Nim : 19045040
matkul : Pengantar Sejarah Indonesia
Prodi : Pendidikan Geografi
2. Kerajaan Majapahit
Nama kerajaan Majapahit tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda,
karena Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah :
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit
sebagian besar berupa kitab sastra yaitu seperti:
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga
menjelaskan tentang raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365
menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan
perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Babat.
d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh
Gajah Mada dan Arya Damar.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden 3.
Wijaya dengan memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai
Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum Kertanegara. Dengan
kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka dimanfaatkan untuk menyerang
Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan
karena Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan
Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa
tahun 1293. Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun
1293 Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar
Kertarajasa Jayawisnuwardhana.
India
Hubungan dagang Indonesia dengan India dimulai ketika kedua bangsa ini menjalin
kontak secara langsung. Kontak atau hubungan ini diawali dengan hubungan
pelayaran kedua bangsa ini. Bangsa India dan Bangsa Indonesia atau yang pada masa
itu sering disebut Asia Tenggara merupakan bangsa-bangsa yang mahir dalam dunia
pelayaran. Nenek moyang mereka merupakan pelaut-pelaut ulung, sehingga untuk
melakukan hubungan melalui laut tidak menjadi masalah baik bagi India maupun
Indonesia. Mereka menggunakan angin musim untuk menentukan kapan mereka
berlayar.
Warisan atau peninggalan Hindu-Budha atas India
Kepercayaan atau agama
Bidang kepercayaan atau agama Sebelum budaya India masuk, di Indonesia telah
berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Kepercayaan itu bersifat Animisme dan Dinamisme. Animisme merupakan satu
kepercayaan terhadap roh atau jiwa sedangkan Dinamisme merupakan satu
kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa
Sansekerta yang dapat dtemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta
memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Dan istilah-istilah penting yang
menggunakan bahasa Sanskerta.
Organisasi sosial kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam
organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah
masuknya pengaruh India. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak
dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip
musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai
putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu
pengangkatan Wikramawardana.
Bidang Sosial
Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial
masyarakat. Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam
masyarakat. Kasta-kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya
kasta sudra.
Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan
tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun
masehinya 654 + 78 = 732 M.
Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni
bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan
candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena
candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui
dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab
pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan
bangunan.
Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni
bangunan dan seni pertunjukan.
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya
relief-relief cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi
Prambanan. Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli
Indonesia dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh
masyarakat Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari
pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari
budaya India.
Batik
Batik China adalah jenis batik yang dibuat oleh orang-orang China atau peranakan
yang pada mulanya menampilkan pola-pola dengan ragan hias satwa mitos China,
seperti naga, siang, burung phoenix (burung hong), kura-kura, kilin (anjing berkepala
singa), serta dewa dan dewi Kong Hu Chu. Ada pula ragam hias yang berasal dari
keramik China kuno, serta ragam hias berbentuk mega dengan warna merah atau
merah dan biru.
Musik
Adapun budaya Indonesia yang merupakan pembauran atau gabungan dari budaya
China adalah orkes gambang kromong salah satunya. Orkes gambang kromong yang
semulanya hanya digemari oleh kaum peranakan China saja pada waktu abad ke-18,
lama kelamaan di gemari pula oleh golongan pribumi, karena berlangsungnya proses
pembauran. Secara fisik unsur China tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan,
Kongahyan dan Sukong, sedangkan alat musik unsur pribumi yaitu Gambang,
Kromong, Gendang, Krecek dan Gong.
Kosa Kata
Dalam kosa kata sehari-hari banyak istilah China yang sudah dianggap ‘punyanya’
orang Betawi. Padahal bukan. Seperti sebutan bilangan cepek (100), gopek (500),
seceng (1000), atau panggilan engkong (kakek), sebutan Wa (yang diserap menjadi
Gua, saya), dan Lu (kamu).
Kata-kata sebutan itu identik sekali dengan bahsa Betawai. Menurt sejarawan, hal itu
karena memang jaman dahulu orang-orang Betawi dan China sudah bersosialisasi,
baik sebagai teman,sahabat, relasi bisnis atau hubungan pembantu-majikan.
Arsitektur
Di bidang asrsitektur, pengaruh Tionghoa juga cukup kuat mempengaruhi orang
Betawi ketika membangun rumah. Bagian depan rumah Betawi diberi hiasan
pembatas berupa langkan (China: lan-kan, red). Lalu agar tampak indah dan tidak
kusam, pintu dan jendela harus dicat (chat) ulang setiap tahun.
Di dinding tergantung lonceng (lo-ceng). Penghuni rumah tidur di pangkeng
(pang-keng) ‘kamar tidur’. Sebelum tidur orang tentunya ingin kongko (kong-kou)
atau ‘mengobrol’ terlebih dahulu sambil minum teh (te) dan makan kuaci (koa-ci).
Sementara Ta’pang (tah-pang) ‘balai-balai’ atau ‘dipan’ dipakai untuk rebah-rebahan
sambil bersantai.
Makanan
Di bidang makanan ada nama kecap yang berasal dari kata ke-ciap. Lalu nama-nama
jenis bahan makanan seperti, Mi (mi), bihun (bi-hun), tahu (tau-hu), toge (tau-ge),
tauco (tau-cioun), kucai (ku-chai), lokio (lou-kio), juhi (jiu-hi), ebi (he-bi), dan tepung
hunkwee (hun-koe) tak terpisahkan dari kuliner Betawi.
DAFTAR RUJUKAN