Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya
alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk
ke dalam sumberdaya alam yang terbarukan maupun yang tak terbarukan. Namun
demikian harus disadari bahwa sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai
keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut
kuantitas dan kualitasnya. Sumberdaya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan
menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan sumberdaya alam
yang baik dan bijaksanan.
Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan yang erat. Ada
kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga
aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Keberadaan
sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain menentukan aktivitas manusia
sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas
manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumberdaya dan lingkungan di
sekitarnya.
Dalam pemerintahan pengaruh lingkungan mempunyai peranan tersendiri
dalam proses Pembangunan yang mempunyai tujuan berupa tata pemerintahan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan
sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan
kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas
lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta
kerusakan lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan, oleh
sebab itu dalam makalah ini dicoba diungkap secara umum sebagai gambaran potret
lingkungan hidup, khususnya dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan
hidup di era otonomi daerah.
Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari
Aristoteles, yaitu teori organisme.Asumsi teori ini menyatakan bahwa Negara atau
pemerintahan adalah kodrat dan erupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan
tersendiri.
1

Dalam bukunya politics,Aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah


masyarakat paguyuban yang paling tinggi dalam masyarakat paguyuban yang
lainnya.Negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat
pada makhluk hidup.
Fungsi pemerintahan dalam arti luas meliputi semua aspek Trias Politika
pemerintahan, yaitueksekutif, legislatif dan yudikatif (Montesquieu, Budiarjo,
1986).Van Vollen hoven(1934), empat fungsi pemerintahan : Fungsi Bestuur
(menjalankan Undang-Undang), Fungsi kepolisian (preventieve rechtszorg), Fungsi
peradilan, untuk menjamin terciptanya keadilan, Fungsi regeling (membuat peraturan)
Taliziduhu Ndraha (2003) mengatakan bahwa :pemerintahan adalah sebuah
sistem multi proses yang bertujuan memenuhi dan melindungi kebutuhan dan tuntutan
yang diperintah akan jasa publik dan layanan sipil.Pemerintahan berarti upaya atau
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah berupa penerapankewenangan dalam bentuk
penataan, pengaturan, pengamanan dan perlindungan terhadapmasyarakat, penduduk
dan seluruh rakyat dalam semua aspek kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik,
keamanan dan ketertiban (Dharma Setiawan Salam, 2004).
Pemerintah, merupakan organ atau lembaga yang memiliki wewenang untuk
menjalankan pelayanan publik dan memiliki kewajiban untuk menjalankan pelayanan
sipil. Oleh karena itu jika dilihat dari perspektif ilmu administrasi, pemerintah
merupakan jenis organisasi publik yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat.Sebagai organisasi,
pemerintah merupakan sebuah organisme, yaitu suatu entitas sosial (socialentity) yang
hidup secara evolutif, seperti : lahir, tumbuh, berkembang, matang, dewasa
danakhirnya juga mati. Oleh karena itu organisasi dapat dikaji melalui pendekatan
sistem.Sebagai sistem, organisasi hidup melalui mekanisme inputs proses outputs,
serta adanyafeed back. Sebagai entitas sosial, organisasi memperoleh enerjinya dari
lingkungan(environment), dimana setelah melalui proses, outputsnya juga digunakan
untuk lingkungan.
Ekologi Pemerintahan, terdiri dari dua suku kata, yaitu Ekologi dan
Pemerintahan. Ekologi adalah bagian dari Biologi murni, yang merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari proses keterkaitan hubungan, baik yang bersifat
organisme maupun anorganisme dengan lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Sedangkan Pemerintahan berarti suatu aktifitas, proses, dan institusi yang terbentuk
atas dasar kesepakatan Warga Negara yang merupakan pencerminan dari harapan,
2

kebutuhan dan keinginan Warga Negara untuk mewujudkan kehidupan secara tertib,
nyaman dan sejahtera atau lebih sederhananya Pemerintahan merupakan suatu bentuk
dinamis atau kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah.
1.2.

Permasalahan
1. Apa saja faktor internal ekologi pemerintahan yang mempengaruhi sistem
pemerintahan?
2. Apa saja faktor eksternal ekologi pemerintahan yang mempengaruhi sistem
pemerintahan?
3. Berapa besar pengaruhnya pada sistem pemerintahan sekarang ini?

1.3.

Tujuan
1. Mengetahui faktor internal dan eksternal ekologi pemerntahan yang berpengaruh
terhadap sistem pemerintahan.
2. Mengamati pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap sistem pemerintahan
sekarang ini.

1.4

Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pemerintahan kita saat ini dan bagaimana faktor internal dan eksternal mempengaruhi
sistem pemerintahan Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Ekologi Pemerintahan
Ekologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Oikos yang artinya rumah atau
tempat tinggal, atau dengan kata lain lingkungan tempat organisme-organisme tinggal.
Sedangkan Logos yang artinya ilmu. Pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel dari Jerman pada tahun 1896. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang
mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang
rumah tangga mahluk hidup.
Perbedaan Ekologi dan Lingkungan yaitu :
-

Persoalan Lingkungan = pemikiran manusia untuk memperbaiki agar udara


dan air yang terkena polusi diubah menjadi udara dan air yang segar, dan sehat

untuk kepentingan sendiri.


Persoalan Ekologi = pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam
tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida
terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap
sumber air minum, mencegah perubahan iklim terhadap produksi dan
perubahan habitat.
Menurut Sadu Wasitiono menjelaskan bahwa ekologi pemerintahan adalah

suatu studi mengenai hubungan timbal balik antara pemerintah dengan lingkungan
sekitarnya ,baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dengan tujuan
untuk memperorel pengetahuan yang benar mengenai komponen yang terlibat
didalamnya. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap baik ataupun
buruknya suatu sistem pemerintahan.

2.2.

Faktor Internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi
dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Faktor internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber atau dari beberapa aspek.

Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota


organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masingmasing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang
merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat
menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan
atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau
sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang
mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun,
demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur
organisasi yang digunakan.
Dari penjelasan singkat mengenai pengertian faktor internal diatas, maka di
rumuskan bahwa faktor intenal yang mempengaruhi pemerintahan adalah visi dan
misi organisasi, budaya organisasi, pemerintahan bayangan, dan hubungan
pemerintahan dengan subsistem maupun sub-subsistem lainnya.
2.2.1. Visi dan Misi Organisasi dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Pada era sekarang ini, organisasi dituntut memiliki visi dan misi yang
jelas agar mampu mendapatkan simpati dari anggotanya dan meyakinkan
anggotanya bahwa organisasi tersebut dapat mewujudkan cita-cita bersama.
Pemaparan mengenai visi dan misi ini tidak boleh sembarangan. Apalagi untuk
suatu organisasi yang besar seperti negara. Atau dipersempit lagi
lingkungannya yaitu organisasi pemerintahan.
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan tujuan
Organisasi dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada
masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan
ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut.
Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:

Berorientasi ke depan

Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini


5

Mengekspresikan kreatifitas

Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat


Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh

lembaga dalam usahanya meng-ujud-kan Visi. Dalam operasionalnya orang


berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi
Visi.
Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi
memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang
kala memberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja.
Mengingat

demikian

pentingnya

pernyataan

misi

maka

selama

pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga


serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuk secara Iangsung
pernyataan

Misi

belum

dapat

dipergunakan

sebagai

petunjuk

bekerja.
Intepretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan Misi dapat
diterjemahkan ke langkah-langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan
sebagaimana tertulis dalam pernyataan Misi. Misi merupakan pernyataan yang
menetapkan

tujuan

organisasi

dan

sasaran

yang

ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan
bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan
program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Dalam organisasi pemerintahan misalnya dalam suatu dinas atau
badan, sekarang kita sudah mengenal eranya good governance. Gang good
governance ini menuntut setiap organisasi emerintahan untuk memilki visi
misi dan tujuan organisasi serta program yang jelas. Buan hanya sekedar eksis,

tapi mampu memberikan kontribusi pelayanan yang besar bagi masyarakat


luas.
Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan itu selalu berubah-ubah.
Maa dari itu, suatu organisasi harus memiliki pondasi yang kuat agar tidak
mendapata dampak yang buruk dari perubahan zaman atau perubahan
lingkungan. Diperlukan strategi manajerial dari seorang pemimpin organisasi
pemerintahan tersebut. Karena semakin lama, myarakat semakin pintar, dan
tuntutan akan penerapan good governance itu akan lebih tinggi untuk
kedepannya.
Dalam ekologi pemerintahan, visi dan misi organisasi dipengaruhi oleh
dimensi waktu, ruang, dan konteks. Maksudnya, visi dan misi organisasi
pemerintaha diuat untu kurun waktu tertentu dan apabila sudah tercapai akan
ditinggalkan dan akan membentuk suatu format visi misi yang baru yang ebih
menantang.
Secara ekologis, visi dan misi organisasi pemerintah itu sangat
berpengaruh terhadap lingkungannya. Akan terjadi hubungan timbal balik
antara organisasi dengan lingkungnnya. Karena visi misi akan membentuk,
mempengaruhi apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh sebuah
organisasi pemerintahan dan pasti hal tersebut berpengaruh terhadap
masyarakat.
Dalam membahas visi dan misi yang aik ada singkatan terkenal yang
digunakan untuk menggambarkan visi dan misi yang baik yaitu SMART.
SMART merupakan singkatan dari spesific, measurable, achievable, realistic,
dan timely.
Spesific artinya visi dan misi yang baik haruslah bersifat spesifk dan
khas. Measurable maksudnya visi dan misi yang disusun menggambarkan
sesuatu yang hasilnya terukur dan dapat dibayangkan. Achievable maksudnya
bahwa visi dan misi yang disusun mungkin untuk dicapaisesuai kemampuan
dan upaya yang dilakukan. Realistic maksudnya adalah bahwa apa yang
dituangkan dalam visi dan misi merupakan sesuatu yang nyata dan bukan
hanya sekedar retorika. Timely artinya bahwa visi dan misi terikat pada durasi
tertentu tidak bersifat abadi.

2.2.2. Budaya Organisasi dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini


Budaya organisasi terdiri dari dua kata yakni budaya dan
organisasi yang masing-masing kata memiliki pengertian yang beraneka
ragam. Negara merupakan organisasi yang besar, dan pemerintah adalah
organisasi tertinggi dalam negara yang memiliki mandat untuk menjalankan
kekuasaan guna mencapai tujuan negara. Sebagai sebuah organisasi yang
sekaligus juga sebuah sistem, kegiatan pemerintah dipengaruhi dan
mempengaruhi budaya organisasi yang melingkupinya.
Menurut budaya organisasi adalah seperangkat nilai dan norma yang
telah dipahami bersama yang digunakan untuk mengendalikan interaksi
anggota organisasi yang satu dengan lainnya serta dengan para pemasok,
pelanggan dan piha-pihak lain yang berbeda diluar organisasi.
Budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang telah diciptakan,
ditemukan, atau dikembangkan dalam proses memecahkan masalah dan
mengambil keputusan ketika beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan
mengelola integrasi internal organisasi. Pola ini telah berhasil cukup baik
sehingga dapat dipandang sahih (valid). Itu sebabnya, budaya ini diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara berpikir, memandang, merasakan, dan
berperilaku dalam kaitannya dengan masalah-masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal organisasi.
Jika cara tertentu dalam memandang, berpikir, dan merasakan, dan
berperilaku dalam kaitannya dengan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan itu berhasil dengan baik yang kemudian dulangi kembali
berkalikali, maka hal itu akan membuat anggota organisasi merasa nyaman
dan berhasil. Ia membantu mereka menanggulangi rasa cemas untuk harus
mengidentifikasi strategi baru setiap kali kita berhadapan dengan masalah
yang sama. Jika cara kita itu berhasil terus, kita mulai menganggapnya sebagai
sesuatu yang tidak perlu dipikirkan lagi. Dalam banyak hal, budaya organisasi
seperti kepribadian individu. Kepribadian seseorang terbentuk dari nilai-nilai,
keyakinan, asumsi, minat, pengalaman, sifat-sifat bawaan, dan kebiasaan yang
terwujud dalam perilaku seseorang. Dengan demikian, budaya organisasi pada
dasanya terbentuk dari nilai-nilai, keyakinan, asumsi, sikap, dan perilaku yang
ditunjukkan oleh para anggota organisasi.

Secara konseptual, dibedakan antara budaya organisasi dan perilaku


organisasi. Meskipun secara fakta sulit untuk dipisahkan. Dikatakan demikian
karena perilaku yang dijalankan terus menerus secara konsisten akan terbentuk
menjadi budaya.
Setiap organsasi memiliki ciri khas masing-masing baik dari segi
peampilan atau outlook nya, ataupun atribut yang memang melekat pada
dirinya. Perbedaan penampilan itu akan menimbulkan kesan kepada
masyarakat mengenai organisasi tersebut.
Dalam konteks negara sebagai sebuah organisasi dari suatu bangsa,
budaya oganisasinya ditetapkan di dalam filsafah negara. Berbicara mengenai
Indonesia filsafah tersebut sudah termaktub dalam pancasila sebagaimana
yang kita ketahui juga bahwa pancasila juga merupakan sumber hukum
tertinggi di Indonesia.
Jika ingin menilai penanaman nilai pancasila sebagai ideologis
Indonesia, banyak pihak yag sudah mengatakan bahwa ideologi tu sudah
mulai luntur dengan adanya engaruh-engaru dari budaya luar yang mulai
menggerogoti nilai luhur Indonesia. Jika ingin melihat kebelakang, begitu
banyak pihak yang ingin merubah ideologi pancasila menjadi ideolgi komunis
dan sebagainya. Zaman sekarang bukan berati tidak ada tekanan mengenai
masalah paham ideologi. Masyarakat umum sekarang banyak di pengaruhi
oleh sikap yang tidak mencerminkan nilai luhur pancasila.
Banyak fenomena yang terjadi di lingkungan organisasi bila dikaitkan
dengan masalah budaya. Yaitu:
Pertama, banyak organisasi pemerintah yang anggotanya tidak
memiliki passion atau gairah bekerja yang sama. Tidak semua organisasi
pemerintahan memiliki prinsip-prinsip yang jelas dan ingin dicapai. Sehingga
target pekeraan itu tdak ada hal itu membuat pegawai aan bekerja secara
naluriah, atau bekerja semaunya karena tidak ada suatu prinsip atau target
bersama yang menjadi patokan keseragaman. Padahal prinsip dan nilai itu
sangat penting untuk membangun jiwa korsa antara anggota organisasi.nilainilai seperti kedisiplinan, keterbukaan kejujuran tidak sepatutnya hanya
menjadi sebuah slogan tapi memang harus tertanam dan diaplikasikan dalam
kehidupan berorganisasi. Harus menciptakan birokrasi Indonesia yang modern
postur birokrasinya serta modern juga dalam kulturnya.
9

Kedua, organisasi pemerintah harus memiliki nilai filosofis yag formal


yang di adopsi dari nilai fornal negara. Seperti yang di sebutkan sebelumnya,
nilai filosofil ini daat diambil dari ideologi Indonesia yang juga merupakan
flsafah bangsa yaitu pancasila. Filosofis formal ini berisi gars besar ebijakan
dan prinsip ideologis yang memberikan pedoman hidu dan pedoman kerja bagi
pegawai, hubungan vertikal anatara atasan dan bawahan, serta hubungan
anatra pemangku kepentingan.
Ketiga, organisasi harus memiliki aturan main yang meman berlum
dijabarkan secara rinci oleh ndang-undang namun aturai main tersebut tidak
boleh melanggar undang-undang. Setiap pimpinan harusnya mengatur
tersebut, sama hanya dengan prinsip dan nilai yag seelumnya telah disebutkan
diatas agar ada keterikatan yang lebih antar aanggota organisasi bukan hanya
peraturan uum saja.
Keempat, pimpinan harus mampu menggunakan gaya kepemipinannya
untuk membangun hubungan di antara anggota organisasi. Misalnya dalam
setiap adanya rapat seorang pimpinan harus mmberika moral value atau
motivasi kepada angot orgnisasi. Penyampaian tersebut setidaknya membuat
anggota

organisasi

merasa

diperhatikan

sehingga

kedisiplinannya dalam bekerja di dala organisasi

etos

krja,

dan

tersebut akan semakin

tinggi. Karena pesan moral yang disampaikan terus menerus lama kelamaan
akan berubah menjadi komitmen bersama.
Kelima,

banyaknya

norma-norma

kelompok

organisasi

yang

melenceng karena memang sudah tertanam didiri masing-masing pegawai atau


anggota organisasi bahwa pimpinan tidka pernh salah, sehingga apapun
perintah pimpinan walaupun itu salah akan dilakukan, karena budaya yang
sudah terlajur tertanam selama ini adalah pemimpin harus dilayani, jika tidak
maka jabatan atau posisi akan hilang.
Keenam, pengguanaan bahasa pengantar yang berbeda-beda dalam
satu organisasi. Seperti yang diketahui bahwa komunikasi merupakan hal yang
penting dalam organisasi. Komunikasi berarti penyampaian pesan. Jika satu
organisasi memlki banyak bahasa engntar dan tidka dipahami oleh semua
anggota bagaimana bisa suatu organisasi berjalan lancar. Banyak daerah yang
karena semangat otonomi daerahnya menggunakan bahasa daerah sebagai
bahasa pengantar, tapi terkadang lupa bahwa ada pegaawai atau anggota
10

organisasi yang bukan meruakan putera/puteri daerah, jadi terkadang para


anggota organisasi yang bukan asi daerah merasa diucilkan.
Ketujuh, kemampuan yang standar dari aggota organisasi. Seharusnya
dalam satu organisasi, standarnya setiap anggota memiliki standar kemampuan
yang sama. Tapi baiknya dalam organisasi, setiap anggota harus memiliki
kempuan ebihnya disamping memiliki kemampuan stadar. Sehingga
kompetensi anggota organisasi beragam dan mampu di aktualisasikan oleh
organisasi demi kelancaran organisasi.
Kedelapan, iklim organisasi yang tidak sehat. Faktor ini merupakan
salah satu aspek budaya yang jarang di perhatikan namun memiliki dampak
yang signifikan terhadap jaannya sebuah organisasi. Tata letak ruangan, kursi,
ventilasi, serta seluruh aspek iklim organisasi yang mendukung menunjang
kenyamanan dari anggota organisasi. Karena semakn nyaman, maka kinerja
pegawai diharapkan dapat meningkat.
2.2.3. Pemerintahan Bayangan dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Faktor internal selanjutnya adalah organisasi bayangan. Suatu
organsasi formal pasti biasanya akan diikuti oleh organisai informal.
Organisasi tersebt dapat dikatakan atau dikenal sebagai organisasi bayangan.
Melihat dari segi dunia, setiap negara pasti memiliki organisasi atau
pemerintah bayangan yang membuntuti jalannya alur pemerintahan. Misalnya
di Amerika Serikat, digambarkann oleh Wise dan Ross:
Pemerintahan bayangan bukanlah sebuah bentuk yang formal. Mereka
merupakan sekelompok orang yang berkumpul dari berbagai segi
sektor pemerintahan yang sebenarnya, pemerintahan ini bersifat bebas
Pemerintahan bayangan serigkali dikaitkan dengan hal-hal yang
negatif. Misalya, mafia. Karena mafia ingin mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dengan modal yang sedikit dan tidak terjerat oleh hukum.
Dibeberapa negara mafia itu dikendalikan oleh pemerintah yang sebenarnya.
Atarbelakang adalah bisnis dan keuntungan yang banyak, sehingga pemerintah
melingduni segala aktivitas yang dilakukan oleh mafia tersebut.
Membahas mengenai pemerintah bayangan di Indonesia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki pemerintah bayangan. Ada forum
yang dinamakan round table forum yang mempengaruhi Indonesia dan
forum tersebut diketuai oleh Amerika Serikat. Menurut sumber, forum
11

tersebutlah yang mampu merekomendasikan siapa saja yang akan menjadi


calon menteri atau perusahan mana yang akan mengambil proyek raksasa yang
sangat mempengruhi ekonomi Indonesia. Bentuk nyata adanya organisasi atau
pemerintah bayangan di era orde baru adalah banyaknya berkeliaran penembak
misterius yang banyak memakan korban. Korban adalah mereka yang berani
bersuara atau berkomentar menganai pemerintahan yang sebenarnya.
Melihat ke era reformasi, dan berbicara dalam skala lingkup nasional,
kita pernah mendengar adanya Koalisi pendukung SBY dengan Partai golkar
yag hampir menciptakan cabang pemerintahan hibrida yang baru. Dan hal
tersebut pasti mempengaruhi jalannya pemerintahan Indonesia.
Kondisi yang sama juga terjadi di daerah. pemerintah daerah
khususnya kepala daerah dikelilingi oleh mafia tanah atau mafia proyek yang
memiliki kepentingan pribadi, adanya mafia di sekeliling kepala daerah akan
mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh kepala daerah, kerena tujuan
utama dari mafia adalah menggunakan pemerinth sebagai alat untuk meraup
keuntungan yang besar. Tentunya keuntungan itu akan dibagi kepada keapala
daerah dan jajarannya yang telah membantu para mafia dalam melakukan
aksinya.
Seluruh stakeholder atau pucuk pimpinan harunya peka terhadap
hainya organisasi atau pemerinta bayangan yang berada dilingkungan
pemerintahan yang sebenarnya. Para pimpinan harusnya mengingat, bahwa
mereka bekerja untuk rakyat. Nilai-nilai dasar seperti adil, jujur, dan
bertanggung jwaba tidak boleh lepas dari atribut seorang pimpinan.seorang
pimpinan organisasi pemerintahan harus mempu mempertahanan prinsip diri
agar bekerja untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya untuk meraup
keuntungan sendiri degan membuat kebijakan yang sembarang, karena
kebijakan itu bukan berdamoak ada skup atau lingkungan kecil, melainkan
berpengaruh ada sistem pemerintahan yang luas.
2.2.4. Hubungan pemerintahan dengan subsistem dan sub-subsistem lainnya
kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Sebuah sistem akan terdiri dari berbagai subsistem yang berkedudukan
secara berjenjang. Dilihat segi hierarkis, sistem pemerintahan akan dilihat dari
segi nasional dan subnsional. Jika di Indonesia sistem subnasional disbeut
sebagai provisi kota atau kabupaten.
12

Di Indonesia sistem pemerintahan dilihat secara hierarkis teriri dari :


1. Suprasistem

: Pemerintah nasional dalam arti luas.

2. Sistem

: Pemerintahan Provinsi

3. Subsistem

: Pemerintahan Kabupaten/Kota

4. Sub-Subsistem

: Pemerintahan desa

Sejarah pemerintahan daerah di Indonesia memberikan gambaran


mengenai dinamika hubungan antara pemerintah nasional dengan pemerintah
subnasional. Hal-hal tersebut berkaitan dengan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

pembagian kekuasaan
pembagian sumber keuangan
pengaturan keegawaian
pengaturan penglolaan kekayaan
mekanisme pertanggungjawaban
pembinaan pengawasan dan fasilitasi.
Mengenai tata hubungan jabatan dalam rangka pelaksanaan urusa

pemerintaan, setiap pejabat dalam semua tingkatan wajib memperhatikan


wewenang, tugas fungsi dan pokok yang dimilikinya. Gubernur sebagai wakil
pemerintah

melakukan

koordinasi

dan

pembinaan

terhadap

jalnnya

penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan sebagainya.


Selain itu adanya hubungan kepegawaian . seluruh peraturan mengenai
kepegawaian dilakukan secara nasioanl. Baik itu mengenai perekrutan, sistem
pola karir, pensiun, serta pemindahan pegawai antar daerah. jadi daerah harus
melaukan koordinsi dengan nasional mengenai masalah kepegawaian, karena
masalah kepegawaian adalah maslah yang senitif karena berpengaruh terhadap
kinerja dan semangat pegawai.
Tata keuangan merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam
hubungan antara subsistem dan sub-subsistem. Karena msalah keuangan dapat
menjadi pemicu kerusakan hubungan anatara daerah dengan pusat. Sehingga
masalah keuangan ini harus di perhatikan dengan baik. Sudah ada undangundang yang mengurusi hubungan perimbangan pusat dengan daerah.
indonesia menggunakan perimbangan bukan transfer pusat ke daerah.
Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban juga penting. Karena
akan mempengaruhi jalannya sistem. Harus ada rasa tanggung jawab yang
besar dari pemimpin terhadap jabatan san amanah yang diembannya.
Pertanggungjawab denga bertanggung jawab memiliki pemahaman yang
berbeda. Bertanggung jawab lebih kepada rasa untuk mau bekerja karena
amanah yang diemban dan tugas, sedangkan pertanggungjawaban adalah
13

penyampaian informasi tentang apa yang sudah dikerjakan yang kemudian


akan menadi penilaian bagi pengawas. Kedua ha tersebut harus di patuhi oleh
pemerintah daerah untuk mewujudkan lancarnya komunikasi.
Penbagian wilayah kerja antara pemerintahan nasional dan subnsional.
Di dalam wilayah sebuah daerah otonom daat juga beroperasi wilayah kerja
pemerinthan umum dan wilayah kerja instansi vertikal. Hubungan kerjaa
tersebut meliputi hubungan kewenangan, jabatan, organisasi, dan pelayanan.
Perlu ditegaskan kembali bahwa berbagai jenis hubungan antara
pemerintah naional dengan pemerintah subnasional sebagai sistem dalam
konteks ekologi pemerintahan dimaksudkan sebaga mekanisme homeostatis.
Tjuannya agar sistem pemerintahan tetap dapat bergerak secara dinamis tetapi
dalam koridor keseimbangan agar sistem tidak rusak.
2.3

Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar

organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa


factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam,
Demografi dan sebagainya.
Selain itu faktor eksternal dalah penyebab perubahan yang berasal
dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu.
2.3.1. Ideologi dan Politik dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Ideologi merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam
sistem pemerintahan. Karena suatu ideologi dan politik itu akan menentukan
bagimana bentuk negara, sistem politik yang dianutya, serta hubungan antara
negara dan pemerintah denga rakyatnya.
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua
kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu.
Ideologi dikemukakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide." Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan
14

beberapa kecenderunganfilosofis, atau sebagai serangkaian ide yang


dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota
masyarakat (definisi ideologi Marxisme). Pengertian ideologi secara umum
adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis. Dalam arti luas, ideologi adalah pedoman normative yang
dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan
keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ideologi berisi tatanan nilai yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai pedoman untuk menjalankan kehidupan bersama dalam rangka meraih
harapan-harapan yang dicita-citakan bersama. Tatanan nilai yang kemudian
membentuk ideologi tersebut dapat berasal dari adat istiadat dan dapat pula
bersumber dari suatu ajaran agama, atau merupakan gabungan keduanya.
Fungsi dari ideologi ini adalah sebagai referensi konseptual yang memberikan
koherensi pada aksi politik. Ideologi memainkan peranan dalam melekatkan
hubungan pola pikir dan tingkah laku. Political Ideology is an aplication of
particular moral preceptions to collectivities.
Indonesia memiliki ideologi negra yaitu pancasila yang dapat dpandang
sebagai ideologi pertengahan. Pancasila dianggap sebagai rfleki nilai lur yang
memang tertanam dari diri masyarakat Indonesia. Kedudukan pancasila
sebagai ideologi Indonesia banyak yang ingin menggesernya. Berbagai
latarbelakang yang mempengaruhi keinginan penggeseran ideologi ini.
Kapitalisme dan ideologi islam menjadi pemegang pengaruh yang kuat untuk
menggeser ideologi pancasila. Hal ini bisa jadi membuat Indonesia menjadi
medan pertempura ideologi.
Banyak fakta yang menunjukkan sistem politik, sosial dan budaya
Indonesia lebih menjurus kepada kapitalisme. Tentu sangat melenceng dari
cita-cita tokoh pejuang revolusi kita. Hal tersebut menimbulkan banyak
penyimpangan terhadap nilai pancasila. Maka hal yang harus di lakukan
pemerintah adalah melakukan edukasi masyarakat secara luas mengenai
penanaman ideologi pancasila. Selain iu, pendidikan mengenai politik juga
harus dilakukan. Banyak kaum menengah yang buta mengenai politik, dan
kaum muda yang tidak paham mengenai politik yang mereka sering bicarakan.
Masyarakat luas terlalu sering disuguhi drama politik yang tidak memberikan
edukasi bagi masyarakat.
15

Sejak era reformasi sudah banyak erubahan dari segi politik dan
demokrasi di Indonesia. Bahkan erubahan itu beranjut sampai sekarang.
Banyak kebijakan baru yang lahir sesuai dengan perkembangan zaman. Dan
politik pasti erat kaitannya dengan sistem pemerntahan Indonesia. Perubahan
sistem politik memang baik tujuannya, namun implementasinya banyak yang
tidak sesuai aturan sehingga mengganggu jalnnya sistem pemerintahan yang
ada.
Birokrat seharusnya lepas dari jeratan politik. Maksudnya birokrat
harus bersifat netral. Ketika birokrat tertama stakeholder ikut dalam arus
politik maka kebijakan yang dibuat akan dipengaruhi oleh suasana politik yang
kadang tidak memihak masyarakat luas. Seandainya semua pihak baik politisi
ataupun birokrat pemerintahan, memahami model netralistik politik maka
sistem pemerintahan Indonesia akan berjaan dengan baik dan sesuai dengan
bidangnya.
2.3.2. Ekonomi kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Dalam konteks ekologi pemerintahan, ekonomi memiliki pengaruh
yang besar tehadap sistem pemerintahan. Bahkan pada zaman sekarang ini,
maju tidaknya suatu negara dilihat dari kesuksesan di bidang ekonominya.
Tapi ekonomi dan pemerintahan tidak dapat dipisahkan. Mau bagaimanapun,
ekonomi suatu negara sangat bergantung pada kualitas sistem pemerintahnnya.
Bagi negara yang sosialis, yang ekonominya di gerakkan sebagian
besar oleh pemerintah, maa sistem pemerintahan negara tersebut sangat
berengaruh. Ketika pemerintahan negara tersebut baik, maka baiklah sistem
ekonominya. Tapi apabila pemerintahnya hanya mementingkan kepentingan
kelompok, hancurah ekonomi negara tersebut. beda lagi dengan negara
kapitalis liberal yang ekonominya banyak dkendalikan oleh pasar dan sktor
swasta. Peran pemerintah hanya mengawasi. Jika pemerintah tidak mampu
mengawasi maka terjadilah penguasaan oleh sektor ekonomi yang berlebihan.
Apalagi jika pemerintahnya memiliki jika rent seeking governmet. Tipe
pemerintahan yang mencari keuntungan.
Berbicara tentang ekonomi, pasti berbicara tentang korupsi. Indonesia
selalu menjad juara sebagai negara terkorup di Asia Tenggara. Berbagai pihak
menyikapi tingginya presenase korupsi di Indonesia. Banyak yang mengatakan

16

hal ii teradi arena buruknya sistem pemerintahan dan juga berakibat kepada
sektor ekonomi Indonesia.
Sektor ekonomi ini dangat berpengaruh terhadap pemerintahan. Terutaa
masalah kebijakan. Tidak sembarang kebijakn di buat oleh para stakeholder.
Tentunya harus melewati perundingan yang panjang untuk menghasilkan
kebijaan yang tepat sasaran. Ketika sistem pemerintahan jelek, ditambah lagi
lingkungan politik yang tidak sehat maka, bisa saja terlahir kebijakan ekonomi
yang tida tepat sasaran dan bahkan bisa menghancurkan sistem ekonomi itu
sendiri.
2.3.3. Sosial Budaya dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Indonesia merupakan negara yang multikultural. Indoensai adalah
negara yang luas dan memiliki rentang wilayah yang sangat besar. Begitu
banyak suku yang memiliki budayanya masng-masing. Semboyan Bhineka
Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia itu aya dan beragam budaya
dan memiliki smangat ntuk bersatu walaupun berbeda-beda. Berbicara budaya
bukan berarti berbicara mengenai hal ynag sempit. Budaya itu luas da
memberi pengarh yang signifikan terhada pemerintahan. Beda suku beda adat.
Beda suku beda kebiasaan kehidupan sosial masyarakatnya.
Bila dikaitkna dengan ekologi pemerintahan, faktor sosial budaya perlu
diperhatikan oleh para aktor penyeenggara pememrintahan. Karena apabila
tidak memahami situasi dan konsisi sutu wilayah atau sosial bdaya
masyarakat, maka hl itu akan meimbukan masalah-masaah yang tidak terduga.
Paratu pemerintahan terutama bagi mereka yang bekerja bukan di daerah
asliny hars andai dan mamu memahami. Karena pegwai aparatur pemerintahan
atau birokrat merupakan sarana terdekat pemerintah dengan masyarakat karena
birokrat lah yangbertemu langsung degan masyarakat dan berinteraksi dalam
bentuk sebagai pelayan masyarakat.
Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru harus dimiliki oleh
seorang birokrat. Sehingga pandai membaca situasi dan karakter budaya
orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal-hal
positif mengenai kehidupan sosial masyarakat hendaknya menjadi pendorong
dan penyemangat dalam pencapian organisasi atau bekerja.
2.3.4. Agama dan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
17

Isu status agama dalam kehidupan publik di Indonesia merupakan


persoalan yang selalu terus-menerus menghiasi perjalanan negara ini sejak
masa pra-kemerdekaannya. Bagaimanapun, isu ini sesudah Indonesia
menikmati kemerdekaan selama lebih dari lima puluh tahun masih belum
menjadi perhatian yang semestinya, baik dari kalangan akademik maupun dari
para praktisi. Ini ditunjukan oleh masih berkutatnya pengajuan solusi yang
masih menekankan pada masih diperlukannya peran negara dalam persoalan
keagamaan di masyarakat. Dengan kata lain, netralitas negara dalam
perdebatan kenegaraan yang selama ini mendominasi masih diabaikan.
Tentunya, perdebatan yang ada gagal menyentuh jantung persoalan yang
selama ini merupakan akar bagi berbagai persoalan yang terkait. Bahkan, tidak
jarang ketidakjelasan ini telah memicu berbagai bentuk vandalisme yang
mengatasnamakan ajaran agama.
Bagi bangsa Indonesia yang memiliki jumah penduduk yang banyak
dan menganut agama yang berbeda, tentu masalah agama ini menjadi masalah
yang menarik untuk diketahui bagaimana sebah agama dapat memengaruhi
sistem pemerintahan Indonesia. Ada warga negara yang menganut agamanya
dengan fanatis, moderat bahkan yang longgar. Ada agama yang mendominasi
menduduki bangku pemerintahan dan ada yang sekedar perwakilan atau
formalitas.
Pengisian jabatan publik yang melihat latarbelakang agama dari
individunya kadang membuat rasa ketidakadilan muncul. Tapi dibeberapa
daerah hal itu terjadi karena melihat mayoritas agama penduduknya.
Kedekatan pemimpin dengan masyarakat sangat perlu dijaga, sehingga
dibeberapa daerah memilih pimpinan suatu organisasi atau pejabat publik
terdadang melihat juga dari segi agamanya, demi baiknya dan lancarnya
komunikasi dan kedekatan antara pemimpin dengan masyarakatnya.
Misalnya di provinsi Bali, yang di dominasi oleh agama Hindu,
pengaruh yang diberikan cukup besar. Mulai dari bentuk bangunan kantor, dan
bahkan penyesuaian hari liburnya. Pernah terdengar bahwa Bali ingin
mengajukan sebagai daerah dengan otonomi khususnya. Namun mendapat
tentangan dari banyak pihak. Mengingat masalah agama adalah masalah yang
diatur pusat kecuai bagi Provinsi Aceh yang memang sudah memegang
perjanjian otonomi khusus. Ditakutkan daerah lain akan mengajukan hal yang
18

sama, sehingga otonomi ini bukan ajang aktualisasi bagi daerah tapi terlalu
menjunjung ego kedaerahan sehingga membuat adanya keinginan untuk lepas
dari NKRI.
2.3.5. Pertahanan dan keamanan kaitannya dengan pemerintahan saaat ini
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup
dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan
TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara
dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg)
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan
menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi
ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
Semua urusan pertahanan dominan memang masih dipegang oleh
pusat. Hal itu merupakan hal yang wajar mengingat masalah kedaulatan
merupakan masalah yang menyangkut eksistensi negara dan kewibawaan
negara.
Dikaitkan dengan ekologi pemerintahan, nidang pertahanan akan
membawa pengaruh terhadap sistem pemerintahan dan aktivitas pemerintahan.
Misalnya dalam pembentukan daerah otonom baru, pemilihan ibukota, pusat
pemerintahan dan pusat ekonomi tentu memperhatikan sektor pertahanan dan
keamanan. Demikian pula dalam kehidupan atau aktivitas pemerintahan
sehari-hari tentu harus dalam situasi dan kondisi yang kondusif demi
19

menciptakan iklim pemerintahan yang baik dalam memberi pelayanan kepada


masyarakat.
2.3.6. Teknologi Infoermatika dan Informasi dan

kaitannya dengan

pemerintahan saaat ini


Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang
bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka
darikungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia
kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran
yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran
harus mencakup pula unsur keadilan.
Mungkin beberapa waktu terakhir kita sudah mulai familiar dengan
istilh e-government. Revolusi teknolgi informatika dan komunikasi mendrong
lahirnya pemerintahan yang leh transparan. Dengan transparansi yang ingin
dituju, diharapkan adanya pengendalian dari masyarakat terhadap segala
aktivitas pemerintah untuk mewujudkan good governance.
Berbagai fasilitas pelayanan publik yang sudah terpenuhi karena
sudah berembangnya teknologi dan informatika. Sistem pemerintahan
memang harus terus mengalami perubahan yang menuju kearah positif.
Contohnya seperti berbagai bentu pelayanan yang sudah mengadopsi
kemajuan teknologi. Semua ini dilakukan untuk terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.

20

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Faktor internal dan eksternal ekologi pemerintahan sangat besar dampaknya
terhadap keberangsungan sistem pemerintahan Indonesia. Faktor internal berupa visi
mis, budaya organisasi, pemerintahan bayangan, dan hubungan dengan subsistem dan
sub-subsistem lainnya. Beberapa faktor internal diatas mempengaruhi sistem
pemerintahan dari dalam organissi pemerintahan. Untuk faktor internal, penanaman
nilai-nlai bagi anggota organisasi sangat perlu. Nilai-nilai dasar seerti prinsip harus
dipertegas. Karena pada umumnya faktor internal ini banyak mempengaruhi anggota
organisasi pemerintahan sehingga tujuan bersama organisasi sulit untuk tercapai.
Faktor eksternal ekologi pemerintahan terdiri dari ideologi dan politik,
ekonomi, sosial budaya, agama, pertahanan dan keamanan, teknologi informatika dan
komunikasi. Berbagai faktor tersebut harus saling membenahi agar sistem keseluruhan
berjalan dengan baik, karena secara tidak langsung faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhi juga satu sala lain, bukan hanya mempengaruhi sistem pemerintahan.
Pemerintah sebagai pemegang kontrol harus mampu menjaga stabilitas pemerintahan
dengan baik agar mampu mengontrol sektor lain agar tdak melenceng dari tujuan
negara.
Semua hal diatas dilakukan demi terwujudnya cita-cita luhur bangsa,
mensejahterakan rakyat. Karena indikator umum yang dapat menytakan negara
tersebut maju dan berhasil adalah kesejahteraan masyarakatnya.

3.2

Saran
Penulis berharap bahwa pemerintah dapat meperbaiki system yang ada
sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya benar-benar memberikan timbal balik
yang sesuia dengan harapan yang ada. Dan juga bagi ita calon birokrat mampu
mengambil pelajaran mengenai pengaruh yang diberikan oleh faktor-faktor tersebut
terhadap sistem pemerintahan agar kelak mampu memperbaiki sistem yang salah.

21

DAFTAR PUSTAKA

Syafiie, Inu KKencana. 2011 Etika Pemerintahan: dari keseimbangan good governance
dengan clean government sampai pada state of the art ilmu pemerintahan dalam mengubah
pemerintah biadab menjadi pemerintah beradab. Jakarta : Rineka Cipta
Wasistiono, Sadu. Pengantar Ekologi Pemerintahan Edisi Revisi. IPDN Press
Lain-lain :
http://honeyzharratih.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-perubahan-dan.html
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=284&type=8

22

Anda mungkin juga menyukai