Oleh:
U Runalan S 1
ABSTRAK
Hasil penelitian ini secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Situs Cagar Budaya Sanghyang
Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Galuh
Pangauban (Perlindungn) Gara Tengah yang diperintah oleh seorang Raja Cipta Permana (1595-1618
M) yang merupakan penguasa Galuh Pangauban islam pertama, karena sebelumnya islam belum
mampu menembus pertahanan Galuh di wilayah pedalaman. Raja-raja Galuh Pangauban ini
merupakan keturunan Prabu Siliwangi dari istri Inten Kedaton. Keunikan dari Situs ini yaitu teradapat
peninggalan masa hindu dan masa islam seperti terdapat Batu Entog (Trimurti), Batu Panggeresan
(Pangcalikan Raja), Patilasan Prabu Silihwangi, Patilasan Ulama Besar Syekh Abdul Kodir Jaelani,
Patilasan Raja Cipta Permana Lengkap Dengan Patih, Para Petinggi Kerajaan, Juru Keuangan, Para
Duta Besar Kerajaan, Putra Mahkota Raja, Gudang Persenjataan, serta pernah dijadikan tempat
pertapaan oleh tokoh Proklamator Bangsa Indonesia. Situs Salawe merupakan salah satu bukti
peninggalan sejarah Galuh Pangauban yang bercorak islam, namun terdapat pula peninggalan
arkeologi masa hindhu-budha dan banyak patilasan-patilasan petinggi kerajaan Galuh lainnya serta
pernah dijadikan tempat pertapaan oleh Pak Sukarno ketika Indonesia belum merdeka. situs ini perlu
dilestarikan dan dirawat serta diperhatikan oleh berbagai pihak, terutama Dinas Kepurbakalaan agar
generasi mendatang dapat melihat kebesaran para pendahulunya.
Kata Kunci: Cagar budaya dan Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe
ABSTRACT
The result of this research in outline can be concluded that Cagar budaya Sanghyang Maharaja
Cipta Permana Prabudigaluh Salawe archeological site is an archeological remains history of Galuh
Pangauban Gara Tengah Empire which commanded by Cipta Permana King (1595-1618 M), He is the
first ruler of Galuh Pangabuan Islam, previously islam couldn’t able to penetrate the defense of Galuh
inside. The king of Galuh Pangauban is the descent of Prabu Siliwangi from his wife Inten Kedaton.
The uniqueness of this archeological site were archeological remains of hindu period and islam period,
that contained like Batu entog (Trimurti), Batu panggeresan (the chair of the king), Patilasan Prabu
Siliwangi, Patilasan Ulama Besar Syekh Abdul Kodir Jaelani, functionary of empire, clerk of finances,
ambassadors, crown price, weaponry room, and also have used as asceticism by proclamation
personage Indonesian. Salawe archeological site is one of proof of archeological remains history of
Galuh Pangauban that have the design of islam, however there are also archeological remains history
of Hindu-Budha period and many others archeological history that had been used as asceticism by Mr.
Sukarno before the independence of Indonesia. This archeological site need to be conserved and treated
by all the people as well, especially by Archeological service so that the next generation can see the
greatness of their predecessor.
Keywords: Cultural heritage and Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe
Halaman | 173
PENDAHULUAN penulisan, untuk lebih jelasnya mengenai
tahapan-tahapan penelitian tersebut dijelaskan
Suatu bangsa tidak akan terlepas dengan oleh Kuntowijoyo (2005 : 91) sebagai berikut :
adanya peristawa sejarah, begitu pula Negara Pemilihan Topik : topik dipilih sebaiknya
Indonesia yang kaya akan peninggalan berdasarkan : (1) kedekatan irasional, (2)
sejarahnya, diantaranya adalah Situs Cagar kedekatan intelektual, dua syarat itu subyektif
Budaya Sanghyang Maharaja Cipta Permana dan obyektif, sangat penting karena orang hanya
Prabudigaluh Salawe Dusun Tunggal Rahayu bekerja dengan baik kalau dia senang dan dapat
Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas melakukannya. Setelah topik ditemukan,
Kabupaten Ciamis. langkah berikutnya (3) membuat rencana
Peninggalan sejarah kepurbakalaan ini penelitian.
merupakan bagian dari khazanah budaya yang Pengumpulan Sumber : sumber (sumber
mempunyai arti dan nilai penting serta sejarah disebut juga data sejarah dalam bahasa
mempunyai fungsi sebagai : (1) sumber data dan inggris disebut juga datum) yang ditemukan
bukti-bukti, (2) objek ilmu pengetahuan, sejarah, harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan
arkeologi dan budaya, (3) cermin sejarah dan ditulis. Sumber itu menurut bahannya dapat
budaya bangsa, (4) media pendidikan, dibagi menjadi dua : tertulis dan tidak tertulis.
pembinaan dan pengembangan nilai-nilai Dokumen dan artifak.
budayabangsa saepanjang masa dan (5) media
pemupukan kepribadian bangsa serta sekaligus PEMBAHASAN
sebagai alat ketahanan nasional. (Dadan Wildan,
2003 : 2) Latar Belakang Keberadaan Situs Cagar
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun Budaya Sanghyang Maharaja Cipta Permana
1992 tentang Benda Cagar Budaya (pasal 1) Prabudigaluh Salawe
bahwa yang dimaksud Benda Cagar Budaya Di Tatar Sunda atau tanah Pasundan
adalah: Point a. Benda buatan manusia, bergerak banyak berdiri kerajaan, baik kerajaan kecil
atau tidak bergerak berupa kesatuan atau maupun kerajaan besar dengan berbagai corak
kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa- agama dan budaya yang berkembang dimasing-
sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 masing kerajaan. Untuk mengetahui keberadaan
(lima puluh) tahun yang memiliki nilai penting serta kehidupan kerajaan pada masanya, sumber
bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. sejarah yang dapat digunakan adalah
peninggalan berupa prasasti dan peninggalan-
METODE PENELITIAN peninggalan kuno. Hal ini sesuai dengan apa
yang diungkapkan oleh Yoseph Iskandar (1990 :
Pendekatan utama dalam penelitian ini 23) yang menyebutkan bahwa :
adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk “Prasasti umumnya merupakan tulisan-
Memahami Situs Cagar Budaya Sanghyang tulisan kuno pada batu atau tembaga. Tulisan itu
Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe, dibuat bisa merupakan berita keberadaan negeri
keseluruhan operasional di lapangan dilakukan itu ataupun merupakan tanda peringatan”.
secara sistematis untuk menemukan berbagai Selanjutnya Ia mengatakan juga “sampai
masalah yang dijadikan fokus perhatian dalam saat ini prasasti yang ditemukan di tatar sunda
penelitian ini. Dalam operasional penelitian di jumlahnya kurang dari 20 buah.
lapangan pengumpulan data dilaksanakan Prasasti yang memberitakan Kerajaan
dengan melakukan berbagai pemilihan dan Tarumanagara ditemukan di :
penentuan data yang dipandang representative 1) Ciaruteun (Bogor)
agar data tersususn secara sistematis dilakuakan 2) Kebon Kopi (Bogor)
melalui metode historis atau metode penelitian 3) Pasir Gintung (Bogor)
sejarah yang biasa dikenal dengan metode 4) Cidangiang (Pandeglang)
historis (Kuntowijoyo, 2005 : 91) 5) Tugu (Bekasi)
Adapun metode penelitiannya menurut Prasasti yang memberitakan Kerajaan
Kuntowijoyo (2005 : 91), bahwa penelitian Sunda ditemukan di :
sejarah mempunyai lima tahap, yaitu : 1) 1) Kawali (Ciamis)
pemilihan topik; 2) pengumpulan data; 3) 2) Cibadak (Sukabumi)
verifikasi (kritik sejarah); 4) interpretasi dan 5)
Halaman | 174
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 175
6) Depra santana ( putra singa depra). Wretikandayun dinobatkan sebagai
7) Petinggi salawe. penguasa Kendan pada tanggal 23 maret 612 M.
8) Gudang peralatan perang. Dalam usia 21 tahun. Jatuh pada bulan sedang
purnama, dan esok harinya matahari terbit tepat
Ini semua merupakan warisan sejarah di titik timur garis equator. Wretikandayun tidak
yang terdapat di situs salawe masa kerajaan berkedudukan di Kendan, ataupun di Medang
galuh sebelum islam dan masa islam. Jati juga tidak di Menir. Ia mendirikan pusat
Menurut A. Sobana Hardjasaputra (2012: pemerintahan baru yang diberi nama Galuh
1) Kata “galuh” memiliki beberapa arti dan (permata). Lahan yang dipilihnya diapit oleh dua
makna. Kata galuh dipahami secara umum batang sungai yang bertemu yaitu Citanduy dan
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti Cimuntur. Lokasinya sekarang di Desa
permata. Dalam kehidupan kerajaan di Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing
indonesia, khususnya di Jawa, sebutan “galuh” Kabupaten Ciamis. (Yoseph Iskandar, 1990 :
bisa ditujukan pada putri raja yang masih lajang, 74).
tetapi sudah turut dalam pemerintahan. Lama setelah itu, Kerajaan Galuh dan
Selanjutnya A Sobana Hardjasaputra juga Sunda dipersatukan oleh Sanjaya tahun 723 M,
mengatakan, dalam budaya masyarakat galuh sampai pada masa pemerintahan Wastu Kancana
(sunda), makna kata “galuh” identik dengan yang dinobatkan tahun 1357-1475 M. “Ketika
“galeuh”, bagian tengah (inti) pohon/kayu yang Wastu Kancana atau Prabu Wangisutah wafat
berwarna kehitam-hitaman dan keras, bukan tahun 1475 M, tahta kerajaan dibagikan kepada
galeuh yang berarti beli. Kata “galuh” juga kedua anaknya wilayah Citarum kebarat,
dipahami identik dengan “galih” (qolbu), diberikan kepada Sang Haliwungan dengan
sehingga ada ungkapan dalam bahasa sunda, nama nobat Prabu Susuk Tunggal dan wilayah
“galuh galeuhna galih”(galuh intinya hati atau Citarum ketimur diberikan kepada Ningrat
inti hati adalah galuh). Ungkapan itu Kancana dengan nama nobat Prabu Dewa
menunjukan bahwa kata “galuh” memiliki Niskala. Dengan demikian wilayah tatar sunda
makna filosofis yang dalam. kembali terpecah dua, dan masing-masing
Selanjutnya, ada pula pendapat yang sebagai Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh”.
menyebutkan bahwa kata galuh terkait dengan (Yoseph Iskandar, 1990 : 104).
ilmu kegaluhan, yakni ilmu yang mengajarkan Yang dimaksud nama galuh disini adalah
tentang falsafah kehidupan manusia. Dalam nama galuh pusat pemerintahan pindah ke Bogor
pada itu, galuh diartikan sebagai permata, tetapi oleh Prabu Siliwangi. Pertama nama galuh yang
bukan permata yang berkilauan melainkan muncul adalah suatu kerajaan yang memisahkan
permata kehidupan. Permata kehidupan itu diri dari Kerajaan Sunda oleh Raja
terletak ditengah-tengah hati, istilah dalam Wretikandayun sekitar tahun 612 M, yamg pusat
bahasa sunda, galuh galeuhna galih. Permata pemerintahannya di sekitar Karangkamulyan
kehidupan itu adalah kejujuran menjalani hidup, (Bojong Galuh), yang berjaya sekitar 2,5 abad
yang berarti hidup haruslah jujur agar tercapai yaitu sekitar tahun 612-900 M.
kesempurnaan dan terhindar dari segala godaan Nama galuh sendiri pada waktu itu
yang menyengsarakan. Ilmu kegaluhan itu diartikan permata. Kedua galuh muncul lagi
menuntun manusia untuk mencapai keselamatan dengan pusat pemerintahan di kawali dimulai
hidup lahir dan batin. dengan Ratu Umi Lestari sekitar tahun 1300 -
W.J Van Der Meulen dalam bukunya 1500 M kurang lebih dua abad, yang diahiri
Indonesia Di Ambang Sejarah (1988), dengan pemerintahan Dewa Niskala. Pusat
menyatakan kata “galuh” berasal dari kata “saka kerajaan galuh pada pertengahan abad ke-16
lo” (bahasa tagalog) yang berarti “dari sungai pindah dari kawali ke Bogor dan berubah nama
asalnya” = air. Kata itu berubah menjadi menjadi Kerajaan Pajajaran. Kawali menjadi
“segaluh/sagaluh”. Pendapat Van Der Meulen kerajaan kecil yang menginduk ke
tadi telah mengidentifikasikan adanya sebuah Bogor.(H.Djaja Sukardja, 1999 : 1).
pusat daerah atau kerajaan yang bernama galuh. Nama galuh muncul lagi karena
Pada awalnya galuh merupakan kerajaan permintaan Ratu Inten Kedaton istri ke-dua
bawahan Tarumanagara yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang ingin menjadi ratu galuh
Maharaja Terusbawa yang pamor kerajaanya yang menguasai kerajaan kecil (semacam
mulai pudar. kandaga lente) tempat pangauban
(perlindungan). Akhirnya janji ditepati dan
Halaman | 176
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 177
ANGKALARANG X AMBET KASIH kedapatan sedang menyusu pada kerbau bule
dan seolah-olah dilindungi oleh kerbau yang
1. PUCUK UMUM X KEMBANG TANJUNG memang tadinya pun Prabu Haur Kuning tidak
2. RATU MANAH DEWA
3. SUNAN GUNTUR
menyusu ke Ibunya, karena susu Ibunya tidak
PRABU HAUR KUNING berair, sedangkan pada waktu itu kerbau bule
baru melahirkan ditinggal oleh anaknya karena
mati dan ternyata Prabu Haur Kuning mau
3. Pucuk Umum disusukan oleh ibunya ke kerbau. Mungkin
Pucuk Umum adalah putra Ratu itulah sebabnya Prabu Haur Kuning bisa
Lalayaran dari perkawinan dengan Sunan menjinakan binatang buas. Ketika masih kecil
Kabuaran yang pada waktu kecil dititipkan di pernah diculik oleh orang-orang di kaki Gunung
eyangnya di Pajajaran untuk mendapatkan Ciremai yang ingin mempunyai (pimpinan)
pendidikan kenegaraan. Pucuk Umum selain keturuan Prabu Siliwangi sebab orang-orang
mendapat ilmu dari eyangnya (Prabu Siliwangi) hindhu disekitar itu diserang terus oleh pasukan
juga mendapat didikan rohani dari Kasan Ali islam dari Cirebon, tetapi akhirnya Prabu Haur
Rakean (Jabaranta) = Syekh Siti Jenar. Pada Kuning bisa selamat karena ditolong oleh
tahun 1516 M Prabu Pucuk Umum pernah ayahnya sendiri yaitu Prabu Pucuk Umum dan
memimpin pasukan ke Malaka membantu Patih sebagai kenangan tempat yang dijadikan tempat
Yunus dari Demak atas perintah Raden Patah penculikan Prabu Galuh (Haur Kuning) disebut
walaupun bantuan itu tidak sampai ke Malaka Raja Galuh yang sekarang menjadi nama
hanya sampai ke Palembang karena ada yang Kwadanan ada di daerah utara kaki Gunung
memberitahu dari utusan Patih Yunus bahwa Ciremai yang termasuk Kabupaten Majalengka.
perang di Malaka sudah beres dengan kata lain
Pucuk Umum telah membantu demak dalam Silsilah keturunan prabu haur kuning :
penyerangan bangsa Portugis yang ada di
Malaka walaupun dibalas dengan PABU HAUR KUNING X ...................
Halaman | 178
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 179
Panaekan tidak sempat menjenguk istri dan menyebarkan agama islam ke arah selatan
putra-putrinya yang berada di kediaman semakin lebar dan luas. Pada akhirnya penduduk
mertuanya, di Kertabumi. Hal ini dipersoalkan galuh yang tadinya menganut agama hindu
oleh Wiraperbangsa, kakak iparnya, yang berubah menjadi pemeluk agama islam”.
menuduh Dipati Panaekan terlalau memanjakan Kerajaan Galuh setelah ditaklukan oleh
istri mudanya, Nyi Tanduran Kuning. Hal pasukan Demak, saat itu yang memegang
tersebut disanggah oleh Dipati Panaekan yang tampuk kekuasaan adalah Maharaja Cipta
sengaja berkunjung ke Kertabumi. Sanghyang, beliau mempunyai seorang putra
Wiraperbangsa, dalam pengaruh yang sangat mahkota dengan gelar Prabu Galuh Cipta
kuat dari Rangga Gempol, dan juga dihasut oleh Permana yang sehari-hari dipanggil dengan
Wiranangga, tidak setuju bila Batavia terlalu Ujang Ngekel. (Djaenal Abidin, 2001 : 20).
cepat diserbu. Menurut Wiraperbangsa, yang Penyebaran islam di Jawa Barat secara
sesungguhnya adalah pendapat Rangga Gempol, terang-terangan dilakukan oleh Syarif
sebaiknya kerajaan-kerajaan di Pasundan Hidayatullah dari Cirebon, Demak dan Banten.
bersatu dulu sebelum menyerang Batavia. Apalagi setelah kerajaan Pajajaran di musnahkan
Sedangkan menurut Dipati Panaekan akan oleh kesultaan Banten, hal ini sesuai dengan apa
menyita waktu yang sangat lama bila hal itu yang diungkapkan oleh Yoseph Iskandar sebagai
dilaksanakan, persatuan kerajaan-kerajaan di berikut :
Pasundan justru akan terwujud demi sedikit, “Pada tanggal 11 bagian terang bulan
seiring dengan rencana digempurnya Batavia. wesaka tahun 1501 saka, bertepatan dengan
Perselisihan itu reda setelah Dipati Panaekan tanggal 11 rabiul awal 987 hijriah, atau 8 mei
dapat menahan diri. Peritiwa kduanya meledak 1579 masehi, Ibukota Pakuan Pajajaran sirna ing
lagi dalam sebuah acara perburuan di sebuah bhumi (lenyap dari permukaan bumi). Semua
hutan di sisi Sungai Cimuntur. Wiraperbagsa keraton dibakar oleh pasukan Maulana Yusuf.
yang gelap mata menombak Dipati Panaekan Begitu juga Ibukota Pajajaran di Pulasari
hingga tewas, jasadnya dilemparkan ke Sungai Pandeglang, diserbunya oleh Maulana Yusuf.
Cimuntur. Setelah kegemparan mereda, Raja tanpa mahkota Prabu Suryakancana wafat
Wiranangga dan Braja Kasep segera menyusuri di Pulasari pada tahun 1579 masehi”.(Yoseph
Sungai Cimuntur untuk mencari jasad Dipati Iskandar, 1990 : 122).
Panaekan yang ditemukan di Patimuan, di muara
pertemuan antara Sungai Cimuntur dan Perkembangan Situs Cagar Budaya
Citanduy. Pembunuhan yang menggemparkan Sanghyang Maharaja Cipta Permana
itu terjadi pada tahun 1625 M. sementara itu, Prabudigaluh Salawe Zebagai Obyek Wisata
Wiraperbangsa tidak mendapat hukuman apa- Ziarah Dari Tahun 1984-2012
apa, karena kekuasaan mataram belum Keberadaan Situs Salawe sebelum tahun
sepenuhnya menjangkau wilayah Galuh. 1984 dikatakan belum begitu terkenal dan belum
Selanjutnya Dipati Panaekan diganti oleh banyak dikunjungi masyarakat sekitar maupun
putranya, Ujang Purba yang kemudian bergelar pengunjung dari luar daerah, namun setidaknya
Mas Dipati Imbanagara yang pada waktu itu pernah diziarahi oleh tokoh besar bangsa
brumur 31 tahun.(H.Djaja Sukardja, 1999 : 2-9). Indonesia yaitu Pak Sukarno (Presiden Indonesia
Dengan dikuasainya Galuh oleh Mataram, Pertama), Tokoh Proklamator sekaligus
maka Galuh menjadi daerah jajahan Mataram Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia. Dikutip
serta wilayah Galuh mendapat pengaruh islam. pula dari surat kabar Harapan Rakyat (edisi 186)
Sebelumnya Demak dan Cirebon tidak mampu 30 Juni - 7 Juli 2010 seperti berikut “disamping
menembus pertahanan galuh di pedalaman, hal Presiden Sukarno, tokoh ulama pun seperti
senada juga sama seperti yang diungkapkan pula Syekh Kodir Al-Jaelani, petinggi Kerajaan
oleh Djaenal Abidin (2001 :19) sebagai berikut : Galuh seperti Adipati Panaekan, Prabu Cipta
“Gabungan prajurit Demak dan Cirebon Permana, Raden Anggrasena (Patih Petinggi
dibawah pimpinan Faletehan bergerak menuju Salawe), dan petinggi kerajaan galuh lainnya
barat. Sedangkan prajurit Demak lainnya yang pernah menginjakan kaki di Bojong Salawe ini”.
dipimpin oleh Pangeran Walangsungsang saat Baru setelah dibuatkan peta situs salawe
itu dapat menaklukan Talaga pada tahun 1529 . tahun 1984 oleh kakek saya, keberdaan situs
Selain itu raja Galuh dapat ditaklukan pada tahun salawe ini mulai dilirik oleh pemerintah,
1528. Keberhasilan penaklukan inilah yang khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
menyebabkan tebentuknya jalan untuk
Halaman | 180
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 181
masyarakat luas, karena situs ini memiliki daya sebagai obyek wisata sejarah, budaya, serta
tarik tersendiri. Pengunjung berdatangan dari memiliki fungsi untuk penelitian / pengkajian,
berbagi tempat guna berziarah, mohon petunjuk fungsi edukasi dan tujuan ziarah.(wawangcara
dari pakunci (kuncen), syariatnya seperti itu. dengan Eman Hermansyah, tanggal 21 maret
(wawancara dengan Sali tanggal 28 April 2013) 2013)
Dari tahun-ketahun orang yang datang ke Untuk mengembangkan situs salawe ini
Situs Salawe selalu ada bahkan lebih banyak saya, ayah (Bpk Latip) beserta rekan-rekan
malahan orang tersebut datang dari luar daerah, membuat suatu organisasi/perkumpulan
misal Garut, Bogor, Jakarta yang mengetahuai seniman sunda dan orang-orang yang mencintai
akan keberadaan situs tersebut sekaligus ingin budaya sunda, yaitu Galuh Midang pada tanggal
menegtahui kebiasaan-kebiasaan atau tradisi- 1 juni 2012. Kami mempromosikan Situs
trradisi yang dilakukan oleh warga salawe. Salawe dan Karangkamulyan dalam sebuah
Berbagai macam bentuk yang diinginkannya ada kaset VCD yang dinyanyikan oleh Abah Denis.
yang benar-benar kedatangannya untuk Kasetnya juga sebagian sudah laku di pasaran.
berziarah, yang berdagang ingin laris dan untung Selain itu untuk melestarikan nilai budaya dan
banyak. (wawancara dengan Tarsudin, tanggal 2 mempromosikan situs salawe, kami selalu
Maret 2013) mengadakan upacara adat misalin, yaitu upacara
Sekarang pengunjung semakin meningkat membersihkan diri sebelum melaksanakan
dengan semakin banyak wartawan yang meliput ibadah puasa, upacara ini dihadiri oleh banyak
terdisi misalin yang dilaksanakan setiap tahun orang dari berbagi Kalangan Masyarakat, Aparat
menjelang ibadah puasa ramadhan. Kebanyakan Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten dan
dari pengunjung ialah untuk berziarah, ingin Dinas Budaya Dan Pariwisata Kabupaten
naik pangkat, biasanya banyak juga siswa-siswi Ciamis. Bahkan media masa seperti surat kabar
dari sekolah sebelum melaksanakn ujian Pikiran Rakyat, Radar Tasikmalaya, Dan
nasional, mereka berdoa terlebih dahulu disini Harapan Rakyat sudah banyak mengekspos
supaya mereka lulus, dan keperluan lainnya. tradisi misalain sebagai ritual sebelum
Syariatnya mereka berziarah tetapi mereka melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan.
datang kesini tidak untuk meminta kekayaan (wawancara dengan Iswanto, tanggal 1 Maret
atau hal yang bersifat musrik, mereka berasal 2013).
dari Bogor, Tasik, Ciamis, Jakarta, dan Dengan semakin banyaknya media masa
Masyarakat Sekitar.(wawancara dengan Sodik, yang mengekspos Tradisi Misalin di Situs
tanggal 2 Maret 2013) Keramat Salawe, diharapkan akan meningkatkan
Situs Salawe memiliki nilai budaya daya tariknya sehingga nantinya situs ini
tersendiri antara lain banyaknya orang yang menjadi slah satu sumber Pendapatan Asli
berkunjung dengan berbagai motivasi, karena Daerah Kabupaten Ciamis setelah hilangnya
dipercaya bahwa tempat tersebut memiliki sifat salah satu pendapatan yang besar yaitu lepasnya
religius dan sakral. Apalagi disana ada patilasan pangandaran, serta keberadaan situs ini dapat
Syekh Abdul Kodir Jaelani Salah satu penyebar meningkatkan tarap kehidupan masyarakat
islam di Tatar Jawa. Pengunjung sangat ramai salawe dengan semakin banyaknya kegiatan
apabila ketika upacara misalin dengan tujuan ekonomi di sekitar Situs Salawe.(wawancara
untuk mengikuti atau sekedar menyaksikan dengn Latip, tanggal 1 Maret 2013).
upacara tersebut.(wawancara dengan Darisman,
tanggal 23 maret 2013) Upaya Pelestarian Situs Cagar Budaya
Pengunjung sudah semakin banyak, Sanghyang Cipta Permana Prabudigaluh
namun kami dari pihak pemerintah belum Salawe.
memberlakukan retribusi/ karcis sebagai PAD, Peran pemerintah dalam upaya
karena situs ini masih dalam proses penataan perlindungan dan pelestarian terhadap situs
berhubung hanya baru diakui sebagai situs sejarah dan peninggalan benda kepurbakalaan
kabupaten, belum pada taraf nasional. Namun setidaknya telah cukup signitifikan diantaranya
walaupun demikian pemerintah terus berupaya mengeluarkan UU No. 5 tahun 1992 tentang
memberikan bantuan untuk membuat sarana dan Benda Cagar Budaya, UU No. 11 tahun 2010
prasarana yang menunjang bagi situs salawe tentang Cagar Budaya, pengangkatan Juru
tersebut. Situs Cagar Budaya Salawe sudah Pelihara secara legal, pembangunan peningkatan
masuk data base ke-17 unggulan Di Kabupaten sarana dan prasaran di situs obyek wisata dan
Ciamis. diharapkan akan lebih berpotensi
Halaman | 182
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 183
khususnya dan untuk orang sunda pada harus mampu mempertahankan nilai-nilai
umumnya. Hal ini akan dapat terjawab apabila budaya warisan terdahulunya sehingga dapat
orang sunda memelihara dan benar-benar nampak kearifan lokalnya yang memiliki
merawat sesuai dengan fungsinya peninggalan karakter budaya masyarakat sunda.(wawancara
nenek moyang orang sunda, sehingga budaya dengan Sali, tanggal 2013).
sunda akan tetap bertahan dalam kehidupan di Sementara itu untuk menahan supaya
era manapun. Sebagai cagar budaya dan juga tidak terjadi pengikisan tanah oleh arus Sungai
termasuk obyek wisata ziarah apabila situs ini Citanduy yang sangat deras ketika musim
benar-benar terpelihara ditingkatkan lagi daya penghujan, juru kunci beserta masyarakat sekitar
tariknya maka sudah tentu hal ini akan bahu membahu membuat benteng yang
menimbulkn kemajuan salah satunya adalah dinamakan Benteng Pancawarna, yang dibuat
dapat meningkatkan taraf hidup atau berupa tumpukan batu yang tinggi dan
perekonomian masyarakat sekitar. Rasa memanjang, batu-batu tersebut diambil dari
memiliki yang cukup tinggi penuh harap untuk sungai citanduy. Selain berfungsi sebagai
dapat kepedulian yang besar dari pemerintah penahan erosi juag berfungsi sebagai kolam
atau pihak swasta agar cagar budaya ini untuk memelihara ikan.(wawancara dengan
berkembang, sangat potensial dan prospek bagus Iswanto Tirtawijaya, tanggal 1 Maret 2013).
kedepan, dari sisi budaya sangat Untuk melestarikan nilai-nilai budaya
bermanfaat.(wawancara dengan Latip, tanggal 1 lokal masyarakat salawe, masyarakat salawe
Maret 2013). merayakan upacara adat misalin. Misalin secara
Upaya pembinaan dalam melestarikan harfiah berarti melakukan pergantian menuju
peninggalan bersejarah adalah membina sumber kesejahteraan hidup lahir batin. Tradisi tahunan
daya manusia. Membina sumber daya manusia ini telah dilakukan masyarakat di wilayah
disini yaitu memberikan pembinaan kepada tersebut secara turun temurun. Pada tradisi ini,
masyarakat yang bersangkutan seperti masyarakat bergotong royong membersihkan
masyarakat setempat atau pengelola Pemerintah makam leluhur sekaligus berdoa di tempat
Daerah Kabupaten Ciamis diwakili oleh Dinas tersebut untuk menyucikan diri menyambut
Pariwisata telah mengadakan pengarahan- ranmadhan. Misalin juga bermakna
pengarahan tentang pentingnya memelihara membersihkan diri dari segala macam perbuatan
peninggala bersejarah, dengan demikian yang bertentangan dengan norma-norma
setidaknya masyarakat akan mengetahui betapa agama.(dikutip dari koran Pikiran Rakyat, edisi
berharganya benda peninggalan Senin Manis 16 Juli 2012 / 26 saban 1433 H).
sejarah.(wawancara dengan Tarsudin, tanggal 2 Selain itu ia menuturkan, Misalin juga
Maret 2013). salah satu cara untuk memperkenalkan secara
Situs Salawe merupakan peninggalan luas sejarah yang terkandung di lokasi acara,
sejarah yang kelangsungan hidupnya sangat yakni makam Sanghyang Cipta Permana
ditentukan oleh baik buruknya lingkungan dan Prabudigaluh (1595-1618 M) atau yang dikenal
sangat peka terhadap kerusakan lingkungan, dengan sebutan situs Galuh Salawe. Lokasi ini
misalnya pencemaran yang berbau dan nampak juga penting karena ditemukan benda cagar
kotor sampah yang bertumpuk dan kerusakan budaya sebelum islam masuk. Misalnya Batu
pemandangan serta sikap penduduk yang tidak Entog, Lingga Yoni dan Punden
ramah. Tanpa lingkungan yang baik tidak Berundak.(dikutip dari koran Pikiran Rakyat,
mungkian dapat di ekspos karena lingkunganlah edisi Senin Manis 16 Juli 2012 / 26 Saban 1433
yang sebenarnya mempengaruhi banyaknya H).
orang yang berkunjung ke situs tersebut. Oleh
karena itu didalam pengembangannya, PENUTUP
diperlukan azas pengelolaan lingkungan hidup,
melestarikan kemampuan lingkungan untuk Simpulan
mendukung pembangunan yang dianjurkan Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja
bukanlah suatu hal yang konkrit dan sering Cipta Permana Prabudigaluh Salawe,
mempunyai efek jangka pendek. Pembinaan merupakan salah satu Situs peninggalan
oleh pemerintah terhadap masyarakat khususnya Kerajaan Galuh Pangauban Gara Tengah.
generasi muda terdidik yang menjadi tonggak Situs Cagar Budaya Sanghyang Maharaja
pembangunan nasional, baik dari segi Cipta Permana Prabudigaluh Salawe terletak di
kemempuan maupun akhlak. Generasi muda Dusun Tunggal Rahayu RT/RW, 24/09
Halaman | 184
SITUS CAGAR BUDAYA SANGHYANG MAHARAJA CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE
DUSUN TUNGGAL RAHAYU DESA CIMARAGAS KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN CIAMIS
U Runalan S
Halaman | 185
Bentuk perhatian pemerintah dalam upaya
pelestarian dan perlindungan situs cagar budaya
dengan mengeluarkan Undang-Undang Benda
Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992, ada yang
terbaru Yaitu Undang-Undang Republik
Indonesia No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
Budaya. Upaya lainnya yaitu penempatan juru
pelihara secara legal, kedepannya akan ada
perhatian dalam bantuan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Halaman | 186