Anda di halaman 1dari 36

BAB 4Harmonisasi Pemerintah Pusat

dan Daerah

Pancasila and Civic Education


Kelas X Semester 1
SMA International Islamic High School
2016
Indonesia Terdiri dari berapa provinsi?Apasaja
provinsi yang baru berdiri?Bagaimana cara
PETA MATERI DAN
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SUB-BAB

Kegiatan Pembelajaran : Mengamati,


• Desentralisasi atau
Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Otonomi Daerah
Mengasosiasikan, dan
dalam Konteks NKRI
Mengkomunikasikan.

Sub Bab A, Poin 2.


Otonomi Daerah dan
Poin 3. Otonomi Kegiatan Pembelajaran : KEGIATAN
SUB-BABPEMBELAJARAN
Daerah dalam konteks Mengkomunikasikkan
NKRI Presentasi Kelompok 4.
Harmonisasi
Pemerintah
Pusat dan
Daerah

B. Kedudukan dan
Peran Pemerintah
Pusat SUB-BAB
Kegiatan KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran : Mengamati,
C. Kedudukan dan Mengasosiasikan dan
Peran Pemerintah Mengkomunikasikan
Daerah

SUB-BAB
D. Hubungan Struktural
dan Fungsional
Pemerintah Pusat dan KEGIATAN
Kegiatan PEMBELAJARAN
Pembelajaran : Mengamati,
Daerah Mengasosiasikan dan
Mengkomunikasikan
PRAKTIK BELAJAR
KEWARGANEGARAAN
Kompetensi Dasar

Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam
kehidupan bermasyarakat (KD 1.2).

Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan
kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (KD 2.4).

Memahami hubungan struktural dan fungsional pemerintahan
pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 3.4).

Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.4).

Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip
saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman
suku,agama, ras, budaya, dan gender (KD 4.9.1).
Indikator
• Menjelaskan konsep desentralisasi atau otonomi daerah
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Mendeskripsikan kedudukan dan peran Pemerintah Pusat.
• Mendeskripsikan kedudukan dan peran Pemerintah
Daerah.
• Mendeskripsikan hubungan struktural dan fungsional
Pemerintah Pusat dan Daerah.
• Mengkomunikasikan hasil telaah hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
MATERI PELAJARAN
A. Desentralisasi atau otonomi daerah dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
D. Hubungan Struktural dan Fungsional
Pemerintah Pusat dan Daerah
Carilah dari
berbagai sumber,
baik media cetak
maupun media
elektronik,
mengenai:

1. Makna desentralisasi Tugas individual


2. Pengertian otonomi daerah dibuat dalam
3. Kedudukan dan peran pemerintah bentuk paper,
pusat dikumpulkan!
4. Kedudukan dan peran pemerintah - Soft copy
daerah melalui email
Pengertian Otonomi Daerah
1. C. J. Franseen, mendefinisikan otonomi daerah adalah hak
untuk mengatur urusan-urusan daerah dan menyesuaikan
peraturan-peraturan yag sudah dibuat dengannya.
2. J. Wajong, mendefinisikan otonomi daerah sebagai kebebasan
untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah
dengan keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri dan
pemerintahan sendiri.
3. Ateng Syarifuddin, mendefinisikan otonomi daerah sebagai
kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Namun
kebebasan itu terbatas karena merupakan perwujudan dari
pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan.
4. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian OTDA
secara harafiah. Otonomi daerah berasal dari kata
otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi 
berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri
dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga
dapat dikatakan sebagai kewenangan untuk mengatur
sendiri  atau kewenangan untuk membuat aturan guna
mengurus rumah tangga sendiri.
Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.
Asas-asas Otonomi Daerah
• Asas Sentralisasi adalah pemusatan seluruh penyelenggaraan
pemerintah Negara dengan pemerintah pusat.
• Asas Desentralisasi adalah segala pelimpahan kewenangan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
• Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah
gubernur sebagai wakil pemerintah dan perangkat pusat di daerah.
• Asas Pembantuan adalah asas yang menyatakan turut serta dalam
pelaksanaan urusan pemerintah yang ditugaskan kepada
pemerintah daerah dengan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan kepada yang memberi tugas.
Landasan Hukum Penerapan Otonomi
Daerah di Indonesia

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah (KND).

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah.

Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Daerah Indonesia Timur.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Prinsip Otonomi Daerah
• Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai
dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah.
• Bertanggung jawab, pemberian otonomi
diselaraskan/diupayakan untuk memperlancar
pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
• Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi
sarana dan dorongan untuk lebih baik dan
maju.
Tujuan Otonomi Daerah
1. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
2. Pengembangan kehidupan demokrasi.
3. Keadilan.
4. Pemerataan.
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan
Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan
NKRI.
6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan
peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan
fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Desentralisasi dan Dekonsentrasi
Secara etimologis, istilah Dekonsentrasi adalah pelimpahan
desentralisasi berasal dari Bahasa wewenang dari pemerintah
Belanda, yaitu de yang berarti kepada daerah otonom sebagai
lepas, dan centerum yang berarti wakil pemerintah atau perangkat
pusat. Dengan demikian, pusat di daerah dalam kerangka
desentralisasi adalah sesuatu hal negara kesatuan
yang terlepas dari pusat. Dekonsentrasi adalah penyerahan
kekuasaan dari atas ke bawah
dalam rangka kepegawaian guna
kelancaran pekerjaan semata
Menurut Amran Muslimin, dalam buku Otonomi
Daerah dan Implikasinya, desentralisasi dibedakan
atas 3 (tiga) bagian.

Desentralisasi Politik, yakni pelimpahan kewenangan dari
pemerintah pusat yang meliputi hak mengatur dan
mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-
badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam
daerah-daerah tertentu.

Desentralisasi Fungsional, yaitu pemberian hak kepada
golongan-golongan tertentu untuk mengurus segolongan
kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terikat
maupun tidak pada suatu daerah tertentu, seperti
mmengurus irigasi bagi petani.

Desentralisasi Kebudayaan, yakni pemberian hak kepada
golongan-golongan minoritas dalam masyarakat untuk
menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti mengatur
pendidikan, agama, dan sebagainya.
Kelebihan desentralisasi
1. Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasian
wewenang dan memperingan manajemen pemerintah pusat.
2. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
3. Dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak, pemerintah
daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat.
4. Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan dan meningkatkan gairah
kerja antara pemerintah pusat dan daerah.
5. Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara
pemerintahan baik pusat maupun daerah.
6. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat
segera dilaksanakan.
7. Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan di
tempat masing-masing.
8. Sebelum rencana dapat diterapkan secara keseluruhan maka dapat
diterapkan dalam satu bagian tertentu terlebih dahulu sehingga
rencana dapat diubah.
9. Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian, fasilitas,
dan organisasi dapat terbagi-bagi.
Kelemahan Desentralisasi
1. Besarnya organ-organ pemerintahan yang membuat
struktur pemerintahan bertambah kompleks dan
berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
2. Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam
kepentingan daerah dapat lebih mudah terganggu.
3. Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham
kedaerahan.
4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama
karena memerlukan perundingan yang bertele-tele.
5. Desentralisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit
untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.
prinsip penyelenggaraan pemerintahan
daerah
• Prinsip Kesatuan
• Prinsip Riil dan Tanggung Jawab
• Prinsip Penyebaran
• Prinsip Keserasian
• Prinsip Pemberdayaan
Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat


Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem
ketatanegaraan di Indonesia adalah presiden dibantu oleh
wakil presiden, dan menteri negara. Berkaitan dengan
pelaksanaan otonomi daerah, kebijakan yang diambil
dalam menyelenggarakan pemerintahan digunakan asas
desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah,
memiliki 3 (tiga) fungsi.


Fungsi Layanan (Servicing Function)

Fungsi Pengaturan (Regulating Function)

Fungsi Pemberdayaan
6 Fungsi Pengaturan Yang Dimiliki
Pemerintah
• Menyediakan infrastruktur ekonomi
• Menyediakan barang dan jasa kolektif
• Menjembatani konflik dalam masyarakat
• Menjaga kompetisi
• Menjamin akses minimal setiap individu
kepada barang dan jasa
• Menjaga stabilitas ekonomi
Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan nasional secara makro.
2. Dana perimbangan keuangan.
3. Sistem administrasi negara dan lembaga
perekonomian negara.
4. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya
manusia.
5. Pendayagunaan sumber daya alam dan
pemberdayaan sumber daya strategis.
6. Konservasi dan standarisasi nasional.
Kewenangan Pemerintah Daerah
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata
ruang.
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5. Penanganan bidang kesehatan.
6. Penyelenggaraan pendidikan.
7. Penaggulangan masalah sosial.
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan
menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertanahan.
Kewajiban Pemerintah Daerah
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan,
kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengenbangkan kehidupan demokrasi.
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
11. Melestarikan lingkungan hidup
Bagan Hubungan Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Presiden

Sekretariat Sekretariat
Dinas

Kanwil Tertentu Gubernur/KDH

Kecamatan
Sumber:Martin Jimung,M.Si:
Politik Lokal dan Pemerintah
Daerah dalam Perspektif
Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah


Pada dasarnya pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan
kewenangan yang saling melengkapi satu sama lain. Hubungan tersebut
terletak pada visi, misi, tujuan, dan fungsinya masing-masing.

Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun nasional
adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah
untuk mengolah dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan
kondisi dan kemampuan daerahnya.

Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara adil dan
merata dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah
pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya
masyarakat. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi
dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah
pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya.
Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam, dan sumber daya lainnya.
• Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya
dilaksanakan secara adil dan selaras.
• Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan
kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Perangkat Daerah sebagai Pelaksana
Otonomi Daerah

1. Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD dipimpin oleh


Sekretaris DPRD.
Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris DPRD mempunyai
Sekretaris Daerah. Sekretaris tugas berikut.
daerah mempunyai tugas dan Menyelenggarakan administrasi
kewajiban membantu kepala kesekretariatan DPRD.
daerah dalam menyusun Menyelenggarakan administrasi
kebijakan dan keuangan DPRD.
mengkoordinasikan dinas daerah Mendukung pelaksanaan tugas
dan lembaga teknis daerah. dan fungsi DPRD.
Menyediakan dan
mengkoordinasi tenaga ahli
yang diperlukan oleh DPRD
dalam melaksanakan fungsinya
sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah.
Dinas Daerah
• merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
Kepala dinas daerah bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor,
atau rumah sakit umum daerah. Kepala badan,
kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut
bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui sekretaris daerah.
• Kecamatan dibentuk di • Kelurahan dibentuk di
wilayah kabupaten/kota wilayah kecamatan
dengan Peraturan dengan Peraturan
Daerah berpedoman Daerah berpedoman
pada Peraturan pada Peraturan
Pemerintah. Kecamatan Pemerintah. Kelurahan
dipimpin oleh camat dipimpin oleh lurah yang
yang dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh tugasnya memperoleh
pelimpahan sebagian pelimpahan dari
wewenang bupati atau bupati/walikota.
wali kota untuk
menangani sebagian
urusan otonomi daerah.
Dampak Negatif OTDA
• ketidakharmonisan antar lembaga-lembaga yang ada dan
berpotensi menghambat penyelenggaraan good governance atau
tata kelola yang baik.
• Korupsi
ICW (Indonesia Cooruption Watch) pada semester pertama
tahun 2010, merilis data yang menunjukkan bahwa salah satu
penyumbang kerugian negara adalah korupsi keuangan daerah.
Korupsi yang terjadi di daerah tersebut, terutama dilakukan oleh
oknum DPRD dan Kepala Daerah.
• Rendahnya kemampuan daerah dalam menyusun regulasi dalam
rangka mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya masing-
masing
• Beban Gaji
Korupsi menjadi kelemahan Otonomi
Regulasi dan beban gaji
PRAKTIK KEWARGANEGARAAN

❖ Peserta didik dengan Kelompok berkunjung ke kantor RW yang berada di


sekitar lingkungan tempat tinggal.
❖ Peserta didik melakukan wawancara dengan Ketua RW tersebut, berkaitan
dengan hal-hal berikut.
1. Struktur organisasi RW
2. Hubungan RW dan RT
3. Tugas dan kewenangannya masing-masing.
❖ Peserta didik membuat laporan hasil wawancara yang ditandatangani oleh
orang tua.
UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan pengertian otonomi daerah secara harfiah!
2. Sebutkan dan jelaskan asas-asas otonomi daerah.
3. Sebutkan tujuan Otonomi daerah
4. Menurut pendapatmu bagaimana pelaksanaan otonomi daerah di
daerah asalmu, apakah sudah berjalan dengan baik, jelaskan.
5. Sebutkan dampak negatif dari pelaksanaan otonomi daerah
6. Jelaskan kedudukan dan peranan pemerintah pusat dalam
pelaksanaan otonomi daerah
7. Jelaskan kedudukan dan peran pemerintah daerah dalam
penerapan otonomi daerah
8. Sebutkan kewenangan yang dimiliki pemerintah pusat
9. Sebutkan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah!
10. Jelaskan pembagian desentralisasi oleh Amran Muslimin!
PROGRAM REMEDIAL

Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum


menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik
secara terencana mempelajari buku teks pelajaran PPKn pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan
atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi
buku teks pelajaran PPKn Bab 4. Peserta didik diminta komitmennya
untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran
yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi
kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang
bersangkutan.
KERJAKAN UJI KOMPETENSI DALAM BAB
INI,
LALU KIRIMKAN JAWABANNYA KE
dolphinamuthya @gmail.com
Jangan lupa cantumkan nama dan kelasnya

Anda mungkin juga menyukai