Anda di halaman 1dari 3

Nama : Frenaldy Sulaiman

Kelas : X MM B
Narasi Jenis Jenis Peninggalan

Wilayah Indonesia sangat luas dengan beragam suku bangsa dan budaya. Terdapat berbagai
jenis peninggalan bersejarah dari nenek moyang yang bernilai tinggi.

Jenis peninggalan bersejarah, jenis-jenis peninggalan bersejarah ada banyak, antara lain: Tulisan:
prasasti, naskah kuno, Bangunan: candi, benteng, masjid, istana atau keraton, makam, monumen,
gedung museum, situs Benda-benda: fosil, artefak, arca, patung Karya seni: tari, cerita rakyat, lagu
daerah, seni pertunjukan, adat istiadat

1. Tulisan Peninggalan bersejarah yang termasuk kategori tulisan adalah

Prasasti Prasasti adalah peninggalan bersejarah berupa tulisan atau gambar pada batu, disebut
juga batu tulis. Prasasti menceritakan peristiwa penting yang dialami oleh kerajaan atau raja. Di
Indonesia beberapa temuan prasasti menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta.
Prasasti tertua di Indonesia yaitu Prasasti Yupa di Kalimantan Timur sekitar 500 M. Contoh lain
adalah Prasasti Telaga Batu dari Palembang, Prasasti Ciaruteun di Jawa Barat peninggalan Kerajaan
Taruma Negara.

Naskah kuno Naskah kuno adalah dokumen penting berisi informasi zaman dulu berupa karya
sastra seperti syair, hikayat, legenda dan kitab. Contoh naskah kuno adalah Kitab Sutasoma dan
Kitab Negarakertagama dari Kerajaan Majapahit, serta Kitab Tajussalatina dari Kerajaan Melayu

2. Bangunan Jenis peninggalan bersejarah berupa bangunan adalah

Candi Candi adalah bangunan yang terbuat dari batu, untuk beribadah umat Hindu dan Budha,
ada ukiran di dinding candi yang disebut relief. Sebagian besar candi ditemukan di Jawa. Contoh
Candi Borobudur di Magelang, Candi Prambanan di Klaten, dan Candi Kalasan di Jawa Tengah

Benteng Benteng adalah bangunan sebagai tempat pertahanan terhadap serangan musuh.
Benteng di Indonesia biasanya peninggalan zaman penjajahan atau kerajaan di nusantara. Contoh
benteng adalah Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Fort de Kock di Bukittinggi, Benteng
Vredeburg di Yogyakarta, dan Benten Vastenberg di Surakarta.

Masjid Masjid adalah bangunan tempat ibadah umat Islam yang dikenal saat ajaran Islam masuk
ke Indonesia, sebagai bukti pengaruh Islam sejak dulu. Contoh masjid peninggalan bersejarah adalah
Masjid Raya Baitussalam di Aceh, Masjid Agung Demak, dan Masjid Menara Kudus.

Istana atau keraton Istana atau keraton adalah tempat tinggal raja atau penguasa. Pada zaman
dulu, ada banyak kerajaan di Indonesia sehingga masih ditemukan istana peninggalannya. Contoh
Istana Maemun Medan, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Surakarta.
Makam Banyak makam di Indonesia yang dijadikan sumber sejarah dan peninggalan sejarah.
Contoh Makam RA Kartini di Rembang Jawa Tengah, Makam Sunan Kalijaga di Demak Jawa Tengah,
Makam Soekarno di Blitar, makam Pangeran Diponegoro di Makassar Sulawesi Selatan.

Monumen Monumen adalah bangunan yang sengaja dibuat untuk mengenang jasa seorang
tokoh bagi sebuah bangsa juga memperingati peristiwa bersejarah. Contoh Monumen Nasional
(Tugu Monas) Jakarta, Monumen Tugu Muda Semarang, Monumen Proklamasi Jakarta, Monumen
Palagan Ambarawa Semarang dan Monumen Pers Nasional di Surakarta.

Museum Museum adalah gedung, rumah atau tempat yagn digunakan untuk menyimpan
benda-benda peninggalan sejarah. Contoh Museum Purbakala Sangiran di Sragen, Museum Satria
Mandala di Jakarta, dan Museum Sudirman di Magelang Jawa Tengah.

Situs Situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala seperti fosil binatang purba. Banyak
situs di Indonesia merupakan peninggalan zaman purba, zaman Hindu atau Budha. Contoh Situs
Muara Jambi, Situs Plawangan, Situs Cilongok dan Situs Sangiran.

3. Benda-benda Peninggalan jenis benda-benda bersejarah meliputi

Fosil Fosil adalah bagian makhluk hidup yang sudah membatu biasanya sudah mati berjuta-juta
tahun yang lalu, berupa tengkorak atau tulang. Di Indonesia banyak ditemukan fosil seperti di
Mojokerto Jawa Timur dan Sangiran Jawa Tengah.

Artefak Artefak adalah perkakas atau peralatan yang digunakan manusia zaman dulu, terbuat
dari batu atau logam. Berupa alat pertanian, peralatan makan dan memasak, senjata atau perhiasan.

Arca atau patung Arca atau patung terbuat dari batu yang digunakan orang zaman dulu untuk
mengenang orang penting yang sudah meninggal atau perwujudan para dewa dalam ajaran Hindu
dan Budha. Contoh Patung Ken Dedes atau Prajna Paramita, Patung Roro Jonggrang di Candi
Prambanan dan Patung Dewa Syiwa.

Peninggalan Hindu-Buddha Berikut merupakan peninggalan-peninggalan sejarah Hindu-


Buddha yang tersebar di Indonesia

Prasasti (batu tertulis) Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
setiap kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri dan berkembang di Indonesia memiliki
peninggalan berupa prasasti (batu tertulis). Dalam prasasti-prasasti tersebut tertulis dengan huruf
Pallawa, berbahasa sansekerta, bahasa Jawa kuno dan Melayu kuno. Prasasti merupakan sebuah
dokumen atau piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya.

Contoh prasasti tersebut adalah: Prasasti huruf pallawa bahasa Sansakerta: Yupa, prasasti
Muarakaman (Kerajaan Kutai) Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Tugu, Cidanghiang
(Kerajaan Tarumanegara) Prasasti Tuk Mas (Kerajaan Holing) Prasasti Canggal, Mantyasih, Wanua
Tengah III, Sojomerto, Sangkhara, Kalasan,Klurak (Kerajaan Mataram Kuno). Prasasti huruf pallawa
bahasa Melayu Kuno: Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, Karang Berahi, Telaga Batu
(Kerajaan Sriwijaya) Prasasti huruf Pranagari dan Bali kuno bahasa Sansekerta: Prasasti Sanur
(Kerajaan Bali)

Candi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), candi adalah bangunan kuno yang dibuat
dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu
dan Buddha pada zaman dulu). Istilah candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durgha (dewi
maut) yaitu Candika. Di mana itu ada kaitannya dengan fungsi candi sebagai tempat untuk
memuliakan raja yang tela meninggal. Bukan mayat atau abu jenazah yang disimpan di candi. Tapi
benda-benda seperti potongan logam, batu-batuan dan sesaji. Barang-barang itu ditaruh pada
wadah atau pripih. Pripih itu lah yang ditanam di dasar candi. Pada agama Hindu, candi berfungsi
sebagai makam. Sementara bagi agama Buddha, candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak
ada pripih. Di dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi perwujudan Dewa. Terdapat
pengelompokan candi-candi yang telah ada. Candi di Pulau Jawa erat kaitannya dengan alam pikiran
dan susunan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai