Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SISTEM DISTRIBUSI KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT TERHADAP


PEMERINTAH DAERAH

Disusun Oleh :
1. Rifki Zakaria Amin

( 8111413015 )

2. Wahyu Nur Dwi W. ( 8111413155 )


3. Murni Widyawati

( 8111413233 )

4. Azam Zaini Mukhtar ( 8111413289 )

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana tercantum dalam alinea empat UUD 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia memiliki beberapa tujuan dalam kehidupan bernegara. Salah satu
yang menjadi tujuan dari pada itu ialah membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah di susun
menjadi suatu tatanan pemerintahan sebagai sarana pelaksana tugas negara, beserta
pembagian tugas dan batas kekuasaan.
Indonesia adalah suatu negara yang memiliki wilayah cukup luas dan itu pun
terbagi

dalam

beberapa

pulau.

Maka

dari

itu

untuk

memudahkan

dalam

menyelenggarakan pemerintahan di masing-masing daerah tersebut tidak mungkin


dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat saja. Di sini lah arti pentingnya
pembentukan Pemerintah Daerah. Pelimpahan wewenang pemerintah kepada pemerintah
daerah merupakan suatu solusi untuk memudahkan pemerintah dalam mensejahterakan
masyarakat dan membantu dalam memeratakan pembangunan nasional serta mengurangi
beban pemerintah pusat dan campur tangan yang terlalu besar mengenai masalah-masalah
yang sebetulnya bisa diselesaikan oleh masyarakat setempat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah?
2. Bagaimana distribusi kewenangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
2. Menemukan distribusi kewenangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

Di dalam UU No. 32 Tahun 2004 ditegaskan bahwa pemerintah daerah dalam


menyelenggarakan urusan pemerintah memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan
dengan pemerintah daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.1
Pemerintah Daerah menjalankan urusan pemerintahan sesuai dengan kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah
pusat. Pembentukan dan implementasi kebijakan dalam jenjang pemerintahan subnasional
membutuhkan desentralisasi untuk menciptakan keanekaragaman dalam penyelenggaraan
pemerintahan sesuai kondisi dan potensi yang ada di masyarakat. Desentralisasi berfungsi
untk mengakomodasi keanekaragaman masyarakat dalam mewujudkan variasi struktur dan
politik guna menyalurkan aspirasi masyarakat setempat.
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah saling berkaitan karena antaara keduaanya
(sentralisasi dan desentralisasi) bersifat kontinum, yaitu tidaklah mungkin penyelenggaraan
pemerintahan daerah tanpa pemerintahan pusat karena dapat menimbulkan disintegrasi.
Otonomi daerah mengandung kebebasan dan keleluasaan berprakarsa, tetapi memerlukan
bimbingan dan pengawasan pemerintah pusat sehingga tidak menjelma menjadi kedaulatan.
Walau pun otonomi daerah dan daerah otonom adalah ciptaan dari pemerintah, tetapi
hubungan antara daerah otonom dengan pemerintah adalah hubungan antarorganisasi dan
bersifat resiprokal.2
2. Distribusi Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Dalam hubungan pemerintah dengan pemerintah daerah, munculah beberapa
pembagian urusan dalam penyelenggaraan pemerintahan, yakni urusan pemerintahan yang
dikelola oleh pemerintah pusat (pemerintah), urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah provinsi, dan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah
kabupaten/kota.
2.1
1

Distribusi Kewenangan Pemerintah Pusat

Nimatul Huda, Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Problematika,


Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2013. hal. 95
2
Nimatul Huda, Hukum Pemerintahan Daerah, Nusa Media, Bandung, 2012. hal 13

Kewenangan pemerintah pusat yaitu wewenang yang dimiliki oleh pemerintah pusat
untuk mengurusi atau mengatur pemerintahan secara keseluruhan Kewenangan
Pemerintah Pusat yaitu meliputi ;
a. Politik Luar Negeri
Dalam hal ini pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menjalin hubungan
dengan Negara lain dalam lingkup politik. Misalnya dengan mengangkat pejabat
diplomatik dan menunjuk warga Negara untuk duduk dalam jabatan lembaga
internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan
Negara lain, menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri dan sebagainya.
b. Pertahanan
Pemerintah pusat juga mendirikan dan membentuk angakatan bersenjata,
membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negera dan perenjataan,
menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela Negara bagi setiap warga Negara,
dan sebagainya.
c. Keamanan
Keamanan yang dilakukan pemerintah yaitu dengan mendirikan dan membentuk
kepolisian Negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak setiap
orang yang melanggar hukum Negara, menindak kelompok atau organisasi yang
kegiatannya mengganggu kemanan Negara, dan sebagainya.
d. Moneter dan Fiskal Nasional
Dalam hal ini pemerintah pusat memiliki wewenang untuk mencetak uang dan
menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter, mengendalikan
peredaran uang, dan sebagainya.
e. Yustisi
Pemerintah pusat mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim dan jaksa,
mendirikan lembaga pemsyarakatan, menetapkan kebijakan kehaikman dan
keiimigrasian, memberikan grasi, amnesty, abolisi, membentuk UU, Perpu, PP, dan
peraturan lain yang berskala nasional, dan lain sebagainya.
f. Agama
Dalam hal ini, pemerintah pusat memiliki wewenang untuk menetapkan hari libur
keagamaan yang berlaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap
keberadaan suatu agama, menetapkan kebijakan dalam penyelanggaraan kehidupan
2.2

keagamaan.
Distribusi Kewenangan Pemerintah Daerah

Kewenangan pemerintah daerah yaitu wewenang yang dimiliki oleh pemerintah daerah
untuk mengurusi atau mengatur daerahnya sendiri. Kewenangan Pemerintah Daerah
meliputi ;
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan, pengawasan tata ruang
c. Penyelengaaraan ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial
g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten / kota
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten / kota
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah, termasuk lintas
j.
k.
l.
m.
n.
o.

kabupaten / kota
Pengendalian lingkungan hidup
Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten / kota
Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil
Pelayanan administrasi umum pemerintahan
Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten / kota
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh

kabupaten / kota
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
1. Kewenangan Pemerintah yang Menjadi Wewenang Pemerintah Pusat dan Daerah
Atas dasar dekonsentrasi mengingat terbatasnya kemampuan perangkat pemerintah
pusat yang berada di daerah. Dan juga ditinjau dari daya guna dan hasil guna, adalah
kurang dapat dipertanggung jawabkan, apabila semua urusan pemerintah pusat didaerah
harus dilaksanakan sendiri oleh perangkatnya yang berada didaerah, karena itu akan
membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar jumlahnya. Lagi pula melihat sifatnya,
berbagai urusan sulit untuk dilaksanakan dengan baik, tanpa ikut sertanya pemerintah
daerah yang bersangkutan. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka
Undang- undang No. 5 Tahun 1974 memberikan untuk dilaksanakanya berbagai urusan
pemerintah didaerah berdasarkan asas medebewind (tugas pembantuan).
Asas tugas pembantuan adalah tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan
pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah pusat atau
pemerintah daerah tingkat atasnya dengan kewajiban mempertanggung jawabkan kepada
yang menugaskan. Istilah medebewind berasal dari kata mede berarti turut serta
dan bewind berarti berkuasa, memerintah.

Daerah otonom dapat diserahi untuk menjalankan tugas-tugas pembantuan atau asas
medebewind, tugas pembantuan atau medebewind dalam hal ini tugas pembantuan
dalam pemerintahan, ialah tugas untuk ikut melaksanakan peraturan-peraturan
perundangan bukan saja yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, tetapi juga yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah atau pemerintah lokal yang mengurus rumah
tangganya sendiri tingkat atasnya.

Simpulan
Dalam pelaksanaan otonomi daerah. maka ada distribusi Kewenangan. Yang dikerjakan
dengan meliputi desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Adapun wewenangwewenang tersebut telah di atur yang mana yang merupakan bagian pemerintah pusat dan
yang mana bagian pemerintah daerah. hal ini bertujuan untuk lebih menghidupkan otonomi
daerah. dan memberi kesempatan daerah untuk membangun sesuai potensi dan daerah masing
masing.
Indonesia adalah suatu negara yang memiliki wilayah cukup luas. Maka dari itu untuk
memudahkan dalam menyelenggarakan pemerintahan di masing-masing daerah tersebut tidak
mungkin dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat saja. Di sini lah arti pentingnya
pembentukan Pemerintah Daerah. Pelimpahan wewenang pemerintah kepada pemerintah
daerah merupakan suatu solusi untuk memudahkan pemerintah dalam mensejahterakan
masyarakat dan membantu dalam memeratakan pembangunan nasional

Saran
Dalam pembagian wewenang. Keduanya harus dikerjakan dengan jelas dan baik. Serta
menurut kewenanganya masing masing. Sehingga tidak ada tumpang tindih, dan tidak
menjadi suatu kerancuan

Daftar Pustaka
Huda, Nimatul.2013.Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan
Problematika.Yogyakarta: Pustaka pelajar
Huda, nimatul. 2012. Hukum Pemerintahan Daerah, Bandung: Nusa Media

dan

Anda mungkin juga menyukai