Anda di halaman 1dari 13

JAWABAN KISI-KISI SEJARAH INDONESIA

1. Konsep dasar Sejarah


➢ Cara berpikir Kronologis
Kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun
peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya. Cara
berpikir kronolois dapat mempermudah kita dalam melakukan rekontruksi
terhadap semua peristiwa masalalu dengan tepat.
➢ Cara berpikir Diakronik
Diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam
batassan waktu. Cara berpikir Diakronik mengajarkan kepada kita untuk lebih
teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, peristiwa, atau kejadian
pada waktu yang tertentu.
➢ Cara berpikir Sinkronik
Sinkronik berarti cara mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan
karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu. Contoh, seorang
sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman
Jepang.
➢ Konsep Ruang dan Waktu
Unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa akan memberikan
gambaran yang jelas kepada kita bahwa peristiwa itu memang ada dan nyata.
Adapun unsur waktu akan menjadi batasan temporal dari setiap peristiwa yang
telah terjadi atau perjalanan idup manusia.

2. Kehidupan Manusia dan Hasil-hasil budaya masyarakat pra-aksara Indonesia


➢ Masa Paleolithikum (Zaman Batu Tua)
Disebut zaman batu tua karena alat penunjang utama untuk berburu dan
mengumpulkan makanan sebagian besar terbuat dari batu yang masih kasar
atau belum diasah/dihaluskan. Pada masa ini manusia bergantung sepenuhnya
pada alam dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Bertempat tinggal
secara nomaden (berpindah-pindah)
Hasil-hasil budaya:
1. Kapak perimbas
2. Alat Serpih
3. Alat Tulang
➢ Masa Mesolithikum ( Zaman Batu Tengah)
Corak kehidupan mereka tetap sama dengan masa sebelumnya, yaitu berburu
dan mengumpulkan makanan dari alam. Bedanya selain alat-alat dari batu ,
pada masa ini mereka juga mampu membuat alat-alat dari tulang dan kulit
kerang. Bertempat tinggal di gua-gua, atau tepi pantai. Pertama kali manusia
menemukan api.
Hasil-hasil budaya:
1. Serpih bilah
2. Alat tulang
3. Kapak genggam Sumatera
➢ Masa Neolithikum (Bercocok Tanam)
Disebut juga zaman batu muda, cara hidup dengan kegiatan bercocok tanam.
Mereka sudah tinggal secara menetap (sedenter). Gotong Royong juga telah
menjadi bagian dari corak kehidupan masyarakat. Mereka mulai mengenal
pembagian kerja antara kaum wanita dengan laki-laki.
Hasil-hasil budaya:
1. Beliung persegi
2. Kapak lonjong
3. Alat-alat obsidian
4. Mata panah
5. Gerabah
6. Alat pemukul dari kulit kayu
7. Perhiasan
➢ Masa Megalithikum (Bercocok Tanam Tingkat Lanjut)
Zaman ini sering juga disebut zaman batu besar. Zaman ini merupakan masa
transisi dari zaman batu ke zaman logam. Bangunan Megalithik (besar)
tersebar hampir di seluruh Nusantara.
1. Menhir (Tugu atau batu tegak dan sengaja ditempatkan di suatu tempat
untuk memperingati orang yang sudah meninggal.)
2. Punden Berundak (Bangunan yang disusun secara bertingkat-tingkat yang
dimaksudkan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyangg.
3. Kubur Batu
• Waruga (Kubur batu yang tidak memiliki tutup banyak ditemukan
di Gilimanuk, Bali.)
• Sarkofagus (Sejenis kubur batu, tetapi memiliki tutup di atasnya.
4. Dolmen (Bangunan besar yang memiliki banyak bentuk dan fungsi,
misalnya penggilih roh atau tempat sesaji pada saat upacara.)
5. Arca Batu (Bentuk arca batu dapat menyerupai binatang atau manusia.)
➢ Masa Perundagian (Zaman Logam)
Pada masa ini manusia sudah mampu membuat alat-alat dari logam. Alat-alat
logam ini tidak menggantikan gerabah. Penduduk tingal secara menetap.
Perdagangan dilakukan dengan cara barter (tukar-menukar).
Hasil-hasil budaya:
1. Alat-alat dari logam perunggu
• Nekara dan moko
• Kapak, Bejana, Patung, Gelang, dan Cincin Perunggu
2. Alat-alat dari Besi
3. Gerabah
➢ Hasil Kebudayaan pada Masa Pra-aksara Tingkat lanjut : Tradisi Lisan
1. Tradisi, Tradisi Lisan, dan Folklor
2. Jenis-jenis Folklor
a. Mitos
b. Legenda
c. Dongeng
d. Nyanyian Rakyat
e. Upacara
3. Tradisi Lisan yang masih lestari
a. Wayang
b. Wayang Beber
c. Mak Yong
d. Didong
e. Rabab Pariaman
f. Tanggomo.

3. Pengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia


➢ Teori Masuknya Hindu-Budha di Indonesia
a. Teori Waisya (Teori ini didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar
datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang)
b. Teori Ksatria (Pada masa lampau, di India, sering terjadi perang
antargolongan. Prajurit yang jenuh atau kalah lantas meninggalkan India.)
c. Teori Brahmana (Teori ini didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-
sisa peninggalan kerajaan-kerajaan bercorak Hindundi Indonesia.)
d. Teori Arus Balik (Menurut teori ini berkembangnya pengaruh dan
kebudayaan India dilakukan oleh Bangsa Indonesia sendiri.)
➢ Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan tertua di Indonesia. Terletak di daerah Kutai, Kalimantan
Timur. Berdiri sekitar abad ke IV. Prasasti yang ditemukan Yupa (Tugu
Batu). Raja yang tekenal Mulawarman, terkenal dengan
kedermawanannya menyumbangkan 200.000 ekor sapikepada kaum
Brahmana.
2. Kerajaan Tarumanegara
Letaknya di wilayah Jawa Barat. Berdiri sejak abad ke V. Prasasti yang
ditemukan (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan
Prasasti Muara Cianten). Raja yang terkenal Purnawarman.
3. Kerajaan Padjajaran (Sunda)
Berdiri di wilayah barat Pulau Jawa (Banten, Jakarta, Jawa Barat,
dan sebagian Jawa Tengah). Lokasi pakuan Padjajaran berada di Bogor,
Jawa Barat sekarang. Prasasti yang ditemukan Prasasti Canggal (732
M). Raja yang terkenal Raja Sri Baduga Maharaja.
4. Kerajaan Melayu
Kerajaan bercorak Budha ini tereltak di Jambi, Sumatra. Berdiri sekitar
abad VII-XIV. Raja yang terkenal S.T Mauli Warmadewa
Adityawarman.
5. Kerajaan Sriwijaya
Bercorak Budha. Berdiri abad VII-XV. Letaknya di Muara Takus, Riau,
Palembang. Raja terkenal Dapunta Hyang, Dharmasetu,
Balaputradewa. Prasasti yang ditemukan antara lain prasasti Kota Kapur
dan Prasasti Kedukan Bukit.
6. Kerajaan Kalingga
Kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah yang berdiri sekitar abad ke
VII. Prasasti yang ditemukan adalah prasasti Tuk-Mas. Dipimpin oleh
Ratu Sima.
7. Kerajaan Mataram
Kerajaa bercorak Hindu berlokasi di pedalaman Jawa Tengah. Prasasti
yang ditemukan Prasasti Canggal dan Mantyasih. Raja yang terkenal
adalah Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Samaratungga, Rakai
Pikatan. Prasasti lain yang ditemukan antara lain prasasti Kalasan,
prasasti Kota Kapur. Candi Prambanan dibangun pada masa kerajaan
Mataram.
8. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan bercorak Hindu. Berdiri sekitar abad ke X. Sumber tentang
kerajaan ini adalah Prasasti Paradah dan Prasasti Anjukladang. Terletak
di Jombang, Jawa Timur. Raja yang memerintah antara lain, Mpu
Sindok, Raja Dharmawangsa, Raja Airlangga.
9. Kerajaan Kediri
Wilayah Kerajaan Jenggala meliputi daerah MALANG dan delta sungai
Brantas. Adapun wilayah Kerajaan Kediri dan Madiun sekarang.
Perang saudara antara Jenggala dan Kediri diabadikan dalam sebuah
kitab berjudul Barathayudha. Kerajaan bercorak Hindu ini dipimpin oleh
Raja Jayabaya dan Kertajaya.
10. Kerajaan Singasari (Tumapel)
Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan di daerah Singasari, MALANG. Berdasarkan Prasasti
Kudadu, nama resmi kerajaan Singasari adalah Tumapel. Ken Arok
memperistri Ken Dedes dan memesan keris kepada Mpu Gandring,
namun dengan keris itu pula Ken Arok membunuh Mpu Gandring dan
Tunggul Ametung. Arca Amoghapasa.
11. Kerajaan Majapahit (1293-1500)
Pusat Kerajaan Majapahit adalah Trowulan, sekarang 10 km barat
daya kota Mojokerto, Jawa Timur. Hal ini karena ditemukan artefak
berupa bekas tembok dan fondasi bangunan, pintu gapura, candi,
saluran air, dan tiang-tiang rumah. Raja yang memerintah antara lain
Raaja Wijaya dan Hayam Wuruk. Pengganti Raden Wijaya adalah
Gajah Mada. Pada saat pengangkatannya tahun 1336 M, Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa. Pada masa Hayam Wuruk (Gajah Mada),
Majapahit mencapai puncak kejayaan: wilayah snagat luas.
12. Kerajaan Bali
Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 882 M. Isinya tentang pemberian
izin kepada biksu agama Budha untuk membuat pertapaan di Bukit
Cintamani. Informasi tentang Raja-raja yang memerintah Bali ditemukan
melalui Prasasti Sanur. Rajanya yang memerintah adalah Dharma
Udayana Warmadewa.

4. Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


Teori-teori masuknya agama Islam di Indonesia
a. Teori Gujarat (menurut teori ini islam dibawa oleh para pedagang islam
dari Gujarat, India. Bukti yang mendukung teori ini antara lain, batu
nisan Sultan Malik AL-saleh dan tulisan marcopolo pedagang dari
Venesia).
b. Teori Mekkah (bukti dari teori ini adalah adanya pemukiman islam
tahun 674 M di Baros, Pantai sebelah barat Sumatra).
c. Teori Persia (Bukti pendukung dari teori ini adalah adanya upacara
Tabot-upacara memperingati meninggalnya Husain bin Ali, cucu nabi
Muhammad-di Bengkulu dan Sumatra Barat setiap tanggal 10
Muharam atau 1 Asyura).
Jalur-jalur Penyebaran Islam di Indonesia
a. Jalur Perdagangan
b. Jalur Perkawinan
c. Saluran Pendidikan
d. Saluran Ajaran Tasawuf
e. Saluran Dakwah (Sunan Gresik, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan
Giri, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan
Drajat).
f. Saluran Kesenian
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
1. Kerajaan Samudra Pasai (1267-1521)
Letaknya di Pantai Utara Sumatra (Aceh), dekat Persik (Malayasia).
Didirikan oleh Sultan Malik AL-Saleh.
2. Kesultanan Aceh (1507-1903)
Letaknya di Aceh Besar, didirikan oleh Ali Mughayat Syah. Baru pada
masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak
kejayaan.
3. Kesultanan Demak (1500-1568)
Berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Adalah kesultanan islam pertama
dan terbesar di pantai Utara Jawa. Pendiri Kesultanan ini adalah Raden
Patah. Pada masa pemerintahan Raden Patah, dibangun Masjid Agung
Demak, yang masih berdiri megah sampai sekarang. Pada masa Sultan
Trenggana, Demak berkembang pesat.
4. Kesultanan Mataram Islam (1586-1755)
Pusatnya adalah di sebelah Tenggara Kota Yogyakarta, yakni Kotagede.
Pendirinya adalah Panembahan Senopati. Pada masa Sultan Agung,
Mataram Islam mencapai puncak Kejayaan.
5. Kesultanan Banten (1526-1813)
Letaknya di wilayah barat Pulau Jawa sampai ke Lampung di Sumatra.
Pemimpin pertama adalah Maulana Hasanudin.
6. Kesultanan Gowa-Tallo (1528-1670)
Terletak di Makasar. Raja pertamanya Sultan Alauddin. Kejayaan
Makasar mencapai puncaknya pada masa Sultan Muhammad Said dan
Sultan Hasanuddin.
7. Kesultanan Ternate (1257-sekarang) dan Kesultanan Tidore (1322-
akhir abad XVIII)
Secara geografis, kedua kesultanan ini terletak di Kepulauan Maluku,
antara Sulawesi dan Papua. Sultan Baabullah.
Bukti-bukti pengaruh Islam yang masih ada hingga kini
• Dalam bidang politik, konsep dewa-raja yang bercorak Hindu-Buddha
diganti menjadi sultan.
• Dalam bidang sosial-budaya, sistem kasta perlahan-lahan menghilang.
• Dalam bidang seni bangunan,contoh makam, masjid, dan keraton.
• Dalam bidang seni sastra,
• Dalam bidang seni rupa, contohnya seni kaligrafi
• Dalam bidang seni tari dan musik,

5. Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia


❖ Latar belakang masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Tujuan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah berdagang. Dalam
perkembangannya kemudian, bangsa Barat mulai menguasai wilayah-wilayah
yang didudukinya secara politik dan militer untuk mengamankan monopoli
perdagangan.
Faktor utama: 1. Gold (adanya prospek ekonomi di Dunia Timur serta
keinginan untuk berdagang secara langsung dengan Dunia Timur), 2. Gospel
(menyebarkan agama nasrani), 3. Glory (mencapai kejayaan sebagai bangsa.
❖ Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di Indonesia
1. Masuknya Bangsa Portugis di Indonesia
Di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque, sasaran ekspedisi
militernya adalah Malaka. Persekutuan Portugis-Pajajaran kemudian
mencemaskan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, termasuk Kesultanan
Demak.
2. Masuknya Bangsa Spanyol di Indonesia
Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 di
bawah pimpinan Sebastian del Cano. Pelaut -pelaut Spanyol kemudian
membangun persekutuan dengan Kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore
yang lama terlibat persaingan ekonomi dan politik dengan kesultanan
Ternate memerlukan sekutu, umtuk mengimbangi Ternate yang sudah
lebih dahulu bersekutu dengan Portugis.
3. Masuknya Bangsa Belanda di Indonesia
Ekspedisi Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, tiba di
Banten pada bulan Juni 1596 tapi gagal menapakkan kaki di Nusantara
sebab sikap rombongan yang angkuh dan sombong. Ekspedisi kedua
terjadi dalam kurun waktu 1598-1600, di bawah pimpinan J. C. Van
Neck, kali kedua diterima dan disambut dengan baik oleh Sultan
Banten.
❖ Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) (1602-1709)
VOC adalah organisasi dagang resmi yang didirikan oleh Belanda.
Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia anatara lain adalah Tanam Paksa,
memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. VOC tidak segan-
segan menggunakan taktik “devide at impera” yang secara harfiah “pecah-
belahlah dan kuasai”. Setelah berkuasa lebih dari 200 tahun, VOC
mengalami kemunduran hinga dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada
tahun 1799.
❖ Indonesia pasca-VOC Masuknya Pengaruh Perancis dan Pendudukan
Inggris.
1. Herman Williem Daendels (1808-1811)
Memegang dua tugas utama, yaitu: (1) mempertahankan Pulau Jawa
agar jangan sampai jatuh ke tangan Inggris dan (2) memperbaiki
keadaan tanah jajahan dari berbagai aspek, terutama penyelewengan dan
korupsi.
2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814)
Selama pemerintahannya, ia sangat menekankan asas-asas liberal, yaitu
kebebasan, kesetaraan, dan supermasi hukum. Hal itu diwujudkannnya
dalam beberapa kebijakan antara lain, menghapus tanam paksa dan kerja
rodi (kerja paksa).
❖ Masa Kekuasaan Belanda (1816-1942)
Kedatangan kembali Belanda ini disambut berbagai perlawanan, diantaranya
Perang Saparua, Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Bone. Untuk
menyelamatkan Belanda dari krisis ekonomi diutuslah Johannes Van Den
Bosch sebagai gubernur jendral yang baru. Tugas utamanya: menggali dana
semkasimal mungkin untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan.
Dari sinilah kebijakan tanam pakssa dimulai.
Sistem tanam pakssa menuai kritikan dari berbagai pihak, bahkan dari orang-
orang Belanda sendiri. Pengkritiknya adalah Eduard Douwes Dekker.
Kritiknya ditulis dalam buku Max Havelaar (1860), dengan menggunakan
nama samaran multatuli.
Sistem tanam paksa kemudian dihapus pada tahun 1870 setelah
dikeluarkannya UU Agraria dan UU Gula.
6. Dampak Penjajahan Bangsa Eropa bagi Indonesia, Lahirnya Pergerakan nasional dan
Sumpah Pemuda.
❖ Berbagai kebijakan Pemerintah Kolonial yang memicu Perlawanan Lokal.
1. Kebijakan Portugis
a. Monopoli perdagangan rempah-rempah
b. Penyebaran agama Kristen
2. Kebijakan VOC dan Pemerintah Kolonial Belanda
a. Monopoli perdagangan rempah-rempah
b. Campur tangan terhadap masalah internal kerajaan
c. Ekspansi wilayah demi melancarkan kebijakan pintu terbuka
d. Arogansi Belanda terhadap kerajaan pribumi
e. Adanya praktik diskriminasi terhadap penduduk pribumi
f. Penderitaan rakyat akibat sistem Tanam Paksa, kebijakan Pintu Terbuka,
serta Politik Etis.
❖ Perlawanan terhadap Kolonialisme sebelum Lahirnya Kesadaran Nasional.
• Bersifat lokal
• Bergantung pada seorang pimpinan kharismatik
• Perlawanan mengandalkan kekuatan senjata
• Mudah dipecah belah.
1. Perlawanan terhadap Portugis
a. Perlawanan Kesultanan Ternate
b. Perlawanan Kesultanan Demak
c. Perlawanan Kesultanan Aceh
2. Perlawanan terhadap Kolonialisme Belanda
a. Perlawanan Pattimura di Maluku (1817)
b. Perlawanan Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Jawa Tengah (1825-
1830)
c. Perlawanan Kesultanan Palembang oleh Sultan Badaruddin (1804-
1821)
d. Perang Padri oleh Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat (1803-1838)
e. Perang Aceh oleh Teuku Umar dan Cut Nyak Dien (1873-1904)
f. Perlawanan Sisingamangaraja XII/Perang Tapanuli oleh Raja
Sisingamangaraja (1870-1907)
g. Perang Puputan/Perang sampai titik darah penghabisan oleh I Gusti
Ketut Jelantik di Bali (1846-1849)
h. Perlawanan Kesultanan Banjar/Perang Banjar di Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Tengah oleh Pangeran Antasari (1859-1905)
❖ Lahirnya Pergerakan Nasional
1. Ciri Perjuangan Melawan Kolonialisme setelah Tahun 1908
a. Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar
b. Bersifat nasional
c. Perjuangan menggunakan jalur organisasi
d. Memiliki organisasi yang memungkinkan adanya kaderisasi
e. Memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu Indoensia merdeka.
2. Faktor Pendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
3. Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
a. Periode Awal Perkembangan
1. Budi Utomo (BU)
Didirikan pada 20 Mei 1908, Budi Utomo menjadi organisasi
modern pertama yang memberikan inspirasi kepada kaum
nasionalis. 20 Mei diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Organisasi ini dipelopori oleh Dr. Wahidin Soedirohoeodo
bersama dr. Soetomo.
2. Serekat Islam (SI)
Organisasi ini didirikan oleh H. Samanhudi pada tahun 1911
dengan nama awal Serekat Dagang Islam.
3. Muhammadiyah
Didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal
18 November 1912. Organisasi ini bergerak dalam bidang
keagamaan, pendidikan, dan sosial menuju tercapainya
kebahagiaan lahir-batin.
b. Periode Nasionalisme Politik
1. Indische Partij (IP)
Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga
serangkai yakni Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
2. Gerakan Pemuda
Kongres Pemuda I di Jakarta tahun 1926. Kongres Pemuda II di
Jakarta tanggal 26-28 Oktober 1928, berhasil menunjukkan
persatuan dan tekad yang sama melalui Sumpah Pemuda, yang
isinya: mereka berikrar untuk “bertanah air satu, yaitu tanah air
Indonesia, berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia dan berbahasa
satu, yaitu bahasa Indonesia”.
3. Gerakan Perempuan
Kondisi perempuan Indonesia pada zaman pertengahan abad ke 19
masih tertinggal jauh dibandingkan dengan kaum lelakinya. Hal ini
sedikit demi sedikit mengalami perubahan ketika seorsng putri
Bupati Jepara R. A. Kartini berkesempatan mengenyam
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda.
Menerbitkan buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Kartini mencita-citakan sebuah masyarakat yang dimana ada
kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan. Apa yang
diperjuangkan Kartini kemudian dikenal dengan istilah emansipasi.

7. Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan dan terbentuknya Pemerintah Indonesia.


❖ Pendudukan Jepang di Indonesia
Jepang menyerang Hindia Belanda (Indonesia) pada 11 Januari 1942 dengan
pendaratan di Tarakan, Kalimantan Timur. Sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi
daerah kekuasaan Jepang. Tujuan Jepang menyerang Indonesia adalah menguasai
SDA, terutama Minyak Bumi.
❖ Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang
Jepang membentuk lembaga militer dan semimiliter dalam rangka memenuhi
kebutuhan tenaga perang Jepang yang terlatih, yang pada akhirnya dapat dianddalkan
untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya.
❖ Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
1. Bidang Politik
➢ Mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan
melarang penggunaan bahasa Belanda.
➢ Membentuk kerja sama dengan tokoh Gerakan Tiga A
➢ Membentuk kembali organisasi masyarakat yang disebut dengan Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) dan menunjuk empat serangkai, yakni,
Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K. H. Mas Mansyur
sebagai pemimpin.
2. Bidang Ekonomi
➢ Menyita aset-aset ekonomi yang penting
➢ Melakukan pengawasan yang ketat dalam bidang ekonomi
➢ Kebijakan Self-sufficiency
➢ Setoran wajib, romusa, merosotnya produksi pangan dan kelaparan.
3. Bidang Sosial
➢ Romusa (Kerja Paksa)
➢ Pendidikan
➢ Bahasa dan stratifikasi sosial.
4. Bidang Kebudayaan
❖ BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dibentuk
tanggal 27 April 1945. Diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan
wakil R. P. Soeroso. Anggotanya berjumlah 60 orang. Sidang pertama
tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Hasil sidang pertama adalah sebuah rumusan
dasar negara. Perumus dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno. BPUPKI dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945.
❖ PPKI
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, badan ini ditetapkan tanggal 9
Agustus 1945 dengan ketua Ir. Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta.
Anggotanya berjumlah 21 orang.
❖ Peristiwa Rengasdengklok
Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00, sejumlah pemuda anatara lain Soekarni,
Wikana, dan Chaerul Saleh menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengklok. Golongan muda kembali mendesak agar Soekarno dan Hatta
segera memproklamassikan Kemerdekaan Indonesia.
❖ Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Rapat persiapan oleh Soekarno, Moh. Hatta. Turut juga bersama Achmad
Soebardjo, Sukarni, Burhanudin Muhammad Diah, Sudiro, Saayuti Melik.
Teks Proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pukul 10.00 WIB.
Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati. Bendera dikibarkan oleh
Suhud dan Latief Hendraningrat.
8. Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
❖ NICA (Netherland Indies Civil Administration)
NICA adalah otoritas resmi semimiliter di bawah sekutu yang bertugas
mengendalikan pemerintahan sipil di Hindia-Belanda setelah Jepaang
menyerah. Kedatangan NICA yang membonceng Sekutu (Inggris)
mengundang ketegangan karena rakyat Indonesia.
1. Pertempiuran Medan Area (Sejak 13 Oktober 1945, di Hotel Bali, Medan)
2. Pertempuran Ambarawa (Sejak 26 Oktober 1945, di wilayah Jawa Tengah)
3. Pertempuran Surabaya (10 November 1945, di Surabaya)
4. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1945)
5. Peristiwa Bandung Lautan Api (23 Maret 1945)
6. Pertempuran Puputan Margarana (18 November 1945 di Bali)
7. Peristiwa Westerling di Makasar 97 Desember 1945)
❖ Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui Strategi Diplomasi
Diplomasi itu dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan
negara-negara PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda ke hadapan
Dewan Keamanan PBB, dan berunding langsung dengan Belanda.
1. Perundingan Linggajati, dilangsungkan di Linggajati, Cirebon, Jawa Barat
pada 10 November 1946. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja
sama dalam membentuk negara serikat dengan nama Republik Indonesia
Serikat (RIS). Pembentukan RIS akan segera dilaksanakan sebelum 1
Januari 1949.
2. Komisi Tiga Negara (KTN)
Dibentuk tanggal 25 Agustus 1947, menjadi penengah konflik antara
Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai.
3. Perjanjian Renville dimulai 8 Desember 1947
4. Perjanjian Roem-Royen 17 April 1949
5. Konferensi Inter Indonesia
6. Konferensi Meja Bundar 23 Agustus 1949-2 November 1949
7. Penyerahan Kedaulatan 27 Desember 1949
9. Perjuangan Mempertahankan Integritas NKRI
❖ Masa Revolusi Fisik (1945-1950)/Konflik Ideologi
a. Pemberontakan PKI Madiun 1948 dipimpin Muso
b. DI/TII
c. Pembentukan RIS (Republik Indonesia Serikat terbentuk setelah Belanda
secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda (tanpa Nugini
Belanda) pada tanggal 27 Desember 1949. Negara ini merupakan
perserikatan antara Republik Indonesia dan negara-negara yang dibentuk
Belanda di Nusantara dari tahun 1946 hingga 1949)
d. Gerakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) dipimpin Raymod Westerling
e. Gerakan Andi Aziz
f. Republik Maluku Selatan
❖ Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)
a. Terbentuknya dewan-dewan daerah
b. PRRI/Permesta
❖ Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
G30S/PKI merupakan erakan yang terjadi pada malam 30 September 1965
10. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada massa awal
Kemerdekaan sampai masa Demokrassi Terpimpin.
❖ Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong pembentukan
partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi. Maklumat ini dikeluarkan
untuk persiapan rencana penyelenggaraan pemilu 1946.
❖ Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya
memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun
dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam
mosi tidak percaya. Masa ketika pemerintah Indonesia mengganti UUD RIS
dengan UUD-Sementara 1950. Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama
yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 2
September 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa
melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan.
❖ Demokrasi Terpimpin berjalan berdasarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 dan
Ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965. Paham demokrasi ini berdasarkan
paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan ( sila ke-4 dari Pancasila ).
❖ Aksi Tritura adalah: Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya. Perombakan
kabinet Dwikora. Turunkan harga pangan.
11. Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
sampai dengan awal Reformasi, serta peranan mahasiswa dan pemuda dalam perubahan politik
dan ketatanegaraan Indonesia.
❖ Surat Perintah Sebelas Maret, lebih dikenal dengan singkatannya Supersemar
adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada tanggal
11 Maret 1966 yang memberikan mandat kepada Letnan Jenderal Soeharto,
selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib),
untuk mengambil segala tindakan yang "dianggap perlu" untuk mengatasi
situasi keamanan dan kestabilan pemerintahan yang buruk pada masa
pembersihan setelah terjadinya Gerakan 30 September.
❖ Orde Baru (sering kali disingkat Orba) adalah sebutan bagi masa
pemerintahan Presiden Jenderal Soeharto di Indonesia. Orde Baru
menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret
1966.[3] Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka
waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi
bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela dan pengekangan kebebasan
berpendapat.
❖ Sampai tanggal 21 Mei 1998 di Istanah Merdeka Presiden Soeharto mundur dari
jabatannya dan sekaligus pengambilan sumpah jabatan oleh BJ. Habibie sebagai
presiden ke 3 Indonesia.
❖ Era reformasi atau era pasca-Suharto di Indonesia dimulai pada tahun 1998,
tepatnya saat Kejatuhan Soeharto Presiden Soeharto mengundurkan diri pada
21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B.J. Habibie. Periode
ini didirikan oleh lingkungan sosial politik yang lebih terbuka.
12. Peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara lain KAA, Misi Garuda, Deklarasi
Djuanda, Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting
❖ Peran Bangsa Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia
a. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ...
b. Misi Garuda. ...
c. Konferensi Asia Afrika (KAA) ...
d. 4. Gerakan Non Blok (GNB) ...
e. Deklarasi Djuanda. ...
f. 6. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ...
g. 7. Organisasi Konferensi Islam (OKI) ...
h. Jakarta Informal Meeting (JIM)
❖ Perjuangan bangsa Indonesia di
bidang hukum laut :
a. Deklarasi Djuanda (pernyataan kepada masyarakat internasional bahwa
laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI)
b. Landas Kontinen (dasar laut yang merupakan kelanjutan dari kontinen atau
bentuk dilihat dari segi geologi atau geomorfologinya. Jarak landas kontinen
perairan indonesia adalah memajang dari pantai sampai pada kedalaman
laut 100 hingga 200 meter)
c. Zona Ekonomi Eksklusif (Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) adalah zona yang
luasnya 200 mil dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut
sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan
berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang
di atasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa).
13. Kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada
era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi)
❖ perkembangan IPTEK pada masa orde baru dan reformasi
Pada masa Orde Baru, Indonesia berhasil memiliki Sistem Komunikasi
Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Pada teknologi televisi, pada tahun 1989,
pemerintah mengizinkan kehadiran televisi swasta sehingga bermunculan TV
swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar dan sebagainya.
❖ Adanya IPTEK membuat kita mudah mengirim barang jarak jauh dalam waktu
yang cepat. Perkembangan IPTEK membuat distribusi semakin mudah dan
ekonomi semakin meningkat. IPTEK membuat suatu negara dapat
mengembangkan perdagangannya ke luar negeri melalui ekspor komoditas.
Sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai