PERKEMBANGAN HINDU DI
INDONESIA
Disusun Oleh :
Yhusofi Whidastira
XI IA 4/27
SMA NEGERI 3
Jl. Medang No. 17, Magelang, Jawa Tengah
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena
atas limpahan rahmat dan karunia Nya lah sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian
rupa
dengan
harapan
dapat
membantu
pembaca
dalam
memahami
pelajaran
Sejarah yang
merupakan judul dari Makalah kami, yaitu Perkembangan
Agama Hindu di Indonesia. Disamping itu, kami berharap
bahwa
Makalah Sejarah
ini
dapat
dijadikan
bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah
Sejarah ini masih ada kekurangan sehingga kami berharap
saran dan kritik dari pembaca sekalian agar dapat
meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Yhusofi Whidastira
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap
awal diyakini berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai
masuk pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan ditemukan
kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India,
bangunan yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu
belum dikenal arsitektur bangunan seperti candi atau keraton.
Tata kota di pusat kerajaan juga dipengaruhi kebudayaan hindu.
Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti
peribadatan dan kesastraan.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan
agama hindu yang ada di Jawa Tengah. Sedangkan Borobudur
adalah merupakan candi peninggalan agama budha. Agama
hindu dan budha masuk di berbagai tempat di Indonesia
melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan, perdagangan,
dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya
pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia ?
2. Daerah mana saja yang dipengaruhi dan tidak di
pengaruhi unsur hindu-buddha di Indonesia sampai abad
XIV
3. Kerajaan apa saja yang bercorak hindu-budha di
Indonesia.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses masuk dan berkembangnya
pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui kerajaan-kerajaan yang berorak
hindu-budha di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Hindu Budha di
Indonesia
1.
Masuk dan Berkembangnya Kebudayaan HinduBuddha di Indonesia
Munculnya pemerintahan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
kebudayaan India. Kebudayaan India itu bersentuhan dengan
kebudayaan Indonesia. Persentuhan kebudayaan ini terjadi
sebagai salah satu akibat dari adanya hubungan yang
dilakukakan oleh orang-orang India dengan orang-orang
Indonesia atau sebaliknya. Hubungan itu berawal dari kegiatan
perdagangan sehingga pengaruh-pengaruh kebudayaan India
dengan Budha masuk ke Indonesia.
a. Bangsa India yang Aktif
Pendapat mengenai keaktifan orang-orang India dalam
menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia yaitu
sebagai berikut :
1) Hipotesis Waisya
Hipotesis waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang
menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan HinduBudha melalui hubungan dagang antara India dan Indonesia.
2) Hipotesis Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan
Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan Ksatria yaitu :
a) CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang
turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di
J.L
Moens
mencoba
menghubungkan
proses
tebentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal
abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad
yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5 ada diantara
para keluarga kerajaan di India selatan melarikan diri ke
Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran.
Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
3) Hipotesis Brahmana
Jc. Van Leur mengatakan bahwa kebudayaan HinduBudha di India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh
golongan brahmana. Hal itu didasarkan pada pengamatan
terhadap sisa-sisa peniggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Budha di Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang
menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Karena
hanya golongan brahmana lah yang menguasai bahasa dan
huruf itu maka sangat jelas disini adanya peran brahmana.
b. Bangsa Indonesia yang Aktif
Pendapat
mengenai
keaktifan
orang-orang
Indonesia
diungkapkan oleh F.D.K Bosch. Menurut Bosch, yang pertama
kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang
memiliki semangat untuk menyebarkan agama Hindu-Budha.
3. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar
yang pernah berjaya di Indonesia. Kerajaan ini mampu
mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan
menguasai
lalu
lintas
pelayaran
dan
perdagangan
internasional. Keberadaan kerajaan ini diketahui melalui enam
buah prasasti yang menggunakan bahasa melayu kuno dan
huruf pallawa, serta telah menggunakan angka tahun saka.
Prasasti tersebut adalah Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga
Batu, Kota Kapur dan Karang Berahi. Nama Sriwijaya juga
terdapat dalam berita Cina dan disebut Shih-lo-fo-shih atau Foshih. Sementara itu di berita Arab, Sriwijaya disebut dengan
Zabag atau Zabay atau dengan sebutan Sribuza. Seorang
pendeta Cina yang bernama I-Tsing sering dataang ke Sriwijaya
sejak tahun 672 M. Ia menceritakan bahwa di Sriwijaya
terdapat 1.000 orang pendeta yang menguasai agama seperti
di India. Berita dari Dinasti Sung juga menceritakan tentang
pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971-992 M.
4. Mataram Kuno
Menurut Teori Van Bammalen, letak kerajaan ini
berpindah-pindah, hal ini disebabkan oleh 2 alasan, yaitu
karena adanya bencana alam letusan Gunung Merapi, dan
karena adanya peperangan dalam perebutan kekuasaan.
Awalnya, pada abad ke-8 kerajaan ini terletak di daerah Jawa
Tengah, kemudian setelah Gunung Merapi meletus pada abad
ke-10, kerajaan ini dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok.
Agama di kerajaan ini pun terbagi menjadi 2, yaitu hindu pada
Dinasti Sanjaya dan budha pada Dinasti Syailendra. Kerajaan
Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanna. Raja Sanna kemudian
digantikan oleh keponakannya, Raja Sanjaya.
Setelah Raja Sanjaya meninggal, Kerajaan Mataram
Kuno diperintah oleh putranya yang bernama Rakai
Panangkaran. Raja Mataram Kuno setelah Rakai Panangkaran
adalah Rakai Warak, kemudian Rakai Warak digantikan oleh
Rakai Garung (Samaratungga). Di tengah-tengah pemerintahan
kerajaan Mataram Kuno, Datanglah keinginan Rakai Pikatan
untuk menjadi penguasa tunggal sebagai Dinasti Sanjaya.
Persaingan antara Dinasti Sanjaya yang dipimpin Rakai Pikatan
dengan Dinasti Syailendra yang dipimpin Raja Samaratungga,
Kerajaan Singasari
C.
Peninggalan-peninggalan Kebudayaan
Hindu-Budha
Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah
membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Kebudayaan yang datang dari India mengalami
proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia.
Terjadilah proses akulturasi. Pengaruh kebudayaan HinduBudha di Indonesia dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan
sejarah dalam berbagai bidang, antara lain:
1) Bidang agama, dibuktikan dengan berkembangnya agama
Hindu dan Budha di Indonesia.
Arjunawiwaha,
Bharatayudha,
Gatotkacasraya
Arjuna wijaya dan Sutasoma
Negarakertagama
Wretta sancaya Lubdhaka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nasrudin Muh, Warsito S.W, Nursaban Muh, Mari Belajar IPS VII,
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2008
Iwan Setiawan dkk, Wawasan Sosial, Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional Indonesia, 2008
Rickflefs, M. C. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Gajah
Mada
university Press, 1998
http://armia11ips104.blogspot.com/2012/10/ kerajaan-hindubudha-di.html, 18-09-2013.