10.5
KERAJAAN BUDHA DI
INDONESIA
Kelompok 5
b. Kehidupan agama
Berdasarkan silsilahnya, dapat dipastikan bahwa Kudungga belum menganut Hindu dan
masih mempertahankan budaya asli Indonesia. Adapun Aswawarman telah mulai
mengenal Hindu, dapat dilihat dari namanya. Ia dianggap sebagai Wamsakarta
(pendiri keluarga raja). Budaya Hindu ini diperoleh dari India. Pada zaman
Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma, yaitu upacara pencucian diri
(pemberian kasta) yang diadakan setiap kali ada orang Indonesia masuk agama
Hindu. Pentingnya pengaruh brahmana di Kutai menunjukkan dominasi pengaruh
agama Syiwa yang tampak dalam upacara kurban.
c. Sistem ekonomi
Berdasarkan catatan dalam berbagai
prasasti, Kerajaan Tarumanegara
berdiri di Jawa Barat pada akhir abad
ke-5. Wilayah Tarumanegara meliputi
hampir seluruh Jawa Barat, tepatnya
dari sekitar Banten – Jakarta sampai
Cirebon
b. Sumber sejarah
Keterangan tentang kerajaan Tarumanegara didapat dari beberapa sumber baik dari
dalam maupun luar negeri, diantaranya:
A. Sumber Dalam Negeri:
Berupa prasasti yang ditemukan di tempat-tempat berbeda namun tidak terlalu jauh
satu sama lain. Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan
Tarumanegara.
Prasasti Cirateum
Prasasti jambu (Koleangkak)
Prasasti Pasir Awi
Prasasti Kebun Kopi
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Tugu
Prasasti Lebak (Cidanghiang)
Situs Pasir Angin
b. Sumber sejarah
B. Sumber Luar Negeri
Sumber sejarah dari luar negeri didapatkan dari berita musafir
China yang bernama Fa-Hien. Fa-Hien datang ke tanah Jawa
pada tahun 414 M untuk membuat catatan mengenai
keberadaan kerajaan To-lo-mo. Kerajaan yang di maksud
ternyata mengarah pada kerajaan Tarumanegara. Dalam catatan
Fa-Hien dikatakan bahwa dalam perjalanannya menuju India, ia
singgah di Yo-p’o-ti dan berdiam di sana selama 5 bulan, di sana
sedikit sekali pemeluk Budha. Sementara itu, dalam kronik
dinasti Tang (618-906) diungkapkan bahwa antara tahun 528-
539 dan 666-669 telah datang di Cina utusan dari Kerajaan To-lo-
mo (Tarumanegara).
.
c. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
03
penyu, emas, perak, cula, gading, dan orangorangnya pandai membuat
minuman dari kelapa. Berita ini disampaikan oleh I-Tsing. Ia mengatakan
bahwa pada tahun 664, pendeta Hwining dan pembantunya Yunki pergi ke
Holing untuk mempelajari agama Buddha. Ia juga menerjemahkan kitab suci
agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Cina dibantu pendeta
Janabhadra dari Holing. Kitab terjemahan Hwining tersebut adalah bagian
terakhir dari kitab Varinirvana yang mengisahkan tentang pembukaan
jenazah Sang Buddha.
Kerajaan Holing diperintah oleh seorang raja wanita yang bernama Ratu
Sima sejak tahun 674. Ia memerintah dengan keras dan menghendaki agar
kejujuran dijunjung tinggi. Bahkan putranya sendiri dihukum potong kaki
karena dituduh mencuri. Kota Kerajaan Holing dikelilingi pagar kayu.
Ratunya hidup dalam istana yang bertingkat, atapnya dibuat dari daun
rumbia. Singgasananya terbuat dari gading.
4. Kerajaan Kanjuruhan
05
mempersembahkan arca Buddha Amogapasa yang kemudian ditempatkan di Dharmasraya. Pemberian ini
membuat Raja Melayu, Sri Manliwarmadewa sangat senang.
Kerajaan Melayu sempat hilang dari pemberitaan dan baru muncul kembali sebagai
kerajaan merdeka di masa pemerintahan Raja Adityawarman pada abad ke-14. Adityawarman adalah
keturunan keluarga Majapahit yang sebelum menjadi raja di Melayu sempat menjabat sebagai
Wredha Menteri (Menteri Tua) pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi.
Sebagai raja, ia bergelar Aryadewa Rajapu Aditya. Pada masa pemerintahannya,
Kerajaan Melayu mencapai kejayaan. Kekuasaannya sampai di Pagarruyung, Sumatra Barat, dan ibu
kotanya dipindahkan ke Minangkabau sekarang. Salah satu peninggalannya adalah candi Muara
Takus. Candi ini bercorak Buddha sebab Adityawarman adalah seorang penganut Buddha.
06. Kerajaan Tulangbawang
b. Sistem kerajan
Kepercayaan masyarakat sriwijaya yakni agama Buddha yang diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi
c. Sumber sejarah
Bahasa yang dipakai Melayu Kuno. Beberapa prasasti itu antara lain sebagai berikut :
● Prasasti kedudukan bukit
● Prasasti telaga batu
● Prasasti karang berahi
● Prasati kota kapur
● Prasasti ligor
c. Sistem ekonomi
Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari
prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata
pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.
d. Sistem kepercayaan
Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa , namun
berganti penguasa kedua agama resmi kerajaan berganti menjadi budha aliran mahayana , hingga
pemerintah kedua yang berbeda agama , dapat berjalan rukun sampai berganti pemerintah dinasti
Pada masa kerajaan pakuan pajajaran, penduduk Kerajaan Sunda sudah ada yang memeluk
agama Islam. Hal ini diketahui dari berita Portugis yang berasal dari Tome Pires (1513) yang
menyebutkan bahwa di Cimanuk telah banyak dijumpai orang yang menganut agama Islam.
Sang Ratu Jayadewata sudah memperhitungkan meluasnya pengaruh Islam di wilayah
Kerajaan Sunda. Untuk membendungnya, baginda menjalin hubungan dengan Portugis di
Malaka. Dalam rangka menjalin hubungan tersebut, diutuslah Ratu Samiam dari Sunda ke
Malaka pada tahun 1512 – 1521. Ketika Hendrik de Heme memimpin perutusannya ke Sunda
pada tahun 1522, Ratu Samiam sudah berkuasa sebagai raja dan disebut Prabu Surawisesa.
Rupanya, dialah yang menggantikan Raja Jayadewata.
Ratu Samiam memerintah selama 14 tahun (1521 – 1535). Setelah itu, Ratu Samiam
digantikan oleh Prabu Ratudewata yang memerintah tahun 1535 – 1543. Pada masa itu,
sering terjadi serangan terhadap Kerajaan Sunda, antara lain, dari kelompok Islam yang
dipimpin oleh Maulana Hasanuddin dan Maulana Yusuf dari Kerajaan Banten. Keterangan ini
tidak bertentangan dengan naskah Purwaka Caruban Nagari yang bertalian dengan sejarah
Cirebon.
Jatuhnya Sunda Kelapa, pelabuhan terbesar Kerajaan Sunda, ke tangan pasukan Islam pada tahun
1527 menyebabkan terputusnya hubungan antara Portugis dan Kerajaan Sunda. Keadaan ini
melemahkan pertahanan Sunda sehingga satu demi satu wilayah pantainya jatuh ke tangan musuh.
Keadaan semakin buruk karena Prabu Ratudewata lebih memusatkan diri pada masalah-masalah
agama berkaitan dengan perannya sebagai pendeta dan kurang memerhatikan kesejahteraan rakyat.
Penggantinya, Sang Ratu Saksi yang memerintah tahun 1443 – 1551, adalah raja yang kejam dan
gemar main wanita. Demikian pula dengan penggantinya, Tohaan di Majaya, yang memerintah tahun
1551 – 1567. Ia lebih suka memperindah istana dan berfoya-foya. Pada masa pemerintahan Raja
Nuisya Mulya, raja yang terakhir, Kerajaan Sunda akhirnya jatuh ke tangan orang-orang Islam (1579).
10. Kerajaan Medang Mataram
a. Pusat pemerintahan
Pada masa pemerintahan Raja Wawa, diperkirakan ibu kota Mataram sempat dipindahkan ke Medang (925 M), Raja
Wawa kemudian digantikan oleh menantunya, Mpu Sindok, yang memindahkan seluruh Kerajaan Medang ke Jawa
Timur dan menyebut kerajaannya dengan nama Medang Mataram. Alasan Mpu Sindok memindahkan Medang
Mataram ke Jawa Timur adalah
● untuk menghindari bahaya gunung berapi,
● menjauhkan diri dari ancaman Sriwijaya, serta
● tanah di Jawa Timur lebih subur untuk pertanian dan baik pula untuk perdagangan
b. Sumber sejarah
Beberapa prasasti yang mengungkapkan keberadan Medang Mataram sebagai berikut
● Prasasti tenggaran (933M)
● Prasasti lor (939M)
● Prasasti bangil
● Prasasti kalkuta (1041)
c. Perkembangan politik
Raja-raja yang terkenal dari Medang Mataram sebagai berikut.
● Raja Mpu Sindok
● Raja Dharmawangsa
● Raja Airlangga
11. Kerajaan kendiri
a. Letak kerajaan
Letak kerajaan Kediri berada di Jawa Timur, berpusat di Daha atau sekarang kita kenal dengan Kota
Kediri. Mengenai lokasi kerajaan Kediri ini, bersumber dari salah satu prasasti peninggalan yang
berhasil ditemukan yakni Prasasti Pamwatan. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja Airlangga, raja
pertama sekaligus pendirinya.
d. Sistem perekonomian
Mata pencarian utama rakyat kerajaan kediri adalah bercocok tanam dan maritim,mereka telah
mengenal emas dan uang
f. Perkembangan pemerintahan
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaanna di masa pemerintahan Raja Sri Jayabaya , hingga
kerajaan Kediri daerahnya terus meluas. Yang awalnya berasal dari Jawa Tengah, kemudian terus
meluas ke hampir seluruh daerah Pulau Jawa berhasil dikuasai
g. Masa keruntuhan
Keruntuhan kerajaan Kediri bermula ketika terjadi perselisihan antara Raja Kertajaya dengan kaum
brahmana. Kaum brahmana tersebut meminta pertolongan dari seorang yang bernama Ken Arok.
Dan Ken Arok ini merupakan pemimpin dari daerah Tumapel yang sangat ingin memisahkan diri dari
kerajaan Kediri. Karena selama ini kerajaan Tumapel merupakan bawahan dari kerajaan Kediri.
12. Kerajaan bali
a. Raja – raja dinasti Warmadewa
Berdasarkan prasasti Blanjong yang berangka tahun 914, Raja Bali pertama adalah Khesari Warmadewa.
Istananya berada di Singhadwalawa. Raja berikutnya adalah Sang Ratu Sri Ugrasena. Ia memerintah sejak
tahun 915 sampai 942. Istananya di Singhamandawa. Masa pemerintahannya sezaman dengan Mpu Sindok
di Jawa Timur. Sang Ratu Sri Ugrasena meninggalkan sembilan prasasti, satu di antaranya adalah prasasti
Bobahan I. Setelah wafat, Sang Ratu Sri Ugrasena dicandikan di Air Mandatu dan digantikan oleh raja-raja
yang memakai gelar Warmadewa (dinasti Warmadewa).
● Raja pertama dari dinasti Warmadewa adalah Aji Tabanendra Warmadewa memerintah tahun 955-967M
bersama istrinya Sang Ratu Luhur Sri Subhadrika Dharmadewi.
● Raja Jayasingha Warmadewa memerintah sampai tahun 975 M.
● Raja Jayasingha digantikan oleh Janasadhu Warmadewa memeritah tahun 975-983M
● Pada tahun 983 M, muncul seorang raja wanita, yaitu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi (983 – 989 M).
● Pengganti Sri Wijaya Mahadewi bernama Dharma Udayana Warmadewa. Ia memerintah bersama
permaisurinya,
● Oleh karena itu, yang menggantikan Raja Udayana dan Gunapriya adalah Marakata. Setelah naik takhta,
Marakata bergelar Dharmawangsawardhana Marakata PangkajasthanaUttunggadewa. Marakata
memerintah dari tahun 1011 hingga 1022.
● Setelah pemerintahannya berakhir, Marakata digantikan oleh Raja Anak Wungsu .Anak Wungsu
memerintah selama 28 tahun, yaitu dari tahun 1049 sampai 1077.
b. Pemerintahan setelah dinasti Warmadewa
Raja-raja yang perlu diketahui sebagai berikut.
Raja Jayasakti memerintah tahun 1133-1150M
Raja Ragajaya memerintah tahun 1155M-(tidak diketahui kapan berakhirnya)
Raja Jayapangus memerintah tahun 1177-1181M
Raja Ekajalancana memerintah tahun 1200-1204M
Raja Sri Asta Asuratna Bumi Banten diyakini sebagai raja bali terakhir
c. Sistem kepercayaan
Di dalam keagamaan pada masa kerajaan Singasari terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan Budha, dan
melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan Dharma Dyaksa. Sedangkan Kartanegara
menganut Agama Budha Mahayana
d. Sistem perekonomian : perdagangan dan perekonomian
Dengan disebutnya alat angkut pedati dan perahu, dapatlah disimpulkan bahwa perdagangan antardesa cukup ramai.
Apalagi di wilayah Singasari terdapat dua sungai besar, Bengawan Solo dan Kali Brantas yang dimanfaatkan untuk
mengairi lahan pertanian dan lalu lintas perdagangan air.
e. Sumber sejarah
Prasasti
● Prasasti Mula Malurung
● Prasasti Singosari
● Prasati Wurare
● Arca amoghapasa
Karya sastra
● Kitab Pararaton
d. Sistem kepercayaan
Berdasarkan sumber tertulis, raja-raja Majapahit umumnya beragama Siwadari aliran Siwasiddhanta, kecuali Tribuwana
Tunggadewi, ibunda Hayam Wuruk, yang beragama Buddha Mahayana. Walaupun begitu, Siwa dan Buddha merupakan agama
resmi Kerajaan hingga akhir tahun 1447.
e. Perkembangan pemerintah
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350– 1389. Pada masanya Majapahit mencapai
puncak kejayaannya dengan bantuan Mahapatih Gajah Mada yang memiliki sumpah yang terkenal dengan “Sumpah Palapa“
yang bertekad untuk mempersatukan nausantara dibawah kekuasaannya.
Kebudayaan Hindu di zaman itu mempunyai kekuatan yang besar dan serupa dengan
zaman modern saat ini, seperti kebudayaan Barat ataupun kebudayaan Korea yang
hampir mempengaruhi seluruh kehidupan semua bangsa-bangsa di dunia. Demikian
halnya dengan kebudayaan intelektual agama Hindu pada masa itu yang mempunyai
pengaruh kuat di Asia Tenggar
Terimakasih sudah menonton
silahkan berikan saran dan
masukan kalian