Anda di halaman 1dari 28

Program Profesi Dokter FK Unmul

Lab/SMF Obstetri & GInekologi

Kehamilan Ektopik
Refleksi Kasus

Terganggu
Oleh:
Abella Verda Dea Amanda
NIM 2010017024

Pembimbing:
dr. Marihot Pasaribu, Sp.OG(K)Onk.
01
Definisi
Definisi
Kehamilan ektopik ialah kehamilan, dengan ovum yang dibuahi,
berimplantasi dan tumbuh tidak ditempat yang normal yakni dalam endometrium
kavum uteri.

Kehamilan ektopik merupakan keadaan emergensi yang menjadi penyebab


kematian maternal selama kehamilan trimester pertama. Karena janin pada
kehamilan ektopik secara nyata bertanggung jawab terhadap kematian ibu, maka
para dokter menyarankan untuk mengakhiri kehamilan.
02
Epidemiologi
& Faktor Risiko
Epidemiologi
Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita
tidak menyampaikan keluhan yang khas, kehamilan ektopik baru memberikan
gejala bila kehamilan tersebut terganggu sehingga insidens kehamilan ektopik
yang sesungguhnya sulit ditetapkan.
Faktor Risiko
- Riwayat Kehamilan Jelek
- Riwayat Infeksi Pelvis
- Riwayat Kontrasepsi
- Riwayat Operasi Tuba
- Merokok
03
Klasifik
asi
Klasifikasi
Gangguan menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan:

a. Tuba fallopi c. Ovarium


 95% (tuba kanan ~65%, tuba kiri 35%) d. Intraligamenter
1. Pars interstisialis e. Abdominal
2. Isthmus 1. Primer
3. Ampulla 2. Sekunder
4. Infundibulum
5. Fimbria f. Kombinasi kehamilan dalam
dan luar uterus
b. Uterus
1. Kanalis servikalis
2. Divertikulum
3. Kornua
4. Tanduk rudimeter
Klasifikasi
04
Gambar
an
Klinik
Gambaran Klinik
Secara umum  seperti kehamilan muda.

Mual, pembesaran disertai rasa agak sakit pada payudara yang didahului
keterlambatan haid.

Nyeri di perut bawah yang tidak khas, walaupun kehamilan ektopik belum
mengalami ruptur. Kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas
yang sukar ditentukan.
Gambaran Klinik
Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda

Tergantung dari lamanya KET, abortus atau rupture tuba, tuanya kehamilan,
derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
Gambaran Klinik
Nyeri abdomen merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik.

Unilateral/bilateral; seluruh, hanya bagian bawah/hanya bagian atas


Nyeri perut yang sangat “menyiksa”  rupture pada KET, disebabkan oleh darah
yang keluar ke dalam cavum peritoneum

Darah yang banyak dalam kavum peritoneal dapat menyebabkan iritasi


peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri yang bervariasi.
05
Diagnosi
s
Diagnosis
Anamnesis
Amenorrea
Kadang-kadang dijumpai keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya.
Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus dan perdarahan pervaginam terjadi setelah
nyeri perut bagian bawah.
Kehamilan ektopik harus dipikirkan pada semua pasien dengan test kehamilan positif, nyeri
pada pelvis, dan perdarahan uterus abnormal.

Pemeriksaan Umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan
tanda-tanda syok.
Diagnosis
Pemeriksaan ginekologi
Tanda-tanda kehamilan muda mungkin ditemukan. Pergerakan serviks menyebabkan rasa
nyeri. Bila uterus dapat diraba maka akan terasa sedikit membesar dan kadang-kadang
teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Cavum douglas yang
menonjol dan nyeri raba menunjukkan adanya hematocele retrouterina. Suhu kadang-
kadang bisa naik sehingga menyukarkan perbedaan dengan infeksi pelvik.

Tes Kehamilan
Apabila test positif dapat membantu diagnosis khususnya terdapat tumor-tumor adneksa
yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan. Tes kehamilan yang negative tidak banyak
artinya, umumnya tes ini menjadi negative beberapa hari setelah meninggalnya mudigah.
Diagnosis
Ultrasonografi
Keunggulan, bahwa tidak invasif atau tidak perlu memasukkan alat dalam rongga perut.
Dapat dinilai kavum uteri, kosong atau berisi, tebal endometrium, adanya massa di kanan
atau kiri uterus dan apakah kavum Douglas berisi cairan.
Diagnosis
Diagnosis
Dilatasi dan kerokan
Biasanya kerokan dilakukan, apabila sesudah amonorea terjadi perdarahan yang cukup lama
tanpa ditemukan kelainan nyata di samping uterus, sehingga dipikirkan abortus
inkompletus, perdarahan disfungsional dan lain-lain.

Laparoskopi
Laparoskopi merupakan cara pemeriksaan yang sangat penting untuk diagnosis kehamilan
ektopik pada umumnya dan kehamilan ektopik yang tidak terganggu.
Diagnosis
Kuldosintesis
Kuldosintesis adalah prosedur klinik diagnostik untuk mengidentifikasi adanya perdarahan intra
peritoneal, khusunya pada kehamilan ektopik terganggu. Kuldosintesis diindikasikan pada kasus
kehamilan ektopik dan abses pelvik. Teknik:
1. Penderita dibaringkan dalam posisi litotomi
2. Vulva dan vagina dibersihkan dengan antiseptik
3. Speculum dipasang dan bibir belakang porsio dijepit dengan cunam serviks dengan traksi ke
depan sehingga forniks posterior tampak.
4. Jarum spinal no.18 ditusukkan ke dalam kavum Douglas dan dengan semprit 10 ml dilakukan
pengisapan.
5. Bila pada pengisapan ditemukan darah, maka isinya disemprotkan pada kain kasa dan
diperhatikan apakah darah merah yang dikeluarkan
06
Diagnosi
s
Banding
Diagnosis Banding
Yang perlu dipikirkan sebagai diferensial diagnosis adalah
1. Infeksi pelvik
2. Abortus
3. Tumor ovarium
4. Ruptur korpus luteum
07
Penatalaksan
aan
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Yang utama adalah methotrexate (MTX).
Analog asam folat yang akan mempengaruhi sintesis DNA dan multiplikasi
sel dengan cara menginhibisi kerja enzim Dihydrofolate reduktase.
Methotrexate ini akan menghentikan proliferasi trofoblas.

Pemberian dosis tungal methotrexate 50 mg/m luas permukaan tubuh.

Diberikan  oral, iv, im atau injeksi lokal dengan panduan USG atau
laparoskopi.
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Kriteria untuk terapi Methotrexate adalah sebagai berikut:
1. Massa belum ruptur <3,5-4,0 cm (peningkatan ukuran dapat meningkatkan
risiko pecah atau memerlukan lebih dari satu dosis metotreksat).
2. Tidak ada gerakan jantung janin (aktivitas jantung menunjukkan kehamilan
lanjut dan meningkatkan risiko rupture atau kegagalan metotreksat dosis
tunggal)
3. Tidak ada bukti ruptur atau hemoperitoneum.
4. Hemodinamik stabil
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Kriteria untuk terapi Methotrexate adalah sebagai berikut:
5. Diagnosis kehamilan ektopik telah pasti dan tidak memerlukan
diagnosis laparoskopi.
6. Pasien menginginkan kesuburan di masa depan (jika fertilitas masa
depan tidak diinginkan, pertimbangkan laparoskopi dengan ligasi tuba
dari tuba kontra-lateral
7. Anestesi umum menimbulkan risiko yang signifikan
8. Pasien dapat diandalkan dan bersedia untuk kembali control
9. Pasien tidak memiliki kontra-indikasi untuk Methotrexate
10. + / - Serum β-hCG kurang dari 6.000 - 15.000 mIU / mL
Penatalaksanaan
Pembedahan
Pembedahan merupakan penatalaksanaan primer pada kehamilan ektopik terutama
pada KET dimana terjadi abortus atau ruptur pada tuba.

1. Salpingotomi linier  belum mengalami ruptur


2. Reseksi segmental  alternatif dari salpingotomi
3. Salpingektomi  saat kehamilan tuba mengalami ruptur
4. Salpingoforektomi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai