telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Berpikir diakronik
adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah
catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya.
Berpikir Sinkronik
Berpikir sejarah secara sinkronis yaitu berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam
waktu.
Proto Melayu
Jalur perpindahan dari Yunan menuju wilayah Indonesia dibagi menjadi dua rute yakni rute
barat dan rute timur. Jalur barat dari Yunan ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara kebudayaan yang dibawa adalah kapak persegi.
Sedangkan jalur timur dimulai dari Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia Timur menuju
Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua sampai Australia dengan membawa kebudayaan
kapak Lonjong. Keturunan bangsa Proto Melayu misalnya saja suku bangsa Batak, Dayak
dan Toraja. Bangsa Proto Melayu sudah bermukim secara menetap, dengan berternak dan
pengolahan tanah secara sederhana.
Deutro Melayu
Persebaran Deutro Melayu menempuh jalur barat dengan membawa kebudayaan Dongson
dari Vietnam. Kebudayaan Dongson merupakan bebudayaan yang menghasilkan alat-alat
dari perungguseperti kapak corong (kapak perunggu), nekara, moko dan perhiasan dari
perunggu. Bangsa Deutro Melayu memilih tinggal di daerah pesisir, muara dan sungai yang
merupakan daerah yang subur. Deutro Melayu sudah bercocok tanam lebih modern
dibangindkan Proto Melayu. Deutro Melayu sudah mengenal irigasi. Bangsa Indonesia
sekarang yang merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu adalah suku bangsa jawa,
Madura, Menado dan Melayu.
Teori masuk dan menyebarnya agama Hindu di Nusantara
Kebijakan-Kebijakan Raffles
1. Bidang Birokrasi dan Pemerintahan
Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah:
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 18 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung
sampai
tahun 1964).
b. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat.
c. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka
peroleh secara turun-temurun.
d. Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan.
2. Bidang Ekonomi dan Keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang
paling
menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan
wajib
(verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa
tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak pada
mulanya dilakukan secara perseorangan, namun karna keterbatasan petugas penarik pajak,
maka kemudian dilakukan dengan cara memungut per desa..
3. Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh
Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi
pada
besar kecilnya kesalahan.
4. Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia
melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
5. Bidang Ilmu Pengetahuan
a. Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid.
b. Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun
1820 dan dibagi tiga jilid.
c. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan
dan ilmu pengetahuan.
d. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
e. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
f. Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti
Calcutta.
TANAM PAKSA
Belanda menugaskan Johannes Van den Bosch meningkatkan kas penerimaan negara
Belanda yang
kosong akibat perang dengan masyarakat Nusantara dan Bangsa Eropa lainnya. Van den
Bosch
memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun 1830.
Kebijakan-kebijakan dasar tanam paksa (cultuurstelsel)
a. Tanah yang diserahkan kepada pemerintah bebas pajak
b. Pekerjaan menanam tidak boleh melebihi waktu menanam padi
c. Hasil tanaman wajib harus diserahkan pemerintah Belanda
d. Kegagalan panen karena bencana alam ditanggung pemerintah Belanda
e. Penggarapan tanah untuk tanaman wajib diawasi oleh kepala pribumi atau pegawai
Belanda
f. Setiap petani menyediakan 1/5 dari luas tanahnya untuk ditanami tanaman sesuai
ketetapan
Belanda
g. Kewajiban menanam tanaman wajib dapat diganti dengan penyerahan tenaga untuk
bekerja di
pabrik milik Belanda
Penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam yang
melebihi usia
tanam padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak, hingga rakyat harus
menyediakan
sampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa juga berdampak positif karena
rakyat
Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan mengetahui cara tanam yang baik.
POLITIK ETIS
Politik etis awal kemunculannya di tahun 1890 karena desakan golongan liberal pada
parlemen Belanda.
Ketika itu orang yang berhaluan progresif itu memberikan usulan supaya pemerintah
Belanda memberikan perhatian terhadap masyarakat Indonesia yang sudah bekerja keras
mengisi keuangan negara Belanda melalui program tanam paksa. Desakan tersebut timbul
dari adanya pemikiran bahwa negeri Belanda sudah berhutang banyak terhadap kekayaan
bangsa Indonesia yang dinikmati oleh Belanda.