Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Drs. Imran Latief selaku dosen pengampu mata
kuliah kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang individu dan masyarakat.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.
Negara kesatuan adalah negara yang bersusun tunggal, artinya baik dilihat dari segi
penduduknya. wilayahnya, maupun pemerintahan dan kekuasaannya menunjukkan adanya
kesatuan. Dalam menjalankan pemerintahan pada negara kesatuan adakalanya menggunakan
sistem sentralisasi dan desentralisasi. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu jika
semua urusan negara diatur, digerakkan, dan dikendalikan oleh pemerintah pusat tanpa
memberikan hak mengatur sendiri pada pemerintahan di daerah. Meskipun wilayah negara
dibagi dalam wilayah-wilayah provinsi, pembagian ini hanya bersifat administratif sebagai
wilayah kerja, tidak disertai dengan pemberian otonomi pada wilayah provinsi.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah jika ada penyerahan urusan
pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah untuk menjadi urusan rumah tangga
daerahnya. Wilayah negara dibagi dalam daerah-daerah yang diberi hak, wewenang, dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri dalam ikatan
negara kesatuan. Kekuasaan daerah yang demikian disebut otonomi daerah dan daerah daerah
yang diberi hak disebut daerah otonom. Meskipun daerah diberi hak otonomi oleh pemerintah
Dusat, tidaklah berarti daerah ini terlepas ikatannya dengan pemerintah pusat. Hal ini karena
pemberian hak otonomi diikuti dengan batasan-batasan, baik berfungsi sebagai sarana
pengendali maupun sarana kontrol agar daerah tidak berkembang ke arah timbulnya
separatisme.
Pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah pusat apabila ada
permasalahan yang membutuhkan tindakan secara cepat. Meskipun penilaian terhadap
desentralisasi memperlihatkan catatan-catatan keberhasilan, pemerintah harus berhati-hati
dalam melakukan desentralisasi ke arah yang lebih luas, yaitu dalam pendelegasian
pelaksanaan pembangunan, Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa
desentralisasi bukan cara yang cepat untuk menyelesaikan permasalahan politik dan ekonomi,
Akan tetapi, bukan berarti usaha untuk desentralisasi harus dihentikan.
Selain asas desentralisasi dan dekonsentrasi juga ada asas tugas pembantuan. Menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tugas pembantuan
adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dari pemerintah daerah
provinsi kepada daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah provinsi.
Menurut Juniarto, selain pemerintah lokal yang berhak mengatur dan mengurus rumah
tangga sendiri kepadanya dapat pula diberi tugas-tugas pembantuan. Tugas pembantuan
adalah tugas pemerintah lokal yang berhak mengatur rumah tangga atasannya. Hal ini terjadi
karena pemerintah pusat menyerahkan tugas tertentu kepada daerah yang seharusnya
dikerjakan oleh pemerintah pusat dan ternyata diserahkan kepada pemerintah daerah.
Tujuan diterapkan asas tugas pembantuan dalam otonomi daerah sebagai berikut.
a. Lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan serta
pelayanan kepada masyarakat.
b. Memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu
mengembangkan pembangunan daerah dan desa sesuai potensi dan karakteristiknya..
Berdasarkan asas-asas tersebut ada pembagian tugas dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah. Pembagian tugas tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Ada beberapa bidang yang menjadi urusan
pemerintah pusat yang tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Beberapa
bidang urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi,
moneter dan fiskal nasional, serta agama
Beberapa bidang pemerintah pusat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Politik Luar Negeri
Urusan luar negeri banyak bentuknya. Bentuk-bentuk urusan luar negeri antara lain
mengangkat pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk menjabat di lembaga
internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara
lain, dan menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri.
b. Pertahanan
Tugas pemerintah pusat dalam bidang pertahanan adalah membentuk dan mendirikan
angkatan bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan keadaan wilayah negara
dalam keadaan bahaya, membangun sistem pertahanan negara dan persenjataan,
menetapkan kebijakan untuk wajib militer, dan bela negara bagi setiap warga negara.
c. Keamanan
Bentuk-bentuk urusan pemerintah dalam bidang keamanan antara lain mendirikan dan
membentuk kepolisian negara, menetapkan keamanan nasional, menindak setiap orang,
kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara.
d. Yustisi
Urusan yustisi meliputi mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim dan jaksa,
mendirikan lembaga pemasyarakatan, menetapkan kebijakan kehakiman dan
keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi, serta membentuk undang-undang,
peraturan pemerintah pengganti undang-undang. peraturan pemerintah, dan peraturan
lain yang berskala nasional.
e. Moneter dan Fiskal Nasional
Salah satu bentuk urusan pemerintah dalam bidang moneter dan fiskal nasional adalah
kebijakan makroekonomi. Contoh kebijakan makroekonomi adalah mencetak uang dan
menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter, dan mengendalikan
peredaran uang.
f. Agama
Contoh bentuk urusan pemerintah pusat dalam bidang agama adalah menetapkan hari
libur keagamaan yang berlaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap
keberadaan suatu agama, dan menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan
keagamaan.
Perlu disadari bahwa pemberian otonomi pemerintahan kepada pemerintah daerah bukan
berarti untuk menggemukkan birokrasi pemerintahan daerah dan bukan pula menjadikan
birokrasi daerah sebagai pusat kekuasaan. Otonomi daerah memberikan keleluasaan kepada
pemerintah daerah untuk memfasilitasi peran serta, prakarsa, aspirasi, dan pemberdayaan
masyarakat. Kebijakan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada tiap-tiap daerah otonom
diharapkan dapat memperkukuh integrasi nasional.
Itulah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperkukuh integrasi
nasional. Integrasi nasional dalam hal ini berarti usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada dalam negara Indonesia sehingga tercipta keserasian dan keselarasan
secara nasional. Pelaksanaan otonomi daerah harus benar-benar memberi keleluasaan kepada
pemerintah daerah. Dengan demikian, daerah mampu berfungsi otonom dan mandiri
berdasarkan asas demokrasi dan kedaulatan rakyat tanpa mengganggu stabilitas dan integrasi
nasional. Kemandirian daerah otonom diharapkan mampu menjadi penyangga eksistensi
negara.
Anda sebagai warga negara yang baik harus memahami karakteristik Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia
tersebut penting untuk diketahui karena berkaitan dengan identitas negara Indonesia.
Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke merupakan sebuah negara yang
teramat luas wilayahnya. Apabila Kepulauan Indonesia dibandingkan dengan daratan Eropa,
Eropa akan tertutupi oleh luasnya Indonesia. Apabila dibandingkan dengan negara Amerika
Serikat, Kepulauan Indonesia akan terhampar seluas garis pantai barat hingga garis pantai
timur Amerika Serikat. Dilihat dari luasnya, Indonesia termasuk negara besar di dunia.
Indonesia adalah negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Melihat kondisi fisiknya, bangsa Indonesia tentu akan memiliki keanekaragaman. Tidak
mungkin dengan wilayahnya yang luas, suatu bangsa hidup dengan satu pola, satu budaya,
satu bahasa, dan satu adat Istiadat. Oleh karena itu, ide dan semangat untuk bersatu muncul
semenjak keanekaragaman bangsa disadari oleh para pemimpin masa lalu. Semangat
kesatuan yang diwujudkan dalam sikap tenggang rasa, toleransi, dan kerukunan hidup
tecermin dalam masyarakat Majapahit. Semangat tersebut dituliskan dalam kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular. Dari situlah konsep Bhinneka Tunggal Ika ditemukan. Berkaca dari
masyarakat Majapahit yang bersatu, istilah Bhinneka Tunggal Ika digunakan sebagai
semboyan hidup bangsa Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tidak terlahir begitu saja. Bhinneka Tunggal Ika terlahir
melalui proses perenungan yang panjang. Para pemimpin terdahulu berkumpul untuk
menentukan satu konsep yang berguna bagi generasi berikutnya. Istilah Bhinneka Tunggal
Ika sendiri lahir hampir bersamaan dengan lahirnya dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika disahkan oleh BPUPKI
dan PPKI. Kedua badan inilah yang berjasa besar dalam menentukan arah dan karakter
negara Indonesia sampai saat ini, termasuk bentuk negara kesatuan.
Dalam sidang BPUPKI Mr. Soepomo menghendaki bentuk negara kesatuan sejalan dengan
paham negara integralistik yang melihat bangsa sebagai suatu organisme. Selain itu, Mr.
Muhammad Yamin berpendapat bahwa kita hanya membutuhkan negara yang bersifat
unitarisme dan wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Dengan adanya tekad bangsa Indonesia seperti ditegaskan dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mengukuhkan keberadaan Indonesia
sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Selain dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, prinsip negara kesatuan juga ditegaskan pada pasal-pasal yang
terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Patut disyukuri bahwa isi Sumpah Pemuda selain bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia dan berbangsa yang satu bangsa Indonesia, juga menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Dengan dikrarkannya Sumpah Pemuda berarti sudah tidak ada lagi ide
kesukuan, kepulauan, provinsialisme, serta federalisme. Daerah-daerah adalah bagian yang
tidak bisa dipisah-pisahkan dari satu tubuh, yaitu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan
bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda telah mengantarkan bangsa Indonesia ke alam
kemerdekaan yang pada intinya didorong oleh kekuatan persatuan Indonesia yang bulat dan
bersatu Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang penting bagi berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh
setelah dilakukan perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Sebelum dilakukan perubahan ada kesepakatan bersama untuk tidak mengubah
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap
mempertahankan bentuk negara kesatuan. Kesepakatan untuk mempertahankan bentuk
negara kesatuan didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan
sejak awal berdirinya negara Indonesia. Selain itu, dipandang paling tepat untuk mewadahi
ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang.
Semangat bangsa Indonesia untuk bersatu, selain terdapat dalam alinea keempat
Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga pada pasal-
pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu pasal 1 ayat (1),
pasal 18 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal 25A, dan pasal 37 ayat (5).
Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia juga dapat dipandang dari segi
kewilayahan. Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menentukan bahwa "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas- batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang." Pada pasal 25A tersebut terdapat istilah Nusantara untuk menggambarkan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara
Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia. Seluruh
masyarakat di negeri tercinta ini pasti menyadari bahwa Indonesia merupakan salah satu
negara yang mempunyai keberagaman etnik atau budaya. Indonesia secara geografis
merupakan negara kepulauan
KESIMPULAN
I.