PPKN
untuk SMA/MA Kelas X
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Pengantar
• Dalam menjalankan pemerintahannya, hubungan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah harus terjalin dengan baik dan harmonis. Tujuan yang terjalin tersebut untuk
kemakmuran rakyat.
• Hubungan Pemerintah Pusat dengan Daerah dapat dirunut dari alinea ketiga dan
keempat Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Alinea ketiga memuat pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan
alinea keempat memuat pernyataan bahwa setelah menyatakan kemerdekaan, yang
pertama kali dibentuk adalah Pemerintah Negara Indonesia yaitu Pemerintah
Nasional yang bertanggung jawab mengatur dan mengurus bangsa Indonesia. Lebih
lanjut dinyatakan bahwa tugas Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi
seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut memelihara ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
• Konsekuensi logis dari konsep negara kesatuan adalah kekuasaan
pemerintahan ada di tangan Pemerintah Pusat. Dianutnya kebijakan
desentralisasi, maka sebagian kekuasaan pemerintahan tersebut
diserahkan ke daerah dengan semangat otonomi yang seluas-
luasnya. Namun betapa pun luasnya otonomi yang diberikan ke daerah,
tanggung jawab akhir dari penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan
tetap ada di tangan Pemerintah Pusat.
• Kemudian Pasal 18 ayat (2) dan ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Pemerintahan
Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan
Pemerintahan menurut Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dan
diberikan otonomi yang seluas-luasnya.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387);
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
Hubungan Secara Administrasi
• Hubungan Struktural
Hubungan struktural adalah hubungan yang
berdasarkan pada tingkat dan jenjang yang ada
dalam pemerintahan. Pemerintah pusat adalah
penyelenggara urusan pemerintahan pada tingkat
nasional, sedangkan pemerintah daerah adalah
penyelenggara urusan pemerintahan pada daerah
masing–masing.
• Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-
masing pemerintahan, yang saling mempengaruhi dan saling bergantung satu sama
lain. Hubungan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah pada dasarnya
saling melengkapi satu sama lain.
• Hubungan tersebut, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan fungsi masing–masing
pemerintahannya. Visi misi kedua lembaga pemerintahan tersebut adalah untuk
melindungi dan memberi ruang kebebasan pada daerah untuk dapat mengelola dan
mengurus rumah tangganya sendiri, sesuai dengan kondisi dan kemampuan
daerahnya.
• Visi dan juga misi yang dimiliki oleh keduanya, baik di tingkatan lokal atau
bahkan nasional sendiri memiliki tujuan untuk dapat memberikan perlindungan
dan ruang untuk kebebasan kepada daerah
• Dalam hubungan fungsional, juga menyangkut atas segala pembagian tugas dan
juga kewenangan yang harus dijalankan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Asas hubungan Pemerintah
Pusat dan Daerah
• Asas desentralisasi : Asas ini adalah asas yang dilakukan untuk
penyerahan kewenangan dari pusat ke daerah. Selain itu juga memiliki
hubungan dengan penyerahan kekuasaan dari pusat menjadi daerah.
• Asas dekonsentrasi : merupakan pelimpahan dari sebagian urusan
pemerintahan yang ada dan juga sudah menjadi kewenangan yang dimiliki
oleh pemerintahan pusat kepada gubernur sebagai wakil untuk
pemerintahan pusat. Namun hal ini juga dapat dilakukan kepada instansi
vertikal, yang mana wilayahnya tertentu atau kepada wali kota sebagai
penanggung jawab urusan.
• Asas tugas pembantuan : merupakan asas yang mana memiliki penugasan
dari pemerintah pusat yang ditujukan kepada daerah otonom untuk dapat
menjalankan pemerintahan sebagai urusan pemerintahan yang menjadi
sebuah kewenangan pemerintah pusat.
BAB 4
HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH
Tujuan Pembelajaran
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Desentralisasi
Secara umum ada dua jenis desentralisasi, yaitu sebagai berikut (Dwidjowijoto, 2000).
Desentralisasi Desentralisasi
teritorial fungsional
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Desentralisasi
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Desentralisasi
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
7. Tujuan Otonomi Daerah
Tujuan utama dari kebijakan otonomi daerah, di
antaranya adalah sebagai berikut.
• Pendidikan politik.
• Pelatihan kepemimpinan.
• Menciptakan stabilitas politik.
• Mewujudkan demokratisasi sistem
pemerintahan di daerah.
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Nilai Dasar
Nilai Unitaris Desentralisasi
Teritorial
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dimensi Otonomi
Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Prinsip Otonomi
Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
2. Fungsi Pemerintahan
Fungsi
Fungsi
Fungsi Pelayanan Pemerintahan
Pembangunan
Umum
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
3. Urusan Pemerintahan
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Pembagian wewenang, urusan dan tugas Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
• Konstitusi UUD 1945 menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang
desentralistik dan Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintahan. Keyakinan
bahwa desentralisasi merupakan pilihan yang tepat, mengingat begitu luasnya Negara
Indonesia, sehingga tidak efektif apabila urusan Pemerintahan dijalankan sendiri oleh
Pemerintah Pusat.
• Negara kesatuan yang saat ini mempunyai 542 daerah otonom terdiri dari 34 provinsi,
415 kabupaten dan 93 kota serta mempunyai 7.160 kecamatan, 8.430 kelurahan dan
74.754 desa dengan kondisi geografis kepulauan dan jumlah penduduk yang besar
(Saleh, 2017)
• Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 klasifikasi urusan pemerintahan terdiri
dari 3 urusan yakni urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan
absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat. Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan
Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan
Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan umum adalah Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala
pemerintahan.
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. DPRD dibagi dalam DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
6. Peraturan Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
7. Keuangan Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
7. Keuangan Daerah
SMA/MA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah
Pusat dan Daerah
1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah timbul sebagai konsekuensi atas
dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan negara.