Anda di halaman 1dari 6

Nama : Made Ajiswara Laba

Absen : 16
Kelas XII MIPA 1 ( SKS SMT 5)
Agama Hindu
1. jelaskan teori2 masuknya agama hindu di indonesia
2. Sebutkan kerajaan-kerajaan bercorak hindu yang ada di indonesia beserta peninggalannya
3. Sebutkan bukti benda-benda peninggalan prasejarah yang ada di indonesia
4. Menurut pendapat kalian apa pentingnya mempelajari sejarah
Jawaban :
A.
1. Teori Kesatria

Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu-Buddha dibawa oleh golongan prajurit
(kesatria) yang mendirikan kerajaan di nusantara. Terdapat lima ahli yang mencetuskan teori
ini, yakni R.C. Majundar, F.D.K. Bosch, C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens. Namun, Teori
Kesatria juga tidak luput dari beberapa kelemahan berikut. Golongan kesatria tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang terdapat pada kitab Weda. Tidak ditemukan prasasti
yang menggambarkan penaklukan nusantara oleh kerajaan India. Pelarian kesatria dari India
tidak mungkin mendapat kedudukan mulia sebagai raja di Indonesia.

2. Teori Waisya

Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom, yang berpendapat bahwa agama Hindu-
Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India. Agama tersebut bisa disebarkan
dengan cara pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk setempat saat
pedagang dari India bermukim untuk sementara waktu di nusantara. Teori ini diperkuat
dengan keberadaan Kampung Keling, yaitu perkampungan para pedagang India di Indonesia.
Selain itu, perdagangan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat.
Kendati demikian, teori Waisya juga memiliki kelemahan, di antaranya: Kaum waisya tidak
menguasai bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa. Sebagian besar kerajaan Hindu-Buddha
terletak di pedalaman, bukan di daerah pesisir yang dekat dengan jalur pelayaran. Motif
golongan waisya hanya berdagang, bukan menyebarkan agama. Meskipun ada perkampungan
pedagang India, kedudukan mereka tidak berbeda dari rakyat biasa.
3. Teori Brahmana

Teori Brahmana dicetuskan oleh J.C. van Leur, yang berpendapat bahwa agama Hindu
dibawa oleh kaum brahmana yang berhak memelajari dan mengerti isi kitab suci Weda.
Kedatangan mereka diduga atas undangan para penguasa lokal yang tertarik dengan agama
Hindu. Sebelum kembali ke India, kaum brahmana tidak jarang meninggalkan kitab Weda
sebagai hadiah bagi raja di nusantara. Teori Brahmana juga mempunyai kelemahan, yaitu:
Raja-raja di Indonesia tidak mungkin dapat mengerti isi kitab Weda tanpa dibimbing oleh
kaum brahmana. Menurut ajaran Hindu Kuno, seorang brahmana dilarang menyeberangi
lautan, apalagi meninggalkan tanah airnya.

4. Teori Sudra

Teori ini percaya bahwa masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia dibawa oleh orang-
orang India berkasta sudra. Hanya sediki yang setuju dengan teori ini, salah satunya adalah
Von van Feber, yang mempunyai alasan sebagai berikut. Golongan berkasta sudra (pekerja
kasar) dari India menginginkan kehidupan lebih baik dengan pergi ke daerah lain, salah
satunya Indonesia. Golongan berkasta sudra keluar dari India, termasuk Indonesia, karena
ingin mendapatkan kedudukan dan lebih dihargai. Teori ini menimbulkan kontroversi karena
kaum sudra terdiri dari kelompok dengan derajat terendah sehingga dianggap tidak layak
menyebarkan agama Hindu. Selain itu, kaum sudra tidak berniat pergi dari India untuk
menyebarkan agama, mereka juga tidak menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan dalam
kitab Weda.

5. Teori Arus Balik

Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch untuk menyanggah Teori Waisya dan Kesatria.
Menurutt Bosch, masyarakat Indonesia memiliki peranan dalam penyebaran dan
pengembangan agama Hindu-Buddha. Akibat interaksi dengan orang-orang India, masyarakat
pribumi kemudian belajar agama Hindu-Buddha di tempat yang disebut sangga. Setelah
belajar bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis, penduduk lokal kemudian
mendalami agama Hindu-Buddha di India. Mereka kemudian kembali ke nusantara untuk
mengembangkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat. Teori ini
diperkuat dengan prasasti Nalanda, yang menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa dari
Sriwijaya meminta raja India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat menimba
ilmu bagi para tokoh Sriwijaya. Sementara penyebaran agama Buddha dilakukan melalui misi
dharmaduta pada abad 2 masehi. Pelaksanaan misi ini dibuktikan dengan penemuan arca
Buddha di Sempaga, Jember, dan Bukit Siguntang yang berasal dari India Selatan.

pada abad 2 masehi. Pelaksanaan misi ini dibuktikan dengan penemuan arca Buddha di
Sempaga, Jember, dan Bukit Siguntang yang berasal dari India Selatan.

B.
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di
hulu Sungai Mahakam Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Didirikan pada abad ke-5.
Keberadaan kerajaan ini dibuktikan dengan penemuan 7 buah Yupa (prasasti) yang ditulis
dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Raja pertamanya adalah Kudungga. Masa
kejayaan berada di masa pemerintahan Mulawarman. Mulawarman dapat menguasai seluruh
wilayah Kalimantan Timur. Rakyat pun hidup makmur dan sejahtera.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Maharesi
Jayasingawarman yang berasal dari India adalah pendiri kerajaan Tarumanegara. Masa
kejayaan berada di masa Purnawarman. Di bawah kekuasannya, Tarumanegara berhasil
menguasai 48 daerah dan rakyat dipimpin secara bijaksana.
3. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri berpusat di Dahanapura, Kediri, Jawa Timur. Berdiri pada abad ke-11.
Raja pertama kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya. Kerajaan Kediri mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya. Di bawah kekuasannya, wilayah kekuasaan
mencapai pulau Sumatera, dapat mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan bidang sastra
berkembang pesat. Kerajaan Kendiri runtuh karena serangan Ken Arok.
4. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Kanjuruhan berdiri pada abad ke-8. Kerajaan berpusat di Desa Kejuron, Malang.
Berdasarkan Prasasti Dinoyo disebutkan bahwa kerajaan Kanjuruhan dipimpin oleh
Dewashimha. Masa kejayaan kerajaan Kanjuruhan berada di masa pemerintahan Gajayana.
Di bawah kekuasaan Gajayana, dia dicintai rakyatnya dan memerintah secara adil. Bidang
ekonomi, sosial, seni budaya dan pemerintahan megalami peningkatan. Kerajaan ini tidak
bertahan lama karena dapat ditaklukan kerajaan Mataram.
5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu-Budha. Terletak di daerah Singasari,
Malang. Ken sebagai pendiri kerajaan sekaligus raja pertama. Masa kejayaan kerajaan
Singasari berada pada masa permerintahan Kertanegara. Di bawah kekuasan Kertanegara,
kekuasaan Singasari meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Melayu, dan Semenanjung Melayu. Kertanegara mempunyai cita-cita agar agama
Hindu dan Budha sama-sama berkembang. Runtuhnya kerajaan ini karena raja dan
bawahannya sibuk melakukan ekspansi ke luar Jawa.
6. Kerajaan Majapahit
Berdirinya kerajaan Majapahit berawal dari runtuhnya kerajaan Singasari. Kerajaan
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada 1293 - 1500 masehi. Pendiri
Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada
masa kekuasaan Hayam Wuruk. Kerajaan Majapahit dipenuhi intrik politik dari dalam
kerajaan. Hal itu yang mengakibatkan keruntuhan Majapahit.

C. 1. Arca
Arca adalah patung, baik terbuat dari batu atau yang terbuat dari perunggu.
Contoh arca yang ada di Indonesia, seperti archa Ganesha, Arca Prajnaparamita, arca
Buddha Amarawati, dan masih banyak lagi.
2. Benteng
Benteng merupakan bentuk bangunan yang sengaja dibuat untuk keamanan dan pertahanan
waktu perang.
Contoh peninggalan sejarah yang berupa benteng antara lain:
- Benteng Otanah di Sulawesi untuk melindungi raja
- Benteng Fort de Kock di Sumatera Barat dibangun oleh Belanda
- Benteng Portugis di Jepara Jawa Tengah
- Benteng Pendem di Cilacap Jawa Tengah
3. Candi
Candi adalah bangunan kuno yang dibuat dari batu sebagai tempat pemujaan,penyimpanan
abu jenazah raja atau pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu.
Beberapa candi yang terdapat di Indonesia adalah:
- Candi Prambanan di Yogyakarta
- Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
- Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah
- Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah
- Candi Panataran di Jawa Timur
- Candi Muara Takus di Riau
Gedung yang pernah digunakan untuk berlangsungnya peristiwa sejarah, atau tempat yang
dijadikan sebagai peninggalan sejarah, misalnya:
- Gedung Lawang Sewu di Semarang
- Istana Presiden di Tampak Siring, Bali
- Keraton Cirebon, Surakarta, dan Yogyakarta.
- Istana Bogor
5. Makam
Banyak makam yang dijadikan sumber sejarah dan peninggalan sejarah.
Berikut ini adalah beberapa makam yang terkenal sebagai peninggalan sejarah:
- Makam Raja-raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri, Yogyakarta
- Makam Pangeran Diponegoro di Makassar, Sulawesi Selatan
- Makam RA. Kartini di Rembang Jawa Tengah
- Makam Ir. Soekarno di Blitar, Jawa Timur
- Makam Sunan Kalijaga di Demak, Jawa Tengah
6. Monumen
Monumen adalah bangunan yang sengaja dibuat untuk mengenang jasa seorang tokoh
kepada nusa dan bangsa, juga untuk memperingati peristiwa bersejarah yang ada di
Indonesia.
Beberapa monumen di Indonesia, yaitu:
- Monumen Nasional (Tugu Monas ) di Jakarta
- Monumen Tugu Muda di Semarang
- Monumen Proklamasi di Jakarta
- Monumen Palagan Ambarawa di Semarang
- Monumen Pers Nasional di Solo Jawa Tengah

7. Museum
Museum adalah gedung, rumah, atau tempat yang digunakan untuk menyimpan benda-
benda peninggalan sejarah.
Beberapa museum yang ada di Indonesia antara lain:
- Museum Sudirman di Magelang Jawa Tengah.
- Museum Satria Mandala di Jakarta
- Museum Purbakala di Sangiran, Sragen Jawa Tengah.
- Museum RA. Kartini di Jepara Jawa Tengah.

8. Prasasti
Prasasti adalah tulisan pada batu yang bernilai sejarah. Prasasti yang merupakan
peninggalan pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain:
- Prasasti Citarum, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten peninggalan
Kerajaan Tarumanegara.
- Prasasti Tuk Mas, Sojomerto, dan Canggal peninggalan Kerajaan Mataram.

9. Situs
Situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala, seperti fosil binatang purba. Banyak
situs di Indonesia yang merupakan peninggalan zaman purba atau zaman Hindu dan
Buddha, misalnya:
- Situs Muara Jambi
- Situs Plawangan
- Situs Cilongok

10.Tempat Ibadah
Beberapa tempat ibadah yang bernilai sejarah antara lain:
- Masjid Agung Demak, di Demak Jawa Tengah
- Masjid Menara Kudus, di Kudus Jawa Tengah
- Gereja Portugis di Jakarta
- Masjid Baiturrahman di Aceh (NAD)

D. Sejarah menjadi hal yang penting untuk kita pelajari. Karena dengan sejarah, kita dapat
mengetahui kebenaran peristiwa yang terjadi di masa lampau. Selain itu, kita juga dapat
menjadikan peristiwa di masa lalu sebagai pedoman di masa mendatang agar hal buruk di
masa lalu tidak terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai