Anda di halaman 1dari 18

Rangkuman Sejarah

Ujian Sekolah 2017/2018


Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

A. Ciri-Ciri Sejarah
1. Unik (hanya terjadi satu kali)
2. Abadi (tidak akan berubah/mampu diubah, akan selalu dikenang)
3. Penting (mampu mengubah kehidupan orang banyak)
4. Besar Pengaruhnya

B. Unsur Sejarah
1. Manusia (unsur sentral/pemeran utama)
2. Ruang (tempat terjadinya peristiwa, terkait aspek geografis)
3. Waktu (bergerak secara kronologis)

C. Ruang Lingkup
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
adalah peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar
terjadi di masa lampau.

2. Sejarah Sebagai Kisah


adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali berdasarkan penafsiran dan interpretasi
yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Sejarah Sebagai Ilmu


merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian
secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau.
a. Empiris (fakta-fakta dari perjalanan manusia)
b. Objek (sasaran tujuan)
c. Teori (kumpulan kaidah pokok suatu ilmu)
d. Metode (cara-cara dalam pengumpulan bukti untuk menarik kesimpulan)

D. Kronologi dan Periodisasi


Kronologi adalah urutan peristiwa yang dimulai dari peristiwa paling awal yang terjadi sampai
peristiwa yang terakhir terjadi. Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses
strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman, atau periode.

E. Kronik dan Histiografi


Kronik adalah kisah atau catatan sejarah yang diceritakan berdasarkan urutan waktu
1. Diakronik (memanjang dalam waktu, terbatas dalam ruang)
2. Sinkronik (memanjang dalam ruang, terbatas dalam waktu)
Histiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai seumber yang diseleksi
dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Metode yang digunakan adalah 5W-1H dengan bentuk
naratif, deskriptif, dan analitis.

Histiografi Kolonial adalah penulisan sejarah Indonesia yang ditulis dengan cara pandang Belanda.
Berisi kisah orang-orang Belanda di tanah jajahan (Indonesia) dan orang-orang pribumi yang
memiliki peran dan mendukung pemerintah kolonial.
Ciri-cirinya :
1. Bersifat diskriminatif.
2. Menggunakan sumber-sumber Belanda.
3. Sejarah orang besar dan sejarah politik.
4. Sejarah orang Belanda di Indonesia.
5. Anggapan bahwa Indonesia belum memiliki sejarah sebelum kedatangan orang-orang
Belanda.
6. Bertujuan untuk memperkuat kekuasaan Belanda di Indonesia.
7. Ditujukan untuk melemahkan semangat para pejuang atau rakyat Indonesia.
Contohnya :
1. History of Java (Raffles)
2. Geschiedenis van den Indonesiё (H.J. de Graaf)
3. Oud en Nieuw oost Indien (F. Valentjin)
4. Java, Geografisch, Etnologisch, Historich (Veth)
5. Beknopt Leerboek der Geschiendenis van Nederlandsch-Indie (Eykman & Stapel)
6. Beschrijvinge der O.I. Compagnie (Van Dam)

Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

A. Asal-usul Nenek Moyang


Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan di sekitar hulu Sungai Mekhong :
1. Gelombang I
a. Jalur Barat dan Selatan (Siam, Malaya, Sumatra)
b. Jalur Timur dan Utara (Yunan, Vietnam, Filipina)
c. Proto Melayu / Melayu Tua (Batak, Dayak, Toraja, Papua)
d. Kebudayaan Neolitikum Bacson-Hoabinh
e. Kapak persegi dan kapak lonjong
2. Gelombang II
a. Jalur Barat (Yunan, Vietnam, Semenanjung Melayu)
b. Deutero Melayu / Melayu Muda (Jawa, Melayu, Minang, Bugis)
c. Kebudayaan Logam Dong-Son (a cire perdeu, bivalve)
d. Kebudayaan Megalitikum (Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Waruga, Punden Berundak)

B. Hindu-Buddha
1. Teori Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu & Buddha
a. Teori Brahmana, dibawa oleh kaum pendeta.
b. Teori Ksatria, dibawa oleh prajurit yang meninggalkan India.
c. Teori Waisya, pengaruh dari kontak dengan pedagang India.
d. Teori Sudra, dibawa oleh budak yang ingin memerbaiki hidup.
e. Teori Arus Balik, pengaruh dari pelajar Nusantara yang menuntut ilmu di India dan
menyebarkannya ketika kembali.
2. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
a. Kerajaan Tarumanegara (Hindu Wisnu)
1) Terletak di Jawa Barat, dipimpin Raja Purnawarman.
2) Prasasti Ciaruteun, Raja Purnawarman titisan Dewa Wisnu.
3) Prasasti Kebon Kopi, tapak kaki gajah Airawata.
4) Prasasti Jambu dan Munjul, kondisi masyarakat Tarumanegara.
5) Prasasti Muara Cianten dan Pasir Awi, keagungan Raja Purnawarman.
6) Prasasti Tugu, Sungai Candrabhaga dan Gomati sebagai pengairan.
b. Kerajaan Mataram Kuno
1) Dipindah ke Jawa Timur karena letusan Gunung Merapi yang dahsyat, krisis politik
dengan Sriwijaya, dan perebutan kekuasaan antar pangeran.
2) Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi pawon berada satu garis lurus.
3) Prasasti Kalasan, bujukan untuk pendirian bangunan suci bagi Dewi Tara dan vihara
bagi pendeta Buddha.
4) Prasasti Ratu Boko, Balaputradewa kalah melawan Rakai Pikatan.
5) Prasasti Nalanda, Balaputradewa cucu Indra dan anak Samaratungga.
6) Prasasti Canggal, pembuatan lingga oleh Sanjaya.
c. Kerajaan Majapahit
1) R. Wijaya bergelar Sri Rajasa Jayawardhana, peletak dasar-dasar kerajaan.
2) Pada masa Tribuwana Tunggadewi, Maha Patih Gajah Mada mengikrarkan Sumpah
Palapa untuk menyatukan Nusantara.
3) Hayam Wuruk mewujudkan sumpah Gajah Mada menyatukan Nusantara.
4) Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca) : perjalanan Hayam Wuruk ke Jatim.
5) Kita Sutasoma (Mpu Tantular)
6) Kitab Pararaton : raja-raja Singasari dan Majapahit
7) Kitab Sudayana : rencana perkawinan yang berubah menjadi perang dengan Padjajaran.
d. Hasil Sastra Kediri
1) Kakawin Baratayudha (Mpu Sedhah dan Mpu Panuluh), kemenangan Janggala atas Panjalu
semasa Raja Jayabaya.
2) Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya (Mpu Panuluh), perkawinan Kresna dengan Dewi
Rukmini.
e. Airlangga membagi dua wilayah menjadi Jenggala (Singasari) dan Panjalu (Kediri) dengan
batas Gunung Kawi ke utara dan selatan untuk menghindari perebutan kekuasaan antar anak-
anaknya.

C. Islam
1. Saluran Penyebaran Islam (perdagangan, perkawinan, dakwah, pendidikan, senbud, tasawuf)
2. Waktu
a. Abad 7
Pemukiman Islam (pekojan) di pantai Barat Sumatra dinamakan Baros.
b. Abad 11
Makam Fatimah binti Maimun di Gresik, Jawa Timur.
c. Abad 13
Upacara Tabot, Catatan Marcopolo singgah di Periak, dan nisan Raja Samudra Pasai.
3. Asal
a. Arab
Samudra Pasai menganut mazhab Syafii.
b. Gujarat
Dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India.
Batu nisan Sultan Malik Al Shaleh bercorak Gujarat.
Tulisan Marcopolo singga di Periak.
c. Persia
Upacara Tabot, kesamaan ajaran sufi Syekh Siti Jenar dan sufi Iran Al Hallaj.
d. Cina
Jaringan perdagangan Indonesia dan Cina.
Catatan Cheng Ho tentang kerajaan bercorak Islam abad 13-15.
Masjid bercorak Cina di Semarang dan Surabaya.
4. Peran Wali Songo
a. Sunan Gresik
1) Maulana Malik Ibrahim
2) Kakek Bantal (menaruh Al Qur’an di atas bantal)
3) Mengajarkan berdagang, bercocok tanam dengan cara mundur, obat herbal, dan doa.
4) Bisa mendatangkan hujan.
b. Sunan Ampel
1) Raden Rahmat, Sayyid Ali Rahmatullah
2) Datang ke Jawa untuk menemui bibinya, Dwarawati, istri Kertawijaya.
3) MOLIMO (Moh Main, Mendhem, Maling, Madat, Madon)
4) Mbah Sholeh : hidup kembali ketika Sunan Ampel berharap ada yang
bisa membersihkan masjid hingga bersih.
5) Mbah Sonhaji : melubangi tempat imam yang ternyata langsung menuju
Ka’bah ketika mencari arah kiblat yang benar.
6) Membuat kipas yang dapat menyembuhkan penyakit.
c. Sunan Giri
1) Raden Paku (nama asli), Joko Samudra (dibuang dan ditemukan di dalam peti besi di
lautan), Ainul Yaqin (pemberian Maulana Ishaq), Satmata (mengajar dengan dialog
empat mata), Abdul Fakih (mengajar fiqih).
2) Anak Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu, anak angkat Nyai Gede Pinatih, sahabat
Sunan Bonang, berguru pada Sunan Ampel.
3) Dikaruniai Ilmu Laduni (ilmu langsung dari Tuhan).
4) Tembang Macapat Pocung dan Asmaradana.
5) Permainan Jelungan/delikan, Jamuran, Lir-ilir, Cublak Suweng.
6) Wajahnya memancarkan cahaya di malam hari.
7) Dapat merubah karung isi batu dan pasir menjadi rotan, damar, dan emas.
8) Menikah dengan dua istri dalam sehari (Dewi Murtasiah dan Dewi Wardah).
d. Sunan Bonang
1) Maulana Maksdum Ibrahim, Bong Ang (anak Sunan Ampel), Sayyid Kramat.
2) Karya sastra Suluk Wujil.
3) Menambah Bonang pada Gamelan Bali menjadi Gamelan Jawa.
4) Dalang yang piawai.
5) 3 Musuh Utama : Dunia, Hawa Nafsu, Setan
Yang Dilakukkan : Jangan banyak bicara, Tidak putus asa, Bersyukur.
6) Punya dua makam, di Bawean dan Surabaya.
e. Sunan Drajat
1) Raden Qasim, Raden Syarifudin, Sunan Mayang Madu (pemberian Sunan Demak).
2) Anak Sunan Ampel dengan Dewi Candrawati, adik dari Sunan Bonang.
3) Tembang Pangkur.
4) Memangun resep teyasing sasomo.
Jroning suwo kudu eling lan waspada.
Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah.
Meper hardaning pancadriya.
Heneng-Hening-Henung.
Mulyo guno panca waktu.
Menehono : teken marang wong wuto, mangan marang wong kang luwe,
busono marang wong kang wudo, ngiyup marang wong kang kudanan.
f. Sunan Kudus
1) Jaffar Shadiq.
2) Mendekati masyarakat Hindu dengan membangun menara seperti pura candi dan
meletakkan sapi di depan masjid.
3) Mendekati masyarakat Buddha dengan membangun 8 pancuran wudhu.
4) Hakim dan panglima perang Demak, Penasihat Arya Penangsang.
g. Sunan Kalijaga
1) Joko Said
2) Qadly (hakim) di Demak.
3) Kesenian wayang (Punakawan) dan budaya (sekaten, bakda mulud).
4) Tanpa aji-aji, sugih tanpa bondho
Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan.
Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kamareman.
Ojo melik barang kang melok, aja mangro mundhak kendho.
Ojo adigang, adigung, adiguna.
5) Soko Tatal, satu karya dari empat tiang Masjid Agung Demak dari serpihan kayu tatal.
6) Mempunyai dua pusaka luwih (Kutang Antakusuma, Keris Kyai Cubruk).
h. Sunan Muria
1) Raden Umar Said, anak dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.
2) Pencipta macapat Sinom dan Kinanthi.
3) Topo Ngeli : menghanyutkan diri dalam masyarakat.
Akidah Muttahidan : ibadah adalah hubngan manusia, Tuhan, dan alam.
i. Sunan Gunung Jati
1) Syekh Syarif Hidayatullah, adik Kian Santang.
2) Anak dari Syarif Abdullah dengan Nyai Rara Santang.
3) Mengubah pohon menjadi pohon emas ketika bertem perampok dalam perjalanan ke
Baitullah.
4) Gugenem sifat kang pinuji, aja ilok gawe lara ati ing wong. Akeh lara ati ing wong, namung
saking duriat. Ajak ilok gawe kaniaya ing makhluk. Aja ngagungaken ing salira. Aja ujuk
ria sama takabur. Aja duwe ati ngunek-ngunek.
5. Kerajaan-Kerajaan Islam
a. Kerajaan Demak
1) Raden Patah, pendiri kerajaan Demak.
2) Adipati Unus, menyerang Malaka yang dikuasai Portugis.
3) Sultan Trenggana, puncak kejayaan, memperluas wilayah (Cirebon, Banten, Sunda Kelapa)
b. Kerajaan Mataram
1) Panembahan Senapati/Sutawijaya, pendiri Kerajaan Mataram.
2) Sultan Agung, puncak kejayaan (memersatukan wilayah Kediri, Pasuruan, Lumajang,
Tuban, Malang).
3) Perjanjian Giyanti, pemecahan Kerajaan Mataram menjadi Kasultanan
Ngayogyakarta (Pangeran Mangkubumi/Sultan HB I) dan Kasunanan Surakarta
(Sultan PB III)
4) Perjanjian Salatiga, Surakarta bagian utara untuk Raden Mas Said bergelar Adipati
Mangkunegaran I (Mangkunegaran) dan Surakarta bagian selatan untuk Sunan
Pakubuwono II (Kasunanan).
5) Mataram Kartasura pindah ke Solo sebab penyerangan di Kartasura mebuat keraton
tidak bisa digunakan dan sudah tidak strategis.

Pengaruh Bangsa Barat terhadap Pergerakan Nasional Indonesia

A. Penjajahan Bangsa Eropa


3G (Gold, Glory, Gospel)
Gold : perluasan wilayah tanah jajahan
Glory : mencapai kejayaan kedaerah yang didatangi
Gospel : menyebarkan agama nasrani
1. Latar Belakang
a. Portugis – Spanyol : runtuhnya Konstantinopel 1453 M
b. Inggris – Belanda : ditutupnya Lisabon pada abad ke-15
Runtuhnya Konstantinopel membuat Portugis membuka Lisabon hingga memicu peperangan
dengan Spanyol. Lisabon pada akhirnya ditutup dan Perjanjian Tordesilas (Portugis ke arah
timur, Spanyol ke arah barat) dikeluarkan untuk menghentikan konflik Portugis dan Spanyol.
Sebab Lisabon ditutup, Belanda dan Inggris kemudian kebingungan mencari rempah-rempah
dan memulai ekspedisi ke dunia timur.
2. Bangsa Portugis
a. Bartholomeus Dias (Tanjung Harapan di ujung Afrika)
b. Vasco da Gama (berhasil sampai ke Kalkuta tidak melewati Tanjung Harapan)
c. Mendarat pertama kali di Malaka (1511) dipimpin Alfonso d’Albuquerque
d. Sampai di Maluku dan menduduki Ternate (1512)
3. Bangsa Spanyol
a. Christopher Colombus (hanya berujung di benua Amerika)
b. Magelhaens (mengganti nama Massava menjadi Filipina)
c. Mendarat pertama kali di Tidore, Maluku (1512) dipimpin Sebastian d’Elcano
d. Adu domba Ternate dan Tidore oleh Portugis dan Spanyol
e. Perjanjian Saragoza : daerah jajahan Spanyol hanya sampai Filipina
4. Bangsa Inggris
a. Sir James Lancester (kongsi dagang EIC di India)
b. Thomas S. Rafles berhasil menduduki Jawa (1811) berdasarkan Rekapitulasi Tuntang.
c. Penerapan Landrent (pajak sewa tanah) oleh Rafles.
d. Rafles menulis History of Java dan menemukan Rafflesia Arnoldi.
5. Bangsa Belanda
a. Mendarat pertama kali di Banten (1596) dipimpin Cornelis de Houtman
b. Jacob Van Neck bekerjasama dengan Sultan Haji melawan Sultan Ageng Tirtayasa
c. Pendirian VOC (Verenidge Oost Indische Compagnie)
1) Hak Octroi
a) Memonopoli perdagangan.
b) Mencetak mata uang sendiri.
c) Mengadakan perjanjian dengan raja-raja Nusantara.
d) Memiliki tentara/angkatan perang sendiri.
2) Kebijakan VOC
a) Menarik pajak wajib hasil bumi contingenten (daerah yang dikuasai langsung) dan
verplichtie leverentie (daerah yang dikuasai secara tidak langsung).
b) Menyingkirkan pedagang lain yang mengganggu VOC.
c) Memperluas tanah untuk menanam komoditas dagang.
d) Kebijakan Ekstirpasi dan Pelayaran Hongi.
e) Mewajibkan raja-raja lokal menyerahkan upeti.
f) Mewajibkan menanam tanaman komoditas dagang.
3) Pelaksanaan
a) Kekerasan diterapkan di daerah contingenten
b) Devide et Impera diterapkan di daerah verplichtie leverentie
d. Kebijakan Herman William Deandles
Bertugas menjaga Indonesia, khususnya Jawa, dari pengaruh asing dan melanjutkan
pelaksanaan monopoli perdagangan di Indonesia.
1) Bidang Pemerintahan
a) Bupati diangkat menjadi pegawai negeri dengan sistem upah diatur seperti gaji
pemerintahan.
b) Wilayah Jawa dibagi menjadi 9 karisidenan.
c) Penghapusan wilayah Banten dan Cirebon.
2) Bidang Militer dan Pertahanan
a) Membangun Jalan Anyer-Panurukan
b) Menambah pasukan perang
c) Membangun pabrik persenjataan di Gresik dan Semarang
d) Membangun pangkalan laut di Anyer dan Ujung Kulon
e) Membangun benteng pertahanan di setiap pos daerah
3) Bidang Sosial dan Ekonomi
a) Sistem Perbudakan.
b) Sistem Kerja Rodi.
c) Sistem Monopoli Perdagangan.
e. Pelaksanaan Politik Tanam Paksa oleh Van den Bosch
1) Kebijakan Tanam Paksa
a) Menyerahkan 20% bagian dari hasil panen
b) Wajib kerja 66 hari dalam setahun
c) Wajib menanam tanaman komoditas dagang
d) 3 bulan sekali wajib menyerahkan hasil (selama masa tanam padi)
e) Kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah
2) Dampak Tanam Paksa
a) Belanda berhasil membangun kota Amsterdam.
b) Kesengsaraan dan kematian di daerah pelaksanaan tanam paksa.
c) Protes dari Belanda lewat novel Max Havelar oleh Edward Douwes Dekker
(Multatuli).
d) Pieter Broosshoft mengkritik penyakit kolera.
e) Politik Etis ‘Trias van Deveenter’ (migrasi, irigasi, edukasi).

B. Penjajahan Bangsa Jepang


1. Dampak Kependudukan Jepang
a. Bidang Politik (secara tidak langsung kepada rakyat)
Pengawasan ketat terhadap organisasi pergerakan nasional
b. Bidang Ekonomi (langsung kepada rakyat)
1) Menyita aset-aset ekonomi (perkebunan, hasil tani, batubara)
2) Pengawasan ketat hasil SDA
3) Kebijakan Ekonomi Autarki, masyarakat dari suatu negara bagian wajib memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri (self-sufficiency)
c. Bidang Sosial-Budaya
1) Dampak Romusha : kemiskinan, kelaparan, kematian
2) Dampak Jugun Ianfu : kesengsaraan wanita pemuas lelaki Jepang
3) Keimin Bunkei Shidoso : organisasi kesenian dan budaya Jepang (seikerei)
d. Bidang Pendidikan
1) Hakko Ichiu : Jepang segalanya;
Jepang poros pendidikan dunia;
Delapan penjuru di bawah satu atap adalah slogan
persaudaraan universal yang digunakan untuk mewujudkan
kawasan kemakmuran bersama Asia Timur Raya dalam PD II.
2) Penerapan pendidikan dasar selama 6 tahun
3) Penerapan Sekolah Tinggi
C. Strategi Perlawanan
1. Perang Paderi
a. Perselisihan sosial karena perbedaan persepsi mengenai norma
b. Kaum Adat vs Kaum Paderi
Kaum Adat + Belanda vs Kaum Paderi
Kaum Adat + Kaum Paderi vs Belanda
2. Perang Diponegoro
a. Sebab Umum : Belanda ikut campur urusan internal kesultanan Yogyakarta
b. Sebab Khusus : Patih Daurejo, kaki tangan Belanda, memerintahkan memasang patok-patok
yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo
c. Peperangan terjadi di daerah Selarong
d. Taktik Diponegoro : Perang gerilya (menyergap tiba-tiba)
e. Taktik Jend. De Kock : Benteng Stelsel (mendirikan benteng pengawas)
f. Perundingan di Magelang membawa Pangeran Diponegoro ke Batavia untuk kemudian
dibuang ke Makassar hingga wafat
3. Perang Aceh
a. Dipimpin Teuku Umar, Panglima Polim, Cik Ditiro, dan Cut Nyak Dien
b. Belanda melanggar Traktat London yang menyatakan rakyat Aceh boleh berdagang
dengan bangsa manapun
c. Snouck Hurgonje, seorang ahli teologi Belanda, diutus untuk meneliti keadaan dan
mencari kelemahan Aceh
d. Dimenangkan Belanda dengan Plakat Pendek :
1) Aceh mengakui daerahnya sebagai kekuasaan Belanda
2) Aceh berjanji tidak berhubungan dagang dengan bangsa lain
3) Aceh menaati perintah yang dikeluarkan Belanda

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Nasionalisme


Sebelum 1908 Sesudah 1908
Mengutamakan tokoh karismatik. Organisasi diprakasai tokoh terpelajar.
Bersifat kedaerahan. Bersifat nasional.
Perlawanan fisik dengan persenjataan. Perlawanan dengan diplomasi.
Bersifat reaktif dan spontan. Memiliki tujuan yang jelas.

1. Masa Awal Pergerakan


a. Bersifat kooperatif
b. Tidak membahas politik
1) Budi Utomo
a) Didirikan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Soetomo, STOVIA
b) Didirikan 20 Mei 1908 (Hari Kebangkitan Nasional)
c) Keanggotaan terbatas suku Jawa, Bali, Lombok
d) Condong ke Belanda
2) Sarekat Dagang Islam
a) Didirikan oleh H. Samanhudi
b) HOS Cokroaminoto mengganti nama menjadi Sarekat Islam dan memindahkan ke
Surabaya
c) 1921 pecah menjadi SI Merah (HOS Cokroaminoto) yang berhaluan komunis dan
dipimpin Semaun dan Darsono menjadi PKI
d) 1921 pecah menjadi SI Putih (H. Agus Salim)
3) Muhammadiyah
a) Didirikan K.H. Ahmad Dahlan pada 19 November 1912
b) Pergerakan seputar agama, pendidikan, dan sosial
2. Masa Nasional Politik
a. Mulai mengerti makna kemerdekaan.
b. Muncul serangan halus terhadap kolonial.
1) Indische Partij
a) Didirikan E.F.E Douwes Dekker (Danu Dirjo Setia Budhi), Dr. Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
b) Menyadarkan dan menghidupkan nasionalisme dalam diri masyarakat, kritikan
terhadap Belanda disebarluaskan melalui harian De Express
c) IP kemudian dilarang Belanda karena :
i) IP menolak untuk merayakan kemerdekaan Belanda dari Spanyol.
ii) IP dianggap menghasut rakyat untuk melawan pemerintah kolonial
Belanda.
iii) Suwardi Suryaningrat mengkritik pemerintahan kolonial dengan tulisannya
“Als ik een Nederlander was”.
2) Organisasi Pemuda
a) Kongres Pemuda I (1926)
b) Kongres Pemuda II (1928) : SUMPAH PEMUDA
3) Organisasi Wanita
3. Masa Radikal
Mulai mengenal perlawanan halus terhadap kolonial.
1) Perhimpunan Indonesia
a) Didirikan tahun 1908 oleh mahasiswa Indonesia di Belanda
b) Indische Vereeniging → Indonesische Vereeniging → PI (1920)
c) Tokoh : Moh. Hatta, Sunario, Suabdri, Ali Sastroamijoyo
d) Menghimpun aspirasi, bersifat non-kooperatof, memikirkan politik yang
dilaksanankan di Indonesia
2) Partai Komunis Indonesia
a) Didirikan dengan nama Partai Komunis Hindia setelah Semaun dan Darsono
dikeluarkan dari SI pada 1920
b) Anggotanyas sebagian besar dari ISDV yang didirikan H.S. Sneevliet
3) Partai Nasional Indonesia
a) Didirikan Soekarno dengan tujuan “Indonesia Merdeka” dengan Ideologi
Marhaenisme
b) Azas :
i) Self-Help : berusaha bergerak tanpa penjajah
ii) Non-Kooperatif : melawan penjajah
iii) Marhaenisme : tidak pernah bekerja sama dengan penjajah
c) Langsung bergerak memengaruhi masyarakat mengabaikan Belanda
d) Aliran :
i) Islam
ii) Nasionalis : mengutamakan kepentingan rakyat
iii) Komunis : paham kebersamaan dengan moderator pemerintah
iv) Marxis : paham radikal yang keras dan tegas
4. Masa Bertahan
a. Nekat melaksanakan misi meski telah dilarang
1) Taman Siswa
a) Didirikan Ki Hajar Dewantara pada 2 Juli 1922 (Hardiknas)
b) Fusi dari beberapa organisasi
2) Partai Rakyat Indonesia

Proklamasi dan Pasca Proklamasi

A. Proklamasi
1. Sidang BPUPKI
a. Dibentuk 1 Maret 1945 dengan ketua KRT Radjiman Widyoningrat
b. 29 Mei – 1 Juni 1945, Sidang BPUPKI menentukan landasan ideologi bangsa
1) 29 Mei 1945, Muh. Yamin
Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
Rakyat.
2) 30 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo
Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan Batin, Musyawarah, Keadilan
Rakyat.
3) 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan perikemanusiaan, Mufakat dan
demokrasi, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa.
c. 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan diganti PPKI yang diketuai Soekarno
2. Pertemuan di Dalat, Vietnam
a. Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945
b. Soekarno, Hatta, dan Radjiman Widyoningrat dipanggil ke Dalat, Vietnam oleh Marsekal
Terauchi untuk menerima keputusan pemerintah bahwa Jepang akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia.
c. 14 Agustus 1945, sekembalinya di Indonesia, ketiga tokoh disambut para pemuda,
mendesak untuk segera diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia
d. Golongan tua menolak karena kemerdekaan harus dibahas dalam sidang PPKI
e. Golongan muda menganggap PPKI adalah antek Jepang, yang mana dengan begitu
kemerdekaan Indonesia sama saja seperti pemberian Jepang
3. Peristiwa Rengasdengklok
a. 16 Agustus 1945, Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih ‘menculik’ Hatta, kemudian
Soekarno, dibawa ke Rengasdengklok supaya jauh dari pengaruh Jepang
b. Ahmad Soebarjo menjemput Soekarno dan Hatta, sampai kembali di Jakarta pukul 4 sore
4. Penyusunan Teks Proklamasi
a. Awalnya hendak dilaksanakan di Hotel Indonesia
b. Laksamana Maeda menawarkan dan menjamin keamanan rumahnya untuk dilaksanakan
perancangan teks proklamasi
c. Naskah autentik (asli tulis tangan) dirapatkan dengan proklamator menghasilkan beberapa
perubahan :
1) Tempoh → tempo
2) Jakarta 17-8-05 → Jakarta, Hari 17 Boelan 8 Tahun 05
3) Wakil-wakil Bangsa Indonesia → Atas nama Bangsa Indonesia,
Soekarno-Hatta
d. Sayuti Melik mengetik naskah ditemani BM Diah
e. Naskah autentik yang dibuang Sayuti Melik dipungut BM Diah dan diberikan kepada W.
B Panewelen, seseorang dari RRI
f. Semula proklamasi akan dilangsungkan di Lapangan Ikada, 17 Agustus 1945, pukul 10
pagi, kemudian karena situasi dan kondisi, lokasi berpindah ke Jl. Pegangsaan Timur No
56, Jakarta Timur
g. Bendera merah(sisa kain Fatmawati)―putih(sprei Soekarno) dijahit oleh Fatmawati
5. Pembacaan Teks Proklamasi
a. 17 Agustus 1945, Jl. Pegangsaan Timur No 56, Jakarta Timur, pukul 10 WIB
b. Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno didampingi Hatta
c. Pengibaran bendera merah putih oleh Latief Hendraningrat
6. Penyebaran Berita Proklamasi
a. Media Massa → Suara Asia
b. Siaran Radio → via RRI tidak bisa → via Radio Domei (Yusuf Rosodipuro)
c. Secara Langsung (Pidato Soekarno)
1) Indonesia sudah benar merdeka
2) Meminta agar rakyat tetap mendukung pemerintah
3) Meminta rakyat untuk bubar dengan tertib karena dikelilingi oleh Jepang

B. Pasca Proklamasi
1. Sidang PPKI
a. Sidang I PPKI (18 Agustus 1945)
1) Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
2) Menetapkan UUD ’45 hasil sidang BPUPKI melalui beberapa amandemen
3) Membentuk KNI (MPR) untuk membantu Presidan dalam urusan legislatif
b. Sidang II PPKI (19 Agustus 1945)
1) Membentuk menteri kepresidenan
2) Wilayah Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi beserta pemerintahannya
3) Dibentuk KNID untuk menampung aspirasi daerah
c. Sidang III PPKI (22 Agustus 1945)
1) Dibentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat)
2) PNI/PI ditetapkan sebagai satu-satunya partai
3) Dibentuk KNIP sebagai pengganti PPKI
2. Kebijakan Politik Awal Kemerdekaan
a. Maklumat 14 November 1945 : Kabinet Presidensil → Parlementer
b. Maklumat 31 Agustus 1945 : Indonesia negara demokrasi bukan fasis
c. Maklumat 16 Oktober 1945 : Badan legislatif KNIP berhak menetapkan GBHN
3. Tokoh Pasca Proklamasi
a. Frans Kassepo dari Irian Barat, salah satu pahlawan Trikora.
b. Sisingamanganraja dari Tapanuli, maharaja dari negeri Toba.
c. Pang Suma dari Kalimantan Barat, pejuang dari suku Dayak.
d. Ahmad Tahir dari Medan, pendiri Barisan Pemuda Indonesia, tokoh Medan Area.
4. Perjuangan Pasca Proklamasi
a. Linggarjati (Sutan Syahrir dan Prof. Schermerhorn)
1) Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa dan Sumatra.
2) RI dan Belanda bekerjasama membentuk RIS.
3) RIS dan Belanda bersatu membentuk Uni Indonesia-Belanda dikepalai Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda II
1) 19 Desember 1948, penyerangan Maguwo dan bangunan penting di Yogyakarta.
2) Soekarno, Hatta, Syahrir, Agus Salim, ditawan Belanda yang menguasai Yogyakarta.
3) 1 Maret 1949, TNI melakukkan serangan balik di pagi hari setelah sirine berbunyi,
Yogyakarta berhasil diduduki TNI selama 6 jam.
4) Tujuan Utama Serangan Umum 1 Maret 1949 :
a) Mematahkan moral pasukan Belanda,
b) Membuktikan bahwa TNI masih memiliki kekuatan,
c) Membuktikan bahwa RI dan TNI masih ada,
d) Mendukung perjuangan diplomasi RI di forum PBB,
e) Memertahankan kedaulatan RI.
5) Perjanjian Roem-Royen :
a) Penghentian tembak-menembak,
b) Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta,
c) Pembebasan pemimpin RI yang ditahan Belanda,
d) Segara diadakan KMD di Den Haag, Belanda.
6) KMB :
a) Indonesia menjadi negara RIS,
b) RIS dan Belanda merupakan Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai Ratu Belanda,
c) Penyerahan kedaulatan kepada RIS selambat-lambatnya akhir tahun 1949,
d) Semua hutan Hindia-Belanda dipikul RIS,
e) TNI menjadi tentara inti RIS,
f) Kedudukan Irian Barat ditentukan selambat-lambatnya satu tahun kemudian.

c. Pemerintahan Darurat RI
1) Periode 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949 oleh Mr. Syarifudin.
2) Presiden dan Wapres membuat surat kuasa untuk Mr. Syarifudin yang berada di
Bukittinggi untuk membentuk kabinet dan mengambil alih pemerintahan.
Perubahan Demokrasi di Indonesia

A. Demokrasi Terpimpin
1. Kondisi Pemerintahan
a. Kekuasaan Presiden Soekarno sangat besar dan tidak terbatas.
b. Banyak terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan negara.
c. Nasakomisasi lembaga-lembaga negara membuat dominasi PKI makin kuat.
d. Kondisi ekonomi memburuk.
e. Politik luar negeri condong ke Blok Timur.
f. Pemerintah mulai membentuk lembaga-lembaga baru.
2. Keadaan Ekonomi
a. Inflasi tinggi mencapai 400%
b. BBM dan harga naik 4x lipat.
c. Defisit negara mencapai 7,5 M.
d. Dwikora menguras keuangan negara.
3. Penyimpangan
a. DPR hasil Pemilu dibubarkan karena menolak RAPBN.
b. Ketua MPRS merangkap jadi WAPERDAM dan Menteri.
c. Pidato Presiden 17 Agustus 1945 dijadikan GBHN.
d. Pengangkatan Presiden seumur hidup.
e. Politik luar negeri dibelokkan ke Blok Timur.
4. Politik Mercusuar
Politik dengan tujuan menjadikan Indonesia lebih dikenal dunia dan sebagai mercusuar yang
dapat menerangi jalan NEFO.

B. Masa Orde Baru


1. Tujuan
Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
2. Trilogi Pembangunan
Wacana pembangunan nasional yang dirancang pemerintah Orba sebagai landasan penentuan
kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara.
a. Stabilitas Nasional yang Dinamis.
b. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi.
c. Pemerataan Pembangunan dan Hasil-Hasilnya.
3. Revolusi Hijau
a. Pengertian : Perubahan cara produksi bahan kebutuhan pokok pangan yang semula
dikerjakan dengan cara lama diganti dengan cara baru.
b. Cara :
1) Intensifikasi : memanfaatkan pertanian dengan Panca Usaha Tani;
a) Memilih Bibit Unggul,
b) Irigasi,
c) Pengolahan Tanah,
d) Pemupukan,
e) Pemberantasan Hama,
dan Sapta Usaha Tani;
f) Pengolahan Pasca Panen
g) Penjualan
2) Ekstensifikasi : memperluas areal pertanian
3) Bimas (Bimbingan Masal)
4) Inmas (Intensif Masal)
5) Rehabilitasi : memperbaiki fungsi tanah
6) Rotasi Tanam : menanam bergilir berbagai macam tanaman dalam satu tanah.
7) Diversifikasi Tanam : penanaman berbagai macam jenis tanaman dalam satu tanah.
c. Dampak Negatif :
1) Tanah menjadi manja,
2) Polusi tanah,
3) Biaya penelitian tinggi,
4) Urbanisasi,
5) Masyarakat desa kehilangan pekerjaan,
6) Gen bibit unggul berkurang,
7) Bibit unggul tidak maksimal karena pengairan tidak baik.
4. Pembangunan Nasional dalam Repelita
a. Pelita I : mendukung sektor pertanian.
b. Pelita II : mengolah bahan mentah menjadi baku.
c. Pelita III : mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
d. Pelita IV : mampu menghasilkan mesin sendiri.
e. Pelita V : menyerap tenaga kerja dan menghasilkan barang ekspor.

C. Masa Reformasi
1. Agenda Reformasi
a. Pemberantasan KKN.
b. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI.
c. Amandemen UUD 1945.
d. Pengusutan kekayaan Suharto dan kroninya.
2. Kondisi Ekonomi
a. Ekonomi terpuruk karena krisis ekonomi 1997.
b. Inflasi meningkat.
c. Defisit dan hutang luar negeri banyak.
d. Korupsi oleh pejabat.
e. Investor asing banyak yang lari ke luar negeri.
f. Pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing.
3. Dampak
a. Kebebasan berpendapat dan beraspirasi.
b. Derajat bangsa di mata dunia terangkat.
c. Menghasilkan mobilitas vertikal.
d. Iklim politik semrawut.
e. Kerusuhan masyarakat.

Pemberontakan Pasca Proklamasi

A. PKI Madiun 1948


1. Perjanjian Renville yang sangat merugikan ditandatangani Amir Syarifuddin yang kemudian
mendirikan Front Demokrasi Rakyat.
2. Muso dan Amir Syarifuddin bekerjasama memproklamirkan Sovyiet Republik Indonesia dengan
ideologi komunis.
3. Penumpasan dengan aksi militer Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.

B. G30S/PKI
1. Strategi
a. Strategi Muka Dua, melalui parlementer dan kudeta membentuk agen-agen biro khusus yang
dipimpin Syam Kamaruzzaman.
b. Aksi Sabotase, merusak fasilitas umum seperti jalur kerata api.
c. Aksi Sepihak, melawan hukum demi kepentingan sepihak.
d. Aksi Teror, “Ganyang santri, ganyang sorban, ganyang kontra revolusi.”
e. Menebar Isu Dewan Jendral, dituduh sudah tidak loyal kepada Dewan Revolusi dan
melakukkan kudeta.
f. Memecah Belah Organisasi Politik, PNI ASU dan PNI Osa Usep.
g. Melatih Gerwani dan Pemuda.
2. Kronologi
a. 1 Oktober 1965, Pasukan Pasopati menculik para Perwira AD untuk dibawa ke Lubang
Buaya dan disiksa hingga tewas :
1) Letjend. Ahmad Yani,
2) Mayjend. MT Haryono,
3) Brigjend. DI Pandjaitan,
4) Mayjend. Suprapto,
5) Mayjend. S. Parman,
6) Brigjend. Sutoyo Siswomiharjo,
7) Lettu Pieree Tende,an
8) Jend. AH Nasution, berhasil kabur, putrinya Ade Irma Suryani tewas.
b. Menguasai gedung RRI, Monas, Istana Merdeka, dan menduduki Halim Perdana Kusuma.
c. Letkol Untung mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi dan mendemisionerkan
Kabinet Dwikora.
d. Pengumuman susunan Dewan Revolusi dan penghapusan pangkat jendral (pangkat tertinggi
ABRI hanya Letkol).
3. Operasi Penumpasan
a. Dipimpin Panglim Kostard. Mayjend. Suharto, “alon-alon watok klakon ketimbang kebat
kliwat”.
b. Mengoordinasikan seluruh angkatan kecuali AU.
c. Memberikan penjelasan Batalyon 454 Diponegoro dan Batalyon 530 Brawijaya (berhasil
sadar).
d. Merebut RRI, Telkom, Monas, dan Istana Merdeka.
e. Suharto berpidato lewat RRI :
1) Telah ada kerjasama antara AD, AL, dan Kepolisian untuk menumpas G30SPKI.
2) G30SPKI adalah gerakan pengkhianatan kepada bangsa dan negara.
f. 2 Oktober 1965, merebut Halim Perdana Kusuma.
g. Pencarian korban G30SPKI dibantu Poltas Sukiman.
h. 4 Oktober 1965, pengambilan para korban dan dimakamkan esok harinya di TMP Kalibata.
i. Perwira korban G30SPKI pangkatnya dinaikkan setingkat secara anumerta.
4. Dampak
a. Politik tidak stabil, Soekarno hulang kewibawaannya
b. Ekonomi memburuk
c. Inflasi 400%
d. Demo 60 hari tanpa henti menuntut TRITURA :
1) Bubarkan PKI
2) Turunkan harga
3) Reshuffle Kabinet Dwikora

C. DI/TII Jawa Barat


1. Dilatarbelakangi oleh kekecewaan atas penandatangan Perjanjian Renville, diikuti keinginan
untuk membentuk negara sendiri berlandaskan Islam oleh Kartosuwiryo.
2. Upaya penumpasan dengan Operasi Militer Baratayudha dan Operasi Pagar Betis berhasil
menangkap Kartosuwiryo oleh Pasukan Siliwangi.
D. DI/TII Jawa Tengah
1. Negara Islam bagian dari Kartosuwiryo.
2. Jawa Tengah oleh Amir Fatah, Kebumen oleh Kyai Sumolangu.
3. Upaya penumpasan dengan Gerakan Banteng Nasional dipimpinKol Sarbini dan Letkol.
Ahmad Yani, dan Operasi Merdeka Timur dipimpin Letkol. Suharto.

E. DI/TII Sulawesi Selatan


1. Penolakan surat kiriman Kahar Muzakar kepada pimpinan APRIS supaya KGSS dimasukkan
ke dalam APRIS.
2. Upaya penumpasan dengan operasi militer berhasil menembak mati Kahar Muzakar.
F. DI/TII Aceh
1. Penyederhanaan administrasi pemerintahan hingga Aceh mengalami penurunan dari daerah
istimewa menjadi setingkat karisidenan di bawah Sumatera Utara membuat Daud Bereuh
kecewa akan turunnya status jabatannya yang hanya jadi setingkat Residen.
2. Upaya penumpasan dengan Operasi Militer merebut satu persatu kota yang dikuasai DI/TII
Aceh.
3. Upaya penumpasan dengan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dipimpin Kol. Yasin
memertemukan kembali para tokoh dan ulama Aceh.
G. DI/TII Kalimantan Selatan
1. Ibnu Hajar bersama Gerakan Rakyat Tertindas menyerang pos-pos polisi.
2. Upaya penumpasan dengan Tindakan Tegas dan Operasi Militer.
H. APRA Bandung
1. APRA kecewa RIS akan dibubarkan dan KNIL akan terancam.
2. Angkatan Perang Ratu Adil, gerakan sosial memerjuangkan rakyat tertindas dengan menanti
datangnya sang Ratu Adil.
3. Raymond Westerling bersama KNIL-KL bertujuan supaya tetap berdirinya Negara Pasundan
dan APRA diakui sebagai tentara Negara Pasundan.
4. Gerakan APRA diarahkan ke Jakarta bekerjasama dengan Sultan Hamid II.
I. Andi Azis
1. Ketidakpuasan atas kembalinya RIS ke NKRI dan campur tangannya dengan Makassar.
2. Batalyon TNI pimpinan H.V. Worang yang dikirim untuk menengahi konflik Pro RIS NIT dan
Kontra RIS NIT dianggap sebagai ancaman untuk Pro RIS NIT.
3. Andi Azis menyerang markas TNI.
4. Upaya penyelesaian dengan ultimatum 4 x 24 jam bagi Andi Azis untuk melapor ke Jakarta dan
bertanggung jawab. Semua tawanan harus dilepaskan.
5. Pemerintah mengirim A. E. Kawilarang.
J. RMS
1. Ketidakpuasan atas kembalinya RIS ke NKRI.
2. Dipimpin Dr. Soumukil, rakyat Maluku memermasalahkan Ambon yang dianggap
membahayakan eksistensi mereka jika bergabung dengan NKRI.
3. Memproklamirkan RMS lepas dari NIT dan RIS.
4. Upaya penumpasan dengan cara damai mengirim Dr. J Leimena sebagai juru runding gagal.
5. Operasi penumpasan dengan mengirimkan ekspedisi militer dipimpin Kol. AE. Kawilarang.
K. PRRI/PERMESTA
1. Ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat.
2. Pangkal masalah adalah masalah otonomi dan ketidakimbangan keuangan antara pusat dan
daerah.
3. Memburuknya politik pusat, ketidakstabilan pemerintah, masalah korupsi, perdebatan dalam
Badan Konstituante, masalah PKI, dan masalah Konsepsi Presiden 1957.
4. PRRI diproklamirkan Letkol. Ahmad Husein dan Menteri Syarifuddin Prawiranegara,
PERMESTA diproklamirkan Letkol. DJ Somba.
5. Ultimatum Letkol. Ahmad Husein :
a. Dalam 5 x 24 jam Presiden harus mencabut mandat Kabinet Juanda
b. Presiden memerintahkan kepada Hatta dan Sri Sultan HB IX untuk membentuk Kabinet
Zaken.
c. Meminta Presiden agar kembali kepada kedudukan Presiden yang konstitusional.
6. Operasi Menumpas PRRI
a. Operasi Tegas dipimpin Letkol. Kaharuddin Nasution di Riau.
b. Operasi 17 Agustus dipimpin Letkol. Ahmad Yani di Sumatra Barat.
c. Operasi Saptamarga dipimpin Brigjend. Jatikusumo di Sumatra Utara.
d. Operasi Sadar dipimpin Letkol. Ibnu Sutowo.
7. Operasi Menumpas PERMESTA
a. Operasi Saptamarga 1 di Sulawesi Utara Tengah dipimpin Letkol. Sumarsono.
b. Operasi Saptamarga 2 di Sulawesi Utara Selatan dipimpin Agus Prasmono.
c. Operasi Saptamarga 3 di Utara Manado dipimpin Letkol. Magenda.
d. Operasi Saptamarga 4 di Sulawesi Utara Tengah Letkol. Ruminto Hendraningrat.
e. Operasi Mena 1 di Jailolo dipimpin Letkol. Pieters.
f. Operasi Mena 2 di Lapangan Udara Morotai dipimpin Letkol. KKO Hunholz.

Kontribusi Indonesia dalam Perdamaian Dunia

A. ASEAN
1. Deklarasi Bangkok
a. 8 Agustus 1967 di Bangkok
b. Adam Malik (Indonesia)
Tun Abdul Razak (Malaysia)
S. Rajaratnam (Singapura)
Narsisco Ramos (Filipina)
Thanat Khoman (Thailand)

2. Tujuan ASEAN
a. Mempercepat pertumbuhan ekososbud di kawasan Asia Tenggara.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu.
d. Saling memberikan bantuan sarana latihan dan penellitian.
e. Kerjasama dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
f. Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
g. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna bagi organisasi internasional dan regional.
3. Peran Indonesia
a. Negara pemrakasa berdirinya ASEAN.
b. Inisiator Jakarta Informal Meeting.
c. Penyelenggara KTT ASEAN di Bali, 1976.
d. Ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN sekaligus sebagai
Sekretaris Jenderal Pertama (Letjen. H. R. Dharsono).

B. Misi Garuda
1. Mesir
Sebab adanya konflik di Timur Tengah terkait nasionalisasi Terusan Suez.
2. Vietnam
Konga IV dan Konga V (ICSS)
Konga VI (UNEF)
3. Korea Utara

Anda mungkin juga menyukai