Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KELOMPOK 1

DATA ARKEOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas.


Mata Kuliah: Dasar-Dasar Arkeologi
Dosen Pengampu: Dr. Mhd.Nur, M.S

Oleh :
Nabilah Nur Yasinda (2010712022)
Nissy Yulia Putri (2010711002)
Qurata Aini (20107122006)

ILMU SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS

2021
A. Bentuk Data Arkeologi

 Data Historis
Merupakan data arkeologi berupa tulisan, seperti prasasti, sumber-sumber
sastra lainnya.

1. Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen tertulis yang ditulis pada bahan
berbahan keras, seperti batu. Penemuan prasasti ini adalah tanda bahwa zaman
prasejarah sudah berakhir. Kata prasasti berasal dari bahasa sanskerta arti
“pujian”, namun kemudian dianggap sebagai piagam, maklumat, surat
keputusan, undang-undang atau tulisan. Prasasti pada umumnya berisi tentang
pujian-pujian untuk para raja, tetapi juga ada berisi mengenai keputusan
penetapan sebuah desa atau daerah menjadi sima (tanah yang diberikan oleh
raja atau penguasa kepada masyarakat yang dianggap berjasa) atau daerah
perdikan. Isi prasasti lainnya berisi keputusan pengadilan mengenai perkara
perdata (jayapatra/jayasong) sebagai tanda kemenangan (jayacikna), tentang
utang piutang (suddhapatra), dan tentang kutukan atau sumpah.
Dalam arkeologi, prasasti batu disebut upala prasasti, prasasti logam biasa
disebut tamra prasasti, prasasti yang ditulis di daun tal disebut ripta prasasti,
dan beberapa prasasti ada yang terbuat dari tanah liat atau tablet yang berisi
mantra-mantra agama Buddha, sedangkan prasasti yang terbuat dari emasdan
perak, jarang ditemukan, karena hanya sedikit keberadaannya. Prasasti sebagai
naskah dan berita asing, dianggap sebagai sumber terpenting karena mampu
memberikan kronologis suatu peristiwa, sejumlah nama, dan alasan mengapa
prasasti itu dikeluarkan. Contoh prasasti-prasasti yang ada di Indonesia, yaitu:
1. Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai. Prasasti ini dibuat dalam rangka
upacara penghormatan kepada para pendahulu dan pemberian hadiah kepada
para pendeta atau brahmana yang memimpin upacara tersebut.
2. Prasasti Tugu dari Kerajaan Tarumanegara. Prasasti Tarumanegara
dibuat untuk mengenang keberhasilan Raja Mulawarman dalam membuat
saluran irigasi untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
3. Prasasti Ratu Boko dari Kerajaan Syailendra. Prasasti ini dibuat atas
nama perintah Raja Balaputra Dewa. Tujuannya adalah untuk memenangkan
kekalahan Raja Balaputra Dewa dalam perang saudara melawan saudara
perempuannya yang bernama Putri Pramodhawardhani. Karena kekalahan itu,
Raja Balaputra Dewa melarikan diri ke Kerajaan Sriwijaya.

2. Kitab-Kitab Kuno
 Kitab Arjuna Wiwaha
Kitab ini dibuat dan disusun pertama kali pada abad ke-11 oleh Empu
Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga menguasai Jawa
Timur (1019-1042). Kitab ini berupa kakawin yang berisi tentang
perjuangan arjuna, tokoh perwayangan.

 Kitab Sutasoma

Kitab ini adalah sebuah kakawin atau syair Jawa kuno yang berisi
banyak bait. Yang Menyusun kitab ini adalah Empu Tantular. Ia
disuruh Hayam Wuruk yang saat itu menjadi raja. Kitab ini
salahsatunya berisi mengenai Bhinnek Tunggal Ika.

 Kitab Negarakertagama

Kitab ini ditulis oleh empu Prapanca yang


merupakan nama samaran dari Dang Acarya Nadendra. Seorang bekas
pembesar agama Buddha di Kerajaan Majapahit saat Prabu Hayam Wuruk
berkuasa. Kitab yang merupakan syair kuno Jawa atau kakawin ini
menceritakan kejayaan Kerajaan Majapahit saat itu.
Salah satu tentang daerah kekuasaan dan juga silsilah keluarga raja. Penemuan
kitab ini menjadi bukti jika di masa lalu, Indonesia pernah dikuasai kerajaan
hebat dengan tradisi kelas tinggi.

3. Babad
Babad berasal dari bahasa Jawa yang berarti buka, tebang, sejarah,
Riwayat, (Prawiroatmodjo, 1980: 2). Babad adalah salah satu jenis karya
sastra Jawa yang dibuat dan disusun dalam rangka kehidupan masyarakat
yang bersangkutan serta memilki aspek historis. (Rupadi, 2006: 23). Babad
menurut Rokhman (2014:11) berisi cerita sejarah, namun tidak selalu
berdasarkan fakta. Teks babad isinya merupakan campuran antara fakta
sejarah, mitos, dan kepercayaan. Itulah sebabnya, babad sering disamakan
dengan hikayat. Di tanah Melayu tulisan yang mirip dengan babad dikenal
dengan sebutan tambo atau silsilah.

4. Tambo
karya sastra sejarah yang merekam kisah-kisah legenda-legenda yang
berkaitan dengan asal usul suku bangsa, negeri dan tradisi. Tambo ditulis
dalam Bahasa Melayu yang berbentuk prosa. tambo merupakan warisan
yang turun-temurun disampaikan secara lisan.

5. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng.
Beberapa hikayat yang terkenal antara lain, Hikayat Iskandar Zulkarnain,
Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, dan Hikayat 1001 Malam.

 Data Non-Historis
Data Historis adalah tinggalan manusia yang pernah dibuat, dipakai tanpa adanya
tulisan, misalnya alat-alat batu, gua, dan sebagainya.

B. Sifat Data Arkeologi


1. Movable Data (Data Bergerak),
yaitu data yang dapat dipindahkan,
misalnya: arca, alat-alat batu dan lain sebagainya.

2. Non-Movable Data (Data tidak bergerak),


yaitu data yang tidak dapat dipindahkan,
misalnya: candi, pertirtaan, gua dan sebagainya.

C. Macam Data Arkeologi

1. Artefak
Artefak dalam arkeologi adalah benda yang dibuat oleh manusia atau terlihat
jejak-jejak manusia pada benda tersebut. Benda-benda yang dibuat tersebut
berasal dari alam. Artefak diteliti oleh para arkeolog untuk mempelajari tentang
orang-orang yang membuat dan cara menggunakan benda tersebut. Itulah
mengapa artefak sangat penting untuk mengetahui budaya pada masa lalu. Ciri
penting dari konsep artefak adalah adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau
dapat dipindahkan (movable) oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa
merusak atau menghancurkan bentuknya. Contoh artefak, yaitu:
 Arca

 Prasasti
 Alat-alat batu dan perunggu

2. Fitur
Fitur adalah artefak yang tidak bisa dipindahkan (non moveable) tanpa merusak
tempat kedudukannya. Contohnya seperti dinding, perapian, Gudang
penyimpanan. Tetapi data fitur dalam arkeologi adalah seperti candi, gua, dan
sebagainya.
 Candi

 Gua
 Punden Berundak

3. Ekofak

Ekofak adalah benda yang berasal dari unsur alam yang pernah digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, seperti sisa-sisa organik (tulang hewan, sisa sisa tumbuhan),
selain itu ekofak bisa berupa bentang alam atau lingkungannya, seperti sungai dan pohon.
lalu. Ekofak lainnya, seperti biji, dapat memberi tahu arkeolog mengenai spesies tanaman
yang dipergunakan pada masa lampau. Jika biji tersebut terdapat dalam jumlah yang banyak
pada suatu situs, dapat diambil kesimpulan bahwa spesies tanaman tersebut ditanam atau
dikembangkan untuk makanan atau benda lainnya yang berguna untuk manusia, seperti
pakaian, atau bahkan benda persembahan. Tipe ekofak lainnya adalah kayu. Kayu terbuat
dari selulosa, karbohidrat, dan lignin. Pada temuan batang kayu dapat dilihat berapa umur
sisa pohon tersebut dari cincin yang terdapat pada tubuh pohon, sehingga dapat dilakukan
penanggalan dedrokronologi. Hal ini bertujuan agar para arkeolog bisa memahami pola
makan dan penghidupan pada masa lampau.
DAFTAR PUSTAKA

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/prasasti/
https://www.gurugeografi.id/2018/08/contoh-prasasti-yang-berhasil-ditemukan.html
http://www.beatradio.id/kitab2-kuno-indonesia.html
https://santri.laduni.id/post/read/51581/inilah-pengertian-babad-dalam-sejarah-
nusantara
https://id.wikipedia.org/wiki/Tambo_Minangkabau
https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/artifacts/\
https://www.saa.org/about-archaeology/what-is-archaeology
https://anthropology4u.com/archaeological-sites-artifacts-features-ecofacts-context/
https://id.wikipedia.org/wiki/Artefak
https://www.dictio.id/t/apakah-perbedaan-antara-artefak-ekofak-dan-fitur/8336/2
https://balarjabar.kemdikbud.go.id/sumberdaya-arkeologi/
https://gjb3112annapus.wordpress.com/2011/01/07/data-arkeologi/

Anda mungkin juga menyukai