NIM : F061211027
PRODI : ILMU SEJARAH
Pada awalnya ada anggapan jika masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui perdagangan
dengan bangsa India. Ada anggapan bahwa masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui
perdagangan dengan bangsa India.
Kerajaan Kutai yang berada di daerah Kutai Kalimantan Timur merupakan kerajaan Hindu tertua
di Nusantara. Pengaruh datangnya kebudayaan India terutama kebudayaan Hindu menyebabkan
Kutai yang semula merupakan kelompok masyarakat berbentuk suku berubah sistem
pemerintahannya. Kepala pemerintahannya yang semula seorang kepala suku berubah menjadi
raja. Kerajaan Kutai yang letaknya di sekitar aliran Sungai Mahakam diperkiraan berdiri pada
abad ke-5 masehi. Letaknya yang berada di jalur perdagangan India (barat) dan China (timur)
banyak pengaruh dari luar yang masuk. Bukti adanya Kerajaan Kutai pernah berdiri dengan
ditemukannya 7 buah prasasti Yupa yang diperkirakan berasal sekitar tahun 400 masehi atau abad
ke-5. Yupa adalah tugu batu peringatan dan tempat menambatkan hewan dalam upacara-upacara
agama Hindu. Tulisan pada Yupa dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari
India. Dalam prasasti-prasasti yang ditemukan tertera nama Sang Maharaja Kundungga
Masuknya islam
Meskipun merupakan kerajaan Hindu-Buddha, Islam berpengaruh bagi kalangan elit penguasa
Majapahit. Kemungkinan Islam sudah ada di Asia Tenggara maritim dari awal era Islam ketika
pedagang Muslim datang ke Nusantara, membuat permukiman di daerah pesisir, menikah dengan
perempuan setempat dan dihormati karena kekayaan mereka yang diperoleh melalui
perdagangan. Beberapa penguasa lokal kemungkinan tertarik dengan agama baru ini dan
dianggapnya menguntungkan untuk menganut sebuah keyakinan yang sama seperti sebagian
besar pedagang. Pendirian kerajaan Islam merupakan langkah logis berikutnya. Diduga rakyat
dari raja-raja lokal ini mengikutinya dengan masuk Islam.
Prasasti pada batu nisan menunjukkan bahwa pada awal abad ke-13 terdapat sebuah kerajaan
Islam di bagian utara Sumatera yang disebut Pasai atau Samudera. Kerajaan ini dianggap sebagai
kerajaan Islam pertama di Nusantara. Dari Sumatra Utara, pengaruh Islam kemudian menyebar ke
arah timur melalui perdagangan. Di pesisir pantai utara Jawa berbagai kota Islam muncul selama
abad ke-14. Meskipun demikian, tidaklah mungkin kalau beberapa bangsawan Jawa dari
Majapahit di Jawa Timur memeluk agama Islam karena perdagangan. Mereka mungkin merasa
statusnya jauh lebih tinggi dibanding dengan kelas sosial pedagang. Kemungkinan besar
bangsawan Jawa ini dipengaruhi oleh para ulama Sufi dan orang-orang suci atau wali yang
mengaku memiliki kekuatan supranatural (karomah).
Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di Nusantara mulai menurun
karena konflik suksesi dan meningkatnya kekuasaan kerajaan Islam. Sebuah negara perdagangan
baru, Malaka, merupakan salah satu kekuatan baru ini. Malaka itu bangkit di daerah pesisir - saat
ini Malaysia - dan terletak di bagian tersempit dari Selat Malaka itu. Negara ini menjadi
pelabuhan yang sangat sukses dengan fasilitas menguntungkan dalam jaringan perdagangan luas
yang membentang dari Cina dan Maluku di ujung timur ke Afrika dan Mediterania di ujung barat.
Awalnya Malaka adalah negara Hindu-Buddha, namun berubah dengan cepat menjadi kesultanan
Muslim (mungkin karena alasan terkait perdagangan).
Hubungan historis antara perdagangan dan Islam juga terlihat dalam perkembangan di pulau
Ternate - saat ini propinsi Maluku di kawasan timur Indonesia. Ternate (mirip dengan Tidore)
menjadi daerah kaya karena produksi cengkeh. Dari pulau Jawa - dan melalui perdagangan -
Islam menyebar ke daerah ini, mengakibatkan berdirinya kesultanan di akhir abad ke-15.
Kesultanan ini berhasil menguasai sebagian besar Indonesia Timur namun posisinya dirusak oleh
Belanda pada abad ke-17.
4. Sebutkan dan jelaskan mengenai perubahan sosial yang terjadi masa Hindu-Buddha
hingga masuknya Islam di Indonesia?
Jawaban : Sebelum islam datang, masyarakat Jawa menganut agama Budha dan Hindu.
Kepercayaan masyarakat pada saat sebelum datangnya islam ke Indonesia adalah kepercayaan
terhadap adanya dewa-dewa. Masyarakat nusantara sebelum datangnya islam, merupakan
masyarakat majemuk. Kontak antara agama dengan agama dan antara agama dengan kepercayaan
yang telah ada sebelumnya mengakibatkan terjadinya saling mempengaruhi bahkan terjadi pola
sinkretisasi. Sejarah perkembangan masuknya agama Islam di Indonesia tidak terlepas dari
akulturasi dengan budaya lokal. Ajaran Islam disambut dengan ragam budaya di Nusantara, atau
Jawa, yang sudah berakulturasi dengan budaya Hindu, Buddha, juga tradisi nenek moyang.
asuknya agama Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia membawa dampak perubahan dalam
berbagai bidang kehidupan, dari bidang kepercayaan, pemerintahan, huruf dan bahasa, kesenian,
social masyarakat, bidang bangunan, dan dalam bidang yang lainnya. Kebudayaan yang masuk
tersebut kemudian terjadi akulturasi dengan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia. Hal ini
tidak terlepas dari kemampuan menyesuikan kebudayaan yang dimiliki oleh penduduk Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan istilah local genius. Masuknya Islam ke Indonesia terus
berkembang dan memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Setelah masuknya Islam ke
Indonesia, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha pelan- pelan mulai mengalami
kemunduran dan runtuh. Setelah kerajaan-kerajaan tersebut runtuh, muncul kerajaan-kerajaan
baru yang bercorak Islam. Masuknya Islam memberikan identitas baru bagi kehidupan
masyarakat pada masa itu. Dalam bidang sosial, kebudayaan Islam aturan kasta tidak diterapkan
lagi di dalam masyarakat. Dalam Islam tidak terdapat aturan kasta. Sistem kasta yang sebelumnya
dipakai oleh masyarakat pada masa Hindu-Buddha mulai pudar tidak dipergunakan lagi. Islam
yang berkembang pesat membuat masyoritas masyarakat memeluk Islam.
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, proses
islamisasi dilakukan dengan berbagai cara seperti perkawinan dengan penduduk setempat,
perdagangan, atau pendidikan. Dengan cara itu terbentuk komunitas-komunitas Islam.
Komunitas-komunitas itu kemudian berkembang dan membuat masyarakat tertarik dengan Islam.
Bahkan dianggap dapat jika ajaran Islam telah membebaskan mereka dari belenggu sistem kasta.