Anda di halaman 1dari 61

Bab III

Indonesia pada Masa


Hindu–Buddha
Sejindo:
(Estik Wijayasari)
Daftar Isi
A. Proses Masuk dan
B. Kerajaan
Perkembangan
Hindu–Buddha
Agama Hindu–Buddha

Teori
Kedatangan Kerajaan
Agama Hindu– Hindu
Buddha
Kerajaan
Sumber-Sumber
Kedatangan
Buddha
Agama Hindu–
Buddha

Jalur Masuk
Agama Hindu–
Buddha
Teori Kedatangan Agama Hindu–Buddha

Teori Kesatria Teori Waisya

Teori Kesatria menyatakan bahwa agama Teori Waisya dikemukakan oleh


Hindu–Buddha dibawa oleh golongan N.J. Krom. Menurut N.J. Krom, agama
prajurit (kesatria). Teori Kesatria Hindu–Buddha masuk ke Indonesia dibawa
dicetuskan J.L. Moens, F.D.K. Bosch, kaum pedagang dari India. Pedagang India
R.C. Majundar, Mookerji, C.C. Berg. tersebut menetap di Indonesia dan
menikah dengan penduduk setempat.

Teori Brahmana
Teori Sudra
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Ia
berpendapat bahwa agama Hindu masuk di Teori Sudra dicetuskan oleh Von van
Indonesia dibawa oleh kaum brahmana. Feber. Berdasarkan teori Sudra,
Kedatangan kaum brahmana diduga karena masuknya agama Hindu di Indonesia
undangan para penguasa lokal di Indonesia yang dibawa oleh orang India yang
tertarik dengan agama Hindu atau sengaja datang berkasta sudra
untuk menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Teori Kedatangan Agama Hindu–Buddha

Teori Arus Balik


(Counter-Current)

Pencetus F.D.K. Bosch

Inti Teori Masyarakat Indonesia memiliki peranan


tersendiri dalam penyebaran dan
pengembangan agama Hindu–Buddha.
Penyebaran tersebut dilakukan oleh kaum
terdidik (clerks).

Bukti Prasasti Nalanda dari Kerajaan Sriwijaya


Sejarah Agama Hindu Sistem Kasta India
Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui
Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500 SM yang
membuat suku bangsa Dravida (penduduk asli
daerah tersebut) terdesak.

Bangsa Arya menciptakan sistem kasta karena tidak


ingin tercampur dengan bangsa Dravida.
Pertemuan kebudayaan antara kebudayaan
bangsa Dravida dan bangsa Arya telah
melahirkan sinkretisme kebudayaan dalam
bentuk agama Hindu.
Perkembangan agama Hindu di India terbagi
menjadi empat zaman, yaitu:
1. Zaman Weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000–750 SM)
3. Zaman Upanishad (750–500 SM)
4. Zaman Buddha (500 SM–300 M)
Sejarah Agama Buddha
• Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM.
Tokohnya adalah Pangeran Siddharta, putra Raja
Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu.
Pangeran Siddharta dilahirkan tahun 563 SM.
• Pangeran Siddharta melakukan semadi di bawah
pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah berhasil
menemukan pencerahan sempurna, Siddharta
yang berhasil menjadi Sang Buddha pada usia 35
tahun mulai melakukan penyebaran ajarannya
pertama kali di Sarnath.

• Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan


ajarannya dan lahirlah kitab suci Tripitaka.
sumber: wikimedia.org • Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam
dua aliran, yaitu Hinayana (kendaraan kecil) dan
Mahayana (kendaraan besar).
Terbentuknya perdagangan “internasional” zaman kuno

 Kepulauan Nusantara
terletak dalam jalur
perdagangan antara dua
pusat perdagangan
“internasional” zaman kuno,
yaitu India dan Tiongkok.
➁  Selat Malaka menjadi
gerbang utama yang
menghubungkan pedagang-

Sumber: wikimedia.org
pedagang Tiongkok dan India
yang berlayar melalui
bandar-bandar penting di
sekitar wilayah tersebut.
 Komoditas penting yang
diperdagangkan ketika itu
adalah rempah-rempah, Penyebaran awal
seperti kayu manis, Buddhisme
cengkih, dan pala.
(500–600-an M)
maritim
Ⓐ Lautan di sekitar
 Kata maritim berasal dari bahasa Latin, yaitu dan di antara
maritimus/mare yang artinya ‘laut’. pulau-pulau
 Dalam Oxford Advanced Learner’s for Dictionaries, Indonesia tidak
kata maritim diartikan sebagai ‘connecting to sea or pernah menjadi
ships; (formal) near the sea’, artinya ‘yang penghalang,
menghubungkan laut atau dekat dengan laut’. bahkan menjadi
faktor pemersatu.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim
memiliki arti ‘berkenaan dengan laut; berhubungan
dengan pelayaran dan perdagangan di laut’.

Dua relief perahu yang ada di Candi Borobudur.


Sumber-Sumber Kedatangan Agama
Hindu–Buddha di Indonesia

Sumber dari Dalam Negeri

Sumber sejarah yang berasal dari berbagai


daerah di wilayah Kepulauan Indonesia

Prasasti Canggal
peninggalan
Kerajaan
Prasasti Ciaruteun Mataram Kuno
Yupa peninggalan peninggalan Kerajaan
Kerajaan Kutai Tarumanegara
Sumber dari Luar Negeri

Tiongkok Arab

• Kronik-kronik • Catatan saudagar


Tiongkok Arab
• Catatan Fa-Hsien • Buku karya Raihan
• Catatan perjalanan Al-Beruni
I-Tsing

• Kronik Vietnam dari


abad VIII Masehi • Tulisan karya
• catatan dari Champa Claudius Ptolomeus
pada abad VIII
Masehi

Vietnam Yunani
Secara vertikal banguna candi dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki,
tubuh candi dan Atap Candi. Ketiga bagian itu melambangkan tiga
tingkatan dunia yaitu Bhurloka, Bhuwarloka, dan Swarloka.
Kaki candi melambangkan bhurloka yaitu dunia bawah, tempat
kehidupan manusia. Dibagian kaki candi, dibagian tengah, terdapat
sumuran untuk menempatkan peripih yaitu kepingan-kepingan
logam, batu mulia, dan biji-bijian, yang ditempatkan dalam wadah
tertentu dan menjadi media para dewa untuk merasukkan zat inti
kedewannya.
Tubuh candi melambangkan bhurwarloka yaitu dunia tengah,
tempat kehidupan manusia yang sudah disucikan. Pada tubuh candi,
diatas sumuran yang berisi peripih, ditempatkan arca dewa atau
objek pemujaan lainnya.
Atap candi melambangkan swarloka yaitu dunia atas, tempat
kehidupan para dewa. 
Jalur Masuk Agama
Hindu–Buddha

 Rute jalur sutra


utara: India  Tibet  Mengikuti
terus ke utara rombongan kapal
Tiongkok  Korea pedagang yang
 Jepang biasa berlayar di
 Rute jalur sutra jalur India–Tiongkok
selatan: India Utara  Rute: India 
 Bangladesh  Myanmar 
Myanmar  Thailand Thailand,
 Semenanjung Semenanjung
Malaya  Indonesia Malaya  Indonesia

Jalur Darat/Jalur Sutra


Jalur Laut
(Silk Road)
1. IBUKOTA KERAJAAN SUNDA (PAKUAN PADJADJARAN)
2. IBUKOTA KERAJAAN GALUH (KAWALI)
3. GALUNGGUNG
4. IBUKOTA MATARAM KUNO (POH PITU/MATARAM)
5. IBUKOTA KERAJAAN KADIRI (DAHA)
6. IBUKOTA KERAJAAN MAJAPAHIT (TROWULAN)
7. TUMAPEL
Kerajaan Kutai Kutai (Kutai Martadipura) merupakan salah
satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
(Abad IV–IX Masehi)
Berdiri sekitar abad V, kerajaan ini berlokasi
di daerah Kutai, Kalimantan Timur.

Kudungga Raja Pertama

Aswawarman Wangsakerta

Mulawarman Puncak Kejayaan

Tujuh buah Yupa menjadi bukti


keberadaan Kerajaan Kutai

Di Kerajaan Kutai, agama Hindu Syiwa berkembang menjadi agama resmi kerajaan.
Perkembangan tersebut dibuktikan dengan adanya tempat suci bernama Waprakeswara.
Kebudayaan Hindu di Kerajaan Kutai juga mengalami proses akulturasi dengan kebudayaan
lokal yang terlihat dari keberadaan Yupa pada setiap upacara kurban. Raja Mulawarman
melakukan upacara pengurbanan dan memberikan hadiah/sedekah kepada para brahmana
sejumlah 20.000 ekor sapi.
Kerajaan Tarumanegara

(Abad IV–VI Masehi) Ciaruteun


Kebon Kopi
Prasasti
Jambu

Sumber Tugu
Pasir Awi
Muara Cianten Pada prasasti Ciaruteun
terdapat jejak telapak
Lebak
kaki Raja Purnawarman
Berita Tiongkok Fa Hien yang melambangkan
penjelmaan Dewa Wisnu.
Berdasarkan prasasti
Ciaruteun, Raja
Purnawarman berhasil
membawa Tarumanegara
ke puncak kejayaan.
Kerajaan Tarumanagara
Prasasti Tugu Gambar tapak kaki gajah,
yang disamakan dengan
gajah Airawata, atau gajah
kendaraan Dewa Wisnu.

Prasasti Kebon Kopi


Prasasti Tugu menyebutkan tentang pembangunan
saluran air yang panjangnya 6.112 tombak (setara
dengan 11 km) yang diberi nama Gomati. Wilayah
kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat,
yaitu membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, hingga
Cirebon.

Kerajaan ini diperkirakan ada Nama-nama rajanya, antara lain Purnawarman dan
sejak abad V, sezaman dengan Sri Maharaja Linggawarman (666–669 M)
Kerajaan Kutai.
Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh )
Kerajaan Sunda (abad VII–XVI)
wilayahnya meliputi Provinsi Banten,
Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa
Tengah sekarang.
Pakuan Pajajaran atau Pakuan
(Pakwan)/Pajajaran adalah pusat
pemerintahan Kerajaan Sunda.
Nama-nama rajanya, antara lain
Maharaja Sri Jayabhupati, Rahyang
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Niskala Wastukencana, dan Prabu
Ratu Dewata.

Menurut Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada


tahun 669 (591 Saka)—sebelumnya wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan
Tarumanagara. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa
sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat
Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan Dgn
berdirinya Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda.
Sepeninggal Tarusbawa, Sanjaya (menantu Tarusbawa) menyatukan kembali
Sunda dan Galuh.
Dalam Prasasti Sang Hyang Tapak, disebutkan seorang Prasasti Sang
raja bernama Maharaja Sri Jayabhupati dan berkuasa di Hyang Tapak.
Prahajyan Sunda.
Prabu Niskala Wastu Kancana adalah seorang raja Kerajaan
Sunda-Galuh (disebut juga Kerajaan Pajajaran) yang hidup pada
kurun waktu 1348-1475. Beliau lahir, berkuasa, dan wafat di
Kawali, ibukota Kerajaan Sunda-Galuh pada waktu itu, yang
berada di kawasan Kabupaten Ciamis. (Ibukota Kerajaan Sunda-
Galuh dari waktu ke waktu sering berpindah-pindah, bolak- sumber: wikimedia.org

balik antara di bagian timur atau bagian barat). Ayahnya Candi Cangkuang (peninggalan Kerajaan
bernama Prabu Maharaja Linggabuana (gugur di Bubat pada Sunda berada di Garut, Jawa Barat.)

tahun 1357 saat Wastu Kancana berusia 9 tahun, termuat


dalam Kitab Pararaton penyebabnya dikarenakan Sri Baduga
menolak menyerahkan Dyah Pitaloka sebagai tanda takluk
kepada Majapahit). Ibunya bernama Dewi Lara Linsing.
Kakaknya, Puteri Dyah Pitaloka Citraresmi, ikut gugur di Bubat.
Beliau satu-satunya ahli waris Kerajaan Sunda-Galuh yang
hidup karena kega kakaknya meninggal. Pemerintahan
kemudian diwakili sementara oleh pamannya, Mangkubumi
Suradipa atau Prabu Bunisora.
Prabu Lingga Buana nama lain: (Prabu Ragamulya
Luhurprabawa / Prabu Maharaja / Prabu Wangi /
Raja Sunda Galuh Kawali / Sang Mokteng Ing Bubat)
 Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun
1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan
Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu
pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara
(Tangerang), Kalapa (Sunda Kalapa), dan Cimanuk.

 Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan


dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527,
Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas
Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana
Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibukota atau pakuan
(berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian
pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten

Nama Sri Baduga kemudian


dijadikan sebagai museum di
Bandung.Nama Sri Baduga
terdapat dalam Prasasti
Batutulis yang secara lengkap
tertulis SRI BADUGA
MAHARAJA RATU HAJI I
PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU
DEWATA.
Kerajaan Melayu Lokasi pusat Kerajaan Melayu diperkirakan
berada di dekat sekitar Jambi (Chan-pei),
persisnya di tepi Sungai Batanghari.

Berita dalam sejarah Dinasti Tang (618–906 M)


mencatat tentang datangnya utusan dari Mo-lo-
yeu pada 644 M dalam rangka hubungan dagang.
sumber: Gunawan Kartapranata/ikimedia.org

Sekitar tahun 692 M, kerajaan ini ditaklukkan


Sriwijaya. Namun, sekitar tahun 1275, kerajaan ini
pulih kembali.
Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan
pada masa pemerintahan Adityawarman,
Menurut kitab Nagarakertagama, Raja Kertanagara
dari Singasari melancarkan Ekspedisi Pamalayu.
Ekspedisi tersebut diikuti pengiriman Arca
Amoghapasa pada tahun 1286 sebagai hadiah
kepada Maharaja Melayu Srimat Tribhuwanaraja
Arca Amoghapasa Mauli Warmadewa.

Ekspedisi Pamalayu dimaksudkan untuk menjalin


persahabatan serta menggalang kekuatan militer bersama
untuk membendung kemungkinan serangan dari bangsa
Mongol (di bawah Kubilai Khan).
Kerajaan Mataram Kuno
(Abad VIII–X Masehi)
Peta Kerajaan
 Wilayahnya diperkirakan berada Terdapat empat raja Mataram yang Mataram Kuno
di pedalaman Jawa Tengah memerintah lebih dari 20 tahun, periode Jawa Tengah
meliputi Magelang, Muntilan, yaitu Raja Sanjaya (24 tahun), Rakai
Panangkaran (38 tahun), Rakai
dan Jawa Timur
Sleman, dan Yogyakarta.
Warak (24 tahun), dan Rakai beserta wilayah
 Eksistensi kerajaan berlangsung
Kayuwangi (30 tahun). kekuasaannya.
selama 196 tahun (731–928 M).

 Pada abad X, kerajaan ini
dipindahkan oleh Mpu Sindok ke
Jawa Timur karena wilayah
kerajaan hancur terkena
bencana alam.

Kerajaan Mataram Kuno/


Hindu atau Kerajaan Medang
periode Jawa Tengah adalah
kelanjutan dari Kerajaan
Kalingga di Jawa Tengah
sekitar abad VIII.
Kerajaan Mataram Kuno Berdasarkan Prasasti
Canggal (732 M) dan
(Abad VIII–X Masehi)
Prasasti Mantyasih,
pendiri Dinasti Sanjaya
Dinasti
(Hindu) adalah Sanjaya,
anak dari Sannaha, cucu
Sanjaya Syailendra Ratu Sima dari Kerajaan
(Hindu) (Buddha) Kalingga dan
Sena/Sanna/Bratasenawa
, raja ketiga Galuh.
Rakai Pikatan + Pramodhawardani
(832 Masehi)
Keberadaan dua dinasti yang
berbeda agama menunjukkan
Sepeninggal Raja Samaragrawira, masyarakat Mataram Kuno
terjadi konflik antara menjunjung tinggi toleransi. Selain
Pramodawardhani-Rakai Pikatan itu, masyarakat Mataram Kuno
dan Balaputradewa. memiliki kebudayaan yang bernilai
sangat tinggi. Tingginya kebudayaan
Mataram kemudian dikuasai Rakai itu dibuktikan dengan banyaknya
Pikatan (Dinasti Sanjaya). Di bawah peninggalan berupa prasasti dan
pemerintahannya, kekuasaan Mataram candi. Candi di Mataram Kuno pun
meluas sampai meliputi seluruh Jawa memiliki dua corak, yaitu Hindu dan
Tengah dan Jawa Timur. Buddha.
Pengganti Sanjaya adalah Rakai
Panangkaran. Kuat dugaan pada
masa pemerintahannya, Dinasti
Syailendra (Buddha) dari Kerajaan
Sriwijaya menguasai Mataram.

Relief di Candi Borobudur

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org


dominasinya mengisahkan perjalanan
hidup Sidharta Gautama dari Kerajaan
Kapilawastu dalam mencari tataran
spiritual tertinggi untuk mendapatkan
penerangan agung.
Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi
yang terdapat pada candi Borobudur.

Penguasa terakhir Kerajaan Mataram Kuno


adalah Mpu Sendok. Ia memindahkan pusat
pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Mengapa demikian?
 Pusat kerajaan mengalami
kehancuran akibat letusan Gunung
Merapi
 Ancaman dari Kerajaan Sriwijaya
Beberapa Peninggalan
Kerajaan :

sumber: wikimedia.org
• Candi Prambanan atau
Candi Roro Jonggrang
adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia
yang dibangun pada abad
ke-9 masehi.

• Pembangunan candi ini


dimulai oleh Rakai Pikatan
sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan
Candi Sewu.
• Pada pertengahan abad VIII, • Borobudur terletak di
Jawa Tengah berada di bawah Borobudur, Magelang, Jawa
kekuasaan raja-raja Dinasti Tengah, Indonesia.
Syailendra yang merupakan
penganut Buddha.
• Mereka membangun berbagai
sumber: wikimedia.org

monumen Buddha di Jawa,


seperti Candi Borobudur.
Monumen ini selesai dibangun
awal abad IX.

Bangunan berbentuk “stupa”


seperti yang terdapat di
Borobudur di Jawa Tengah, berada
juga di Jawa Timur bernama
Stupa/ candi Sumberawan
(peninggalan Kerajaan Singasari)
Berdasarkan salah satu prasasti
yang ditemukan di Situs Ratu Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-
Boko, Kawasan Situs Ratu Boko 8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai
merupakan kawasan peninggalan Panangkaran. Rakai Panangkaran (746 784)
sejarah yang bercorak Hindu dan adalah raja yang termahsyur dari kerajaan
Buddha yang dibangun sekitar Mataram Kuno.
abad VIII–IX M. Di dalam candi utama ini, para ahli meyakini
Unsur Hindu dapat ditunjukkan di terdapat arca Bodhisattwa Manjusri atau Buddha
antaranya melalui yoni, tiga miniatur dari bahan perunggu yang tingginya mencapai
candi, arca Ganesa, dan Durga, empat meter. Akan tetapi, kini arca itu telah hilang,
sedangkan unsur Buddha terlihat mungkin telah dijarah untuk mengambil logamnya
dari adanya temuan arca Buddha, sejak berabad-abad lalu.
reruntuhan stupa, dan stupika

sumber: dokumen penerbit


Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan bercorak Hindu ini
merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Mataram. Pada abad X, kerajaan ini
dipindahkan oleh Mpu Sindok ke
Jawa Timur.
Menurut para ahli, pemindahan
Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa
Timur disebabkan terjadinya letusan
Gunung Merapi. Faktor lain adalah
adanya konflik perebutan takhta di
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
dalam istana.
Ibu kota Kerajaan Medang, yakni Watugaluh, sekarang sebuah desa di dekat
Jombang di tepi aliran Sungai Brantas.
Mpu Sindok adalah pendiri dinasti baru bernama
Dinasti Isyana. Ia naik takhta pada tahun 929 M

Penguasa Medang setelah Mpu Sindok adalah


(berturut-turut), yaitu Sri Isyanatunggawijaya, Sri
Makutawangsawardhana, Dharmawangsa (punya
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
saudari bernama Mahendradatta), dan Airlangga.

Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta


pada tahun 1019 M dan membangun pusat kerajaan di
Kahuripan, Sidoarjo.
Patung Airlangga yang Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan
didewakan berupa Dewa pengaruhnya. Pada tahun 1037, semua wilayah Kerajaan
Wisnu mengendarai Medang tunduk kepada Airlangga.
Garuda.
Selama masa pemerintahannya, karya-karya sastra
berkembang, contohnya kitab Arjunawiwaha yang
ditulis Mpu Kanwa pada 1035 M. Kakawin ini berisi
gubahan dari Wanaparwa, sebuah episode dalam Kitab
Mahabharata yang menceritakan tentang kisah
peperangan Pandawa dengan Kurawa.

Airlangga membagi dua kerajaannya kepada dua


putranya: Kerajaan Jenggala kepada Mapanji
Garasakan.
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org

Airlangga memerintahkan Mpu Bharada membagi dua


kerajaannya kepada dua putranya: Kerajaan Jenggala
kepada Mapanji Garasakan dengan ibu kota Kahuripan,
Patung Airlangga yang
dan Kerajaan Panjalu atau Kediri kepada Sri
didewakan berupa Dewa
Wisnu mengendarai Samarawijaya dengan ibu kota di Daha.
Garuda.
Kerajaan Kediri
(Abad XI–XII Masehi)

Sumber:  Prasasti Banjaran Jayabaya (1137–1157 M)

 Kitab Bharatayuda  Menandai masa kejayaan


Kerajaan Kediri. (bidang
 Berita Tiongkok Kehidupan politik, ekonomi,
sosial dan budaya )
 Wilayah kekuasaan meliputi
Kertajaya (1190–1222 M) seluruh bekas wilayah Kerajaan
Medang Kamulan.
 Dilanda ketidakstabilan.  Berhasil menguasai kembali
 Mengurangi hak-hak kaum brahmana. Jenggala (Panjalu Jayati).
 Dikalahkan dan terbunuh oleh pasukan  Struktur pemerintahan
Ken Arok tahun 1222M Kerajaan Kediri sudah teratur.
 Menandai berakhirnya kekuasaan  Berdasarkan kedudukannya
Kerajaan Kediri. dalam pemerintahan,
 Dikemudian hari lahir dari keturunan masyarakat Kediri dibedakan
Kertajaya yaitu Jayakatwang (Adipati menjadi tiga golongan.
Kediri masa Kertanegara di Singosari)  Muncul pujangga-pujangga
yg akan membalas dendam dgn keraton yang menghasilkan
pemberontakan banyak karya sastra.
Kerajaan Singasari(Abad XIII Masehi)

Ken Arok Pendiri Singasari

Tunggul Ametung dikisahkan dalam Pararaton adalah akuwu


Tumapel saat di bawah pemerintahan Kertajaya pada tahun 1185
Kertanegara - 1222. Saat itu jabatan akuwu barangkali seperti bupati atau
camat di masa sekarang
Menandai puncak kejayaan sekaligus keruntuhan Kerajaan Singasari. Puncak kejayaan
ditandai dengan keberhasilan memperluas wilayah hingga ke beberapa daerah seperti Bali,
Kalimantan Barat, Maluku, Sunda, dan Pahang. Adapun keruntuhan Singasari tidak dapat
dilepaskan dari internal (Pemberontakan Adipati Kediri Jayakatwang) & eksternal (serangan
pasukan Mongol)
 Letak kerajaan Singasari wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari.
menurut kakawin
Nagarakretagama di sebelah
timur Gunung Kawi (Ibu Kota
Kutaraja), rentang waktu masa
pemerintahan sekitar 70
tahun.
 Kerajaan ini berkembang
menjadi kerajaan yang bersifat
ekspansif ketika diperintah
oleh raja terakhir Singasari
yang bernama Kertanagara
(1268–1292 M).
Sumber: wikimedia.org

ISTILAH:
1. Cakrawala Mandala Dwipantara adalah sebuah pemahaman politik untuk menyatukan
seluruh Nusantara yang terpisah oleh laut atau maritim di bawah satu kekuasaan.
(Singhasari)
2. Mitreka Satata adalah selalu bersahabat atau bersahabat yang sederajat. (Majapahit)
3. mangilala drwya haji adalah para penarik pajak, yang didasarkan pada anti kata mangilala
drwya haji (= mengambil milik raja). (Mataram Kuno)
Wangsa
Kerajaan Majapahit
(Abad XIII–XVI Masehi)

Kerajaan Majapahit mengakui agama Perkembangan seni budaya mendapat


Hindu dan Buddha sebagai agama resmi perhatian dari pemerintah Kerajaan
kerajaan. Meskipun demikian, pemerintah Majapahit. Salah satu aspek budaya yang
Majapahit tetap menunjukkan sikap berkembang pesat adalah kesastraan.
toleransi terhadap perkembangan agama Karya sastra yang berkembang di Kerajaan
lain. Bahkan, pada masa akhir Majapahit antara lain kitab
pemerintahan Hayam Wuruk agama Islam Nagarakertagama, Sutasoma, Arjuna
sudah mulai berkembang di Kerajaan Wijaya, Panjiwijayakrama, Usana Jawa,
Majapahit. Pararaton, Ranggalawe, Sorandakan, dan
Sundayana.

Banyaknya candi peninggalan


Majapahit menunjukkan seni
bangunan di Kerajaan Majapahit
juga mengalami perkembangan
pesat.
Beberapa candi
peninggalan Majapahit.
Ⓑ Majapahit merupakan negara agraris (pertanian), tetapi
ada beberapa faktor internal dan eksternal yang
mendorong Majapahit menjadi negara maritim:

a. Faktor internal b. Faktor eksternal


 Majapahit melanjutkan  Meningkatnya jaringan
politik dwipantara, internasional.
kemudian diperbarui  Meningkatnya perdagangan di
dengan Sumpah Palapa laut yang didukung oleh
Gajah Mada. adanya pelabuhan
 Memiliki pejabat tinggi perdagangan dari kerajaan-
yang mempunyai kerajaan di sekitar Asia
Sumber: wikimedia.org

kemampuan dan dapat Tenggara.


mendukung aktivitas  Semakin ramai dikunjungi oleh
kemaritiman. kapal-kapal dagang dari luar
Nusantara yang berlabuh di
bandar milik Majapahit.
Pendharmaan Raden
Wijaya di Candi
Simping, Malang,
Jawa Timur.
Pemerintahan Jayanegara & naik tahtanya Gajah Mada

 Lahir pada 1294, Jayanegara adalah putra dari Raden Wijaya, pendiri Kerajaan
Majapahit. Menurut Negarakertagama, Raden Wijaya menikahi empat putri
Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Empat istrinya adalah
Tribhuwaneswari sebagai permaisuri, dan Narendraduhita, Jayendradewi, serta
Gayatri sebagai selirnya. Selain itu, Raden Wijaya juga mempunyai selir
bernama Dara Petak atau Indreswari, putri dari Kerajaan Melayu. Kedatangan
Dara Petak ke Jawa Timur tidak lepas dari Ekspedisi Pamalayu yang
dilancarkan oleh Raja Kertanegara. Dari Dara Petak inilah lahir seorang putra
Ilustrasi Raja Jayanegara, penguasa kedua yang kemudian diberi nama Jayanegara.
Kerajaan Majapahit yang memerintah
antara 1309-1328.

Jayanegara naik takhta pada 1309, setelah kematian Raden Wijaya. Pada masa pemerintahannya terjadi
berbagai pemberontakan yang merupakan kelanjutan dari pergolakan beberapa sahabat ayahnya. Seperti
contohnya Pemberontakan Gajah Biru (1314), Pemberontakan Nambi (1316), Pemberontakan Semi
(1318), dan Pemberontakan Kuti (1319). Nyawa Raja Jayanegara nyaris tidak selamat ketika
Pemberontakan Kuti meletus, karena ibu kota kerajaan berhasil dikuasai. Beruntung, Gajah Mada yang
kala itu masih menjadi bekel (panglima) Bayangkara, segera menyembunyikan raja dan menyusun strategi
untuk menumpas pemberontakan.
 Dalam Kitab Pararaton disebutkan bahwa pemberontakan Ranggalawe merupakan perlawanan
pertama yang terjadi di Kerajaan Majapahit pada tahun 1295. Peristiwa terjadi setelah Raden Wijaya
meninggal dunia. Sementara Kitab Negarakertagama menyebutkan Raden Wijaya meninggal pada
tahun 1309.
 Pemberontakan Lembu Sora terjadi pada 1300 atau lima tahun setelah pemberontakan Ranggalawe,
yang tidak lain adalah keponakannya sendiri. Dia membunuh kebo anabrang kemudian di fitnah
Mahapatih dan akhirnya diserang pasukan Majapahit. Sora tewas Bersama sahabatnya Juru Demung
& Gajah Biru.
Ⓑ Gajah Mada
 Peran sentral Gajah Mada di Majapahit semakin menguat, ketika pada
1336 M diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit,
didasarkan jasanya berhasil memadamkan pemberontakan di daerah
Sadeng pada 1331 M.
Mengutip jurnal Suluk yang bertajuk "Sejarah Peristiwa Sumpah Palapa
Dalam Kitab Pararaton" karya Dwi Susanto dan kawan-kawan dituliskan
bahwa Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa setelah pelantikannya.
Arca Brajanata sebagai perwujudan
Gajah Mada. Namun, Museum Sumpah Amukti Palapa merupakan manifestasi program politik Gajah
Nasional menamainya Kertala (nomor Mada terhadap Majapahit agar dapat menyatukan Nusantara, yang
inventaris 310d) dari Gunung
Penanggungan berbunyi: "Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah
ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring
Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti Palapa." Sumpah
yang diucapkan saat pelantikan Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit
di hadapan Ratu Tribhuana Wijayatunggadewi itu bermakna: "Jika telah
menyatukan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.“
Ini bermakna: Gajah Mada bertekad ingin mempersatukan Nusantara
di bawah panji Majapahit.
Beberapa pakar mencoba menjelaskan makna Sumpah Palapa ini. Seperti
Munandar (2010) menyebutkan amukti palapa berarti “memakan buah
palapa”.

Lokasi Kerajaan Majapahit dan wilayah
kekuasaannya

 Kerajaan Majapahit
(1293–1500) berpusat
di Trowulan sekarang,
10 km sebelah barat
daya Kota Mojokerto,
Jawa Timur.
 berdirinya Kerajaan
Majapahit = hari

Sumber: wikimedia.org
penobatan Raden
Wijaya (Raja pendiri
kerj) sebagai raja
(1293–1309M), yaitu
10 November 1293.

Keterangan tentang Perang Bubat 1357 (Pasundan Bubat) diperoleh dari prasasti
Batutulis. Cerita tentang peristiwa tersebut terdapat dalam Kidung
Sundayana(Perjalanan Urang Sunda, Di Bali di kenal dengan nama
Geguritan Sunda, yang berasal dari Bali) dan Kitab Pararaton. Tragedi Bubat
dikisahkan pula di dalam beberapa sumber, seperti Kidung Sunda (bentuk syair);
Carita Parahyangan; dan Pustaka Nusantara.

Lokasi Kerajaan Majapahit dan wilayah
kekuasaannya
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan Mpu Tantular (dalam
kakawin Sutasoma). Karya ini berisikan: kehidupan sang Pangeran Sutasoma yang
dimana dalam setiap bait yang dituliskannya juga mengajarkan tentang nilai-nilai
kehidupan seperti toleransi beragama, terlebih antara Buddha dan Hindu.
Rwaneka dhatu winuwus Bait tersebut menceritakan: perbedaan yang terjadi
Buddha Wiswa antara Buddha dan Siwa bukanlah sebuah halangan
Bhinnêki rakwa ring apan kena untuk tetap saling mengasihi. Sedangkan kebenaran
parwanosen Buddha dan Siwa adalah tunggal.
Mangka ng Jinatwa kalawan Maka jika diartikan muncul makna "Bhinneka"
Siwatatwa tunggal bermakna ragam dan ika bermakna satu, digabungkan
Bhinnêka tunggal ika tan hana maknanya: meskipun berbeda-beda namun tetap
dharma mangrwa satu.
Adapun keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan factor:
1. Kematian Hayam Wuruk & Tidak ada penerus yang cakap (tdk ada kaderisasi)
2. perebutan tahta Bhre Wirabhumi (anak selir Hayam Wuruk) dgn Wikramawardhana
(menantu Hayam Wuruk), kemudianTercetusnya Perang Paregreg 1404-1406 M
3. Lepasnya kerajaan2 vasal/bawahan di seberang Luar Pulau
4. Pengaruh Dinasti Ming (Ekspedisi Laksamana Cheng Ho, Jenderal Muslim dr dinasti
Ming)
5. Bangkitnya Kerajaan Islam Malaka & Demak, mendominasi perdagangan
Warisan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha
Ⓒ dalam Kehidupan Masa Kini

 Candi dan bangunan peribadatan menjad aset bagi kegiatan pariwisata di


Indonesia.
 Wilayah Majapahit juga dijadikan acuan untuk menyebut batas politik negara
Republik Indonesia.
 Bendera kebangsaan Indonesia, berasal dari warna panji-panji Kerajaan
Majapahit seperti yang tertulis dalam kitab Nagarakretagama.
 Semboyan nasional tentang persatuan dan kesatuan bangsa “ Bhinneka
Tunggal Ika” dikutip dari kitab kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular.
 Perang saudara yang disebut sebagai perang paregreg terjadi tahun 1401-
1406 dimenangkan oleh pihak Wikramawardhana dengan terbunuhnya Bhre
Wirabhumi oleh panglima Majapahit, Raden Gajah.
Berikut ini pembagian susunan pemerintahan Majapahit:
1. Rakryan Mahamantri Katrini (diisi oleh para putra raja)
2. Rakryan Mantri ri Pakira-Kiran (para menteri yang ikut andil membuat
kebijakan pemerintahan)
3. Dharmmadhyaksa (para pejabat terkait hukum keagamaan)
4. Dharmma-upapatti (pemangku keagamaan)
5. Bhattara Saptaprabhu (dewan pertimbangan kerajaan)
Hierarki mahamantri pemerintahan di Jawa:
Raka I Mahamantri (Raka I Mapatih): Hino, Halu, Sirikan, Dan Wka
Pada awal abad ke-8 hingga awal abad ke-10 di Jawa Tengah dikenal empat
gelar yang disimpan setelah gelar rakai mahamantri, yaitu hino, halu, sirikan,
dan wka. Walau prasasti-prasasti tidak menyebutkan secara rinci tingkatan
kepangkatan keempat jabatan ini. Namun kemungkinan besar raka i
mahamantri hino menduduki hierarki tertinggi, tecermin dari penggunaan
gelar tersebut ketika orang bersangkutan kemudian menyandang gelar raja.
Yang pasti, gelar-gelar hino, halu, sirikan, dan wka tidaknya melukiskan tempat
lungguh atau tempat asal pemiliknya, melainkan menggambarkan tingkatan
jabatan dalam sistem pemerintahan.
Sejumlah prasasti semasa Pu Sindok memperlihatkan bahwa raja
bersangkutan tetap menggunakan gelar hino di samping nama diri dan nama
abhiseka atau anumertanya dan mengundang tasfiran bahwa pemilik gelar i
hino adalah putra mahkota.
Kerajaan Bali
(Abad IX–XI Masehi)

• Kejayaan bagi Kerajaan Bali baru dapat diraih pada masa kepemimpinan Raja Sri Dharma Udayana 1049-
1077M. Pada masa kepemimpinannya, pengaruh kebudayaan Jawa di Bali semakin berkembang karena
pernikahannya dengan Gunapriya Dharmapatni, putri dari Raja Makutawangsawardhana di Jawa Timur.
Pengaruh kebudayaan Jawa ini antara lain penulisan prasasti dengan bahasa Jawa Kuno dan pembentukan
dewan penasihat kerajaan selayaknya sistem di kerajaan-kerajaan Jawa.
• Raja Udayana memiliki tiga orang anak, yaitu Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Airlangga tidak
meneruskan takhta karena ia menjadi menantu dari Raja Dharmawangsa dari Kerajaan Medang Kamulan.
Marakata pun naik takhta. Setelah kepemimpinannya berakhir, ia digantikan oleh Anak Wungsu.
• Pada akhirnya, Kerajaan Bali mengalami keruntuhan setelah dikuasai oleh Kerajaan Majapahit yang dipimpin
oleh Gajah Mada. Setelah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit, muncul golongan baru di tengah
masyarakat yang disebut Wong Majapahit.
• Kehidupan ekonomi masyarakat berpusat dengan kegiatan ekonomi di sektor pertanian. Kehidupan
masyarakat sangat erat dengan bercocok tanam, dengan istilah yang digunakan mulai dari kebwun (kebun),
gaga (ladang), hingga kasuwakan (irigasi).

• Tidak hanya bertani, sebagian masyarakat juga menjadi pande (pengrajin perhiasan, senjata, dll), undagi
(pemahat/pelukis), serta pedagang yang melakukan perdagangan antar pulau.

• Dalam bidang kesenian, masyarakat juga memiliki sebuah tradisi bernama Mabasan, sebuah tradisi
membaca karya sastra Jawa Kuno.
Kerajaan Bali
(Abad IX–XI Masehi)

Prasasti Belanjong
Sumber Prasasti Panempahan
Prasasti Malatgede

Beberapa Raja Penting

Anak Wungsu Jayapangus Udayana


 Raja terbesar dari  Meninggalkan  Kesenian
Dinasti banyak prasasti masyarakat
Warmadewa  Wilayah kerajaan Buleleng mengalami
 Berhasil menjaga meliputi semua perkembangan
kestabilan kerajaan Pulau Bali pesat.

Masyarakat Bali/Buleleng menganut agama Hindu Syiwa. Meskipun


demikian, tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat
Buleleng. Kondisi ini dibuktikan dengan penemuan beberapa bangunan
pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura Hindu.
Kerajaan Gelgel

• Meski awalnya berada di bawah kekuasaan Majapahit, kerajaan yang


didirikan pada abad ke-14 ini berkembang pesat hingga berhasil
memegang hegemoni di Bali. Pada masa jayanya, wilayah kekuasaan
Kerajaan Gelgel meliputi Pulau Bali, Lombok, Blambangan, hingga
Pasuruan. Riwayat kerajaan ini berakhir pada abad ke-17, setelah terjadi
pemberontakan oleh patihnya yang bernama I Gusti Agung Maruti.
• Menurut Babad Dalem, Bali jatuh dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit
pada 1343. Setelah itu, Sri Kresna Kepakisan, keturunan seorang
brahmana dari Kediri, diangkat sebagai penguasa Bali yang berkedudukan
di Samprangan, Gianyar. Namun, Dalem Hile yang menggantikan Sri Kresna
Kepakisan ternyata bukan pemimpin yang cakap.
• Para menteri kemudian meminta adik raja, Ida I Dewa Ketut Angulesir
untuk mendirikan pusat pemerintahan baru di Gelgel. Sejak itu, Kerajaan
Gelgel resmi berdiri pada 1383, dengan Ida I Dewa Ketut Angulesir sebagai
raja pertama yang bergelar Dalem Ketut Smara Kapakisan (1383-1458).
Pada awal pemerintahannya, raja sempat menghadap ke Majapahit. Hal
ini disebutkan dalam Kitab Negarakertagama.
• Dalem Ketut Smara Kapakisan digantikan oleh putra mahkotanya yang
bergelar Dalem Waturenggong pada 1458. Ketika Dalem Waturenggong
(1458-1550) berkuasa, Kerajaan Majapahit runtuh. Dengan begitu, status
Kerajaan Gelgel bukan lagi sebagai negeri bawahan. Setelah itu, kerajaan
berhasil mencapai masa keemasan karena rajanya segera memperluas
wilayah kekuasaannya sampai ke Lombok, Sumbawa, dan sebagian Jawa
Timur.
• Setelah runtuhnya Kerajaan Gelgel, Bali terpecah menjadi kerajaan-
kerajaan kecil yang berdaulat, yaitu Badung, Bangli, Buleleng/Buliling ,
Gianyar, Karangasem, Klungkung, Mengwi, dan Tabanan.
• Kerajaan Karangasem adalah salah satu kerajaan Hindu yang berdiri pada
abad ke-17 di bahagian timur Pulau Bali. Pada masa kejayaannya, Kerajaan
Karangasem bahkan memiliki wilayah kekuasaan hingga Pulau Lombok.
Kemudian dengan kekuasan itu Kerajaan Karangasem menguasai dan
mempengaruhi masyarakat Suku Sasak atau masyarakat Lombok dalam
segi, ekonomi, politik dan sosial mahupun budayanya.
• ISTILAH:
 gaga adalah: padi yang ditanam di ladang
 matun adalah mengambil tanaman hama (rumput); membersihkan rumput di antara tanaman padi; menyiangi
gulma di sawah atau tegalan
 Jika ia terlahir di keluarga penempa besi, maka orang Bali ini bernama Pande.
 Bila di depan Wayan gelarnya Ida Bagus, ia tentu terlahir di keluarga Brahmana, Jika saja ia digelari Anak Agung,
maka ia lahir di keluarga bangsawan.
 Subak adalah sistem pengairan masyarakat Bali yang menyangkut hukum adat (Hukum Adat) dan mempunyai
ciri khas, yaitu sosial-pertanian-keagamaan dengan tekad dan semangat gotong royong dalam usaha
memperoleh air dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air dalam menghasilkan tanaman pangan terutama
padi dan palawija.
 istilah wanigrami untuk saudagar perempuan dan wanigrama untuk saudagar laki-laki. Hal tersebut menunjukan
adanya suatu bentuk kesetaraan yang berkembang pada masa tersebut (prasasti Dawan, dikeluarkan pada masa
pemerintahan Raja Anak Wungsu tahun 975 Saka)
Wilayah kerajaan
Buleleng (Bali sd
1900an)

FYI:
Penamaan berdasarkan urutan
kelahiran berikut dengan
variasinya dibagi menjadi
empat, yaitu: Wayan, Putu, dan
Gede (anak pertama); Made,
Nengah, dan Kadek atau Kade
(anak kedua); Nyoman atau
Komang (anak ketiga); dan
Ketut (anak keempat).
BALI SEKARANG
Struktur Kerajaan Bali berdasarkan pada prasasti yang
dikeluarkan oleh Raja Udayana adalah sebagai berikut:
1. Raja berperan sebagai kepala pemerintahan, jabatan raja diwariskan secara
turun-temurun.
2. Badan penasihat raja disebut “pakirakiran i jro makabehan” yang
beertugas memberi nasihat dan pertimbangan kepada raja dalam
pengambilan keputusan penting. Badan ini terdiri dari beberapa
senapati dan beberapa pendeta agama Hindu (dang acarya) dan
Buddha (dang upadyaga).
3. Pegawai kerajaan membantu raja dalam bidang pemerintahan, penarikan
pajak, dan administrasi.
Kerajaan Kalingga/Holing
(Abad VI–VI Masehi)

Sumber  berita Tiongkok  I-Tsing

Tegas Adil
Ratu Sima
Keras Bijaksana

 Melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang bukan milik


mereka yang tercecer di jalan.
 Memberikan hukuman berat bagi yang melanggar.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kalingga menjadi pusat agama Buddha di


Jawa. Agama Buddha yang berkembang di Kalingga merupakan ajaran
Buddha Hinayana. Pada 664 Masehi seorang pendeta Buddha dari Tiongkok
bernama Hwi-ning berkunjung ke Kalingga untuk menerjemahkan sebuah
naskah terkenal agama Buddha Hinayana dari bahasa Sanskerta dalam
bahasa Tiongkok. Usaha Hwi-ning tersebut dibantu oleh seorang pendeta
Buddha dari Jawa bernama Janabadra.
Kerajaan Sriwijaya
(Abad VII–XII Masehi)

Kedukan Bukit
Sumber Talang Tuo
Telaga Batu
Prasasti
Kota Kapur
Ligor
Karang Berahi
Berita
Tiongkok I-Tsing

George Coedes menyatakan letak


Pada masa kejayaannya, Sriwijaya berkembang Kerajaan Sriwijaya berada di tepi
sebagai kerajaan maritim yang memiliki pengaruh Sungai Musi atau sekitar Bukit
luas. Kerajaan Sriwijaya juga menjadi pusat Siguntang dan Kota Palembang,
perkembangan agama dan kebudayaan Buddha Sumatra Selatan. Dari daerah ini
di Asia Tenggara. Kondisi ini tidak terlepas dari Kerajaan Sriwijaya berkembang
letak Sriwijaya yang strategis di jalur perdagangan menjadi kerajaan maritim terbesar di
internasional. Asia Tenggara.
• Beberapa faktor yang menurut Perkiraan letak pusat Kerajaan
sejarawan Kroom membuat Sriwijaya Sriwijaya dan wilayah
dapat berkembang dengan cepat, yaitu: kekuasaannya.
 Letak geografis pelabuhannya sangat cocok sebagai
tempat persinggahan dari kapal-kapal dagang
terutama yang datang dari Tiongkok dan India.
 Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan barter
yang dilakukan oleh para pedagang dari India dan
Tiongkok.
 Menjadi pusat perdagangan dari barang-barang

Sumber: Dokumen penerbit


Sumber: Dokumen penerbit
lokal yang akan dikirim ke Tiongkok dan India
didukung oleh adanya pemerintahan yang kuat.

Orang-orang Melayu
adalah pelaut unggul
bahkan petunjuk I-tsing dalam kitabnya yang ditulis tahun
perjalanannya 688-695 dengan judul Ta T’ang si-yu-kufa-kao sheng
digunakan oleh orang- chuan menyebutkan di Sriwijaya terdapat seribu orang
orang Portugis untuk biksu Buddha.
memetakan jalur laut.
Ibu kota Sriwijaya terletak di tepi air, rakyatnya terpencar di luar
kota atau tinggal di atas rakit-rakit yang beratapkan daun alang-
alang. Jika raja Sriwijaya keluar, ia menggunakan perahu dengan
Ⓑ dilindungi payung sutra dan iringan tentaranya yang membawa
tombak emas. Tentaranya sangat pandai dan tangkas dalam
peperangan, baik di air maupun di darat.

Beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya:


 Serangan Kerajaan Medang Kamulan, Jawa Timur, di bawah Raja
Dharmawangsa pada 990 M.
 Negara-negara yang pernah ditaklukkan satu per satu melepaskan diri dari
kekuasaan Sriwijaya, yang mengakibatkan kemunduran ekonomi dan
perdagangan.
 Terdesak oleh Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya
sampai Semenanjung Malaya.
 Serangan Majapahit pada 1477 M dan berhasil menaklukkan Sriwijaya.
Sejak itu, berakhirlah kekuasaan Sriwijaya.
”Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta.
Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada
masa yang akan datang.”
(Soekarno)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai