Anda di halaman 1dari 14

SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA

PRABUDIGALUH SALAWE DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS


KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS

Oleh:
U Runalan S 1

ABSTRAK
Hasil penelitian ini secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Situs Cagar Budaya Sanghyang
Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Galuh
Pangauban (Perlindungn) Gara Tengah yang diperintah oleh seorang Raja Cipta Permana (1595-1618
M) yang merupakan penguasa Galuh Pangauban islam pertama, karena sebelumnya islam belum
mampu menembus pertahanan Galuh di wilayah pedalaman. Raja-raja Galuh Pangauban ini
merupakan keturunan Prabu Siliwangi dari istri Inten Kedaton. Keunikan dari Situs ini yaitu teradapat
peninggalan masa hindu dan masa islam seperti terdapat Batu Entog (Trimurti), Batu Panggeresan
(Pangcalikan Raja), Patilasan Prabu Silihwangi, Patilasan Ulama Besar Syekh Abdul Kodir Jaelani,
Patilasan Raja Cipta Permana Lengkap Dengan Patih, Para Petinggi Kerajaan, Juru Keuangan, Para
Duta Besar Kerajaan, Putra Mahkota Raja, Gudang Persenjataan, serta pernah dijadikan tempat
pertapaan oleh tokoh Proklamator Bangsa Indonesia. Situs Salawe merupakan salah satu bukti
peninggalan sejarah Galuh Pangauban yang bercorak islam, namun terdapat pula peninggalan
arkeologi masa hindhu-budha dan banyak patilasan-patilasan petinggi kerajaan Galuh lainnya serta
pernah dijadikan tempat pertapaan oleh Pak Sukarno ketika Indonesia belum merdeka. situs ini perlu
dilestarikan dan dirawat serta diperhatikan oleh berbagai pihak, terutama Dinas Kepurbakalaan agar
generasi mendatang dapat melihat kebesaran para pendahulunya.

Kata Kunci: Cagar budaya dan Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe

ABSTRACT
The result of this research in outline can be concluded that Cagar budaya Sanghyang Maharaja
Cipta Permana Prabudigaluh Salawe archeological site is an archeological remains history of Galuh
Pangauban Gara Tengah Empire which commanded by Cipta Permana King (1595-1618 M), He is the
first ruler of Galuh Pangabuan Islam, previously islam couldn’t able to penetrate the defense of Galuh
inside. The king of Galuh Pangauban is the descent of Prabu Siliwangi from his wife Inten Kedaton.
The uniqueness of this archeological site were archeological remains of hindu period and islam period,
that contained like Batu entog (Trimurti), Batu panggeresan (the chair of the king), Patilasan Prabu
Siliwangi, Patilasan Ulama Besar Syekh Abdul Kodir Jaelani, functionary of empire, clerk of finances,
ambassadors, crown price, weaponry room, and also have used as asceticism by proclamation
personage Indonesian. Salawe archeological site is one of proof of archeological remains history of
Galuh Pangauban that have the design of islam, however there are also archeological remains history
of Hindu-Budha period and many others archeological history that had been used as asceticism by Mr.
Sukarno before the independence of Indonesia. This archeological site need to be conserved and treated
by all the people as well, especially by Archeological service so that the next generation can see the
greatness of their predecessor.

Keywords: Cultural heritage and Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe

Jurnal Artefak Vol. 3 No. 2 – Agustus 2015 [ISSN: 2355-5726]


Hlm: 173 - 186
1 Dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis

Halaman | 173
PENDAHULUAN penulisan, untuk lebih jelasnya mengenai
tahapan-tahapan penelitian tersebut dijelaskan
Suatu bangsa tidak akan terlepas dengan oleh Kuntowijoyo (2005 : 91) sebagai berikut :
adanya peristawa sejarah, begitu pula Negara Pemilihan Topik : topik dipilih sebaiknya
Indonesia yang kaya akan peninggalan berdasarkan : (1) kedekatan irasional, (2)
sejarahnya, diantaranya adalah Situs Cagar kedekatan intelektual, dua syarat itu subyektif
Budaya Sanghyang Maharaja Cipta Permana dan obyektif, sangat penting karena orang hanya
Prabudigaluh Salawe Dusun Tunggal Rahayu bekerja dengan baik kalau dia senang dan dapat
Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas melakukannya. Setelah topik ditemukan,
Kabupaten Ciamis. langkah berikutnya (3) membuat rencana
Peninggalan sejarah kepurbakalaan ini penelitian.
merupakan bagian dari khazanah budaya yang Pengumpulan Sumber : sumber (sumber
mempunyai arti dan nilai penting serta sejarah disebut juga data sejarah dalam bahasa
mempunyai fungsi sebagai : (1) sumber data dan inggris disebut juga datum) yang ditemukan
bukti-bukti, (2) objek ilmu pengetahuan, sejarah, harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan
arkeologi dan budaya, (3) cermin sejarah dan ditulis. Sumber itu menurut bahannya dapat
budaya bangsa, (4) media pendidikan, dibagi menjadi dua : tertulis dan tidak tertulis.
pembinaan dan pengembangan nilai-nilai Dokumen dan artifak.
budayabangsa saepanjang masa dan (5) media
pemupukan kepribadian bangsa serta sekaligus PEMBAHASAN
sebagai alat ketahanan nasional. (Dadan Wildan,
2003 : 2) Latar Belakang Keberadaan Situs Cagar
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun Budaya Sanghyang Maharaja Cipta Permana
1992 tentang Benda Cagar Budaya (pasal 1) Prabudigaluh Salawe
bahwa yang dimaksud Benda Cagar Budaya Di Tatar Sunda atau tanah Pasundan
adalah: Point a. Benda buatan manusia, bergerak banyak berdiri kerajaan, baik kerajaan kecil
atau tidak bergerak berupa kesatuan atau maupun kerajaan besar dengan berbagai corak
kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa- agama dan budaya yang berkembang dimasing-
sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 masing kerajaan. Untuk mengetahui keberadaan
(lima puluh) tahun yang memiliki nilai penting serta kehidupan kerajaan pada masanya, sumber
bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. sejarah yang dapat digunakan adalah
peninggalan berupa prasasti dan peninggalan-
METODE PENELITIAN peninggalan kuno. Hal ini sesuai dengan apa
yang diungkapkan oleh Yoseph Iskandar (1990 :
Pendekatan utama dalam penelitian ini 23) yang menyebutkan bahwa :
adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk “Prasasti umumnya merupakan tulisan-
Memahami Situs Cagar Budaya Sanghyang tulisan kuno pada batu atau tembaga. Tulisan itu
Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe, dibuat bisa merupakan berita keberadaan negeri
keseluruhan operasional di lapangan dilakukan itu ataupun merupakan tanda peringatan”.
secara sistematis untuk menemukan berbagai Selanjutnya Ia mengatakan juga “sampai
masalah yang dijadikan fokus perhatian dalam saat ini prasasti yang ditemukan di tatar sunda
penelitian ini. Dalam operasional penelitian di jumlahnya kurang dari 20 buah.
lapangan pengumpulan data dilaksanakan Prasasti yang memberitakan Kerajaan
dengan melakukan berbagai pemilihan dan Tarumanagara ditemukan di :
penentuan data yang dipandang representative 1) Ciaruteun (Bogor)
agar data tersususn secara sistematis dilakuakan 2) Kebon Kopi (Bogor)
melalui metode historis atau metode penelitian 3) Pasir Gintung (Bogor)
sejarah yang biasa dikenal dengan metode 4) Cidangiang (Pandeglang)
historis (Kuntowijoyo, 2005 : 91) 5) Tugu (Bekasi)
Adapun metode penelitiannya menurut Prasasti yang memberitakan Kerajaan
Kuntowijoyo (2005 : 91), bahwa penelitian Sunda ditemukan di :
sejarah mempunyai lima tahap, yaitu : 1) 1) Kawali (Ciamis)
pemilihan topik; 2) pengumpulan data; 3) 2) Cibadak (Sukabumi)
verifikasi (kritik sejarah); 4) interpretasi dan 5)

Halaman | 174
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

Prasasti yang memberitakan keberadaan sanghyang maharaja cipta permana


Kerajaan Galunggung ditemukan di Bukit Geger prabudigaluh salawe terdapat lima gerbang yang
Hanjuang (Tasikmalaya). antara lain yaitu :
Prasasti yang memberitakan Kerajaan
Pajajaran ditemukan di : Gerbang 1. Merupakan gerbang utama (pintu)
1. Kabantenan (Bekasi) menuju situs.
2. Batutulis (Bogor) Gerbang 2. Merupakan tempat patilasan-
Yang disebut peninggalan-peninggalan patilasan yaitu :
kuno, bisa berbentuk bangunan bisa pula 1) Dewi sulung manis yang merupakan istri dari
berbentuk pustaka (buku) yang lazimnya disebut patih petinngi salawe.
naskah-naskah kuno. 2) Pangeresan, merupakan batu pangcalikan
Naskah kuno yang dapat digunakan atau pengangkatan raja / ratu.
sebagai sumber sejarah antara lain : 3) Dewi umayah, merupakan bendahara
1) Kropak 406 Carita Parahiyangan kerajaan (juru keungan).
2) Kropak 630 Sanghiyang Siksakandang 4) Ratu / raja muda galuh pangauban gara
Karesian tengah sanghyang adipati panaekan (1618-
3) Kropak 632 Amanat Dari Galunggung 1625).
4) Kropak 410 Carita Ratu Pakuan
Yang kesemuanya ditulis pada daun Gerbang 3. Di dalamnya terdapat batu-batu
nipah/lontar dan tersimpan baik pada kotak kayu patilasan antara lain :
yang disebut “koropak” atau “kropak” dan diberi 1) Batu entog / wisnu murti, yaitu batu
nomor berdasarkan urutan naskah yang peninggalan zaman hindhu-budha yang
ditemukan di Tatar Sunda (Yoseph Iskandar, menyerupai angsa.
1990 : 24-25). 2) Sunan rangga lawe.
Begitu pula di Jawa Barat pernah berdiri 3) Syekh muhidin, merupakan guru besar
kerajaan besar yang bernama Kerajaan Galuh agama.
yang terdapat di Kabupaten Ciamis sekarang. 4) Ki galuh pamungkas.
Hal ini di tuturkan oleh Bapak Latip Adiwijaya, 5) Pamidangan
“Di daerah Ciamis khususnya Kecamatan 6) Rd. Jaya kusumah.
Cimaragas terdapat sebuah situs berupa makam, 7) Rd. Sutadepra cipta permana umbul salawe.
peninggalan arkeologi dan batu-batu patilasan 8) Raden jaya kusumah (pejuang).
yang merupakan peninggalan Kerajaan Galuh 9) Sumur bandung (raja laut selatan).
Pangauban atau Galuh Gara Tengah yang 10) Ratu / raja galuh pangauban gara tengah
diperintah oleh Sanghyang Cipta Permana sanghyang maharaja cipta permana
Prabudigaluh Salawe. Situs tersebut terdapat di prabudigaluh salawe (1595-1618).
Dusun Tunggal Rahayu Desa / Kec. Cimaragas.
Nama situs tersebut diambil dari nama raja galuh Gerbang 4. Di dalamnya terdapat batu-batu
islam pertama yaitu Sanghyang Cipta Permana patilasan antara lain :
Prabudigaluh Salawe 1595-1618 M” 1) Siti umalaiah (istri patih anggrasena-
(wawancara dengan Latip Adiwijaya, tanggal 1 pajajaran).
maret 2013). 2) Mahapatih anggrasena.
Situs ini merupakan tempat pemakaman 3) Nata dikusumah (putra cikal petinggi
yang terdiri dari tiga ruangan. Masing-masing salawe).
ruangan dibatasi oleh susunan batu yang
disisipkan dalam gundukan tanah seperti Gerbang 5. Di dalamnya terdapat batu-batu
layaknya bangunan tembok, selain itu terdapat patilasan antara lain :
batu kursi yang menyerupai kuburan dan 1) Prabu siliwangi / syekh manah rasa.
terdapat batu yang menyerupai angsa yang 2) Ibu ratu galuh sunan nganjung tatali pinunjul
terletak pada dinding sebelah timur ruangan (istri prabu cipta permana).
(profil desa cimaragas tahun 2013). 3) Syekh abdul kodir.
Dari hasil wawancara dengan juru kunci 4) Nyai ratna inten / putra singa depra (juru
Latip Adiwijaya tanggal 29 0ktober 2012 antar).
menyebutkan bahwa situs cagar budaya 5) Singa depra (putra suta depra).

Halaman | 175
6) Depra santana ( putra singa depra). Wretikandayun dinobatkan sebagai
7) Petinggi salawe. penguasa Kendan pada tanggal 23 maret 612 M.
8) Gudang peralatan perang. Dalam usia 21 tahun. Jatuh pada bulan sedang
purnama, dan esok harinya matahari terbit tepat
Ini semua merupakan warisan sejarah di titik timur garis equator. Wretikandayun tidak
yang terdapat di situs salawe masa kerajaan berkedudukan di Kendan, ataupun di Medang
galuh sebelum islam dan masa islam. Jati juga tidak di Menir. Ia mendirikan pusat
Menurut A. Sobana Hardjasaputra (2012: pemerintahan baru yang diberi nama Galuh
1) Kata “galuh” memiliki beberapa arti dan (permata). Lahan yang dipilihnya diapit oleh dua
makna. Kata galuh dipahami secara umum batang sungai yang bertemu yaitu Citanduy dan
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti Cimuntur. Lokasinya sekarang di Desa
permata. Dalam kehidupan kerajaan di Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing
indonesia, khususnya di Jawa, sebutan “galuh” Kabupaten Ciamis. (Yoseph Iskandar, 1990 :
bisa ditujukan pada putri raja yang masih lajang, 74).
tetapi sudah turut dalam pemerintahan. Lama setelah itu, Kerajaan Galuh dan
Selanjutnya A Sobana Hardjasaputra juga Sunda dipersatukan oleh Sanjaya tahun 723 M,
mengatakan, dalam budaya masyarakat galuh sampai pada masa pemerintahan Wastu Kancana
(sunda), makna kata “galuh” identik dengan yang dinobatkan tahun 1357-1475 M. “Ketika
“galeuh”, bagian tengah (inti) pohon/kayu yang Wastu Kancana atau Prabu Wangisutah wafat
berwarna kehitam-hitaman dan keras, bukan tahun 1475 M, tahta kerajaan dibagikan kepada
galeuh yang berarti beli. Kata “galuh” juga kedua anaknya wilayah Citarum kebarat,
dipahami identik dengan “galih” (qolbu), diberikan kepada Sang Haliwungan dengan
sehingga ada ungkapan dalam bahasa sunda, nama nobat Prabu Susuk Tunggal dan wilayah
“galuh galeuhna galih”(galuh intinya hati atau Citarum ketimur diberikan kepada Ningrat
inti hati adalah galuh). Ungkapan itu Kancana dengan nama nobat Prabu Dewa
menunjukan bahwa kata “galuh” memiliki Niskala. Dengan demikian wilayah tatar sunda
makna filosofis yang dalam. kembali terpecah dua, dan masing-masing
Selanjutnya, ada pula pendapat yang sebagai Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh”.
menyebutkan bahwa kata galuh terkait dengan (Yoseph Iskandar, 1990 : 104).
ilmu kegaluhan, yakni ilmu yang mengajarkan Yang dimaksud nama galuh disini adalah
tentang falsafah kehidupan manusia. Dalam nama galuh pusat pemerintahan pindah ke Bogor
pada itu, galuh diartikan sebagai permata, tetapi oleh Prabu Siliwangi. Pertama nama galuh yang
bukan permata yang berkilauan melainkan muncul adalah suatu kerajaan yang memisahkan
permata kehidupan. Permata kehidupan itu diri dari Kerajaan Sunda oleh Raja
terletak ditengah-tengah hati, istilah dalam Wretikandayun sekitar tahun 612 M, yamg pusat
bahasa sunda, galuh galeuhna galih. Permata pemerintahannya di sekitar Karangkamulyan
kehidupan itu adalah kejujuran menjalani hidup, (Bojong Galuh), yang berjaya sekitar 2,5 abad
yang berarti hidup haruslah jujur agar tercapai yaitu sekitar tahun 612-900 M.
kesempurnaan dan terhindar dari segala godaan Nama galuh sendiri pada waktu itu
yang menyengsarakan. Ilmu kegaluhan itu diartikan permata. Kedua galuh muncul lagi
menuntun manusia untuk mencapai keselamatan dengan pusat pemerintahan di kawali dimulai
hidup lahir dan batin. dengan Ratu Umi Lestari sekitar tahun 1300 -
W.J Van Der Meulen dalam bukunya 1500 M kurang lebih dua abad, yang diahiri
Indonesia Di Ambang Sejarah (1988), dengan pemerintahan Dewa Niskala. Pusat
menyatakan kata “galuh” berasal dari kata “saka kerajaan galuh pada pertengahan abad ke-16
lo” (bahasa tagalog) yang berarti “dari sungai pindah dari kawali ke Bogor dan berubah nama
asalnya” = air. Kata itu berubah menjadi menjadi Kerajaan Pajajaran. Kawali menjadi
“segaluh/sagaluh”. Pendapat Van Der Meulen kerajaan kecil yang menginduk ke
tadi telah mengidentifikasikan adanya sebuah Bogor.(H.Djaja Sukardja, 1999 : 1).
pusat daerah atau kerajaan yang bernama galuh. Nama galuh muncul lagi karena
Pada awalnya galuh merupakan kerajaan permintaan Ratu Inten Kedaton istri ke-dua
bawahan Tarumanagara yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang ingin menjadi ratu galuh
Maharaja Terusbawa yang pamor kerajaanya yang menguasai kerajaan kecil (semacam
mulai pudar. kandaga lente) tempat pangauban
(perlindungan). Akhirnya janji ditepati dan

Halaman | 176
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

tempat dipilihnya antara Sungai Cipamali dan ANGKALARANG X MEGASARI


Sungai Cisanggarung. Tapi akhirnya ratu galuh
itu hanya sesebutan saja karena tidak punya
negara. Akhirnya menurut suatu kisah setelah
pindah dari daerah Cisanggarung ke daerah MEGALARANG X SITI SAMBOJA
aliran Sungai Citanduy, (sekarang kira-kira
ciputrapinggan) baru Kerajaan Galuh Pangauban
yang dirancang oleh Pucuk Umum dibangun
oleh Kamalarang dibantu oleh masyarakat KAMALARANG
pakidulan yang tempatnya di tengah hutan
berjarak dari laut sepenyirihan (kurang lebih 5
km) luasnya kurang lebih 100 deupa persegi Angkalarang setelah menikah dengan
(sekitar 1,2 m). sekelilingnya dipagar tanaman Megasari pulang ke kampung halamannya
haur kuningyang berduri, sebelah utara dibuat menemui ayah dan ibunya yang sudah tua tapi
alun-alun luasnya 50 deupa persegi, sebelah masih hidup. Dalam pertemuan itu Angkalarang
selatan ada tanah kosong seluas 50 deupa oleh ayahnya dinobatkan sebagai pengganti
persegi. Bangunan keratonnya sangat sederhana menjadi penguasa Negara Pabuaran dengan
rangka hanya terbuat dari kayu campur bambu gelar Ki Pabuaran karena toleran kepada rakyat
yang atapnya terbuat dari kirai. Di sebelah barat yang beragama islam maka Ki Pabuaran pada
ada mata air yang jernih sekali sedangkan penobatannya diganti dengan Sunan Kabuaran.
sebelah tenggaranya didirikan tujuh rumah untuk Sebenarnya Angkalarang setelah kawin dengan
para menteri dan pegawai negara yang penting. Megasari oleh mertuanya diberi kedudukan
Disekitar rumpun haur dikelilingi oleh untuk menjadi raja di tempat itu tapi
perumahan rakyat yang setia sebanyak 100 Angkalarang memilih pindah ke Pabuaran dan
orang ditambah oleh rakyat bagolo serta menjadi syah bandar pabuaran di tepi Sungai
kamulyan maratama, maradua, dan maratiga Cisanggarung. Pada akhirnya setelah lama di
yang setia kepada Prabu Haur Kuning dalam Pabuaran, Angkalarang menyempatkan diri
membangun pusat Galuh Pangauban .(H.Djaja berkunjung ke orang tuanya atas dasar saran
Sukardja, 1999 : 1-2). istrinya.

Adapun silsilah keturunan Prabu 2. Ambet Kasih


Siliwangi atau raja-raja yang berkuasa di Ambet Kasih adalah putra Prabu
kerajaan Galuh Pangauban yaitu : Siliwangi dari istri ke-2, yaitu Inten Kedaton.
1. Angkalarang Beliau disebut Ratu Lalayaran karena pernah
Angkalarang adalah anak dari penguasa ikut berlayar mengarungi lautan menuju Malaka
pabuaran yang bernama Banyak Citra. Ketika bersama ibunya, untuk berdagang dan
kecil sudah memperlihatkan keanehan yaitu bisa mengetahui keadaan agama islam di Malaka.
bergaul dengan binatang-binatang yang buas dan Selama di Malaka Ambet Kasih berkenalan
bebahaya seperti ular dan sebangsanya. Pada dengan Jabaranta putra Datuk Saleh yang
suatu hari Angkalarang oleh ayahnya dimarahi selanjutnya di Jawa dikenal dengan Syekh
agar jangan bermain dengan binatang, tapi harus Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar. Pada waktu
mencari ilmu untuk menguasai pimpinan Ambet Kasih disandera oleh Saudagar Baridin
pengganti ayahnya. Ternyata Angkalarang tidak untuk dipaksa dijadikan istrinya ternyata dapat
menerima pepatah ayahnya bahkan akhirnya pertolongan dari Angkalarang yang waktu itu
Angkalarang berangkat meninggalkan kampung sedang jadi syah bandar pelabuhan Pabuaran.
halaman tanpa arah tujuan. Setelah beberapa hari Pada waktu menolong Ambet Kasih kebetulan
pergi akhirnya sampai ke kerajaan siluman di sudah duda karena ditinggal istrinya Megasari.
tempat ini Angkalarang mendapatkan jodoh Ambet Kasih sangat berterima kasih karena
putri raja siluman yang bernama Megasari ditolong dari mara bahaya dan akhirnya
sehinnga mendapat keturuna menurut silsilah keduanya jatuh cinta dan menikah sehingga
dibawah ini : mendapat keturunan sebagai berikut :

Halaman | 177
ANGKALARANG X AMBET KASIH kedapatan sedang menyusu pada kerbau bule
dan seolah-olah dilindungi oleh kerbau yang
1. PUCUK UMUM X KEMBANG TANJUNG memang tadinya pun Prabu Haur Kuning tidak
2. RATU MANAH DEWA
3. SUNAN GUNTUR
menyusu ke Ibunya, karena susu Ibunya tidak
PRABU HAUR KUNING berair, sedangkan pada waktu itu kerbau bule
baru melahirkan ditinggal oleh anaknya karena
mati dan ternyata Prabu Haur Kuning mau
3. Pucuk Umum disusukan oleh ibunya ke kerbau. Mungkin
Pucuk Umum adalah putra Ratu itulah sebabnya Prabu Haur Kuning bisa
Lalayaran dari perkawinan dengan Sunan menjinakan binatang buas. Ketika masih kecil
Kabuaran yang pada waktu kecil dititipkan di pernah diculik oleh orang-orang di kaki Gunung
eyangnya di Pajajaran untuk mendapatkan Ciremai yang ingin mempunyai (pimpinan)
pendidikan kenegaraan. Pucuk Umum selain keturuan Prabu Siliwangi sebab orang-orang
mendapat ilmu dari eyangnya (Prabu Siliwangi) hindhu disekitar itu diserang terus oleh pasukan
juga mendapat didikan rohani dari Kasan Ali islam dari Cirebon, tetapi akhirnya Prabu Haur
Rakean (Jabaranta) = Syekh Siti Jenar. Pada Kuning bisa selamat karena ditolong oleh
tahun 1516 M Prabu Pucuk Umum pernah ayahnya sendiri yaitu Prabu Pucuk Umum dan
memimpin pasukan ke Malaka membantu Patih sebagai kenangan tempat yang dijadikan tempat
Yunus dari Demak atas perintah Raden Patah penculikan Prabu Galuh (Haur Kuning) disebut
walaupun bantuan itu tidak sampai ke Malaka Raja Galuh yang sekarang menjadi nama
hanya sampai ke Palembang karena ada yang Kwadanan ada di daerah utara kaki Gunung
memberitahu dari utusan Patih Yunus bahwa Ciremai yang termasuk Kabupaten Majalengka.
perang di Malaka sudah beres dengan kata lain
Pucuk Umum telah membantu demak dalam Silsilah keturunan prabu haur kuning :
penyerangan bangsa Portugis yang ada di
Malaka walaupun dibalas dengan PABU HAUR KUNING X ...................

ketidakaadilan. Selain itu Pucuk Umum pernah


diajak oleh orang-orang islam dan diangkat
menjadi pimpinan karena Pucuk Umm simpati 1. MAHARAJA UPAMA (Di Putrapinggan)
sekali kepada ajaran islam termasuk ke rakyat- 2. MAHARAJA CIPTA SANGHIANG ( Di Galuh Gara Tengah)
rakyat yang beragama islam. Tapi Pucuk Umum 3. SAREUSEUPAN AGUNG (Di Cihideung)
tidak mau diangkat menjadi pimpinan islam
karena alasannya harus menyerang Kerajaan 5. Maharaja Cipta Sanghiang (1580-1595 M)
Pajajaran sedangkan Raja Pajajaran itu adalah Adalah putra Prabu Haur Kuning yang
eyangnya. Nasib Pucuk Umum yang gagah menjadi Raja Galuh Gara Tengah dengan gelar
berani akhirnya tidak diketahui sebab sewaktu Maharaja Prabu Cipta Sanghiang Permana dan
akan pindah ke daerah pakidulan bersama termasuk Raja Galuh terakhir yang beragama
ibunya pada malam harinya di darma Pucuk hindu jasadnya dilarung di Ciputra Pinggan.
Umum bersama istrinya ketika akan naik kuda Pada acara melarung Raja Cipta Sanghiang
diserang oleh pasukan islam diculik ke Cirebon inilah hadir diantaranya raja daerah Ukur yaitu
dirayu untuk jadi pemimpin tapi olah Pucuk Lembu Alas ayahnya Dipati Ukur yang datang
Umum ditolak dan akhirnya Pucuk Umum dengan anaknya sehingga antara Dipati Ukur
dibuang ke Ujung Kulon bersama istrinya. dengan Panaekan Putra Cipta Permana
bersahabat serta sepaham ayahnya, begitu pula
4. Prabu Haur Kuning (1535-1580 M) keluarga raja dari Kertabumi yaitu Tanduran
Pada waktu kecil disebut Ujang Ayem, Gagang didampingi cucu-cucunya yang cantik-
adalah putra Pucuk Umum dari Kembang cantik.
Tanjunga. Sejak kecil sudah kelihatan bakat
kepemimpinan serta mempunyai keanehan- Silsilah keturunan :
keanehan terutama menjinakan binatang buas.
CIPTA SANGHIANG X .............
Dalam suatu kisah diceritakan bahwa waktu
kecil dibawa dalam pengungsian, karena ada
1. TANDURAN AGEUNG (GAGANG) Di Kertabumi
serangan maka tertinngal oleh orang tuanya dan 2. CIPTA PERMANA ( Di Galuh Gara Tengah)
sekembalinya dari persembunyian sangat kaget 3. SANGHIANG PERMANA ( Di Kawasen )
karena anaknya tidak ada, ternyata setelah dicari

Halaman | 178
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

5. Prabu Cipta Permana (1595-1618 M) Persahabatan Ujang Ngoko dan Ujang


Adalah Ratu Galuh pertama yang Talis semakin erat, karena mereka mempunyai
beragama islam karena beliau menikah dengan pandangan yang sama terhadap situasi di
Tanduran Tanjung putri Maharaja Pasundan, apalagi setelah mereka menikah
Mahadikusumah penguasa Kawali yang dengan putri-putri Tanduran Agung. Ujang
beragama islam karena Kawali mulai tahun 1570 Ngoko menikah dengan Nyi Natabumi, Ujang
M sudah dibawah Cirebon. Perlu diketahui Talis menikah dengan Nyi Arwita. Adapun Nyi
bahwa sebelum tahun 1596 M Cirebon belum Natabumi dan Nyi Arwita ini mempunyai
terikat oleh Mataram bahkan daerah Ciamis seorang kaka bernama Wiraperbangsa yang
Utara yang dimaksud sebelah utara Sungai sangat pemberani dan dapat dipengaruhi oleh
Citanduy ada dibawah kekuasaan Cirebon Rangga Gempol yang menggantikan Prabu
termasuk Panjalu baru setelah tahun 1618 M Geusan Ulun.
Mataram menjajah Galuh dengan dimulai Negara-negara di Pasundan berada dalam
penggantian gelar raja tadinya bergelar ratu atau situasi yang tidak menyenangkan. Sementara itu,
sanghyang diganti dengan gelar adipati yaitu keberadaan para pedagang kulit putih di pantai-
bupatin di bawah jajahan Mataram. pantai semakin menggalisahkan raja-raja. Dalam
Silsilah keturunan prabu di galuh (cipta menghadapi situasi yang semakin gawat
permana) tersebut, Prabu Cipta Permana mendidik dan
melatih para Pemuda Galuh dalam hal
Cipta Permana X Tanduran di Anjung (Tanjung) ketatanegaraan dan keprajuritan. Latihan para
pemuda tersebut adalah Ujang Ngoko, yang
dibantu oleh Wiraperbangsa, juga dibantu oleh
Adipati Panaekan
Wiranangga dan Braja Kasep putra Sanghiang
Permana. Pada tahun 1618 M, bersamaan
6. Dipati Panaekan (1618-1625 M) dengan meninggalnya Prabu Cipta Permana,
Panaekan adalah Raja Galuh pertama tibalah utusan dari Mataram yang disertai utusan
yang mendapat gelar Adipati dari Mataram. dari Sumedang, yang mendesak agar Galuh
Semasa muda Dipati Panaekan bernama Ujang menjadi bawahan Mataram. Dalam suasana yang
Ngoko. Dia adalah putra Raja Galuh Cipta tidak menguntungkan itulah, Ujang Ngoko
Permana yang berkedudukan di Gara Tengah. diangkat menjadi penguasa Galuh dengan gelar
Sahabatnya semasa muda adalah Ujang Talis Adipati Panaekan. Selain mesti memikirkan
putra Sanghyang Lembu Alas, penguasa Tatar keadaan kerajaannya yang semakin surut, Dipati
Ukur. Ujang Talis inilah yang pada saatnya nanti Panaekan juga semakin digelisahkan oleh
akan bergelar Dipati Ukur, setelah dia menjadi kelakuan para pedagang kulit putih di pantai-
penguasa Tatar Ukur, menggantikan ayahnya pantai. Hal itulah yang menyebabkan dia
Sang Lembu Alas. Kedua anak muda ini semakin bersungguh-sungguh melatih para Jaga
dibesarkan ketika negara-negara di Pasundan Baya dengan bantuan misalnya, Wiranangga
berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. yang telah diangkat menjadi Mantri Jero, yang
Setiap negara berlomba berebut saling memendam ambisi pribadi untuk menggantikan
memperluas wilayah masing-masing. Dipati Panaekan.
Kesultanan Cirebon terus mengembangkan Ujang Talis yang telah menggantikan
agama islam disertai dengan perluasan wilayah. ayahnya dan bergelar Dipati Ukur, singgah di
Namun tetap tidak mampu menembus kekuasaan Gara Tengah dalam perjalanan pulaang ke Tatar
Galuh. Kerajaan Sumedang terjepit oleh Ukur setelah menghadap Sultan Mataram
kekuasaan Cirebon, Banten dan Galuh, namun bersama Rangga Gempol dari Sumedang. Dipati
Prabu Geusan Ulun segera menjalankan siasat Ukur memaparkan titah Sultan Mataram yang
agar bisa menanamkan pengaruh di Galuh, yaitu menugasinya untuk menggempur Kompeni di
dengan menikahkan putranya rangga permana Batavia. Karena kebencian yang sama terhadap
kemudian bergelar Prabu Di Muntur yang Kompeni, Dipati Panaekan pun bersedia
berkedudukan di Kertabumi, masih wilayah membantu Dipti Ukur dalam melaksanakan
Kerajaan Galuh. Dengan demikian Prabu tugas tersebut.
Geusan Ulun berhasil menempatkan putranya Karena kesibukannya mempersiapkan
sebagai raja yang bisa dipengaruhi olehnya dan pasukan untuk menyerbu Batavia, Dipati
akan menjadi duri dalam Kerajaan Galuh.

Halaman | 179
Panaekan tidak sempat menjenguk istri dan menyebarkan agama islam ke arah selatan
putra-putrinya yang berada di kediaman semakin lebar dan luas. Pada akhirnya penduduk
mertuanya, di Kertabumi. Hal ini dipersoalkan galuh yang tadinya menganut agama hindu
oleh Wiraperbangsa, kakak iparnya, yang berubah menjadi pemeluk agama islam”.
menuduh Dipati Panaekan terlalau memanjakan Kerajaan Galuh setelah ditaklukan oleh
istri mudanya, Nyi Tanduran Kuning. Hal pasukan Demak, saat itu yang memegang
tersebut disanggah oleh Dipati Panaekan yang tampuk kekuasaan adalah Maharaja Cipta
sengaja berkunjung ke Kertabumi. Sanghyang, beliau mempunyai seorang putra
Wiraperbangsa, dalam pengaruh yang sangat mahkota dengan gelar Prabu Galuh Cipta
kuat dari Rangga Gempol, dan juga dihasut oleh Permana yang sehari-hari dipanggil dengan
Wiranangga, tidak setuju bila Batavia terlalu Ujang Ngekel. (Djaenal Abidin, 2001 : 20).
cepat diserbu. Menurut Wiraperbangsa, yang Penyebaran islam di Jawa Barat secara
sesungguhnya adalah pendapat Rangga Gempol, terang-terangan dilakukan oleh Syarif
sebaiknya kerajaan-kerajaan di Pasundan Hidayatullah dari Cirebon, Demak dan Banten.
bersatu dulu sebelum menyerang Batavia. Apalagi setelah kerajaan Pajajaran di musnahkan
Sedangkan menurut Dipati Panaekan akan oleh kesultaan Banten, hal ini sesuai dengan apa
menyita waktu yang sangat lama bila hal itu yang diungkapkan oleh Yoseph Iskandar sebagai
dilaksanakan, persatuan kerajaan-kerajaan di berikut :
Pasundan justru akan terwujud demi sedikit, “Pada tanggal 11 bagian terang bulan
seiring dengan rencana digempurnya Batavia. wesaka tahun 1501 saka, bertepatan dengan
Perselisihan itu reda setelah Dipati Panaekan tanggal 11 rabiul awal 987 hijriah, atau 8 mei
dapat menahan diri. Peritiwa kduanya meledak 1579 masehi, Ibukota Pakuan Pajajaran sirna ing
lagi dalam sebuah acara perburuan di sebuah bhumi (lenyap dari permukaan bumi). Semua
hutan di sisi Sungai Cimuntur. Wiraperbagsa keraton dibakar oleh pasukan Maulana Yusuf.
yang gelap mata menombak Dipati Panaekan Begitu juga Ibukota Pajajaran di Pulasari
hingga tewas, jasadnya dilemparkan ke Sungai Pandeglang, diserbunya oleh Maulana Yusuf.
Cimuntur. Setelah kegemparan mereda, Raja tanpa mahkota Prabu Suryakancana wafat
Wiranangga dan Braja Kasep segera menyusuri di Pulasari pada tahun 1579 masehi”.(Yoseph
Sungai Cimuntur untuk mencari jasad Dipati Iskandar, 1990 : 122).
Panaekan yang ditemukan di Patimuan, di muara
pertemuan antara Sungai Cimuntur dan Perkembangan Situs Cagar Budaya
Citanduy. Pembunuhan yang menggemparkan Sanghyang Maharaja Cipta Permana
itu terjadi pada tahun 1625 M. sementara itu, Prabudigaluh Salawe Zebagai Obyek Wisata
Wiraperbangsa tidak mendapat hukuman apa- Ziarah Dari Tahun 1984-2012
apa, karena kekuasaan mataram belum Keberadaan Situs Salawe sebelum tahun
sepenuhnya menjangkau wilayah Galuh. 1984 dikatakan belum begitu terkenal dan belum
Selanjutnya Dipati Panaekan diganti oleh banyak dikunjungi masyarakat sekitar maupun
putranya, Ujang Purba yang kemudian bergelar pengunjung dari luar daerah, namun setidaknya
Mas Dipati Imbanagara yang pada waktu itu pernah diziarahi oleh tokoh besar bangsa
brumur 31 tahun.(H.Djaja Sukardja, 1999 : 2-9). Indonesia yaitu Pak Sukarno (Presiden Indonesia
Dengan dikuasainya Galuh oleh Mataram, Pertama), Tokoh Proklamator sekaligus
maka Galuh menjadi daerah jajahan Mataram Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia. Dikutip
serta wilayah Galuh mendapat pengaruh islam. pula dari surat kabar Harapan Rakyat (edisi 186)
Sebelumnya Demak dan Cirebon tidak mampu 30 Juni - 7 Juli 2010 seperti berikut “disamping
menembus pertahanan galuh di pedalaman, hal Presiden Sukarno, tokoh ulama pun seperti
senada juga sama seperti yang diungkapkan pula Syekh Kodir Al-Jaelani, petinggi Kerajaan
oleh Djaenal Abidin (2001 :19) sebagai berikut : Galuh seperti Adipati Panaekan, Prabu Cipta
“Gabungan prajurit Demak dan Cirebon Permana, Raden Anggrasena (Patih Petinggi
dibawah pimpinan Faletehan bergerak menuju Salawe), dan petinggi kerajaan galuh lainnya
barat. Sedangkan prajurit Demak lainnya yang pernah menginjakan kaki di Bojong Salawe ini”.
dipimpin oleh Pangeran Walangsungsang saat Baru setelah dibuatkan peta situs salawe
itu dapat menaklukan Talaga pada tahun 1529 . tahun 1984 oleh kakek saya, keberdaan situs
Selain itu raja Galuh dapat ditaklukan pada tahun salawe ini mulai dilirik oleh pemerintah,
1528. Keberhasilan penaklukan inilah yang khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
menyebabkan tebentuknya jalan untuk

Halaman | 180
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

Kabupaten Ciamis.(wawancara dengan Iswanto nasional atau ujian-ujian lainnya. .(wawancara


tanggal 1 Maret 2013). dengan Sali tanggal 28 April 2013).
Tambah Latip Adiwijaya, bahwa situs ini Dorongan lain pengunjung datang ke situs
pernah diteliti oleh Balai Penelitian Arkeologi ini juga dikarenakan lokasi yang mudah
Bandung tahun 90-an serentak dengan situs dijangkau, terletak antara jalur cimaragas-
lainnya seperti Situs Candi Ronggeng di bojong, dari jalanpun tidak jauh sekitar 200
Pamarican, karena di situs ini terdapat berbagai meter, kondisi jalan yang cukup bagus dengan
peninggalan benda bersejarah diantaranya Batu dibuatnya jalan kip/dicor sampai ke lokasi situs.
Entog (Trimurti) yang menggambarkan Burung Selanjutnya dipaparkan pula oleh Iswanto,
Garuda, Batu berbentuk Pohon Beringin (tempat dengan berbagai macam usaha yang dilakukan
Ir. Sukarno bertapa), Batu Pangcalikan (tempat untuk menunjang perkembangan situs, kami
duduk Prabu Cipta Permana). Di ungkapkan pula terus berupaya mengajukan proposal untuk
oleh Bapak Latip dalam surat kabar Harapan pembangunan di situs seperti membuat jalan
Rakyat (edisi 186) 30 Juni - 7 Juli 2010, selain menuju lokasi, membuat sarana peribadatan
itu benda bersejarah lainnya, tumpukan batu yaitu mushola untuk para pengunjung, membuat
pembatas(menhir), keris, tumbak, dan beberapa bale pertemuan/pasamuan tempat juru kunci
diantaranya sudah diambil oleh pemkab. menjamu para pengunjung, menbuat pemandian
Ciamis.(wawancara dengan Latip tanggal 1 yang disebut Banyu Urip Pancawarna, membuat
Maret 2013). tempat parkir, membuat tanggul dari batu kali
Bila dilihat dari perkembangan Situs yang diberi nama Benteng Pancawarna yang
Cagar Budaya ini, dari tahun-ketahun terdapat dipromosikan dengan keset VCD untuk
kenaikan jumlah pengunjung yang terdapat memperkenalkan situs salawe, serta telah
dalam buku daftar hadir tamu/pengunjung ke membeli dan menyiapkan tempat untuk
Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja Cipta membuat ruamah adat sunda untuk memperkaya
Permana Prabudugaluh Salawe, hal ini terdorong Situs Salawe sesuai anjuran dari Balai
oleh keberadaan situs di pinggir Sungai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional
Citanduy yang memilki keindahan alam Bandung. pembangunan ini dimulai sejak 1
tersendiri bagi si pengunjung dan situasi situs April 2010.(wawancara dengan Iswanto, tanggal
yang bersih dapat menambah kenyamanan bagi 1 Maret 2013).
pengunjung. Perkembangan Situs Salawe ini Juru kunci juga memaparkan,
juga tergantung terhadap banyak tidaknya Perkembanagan Situs Salawe alhamdulillah dari
pengunjung ke situs ini karena secara tidak tahun ketahun semakin meningkat, dengan
langsung situs ini terekspos oleh pengunjung dibuatnya peta situs taun 1984 yaitu pada masa
yang telah ke Situs Salawe dengan cara juru kunci ayah saya, dengan demikian oarang
menyampaikan kepada orang lain.(wawancara akan lebih mudah mengetahui keberadaan situs
dengan Iswanto tanggal 1 Maret 2013). salawe, selanjutnya saya juga berusaha
Penanaman pohon-pohon pun sudah mengembangkan situs ini dengan modal ilmu
dilaksanakan untuk mengganti jenis pohon yang dan pengetahuan yang didapat dari perkuliahan
sudah mati dengan umur yang sudah ratusan dan dari orang tua sendiri serta kerjasama
tahun, dengan demikian akan tetap menjaga dengan masyarakat Salawe akhirnya jadilah
kelestarian hutan yang didalamnya terdapat yang seperti sekarang ini. Dari tahun 1991 saya
peninggalan Cagar Budaya, pemeliharaan dan dipercaya menjadi juru kunci, dan oleh
perawatan Benda Cagar Budaya bertujuan untuk pemerintah dari tahun 2011 dengan Surat
kelangsungan keberadaan situs yang bersih dan Penugasan Dari Dinas Kebudayaan Dan
terawat sehingga pengunjung merasa nyaman. Pariwisata Kabupaten Ciamis.(wawancara
.(wawancara dengan Iswanto tanggal 1 Maret dengan Latip tanggal 1 Maret 2013)
2013). Sejarah Situs Sanghyang Maharaja Cipta
Adapun keberadaan pengunjung Permana Prabudigaluh Salawe ini belum
siswa/siswi sekolah ke situs ini mengalami diketahui masyarakat luas, karena kurang
peningkatan jumlah, ini dikarenakan mungkin kepedulian terhadap berita sejarah dan wawasan
mereka merasa ada khaifiat / manfaanta ziarah kesejarahan karena minimnya sumber tertulis
ke situs salawe ini, ziarah ini merupakan salah sejarah galuh, namun sebagai situs ziarah islam,
satu ritual siswa menjelang pelaksanaan ujian situs ini dari masa kemasa semakin dilirik oleh

Halaman | 181
masyarakat luas, karena situs ini memiliki daya sebagai obyek wisata sejarah, budaya, serta
tarik tersendiri. Pengunjung berdatangan dari memiliki fungsi untuk penelitian / pengkajian,
berbagi tempat guna berziarah, mohon petunjuk fungsi edukasi dan tujuan ziarah.(wawangcara
dari pakunci (kuncen), syariatnya seperti itu. dengan Eman Hermansyah, tanggal 21 maret
(wawancara dengan Sali tanggal 28 April 2013) 2013)
Dari tahun-ketahun orang yang datang ke Untuk mengembangkan situs salawe ini
Situs Salawe selalu ada bahkan lebih banyak saya, ayah (Bpk Latip) beserta rekan-rekan
malahan orang tersebut datang dari luar daerah, membuat suatu organisasi/perkumpulan
misal Garut, Bogor, Jakarta yang mengetahuai seniman sunda dan orang-orang yang mencintai
akan keberadaan situs tersebut sekaligus ingin budaya sunda, yaitu Galuh Midang pada tanggal
menegtahui kebiasaan-kebiasaan atau tradisi- 1 juni 2012. Kami mempromosikan Situs
trradisi yang dilakukan oleh warga salawe. Salawe dan Karangkamulyan dalam sebuah
Berbagai macam bentuk yang diinginkannya ada kaset VCD yang dinyanyikan oleh Abah Denis.
yang benar-benar kedatangannya untuk Kasetnya juga sebagian sudah laku di pasaran.
berziarah, yang berdagang ingin laris dan untung Selain itu untuk melestarikan nilai budaya dan
banyak. (wawancara dengan Tarsudin, tanggal 2 mempromosikan situs salawe, kami selalu
Maret 2013) mengadakan upacara adat misalin, yaitu upacara
Sekarang pengunjung semakin meningkat membersihkan diri sebelum melaksanakan
dengan semakin banyak wartawan yang meliput ibadah puasa, upacara ini dihadiri oleh banyak
terdisi misalin yang dilaksanakan setiap tahun orang dari berbagi Kalangan Masyarakat, Aparat
menjelang ibadah puasa ramadhan. Kebanyakan Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten dan
dari pengunjung ialah untuk berziarah, ingin Dinas Budaya Dan Pariwisata Kabupaten
naik pangkat, biasanya banyak juga siswa-siswi Ciamis. Bahkan media masa seperti surat kabar
dari sekolah sebelum melaksanakn ujian Pikiran Rakyat, Radar Tasikmalaya, Dan
nasional, mereka berdoa terlebih dahulu disini Harapan Rakyat sudah banyak mengekspos
supaya mereka lulus, dan keperluan lainnya. tradisi misalain sebagai ritual sebelum
Syariatnya mereka berziarah tetapi mereka melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan.
datang kesini tidak untuk meminta kekayaan (wawancara dengan Iswanto, tanggal 1 Maret
atau hal yang bersifat musrik, mereka berasal 2013).
dari Bogor, Tasik, Ciamis, Jakarta, dan Dengan semakin banyaknya media masa
Masyarakat Sekitar.(wawancara dengan Sodik, yang mengekspos Tradisi Misalin di Situs
tanggal 2 Maret 2013) Keramat Salawe, diharapkan akan meningkatkan
Situs Salawe memiliki nilai budaya daya tariknya sehingga nantinya situs ini
tersendiri antara lain banyaknya orang yang menjadi slah satu sumber Pendapatan Asli
berkunjung dengan berbagai motivasi, karena Daerah Kabupaten Ciamis setelah hilangnya
dipercaya bahwa tempat tersebut memiliki sifat salah satu pendapatan yang besar yaitu lepasnya
religius dan sakral. Apalagi disana ada patilasan pangandaran, serta keberadaan situs ini dapat
Syekh Abdul Kodir Jaelani Salah satu penyebar meningkatkan tarap kehidupan masyarakat
islam di Tatar Jawa. Pengunjung sangat ramai salawe dengan semakin banyaknya kegiatan
apabila ketika upacara misalin dengan tujuan ekonomi di sekitar Situs Salawe.(wawancara
untuk mengikuti atau sekedar menyaksikan dengn Latip, tanggal 1 Maret 2013).
upacara tersebut.(wawancara dengan Darisman,
tanggal 23 maret 2013) Upaya Pelestarian Situs Cagar Budaya
Pengunjung sudah semakin banyak, Sanghyang Cipta Permana Prabudigaluh
namun kami dari pihak pemerintah belum Salawe.
memberlakukan retribusi/ karcis sebagai PAD, Peran pemerintah dalam upaya
karena situs ini masih dalam proses penataan perlindungan dan pelestarian terhadap situs
berhubung hanya baru diakui sebagai situs sejarah dan peninggalan benda kepurbakalaan
kabupaten, belum pada taraf nasional. Namun setidaknya telah cukup signitifikan diantaranya
walaupun demikian pemerintah terus berupaya mengeluarkan UU No. 5 tahun 1992 tentang
memberikan bantuan untuk membuat sarana dan Benda Cagar Budaya, UU No. 11 tahun 2010
prasarana yang menunjang bagi situs salawe tentang Cagar Budaya, pengangkatan Juru
tersebut. Situs Cagar Budaya Salawe sudah Pelihara secara legal, pembangunan peningkatan
masuk data base ke-17 unggulan Di Kabupaten sarana dan prasaran di situs obyek wisata dan
Ciamis. diharapkan akan lebih berpotensi

Halaman | 182
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

penyuluhan-penyuluhan tehadap masyarakat penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun atau


tentang pentingnya benda peninggalan sejarah. denda setinggi-tingginya seratus juta.
Keberadaan obyek-obyek peninggalan
Dalam UU No. 10 tahun 2010 tentang sejarah dan kepurbakalaan sebagai sumber
Cagar Budaya pasal 1 point : sejarah perlu dilestarikan antara lain dengan
1) Pelestarian adalah upaya dinamis untuk inventarisasi, dokumentasi, katalogisasi,
mempertahankan keberadaan Cagar Budaya konservasi dan perlindungan hukum
dan nilainya dengan cara melindungi, terhadapnya. Peninggalan sejarah dan
mengembangkan, dan memanfaatkannya. kepurbakalaan sebagai aset warisan budaya
2) Pelindungan adalah upaya mencegah dan (cultural heritage) yang sangat berharga bagi
menanggulangi dari kerusakan, kehancuran, penelitian sejarah di masa sekarang dan yang
atau kemusnahan dengan cara Penyelamatan, akan datang itu dapat terancam berbagai bahaya
Pengamanan, Zonasi, Pemeliharaan, dan kerusakan bahkan kepunahan. Faktor-faktor
Pemugaran Cagar Budaya. yang menyebabkan kerusakan bahkan
3) Penyelamatan adalah upaya menghindarkan pemusnahan sumber-sumber sejarah antara lain ;
dan/atau menanggulangi Cagar Budaya dari (1) kerusakan akibat gerusan / perubahan waktu,
kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan. (2) pemugaran tanpa perhitungan, (3)
Pasal 1 point 15 menyebutkan bahwa pemindahan tata letak bangunan, monumen,
pengamanan adalah upaya menjaga dan prasasti, naskah-naskah dan berbagai barang
mencegah Cagar Budaya dari ancaman berharga lainnya yang tidak dilakukan secara
dan/atau gangguan. cermat, (4) pertumbuhan penduduk yang
4) Zonasi adalah penentuan batas-batas menyebabkan ekspansi masyarakat terhadap
keruangan Situs Cagar Budaya dan Kawasan obyek-obyek peninggalan sejarah, dan (5) akibat
Cagar Budaya sesuai dengan kebutuhan. arus industrialisasi dan modernisasi yang
5) Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan mengancam kelestarian peninggalan-
merawat agar kondisi fisik Cagar Budaya peninggalan sejarah. Upaya pelestarian terhadap
tetap lestari. sumber sejarah dan kepyrbakalaan sebagai
warisan budaya bangsa sangat erat kaitannya
6) Pemugaran adalah upaya pengendalian
dengan upaya perlindungan hukum terhadapnya.
kondisi fisik Benda Cagar Budaya, Banguna
Dalam arti yang lebih luas, pelestarian dapat
Cagar Buadaya, dan Struktur Cagar Budaya
berarti melakukan berbagai langkah sejak
yang rusak sesuai dengan keaslian bahan,
inventarisasi, dokumentasi, katalogisasi, hingga
bentuk, tata letak, dan/atau teknik pengerjaan
pemugaran (restoration), pemeliharaan
untuk memperpanjang usianya.
(preservation / conservation) dan lain
sebagainya. Upaya inilah biasanya digolongkan
Dalam UU No, 11 Tahun 2010, Pasal 105
kepada upaya perlindungan atau pelestarian
Tentang Ketentuan Pidana menyebutkan : Setiap
secara teknik (protection by technikal
orang yang dengan sengaja merusak Cagar
operation). (Dadan Wildan : 1-3).
Budaya sebagai mana dimaksud pasal 66 ayat 1
Dituturkan pula oleh Bapak Latip bahwa
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
peninggalan sejarah Situs Salawe oleh
(satu) tahun dan paling lama 15 (lima belas)
masyarakat oleh masyarakat masih dianggap
tahun dan/atau denda paling sedikit Rp
keramat atau dikeramatkan, mereka datang
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan
berkeinginan agar berhasil dalam sekolah, ingin
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
naik pangkat, dagang atau pekerjaan. Dari uraian
rupiah).
tersebut menunjukan bahwa perlunya
Selanjutnya terdapat pula dalam UU
pengelolaan Situs Salawe secara profesional
Benda Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992 pasal 26
sehingga dapat berdampak positif bagi
yang bunyinya sebagai berikut : Barang siapa
masyarakat sekitarnya, hal ini sesuai yang
yang dengan sengaja merusak benda cagar
diungkapkan oleh Bapak Latip yang menyatakan
budaya dan situs serta lingkungannya atau
bahwa dengan adanya Situs Salawe menuju
membawa, memindahkan benda cagar budaya
kearah kehidupan yang lebih baik, tentu saja
tersebut tanpa izin dari pemerintah sebagaimana
hasil ini akan memberikan dampak yang baik
pasal 15 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
bagi masyarakat Dusun Tunggal Rahayu pada

Halaman | 183
khususnya dan untuk orang sunda pada harus mampu mempertahankan nilai-nilai
umumnya. Hal ini akan dapat terjawab apabila budaya warisan terdahulunya sehingga dapat
orang sunda memelihara dan benar-benar nampak kearifan lokalnya yang memiliki
merawat sesuai dengan fungsinya peninggalan karakter budaya masyarakat sunda.(wawancara
nenek moyang orang sunda, sehingga budaya dengan Sali, tanggal 2013).
sunda akan tetap bertahan dalam kehidupan di Sementara itu untuk menahan supaya
era manapun. Sebagai cagar budaya dan juga tidak terjadi pengikisan tanah oleh arus Sungai
termasuk obyek wisata ziarah apabila situs ini Citanduy yang sangat deras ketika musim
benar-benar terpelihara ditingkatkan lagi daya penghujan, juru kunci beserta masyarakat sekitar
tariknya maka sudah tentu hal ini akan bahu membahu membuat benteng yang
menimbulkn kemajuan salah satunya adalah dinamakan Benteng Pancawarna, yang dibuat
dapat meningkatkan taraf hidup atau berupa tumpukan batu yang tinggi dan
perekonomian masyarakat sekitar. Rasa memanjang, batu-batu tersebut diambil dari
memiliki yang cukup tinggi penuh harap untuk sungai citanduy. Selain berfungsi sebagai
dapat kepedulian yang besar dari pemerintah penahan erosi juag berfungsi sebagai kolam
atau pihak swasta agar cagar budaya ini untuk memelihara ikan.(wawancara dengan
berkembang, sangat potensial dan prospek bagus Iswanto Tirtawijaya, tanggal 1 Maret 2013).
kedepan, dari sisi budaya sangat Untuk melestarikan nilai-nilai budaya
bermanfaat.(wawancara dengan Latip, tanggal 1 lokal masyarakat salawe, masyarakat salawe
Maret 2013). merayakan upacara adat misalin. Misalin secara
Upaya pembinaan dalam melestarikan harfiah berarti melakukan pergantian menuju
peninggalan bersejarah adalah membina sumber kesejahteraan hidup lahir batin. Tradisi tahunan
daya manusia. Membina sumber daya manusia ini telah dilakukan masyarakat di wilayah
disini yaitu memberikan pembinaan kepada tersebut secara turun temurun. Pada tradisi ini,
masyarakat yang bersangkutan seperti masyarakat bergotong royong membersihkan
masyarakat setempat atau pengelola Pemerintah makam leluhur sekaligus berdoa di tempat
Daerah Kabupaten Ciamis diwakili oleh Dinas tersebut untuk menyucikan diri menyambut
Pariwisata telah mengadakan pengarahan- ranmadhan. Misalin juga bermakna
pengarahan tentang pentingnya memelihara membersihkan diri dari segala macam perbuatan
peninggala bersejarah, dengan demikian yang bertentangan dengan norma-norma
setidaknya masyarakat akan mengetahui betapa agama.(dikutip dari koran Pikiran Rakyat, edisi
berharganya benda peninggalan Senin Manis 16 Juli 2012 / 26 saban 1433 H).
sejarah.(wawancara dengan Tarsudin, tanggal 2 Selain itu ia menuturkan, Misalin juga
Maret 2013). salah satu cara untuk memperkenalkan secara
Situs Salawe merupakan peninggalan luas sejarah yang terkandung di lokasi acara,
sejarah yang kelangsungan hidupnya sangat yakni makam Sanghyang Cipta Permana
ditentukan oleh baik buruknya lingkungan dan Prabudigaluh (1595-1618 M) atau yang dikenal
sangat peka terhadap kerusakan lingkungan, dengan sebutan situs Galuh Salawe. Lokasi ini
misalnya pencemaran yang berbau dan nampak juga penting karena ditemukan benda cagar
kotor sampah yang bertumpuk dan kerusakan budaya sebelum islam masuk. Misalnya Batu
pemandangan serta sikap penduduk yang tidak Entog, Lingga Yoni dan Punden
ramah. Tanpa lingkungan yang baik tidak Berundak.(dikutip dari koran Pikiran Rakyat,
mungkian dapat di ekspos karena lingkunganlah edisi Senin Manis 16 Juli 2012 / 26 Saban 1433
yang sebenarnya mempengaruhi banyaknya H).
orang yang berkunjung ke situs tersebut. Oleh
karena itu didalam pengembangannya, PENUTUP
diperlukan azas pengelolaan lingkungan hidup,
melestarikan kemampuan lingkungan untuk Simpulan
mendukung pembangunan yang dianjurkan Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja
bukanlah suatu hal yang konkrit dan sering Cipta Permana Prabudigaluh Salawe,
mempunyai efek jangka pendek. Pembinaan merupakan salah satu Situs peninggalan
oleh pemerintah terhadap masyarakat khususnya Kerajaan Galuh Pangauban Gara Tengah.
generasi muda terdidik yang menjadi tonggak Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja
pembangunan nasional, baik dari segi Cipta Permana Prabudigaluh Salawe terletak di
kemempuan maupun akhlak. Generasi muda Dusun Tunggal Rahayu RT/RW, 24/09

Halaman | 184
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S

Desa/Kec. Cimaragas, Kabupaten Ciamis, pemeliharaan Situs, dimana juru pelihara


tepatnya 1,5 km sebelah utara Kecamatan dan 3 memegang peranan penting bagi peziarah atau
km sebelah statsiun Kereta Api Bojong pengunjung yang memiliki pengetahuan khusus
Cijeungjing, dengan luas 9800 Meter / 700 bata. dan mendalam mengenai sejarah Situs Salawe
Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja yang diberi wewenang oleh pemerintah melalui
Cipta Permana Prabudigaluh Salawe merupakan surat pengangkatan juru pelihara.
salah satu peninggalan sejarah pra islam, dan Umumnya para pengunjung memiliki
masa islam, buktinya terdapat benda-benda alasan tersendiri untuk datang ke Situs Salawe,
arkeologi masa hindu yaitu Batu Entog mereka datang dengan berbagai macam tujuan
(Trimurti), Batu Pangcalikan, dan Menhir. diantaranya ingin laris dagang, ingin mudah naik
Sedangkan peninggalan islam yaitu batu pangkat, mendapatkan keberkahan hidup, dagi
Patilasan Prabu Cipta Permana yang telah para pelajar ingin agar mendapat hasil yang
beragama islam dan Pangeran Muda Adipati memuaskan dan lulus ujian.
Panaekan. Situs Salawe adalah salah satu bukti serta
Ternyata di Situs ini pernah berkuasa aset budaya bangsa dan sejarah yang patut
sorang raja besar Galuh yang beragama islam dibanggakan, dikembagkan, dipelihara, dan
bernama Prabu Cipta Permana dengan Gelar dilestarikan sebagai sumber ilmu pengetahuan
Sanghyang Maharaja Cipta Permana dan obyek sejarah. Situs ini warisan budaya dan
Prabudigaluh Salawe yang berkuasa pada tahun sejarah yang mencerminkan keseluruhan
1595-1618 M. Keunikan dari situs ini yaitu peradaban. Manfaat belum sepenuhnya bisa
teradapat peninggalan masa hindu seperti dirasakan oleh masyarakat karena kepedulian
patilasan Prabu Silihwangi, patilasan ulama dan rasa memiliki yang masih rendah.
besar Syekh Abdul Kodir Jaelani, patilasan Raja Peninggalan sejarah dan budaya yang ada
Cipta Permana lengkap dengan Patih, Para seharusnya dijadikan cermin serta inspirasi
Petinggi Kerajaan, Juru Keuangan, Para Duta semangat membangun tatanan kehidupan
Besar Kerajaan, Putra Mahkota Raja, Gudang bermasyarakat, desa cimaragas sebagai modal
Persenjataan, serta pernah dijadikan tempat dasar bagi kemajuan masyarakat cimaragas.
pertapaan oleh tokoh Proklamator Bangsa Situs Salawe merupakan peninggalan
Indonesia. sejarah yang kelangsungan hidupnya sangat
Peninggalan sejarah kepurbakalaan ini ditentukan oleh baik buruknya lingkungan dan
merupakan bagian dari khazanah budaya yang sangat peka terhadap kerusakan lingkungan,
mempunyai arti dan nilai penting serta misalnya pencemaran yang berbau dan nampak
mempunyai fungsi sebagai : (1) sumber data dan kotor sampah yang bertumpuk dan kerusakan
bukti-bukti, (2) objek ilmu pengetahuan, sejarah, pemandangan serta sikap penduduk yang tidak
arkeologi dan budaya, (3) cermin sejarah dan ramah. Tanpa lingkungan yang baik tidak
budaya bangsa, (4) media pendidikan, mungkian dapat di ekspos karena lingkunganlah
pembinaan dan pengembangan nilai-nilai yang sebenarnya mempengaruhi banyaknya
budayabangsa saepanjang masa dan (5) media orang yang berkunjung ke situs tersebut. Oleh
pemupukan kepribadian bangsa serta sekaligus karena itu didalam pengembangannya,
sebagai alat ketahanan nasional. diperlukan azas pengelolaan lingkungan hidup,
Sebagai warisan budaya, selalu melestarikan kemampuan lingkungan untuk
dilaksanakan Upacara Adat Misalin menjelang mendukung pembangunan yang dianjurkan
ibadah puasa ramadhan yang diramaikan oleh bukanlah suatu hal yang konkrit dan sering
penduduk sekitar Salawe, diliput oleh berbagai mempunyai efek jangka pendek. Pembinaan
media masa, dan telah dijadikan agenda oleh pemerintah terhadap masyarakat khususnya
kebudayaan Pemerintah Kabupaten Ciamis. generasi muda terdidik yang menjadi tonggak
Perkembangan Situs Salawe dari tahun- pembangunan nasional, baik dari segi
ketahun semakin bertambah dengan semakin kemempuan maupun akhlak. Generasi muda
banyaknya pengunjung dan semakin harus mampu mempertahankan nilai-nilai
bertambahnya pembangunan di lokasi situs budaya warisan terdahulunya sehingga dapat
untuk menambah daya tarik pengunjung. nampak kearifan lokalnya yang memiliki
Adanya juru pelihara Situs sangatlah karakter budaya masyarakat sunda.
berpengaruh bagi kelangsungan Situs dan

Halaman | 185
Bentuk perhatian pemerintah dalam upaya
pelestarian dan perlindungan situs cagar budaya
dengan mengeluarkan Undang-Undang Benda
Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992, ada yang
terbaru Yaitu Undang-Undang Republik
Indonesia No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
Budaya. Upaya lainnya yaitu penempatan juru
pelihara secara legal, kedepannya akan ada
perhatian dalam bantuan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhmmad. 2008. Ilmu Sosial


Budaya Dasar. Bandung: Pt. Cipta Aditia
Bakti
Effendhie, Machmoed. 1999. Sejarah Budaya.
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan
Daurd Kaplan Dan Robbert C. Manners. 1999.
Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Dadan Wildan. 2005. Sejarah Ciamis. Bandung:
Humaniora
Djaja Sukarja. 1999. Kerajaan Galuh Raja Dan
Bupati Galuh Keturunan Prabu Haur
Kuning. Kasi Kebudayaan Dan
Kandepdikbud Kab Ciamis Dalam
Rangka Hari Jadi Kab Ciamis Ke 357
Koentjaraningrat. 1981. Manusia Dan
Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta:
Djambatan
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah.
Bandung: Bentang Pustaka
Peter burke. 1993. Sejarah Dan Teori Sosial.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Adikarya Ikapi Program Pustaka
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
W.J.S. Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Yatim Riyanto. 1996. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Suatu Tinjauan Dasar.
Surabaya: SIC Surabaya
Yoseph Iskandar. 1990). Sejarah Budaya Jawa
Barat Jilid III. Bandung: CV. Geger
Sunten
--------. (1990). Sejarah Budaya Jawa Barat Jilid
II. Bandung: CV. Geger Sunten

Halaman | 186

Anda mungkin juga menyukai