A. LATAR BELAKANG
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Statistik
adalah sebagai jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit usaha dalam suatu
wilayah domestik. Atau merupakan jumlah hasil seluruh nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah. PDRB
merupakan salah satu indokator penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu
wilayah tertentu dan dalam suatu periode tertentu (setahun) yang dihasilkan oleh
seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu negara atau suatu daerah, ada dua cara dalam
penyajian PDRB, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan
Salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah
membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang tinggi
agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain. Dalam
melakukan pembangunan ekonomi dibutuhkan berbagai kriteria khusus dalam
menentukan sektor-sektor basis atau sektor unggulan. Terlebih di era globalisasi
seperti saat ini, negara berkembang seperti Indonesia yang mengharuskan setiap
wilayah memiliki potensi khusus yang harus dikembangkan agar tidak jauh tertinggal
dengan perkembangan ekonomi di negara-negara maju.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah keseluruhan
nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian
diseluruh wilayah dalam periode tahun tertentu yang pada umumnya dalam waktu
satu tahun. PDRB yang selalu menurun menyebabkan ketidakpastian bagi
pembangunan didaerah dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan di daerah akan
menurun jika PDRB selalu menurun tiap tahunnya. Kegiatan perekonomian juga akan
menurun dan mengakibatkan pendapatan nasional mengalami kemunduran serta
pengangguran yang semakin bertambah serta semakin merajalela tingkat kemiskinan.
Tingginya tingkat kemiskinan tersebut akan berdampak pada naiknya tingkat
kriminalitas dalam suatu daerah.
Menurut Budiman (1995) “ada empat hal yang menjadi tolak ukur atau
indikator yang bias dijadikan landasan berhasil atau tidaknya pembangunan di suatu
negara yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan, kualitas hidup dan kerusakan
lingkungan”. Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004) menjelaskan pertumbuhan
ekonomi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, bahkan
dapat dikategorikan menjadi faktor terpenting yang mempengaruhinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hasil analisa keunggulan kabupaten 50 kota menggunakan LQ ?
2. Apa saja yang menjadi sektor basis di kabupaten 50 kota ?
3. Bagaimana mempertahankan ada sektor yang menjadi basis ?
C. TUJUAN ANALISIS
1. Menganalisis keunggulan kabupaten 50 kota menggunakan LQ
2. Mendeskripsikan sektor-sektor di kabupaten 50 kota yang termasuk sektor basis
3. Memberikan pemecahan masalah untuk mempertahankan sektor basis
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Nirwanas, Chalendi. Harahap, Erni Febrina . Karimi, Kasman. (2012). analisis pertumbuhan
ekonomi kabupaten lima puluh kota. https://docplayer.info/35276256-Analisis-pertumbuhan-
ekonomi-kabupaten-lima-puluh-kota-jurusan-ekonomi-pembangunan-fakultas-ekonomi-
universitas-bung-hatta.html