1. A 11. C 21. B
2. A 12. C 22. D
3. E 13. C 23. B
4. C 14. A 24. B
5. E 15. C 25. E
6. E 16. D 26. B
7. C 17. C 27. C
8. E 18. D 28. E
9. A 19. C 29. D
10. C 20. E 30. A
3. A asam sulfit
Pembahasan: H+ + SO3 2- → H2SO3
Gunakan aturan tata nama senyawa basa:
Kation logam utama + ion OH – 9. A
(hidroksida) Pembahasan:
Maka, Ca(OH)2 → Ca2+ + OH – Alumunium fosfat adalah nama senyawa
Kalsium hidroksida poliatomik karena terdapat ion fosfat dalam
senyawa tersebut. Gunakan reaksi ionisasi
4. D senyawa ion polatomik untuk membuat
Pembahasan: rumus kimianya.
Fe2O3 → Fe3+ + O2-(kali silang
reaksi ionisasi) Alumunium Fosfat
Besi (III) oksida Al 3+
+ PO4 3- → AlPO4
Maka nama yang sesuai mengikuti aturan (karena ion Al dan fosfat memiliki ion yang
senyawa ion biner logam golongan transisi, sama, maka harus disederhanakan)
yaitu besi (III) oksida
10. D
5. A Pembahasan:
Pembahasan: Senyawa yang tidak mengandung belerang:
Tembaga (II) bromida adalah nama a. Natrium sulfida:
senyawa sesuai aturan tata nama senyawa Na+ + S2- → Na2S
ion logam golongan transisi, maka:
Tembaga (II) bromida b. Kalsium sulfat
Cu2+ + Br – → CuBr2 Ca2+ + SO4 2- → CaSO4
(kali silang reaksi ionisasi)
c. Aluminium sulfit
6. B Al3+ + SO3 2- → Al2(SO3)3
Pembahasan:
Fe(NO3)2 adalah rumus kimia senyawa ion d. Kalsium silikat (Tidak ada unsur
poliatomik karena ada ion NO3 – dalam belerang)
senyawanya, maka untuk penamaan perlu Ca2+ + SiO3 2- → CaSiO3
dibuat reaksi ionisasinya,
Fe(NO3)2 → Fe2+ + NO3 – e. Barium sulfida
Besi (II) nitrat Ba2+ + S2- → BaS
Sesuai hasil reaksi ionisasi, maka nama
senyawa tersebut besi (II) nitrat 11. B
Pembahasan:
Mangan (IV) oksida adalah nama senyawa Besi (II) oksida
ion biner logam golongan transisi, maka Fe2+ + O2- → FeO
dibuat reaksi ionisasi: (kali silang reaksi ionisasi kemudian
Mangan (IV) oksida disederhanakan angkanya).
Mn4+ + O2- → Mn2O4 → MnO2
(kali silang reaksi ionisasi lalu Tembaga (I) oksida
disederhanakan angkanya) Cu+ + O2- → Cu2O
(kali silang reaksi ionisasi)
12. B
Pembahasan: 18. C
Barium hidroksida adalah nama senyawa Pembahasan:
basa, karena menghasilkan ion hidroksida a. SiCl4 = silikon tetraklorida
(OH –) dalam ionisasinya. b. N2O5 = dinitrogen pentaoksida
Barium hidroksida c. Cl2O = diklorin monoksida
Ba 2+
+ OH – → Ba(OH)2 d. SO3 = sulfur trioksida
e. PCl3 = fosfor triklorida
13. D
Pembahasan: 19. C
Ion K+ merupakan ion dari logam golongan Pembahasan:
utama a. Na2O = dinatrium monoksida
Ion SO4 2- merupakan ion poliatomik, maka (SALAH, seharusnya natrium oksida dari
reaksi ionisasi Na2O → Na+ + O2-)
K+ + SO4 2- → K2SO4 (kali silang reaksi
ionisasi) b. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat
(SALAH, seharusnya tembaga (II) nitrat
Kalium sulfat
dari reaksi ionisasi Cu(NO3)2 → Cu2+
+ NO3 –)
14. C
Pembahasan:
c. CaCO3 = kalsium karbonat
Ion Ca2+ merupakan ion logam golongan (BENAR, karena berdasarkan reaksi
utama ionisasi
Ion SO4 2- merupakan ion poliatomik, maka CaCO3 → Ca2+ + CO3 2-)
29. E
Pembahasan:
Timbal (II) nitrat merupakan senyawa ion
poliatomik karena adanya ion poliatomik
nitrat (NO3 –), maka gunakan reaksi
ionisasi.
Timbal (II) nitrat
Pb2+ + NO3 – → Pb(NO3)2
30. C
Pembahasan:
senyawa Fe2S3 merupakan senyawa ion
biner golongan transisi, maka gunakan
reaksi ionisasi.
Fe2S3 → Fe3+ + S2-
Besi (III) sulfida