Anda di halaman 1dari 11

Nama : Irham

Kelas : XII IIS 1


Mapel : Bahasa Indonesia
Tugas tentang Teks Editorial

Korupsi
Pendapat/Tesis
Zaman sekarang banyak hal yang memalukan yang terjadi di negara ini seperti korupsi, suap,
dan sebagainya. Anehnya, pelaku kejahatan tersebut adalah orang pintar yang namanya
berekor gelar dari universitas terkenal.
Memandang fenomena yang terjadi, agaknya ada yang salah dengan pola pendidikan formal
disini dan harusnya sudah ada kajian ulang. Pola pendidikan terlalu menekankan pada ilmu
duniawi semata. Yang menghasilkan orang pintar, namun tidak terdidik ataupun memiliki
budi pekerti baik.
Argumen 1 : Pendapat
Akibatnya orang pintar justru menjadi jahat, bersikap seperti maling, menindas kaum lemah.
Padahal harusnya merekalah yang menjadi penolong dan pemimpin yang dapat memberikan
manfaat bagi umat.
Argumen 2 : Fakta
Banyak yang terhormat di negara ini yang tertangkap basah melakukan tindak korupsi atau
penyuapan. Bahkan mereka yang bergelar pendidikan tinggi dan mengaku sebagai alim
ulama, tetapi bertindak memalukan dan merugikan sesama.
Argumen 3 : Fakta
Bahkan banyak yang melakukan kejahatan ini secara berjamaah, bersama dengan teman
sejawat yang katanya juga terhormat. Mirisnya, kala ditangkap oleh pihak berwajib, tetap saja
memasang wajah tanpa dosa dan sanggup menebar senyum. Seolah tak memiliki rasa
bersalah dan justru senang dengan apa yang telah diperbuat.
Argumen 4 : Sindiran
Apa mereka tidak tahu dan tak ada yang pernah mengajari bahwa memakan uang yang bukan
haknya adalah perbuatan dosa dan haram hukumnya?
Penegasan Ulang
Memang mereka sudah kehilangan akal dan tak lagi memiliki urat malu. Karenanya sangat
perlu untuk memperbaiki sistem pendidikan formal yang tak hanya mementingkan hasil.
Melainkan juga proses agar dapat mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak baik.
B. Menentukan Jenis dan Fakta/Opini
Jenis Teks
Dalam teks editorial yang berjudul korupsi merupakan teks editoral yang berjenis
Explanatory Editoria. Explanatory. Exmxplanatory Editorial sendiri adalah jenis editorial
yang hanya menyajikan masalah untuk dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya
membuka dan memprovokasi pikiran pembaca mengenai masalah kepentingan sosial politik
dan ekonomi untuk menarik perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai.
Explanatory Editorial mengidentifikasi masalah, menjelaskannya, dan memungkinkan
pembaca untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut.
Opini
Zaman sekarang banyak hal yang memalukan yang terjadi di negara ini seperti korupsi, suap,
dan sebagainya. Anehnya, pelaku kejahatan tersebut adalah orang pintar yang namanya
berekor gelar dari universitas terkenal.
Memandang fenomena yang terjadi, agaknya ada yang salah dengan pola pendidikan formal
disini dan harusnya sudah ada kajian ulang. Pola pendidikan terlalu menekankan pada ilmu
duniawi semata. Yang menghasilkan orang pintar, namun tidak terdidik ataupun memiliki
budi pekerti baik.
Opini
Akibatnya orang pintar justru menjadi jahat, bersikap seperti maling, menindas kaum lemah.
Padahal harusnya merekalah yang menjadi penolong dan pemimpin yang dapat memberikan
manfaat bagi umat.
Fakta
Banyak yang terhormat di negara ini yang tertangkap basah melakukan tindak korupsi atau
penyuapan. Bahkan mereka yang bergelar pendidikan tinggi dan mengaku sebagai alim
ulama, tetapi bertindak memalukan dan merugikan sesama.
Bahkan banyak yang melakukan kejahatan ini secara berjamaah, bersama dengan teman
sejawat yang katanya juga terhormat. Mirisnya, kala ditangkap oleh pihak berwajib, tetap saja
memasang wajah tanpa dosa dan sanggup menebar senyum. Seolah tak memiliki rasa
bersalah dan justru senang dengan apa yang telah diperbuat.

Ancaman Di Jalan Raya


Pernyataan Pendapat
Tiap tahun jumlah kendaraan bermotor di pulau Jawa selalu bertambah seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan jumlah permintaan atas kendaraan bermotor
baik yang roda dua ataupun empat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi di jalan raya
selalu ramai dan macet setiap harinya.
Argumentasi
Opini/pendapat
Setiap beberapa tahun sekali jalan raya tak hanya diperbaharui aspalnya, namun juga
diperlebar mengingat jumlah kendaraan yang lewat semakin ramai.
Tak hanya itu, jalan raya yang dulunya bisa dua arah kini banyak yang dibuat searah
mengingat kemacetan yang terjadi sudah sulit diatasi.
Fakta
Perkara jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahunnya tak hanya berdampak pada
kemacetan semata, namun juga berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan yang terjadi
di jalan raya.
Opini
Secara psikologis, kemacetan selalu membuat para pengendara habis kesabaran dan
cenderung ingin saling mendahului. DiDi lampu merah terutama, sering terlihat banyak
sepeda motor yang berhenti melebihi batas yang disediakan. Tak jarang sebelum lampu
berubah menjadi hijau, beberapa kendaraan telah melaju duluan. Hal tersebut tentu sangat
berbahaya dan tak jarang kecelakaanpun terjadi.
Fakta
Menurut data yang dihimpun oleh POLRI, setiap tahun angka kecelakaan selalu meningkat.
Pada tahun 2015, korban meninggal dunia akibat kecelakaan berjumlah 22.158 jiwa dan
tahun 2016 angkat tersebut naik sekitar tiga persen, yakni 23.683 jiwa. Sementara itu, jumlah
total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015 adalah 87.878 kali dan pada tahun 2016
sejumlah 96.635 kali. TentuTentu angka tersebut menimbulkan kerugian yang tak terkira
jumlahnya.
Solusi
Lantas apa solusi untuk mengurangi resiko kecelakaan ini?
Sementara pemerintah telah meningkatkan jumlah dan mutu pelayanan transportasi umum
seperti bus, kereta, dan pesawat. Namun demikian, alat transportasi darat seperti bus dan
angkot masih belum menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian karena memang tidak
sepraktis dan seekonomis kendaraan pribadi seperti motor. Hal ini masih menjadi PR bagi
pemerintah untuk mengupayakan keselamatan masyarakat dalam melakukan mobilitas.
Sebenarnya masyarakat tak hanya pasif dalam hal ini, sejumlah solusi dan pendapatpun telah
disuarakan sebagai kritik, misalnya pemerintah selalu menambah kuota jumlah kendaraan
yang bisa dipasarkan di Indonesia dan tidak segera memperbaharui dan mempercanggih alat
transportasi umum.
Bahkan sekarang, untuk mendapatkan kendaraan bermotor sangat mudah dengan cara kredit
yang bahkan tanpa uang muka.
Hal ini sebenarnya mengerikan karena mindset masyarakat tak akan pernah berubah dan
memilih kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama. Kalaupun pemerintah berusaha
meredam pemakaian kendaraan bermotor dengan cara menaikan harga bahan bakar dan
menaikkan tarif pajak, hal tersebut tak akan berdampak banyak.
Semestinya pemerintah membuat kebijakan baru, yakni mempersulit atau mengurangi angka
pembelian kendaraan bermotor yang diimbangi dengan penambahan jumlah, mutu, dan jalur
bagi kendaraan umum sehingga situasinya bisa seperti zaman dahulu, yakni warga lebih
memilih kendaraan umum untuk bepergian.
Pernyataan Ulang Pendapat
Kemacetan yang terjadi di jalan raya akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melintas tak
hanya berdampak sepele. AncamanAncaman di jalan raya bukanlah mitos bahwa resiko
keselamatan mengendarai kendaraan pribadi untuk bepergian hanyalah 50% saja. Berhati-hati
kadangkala bukanlah jaminan, pasalnya di jalan raya para pengendara berhadapan dengan
pengendara lainnya yang kadangkala ceroboh dalam berkendara.

Tentukan permasalah, opini, dan solusinya dalam teks tersebut.


Permasalahan
Dalam teks tersebut menjelaskan tentang permasalah lalu lintas di jalan raya yaitu kemacetan.
Kemacetan tersebut menyebabkan berbagai ancaman dan bahaya. Permasalahan inibuakn
hanya terjadi di pulau Jawa, tetapi di daerah lain pun demikian. Lalu lintas sendiri merupakan
sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena itu lalu lintas
merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau terjadi
kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan-gangguan
ini akan berdampak negatif pada masyarakat.Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah
sulit yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting untuk segera diselesaikan. Apabila
masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian yang timbul akibat masalah ini
akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan apabila masalah ini dapat terpecahkan
dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya.
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang berkembang
lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan
negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial,
hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri.
Kemacetan atau kongesti adalah salah satu diantaranya.
Pendapat/Opini
Setiap beberapa tahun sekali jalan raya tak hanya diperbaharui aspalnya, namun juga
diperlebar mengingat jumlah kendaraan yang lewat semakin ramai. TakTak hanya itu, jalan
raya yang dulunya bisa dua arah kini banyak yang dibuat searah mengingat kemacetan yang
terjadi sudah sulit diatasi.
Secara psikologis, kemacetan selalu membuat para pengendara habis kesabaran dan
cenderung ingin saling mendahului. DiDi lampu merah terutama, sering terlihat banyak
sepeda motor yang berhenti melebihi batas yang disediakan. Tak jarang sebelum lampu
berubah menjadi hijau, beberapa kendaraan telah melaju duluan. Hal tersebut tentu sangat
berbahaya dan tak jarang kecelakaanpun terjadi.
Solusi
Lantas apa solusi untuk mengurangi resiko kecelakaan ini?
Sementara pemerintah telah meningkatkan jumlah dan mutu pelayanan transportasi umum
seperti bus, kereta, dan pesawat. Namun demikian, alat transportasi darat seperti bus dan
angkot masih belum menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian karena memang tidak
sepraktis dan seekonomis kendaraan pribadi seperti motor. Hal ini masih menjadi PR bagi
pemerintah untuk mengupayakan keselamatan masyarakat dalam melakukan mobilitas.
SebenarnyaSebenarnya masyarakat tak hanya pasif dalam hal ini, sejumlah solusi dan
pendapatpun telah disuarakan sebagai kritik, misalnya pemerintah selalu menambah kuota
jumlah kendaraan yang bisa dipasarkan di Indonesia dan tidak segera memperbaharui dan
mempercanggih alat transportasi umum. BahkanBahkan sekarang, untuk mendapatkan
kendaraan bermotor sangat mudah dengan cara kredit yang bahkan tanpa uang muka. HalHal
ini sebenarnya mengerikan karena mindset masyarakat tak akan pernah berubah dan memilih
kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama. Kalaupun pemerintah berusaha meredam
pemakaian kendaraan bermotor dengan cara menaikan harga bahan bakar dan menaikkan
tarif pajak, hal tersebut tak akan berdampak banyak.Semestinya pemerintah membuat
kebijakan baru, yakni mempersulit atau mengurangi angka pembelian kendaraan bermotor
yang diimbangi dengan penambahan jumlah, mutu, dan jalur bagi kendaraan umum sehingga
situasinya bisa seperti zaman dahulu, yakni warga lebih memilih kendaraan umum untuk
bepergian.
Kesimpulan
Lalu lintas sudah sedemikian macetnya. Dari tahun ke tahun kemacetan ini diperkirakan akan
terus bertambah sebab pertambahan kendaraan bermotor 11 persen pertahun sedangkan
pertambahan jalan hanya 1 persen pertahun. Dari perbandingan ini kita dapat membayangkan
mengapa kemacetan lalu lintas itu sangat sulit untuk diatasi.
Untuk mengatasi kemacetan yang semakin bertambah bahkan untuk mengatasi terjadinya
kemacetan total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan
jalan keluarnya dari sekarang. Pemerintah harus bisa mengendalikan laju urbanisasi dan juga
harus dapat menekan angka kelahiran secara serius. Pemerintah segera membangun jalan satu
arah, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan kereta api, busway dan angkutan
umum lainnya mulai dari sekarang. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki
penegakan hukum tentang tata tertib berlalu lintas.
Masyarakat juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, misalnya
dengan selalu tertib berlalu lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta
juga dapat dilakukan dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat
dilakukan dengan baik, mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang. Kedisiplinan
berlalu lintas para pengguna jalan memang masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah
satu masalah penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas. Dan itu sangat merugikan
masyarakat karena kemacetan dapat menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu
serta dapat menimbulkan polusi udara.

Uji Kompetensi 1

1. Di dalam surat kabar atau majalah sering dijumpai berbagai jenis tulisan yang berupa
berita,
artikel, tajuk rencana, pojok redaksi, dan pikiran pembaca. Artikel dan pikiran pembaca
ditulis orang luar dari staf redaksi media yang bersangkutan, sementara berita, tajuk
rencana, dan pojok redaksi ditulis oleh kalangan dalam atau staf redaktur media. Oleh
karena itu, baik tajuk rencana maupun pojok dianggap tulisan yang mencerminkan sikap
pengelola media. Editorial juga disebut tajuk rencana. Istilah editorial atau tajuk rencana
dalam KBBI adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan
pendirian editor atau pemimpin surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok
masalah. Dengan pengertian lain, editorial atau tajuk rencana adalah opini berisi pendapat
dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual,
fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis
pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap
media yang bersangkutan. Penulisan editorial atau tajuk rencana dimaksudkan untuk
membujuk opini publik, mempromosikan pemikiran kritis, dan kadang-kadang
menyebabkan orang-orang bertindak atas suatu isu. Pada intinya, editorial merupakan
berita dogmatis.
Atau bisa juga dalam pengertian lain Tajuk rencana atau Editorial adalah artikel pokok
atau rubrik dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa
yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk
rencana/Editorial biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan
pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas
permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.Pernyataan fakta dan opini
ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan
tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar
pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk
rencana/editorial biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat.
Tajuk rencana/Editorial juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan
kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk
rencana/editorial terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk
mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta
meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

2. Isinya menyikapi situasi yang berkembang dalam masyarakat luas baik aspek sosial,
politik, ekonomi, kebudayaan hukum, pemerintahan, maupun olahraga. Bahkan dunia
hiburan pun tetap disikapi, tergantung jenis liputan medianya.
Dari segi isi, teks editorial mengandung tiga bagian utama yaitu pernyataan pendapat atau
tesis, argumentasi, serta penegasan ulang atau reiterasi.
Penjelasan bagian struktur teks editorial tersebut sebagai berikut
Pernyataan Pendapat
Bagian ini berada di awal teks editorial. Bagian ini berisi sudut pandang penulis terhadap
permasalahan yang diangkat. Bagian masalah berupa pernyataan atau teori yang akan
diperkuat dengan argumen.

Argumentasi

Merupakan bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan
dalam tesis. Argumentasi juga dapat digunakan untuk menolak suatu pendapat.
Argumentasi dapat berupa penyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data
hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta yang didasari referensi yang dapat
dipercaya. Pada bagian
ini juga tampak keberpihakan penulis terhadap pihak-pihak yang terdapat dalam teks
editeditoria

Penegasan Ulang
Bagian ini berisi penguatan kembali pendapat atau argumen yang ditunjang oleh fakta
dalam bagian argumentasi. Pada bagian ini penulis mengungkapkan opini atau
pendapatnya terhadap permasalahan yang terdapat dalam teks editorial. Terkadang bagian
ini juga berisi solusi yang ditawarkan penulis terhadap permasalahan dalam teks editorial.

3. Jenis-Jenis Teks Editorial Terdapat tiga jenis teks editorial yaitu Interpretative Editorial,
Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial.

A. Interpretative Editorial Interpretative Editorialadalah jenis editorial yang ditulis


dengan misi utama untuk menjelaskan isu-isu yang dipertaruhkan oleh fakta dan figur
untuk memberikan penerangan dan pengetahuan. Editorial interpretatif bisa bersifat
positif, negatif, atau netral dalam pendekatan tergantung pada keadaan dan perlakuan
penulis editorial terhadap suatu isu. B. Controversial Editorial Controversial Editorial
adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu atau mandat untuk menyebarkan
sudut pandang tertentu. Editorial yang bersifat kontroversial digunakan untuk
meyakinkan pembaca pada keinginan atau keniscayaan isu tertentu, sementara sudut
pandang yang berlawanan akan digambarkan secara buruk.

C. Explanatory Editorial Explanatory Editorial adalah jenis editorial yang hanya


menyajikan masalah untuk dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya membuka dan
memprovokasi pikiran pembaca mengenai masalah kepentingan sosial politik dan
ekonomi untuk menarik perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai.
Explanatory Editorial mengidentifikasi masalah, menjelaskannya, dan memungkinkan
pembaca untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut.

4. Teks editorial atau tajuk rencana pers papan atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1) Hati-hati.
2) Normatif.
3) Cenderung konservatif.
4) Menghindari pendekatan kritis yang tajam.
5) Pertimbangan aspek politis lebih besar daripada aspek sosiologis.
5. Tujuan dari halaman atau bagian editorial umumnya adalah memberikan analisis berita
untuk meyakinkan pembaca berpikir lebih dalam tentang peristiwa terkini.
Berikut adalah fungsi dari adanya sebuah editorial dalam sebuah surat kabar :
 Menjelaskan Sebuah Berita Penting Kepada Pembaca
Editorial berusaha menuliskan sebuah berita yang penting untuk dibaca kepada masyarakat.
Editorial mengulas suatu peristiwa yang terjadi dan apa saja faktor yang mendukung
peristiwa itu sehingga bisa membuat perubahan pada kebijakan politik pemerintah.
 Mengungkapkan Latar Belakang
Editorial menggambarkan peristiwa faktual dengan menghubungkannya pada peristiwa yang
mempunyai latar belakang sejarah sama.
 Meramalkan Hal yang Mungkin Terjadi Suatu Saat
Suatu editorial menyajikan tulisan dengan pisau analisis yang sangat tajam dengan
mengungkap peristiwa di masa lalu dan sekarang. Analisis ini bertujuan untuk meramalkan
suatu hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Tugas 1.
Kasus Kemiskinan
Tesis
Pada masa lalu, upaya perburuan pertumbuhan ekonomi kerap meminggirkan penduduk
miskin sekaligus memperlebar jurang ketimpangan. Demi ekonomi yang tumbuh tinggi, tidak
meratanya distribusi pendapatan penduduk seakan dianggap angin lalu.
Opini/Pendapat
Di masa kini, pendekatannya diubah. Pertumbuhan tetap dikejar, tetapi tak dibiarkan
menggilas kaum miskin dan hanya dinikmati penduduk kaya. Pemerataan tak sekadar jargon,
tapi betul-betul diwujudkan dalam kerja nyata. Upaya mengenyahkan kemiskinan tidak
dibungkus dalam satu program khusus, tetapi disusupkan sebagai komponen utama dalam
berbagai program pemerintah.
Fakta
Hasilnya terlihat nyata. Tingkat kemiskinan menurun dari tahun ke tahun. BPS memaparkan
data angka kemiskinan di Indonesia pada September 2017 sebanyak 26,58 juta orang, atau
10,12 persen dari total penduduk Indonesia.
Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan pada September 2015
sebanyak 28,51 juta orang (11,13 persen) dan posisi September 2016 sebanyak 27,76 juta
orang (10,7 persen). Artinya, dalam kurun dua tahun terakhir (2015-2017), angka kemiskinan
telah turun lebih dari 1 persen.
Lantas, sudah memadaikah itu? Tentu saja belum. Penurunan masih lambat, apalagi jika kita
menengok RPJMN Pemerintahan Jokowi yang menargetkan tingkat kemiskinan pada 2019
berada di kisaran 7 persen-8 persen.
Masih ada lebih dari 2 persen penurunan yang harus dikejar dalam sisa dua tahun
pemerintahan mereka. Karena itu, pencapaian kali ini harus menjadi alarm bagi pemerintah
untuk lebih fokus menggenjot program pengikisan kemiskinan.
Opini/Pendapat
Penurunan yang tipis, jika dibiarkan, dikhawatirkan malah memunculkan jebakan baru,
apalagi kalau pemerintah terlalu terlena dan berpuas diri. Untuk mempercepat itu, setidaknya
tiga program perlu dioptimalkan, yaitu penjagaan stabilitas harga, program subsidi dan dana
desa, serta bantuan sosial.
Fakta
Harga komoditas pokok yang terkendali dalam periode ini telah terbukti berhasil menekan
laju kenaikan garis kemiskinan serta membantu daya beli masyarakat. Begitu pula
pemanfaatan dana desa yang tepat sasaran mampu membuat kemiskinan di perdesaan terus
berkurang.
Penegasan ulang
Oleh karena itu, pemerintahan harus punya modal kuat yang lain untuk mempercepat
penurunan kemiskinan, yakni keberpihakan mereka terhadap program pemerataan. Harus
diakui, pendekatan pemerataan itulah yang menjadi pembeda dengan pemerintahan-
pemerintahan sebelumnya.
Tak Cuma sebagai pembeda, konsep itu juga diyakini bisa menjadi fondasi untuk
membangun ekonomi Indonesia yang kukuh dan berkeadilan. Dengan spirit pemerataan di
garis depan, tak akan ada lagi cerita pertumbuhan ekonomi jalan ke kanan, sedangkan
pengurangan kemiskinan jalan ke kiri. Semua selaras, segaris, dan mestinya sama-sama cepat
demi membangun jalan kesejahteraan.

Dalam teks tersebut menjelaskan tentang fenomena perkembangan kemiskinan yang ada di
Indonesia. Kemiskinan sendiri merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh
negara berkembang yang paling menjadi perhatian dunia khususnya Indonesia. Kemiskinan
sendiri merupakan kondisi yang menyangkut ketidakmampuan dalam memenuhi tuntutan
kehidupan yang paling minimum, khususnya dari aspek konsumsi dan pendapatan. Dalam
teks tersebut pula, menggambarkan bagaimana peningkatan angka kemiskinan yang terjadi
setiap tahunnya.
Kemiskinan sendiri dapat terjadi karena beberapa faktor. Adapun faktor penyebab terjadinya
kemiskinan adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi namun tidak memiliki
keterampilan atau pendidikan yang memadai. Faktor selanjutnya biasanya disebabkan oleh
keterbatasan modal, karena mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat maupun
bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk
memperoleh penghasilan. Dapat pula berasal dari faktor eksternal yaitu krisis ekonomi, serta
tidak adanya pemihakan berupa kebijakan yang memberikan kesempatan dan peluang bagi
masyarakat miskin.
Faktor lain penyebab kemiskinan yaitu pola pikir, pola pikir masyarakat indonesia adalah
pekerjaan menurun antar generasi, seperti bila ibunya pengemis maka jika ibunya akan
menyuruh anaknya mengikuti pekerjaan ibunya yaitu mengemis juga. Bila ibunya bekerja
lebih giat dan mengubah pola pikir tersebut, maka anaknya bisa mendapatkan pendidikan
yang layak dan bisa mengembangkan keterampilan.
Oleh sebab itulah pemerintah di tuntut agar kiranya dapat memecahkan persoalan-persoalan
kemiskinan yang ada di Indonesia dengan menerapkan kebijakan dan solusi yang tepat
sasaran.

Tugas 2.
Menurut pendapat anda penulis tersebut ditujukan kepada siapa? Bagaimana alternatif Solusi
yang ditawarkan penulis dalam teks editorial tersebut? Bagaimana simpulan isi teks editorial
tersebut?

1. Menurut pendapat saya, bahwa penulis mengemukakan pendapatnya yang ditujukan


kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta.
2.Alternatif solusi yang ditawarkan penulis dalam teks editorial tersebut:
Jawab. Dari sisi teknis, setidaknya ada dua penyebab utama banjir. Pertama, daya tampung
sungai yang sangat kurang. Kedua, sistem drainase yang buruk. Keduanya merupakan akar
permasalahan banjir di Ibu Kota.
Peningkatan kapasitas dengan cara melebarkan sungai saja tidak cukup. Perawatan, antara
lain dengan pengerukan secara berkala tiap minggu, harus terus-menerus dilakukan.
Alangkah baiknya bila peningkatan kapasitas sungai juga dibarengi dengan menambah
waduk-waduk dalam kota. Tentu saja, waduk-waduk itu juga tidak boleh luput dari perawatan
berkala.
Demikian pula sistem drainase. Pembersihan jangan sampai berhenti atau berjeda hingga
hitungan minggu. Bila menyempit, harus dinormalkan. Jika drainase terlalu sempit dan
dangkal, mesti dilebarkan dan diperdalam. Bahkan, sudah banyak ahli yang menyarankan
gorong-gorong yang mendukung sistem drainase DKI Jakarta diganti dengan gorong-gorong
raksasa.
3. Menurut saya simpulan dari teks tersebut yaitu :
Dengan banyaknya pekerjaan untuk menuntaskan persoalan banjir, tentu tidak ada alasan
anggaran pengendalian banjir yang hanya Rp2,5 triliun tahun ini tidak terserap habis.
Sungguh aneh bila sampai serapan rendah padahal persoalan masih menghadang. Lebih aneh
lagi jika ketidakmampuan menggunakan anggaran secara efektif itu menjadi alasan untuk
memotong anggaran yang begitu krusial. Tidak mengherankan jika banjir semakin kerap
datang. Pemprov DKI Jakarta sangat menggebu merevitalisasi trotoar untuk menjadikan Ibu
Kota ramah pejalan kaki. Walaupun masih lemah dalam menegakkan aturan di trotoar,
semangat mengutamakan pejalan kaki itu patut diapresiasi. Namun, jangan harap acungan
jempol untuk wujud Jakarta yang ramah banjir. Gila apa?!

Jika ditanyakan, bagaimana kesimpualan teks tersebut menurut pendapat anda, maka menurut
saya kesimpulannya sebagai berikut :
Banjir di Jakarta dan sekitarnya seharusnya menjadi pelajaran untuk semua pihak: persoalan
kronis ini tak bisa diselesaikan dengan saling tuding di depan umum. Pemerintah pusat dan
daerah semestinya bekerja sama, bukan saling menyalahkan.sebaiknya pemeeintah
menggunakan anggara sebaik mungkin serta menerapkan kebijakan yang tepat sasaran.
Selain itu, dengan bencana banjir yang rutin terjadi setiap tahun, Jakarta seharusnya menjadi
laboratorium antisipasi banjir terlengkap di dunia. Berbagai inovasi kebijakan publik dan
infrastruktur bisa diuji coba dan dipantau efektivitasnya. Para pejabat publik perlu membuat
terobosan yang bisa melampaui sekat-sekat kewenangan pemerintah pusat dan daerah.
Sayangnya, itu tak terjadi karena kita lebih sibuk mencari kambing hitam setiap kali banjir
datang.

Anda mungkin juga menyukai