desember 1949 9. Perjuangan Mempertahankan Integritas NKRI ❖ Masa Revolusi Fisik (1945-1950)/Konflik Ideologi a. Pemberontakan PKI Madiun 1948 dipimpin Muso b. DI/TII c. Pembentukan RIS (Republik Indonesia Serikat terbentuk setelah Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda (tanpa Nugini Belanda) pada tanggal 27 Desember 1949. Negara ini merupakan perserikatan antara Republik Indonesia dan negara-negara yang dibentuk Belanda di Nusantara dari tahun 1946 hingga 1949) d. Gerakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) dipimpin Raymod Westerling e. Gerakan Andi Aziz f. Republik Maluku Selatan ❖ Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) a. Terbentuknya dewan-dewan daerah b. PRRI/Permesta ❖ Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) G30S/PKI merupakan erakan yang terjadi pada malam 30 September 1965 10. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada massa awal Kemerdekaan sampai masa Demokrassi Terpimpin. ❖ Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong pembentukan partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi. Maklumat ini dikeluarkan untuk persiapan rencana penyelenggaraan pemilu 1946. ❖ Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Masa ketika pemerintah Indonesia mengganti UUD RIS dengan UUD-Sementara 1950. Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 2 September 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. ❖ Demokrasi Terpimpin berjalan berdasarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965. Paham demokrasi ini berdasarkan paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan ( sila ke-4 dari Pancasila ). ❖ Aksi Tritura adalah: Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya. Perombakan kabinet Dwikora. Turunkan harga pangan. 11. Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru sampai dengan awal Reformasi, serta peranan mahasiswa dan pemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia. ❖ Surat Perintah Sebelas Maret, lebih dikenal dengan singkatannya Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966 yang memberikan mandat kepada Letnan Jenderal Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), untuk mengambil segala tindakan yang "dianggap perlu" untuk mengatasi situasi keamanan dan kestabilan pemerintahan yang buruk pada masa pembersihan setelah terjadinya Gerakan 30 September. ❖ Orde Baru (sering kali disingkat Orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Jenderal Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.[3] Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela dan pengekangan kebebasan berpendapat. ❖ Sampai tanggal 21 Mei 1998 di Istanah Merdeka Presiden Soeharto mundur dari jabatannya dan sekaligus pengambilan sumpah jabatan oleh BJ. Habibie sebagai presiden ke 3 Indonesia. ❖ Era reformasi atau era pasca-Suharto di Indonesia dimulai pada tahun 1998, tepatnya saat Kejatuhan Soeharto Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B.J. Habibie. Periode ini didirikan oleh lingkungan sosial politik yang lebih terbuka. 12. Peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara lain KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting ❖ Peran Bangsa Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia a. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ... b. Misi Garuda. ... c. Konferensi Asia Afrika (KAA) ... d. 4. Gerakan Non Blok (GNB) ... e. Deklarasi Djuanda. ... f. 6. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ... g. 7. Organisasi Konferensi Islam (OKI) ... h. Jakarta Informal Meeting (JIM) ❖ Perjuangan bangsa Indonesia di bidang hukum laut : a. Deklarasi Djuanda (pernyataan kepada masyarakat internasional bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI) b. Landas Kontinen (dasar laut yang merupakan kelanjutan dari kontinen atau bentuk dilihat dari segi geologi atau geomorfologinya. Jarak landas kontinen perairan indonesia adalah memajang dari pantai sampai pada kedalaman laut 100 hingga 200 meter) c. Zona Ekonomi Eksklusif (Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) adalah zona yang luasnya 200 mil dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa). 13. Kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi) ❖ perkembangan IPTEK pada masa orde baru dan reformasi Pada masa Orde Baru, Indonesia berhasil memiliki Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Pada teknologi televisi, pada tahun 1989, pemerintah mengizinkan kehadiran televisi swasta sehingga bermunculan TV swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar dan sebagainya. ❖ Adanya IPTEK membuat kita mudah mengirim barang jarak jauh dalam waktu yang cepat. Perkembangan IPTEK membuat distribusi semakin mudah dan ekonomi semakin meningkat. IPTEK membuat suatu negara dapat mengembangkan perdagangannya ke luar negeri melalui ekspor komoditas. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.