Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KLIPING

KEHIDUPAN MASYARAKAT
MASA HINDU-BUDHA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN IPS
YANG DIBERIKAN OLEH GURU IBU DIANA NURDIANSYAH, M.Pd

OLEH :
SUCI INSANI SYAHIDAH
KELAS VII.A

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 CIANJUR
Jalan Siliwangi Komplek SMP Negeri 1 Cianjur Pamoyanan – Cianjur

Kehidupan Masyarakat Masa Hindu Buddha


Candi Muaro Jambi yang menjadi candi perpaduan Hindu-Budha se-Asia Tenggara juga
merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Kehidupan Masyarakat Masa Hindu Buddha Kompas.com - 07/07/2020, 14:23 WIB.


Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat di Nusantara sudah memiliki
kebudayaan yang maju. Kebudayaan asli Nusantara telah tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli
tidak serta merta menerima budaya baru. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi
karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India.
Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praakasara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam
(2019) karya Tri Worosetyaningsih, tata kehidupan masyarakat yang diatur melalui lembaga
kesukuan, berubah menjadi lembaga kerajaan atau lembaga negara.Perubahan tersebut dimotori
oleh datangnya pengaruh India selain membawa agama Hindu dan Buddha. Kemajuan yang
menyolok dari sistem kerajaan ini adalah birokrasi yang merupakan alat menjalankan
pemerintahan.
.

Praktek Peribadatan
Pengaruh hindu-buddha terhadap aktifitas keagamaan di indonesi atercermin hingga kini.
Kalian bisa merasakannya kidi di bali, pulau yang meyoritas penduduknya penganut hindu.
Kehidupan social , senni, dan juga budaya mereka cupup kental dipengaruhi tradisi hindu.
Jenazah seorang yang telah meningeal biasanya di bakar. Lalu abunya ditaburkan kelaut
agar bersatu kembali dengan alam. Upacara yang disebut ngabein ini memang tidak
diterapkan kepada semua umat bali-hindu, hanya orang yang mampu scara ekonomi yang
melakukan ritual pembakaran mayat. Selain di bali, masyarakat di kaki bukit tengger di
malang pun masih menjalani keyakinan hindu.
Pengaruh Hindu-Buddha

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan


sejarah dalam berbagai bidang, di antaranya :
 Bidang keagamaan
Indonesia telah memiliki kepercayaan berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan
tersebut memiliki dua sifat, yaitu: Animisme, suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang
dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme, suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki
kekuatan gain. Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia, membuat masyarakat Nusantara berangsur-
angsur memeluk agama Hindu-Buddha yang diawali oleh kalangan elite di sekitar istana.

 Bidang sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal kasta, yaitu : Brahmana,
kaum pendeta dan sarjana Ksatria, para prajurit, pejabat, dan bangsawan Waisya, para pedagang,
petani, pemilik tanah, dan prajurit Sudra, para rakyat jelata dan pekerja kasar Sistem kasta yang
berlaku di Indonesia berbeda dengan yang ada di India. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat dan
agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kudungga adalah orang Indonesua yang
pertama menyentuh budaya India. Pada masa pemerintahannya. Kudungga masih mempertahankan
budaya Indonesia. Kemudian anaknya, Aswawarman diangkat menjadi raja, karena adanya
pengaruh India mengakibatkan Kudungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai.
 Bidang politik
Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas kekuasaan kerajaan. Baca juga: Ciri-Ciri
Masyarakat Praaksara Pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai
dengan peraturan hukum kasta. Sehingga lahir kerajaan-kerajaan, seperti, Kutai, Tarumanegara,
Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha .

 Bidang pendidikan
Lembaga pendidikan seperti asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
 Bidang sastra dan bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sansekerta dan
huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni
sastra sangat berkembang terutama pada zaman Kerajaan Kediri.

 Bidang arsitektur
Pada zaman megalithikum, punden berundak menjadi salah satu peninggalan dibidang arsitektur.
Bangunan tersebut kemudian berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan
candi. Salah satunya Candi Borobudur yang mengambil bentuk bangunan punden berundak agama
Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi di lereng Pegunungan Penanggungan memiliki
pengaruh budaya Indoa yang tidak kuat, karena hanya punden berundak.
Fungsi candi di Indonesia bukan sekedar tempat untuk memuja dewa seperti di India, tetapi sebagai
tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya yang berupa
arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal.

Berdasarkan teori - teori masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Bahwa masyarakat di


Kepulauan Indonesia telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang bersifat
Hindu-Buddha. Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan karateristik
masyarakat pada saat itu diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat setempat saat
itu.
Teori Penyebaran Agama Hindu-Buddha
Mengenai siapa yang membawa / menyebarkan agama Hindu-Buddha ke Indonesia, tidak
dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang
proses masuknya  agama Hindu-Buddha atau kebudayaan India ke Indonesia. Untuk
penyebaran Agama Hindu ke Indonesia terdapat beberapa pendapat atau teori, antara
lain;
Teori Ksatria oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Moens, berpendapat bahwa yang membawa agama
Hindu ke Indonesia adalah kaum Ksatria atau golongan prajurit, karena ada kekacauan
politik atau peperangan di India abad ke 4-5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak
dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
 Teori Waisya oleh Dr. N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia
dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga
ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
 Teori Brahmana oleh J. C. Vanleur, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia
dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari
dan mengerti isi kitab Suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana itu diduga karena
undangan Penguasa atau Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk
menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Pada dasarnya ketiga teori itu memiliki kelemahan, yakni golongan ksatria dan waisya
tidak menguasai bahasa Sanskerta. Sedangakan bahasa Sanskerta adalah  bahasa sastra
tertinggi yang dipakai dalam Kitab Suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun
menguasai bahasa Sanskerta tetapi menurut kepercayaan Hindu tidak boleh
menyeberangi laut. Di samping pendapat atau teori itu, terdapat pendapat yang lebih
menekankan pada peranan Bangsa Indonesia sendiri, untuk penjelasannya simak ulasan
berikut
Peninggalan Sejarah Hindu Budha di Indonesia

1. Peninggalan Sejarah Dari Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua yang ada di Indonesia.
Kerajaan Hindu ini berdiri pada abad ke 4 Masehi. Banyak bukti bukti yang menyatakan
keberadaan kerajaan ini, salah satunya yaitu Yupa. Yupa merupakan tiang batu yang
digunakan untuk mengikat hewan korban yang akan disembahkan kepada Brahmana.
Yupa ini ditulis dengan bahasa Sansekerta seerta huruf Pallawa. Selain itu, masih
banyak peninggalan sejarah lainnya dari Kerajaan Kutai yaitu:
2. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua yang ada di Pulau Jawa
yang terletak di tepi Sungai Citarum, Bogor. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 5 Masehi.
Keberadaan dari kerajaan ini ditemukan dari adanya 7 buah prasasti, yaitu antara lain
adalah:
3. Peninggalan Kerajaan Kediri

Raja yang terkenal dari Kerajaan Kediri, pada masa pemerintahannya di tahun ke 22,
membangun saluran air yang bernama Gomati dan Chadrabagha yang digunakan untuk
mengairi sawah serta mencegah terjadinya banjir .

4. Candi Gunung Sari

Candi Gunung Sari ini merupakan salah satu Candi bercorak Hindu Siwa yang ada di
Pulau Jawa. Lokasi dari candi ini  dekat dengan Candi Gunung Wukir, yang mana
menjadi tempat prasasti Canggal ditemukan.

Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


Agama Hindu dan Buddha berasal dari India kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat
strategis, yakni terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera
(Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan
dunia. 
Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi
beralih ke jalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Tiongkok dan
India melewatii selat Malaka. Untuk itu Indonesia iku berperan aktif dalam perdagangan itu.
Akibatnya, terjadilah kontak atau hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia
dengan Tiongkok. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India
ataupun budaya Tiongkok ke Indonesia

Anda mungkin juga menyukai