Oleh
Kelompok 1:
David Hasugian
Jangkon Situmorang
Benedika Sihotang
Jentina Sihotang
Elsa Barutu
Cahaya Hasugian
SMAN 1 PARLILITAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang maha esa,yang telah melimpahkan,rahmat,dan
karunianya.Karena tanpa rahmat dn ridhonya,kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan rampung tepat pada wakuu yang ditentukan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pak Sisko Malau S.pd selaku guru PPKn yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang:
A.Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
B.Otonomi daerah
C.Landasan hukum penerapan otonomi daerah
D.Nilai,dimensi,dan prinsip otonomi daerah.
Mungkin ada pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Sebagai manusia
biasa,kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun pak guru pembimbing.
Parlilitan,23 Jan. 23
Jangkon Situnorang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
. Gelombang demokrasi yang disertai dengan perubahan sistem perpolitikan nasional pada
era reformasi hingga saat ini semakin memperlihatkan relatif menguatnya gejala keinginan rakyat
daerah untuk mandiri dari keterikatan pemeritah daerah terhadap pemerintah pusat.Fenomena
ketidakadilan dalam dimensi sosial politik,ekonomi,pendidikan,hukum,dan budaya seakan
menjadi pemicu utama bagi beberapa daerah yang ingin mandiri dari pemerintah pusat.
Selain itu realitas pemerataan pembangunan baik pada tingkat pusat sampai tingkat daerah
juga turut memancing aksi-aksi protes dari masyarakat.Daerah yang memiliki kekayaan alam yang
luas tetapi pada kenyataannya jauh dari sentuhan pembangunan berkeadilan,bahkan ironisnya
banyak daerah yang kaya akan sumber daya alam,tetapi tingkat pendidikan dan kesejahteraan
penduduknya masih relatif kurang.Implementasi otonomi daerah kerap menimbulkan berbagai
permasalahan yang di antaranya disebabkan karena perbedaan kesiapan masing-masing daerah
dalam mengimplementasikan otonomi daerah tersebut.
Perbedaan jangkauan daerah yang satu dengan yang lain,dari pusat pemerintah,terutama
ibukota negara menjadi ketimpangan kemampuan para personel di pemerintah daerah bila di
bandingkan dengan kemampuan dan sumber daya manusia serta kualitas aparatur pemerintah
yang jaraknya lebih dekat dengan pusat pemerintah.Selain itu tidak semua daerah di Indonesia
merupakan daerah yang memiliki keunggulan sumber daya alam maupun sumber daya manusia
yang menjadi faktor pendukung keberhasilan otonomi daerah.Pemerintah daerah yang didukung
sumber daya alam dan sumber daya manusia akan lebih siap di bandingkan daerah yang
sebaliknya.
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desentralisasi dan Otonomi Daerah dalam Konteks NKRI
1. Desentralisasi
Secara etimologi, desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda , yaitu de yang
berati lepas dan centerum yang berarti pusat . Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Desentralisasi merupakan sesuatu hal yang terlepas dari pusat.
Segi positif
2. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah sebuah kebebasan atau kewenangan. Kedua arti
tersebut mengarah pada hal-hal yang berkaitan dengan politik. Contohnya
seperti membuat keputusan politik. Seperti administrasi yang memang sesuai
dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Otonomi juga banyak
dikemukakan oleh para ahli.Berikut ini adalah beberapa definisi otonomi
daerah menurut para ahli:
2. C.J Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan daerah
dan menyesuaikan peraturan yang sudah dibuat
3. J. Wajong, otonomi daerah merupakan kebebasan untuk memelihara,
mengembangkan, dan memajukan kepentingan khusus dari suatu daerah
dengan menentukan hukum sendiri, keuangan sendiri, serta pemerintahan
sendiri.
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut
asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,dengan
memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk
menyelenggarakan otonomi daerah.Pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan
rakyat,di mana pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh
pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan
daerah masing-masing.
Penyelenggara Pemerintahan pusat dalam pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil
presiden dan menteri negara dalam penyelenggarakan
pemerintahan,pemerintahan pusat menggunakan asas
desentralisasi,tugas pembantuan dan dekonsentrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.penyelenggaraan pemerintahan
daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan
Asas medebewid merupakan keikutsertakan pemerintah daerah
untuk melaksanakan urusan pemerintah yang kewenangannya lebih
luas dan tinggi di daerah tersebut.Kewenangan pemerintah daerah
dalam pelaksanaan otonomi daerah meliputi
perencanaan,pelaksanaan,pengawasan,pengendalian,dan evaluasi
pada semua aspek pemerintahan.
B.Saran
Penyelenggaraan pemerintahan di tingkat pusat maupun
daerah,tidak akan efektif apabila tidak didukung oleh seluruh rakyat
Indonesia.Kita sebagai rakyat Indonesia juga mempunyai kewajiban
mendukung setiap penyelenggaraan pemerintahan di negara
kita,salah satunya adalah dengan mengetahui dan memahami tugas
dan kewenangan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.seluncur.id/landasan-hukum-otonomi-daerah/
https://adjar.grid.id/amp/543575474/5-prinsip-dalam-
penyelenggaraan-pemerintahan-daerah?page=all
https://youtu.be/gx1Enx5P5tI
https://youtu.be/n66N3bxthdk
https://youtu.be/NVhgEhaYObY
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan kelas X
SMA/MA/SMK/MAK. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA 2016
TERIMAKASIH