Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH MASUKNYA

HINDU BUDHA DI
INDONESIA
tugas kelompok

Nama-nama kelompok
-Baiq Andira Putri Oktaviana
-
-
-
-
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya ucapka kehadirat Allah swt. Tuhan yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang karena berkat limpahan taufik dan hidayah-Nya Makalah
yang berjudul “Sejarah Hindu-Budha Di Indonesia” ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa pula sholawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad saw. yang menjadi tauladan bagi umat-Nya dan semoga kelak kita
akan mendapatkan syafaatnya di kemudian hari.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.

Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Sosial yaitu Bapak Eka Yusnaldi ,M.Pd yang telah membimbing
dan mendidik penulis sehingga penulis menjadi mahasiswa yang berilmu dan
semua pihak yang telah membantu penulis demi terselesainya makalah ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amiin.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi,
dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di
Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para
musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.

Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha,
yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai
abad ke-16.

Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit.
Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya
berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi
ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya
menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi
saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih
Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh
kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta
hampir seluruh Semenanjung Melayu.

Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan


bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan
Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan
mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari
era ini. Jadi makalah ini ditulis untuk menambah wawasan sejarah tentang
bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia sampai
munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha serta kebudayaan-
kebudayaan yang timbul setelahnya dan dijadikan sebagai kebudayaan
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah awak masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia?
2. Apa-apa saja teori tentang masuknya Hindu-Budha di Indonesia?
3. Apa-apa saja kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia?
4. Apa-apa saja pengaruh dan warisan kebudayaan Hindu-Buddha?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedatangan Awal Agama Hindu


Buddha di Indonesia dan Pembawanya
Negara India Dan Cina menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang
baik dengan negara tetangga lainnya. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayara
n berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang
dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Dan Indonesia terletak di jalur dua
benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka. Proses masuknya
Agama Hindu-Buddha ke Indonesia. Agama Hindu- Budha berasal dari India,
yang kemudian menyebar ke Asia Timur dan AsiaTenggara termasuk Indonesia.
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis,yaitu terletak
diantara dua benua Asia dan Australia dan dua samudra Indonesia dan Pasifik
yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur
sutera) tetapi beralihkejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan
antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia
ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang
tersebut, maka terjadilah kontak hubungan antara Indonesia dengan India, dan
Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya
budayaIndiaataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa
atau menyebarkan agama Hindu ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti
walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya
agama Hindu – Budha atau kebudayaan India keIndonesia.Keterlibatan bangsa
Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional tersebut
menyebabkan timbulnya percampuran,misalnya saja India, negara pertama yang
memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.[3]

B. Penyebaran Agama Hindu-Budha di Nusantara


A. Teori tentang proses penyebaran agama Hindu
1.Teori Sudra

Sesuai dengan namanya, teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu
ke Nusantara dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.

2. Teori Waisya

Menuntun teori ini kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama
Hindu adalah golongan Waisya.teori yang di kemukakan Prof.N.J.Krom. Teori
ini berkaitan dengan peranan pedagang dalam menyebarkan kebudayaan India
di Nusantara,kemudian di ikuti dengan proses perkawinan antara pedagang
India dan perempuan Nusantara.

3. Teori Kesatria

Menurut Teori ini kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama
Hindu di Nusantara adalah golongan Kesatria.proses penyebaran tersebut
dilakukan dengan cara pendudukan(kolonisasi).teori yang di kemukakan oleh
Prof.Dr.Ir.J.L.Mouens.

4. Teori Brahmana

Menurut teori ini factor utama penyebaran agama Hindu di Nusantara dari kaum
Brahmana.teori yang di kemukakan oleh J.C.Van Leur.

5. Teori Arus Balik

Menurut F.D.K Bosch, dalam proses akulturasi kebudayaan ini bangsa


Indonesia turut berperan aktif. Pada mulanya, orang-orang dari India yang
membawa agama Hindu dan Budha yaitu dari golongan intelektual melalui jalan
dagang yang lazim dilalui para pelancong dengan menumpang kapal dagang.
Setelah sampai di Indonesia, mereka kemudian diundang untuk memberi suatu
sinar kehinduan pada masyarakat Indonesia. Setelah orang Indonesia ini masuk
agama Hindu- Budha kemudian mereka sendiri belajar ke India lalu kembali
pulang dan aktif menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia.[6]

Dari ke lima teori ini,teori penyebaran agama Hindu di Nusantara oleh kaum
Brahmana adalah yang paling massuk akal. Ada dua alasan yang memperkuat
teori ini. pertama,hanya kaum Brahmana yang mengerti kitab

Weda.kedua,hanya kaum Brahmana yang mengerti tulisan sanksekerta dan


bahasa Pallawa.

B. Penyebaran Agama Budha


Melihat bukti-bukti antropologi yang ada, agama Budha diperkirakan Masuk ke
Nusantara sejak abad ke-2 M. Hal ini dapat dinyatakan dengan penemuan
patung Buddha dari perunggu di Jember dan Sulawesi Selatan.

Salah satu catatan awal mengenai agama Buddha di Nusantara berasal dari
laporan Fa Hein pada awal abad ke-5 Masehi. Ia menceritakan bahwa selama
bermukim di Jawa, Ia mencatat adanya komunitas Buddha yang tidak begitu
besar di antara penduduk pribumi.

Dalam catatan lain, mengenai seorang biksu Buddha bernama Gunawarman,


seorang pangeran dari Kashmir yang datang ke Cho-po terletak di Jawa atau
Sumatra. Dalam usahanya menyebarkan agama Buddha dia didukung oleh ibu
suri negeri tersebut. Hasilnya agama Buddha berkembang pesat di negeri
tersebut.

C. Kehidupan Masyarakat Dan Pemerintah Pada Masa


Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
A. Kerajaan Kutai

1. Letak Dan Sumber Sejarah

Kerajaan kutai terletak didaerah Kutai,Kalimantan Timur.informasi mengenai


kerajaan ini diperoleh dari tujuh buah batu tertulis disebut yupa berbentuk
Menhir atau tiang batu.Batu bertulis ini memakai bahasa Sansekerta dan huruf
Pallawa.Diperkirakan prasasti tersebut ditulis pada 400 M,yang diperoleh
berdasarkan perbandingan dengan huruf yang seusia yang ditemukan di India.

2. Kehidupan Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya

Dalam salah satu prasasti disebutkan bahwa raja mulawarman telah


mengadakan upacara korban emas dan telah menghadiahkan sebanyak 20.000
ekor sapi untuk golongan brahmana.selain itu,dikerajaan ini juga dilakukan
upacara asmawedha atau upacra pelepasan kuda untuk menentukan batas-batas
wilayah kerajaan.

B. Kerajaan Tarumanegara

1. Letak Kerajaan
Kerajaan taruumanegara terletak didaerah Bogor,Jawa Barat dan diperkirakan
berkembang sekitar 400-600 M. Berdasarkan bukti-bukti tertulis,kerajaan ini
mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan hindu budha india,seperti
kepercayaan,samsekerta,dan huruf Pallwa yang digunakan dalam prasasti yang
memberitakan mengenai kerajaan.

2. Sumber sejarah

Terdapat tujuh buah prasasti yang menjadi sumber sejarah kerjaan


tarumanegara,yaitu prasasti Ciaruteun di Bogor,prasasti Kebon kopi di
Bogor,prasasti Jambu di Bogor, prasasti Muara Cianten di Bogor,prasasti Tugu
dibekasi,prasasti Pasir Awi di Leuwiliang,dan prasasti muncul di Banten.
Sementara,berdasarkan berita yang tercantum didalam prasasti tugu diketahui
bahwa raja Purnawarman sangat memperhatikan aspek pertanian dan
perdagangan.raja ini memerintahkan rakyatnya untuk membangun sebuah
terusan air disungai Gomati yang panjangnya 6.122 busur atau sama dengan 12
km yang bisa diselesaikan hanya dalam waktu 21 hari.

3. Kebudayaan

Berdasarkan prasasti-prasasti dan berita dari Cina,diperkirakan bahwa pengaruh


hindu masih belom kuat pada golongan rakyat jelata.adapun golongan
bangsawan elit lingkungan keraton raja Purnawarman sangat kuat memegang
kebudayaan hindu india.

C. Kerajaan Ho-Ling(Kalingga)

1. Letak Dan Sumber Sejarah

Menurut berita cina dari dinasti tang diketahui bahwa kerajaan ho-ling
(kalingga)terletak dijawa tengah.Sumber sejarah yang menyatakan keberadaan
kerajaan ho-ling berasal dari pendeta budha yang bernama I’tsing.i’tsing

menyebutkan hwining pernah datang ke ho-ling pada 664M. dan


menerjemahkan kitab suci agama budha dari bahasa sansekerta kebahsa cina.

2.Kehidupan Politik,Ekonomi Dan Sosial


Dalam kehidupan ekonomi,masyarakat ho-ling sudah mengenal hubungan
dagang.menurut berita cina disebutkan bahwa masyarakat kerjaan ho-ling
menghasilkan emas,perak,dan cula badak.

D. Kerajaan Melayu

1.Letak Kerajaan

Ada yang mengatakan kerajaan ini berpusat dijambi disepanjang sungai


Batanghari,ada juga yang mengatakan berpusat disemenanjung Malaysia.

2. Sumber Sejarah

Informasi mengenai kerajaan melayu diperoleh dari hasil perjalanan seorang


pendeta budha cina dari kanton ke india bernama I’tsing.pada 672 M,dia
singgah di melayu dan menetap selama 2 bulan.

3. Perkembangan Kerajaan

Pada abad ke-7,kerajaan melayu jatuh ketangan kerajaan baru yaitu pai abad ke-
13,kerajaan melayu tidak disebut-sebut dalam sumber sejarah.namun,pada abad
ke-13,nama Melayu terdapat dalam kitab pararaton dan negarakertagama.pada
kitab tersebut disebutkan bahwa raja singhasari.

E. Kerajaan Sriwijaya

1. Letak Geografis

Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritime yang menguasai jalur


dagang dilaut Cina Selatan dan Selat Malaka.

2. Sumber Sejarah

Sumber dalam negeri-negeri berupa prasasti-prasasti,antara lain prasasti


Kedukan Bukit(683 M) di Palembang,prasasti Talang Tuo(684 M) di
Palembang,prasasti kota kapur(686 M)dipulau Bangka,prasasti-prasasti
Siddhayatra di Palembang,prasasti telaga batu(683 M)di Palembang dan
prasasti Karang Berahi di Jambi.
3. Perkembangan Kehidupan Masyarakat

Berbeda dengan kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu,


kerajaan Sriwijaya bercorak Buddha. Mereka bisa berkomunikasi dan bergaul
dengan berbagai bangsa yang singgah di pelabuhan-pelabuhan dagang di
Sriwijaya. Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk kerajaan Sriwijaya
saling menghargai keragamaan budaya yang ada.

Pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, kerajaan Sriwijaya mengalami


perkembangan pesat. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya perdagangan di
perairan Sriwijaya sebagai jalur dagang internasionaL.

a) Sriwijaya sebagai Pusat Pendidikan Agama Buddha

Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat pendidikan Buddha yang sering


mendatangkan pelajar dari luar negeri. Selain itu, kerajaan ini juga mengirimkan
pelajar-pelajarnya untuk belajar agama Buddha dan ilmu pengetahuan di India.

b) Runtuhnya Sriwijaya

Pada abad ke-13 salah satu kerajaan taklukan Sriwijaya, Yaitu Kerajaan
Melayu, berhasil dikuasai Singhasari, kerajaan darai Jawa yang dipimpin oleh
Kertanegara. Kerajaan Sriwijaya dimanfaatkan oleh kerajaan Sukhodaya dari
Thailand di bawah Raja Kamheng. Akhir abad ke-14 Sriwijya benar-benar
runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit.

F.Kerajaan Mataram Kuno.

Kerajaan-kerajaan tua Jawa Tengah dan Jawa Timur pada abad ke8-11 M
mendapat pengaruh yang kuat dari kebudayaan india, Hindu, dan Budha.

1. Pendiri Kerajaan Mataram KunoTerdapat dua keluarga atau wangsa yang


berkuasa di Jawa Tengah sejak abad ke-8 Kedua wangsa tersebut
memiliki corak kebudayaan yang berbeda, yaitu Wangsa sanjaya yang
bercorak Hindu dan Wangsa Sailendra yang bercorak Budha.

Berdasarkan Prasasti Canggal ( 732 M), diketahui bahwa raja pertama dari
keluarga Sanjaya ialah sanjaya yang memerintah di ibu kota bernama Medang.
Pada abad ke-9, kedua wangsa bersatu dengan adanya perkawinan anatara
Rakai Pikatan ( Wangsa sanjaya) dan raja seorang putri keluarga Sailendra

G. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur.


Raja pertama dari dinasti Mataram Jawa timur ialah Empu Sindok yang
memerintah sampai 947 M.Raja inilah yang mendirikan Wangsa Ishana ( Isana)
di Jawa Timur. Pengganti Empu Sindok ialah Sri Isyana
Tunggawijaya.Pengganti raja ini adalah makutowangsa wardana.Pada abad ke-
11,muncul nama dharmawangsa teguh.Raja ini adalah yang paling gigih untuk
menaklikan sriwijaya.namun,usahanya tidak berhasil,bahkan
sebaliknya,dharmawangsa dan keuiarganya mengalami pralaya atau kehancuran
akibat serangan yang dipimpin oleh Wurawari.

H. Kerajaan Kediri

1.Letak kerajaan

Airlangga ialah seorang raja bijaksana yang sangat memperhatikan aspek


suksesi atau pergantian pemerintahan. Hal tersebut tercermin ketika sang putra
mahkota bernama Sanggaramawijaya Tungga Dewi, seorang perempuan,
menolak menduduki tahta. Tahta tersebut kemudian diserhkan kepaa anak laki-
lakinya bernama jayengrana dan Jayawarsa untuk menjadi raja.

2.Sumber sejarah

Sumber sejarah mengenai Kerajaan Kediri dapat diketahui dari beberapa


prasasti dan berita Cina. Beberapa prasasti tersebut, yaitu sebagai berikut.
Prasasti Sirahketing ( 1104 M) yang berisi tentang pemberian hak-hak istimewa
kepada Marjaya yang sangat loyal kepada Raja Jayawarsa. Kemudian Prasasti
Padlegan (1117 M) dan Prasasti Panumbangan I (1120 M) yang berisi tentang
riwayat Raja Bameswara. Serta Prasati hantang (1135 M) dan Prasasti talang
( 1136 M) yang terdapat pada masa pemerintahan Rajabaya.

3.Kehidupan Politik, Ekonomi,Sosial, dan Budaya

Kehidupan Politik. Dianatara raja-raja yang lain, Jayabaya dikal sebagai raja
yang besar karena pada masa pemerintahannya Kerajaan Jeggala dan Kediri
berhasil disatukan lagi. Kehidupan dalam bidang ekonomi diperoleh dari berita
Cina. Kehidupan Sosial. Kehidupan sosila di Kerajaan Kediri dapat diperoleh
dari Kitab Ling Wai Tai ta ditulis Chou K’u fei dan Chu fan chi yang ditulis
Chau Ju Kua. Kehidupan Budaya,perkembangan kesustraan sangant pesat
terutama pada masa pmerintahan Kameswara (1182-1185).

10

D. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu-Buddha


1. Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha
Perkembangan Hindu-Buddha yang paling nyata dibidang politik yang paling
nyata adalah diperkenakannya system kerajaan. Sebelumnya, kedudukan
pemimpin dalam masyarakat. Kedudukan pemimpin dalam masyarakat berubah
menjadi mutlak dan turun temurun berdasarkan hal waris (atau dinasti) yang
sesuai dengan peraturan hukum kasta.

2. Perubahan dalam Bidang Sosial sejalan dengan pengaruh agama Hindu-


Buddha, masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai
dengan aturan kasta.
3. Perubahan dalam bidang kebudayaan

Pengaruh Hindu-Buddha di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan


penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief,
dan candi serta penggunaan bahasa sansekerta.

4. Warisan Kebudayaan Hindu-Buddha


1. Arsitektur

Arsitektur warisan kebudayaan Hindu-Buddha dapat dilihat dari stupa dan candi
serta arca. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam
yang sederhana. Di Nusantara hanya terdapat di Borobudur, Jawa Tengah,
Samberawan di Jawa Timur, dan Muara Takus di Riau[9]. Adapun candi
merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk memuliakan
orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja yang meninggal.

2. Seni Sastra

Seni sastra peninggalan kerajaan Hindu-Buddha tampak dalam penulisan


prasati,kitab dan Kakawin Kitab adalah sebuah karangan tentang kisah, catatan,
atau laporan suatu peristiwa.Didalam kitab berisi rangkaian puisi yang terdiri
atas bebrapa bait, ditulis dalam bahasa yang indah yang disebut dengan
kakawin.

3. Seni Rupa/ Ukir

Karya seni rupa banyak dijumpai dalam bentuk relief yang dipahatkan pada
dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada yang merupakan
rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu. Relief itu antara lain dapat
ditemukan di candi Borobudur, Prambanan, dan Pantaran.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam sejarah perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia ada


beberapa teori yang menyebutkannya. Adapun teori itu adalah teori Sudra, Teori
Waisya, Teori Ksatria, Teori Brahmana dan Teori Arus Balik. Adapu teori yang
paling utama adalah teori Brahmana karena ada dua alasan yang mendasarinya
yaitu yang pertama hanya kaum Brahmana yanag mengerti kitab Weda, dan
yang kedua hanya kaum Brahmana yang mengerti tulisan Sansekerta dan bahasa
Pallawa.

Adapun kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha yang ada di Indonesia yaitu


Kutai, Kalingga, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang Kamulang,Kediri,
Singosari,dan Majapahit yang dimana kesemua kerajaan ini memiliki
peninggalannya masing-masing dan masih dapt dibuktikan secara nyata sampai
saat ini.

Banyak peninggalan-Peninggalan sejarah kerajaan Hindu dan Buddha di


Indonesia diantaranya, adanya pengaruh kebudayaannya yang berupa system
kerajaan turun temurun, adanya penggolongan masyarakat dengan system kasta.
Ada juga perubahan di bidang kebudayaan yang berupa penyeleggaraan ibadah
upacara agama seperti upacara sesajen dan lain sebagainya.

Selain kebudayaan, ada juga warisan yang ditinggalkan dari sejarah Hindu-
Buddha yaitu berupa candi, stupa dan arca. Ada juga aeni sastra dalam
penulisan prasasti dan seni rupa yang berupa relief yang dipahat pada dinding-
dinding pada candi.

12

DAFTAR PUSTAKA
Al Muzzammil, Zham. ”Sejarah Agama Hindu dan Buddha Di Indonesia”.

Diambil pada Tanggal 15 September 2018. Dari


https://www.academia.edu/12226964/SEJARAH_AGAMA_HINDU_DAN_BU
DDHA_DI_INDONESIA, 2016.

Kurniati Sumantri, Yeni. ”Sejarah Indonesia Kuno”. Diambil pada Tanggal 15


September 2018. Dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197706022003122
-YENI_KURNIAWATI_SUMANTRI/Bahan_ajar_SIK.pdf, 2016.

Subur, Tjahjono. “Memelihara Warisan Budaya Tak Benda”. Diambil pada


Tanggal 15 September 2018. Dari:
ttps://id.wikipedia.org/wiki/Warisan_budaya, 2014.

Supriatna, Nana. Sejarah Indonesia.Bandung:Grafindo Media Pratama, 2016.

Teguh. ”Devenisi Kebudayaan dan Pengertian Budaya Warisan”. Diambil pada


Tanggal 15 September 2018. Dari https://satujam.com/definisi-kebudayaan/,
2017.

Yusnaldi, Eka.Ilmu Pengetahuan Sosial.Medan:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan UIN Sumatra Utara, 2017.

Yusnaldi, Eka. Kemasyarakatan.Medan:Perdana Publishing, 2018.

13

DAFRAT ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULU..........................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................4

A. Kedatangan Awal Agama Hindu Buddha...............................................4


B. Penyebaran Agama Hindu-Budha di Nusantara......................................5
C. Kehidupan Masyarakat Dan Pemerintah Pada Masa Kerajaan..............6
D. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu-Buddha............................11

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................12

A. KESIMPULAN.........................................................................................12
B. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13

Anda mungkin juga menyukai