Anda di halaman 1dari 50

HUBUNGAN STRUKTUR DAN FUNGSIONAL PEMERINTAHAN PUSAT

DAN DAERAH
Disusun oleh kelompok 4 :
1. Bintang Shifa R (05)
2. Dinda Setyo P (08)
3. Fina Maulidina (13)
4. Mitha Novitaningsih (19)
5. Putri Lestari (22)
6. Rrrrr Regina m.p.t (29)
7. Yeyen Prasetyo (33)
Desentralisasi Atau Otonomi Daerah Dalam Konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1. Desentralisasi
Secara normatif sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 8 undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang pemerintah daerah desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi
A. Kelompok Anglo saxon merupakan kelompok yang mengartikan desentralisasi sebagai
Penyerahan wewenang dari pemerintah pusat baik kepada para pejabat pusat di daerah
yang disebut dekonsentrasi maupun bahan-bahan Otonomi Daerah yang disebut devolusi
B. kelompok kontinental merupakan kelompok yang membedakan desentralisasi menjadi
dua bagian yaitu desentralisasi jabatan atau dekonsentrasi dan desentralisasi
ketatanegaraan
Amran muslimin dalam buku otonomi daerah dan implikasinya berpendapat bahwa
desentralisasi dibedakan atas 3 bagian sebagai berikut
A. Desentralisasi politik yaitu pelimpahan kewenangan dan pemerintahan pusat
yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri
bagi badan-badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah
tersebut
B. Desentralisasi fungsional yaitu pemberian hak kepada golongan-golongan
tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat
baik terikat maupun tidak terikat pada daerah tertentu seperti mengurus irigasi
bagi petani
C. Desentralisasi kebudayaan yaitu pemberian hak kepada golongan-golongan
minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri
seperti mengatur pendidikan dan agama
Menurut smith tujuan negara menerapkan desentralisasi yaitu dalam upaya
pendidikan politik, latihan kepemimpinan politik, memelihara stabilitas politik
,mencegah konsentrasi kekuasaan pusat, memperkuat akuntabilitas publik ,dan
meningkatkan kepekaan terhadap kebudayaan masyarakat
A.F.LEMANS mengatakan bahwa dengan tujuan desentralisasi terjadi kecenderungan
sebagai berikut:
A. Memangkas jumlah susunan daerah otonomn
B. Mengorbankan demokrasi dengan cara membatasi peran dan partisipasi
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai lembaga kebijakan dan lembaga
kontrol
C. Keengganan pusat untuk menyerahkan wewenang dan diskresi diam lebih besar
pada daerah otonom
D. Mengutamakan demokrasi daripada desentralisasi
Wewenang daerah yang diterima dari pemerintah pusat disebut otonomi
daerah.Desentralisasi mengandung segi positif dalam menyelenggarakan
pemerintahan, baik dari sudut politik, ekonomi ,sosial, budaya,maupun pertahanan
keamanan.Di lihat dari fungsi pemerintah desentralisasi menunjukkan beberapa
aspek sebagai berikut:
A. Satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai
perubahan yang terjadi secara cepat
B. Satuan-satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan efisien
C. Satuan-satuan desentralisasi lebih inovatif
D. Satuan-satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral yang lebih
tinggi serta komitmen yang lebih tinggi dan lebih produktif
Prakteknya, desentralisasi sebagai suatu sistem penyelenggaraan pemerintah daerah
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan desentralisasi diantaranya
sebagai bberikut.
a. Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasian wewenang
dan manajemen pemerintah pusat
b. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan
c. Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian fasilitas dan organisasi
dapat Terbagi bagi
d. Dapat diadakan pembedaan dan khususan yang berguna bagi kepentingan
kepentingan tertentu
Adapun kelemahan desentralisasi diantaranya sebagai berikut
a. Besarnya badan-badan struktural pemerintahan yang membentuk struktur pemerintah
bertambah kompleks yang berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
b. Imbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan daerah dapat lebih
mudah terganggu
c. Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu lama karena memerlukan perundingan
bertele-tele.
2. Otonomi daerah
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari auto dan nomos auto
berarti sendiri dan nama Oh berarti hukum atau peraturan.
Pengertian otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri otonomi
daerah merupakan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom yang mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintah serta kepentingan masyarakat setempat
menurut masyarakat.
Ada beberapa ahli dan ketenuan yang memberikan pendapat tentang pengertian otonomi daerah
diantaranya :
A. J. Wajong
otonomi daerah adalah kebebasan Untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus
dengan keuangan sendiri serta menentukan hukum dan pemerintahan sendiri
B. C. J. Franseen
otonomi adalah hak untuk mengatur urusan urusan daerah setempat dan menyesuaikan
peraturan-peraturan yang sudah dibuat
C. Ateng Syarifudin
Otonomi daerah adalah kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan kebebasan
bersifat terbatas karena merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang harus
dipertanggungjawabkan
D. F. Sugeng Istianto
Otonomi daerah adalah hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah
E. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 pasal 1 angka 6
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dari kepentingan masyarakat setempat dalam sistem negara kesatuan
Republik Indonesia
F. Kamus bestir bahasa Indonesia
otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Otonomi daerah dalam konteks negara kesatuan
Tujuan utama dikeluarkanyya kebijakan otonomi daerah antara lain membebaskan
pemerintah pusat dari beban-beban yang tidak perlu dalam menangani urusan
negara.Adapun tujuan lain otonomi daerah sebagai berikut:
a. Peninkatan terhadap pelayanan masyarakat
b. Pengembangan kehidupan yang leih demokratis
c. Keadilan nasional
d. Pemerataan wilayah daerah
e. Pemeliharaan hubungan antara pusat dan daerah serta antardaerah dalam rangka
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
f. Mendorong pemberdayaan masyarakat
g. Menumbuhkan prakarsa serta kreativitas ,meningkatkan peran serta keterlibatan
masyarakat,dan mengembangkan peran serta fungsi DPRD
Pelaksanaan otonomi daerah di indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat.Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan
hukum,juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakan dengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas,lebih nyata,dan bertanggung
jawab.Partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah
sangat penting.Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Berpartisipasi dalam setiap proses pengambilan kebijakan dengan cara
menyampaikan aspirasi kita terhadap pemerintah
b. Mengkritisi dan mengawasi setaip kebijakan pemerintah
c. Melaksanakan kewajiban sebagai rakyat indonesia seperti kewajiban membayar
pajak dan kewajiban mendahulukan kepentingan negara dibandingakan kepentingan
pribadi/kelompok.
LANDASAN HUKUM PENERAPAN OTONOMI DAERAH
Beberapa peraturan perundang-undangan yang pernah dan masih berlaku
dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentangKomiteNasionalDaerah(KND).
• Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok pokok Pemerintahan
Daerah.
• Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Daerah Indonesia Timur
1.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah.f. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
6. Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Nilai ,Dimensi,dan Prinsip Otonomi Daerah
A. Nilai otonomi daerah
Berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di indonesia
terkandung dua nilai dasar yang perlu dikembangkan dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
1. nilai unitaris
Nilai unitaris diwujudkan dalam pandangan bahwa indonesia tidak mempunyai
kesatuan pemerintah lain di dalamnya yang bersifat negara.Artinya,kedaulatan yang
melekat pada rakyat,bangsa,dan negara tidak akan terbagi diantara kesatuan-
kesatuan pemerintah
2. Mai desentralisasi terotorial
Nilai desentralisasi tetorial diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan
didaerah dalam bentuk otonomi daerah yang bersumber dari isi dan jiwa pasal 18
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
B. DIMENSI OTONOMI DAERAH
Pelaksanaan otonomi daerah dititik berat pada daerah kabupaten/ kota
dengan beberapa pertimbangan berdasarkan dimensi sebagai berikut::
1. dimensi politik : dalam dimensi politik kabupaten /kota dipandang
kurang mempunyai fanatisme kedaerahan sehingga resiko gerakan
separatisme dan peluang perkembangan aspirasi federalis relatif finim
2. Dimensi atministratif : dalam dimensi atministratif penyelenggaran
pemerintahan dan pekayanan kepada masyarakat relatif dpat lebih
efektif
3. Dimensi kabupaten / kota : dalam dimensi ini kabupaten /kota
merupakan daerah terdepan dalam pelkaksanaan pembangunan
sehingga kabupaten atau kota yang lebih mengetahui kebutuhan dan
potensi rakyat di daerahnya
• C.PRINSIP PRINSIP OTONOMI DAERAH
Prinsip otonomi daerah merupakan hak wewewnang dan kewajiban daerah otonomi untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan setempat sesuai
peraturan perundang undangan
Prinsip prinsip otonomi daerah meliputi prinsip otonomi dinamis,nyata , dan bertanggung
jawab
1. Prinsip otonomi dinamis: pelaksanan otonomi selalu menjadi pelaksana dan dorongan
untuk lebih baik dan maju. Oleh karena itu otonomi selalu mengalami perubahan
2. prinsip otonomi nyata : daerah diberikan kebebasan dalam menangani berbagai
urusan pemerintahan dengan berdasarkan tugas,wewenang, serta kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi dapat tumbuh hidup berkembang serta sesui
potensi yang ada
3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab : prinsip otonomi dalam sisstem
penyelenggaraan harus berjalan dengan tujuan pemberian otonomi yaitu memberdyakan
daerah masing masing dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat
Kedudukan Dan Peran Pemerintah Pusat
1. Kedudukan pemerintah pusat
a. W.S.SAYRE :pemerintah adalah organisasi dari negara yang memperlihatkan dan
menjalankan kekuasaan
b. WOODROW WILSON: pemerintah adalah suatu perorganisasian kekuatan, namun tidak
selalun berhubungan dengan organisasi kekuatan angkatan bersenjata . Peroorganisasian
yang dimaksud adalah 2/ sekelompok orang dari sekian banyak kelompok orang yang
dipersiapkan oleh sesuatu organisasi untuk mewujudkan maksud bersama mereka
c. SURADINATA : pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuatan besar dinegri
initermasuk urusan publik, teritorial, dan urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan
negara
d. R.MAC.IVEY: pemerintah sebagain organisasi orang orang yang memiliki kuasaan dan cara
agar orang bisa diatur
e. DAVID APTER ; pemerintah merupakan satuan anggota yang paling umum yang memiliki
tanggung jawab tertentu untuk mempertahankan sistem yang mencangkupnya dan
monopoloi praktis mengenai kekuasaan paksaan .
f. MAX WEBER: pemerintah tidak lain merupakan apapun yang berhasil menopang kelain
bahwa dialah yang secara eksekutif berhak menggunakan kekuasaan fisik untiuk
memaksakan aturan aturanya dalam wilayah tertentu.
FUNGSI PEMERINTAHAN
Dibagi menjadi 3 yaitu :
1.Fungsi layanan : dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakatdengan cara tidak
diskriminatif dan tidak memberatkan serta dewngan kualitas yang sama.
2.Fungsi pengaturan :fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada
rakyat,tetapi kepada pemerintah sendiri.Fungsi pengaturan tersebut sebagai berikut:
• Menjaga kestabilan ekonomi
• Menjaga kompetisi
• Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa
• Menjembatani konflik dalam masyarakat
• Menyediakan infrastruktur ekonomi
• Menyediakan barang dan jasa kolektif
3.Fungsi pemberdayaan :dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.Masyarakat mengetahui ,menyadari diri ,dan mampu memilih alternatif yang baik
untuk mengatasi atau mneyelesaikan persoalan yang dihadapinya.Berdasarkan pasal 1 agka 5 UUD
nomor 23 tahun 2014 disebutkan bahwa urusan pemerintah adalah kekuasaan pemerintah yang
menjadi kewenangan presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan
penyelenggara pemerintahan daerah untuk melindungi ,melayani,memberdayakan masyarakat
PERAN PEMERINTAHAN PUSAT
Pemerintahan pusat menetapkan kebijakan sebagai dasar untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam pasal 7 ayat (1) undang-
undang nomor 23 tahun 2014 ,pemerintahan pusat melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah.
Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintahan pusat dan pemerintah
daerah. Pemerintahan pusat berperan dalam menyelenggarakan beberapa
urusan pemerintahan. Berdasarkan pasal 9 ayat(1) undang undang nomor 23
tahun 2014 ditegaskan bahwa urusan pemerintahan terdiri atas urusan
pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren , dan urusan
pemerintahan umum .
• Urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintahan pusat.
• Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara
pemerintahan pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota . Urusan
pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi
daerah
• Urusan pemerintahan umum adalah pemerintahan yang menjadi kewenangan presiden
sebagai kepala pemerintahan
Dalam pasal 10 undang undang nomor 23 tahun 2014 disebutkan urusan
pemerintahan absolut sebagai berikut:
• A.Politik luar negri: urusan politik luar negeri misalya mengakat penjabat diplomatik
dan menunjukan warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga internasional,
menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain,dan
menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri.
• B.Pertahanan: urusan pertahanan misalnya mendirikan dan membentuk angkatan
bersenjata, pernyataan damai dan perang menyatan negara atau sebagaian wilayah
negara dalam keadaan bahaya, membangun dan mengembangkan sistem
pertahanann negara dan negara dan persenjataan, menetapkan kebijakan untuk
wajib militer dan beta negara bagi setiap warga negara.
c. Keamanan : urusan keamanan misalnya mendirikan dan membentuk
kepolisian negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional , menindak
setiap orang dan kelompok atau organisasi yang kegiatanya mengganggu
keamanan negara .
d. Moneter dan fiksal nasional: kebijakan makro ekonomi misalnya mencetak
uang dan menentukan nilai mata uang menetapkan kebijakan moneter dan
mengendalikan peredaran uang.
e. yustisi: urusan yustisi misalnya mendirikan lembaga peradilan
mengangkat hakim dan jaksa. Mendirikan lembaga pemasayrakatan
menetapkan ,kebijakan kehakiman dan kemigrasian , memberika
grasi,amnesti,abolisi,membentuk undang undang, peraturan pemerintah
mengganti undang undang peraturan pemerintah dan peraturan lain yang
bersekala nasional.
F. agama: urusan agama misalnya menetapkan hari libur keagamaan yang
berlaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap keberadaan
suatu agama, dan mennetapkan kebijkan dalam penyelenggaraan kehidupan
keagamaan.
Kriteria urusan pemerintah absolut yang menjadikan kewenangan
pemerintah pusat sebagai berikut:
a. Urusan pemerintahan yang lokasinya lintas daerah provinsi atau lintas
negara.
b. urusan pemerintahan yang penggunaanya lintas daerah provinsi atau
lintas negara.
c. Urusan pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas
daerah provinsi atau lintas negara
d. Urusan pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efesien
apabila dilakukan oleh pemerintah pusat.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan umum
meliputi hal hal sebagai berikut:
a. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka
memantapkan pengamalan pancasila, pelaksanaan undang undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945, pelestaria bhineka tunggal ika , serta
pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI.
b. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa .
c. Pembinaan kerukunan antar suku dan intrasuku, umat beragama ,ras,dan
golongan lainya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal,regional,dan
nasional.
d. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
e. Koordinasi pelaksanmnaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di
wilayah daerah provinsi dan daerah kabupten/kota untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, pemerataan, keadilan,keistimewaan dan kekhusan,serta potensi dan
keanekaragaman daerah sesuai ketentuan peraturan UU.
f.Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila.
g.Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan
kewenangan daerah dan tidak dilaksanakan oleh instasi vertikal.
Selain kewenangan tersebut,pemerintah pusat memiliki kewenangan sebagai
berikut:
a. Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro.
b. Dana perimbangan keuangan
c. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara.
d. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia
e. Pendayagunaan sumber daya alam danpemberdayaan sumber daya
strategis.
f. Konservesi dan standar disasi nasional
Ada beberapa tujuan diberikanya kewenangan kepada pemerintah pusat dalam
pelaksanaan otonomi daerah, meliputi tujuan umum sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b. Memperhatikan pemerataan dan keadilan.
c. Menciptakan demokratisasi.
d. Menghormati serta menghargai sebagai kearifan atau nilai nilai lokal dan
nasional
e. Memperhatikan potensi dan keanekaragaman bangsa,baik tingkat lokal
maupun nasional
Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui pemberian kewenangan kepada
pemerintah pusat sebagai berikut:
a.Mempertahankan dan memelihara identitas dan integritas bangsa dan negara.
b. Menjamin kualitas pelayanan umum setara bagi semua warga negara.
c. Menjamin efesien pelayanan umum karena jenis pelayanan umum tersebut
berskala nasional
d. Menjamin pengadaan teknologi keras dan lunak yang langka, canggih,mahal,
dan berisiko tinggi, serta sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yang
sangat diperlukan oleh bangsa dan negara seperti tenaga nuklir,teknologi
satelit,dan penerbangan antariksa
e.Membuka ruang kebebasan bagi masyarakat, baik pada tingkat nasional
maupun lokal
f. Menciptakan kreatifitas dan inisiatif sesuai kemapuan dan kondisi daerahnya
Daerah Khusus, Daerah Istimewa,dan otonomi khusus
Pasal 18B ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa negara mengakui dan menghormai satuan-satuan pemeintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang – undang. Undang – undang yang
dimaksud ialah Undang- Undang Nomor 23 Tahun 014 tentang pemerintahan daerah.
a. Daerah khusus ibu Kota Jakarta
Menurut Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibu Kota Jakata sebagai ibu kota negara Kesatuan Republik Indonesia,
beberapa aspek yang menjadi pengkhususan bagi Provinsi DKI Jakarta diantaranya
sebagai beikut.
1) Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2) Provinsi DKI Jakarta adalah daerah khusus yang berfungsi sebagai ibu kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia sekaligus sebagai daerah otonompada tingkat provinsi.
3) Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonsia yang
memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
b. Daerah Istimewa Yogyakarta
Menurut Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta, keistimewaan Daerah Istmewa Yogyakrta meliputi
aspek- aspek sebagai berikut.
1) Tata cara mengisi jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang gubernur dan
wakil gubernur.
2) Kelembagaan pemerintah daeah DIY
3) Kebudayaan
4) Pertahanan
5) Tata ruang
Di antara keistimewaan DIY salah satunya adalah dalam bidang tata cara
pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang gubernur dan wakil
gurbernur. Syarat khusus bangi calon gubernur DIY adalah bertakhta sebagai
Sultan Hamengku Buwono dan wakil gurbernur adalah Adipati Paku Alam.
c. Provinsi Aceh
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh, keistimewaan Aceh di antaranya sebagai berikut.
1) Penyelenggaraan kehidpan beragama dalam betuk pelaksanaan syariat
islam bagi pemeluknya di Aceh dengan tetap menjaga kerukunan hidup
atarumat beragama
2) Penyelenggaraan kehidpan adat yang brsendikan agama islam.
3) Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah mteri
muatan lokal sesuai dengan syariat islam.
4) Peran ulama dalam menetapkan kebijakan Aceh.
5) Penyelenggaraan dan pengelolaan ibadah haji sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Otonomi Khusus Papua
Berdasarkan Undang – undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua, hal- hal mendasar yang menjadi isi undang-undang tersebut diantaranya sebagai berikut.
1) Pengauran kewenangan antara pemerintah dengan pemeintah Provinsi Papua serta
penerapan kewenangan tersebut di Provinsi Papua yang dilakuka dengan kekhususan.
2) Pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaanya secara
strategis dan mendasar.
3) Mewujudkan penelenggaraan pemerintah yang kesejahteraan rakyat baik seagai berikut.
a) Partisipasi rakyat sebesar- besarnya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan melalui
keikutsertaan para wakil adat, agama, dan kum perempuan.
b) Pelaksanaan pembangunan yang diarahkan sebesar – besarnya untuk memenuhi
kebutuhan dasr penduduk asli Papua pada khususnya dan penduduk Proinsi Papua pada
umumnya dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip pelestarian lingkungan,
pembangunan brkelanjutan, berkeadilan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
c) Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang transparan dan
betanggung jawab kepada masyarakat.
Perangkat Daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah
Penyelenggara pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota terdri atas kepala daerah
dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah. Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintahan
daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah mempunyai tugas sebagai berikut.
a. Memimpin pelaksanaan urusan pemerintahn yang menjadi kewenangan daerah
berdasarkan ketentuan peraturan prundang – undangan dan kebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD.
b. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
c. Menyusun dn mengajukan rancangan perda tentang RPJPD dan rancangan perda tentng
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD serta menysun dan menetapkan RKPD.
d. Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APDB, rancangan perda tentang
perubahan APBD, dan rancangan perda tentang penanggungjawaban pelaksanaan APBD
kepada DPRD untuk dibhas bersama.
e. Mewakili daerahnya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai ketentuan peratura perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas, kepala daerah berwenang sebahgai berikut.
a. Mengajukan rancangan perda.
b. Menetapkan perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
c. Menetapkan perkada dan keputusan kepala daeah
d. Mengambil tindkan tertentu alam keadaan mendesak yang sangat
dibutuhkan oleh daerah dan/atau masyarakat.
e. Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan peraturan prundang-
undangan.
Wakil kepala darah mempunyai tugas sebagai berikut.
a. Membantu kepala daerah dalam:
1) memimpin pelaksanaan urusan pemeintahan yang menjadi kewenangan daerah;
2) mengoordinasikan kegiatan perangkat daerah dan terus berkembang.
3) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan membangun dan
menerapkan pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh perangkat daerah
provins bagi wakil gubernur;serta
4) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh perangkat dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses daeah
kabupaten/kota, kelurahan. Dan/ atau desa ang beragam agar masyarakat dapat
dengan bagi wakil bupato/wali kota.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan
pemerinahan daerah.
c. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah
menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara.
d. Melaksanakan tugas lain sesuai ketentuan peraturan peundang – undangan
Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagai berikut.
a. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang- undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mmpertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi.
d. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
e. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik
f. Melaksanakan pogram strategic nasional.
Perangkat daerah ,baik provinsi,kabupaten,maupun kota dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Sekretariat Daerah
Sekretaiat daerah dipimpin oleh sekertais daerah. Sekertaris daerah mempunyai tugas
membantu kepala daerah dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan
administratif. Dalam pelaksanaan tugas, sekertaris daerah bertanggung jawab kepada
kepala daerah.
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekertaris DPRD. Sekertaris DPRD mempunyai tugas
sebagai berikut.
1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan.
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan.
3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
4) Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai kebutuhan.
c. inspektorat
Inspektorat daerah dipimpin oleh inspektur. Inspektorat daerah mempunyai tugas membantu
kepala daerah membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah. Inspektorat daerah dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekertaris daerah
d. Dinas
Dinas dibentuk untuk melaksanakan urusan oemeritahan yang menjadi kewenangan daerah.
Dinas diklasifikaikan sebagai berikut.
1) Dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban kerja besar.
2) Dinas tipe B yang dbentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban kerja sedang.
3) Dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban kerja kecil.
Penentuan beban kerja didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran tiap-tiap
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah, dan kemampuan keuangan daerh
untuk urusan pemerintahan wajib dan berdasarkan potensi, proeksi penyerapan tenaga kerja,
derta pemanfaatan lahan untuk urusan pemerintahan pilihan. Kepala dinas mempunyai tugas
membantu kepala daerah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepla daerah
melalui sekertaris daerah
e. Badan
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang
menadi kewenangan daerah meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta fungsi lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepala badan mempunyai tugas
membantu kepala daerah melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah. Kepala badan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekertaris daerah.
f. Kecamatan
Daerah kabupaten/kota membentuk kecamatan dalam rangka meningkatkan
koordinasi penyelenggaraan pemeritahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan.Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang
disebut camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota
melalui sekertaris daerah. Bupati/kota wajib mengangkat camat dari pegawai sipil
yang menguasai pengetahuan teknis pemeri ntahan dan memenuhi persyaratan
kepegawaian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Selain kepala daerah dan perangkat daerah juga ada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga perwakilan
rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah. Dalam pasal 18 ayat (3) UUD 1945 disebutkan bahwa pemerintahan
daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. DPRD memiliki
fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Adapun hak yang dimiliki DPRD adalah
hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat. Tugas dan wewenang DPRD
antara lain membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan kepala daerah
untuk mendapat persetujuan bersama, membahas dan menyetujui rancangan
perturan daerah tentang APED bersama kepala daerah, serta melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah.
PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasang yang dilaksanakan
secara demokratis berdasarkan asas langsung,umum,bebas,rahasia,jujur,adil.pasangan
calon yang memperoleh suara lebih dari 50% jumlah suara sah ditetapkan sebagai
pasangan calon terpilih.Apabila ketentuan tersebut tidak terpenuhi,pasangan calon
memperoleh 25% dari jumlah suara sah ,pasangan calon yang perolehan suara terbanyak
dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.
Apabila tidak ada yang mencapai 25% dari jumlah suara sah dilakukan pemilihan kedua
yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua.Pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak pada putaran kedua
dinyatakan sebagai calon terpilih
PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasang yang dilaksanakan
secara demokratis berdasarkan asas langsung,umum,bebas,rahasia,jujur,adil.pasangan
calon yang memperoleh suara lebih dari 50% jumlah suara sah ditetapkan sebagai
pasangan calon terpilih.Apabila ketentuan tersebut tidak terpenuhi,pasangan calon
memperoleh 25% dari jumlah suara sah ,pasangan calon yang perolehan suara terbanyak
dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.
Apabila tidak ada yang mencapai 25% dari jumlah suara sah dilakukan pemilihan kedua
yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua.Pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak pada putaran kedua
dinyatakan sebagai calon terpilih
PERATURAN DAERAH (PERDA)
Untuk menyelenggarakan otonomi daerah dan tugam pembantuan,daerah
membentuk perda.Perda dibentuk oleh DPRD dengan dengan persetujuan bersama
kepala daerah.Perda membuat materi muatan penyelenggara otonomi daerah dan
tugas pembantuan serta penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.Selain materi muatan,perda dapat mencakup materi
muatan lokal sesuai perundang-undangan.
Asas pembentukan dan materi muatan perda berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan dan asas hukum yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Pembentukan perda mencakup tahapan perencanaan
Keuangan daerah
Pasal 279 ayat (1) Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 disebutkan bahwa pemerintah pusat
memiliki hubungan keuangan dengan daerah untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintah
yang diserahkan atau ditugaskan kepada daerah.Hubungan keuangan dalm penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang diserahkan kepada daerah meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Pemberian sumber penerimaan daeah berupa pajak daerah dan retribusi daerah
b. Pemberian dana bersumber dari perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
c. Pemberian dana penyelenggaraan otonomi khusus untuk pemerintah daerah tertentu yang
ditetapkan dalam undang-undang
d. Pemberian pinjaman dan atau hibah,dana darurat ,dan insentif (fiskal)
Kewajiban penyelenggara pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah meliputi aspek-
aspek sebagai berikut :
a. Mengelola dana secara efektif,efisien,transparan,dan akuntabel
b. Menyinkronkan pencapaian sasarn program daerah dalam APBD dalam program pemerintah
pusat
c. Melaporkan realisasi pendanaan urusan pemerintahan yang ditugaskan sebagai pelaksanan dari
tugas pembantuan
Hubungan Struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
Hubungan antara pemerintah tahun 1945. Pada pasal 18A Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,dan kota, atau provinsi
dan kabupaten kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan
dan keragaman daerah. Selain itu,dalam pasal 18 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa hubungan keuangan, pelayanan
umum,pemanfaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang.
1.Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah
Dalam system NKRI terdapat dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Cara pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala urusan,fungsi, tugas, dan
wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan
secara dekontrasi. Cara kedua, dikenal sebagar desentralisasi,yakni segala urusan, tugas, dan wewenang
pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah.
Contoh Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dengan Daerah
a. Hubungan Struktural Eksekutif dengan pemerintah daerah
Pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah wajib memberikan laporan
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dilakukan satu kali dalam satu tahun kepada
pemerintah pusat dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada DPRD serta
menginformasikan laporan tersebut kepada masyarakat. Laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah akan digunakan sebagai dasar evaluasi penyelenggaraan pemerintah
daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan dan
yang akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
b. Hubungan Struktural Pemerintahan Pusat dan daerah dalam pembentukan perangkat
daerah
Dalam hal ini Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan negara
kesatuan Republik Indonesia sebagaimana ketentuan yang terdapat dalam UUD 1945. Adapun
pemerintahan daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing-
masing bersama-sama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam sistem dan
prinsip NKRI
Adapun 3 faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi urusan tugas dan wewenang antara
pemerintah pusat dan daerah sebagai berikut
1. fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi negara sebagai
kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah Pusat
2. Fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan sebagai beragam
untuk seluruh daerah dikelola oleh pemerintah pusat
3. Fungsi pelayanan yang bersifat lokal melibatkan masyarakat dan tidak memerlukan
tingkat pelayanan standar dikelola oleh pemerintah daerah yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah masing-masing.
Bagan Hubungan Koordinator antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
2. Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pada dasarnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan
kewenangan yang saling melengkapi satu sama lain. Hubungan tersebut terletak pada
visi misi tujuan dan fungsinya masing-masing.
Visi dan misi kedua lembaga ini baik di tingkat lokal maupun nasional adalah melindungi
serta memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah
tangga sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerah. Adapun Tujuannya adalah
untuk melayani masyarakat secara adil dan merata dalam berbagai aspek kehidupan.
Fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah sebagai pelayan pengatur dan pemberdaya
masyarakat. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi kabupaten dan kota atau Antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dalam
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan
keuangan pelayanan umum pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya alam
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan Selaras berdasarkan undang-undang.
Bagan Klasifikasi Urusan Pemerintahan
• Penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam membina hubungan dengan
pemerintahan daerah dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut
1. Eksternalitas, maksudnya penyelenggara suatu urusan pemerintahan ditentukan
berdasarkan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang timbul akibat
penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.
2. Akuntabilitas, maksudnya penanggung jawab penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran, dan
jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan.
3. Efisiensi, maksudnya penyelenggara suatu urusan pemerintahan ditentukan
berdasarkan perbandingan tingkat daya guna paling tinggi yang dapat diperoleh.
SOAL:
1. Bagaimana pengertian desentralisasi menurut undang-undang nomer 23
tahun2014 ?
2. Jelaskan perbedaan pendapat antara C.J. Franseen tentang otonomi daerah !
3. Apa yang mangsut nilai desentralisasi teritorial ?
4. Bedakan pengertian antara urusan pemerintahan absolut dan urusan pemerintahan
konkuren !
5. Berikan contoh urusan politik luar negeri yang merupakan urusan pemerintah absolut
6. Jelaskan wewenang urusan pemerintahan pusat dalam menyelenggarakan urusan
pemerintah konkuren !
7. Sebutkan salah satu contoh keiistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY )
8. Dalam hal apa sajakah wakil kepala daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah
?
9. Jelaskan materi muatan peraturan daerah atau perda !
10. Bagaimanakah pendapat Amran Muslimin tentang desentralisasi ?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai