Anda di halaman 1dari 4

Nama : Irham

NIM : F061211027
PRODI : ILMU SEJARAH

1. Jelaskan dengan singkat dan padat perkembangan masa prasejarah di Indonesia?


Jawaban : Keberadaan kehidupan manusia di Indonesia pada masa prasejarah dapat diketahui
berdasarkan peninggalan yang berupa fosil (sisa makhluk hidup yang telah membatu) dan artefak
(sisa perakatan manusia yang telah membatu). Contoh beberapa artefak adalah Kjokkemoddinger
atau sampah daput merupakan tumpukan kulit kerang yang menggunung atau membentuk bukit.
Kemudian juga Abris sous roche atau tempat perlindungan di bawah karang merupakan tempat
tinggal yang digunakan manusia purba. Pada masa tersebut untuk berkomunikasi dan
menyampaikan pesan kepada yang lain bisa langsung ketemu, lewat orang lain, atau
menggunakan simbol. Bangsa Indonesia mengakhiri masa praaksara sekitar abad ke-4 masehi.
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan arkeologi dibedakan menjadi zaman batu dan zaman
logam.
 Zaman batu tua Palaeolithikum
Zaman batu tua berlangsung sekitar 600.000 tahun SM. Pada zaman tersebut banyak ditemukan
peralatan yang terbuat dari batu untuk menunjang kehidupan manusia. Zaman tersebut masih
berpindah-pindah tergantung di mana sumber makanan atau buruan berada. Sehingga cara hidup
manusia pada zaman itu hanya berburu dan mengumpulkan makanan. Jadi masih tergantung pada
alam.
 Zaman batu madya Mesolithikum
Zaman batu madya alat–alat penunjang kehidupan manusia masih berifat kasar tapi sudah ada
upaya untuk memperhalus alat. Kehidupan pada zaman tersebut mulai berkembang. Manusia
sudah mengenal sistem masyarakat dan tidak lagi berkelompok. Tempat tinggal sudah menetap di
sebuah gua tidak lagi berpindah-pindah. Bahkan sudah mengenal cara bercocok tanam dan
bagaimana pembagian tugas dalam social
Zaman batu muda Neolithikum
 Kehidupan pada zaman tersebut kehidupan manusia sudah berkembang. Tidak lagi bergantung
dari berburu, tapi sudah mengembangkan cara bercocok tanam, beternak. Peralatan yang
digunakan sudah lebih baik dihaluskan dan diasah, dan dibarengi dengan peralatan lainnya seperti
gerabah atau kain tenun. Untuk tempat tinggal sudah menetap dengan membuat rumah dari kayu,
bambu, atau dedaunan.
 Zaman batu besar Megalithikum
Zaman batu besar kehidupan sudah berkembang dan lebih baik. Pada zaman tersebut tidak hanya
alat yang dihasilkan tapi juga ritual atau upacara. Bangunan yang dihasilkan pada zaman batu
besar seperti: Menhir, tugu batu besar untuk memuja arwah nenek moyang. Dolmen, meja batu
yang memiliki kaki-kaki batu terbuat dari menhir. Dolmen berfungsi untuk menaruh sesaji atau
digunakan untuk alat kubur atau peti kubur. Peti Kubur Batu, berupa potongan batu yang disusun
seperti peti mayat untuk penguburan. Sarkofagus, keranda dari batu utuh (monolith)yang
dianggap memiliki kekuatan Waruga, merupakan peti batu yang berbentuk kubus atau bulat.
Dalam berkembangnya tingkat berpikir manusia untuk beraktivitas tidak hanya menggunakan
bahan-bahan dari batu untuk alat-alat kehidupan tapi juga dari logam, seperti perunggu dan besi.
Pembagian Zaman, Teknik dan Peralatan yang Dihasilkan Zaman logam Pada zaman logam
orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat dari batu. Masyarakat pada
waktu itu mengenal teknik pengolahan logam. Kemampuan manusia membuat alat-alat dan benda
dari logam menandakan jika kebudayaan manusia sudah berkembang. Zaman logam juga sering
disebut zaman perundagian. Pada zaman logam dibagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman tembaga,
zaman perunggu, dan zaman besi.

2. Jelaskan sejarah kronologis perkembangan Masa Hindu-Buddha di Indonesia?


Jawaban : Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan.
Pada masa tersebut, sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan
transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama Tiongkok dan India yang merupakan pusat
agama Hindu dan Buddha terbesar di Asia. Sebelum agama Hindu masuk, nenek moyang kita
menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme adalah pemujaan terhadap roh nenek
moyang yang telah meninggal. Sedangkan, dinamisme adalah pemujaan terhadap benda-benda
yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Pada awalnya ada anggapan jika masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui perdagangan
dengan bangsa India. Ada anggapan bahwa masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui
perdagangan dengan bangsa India.
Kerajaan Kutai yang berada di daerah Kutai Kalimantan Timur merupakan kerajaan Hindu tertua
di Nusantara. Pengaruh datangnya kebudayaan India terutama kebudayaan Hindu menyebabkan
Kutai yang semula merupakan kelompok masyarakat berbentuk suku berubah sistem
pemerintahannya. Kepala pemerintahannya yang semula seorang kepala suku berubah menjadi
raja. Kerajaan Kutai yang letaknya di sekitar aliran Sungai Mahakam diperkiraan berdiri pada
abad ke-5 masehi. Letaknya yang berada di jalur perdagangan India (barat) dan China (timur)
banyak pengaruh dari luar yang masuk. Bukti adanya Kerajaan Kutai pernah berdiri dengan
ditemukannya 7 buah prasasti Yupa yang diperkirakan berasal sekitar tahun 400 masehi atau abad
ke-5. Yupa adalah tugu batu peringatan dan tempat menambatkan hewan dalam upacara-upacara
agama Hindu. Tulisan pada Yupa dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari
India. Dalam prasasti-prasasti yang ditemukan tertera nama Sang Maharaja Kundungga

3. Jelaskan mengenai kedatangan agama Katolik dan agama Islam di Indonesia?


Jawaban : masuknya ajaran Kristen.
ajaran Kristen mulai memasuki wilayah Nusantara pada abad ke-16 Masehi. Saat itu, agama
Islam sedang berkembang pesat seiring era Hindu-Buddha yang kian meredup. Adalah bangsa
Portugis yang membawa ajaran Kristen Katolik ke Nusantara. Mereka berlayar dengan tujuan
mencari rempah-rempah. Orang-orang Portugis ini mengusung misi 3G yaitu gold (kekayaan),
glory (kejayaan), dan gospel (agama), dalam penjelajahan ke dunia baru. Selanjutnya adalah
orang-orang Belanda yang membawa ajaran Kristen Protestan ke Nusantara pada abad ke-17,
demikian diungkapkan T.B. Simatupang melalui tulisan bertajuk "Dynamics for Creative
Maturity" dalam Asian Voices in Christian Theology (1976) Dengan demikian, sebelum Islam
menyebar di seluruh Indonesia, kekristenan hadir dengan menancapkan kukunya di daerah-daerah
yang belum terlalu dimasuki Islam maupun Hindu dan Buddha, seperti Maluku, Timor, sebagian
Sumatera dan Sulawesi, hingga akhirnya Papua.

Masuknya islam
Meskipun merupakan kerajaan Hindu-Buddha, Islam berpengaruh bagi kalangan elit penguasa
Majapahit. Kemungkinan Islam sudah ada di Asia Tenggara maritim dari awal era Islam ketika
pedagang Muslim datang ke Nusantara, membuat permukiman di daerah pesisir, menikah dengan
perempuan setempat dan dihormati karena kekayaan mereka yang diperoleh melalui
perdagangan. Beberapa penguasa lokal kemungkinan tertarik dengan agama baru ini dan
dianggapnya menguntungkan untuk menganut sebuah keyakinan yang sama seperti sebagian
besar pedagang. Pendirian kerajaan Islam merupakan langkah logis berikutnya. Diduga rakyat
dari raja-raja lokal ini mengikutinya dengan masuk Islam.
Prasasti pada batu nisan menunjukkan bahwa pada awal abad ke-13 terdapat sebuah kerajaan
Islam di bagian utara Sumatera yang disebut Pasai atau Samudera. Kerajaan ini dianggap sebagai
kerajaan Islam pertama di Nusantara. Dari Sumatra Utara, pengaruh Islam kemudian menyebar ke
arah timur melalui perdagangan. Di pesisir pantai utara Jawa berbagai kota Islam muncul selama
abad ke-14. Meskipun demikian, tidaklah mungkin kalau beberapa bangsawan Jawa dari
Majapahit di Jawa Timur memeluk agama Islam karena perdagangan. Mereka mungkin merasa
statusnya jauh lebih tinggi dibanding dengan kelas sosial pedagang. Kemungkinan besar
bangsawan Jawa ini dipengaruhi oleh para ulama Sufi dan orang-orang suci atau wali yang
mengaku memiliki kekuatan supranatural (karomah).
Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di Nusantara mulai menurun
karena konflik suksesi dan meningkatnya kekuasaan kerajaan Islam. Sebuah negara perdagangan
baru, Malaka, merupakan salah satu kekuatan baru ini. Malaka itu bangkit di daerah pesisir - saat
ini Malaysia - dan terletak di bagian tersempit dari Selat Malaka itu. Negara ini menjadi
pelabuhan yang sangat sukses dengan fasilitas menguntungkan dalam jaringan perdagangan luas
yang membentang dari Cina dan Maluku di ujung timur ke Afrika dan Mediterania di ujung barat.
Awalnya Malaka adalah negara Hindu-Buddha, namun berubah dengan cepat menjadi kesultanan
Muslim (mungkin karena alasan terkait perdagangan).
Hubungan historis antara perdagangan dan Islam juga terlihat dalam perkembangan di pulau
Ternate - saat ini propinsi Maluku di kawasan timur Indonesia. Ternate (mirip dengan Tidore)
menjadi daerah kaya karena produksi cengkeh. Dari pulau Jawa - dan melalui perdagangan -
Islam menyebar ke daerah ini, mengakibatkan berdirinya kesultanan di akhir abad ke-15.
Kesultanan ini berhasil menguasai sebagian besar Indonesia Timur namun posisinya dirusak oleh
Belanda pada abad ke-17.

4. Sebutkan dan jelaskan mengenai perubahan sosial yang terjadi masa Hindu-Buddha
hingga masuknya Islam di Indonesia?
Jawaban : Sebelum islam datang, masyarakat Jawa menganut agama Budha dan Hindu.
Kepercayaan masyarakat pada saat sebelum datangnya islam ke Indonesia adalah kepercayaan
terhadap adanya dewa-dewa. Masyarakat nusantara sebelum datangnya islam, merupakan
masyarakat majemuk. Kontak antara agama dengan agama dan antara agama dengan kepercayaan
yang telah ada sebelumnya mengakibatkan terjadinya saling mempengaruhi bahkan terjadi pola
sinkretisasi. Sejarah perkembangan masuknya agama Islam di Indonesia tidak terlepas dari
akulturasi dengan budaya lokal. Ajaran Islam disambut dengan ragam budaya di Nusantara, atau
Jawa, yang sudah berakulturasi dengan budaya Hindu, Buddha, juga tradisi nenek moyang.
asuknya agama Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia membawa dampak perubahan dalam
berbagai bidang kehidupan, dari bidang kepercayaan, pemerintahan, huruf dan bahasa, kesenian,
social masyarakat, bidang bangunan, dan dalam bidang yang lainnya. Kebudayaan yang masuk
tersebut kemudian terjadi akulturasi dengan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia. Hal ini
tidak terlepas dari kemampuan menyesuikan kebudayaan yang dimiliki oleh penduduk Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan istilah local genius. Masuknya Islam ke Indonesia terus
berkembang dan memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Setelah masuknya Islam ke
Indonesia, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha pelan- pelan mulai mengalami
kemunduran dan runtuh. Setelah kerajaan-kerajaan tersebut runtuh, muncul kerajaan-kerajaan
baru yang bercorak Islam. Masuknya Islam memberikan identitas baru bagi kehidupan
masyarakat pada masa itu. Dalam bidang sosial, kebudayaan Islam aturan kasta tidak diterapkan
lagi di dalam masyarakat. Dalam Islam tidak terdapat aturan kasta. Sistem kasta yang sebelumnya
dipakai oleh masyarakat pada masa Hindu-Buddha mulai pudar tidak dipergunakan lagi. Islam
yang berkembang pesat membuat masyoritas masyarakat memeluk Islam.
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, proses
islamisasi dilakukan dengan berbagai cara seperti perkawinan dengan penduduk setempat,
perdagangan, atau pendidikan. Dengan cara itu terbentuk komunitas-komunitas Islam.
Komunitas-komunitas itu kemudian berkembang dan membuat masyarakat tertarik dengan Islam.
Bahkan dianggap dapat jika ajaran Islam telah membebaskan mereka dari belenggu sistem kasta.

Anda mungkin juga menyukai