Oleh:
Satria Jaya Pratama (03031281823061)
Sherly Rahmadianti (03031181823003)
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
kasih-Nya sehingga penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Modifikasi
Kopolimerisasi Grafting Karet Alam Terdeproteinasi Dengan Monomer Metil Metakrilat
Sebagai Bahan Pada Aplikasi Produk Berbahan Dasar Karet” ini dapat diselesaikan.
Proposal ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan
penelitian di Jurusan Teknik Kimia. Di dalam proposal ini memuat hal-hal berikut:
prosedur grafting pada karet alam, alat dan bahan metode kopolimerisasi grafting,
variabel penelitian, skema alat penelitian, dan diagram alir penelitian yang ditulis
sesuai dengan hasil penelitian ini.
Adapun pengajuan proposal penelitian ini ditujukan sebagai pemenuhan
beberapa ketentuan kelulusan pada jenjang perkuliahan Strata 1 Universitas
Sriwijaya. Dalam penyusunan proposal penelitian ini tentunya penulis mengalami
beberapa hambatan , tantangan serta kesulitan, namun karena binaan dan dukungan
dari semua pihak, akhirnya semua hambatan tersebut dapat diatasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya yang telah banyak memberikan pengetahuan dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini
Melalui penyusunan proposal ini, tentunya penulis sadar akan banyak
ditemukan kekurangan pada proposal ini. Baik itu dari segi kualitas maupun segi
kuantitas bahann penelitian yang penulis tampilkan. Oleh sebab itu, penulis
memerlukan saran dan kririk yang membangun yang dapat menjadikan proposal ini
lebih baik.
Palembang, 31 Januari 2020
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karet merupakan salah satu bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan manusia, sebagai material yang sangat mudah didapat, ringan,
praktis dan tentu saja modern. Hampir di segala sektor atau bidang kehidupan
manusia selalu dijumpai barang-baang yang terbuat dari bahan karet, misalnya ban
mobil, engine mounting, rubber buhsing pada mesin mobil dan pelengkap pada
mobil lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen utama karet alam terbesar
di dunia yang dapat mengekspor hasil komoditas perkebunan karet ke beberapa
negara. Pada tahun 2014, Indonesia memiliki luas area perkebunan karet yakni
sekitar 3,6 juta hektar, di mana sebagian besar terdapat di Sumatera dan
Kalimantan. Dengan luas lahan tersebut, Indonesia mampu memproduksi karet
sebanyak 3,15 juta ton dan 2,6 juta ton diantaranya dieskpor keluar negeri.
Dalam kehidupan manusia modern saat ini, banyak peralatan-peralatan
yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis dan tidak mudah pecah bila terjatuh
dari suatu tempat. Dengan demikian meningkatnya kebutuhan tersebut, maka secara
langsung kebutuhan karet juga meningkat dengans sendirinya sesuai kebutuhan
manusia. Peningkatan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif,
kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan, keperluan rumah tangga dan lainnya.
Diperkirakan untuk masa yang akan datang kebutuhan akan karet akan terus
meningkat. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi dalam bidang pemanfaatan
produksi karet di Indonesia, supaya terjadi kesetimbangan antara jumlah produksi
karet dengan produk hasil olahan karet.
Hevea Brasiliensis adalah salah satu jenis pohon karet alam yang dapat
menghasilkan getah karet alam (natural rubber latex). Getah karet alam merupakan
suatu cairan seperti susu yang memiliki kandungan 30-40% total solid (Button,
1957). Karet alam memiliki sifat yang elastis, namun memiliki kekuatan fisik yang
rendah, tidak tahan panas, dan mudah robek. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
proses modifikasi secara kimiawi untuk memperbaiki sifat karet alam lateks
tersebut.
Terdapat beberapa jenis teknik modifikasi secara kimia yang dapat
digunakan untuk memperbaiki sifat karet alam tersebut, seperti grafting,
epoxidation, hidrogenation, dan clorination. Grafting adalah jenis teknik
modifikasi kimia yang paling baik daripada jenis lainnya (Dung dkk, 2017).
Grafting ini adalah suatu metode pengikatan monomer secara kovalen
(dimodifikasi) ke dalam rantai polimer, dengan tahapan polimerisasi dari suatu
campuran oligomer yang akan membentuk lapisan yang melekat ke dalam substrate
oleh pyhsycal forces (Bhattacharya dan misra, 2004).
Proses grafting dapat dilakukan dengan berbagai monomer ,seperti
acrylonitrile, methyl methacrylate, dan stirena. Methyl methacrylate merupakan
senyaaw turunan ester dengan rumus molekul CH2=C(CH3)COOCH3. Methyl
methacrylate berwujud cair, tidak berwarna, dan sedikit larut pada air dan senyawa
organik lainnya. Pada penelitian sebelumnya, penambahan Methyl methacrylate
pada konsentrasi tertentu dapat membuat campuran pada proses grafting
kopolimerisasi stirena pada deproteinized natural rubber menjadi cukup stabil
untuk membentuk produk, (Krisnawati, 2014).
Berdasarkan penjelasan di atas, oleh karena itu akan dilakukan penelitian
untuk memodifkasi karet alam Indonesia menggunakan monomer Methyl
methacrylate dengan menggunakan metode grafting untuk mengoptimalisasikan
penggunaan karet alam lateks dan sebagai bahan baku yang dapat meningkatkan
sifat karet alam lateks untuk berbagai aplikasi produk berbahan dasar karet.
1.6. Hipotesis
Peningkatan rasio monomer methyl methacrylate (MMA) terhadap karet
alam lateks akan memberikan hasil kopolimerisasi yang semakin baik
ditunjukkan dengan permukaan yang keras sampai mencapai titik optimumnya,
lalu jumlah monomer yang terlalu sedikit akan menurunkan hasil
kopolimerisasi ditunukkan dengan permukaan yang lunak.