PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya
alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk
ke dalam sumberdaya alam yang terbarukan maupun yang tak terbarukan. Namun
demikian harus disadari bahwa sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai
keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut
kuantitas dan kualitasnya. Sumberdaya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan
menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan sumberdaya alam
yang baik dan bijaksanan.
Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan yang erat. Ada
kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga
aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Keberadaan
sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain menentukan aktivitas manusia
sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas
manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumberdaya dan lingkungan di
sekitarnya.
Dalam pemerintahan pengaruh lingkungan mempunyai peranan tersendiri
dalam proses Pembangunan yang mempunyai tujuan berupa tata pemerintahan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan
sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan
kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas
lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta
kerusakan lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan, oleh
sebab itu dalam makalah ini dicoba diungkap secara umum sebagai gambaran potret
lingkungan hidup, khususnya dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan
hidup di era otonomi daerah.
Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari
Aristoteles, yaitu teori organisme.Asumsi teori ini menyatakan bahwa Negara atau
pemerintahan adalah kodrat dan erupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan
tersendiri.
1
kebutuhan dan keinginan Warga Negara untuk mewujudkan kehidupan secara tertib,
nyaman dan sejahtera atau lebih sederhananya Pemerintahan merupakan suatu bentuk
dinamis atau kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah.
1.2.
Permasalahan
1. Apa saja faktor internal ekologi pemerintahan yang mempengaruhi sistem
pemerintahan?
2. Apa saja faktor eksternal ekologi pemerintahan yang mempengaruhi sistem
pemerintahan?
3. Berapa besar pengaruhnya pada sistem pemerintahan sekarang ini?
1.3.
Tujuan
1. Mengetahui faktor internal dan eksternal ekologi pemerntahan yang berpengaruh
terhadap sistem pemerintahan.
2. Mengamati pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap sistem pemerintahan
sekarang ini.
1.4
Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pemerintahan kita saat ini dan bagaimana faktor internal dan eksternal mempengaruhi
sistem pemerintahan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Ekologi Pemerintahan
Ekologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Oikos yang artinya rumah atau
tempat tinggal, atau dengan kata lain lingkungan tempat organisme-organisme tinggal.
Sedangkan Logos yang artinya ilmu. Pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel dari Jerman pada tahun 1896. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang
mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang
rumah tangga mahluk hidup.
Perbedaan Ekologi dan Lingkungan yaitu :
-
suatu studi mengenai hubungan timbal balik antara pemerintah dengan lingkungan
sekitarnya ,baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dengan tujuan
untuk memperorel pengetahuan yang benar mengenai komponen yang terlibat
didalamnya. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap baik ataupun
buruknya suatu sistem pemerintahan.
2.2.
Faktor Internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi
dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Faktor internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber atau dari beberapa aspek.
Berorientasi ke depan
Mengekspresikan kreatifitas
demikian
pentingnya
pernyataan
misi
maka
selama
Misi
belum
dapat
dipergunakan
sebagai
petunjuk
bekerja.
Intepretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan Misi dapat
diterjemahkan ke langkah-langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan
sebagaimana tertulis dalam pernyataan Misi. Misi merupakan pernyataan yang
menetapkan
tujuan
organisasi
dan
sasaran
yang
ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan
bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan
program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Dalam organisasi pemerintahan misalnya dalam suatu dinas atau
badan, sekarang kita sudah mengenal eranya good governance. Gang good
governance ini menuntut setiap organisasi emerintahan untuk memilki visi
misi dan tujuan organisasi serta program yang jelas. Buan hanya sekedar eksis,
organisasi
merasa
diperhatikan
sehingga
etos
krja,
dan
tinggi. Karena pesan moral yang disampaikan terus menerus lama kelamaan
akan berubah menjadi komitmen bersama.
Kelima,
banyaknya
norma-norma
kelompok
organisasi
yang
2. Sistem
: Pemerintahan Provinsi
3. Subsistem
: Pemerintahan Kabupaten/Kota
4. Sub-Subsistem
: Pemerintahan desa
pembagian kekuasaan
pembagian sumber keuangan
pengaturan keegawaian
pengaturan penglolaan kekayaan
mekanisme pertanggungjawaban
pembinaan pengawasan dan fasilitasi.
Mengenai tata hubungan jabatan dalam rangka pelaksanaan urusa
melakukan
koordinasi
dan
pembinaan
terhadap
jalnnya
Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar
Sejak era reformasi sudah banyak erubahan dari segi politik dan
demokrasi di Indonesia. Bahkan erubahan itu beranjut sampai sekarang.
Banyak kebijakan baru yang lahir sesuai dengan perkembangan zaman. Dan
politik pasti erat kaitannya dengan sistem pemerntahan Indonesia. Perubahan
sistem politik memang baik tujuannya, namun implementasinya banyak yang
tidak sesuai aturan sehingga mengganggu jalnnya sistem pemerintahan yang
ada.
Birokrat seharusnya lepas dari jeratan politik. Maksudnya birokrat
harus bersifat netral. Ketika birokrat tertama stakeholder ikut dalam arus
politik maka kebijakan yang dibuat akan dipengaruhi oleh suasana politik yang
kadang tidak memihak masyarakat luas. Seandainya semua pihak baik politisi
ataupun birokrat pemerintahan, memahami model netralistik politik maka
sistem pemerintahan Indonesia akan berjaan dengan baik dan sesuai dengan
bidangnya.
2.3.2. Ekonomi kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Dalam konteks ekologi pemerintahan, ekonomi memiliki pengaruh
yang besar tehadap sistem pemerintahan. Bahkan pada zaman sekarang ini,
maju tidaknya suatu negara dilihat dari kesuksesan di bidang ekonominya.
Tapi ekonomi dan pemerintahan tidak dapat dipisahkan. Mau bagaimanapun,
ekonomi suatu negara sangat bergantung pada kualitas sistem pemerintahnnya.
Bagi negara yang sosialis, yang ekonominya di gerakkan sebagian
besar oleh pemerintah, maa sistem pemerintahan negara tersebut sangat
berengaruh. Ketika pemerintahan negara tersebut baik, maka baiklah sistem
ekonominya. Tapi apabila pemerintahnya hanya mementingkan kepentingan
kelompok, hancurah ekonomi negara tersebut. beda lagi dengan negara
kapitalis liberal yang ekonominya banyak dkendalikan oleh pasar dan sktor
swasta. Peran pemerintah hanya mengawasi. Jika pemerintah tidak mampu
mengawasi maka terjadilah penguasaan oleh sektor ekonomi yang berlebihan.
Apalagi jika pemerintahnya memiliki jika rent seeking governmet. Tipe
pemerintahan yang mencari keuntungan.
Berbicara tentang ekonomi, pasti berbicara tentang korupsi. Indonesia
selalu menjad juara sebagai negara terkorup di Asia Tenggara. Berbagai pihak
menyikapi tingginya presenase korupsi di Indonesia. Banyak yang mengatakan
16
hal ii teradi arena buruknya sistem pemerintahan dan juga berakibat kepada
sektor ekonomi Indonesia.
Sektor ekonomi ini dangat berpengaruh terhadap pemerintahan. Terutaa
masalah kebijakan. Tidak sembarang kebijakn di buat oleh para stakeholder.
Tentunya harus melewati perundingan yang panjang untuk menghasilkan
kebijaan yang tepat sasaran. Ketika sistem pemerintahan jelek, ditambah lagi
lingkungan politik yang tidak sehat maka, bisa saja terlahir kebijakan ekonomi
yang tida tepat sasaran dan bahkan bisa menghancurkan sistem ekonomi itu
sendiri.
2.3.3. Sosial Budaya dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Indonesia merupakan negara yang multikultural. Indoensai adalah
negara yang luas dan memiliki rentang wilayah yang sangat besar. Begitu
banyak suku yang memiliki budayanya masng-masing. Semboyan Bhineka
Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia itu aya dan beragam budaya
dan memiliki smangat ntuk bersatu walaupun berbeda-beda. Berbicara budaya
bukan berarti berbicara mengenai hal ynag sempit. Budaya itu luas da
memberi pengarh yang signifikan terhada pemerintahan. Beda suku beda adat.
Beda suku beda kebiasaan kehidupan sosial masyarakatnya.
Bila dikaitkna dengan ekologi pemerintahan, faktor sosial budaya perlu
diperhatikan oleh para aktor penyeenggara pememrintahan. Karena apabila
tidak memahami situasi dan konsisi sutu wilayah atau sosial bdaya
masyarakat, maka hl itu akan meimbukan masalah-masaah yang tidak terduga.
Paratu pemerintahan terutama bagi mereka yang bekerja bukan di daerah
asliny hars andai dan mamu memahami. Karena pegwai aparatur pemerintahan
atau birokrat merupakan sarana terdekat pemerintah dengan masyarakat karena
birokrat lah yangbertemu langsung degan masyarakat dan berinteraksi dalam
bentuk sebagai pelayan masyarakat.
Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru harus dimiliki oleh
seorang birokrat. Sehingga pandai membaca situasi dan karakter budaya
orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal-hal
positif mengenai kehidupan sosial masyarakat hendaknya menjadi pendorong
dan penyemangat dalam pencapian organisasi atau bekerja.
2.3.4. Agama dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
17
sama, sehingga otonomi ini bukan ajang aktualisasi bagi daerah tapi terlalu
menjunjung ego kedaerahan sehingga membuat adanya keinginan untuk lepas
dari NKRI.
2.3.5. Pertahanan dan keamanan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup
dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan
TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara
dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg)
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan
menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi
ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
Semua urusan pertahanan dominan memang masih dipegang oleh
pusat. Hal itu merupakan hal yang wajar mengingat masalah kedaulatan
merupakan masalah yang menyangkut eksistensi negara dan kewibawaan
negara.
Dikaitkan dengan ekologi pemerintahan, nidang pertahanan akan
membawa pengaruh terhadap sistem pemerintahan dan aktivitas pemerintahan.
Misalnya dalam pembentukan daerah otonom baru, pemilihan ibukota, pusat
pemerintahan dan pusat ekonomi tentu memperhatikan sektor pertahanan dan
keamanan. Demikian pula dalam kehidupan atau aktivitas pemerintahan
sehari-hari tentu harus dalam situasi dan kondisi yang kondusif demi
19
kaitannya dengan
20
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Faktor internal dan eksternal ekologi pemerintahan sangat besar dampaknya
terhadap keberangsungan sistem pemerintahan Indonesia. Faktor internal berupa visi
mis, budaya organisasi, pemerintahan bayangan, dan hubungan dengan subsistem dan
sub-subsistem lainnya. Beberapa faktor internal diatas mempengaruhi sistem
pemerintahan dari dalam organissi pemerintahan. Untuk faktor internal, penanaman
nilai-nlai bagi anggota organisasi sangat perlu. Nilai-nilai dasar seerti prinsip harus
dipertegas. Karena pada umumnya faktor internal ini banyak mempengaruhi anggota
organisasi pemerintahan sehingga tujuan bersama organisasi sulit untuk tercapai.
Faktor eksternal ekologi pemerintahan terdiri dari ideologi dan politik,
ekonomi, sosial budaya, agama, pertahanan dan keamanan, teknologi informatika dan
komunikasi. Berbagai faktor tersebut harus saling membenahi agar sistem keseluruhan
berjalan dengan baik, karena secara tidak langsung faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhi juga satu sala lain, bukan hanya mempengaruhi sistem pemerintahan.
Pemerintah sebagai pemegang kontrol harus mampu menjaga stabilitas pemerintahan
dengan baik agar mampu mengontrol sektor lain agar tdak melenceng dari tujuan
negara.
Semua hal diatas dilakukan demi terwujudnya cita-cita luhur bangsa,
mensejahterakan rakyat. Karena indikator umum yang dapat menytakan negara
tersebut maju dan berhasil adalah kesejahteraan masyarakatnya.
3.2
Saran
Penulis berharap bahwa pemerintah dapat meperbaiki system yang ada
sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya benar-benar memberikan timbal balik
yang sesuia dengan harapan yang ada. Dan juga bagi ita calon birokrat mampu
mengambil pelajaran mengenai pengaruh yang diberikan oleh faktor-faktor tersebut
terhadap sistem pemerintahan agar kelak mampu memperbaiki sistem yang salah.
21
DAFTAR PUSTAKA
Syafiie, Inu KKencana. 2011 Etika Pemerintahan: dari keseimbangan good governance
dengan clean government sampai pada state of the art ilmu pemerintahan dalam mengubah
pemerintah biadab menjadi pemerintah beradab. Jakarta : Rineka Cipta
Wasistiono, Sadu. Pengantar Ekologi Pemerintahan Edisi Revisi. IPDN Press
Lain-lain :
http://honeyzharratih.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-perubahan-dan.html
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=284&type=8
22