Anda di halaman 1dari 37

Kunci Jawaban Pendalaman Buku Teks PPKN Kelas X B

A. Pilihan Ganda
1. A. desentralisasi
2. C. devolusi
3. A. politik
4. C. satuan-satuan desentralisasi dapat menyamakan aturan pelaksanaan
pemerintahan
5. B. daerah otonom
6. D. 4,5, dan 1
7. D. mengurangi birokrasi pemerintahan dalam arti buruk
8. D. A2, B1, dan C1
9. D. munculnya konflik antardaerah
10. A. risiko gerakan separatis dan peluang berkembangnya aspirasi federalis relative
minim
11. C. nyata
12. A. pengaturan
13. E. layanan
14. C. 1,3, dan 4
15. A. presiden
16. E. meningkatkan kesejahteraan rakyat
17. D. pemerintah pusat
18. D. DPRD
19. A2, B1, dan C2
20. A. 1 dan 3
21. D. kolektivitas
22. E. 3,4, dan 5
23. E. A2, B1, dan C2
24. C. III
25. A. 1,2, dan 3
26. E. A2, B2, dan C2
27. A. sekretaris daerah
28. C. unsur pelaksana otonomi daerah
29. A. Rumah Sakit Umum Daerah
30. B. mengajukan pertanyaan
31. D. presiden
32. A. presiden
33. E. dana alokasi umum
34. B. dana bagi hasil
35. B. dalam negeri
36. D. Pasar Jaya
37. 1 Januari
38. C. pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara
lebih dari 75% jumlah suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih
39. C. pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat
40. A. pendidikan
41. E. pemerintah daerah tidak dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan
pinjaman hutang luar negeri dari menteri keuangan atas nama pemerintah pusat
walaupun memperoleh pertimbangan menteri dalam negeri
42. E. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
43. A. pusat
44. B. Kanwil tertentu, Gubernur/KDh, dan DPRD provinsi
45. B. mendukung semua program pemerintah

B. Isian
1. Dekonsentrasi
2. Pemerintah daerah
3. Peraturan perundang-undangan
4. Desentralisasi
5. Daerah
6. Para menteri dalam kabinet
7. Pemberdayaan
8. Surat edaran Mendagri
9. UU No 23 tahun 2014 tentang Otonomi Daerah
10. Masyarakat
11. UU NO 23 tahun 2014
12. Peraturan pemerintah
13. Legislasi, anggaran, dan pengawasan
14. DPRD
15. Tujuh hari

C. Menjodohkan
1. P
2. T
3. A
4. G
5. C
6. R
7. K
8. O
9. B
10. I
11. S
12. E
13. Q
14. D
15. L
16. J
17. F
18. M
19. H
20. N

D. Benar Salah
1. B
2. B
3. S
4. S
5. S
6. B
7. B
8. S
9. S
10. B
11. B
12. B
13. B
14. B
15. S
16. S
17. B
18. B
19. S
20. S

E. Uraian
1. Kelompok Anglo Saxon mendefinisikan desentralisasi sebagai penyerahan wewenang
dari pemerintah pusat, baik kepada para pejabat pusat yang ada di daerah yang disebut
dengan dekonsentrasi maupun kepada badan-badan otonom daerah yang disebut
devolusi.
2. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari suatu pemerintah pusat
kepada pejabat daerah. Pelimpahan wewenang hanya sebagai kewenangan administrasi
saja, untuk kewenangan politik tetap di tangan pemerintahan pusat. Jadi Dekonsentrasi
bisa dikatakan sebagai kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi.
3. Menurut Amran Muslimin, dalam buku Otonomi Daerah dan Implikasinya, desentralisasi
dibedakan atas 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Desentralisasi Politik, yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat yang
meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-
badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.
2. Desentralisasi Fungsional, yaitu pemberian hak kepada golongan-golongan tertentu
untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terikat
maupun tidak pada suatu daerah tertentu, seperti mengurus irigasi bagi petani.
3. Desentralisasi Kebudayaan, yakni pemberian hak kepada golongan-golongan
minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti
mengatur pendidikan, agama, dan sebagainya.
4. Adapun kelemahan desentralisasi, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Besarnya badan-badan struktural pemerintahan yang membuat struktur


pemerintahan bertambah kompleks yang berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
b. Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan daerah dapat
lebih mudah terganggu.
c. Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena memerlukan
perundingan yang bertele-tele.
e. Desentralisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh
keseragaman dan kesederhanaan.
5. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan
kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Pelaksanaan otonomi daerah
di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat.
Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan
memperhatikan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. Hal ini merupakan
kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan
kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakan dengan cara memberikan daerah
kewenangan yang lebih luas, lebih nyata, dan bertanggung jawab terutama dalam
mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya
masing-masing.
7. Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam Undang-Undang
Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 berkenaan dengan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
a. Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak
mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat
negara (Eenheidstaat), yang berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa dan
negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara kesatuan-kesatuan
pemerintahan
b. Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial, yang bersumber dari isi dan jiwa Pasal 18
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan nilai ini
pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi
di bidang ketatanegaraan.
8. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, prinsip otonomi daerah yang dianut adalah:
a. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di
daerah;
b. Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakan untuk
memperlancar pembangunan di seluruh pelosok tanah air;
c. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik
dan maju.
9. Pemerintah pusat dalam kaitannya dengan otonomi daerah memiliki beberapa fungsi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Fungsi layanan (servicing function), dalam pelaksanaannya pemerintah tidak pilih kasih,
tetatpi semua orang memliki hak sama yaitu hak dilayani, dihormati, diakui, diberi
kesempatan (kepercayaan) dan sebagainya.
2. fungsi pengaturan (regulating function), fungsi pengaturan dalam pemerintahan pusat,
yaitu mengatur dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankannya
hidupnya sebagai warga negara
3. fungsi pemberdayaan, pemerintah dalam fungsi pemberdayaan hanya sebagai fasilitator
dan motivator untuk membantu masyarakat dalam menemukan jalan keluar dalam
menghadapi setiap persoalan hidup.
10. pimpinan organisasi yang dibiayai dari anggaran pendapatan belanja Negara dan/atau
anggaran pendapatan belanja daerah
11. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
Pemerintah daerah merupakan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom. Sedangkan Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
12. Indikator untuk menentukan serta menunjukan bahwa pelaksanaan kewenangan
kewenangan tersebut berjalan dengan baik, dapat diukur dari 3 tiga indikasi berikut :
a. Terjaminnya keseimbangan pembangunan di wilayah Indonesia, baik berskala lokal
maupun nasional.
b. Terjangkaunya pelayanan pemerintah bagi seluruh penduduk Indonesia secara adil dan
merata.
c. Tersedianya pelayanan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.

13. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), adalah daerah provinsi yang mempunyai
keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keistimewaan kedudukan hukum yang dimiliki oleh DIY
berdasarkan pada sejarah dan hak asal-usul. Kewenangan Istimewa DIY adalah
wewenang tambahan tertentu yang dimiliki DIY selain wewenang sebagaimana
ditentukan dalam undang-undang tentang pemerintahan daerah. Pengakuan
keistimewaan Provinsi DIY juga didasarkan pada peranannya dalam sejarah
perjuangan nasional. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun
2012, keistimewaan DIY meliputi (a) tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas,
dan wewenang gubernur dan wakil gubernur, (b) kelembagaan Pemerintah DIY, (c)
kebudayaan, (d) pertanahan, dan (e) tata ruang. Di antara keistimewaan DIY salah
satunya adalah dalam bidang tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan
wewenang gubernur dan wakil gubernur. Syarat khusus bagi calon gubernur DIY
adalah Sultan Hamengku Buwono yang bertahta dan wakil gubernur adalah Adipati
Paku Alam yang bertahta.

14. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada


Pilkada adalah pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di provinsi,
kabupaten dan kota. Pilkada diatur dalam UU No 32 tahun 2004. Sebutan kepala
daerah provinsi adalah gubernur dan wakil gubernur. Di kabupaten, bupati dan
wakil bupati. Di kota, walikota dan wakil walikota. Pilkada diaksanakan secara
demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Pilkada provinsi dilaksanakan oleh KPUD Provinsi. Pilkada kabupaten/kota
dilaksanakan oleh KPUDKabupaten/Kota. Tahap-tahap persiapan Pilkada:
1. pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara
(PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS);
2. pendaftaran dan penetapan pemilih;
3. pendaftaran dan penetapan pasangan calon;
4. pelaksanaan kampanye;
5. pemungutan suara;
6. penghitungan suara.
15. Sumber-sumber penerimaan daerah terdiri atas:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman Daerah

F. Soal Aktivitas
1. Acak Kata
1. Otonomi : jumlah atau besarnya tugas, kewajiban, hak dan wewenang serta
tanggung jawab urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan oleh Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah otonomi untuk menjadi isi rumah tangga
Daerah
2. Medebewind : tugas untuk turut serta dalam melaksanakan aurusan
pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah atau
pemerintah daerah tingkat atasnya dengan kewajiban mempertanggung
jawabkan kepada yang menugaskan. Istilah medebewind berasal dari
kata mede berarti turut serta dan bewind berarti berkuasa,
memerintah. Medebewin ini disebut juga serta tantra atau tugas pembantuan.
3. Desentralisasi : penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia.
4. Kesatuan : kekompakan dengan menghargai keberagaman
5. Civil society : masyarakat yang berperadaban
6. Devolusi : pelimpahan kekuasaan dari pemerintah pusat dari suatu negara
berdaulat kepada pemerintah pada tingkat subnasional, seperti tingkat regional,
lokal, atau negara bagian.
7. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertical tingkat atasnya
kepada pejabat-pejabat didaerah
8. Kepala daerah : Orang yang diberikan tugas oleh pemerintah pusat untuk
menjalankan pemerintahan di daerah.
9. Pemda : singkatan dari Pemerintah Daerah
10. Unitaris : Nilai Unitaris yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia
tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat negara
(Eenheidstaat), yang berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa, dan
negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara kesatuan-kesatuan
pemerintahan.
11. Territorial : mengenai bagian wilayah (daerah hukum) suatu negara
12. Politik : seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
13. Administratif : perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
14. Layanan : perihal atau cara melayani
15. Istimewa : khas (untuk tujuan dan sebagainya yang tentu)

2. Teka Teki Silang


Mendatar
OTDA
Bupati
Presiden
Federal
APBN
DPRD
Sekda
Kades
Good Governance
APBD
Civil Society
Dekonsentrasi

Menurun
Madebewind
Walikota
Government
BPD
Kesatuan
Pemda
Pemerintah
Mendagri
Perda
Desentralisasi
Delegasi
Gubernur
Unitaris

3. Soal Analisi
Sesuai analisis siswa
Soal-Soal Latihan Bab 5
A. Pilihan Ganda
1. A. persatuan bangsa dalam keberagaman
2. E. terbentuknya satu masyarakat yang sama ras, agama, suku, dan bahasa
3. B. bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam
4. A. menjadi kekayaan bangsa
5. C. Bhineka Tunggal Ika
6. D. integrate
7. B. diakuinya keberadaan agama beserta pemeluknya
8. E. Indonesia adalah Negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta
karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya
9. E. persatuan demi kebersamaan dan kepedulian kelompok tertentu
10. B. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
11. C. adanya consensus nasional dalam rangka kepemimpinan nasional yang otoritarian
12. C. pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi, sehingga orang
yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya
13. A. proses penyelarasan unsur-unsur Negara sehingga mencapai satu kesatuan
14. A. antropologis
15. D. politik
16. B. rendahnya mutu SDM
17. D. adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan dalam perantauan di kota
besar
18. C. sikap saling menonjolkan budaya daerah dengan merendahkan budaya daerah lain
19. B. rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh factor sejarah
20. E. keserasian dan keselarasan antar penganut agama dalam kelompok masyarakat
21. B. TNI dan Polri
22. D. sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
23. E. memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya
24. D. agresi
25. B. berada di anatar kebudayaan timur di utara dan barat di selatan
26. A. kewibawaan Negara
27. A. objek-objek vital nasional dan instalasi strategis
28. A. memobilisasi masyarakat untuk mendatangi kantor pemerintahan
29. D. memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, dan kesetiakawanan social
30. B. hedonism
31. C. westernisasi
32. D. anacaman berdimensi sabotase
33. B. ketahnan nasional
34. C. blockade terhadap pelabuhan dan pantai
35. D. meningkatkan daya beli masyarakat melalui program Jaringan pengaman Nasional
36. B. archipelago
37. D. perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
38. D. sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai kecintaan terhadap NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 dalam menjami kelangusngan hidup bangsa da
Negara
39. A. UU No 3 tahun 2002
40. A. Pendidikan Kewarganegaraan
41. D. merupakan kegiatan untuk memperoleh kehormatan dari Negara
42. D. UU RI no 20 tahun 2003
43. A. seluruh komponen terlibat dan mempunyai peranan yaitu rakyat sebagai kekuatan
pendukung sedangkan TNI dan kepolisian sebagai kekuatan utama
44. B. hak dan kewajiban bela Negara
45. A. belum terbentuknya undnag-undang mengenai penyelenggaraan wajib militer dan
tugas bantuan anatar TNI dan Polri

B. Isian
1) Ancaman separatism
2) Persatuan dan kesatuan
3) Rasa senasib
4) Bhineka Tunggal Ika
5) Integrasi
6) Antropologis
7) Integrasi nasional
8) Integrasi social
9) Paul B Horton
10) Multicultural
11) Factor pembentuk integrasi
12) Menghambat
13) Separatism
14) Ancaman
15) Pasal 27 ayat 3

C. Menjodohkan (pada pernyataan B diberi urutan abjad)


1. R
2. N
3. Q
4. S
5. O
6. I
7. L
8. H
9. G
10. D
11. K
12. J
13. M
14. F
15. A
16. T
17. E
18. P
19. C
20. B

D. Benar Salah
1. B
2. B
3. B
4. S
5. B
6. B
7. B
8. B
9. B
10. B
11. S
12. B
13. B
14. S
15. S
16. S
17. S
18. B
19. S
20. S

E. Uraian
1. Makna Bhineka Tunggal Ika bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam
namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.
2. Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa
yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah. Setiap
suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya.
Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010,di Indonesia
terdapat 1.128 suku bangsa. Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja
menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan
pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan dan kesukuan yang
berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat
mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip
kebersamaan, kesetaraan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.
3. Integrasi nasional adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan
& tiap-tiap bagian tersebut diberi tempat, sehingga akan dapat membentuk kesatuan
yang harmonis didalam kesatuan Negara , dalam hal ini Negara Republik Indonesia
(NKRI) yang bersemboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
4. Secara antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
5. Secara politis, integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
6. Menurutnya Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas
nasional.
7. Faktor Pendukung Integrasi Nasional
1) Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5) Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
8. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,
agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
3) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
4) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
5) Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
9. Alat pemersatu bangsa Indonesia :

1) Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia.


2) Bendera merah putih, sebagai bendera kebanggaan Indonesia.
3) Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan Indonesia.
4) Burung Garuda, sebagai lambang negara Indonesia.
5) Indonesia Raya, sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

10. Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha yang bersifat untuk mengubah atau
merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak
kriminal dan politis.
Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari luar yang memiliki sifat atau
bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah.
Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari dalam diri sendiri yang memiliki
sifat atau memiliki tujuan untuk melemahkan dan menghalangi secara tidak
konsepsional.

11. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 pasal 9 ayat 1
tentang Pertahanan Negara Upaya Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
12. Ancaman :

Dari Luar Negeri

1) Agresi
2) Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain
3) Spionase/Mata-mata
4) Sabotase
5) Aksi teror dari Jaringan Internasional

Dari Dalam Negeri

1) Pemberontakan bersenjata
2) Konflik horizontal
3) Aksi teror
4) Sabotase
5) Aksi kekerasan berbau SARA
6) Gerakan separatis
7) Perusakan lingkungan

13. Ancaman Militer ini sendiri merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata terorganisasi dan dinilai memiliki kemampuan yang berbahaya terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamtan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berasal dari dalam maupun luar negeri.

14. Landasan Hukum Bela Negara


a) UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) :
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”
b) UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),(5) :
1) “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara”
2) “Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan pendukung”
3) ” Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”
4) “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, melayani masyarakat, serta menegakan
hukum”
5) “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang
c) UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1) dan (2) :
(1) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
(2)“Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat (1)
d) UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B :
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku”.
15. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat (1)
diselenggarakan melalui :
- Pendidikan Kewarganegaraan,
- Pelatihan dasar Kemiliteran,
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
- Pengabdian sesuai dengan profesi

F. Soal Aktivitas
1. Acak kata
1. Integrasi : sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu
kesatuan yang utuh
2. Ancaman : salah satu bentuk usaha yang bersifat untuk mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak kriminal
dan politis
3. Multikulturalisme : istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang
menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai
macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut
nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
4. Bhineka Tunggal Ika : semboyan yang berarti walaupun bangsa Indonesia terdiri
dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.
5. Pancasila : deologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
6. Toleransi : suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau
antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
Sikap toleransimenghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat
kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.
7. ..(huruf tidak sesuai)
8. Tantangan : suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk menggugah
kemampuan.
9. Sabotase : tindakan perusakan yang dilakukan secara terencana, disengaja dan
tersembunyi terhadap peralatan, personel dan aktivitas dari bidang sasaran yang
ingin dihancurkan yang berada di tengah-tengah masyarakat, kehancuran harus
menimbulkan efek psikologis yang besar.
10. Bela Negara : sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
11. Separatisme : suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan
suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran
nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).
12. .. ..(huruf tidak sesuai)
13. Anarki ; konsep bahwa sistem dunia tidak punya pemimpin: tidak ada
pemerintahan berdaulat universal
14. Agama : sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
15. Gangguan : hal atau usaha yang muncul dari luar yang memiliki sifat atau bertujuan
untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah.

2. Teki Teki Silang


Mendatar
Integrate
Sabotase
Separatisme
Integrasi nasional
Terorisme
Isme
Fanatisme
Radikalisme
Binneka tunggal ika
Cinta tanah air
Gotong royong
Menurun
NKRI
Tawuran
Toleransi
Anarkisme
Pancasila
Sara
Spionase
Ras
Masohi
Sumpah pemuda
Agresi
Archipelago
Siskamling
Invasi

3. Soal Analisis
Sesuai analisis siswa
Soal-Soal Latihan Bab VI
A. Pilihan Ganda
1. E. memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya
2. A. 1,2,3, dan 4
3. C. beredarnay informasi negative
4. E. 1,3, dan 5
5. E. sistem pertahanan da keamanan semesta
6. D. gerakan separatisme yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka
7. D. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pertahanan
8. C. peetrasi budaya dan ideology
9. D. keberagaman bangsa Indonesia
10. A. geng motor yang mengganggu ketentraman warga
11. C. penangkapan nelayan Indonesia oleh tetara Malaysia
12. E. 3,4,5
13. D. konflik horizontal
14. C. 1,3,4
15. Konflik SARA
16. E. pencaplokan wilayah
17. A. meningkatnya partumbuhan ekonomi
18. A. munculnya gaya hidup konsumtif
19. B. pengerahan massa untuk melemahkan kekuasaan pemerintah
20. C. sabotase
21. B. spionase
22. C. organisasi papua Merdeka
23. B. mengancam keselamatan Negara
24. A. intervensi
25. C. OPM
26. C. politik
27. B. westernisasi
28. A. hankam
29. C. menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut
30. E. memberi bantuan kepada korban bencana alam
31. C. selalu membeli produk dalam negeri
32. A. menigkatkan kesadaran demokrasi Pancasila
33. D. melakukan pergaula bebas
34. E. meningkatkan kesadaran menjalankan ajaran agama dengan benar
35. A. ideology
36. D. atlet nasional yang meraih medali di olimpiade
37. C. 27 ayat 3
38. E. memelihara keutuhan Negara
39. B. kekuatan pendukung
40. D. kesadaran menegakkan hukum
41. C. mengayomi dan melindungi masyarakat
42. E. bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat yang menguntungkan
43. A. social budaya
44. C. 1,3,5
45. D. meningkatkan kesadaran toleransi antar warga Negara

B. Isian
1. Militer dan non militer
2. Pemberontakan bersenjata
3. Westernisasi
4. Ideology
5. Sabotase
6. Social budaya
7. Persaingan perdagangn yang tinggi
8. Westernisasi, globalisasi, indivisualistis, konsumerisme
9. Terorisme, invasi, agresi, infiltrasi
10. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup
11. Social budaya
12. Ekonomi
13. Westernisasi
14. Melestarikan budaya Indonesia
15. Agresi militer Belanda I dan II

C. Menjodohkan
1. F
2. C
3. A
4. L
5. R
6. T
7. D
8. I
9. H
10. O
11. S
12. Q
13. B
14. N
15. E
16. K
17. M
18. J
19. P
20. G

D. Salah Benar
1. B
2. S
3. S
4. B
5. S
6. S
7. B
8. B
9. S
10. B
11. S
12. B
13. B
14. B
15. B
16. S
17. B
18. B
19. B
20. S

E. Uraian
1. Kebhinekaan merupakan sebuah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bangsa
Indonesia yang meliputi kebhinekaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan
sebagainya. Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan
membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang
melimpah. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan
ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah membuat penduduk
Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah
yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi
nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Macam-macam atau Bentuk Ancaman Militer
Agresi
Agresi merupakan penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan segenap bangsa.
Agresi ini merujuk kepada suatu perilaku yang dimaksudkan untuk membuat objeknya
mengalami rasa sakit atau dalam keadaan bahaya.

Tindakan agresi ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik. Bahkan, kegiatan
merusak barang serta perilaku destruktif lainnya juga termasuk ke dalam definisi dari
agresi. Walaupun demikian, agresi ini tidak sama dengan ketegasan.

Agresi bisa dilakukan dengan cara :

1. Invasi. Invasi merupakan suatu bentuk aksi militer di mana angkatan bersenjata
atau suatu negara yang berusaha memasuki daerah yang telah dikuasai oleh negara
lain, yang bertujuan untuk menguasai daerah tersebut atau bahkan mengubah
pemerintahan yang berkuasa. Invasi ini bisa menjadi salah satu penyebab perang dan
bisa digunakan sebagai salah satu strategi untuk menyelesaikan perang, atau bahkan
bisa menjadi inti dari perang itu sendiri. Tujuan akhir dari invasi ini biasanya merujuk
dalam skala yang besar dan dengan jangka waktu yang panjang, dan pasukan yang
besar sangat dibutuhkan dalam mempertahankan daerah yang diinvasinya. Contoh
invasi udara murni ialah Pertempuran Crete; Operasi Thursday, dan; Operasi Market
Garden.
2. Bombardemen. Bombardemen merupakan suatu bentuk penggunaan senjata
atau bom yang dilakukan oleh musuh melalui angkatan udara.
3. Blokade. Blokade merupakan suatu bentuk pengepungan (penutupan) suatu
daerah, kawasan, tempat atau negara, sehingga orang-orang, barang, kapal dan
sebagainya tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Blokade merupakan salah satu hal
yang hampir ada di semua bentuk kampanye militer serta alat pilihan untuk melakukan
peperangan ekonomi melawan negara musuh. Ada 3 jenis blokade, yakni, blokade laut;
blokade listrik, dan; pengepungan. Contoh dari blokade adalah Blokade Berlin.
4. Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang ada di dalam suatu wilayah negara, di
mana tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan
Agresi.
6. Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tidak kekerasan.

Pelanggaran Wilayah
Pelanggaran Wilayah merupakan suatu bentuk tindakan dengan memasuki suatu
wilayah tanpa izin, baik itu oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang.
Salah satu contohnya adalah Helikopter yang berpenumpang Menteri Pertanian
Malaysia mendarat di daerah Nunukan.

Spionase
Spionase merupakan suatu bentuk kegiatan dari intelijen yang dilakukan guna
mendapatkan suatu informasi atau rahasia militer atau negara. Spionase juga bisa
diartikan sebagai bentuk pengintaian, memata-matai yang merupakan suatu praktik
guna mengumpulkan informasi tentang suatu organisasi atau lembaga yang dianggap
rahasia tanpa adanya izin dari pemilik yang sah dari infomasi tersebut. Contoh Spionase
asing di Indonesia salah satunya adalah aksi Allen Pope.

Sabotase
Sabotase merupakan tindakan pengrusakan yang dilakukan secara terencana, yang
disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel serta aktivitas dari bidang
sasaran yang ingin dihancurkan yang berada di tengah-tengah masyarakat, kehancuran
ini menimbulkan efek atau dampak psikologis yang besar. Sabotase bisa dilakukan
terhadap beberapa struktur penting, seperti contohnya infrastruktur, struktur
ekonomi, dan lain sebagainya.

Aksi Teror Bersenjata


Aksi Teror Bersenjata merupakan aksi yang dilakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme di dalam negeri atau luar
negeri yang bereskalasi tinggi sehingga bisa membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, serta keselamatan segenap bangsa. Contoh aksi ini adalah aksi
serangan jakarta 2016.

Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan merupakan cara, proses, perbuatan memberontak atau menentang
terhadap kekuasaan yang sah. Contoh yang terjadi adalah Pemberontakan G30S/PKI.
Perang Saudara
Perang Saudara ini merujuk kepada suatu jenis perang di mana bukan 2 atau lebih
negara yang menjadi kubu berlawanan satu sama lain, namun beberapa faksi/saudara
di dalam suatu entitas politik. Dalam bahasa inggris, Perang Saudara ini disebut dengan
Civil War yang secara harfian artinya perang warga sipil atau perang madani.

3. Agresi militer berskala besar yang pernah dialami oleh Indonesia adalah dua agresi
militer belanda.
-Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947- 5 Agustus 1947 dimana
Belanda menyerang sejumlah daerah di Jawa dan Sumatra Timur karena mereka ingin
menguasai daerah-daerah perkebunan dan pertambangan di sejumlah wilayah
tersebut. Menurut mereka, hal itu tidak melanggar perjanjian Linggarjati namun bagi
Indonesia, mereka telah berbuat sebaliknya. Agresi tersebut berakhir di meja
perundingan setelah Belanda didesak PBB dan masyarakat internasional untuk
menyudahinya setelah Indonesia mengadu ke organisasi pengganti Liga Bangsa-Bangsa
tersebut.

- Agresi Militer Belanda II dimulai pada tanggal 19 Desember 1948 dimana Belanda
lagi-lagi melanggar perjanjian Renville usai agresi pertama. Mereka menyerang
Yogyakarta yang menjadi ibukota negara saat itu, plus menawan dan mengasingkan
presiden dan wakil presiden sehingga Indonesia harus menciptakan pemerintahan
darurat di Bukittinggi. Untuk kali ini, Indonesia melawan Belanda lewat strategi perang
gerilya. Agresi tersebut akhirnya berakhir setelah lewat campur tangan PBB dan
Amerika serikat yang mengancam akan menghentikan bantuan ekonomi kepada
Belanda. Indonesia dan Belanda pun akhirnya didorong untuk melakukan perundingan
kembali di tahun 1949 yang ditandai dengan Konferensi Meja Bundar.
4. Ancaman Non Militer atau Ancaman Nir Militer memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, di mana bisa dijelaskan jika Ancaman Non Militer ini
merupakan ancaman yang tidak bersifat fisik, serta bentuknya yang tidak terlihat,
seperti pada ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi informasi serta keselamatan umum.Ancaman ini
tidak menggunakan senjata, akan tetapi jika dibiarkan saja, bisa membahayakan
kedaulatan serta keutuhan wilayah dari suatu negara, selain itu juga bisa
membahayakan keselamatan segenap bangsa.
Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini merupakan lembaga
pemerintah yang ada di luar bidang pertahanan, sesuai dengan bentuk serta sifat
ancaman yang tengah dihadapi dengan adanya dukungan dari unsur-unsur lain dari
kekuatan bangsa. Contoh dari lembaga pemerintah yang menghadapi adanya ancaman
non militer yakni, Polisi, KPK, DPR, Satpol PP, dan masih banyak lagi lainnya.
Penjelasannya : Hubungan ancaman non - militer dengan pengaruh globalisasi adalah
dapat membahayakan kedaulatan serta keutuhan wilayah dari suatu negara dan dapat
membahayakan keselamatan segenap bangsa.
5. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain
menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan
Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini
mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional,
karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

2) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada
akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan
demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

3) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas.
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kelah dan
yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan
yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.

4) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi


semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.

5) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang


dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini
akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan
efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara,
distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat
semakin bertambah buruk.

6. suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau
kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari
satu sama lain (atau suatu negara lain).
7. Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut
oleh Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah
sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara,
wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan
berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap
bangsa dari setiap ancaman.
8. Bidang sosial budaya, masyarakat selalu mempertahankan dan melestarikan budaya
yang dimiliki setiap daerah. Indikatornya adalah adanya sanggar budaya pada tiap
daerah.
9. Sesuai jawaban siswa
10. Laut : pembajakan, perdagangan laut ilegal, eksploitasi hasil laut ilegal,
udara : masuknya pesawat tanpa izin, melewati radar udara secara illegal
11. ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di
dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola
perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak
bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh
karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang
mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
12. Karena hedonisme menanamkan sikap individualistis dan tidak mempedulikan
lingkungan sekitar yang sangat berbahaya bagi integrasi bangsa
13. Ancaman dari komunisme: pengaruh golongan ekstrim kiri seperti dari negara-negara
berpaham komunis yang masih ada saat ini seperti China dan Korut yang tidak
mengakui kehidupan beragama. Ancaman tersebut bisa menimbulkan bahaya berupa
tdk adanya toleransi dgn kegiatan beragama. Hal ini tentu tidak sesuai dengan sila
pertama pancasila.
14. Dengan pudarnya nilai-nlai social tersebut Indonesia terancam mendapatkan nilai-nilai
dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan kepribadian bangsa sehingga
mengancam integrasi nasional.
15. Dengan adanya persaingan bebas, kemugkinan masuknya produk dari luar negeri
sangat tinggi hal ini dapat mengancam perekonomian Indonesia jika tidak diimbangi
dengan kekuata produksi dan kualitas yang baik dari produk dalam negeri.

F. Soal Aktivitas
1. Acak Kata
1. Invasi : aksi militer di mana angkatan bersenjata suatu negara memasuki daerah
yang dikuasai oleh suatu negara lain, dengan tujuan menguasai daerah tersebut
atau mengubah pemerintahan yang berkuasa.
2. Intervensi : Mengirimkan prajurit suatu negara ke negara-negara yang bertikai yang
jelas bukan urusannya. Melakukan embargo pada suatu negara yang dimusuhi oleh
lembaga negara lainnya.
3. Ekonomi : salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa
4. Ancaman : setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
5. Kata tidak ditemukan
6. Kosumtif ; prilaku seseorang yang suka membelanjakan uangnya dalam jumlah yang
besar.
7. Agresi : perilaku yang dimaksudkan untuk membuat objeknya mengalami bahaya
atau kesakitan
8. Infiltrasi : penyusupan ke daerah lawan dan sabotase pada obyek vital menjadi
suatu kemampuan yang jamak dimiliki oleh pasukan elit di seluruh dunia.
9. Sishankamrata : Suatu Sistem Pertahanan Keamanan dengan Komponen yang terdiri
dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan Nasional yang bekerja secara total,
integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya Pertahanan
Keamanan
10. Ideologi : suatu ide atau gagasan
11. Alutsista : Alat utama sistem persenjataan (alutsista) adalah komponen penting
dalam pertahanan dan keamanan
12. Militer : angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan angkatan bersenjata. Padanan kata lainnya adalah tentara
atau angkatan bersenjata.
13. Siskamling : merupakan upaya masyarakat dalam meningkatkan sistem keamanan
dan ketertiban lingkungannya, juga sebagai cara untuk memberikan perlindungan
dan pengamanan dengan mengutamakan pencegahan dan menangkal bentuk-
bentuk ancaman dan gangguan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)
14. Kata tidak ditemukan
15. Kata tidak ditemukan

2. Teka Teki Silang


Mendatar
Sabotase
Gotong royong
Provokasi
Radikalisme
Illegal fishing
Terorisme
Anarkisme

Menurun
Hedonisme
Konsumtif
Separatisme
Globalisasi
Sara
Invasi
Infiltrasi

3. Soal Analisis
Sesuai analisis
4. Melengkapi
Sesuai aktivitas siswa
Soal-Soal Latihan Bab 7
A. Pilihan Ganda
1. B. 1,2,3,4, dan 5
2. C. III
3. B. 1 dan 4
4. C. solidaritas
5. C. iii
6. A. visional
7. E. tujuan
8. D. mobilitas
9. E. kemampuan penduduk
10. D. A2, B1, dan C1
11. A. politik, ekonomi, dan social budaya
12. B. penyebaran merata
13. D. A3 dan B2
14. B. kemampuannya rendah
15. B. 1,2, dan 5
16. E. persatuan yang kuat dan pembangunan yang merata
17. A. pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
18. D. pertahanan keamanan
19. B. politik
20. C. TNI merupakan satu-satunya institusi pokok dalam sistem pertahanan dan keamanan
Negara
21. E. 1,4, dan 5
22. D. proxy war
23. E. menyerap seluruh budaya asing untuk memperkaya budaya nasional
24. D. Dr. Ir. Djuanda Kartawidjaya
25. A. 3 mil
26. B. pemerintahan yang kuat, aspiratif, da terpercaya, yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatann rakyat
27. A. SUmpah Pemuda
28. B. Imron mengikuti selkesi untuk menjadi anggota Polri
29. A. memerangi Negara adikuasa
30. C. perbedaan tetap dipertahankan
31. C. persatuan Indonesia
32. D. Pembukaan UUD 1945
33. D. pandnagan hidup bangsa
34. A. bekerja keras dan mengembangkan jiwa pengabdian
35. B. kesediaan untuk meninggalkan kenyamanan hidup
36. B. 1 dan 4
37. C. kekayaan alam dan gatra ekonomi
38. A. A1,B1,B2, C1
39. B. gatra ekonomi dengan gatra ideology, politik, social budaya, pertahanan dna
keamanan
40. A. kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan
pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu
41. A. 1,2,3, dan 4
42. E. bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
43. B. A2 daan B1
44. E. menciptakan iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis yang Nampak
dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat
45. D. 1,3,4, dan 5

B. Isian
1. Persatuan dan kesatuan nasional
2. Yang utuh dan bulat yang tidak dapat dipisahkan
3. Pertahanan dan keamanan
4. Hakikat wawasan nusantara
5. Pulau dan kesatuan pulau
6. daerah, golongan dan orang per orang.
7. Asas wawasan nusantara
8. Keadilan
9. Karaker geografi
10. Eksploitasi
11. Visional
12. Keadaan dan kemampuan penduduk
13. Pertambahan tenaga kerja (force labour)
14. Perluasan lapangan kerja
15. Terintegrasi

C. Menjodohkan
1. O
2. S
3. M
4. F
5. A
6. T
7. D
8. K
9. B
10. Q
11. P
12. J
13. I
14. C
15. G
16. N
17. R
18. E
19. H
20. L

D. Benar Salah
1. S
2. B
3. B
4. S
5. B
6. S
7. B
8. S
9. S
10. B
11. S
12. B
13. B
14. S
15. B

E. Uraian
1. Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Hakikat wawasan nusantara adalah Keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian :
cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi
kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara bangsa dan aparatur negara harus
berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
3. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan yang sama
2. Keadilan Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
3. Kejujuran Yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan
relita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit.
4. Solidaritas Yang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi orang
lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6. Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan
dan kesatuandalam bhinekaan.Merupakan tonggak utama dalam terciptanya persatuan
dan kesatuan dalam kebhinekaan.
4. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan , tindakan, dan perbuatan
bagi penyelenggaraan Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan Nasional
daripada kepentingan individu, kelompok,golongan, suku, ras, atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati diakui, dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasioanl atau kepentingan
masyarakat.Nasionalisme yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa,paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsaindonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan
wawasan nusantara.
6. Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra
adalah sebagai berikut.
Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem
nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.


2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat
untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis,
dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor
masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai
output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan
politik di negara yang bersangkutan.

Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya
mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan
Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.

Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola
faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk
kemakmuran rakyat.

Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secara
selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing
harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang
ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak
dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun
dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial


budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap
warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap
potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah
ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di mana seluruh
IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-
prinsip Sistem Ketahanan Nasional
antara lain adalah sebagai berikut.

1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.


2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan
nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata).

7. Secara umum, pertumbuhan penduduk membawa dampak positif dan negatif bagi
manusia. Beberapa dampak positifnya antara lain sebagai berikut.

1. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan


yang terus meningkat.
2. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang
jumlah dan jenis usaha lokal.
3. Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak
kebutuhan manusia.
4. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya.
Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat, manusia mengembangkan
pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.
Dampak Negatif Pertumbuhan penduduk
Disamping dampak positif, pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berpotensi
menimbulkan dampak negatif terutama jika tidak diimbangi dengankualitas penduduk
dan ketersediaan sarana prasarana hidup serta lapangan pekerjaan. Beberapa dampak
tersebut antara lain sebagai berikut.
1). Meningkatnya Angka Pengangguran
Angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan lapangan
kerja akan menimbulkan masalah pengangguran. Sebagian tenaga kerja tidak terserap
oleh lapangan kerja yang ada karena kecepatan pertumbuhan lapangan kerja baru kalah
oleh kecepatan pertumbuhan penduduknya.

2). Meningkatnya Angka Kriminal


Banyaknya tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sangat
rentan terhadap perilaku kejahatan atau kriminal. Desakan kebutuhan dapat memaksa
sebagian penduduk untuk melakukan tindak kejahatan.

3). Meningkatnya Angka Kemiskinan


Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan
sumber daya, khususnya sumber daya alam. Jika penduduk bertambah, harus
disediakan lahan baru untuk memenuhi kebutuhan pangan/ makanan dan rumah untuk
tinggal. Diperlukan lowongan pekerjaan baru bagi
mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak terpenuhi, akan muncul masalah
kemiskinan.

4). Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman


Bertambahnya penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian dan
permukiman baru. Setiap penduduk yang lahir memerlukan rumah untuk tinggal dan
lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Makin banyak yang lahir,
makin banyak lahan pertanian dan permukiman baru yang harus disediakan. Pada
gilirannya, lahan pertanian yang ada akan berkurang karena dipakai untuk permukiman.

5). Makin Banyaknya Limbah dan Polusi


Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan perdagangan, atau industri pasti
menghasilkan sampah atau limbah. Makin banyak penduduk, makin banyak limbah yang
dihasilkan. Pada gilirannya, sampah atau limbah akan berdampak buruk pula bagi
manusia.

6). Ketersediaan Pangan Makin Berkurang

Permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas manusia lainnya terus berkembang


yang akhirnya mengubah fungsi lahan pertanian menjadi non- pertanian. Akibatnya,
produksi pertanian berkurang dan terus berkurang. Ini berarti ketersediaan pangan juga
akan makin berkurang dan terpaksa harus mendatangkannya dari daerah atau negara
lainnya.
7). Kesehatan Masyarakat Makin Menurun

Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah perkotaan, akan membuat


harga lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk tidak mampu membeli lahan
dengan luas yang cukup memadai untuk permukiman. Permukiman menjadi sangat
padat sehingga tidak sehat. Apalagi jika sanitasinya buruk, tentu keadaan itu akan
menimbulkan berbagai macam penyakit.

8). Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni


Lahan yang makin terbatas akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk, terutama di
daerah perkotaan, mendorong naiknya harga lahan sehingga sulit dijangkau oleh
sebagian penduduk. Akibatnya, sebagian penduduk terpaksa tinggal di daerah yang
kurang layak dengan membangun rumah seadanya. Biasanya, mereka membangun
rumah di tepi sungai, sepanjang rel kereta api, atau lahan kosong milik pemerintah yang
belum di manfaatkan Daerah tersebut dikenal sebagai daerah kumuh (slum area).
8. Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan
kebijakan pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara
transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan
sebagainya.
9. Maksimal, lestari , dan berdaya saing
10. Ideologi suatu negara sangat penting karena sangat bermakna dalam bagi suatu negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara dapat disimpulkan dalam beberapa point-point
antara lain sebagai berikut...

1) Negara mampu membangkitkan kesadaran mengenai kemerdekaan, memberikan


orientasi mengenai dunia beserta isinya, serta memberikan motivasi perjuangan untuk
mencapai apa yang dicita-citakan.
2) Dengan ideologi nasionalnya suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak
mudah terombang ambing oleh pengaruh ideologi lain serta dalam menghadapi
persoalan-persoalan yang ada.
3) Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-citakan.
4) Ideologi dapat mempersatukan orang dari seluruh pandangan hidup atau berbagai
ideologi
5) Ideologi mempersatukan orang dari seluruh agama
6) Ideologi memiliki arti yang penting karena mampu mengatasi konflik atau ketegangan
sosial

11. Dalam strategi pembinaan ideologi, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
(Sunarso, dkk : 2008), yaitu :
1. Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan dan oleh WNI
2. Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
3. Ideologi harus dijadikan panglima bukan sebaliknya (Abdulkadir Besar, 1988)
4. Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan
5. Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan
alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat
6. Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa
dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa
7. Mensosialisasikan ideologi Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan. Proses sosialisasi Pancasila dilakukan secara objektif dan
ilmiah (bukan doktriner) dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.
8. Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi
untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Perlunya perbaikan ekonomi untuk mengakhiri krisis
multi dimensional (Endang Zaelani Sukaya, 2000:109).
12. Prinsip - prinsip sistem ketahanan nasional bangsa Indonesia yaitu :

1. Setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam membela
negara serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
2. Cinta perdamaian merupakan prinsip Bangsa Indonesia, tetapi bangsa Indonesia lebih
cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatannya.
3. Menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri bebas aktif.
4. Ketahanan nasional disusun bedasarkan prinsip demokrasi, kesejahteraan umum, hak
asasi manusia, lingkungan hidup, ketentuan hukum internasional, hukum nasional,
dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai.
13. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar.
14. Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan
masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian
keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari
pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU
tersebut diubah menjadi :
1) Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
2) Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk
daerah.
3) Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80%
untuk daerah.
4) Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk
pusat dan 30% untuk daerah.
Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum” yang
dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya
adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan.
15. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan


kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara.
Contohnya memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin,
melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain.
Contohnya rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

F. Soal Aktivitas
1. Acak kata
1. Nusantara : istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang
membentang dari Sumatera sampai Papua, yang sekarang sebagian besar
merupakan wilayah negara Indonesia.
2. Panca gatra : aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-
ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
3. Geopolitik : system politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan
dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial
dalam arti luas) suatu Negara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara.
4. Konteks : kondisi di mana suatu keadaan terjadi
5. Trigatra : aspek-aspek suatu negara yang memang sudah melekat pada negara itu
dan tidak pernah sama spesifikasinya untuk setiap negara. Trigatra mengandung
unsur-unsur alamiah yang bersifat relatif tetap atau statis.
6. Wawasan : pokok kata dari wawas , secara harfiah berarti pandangan / teropong .
Sampai saat ini belum ada arti baku dari wawasan , namun hal ini pada umumnya
diartikan sebagai pandangan / teropong multi dimensi seseorang dalam melihat
dan menjabarkan keberadaan suatu bidang tertentu secara utuh
7. Nasional : bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri;
8. Indonesia : sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia
Tenggara. Melintang di katulistiwa antara benua Asia dan Australia serta
antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia berbatasan
dengan Malaysia di utara pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di timur
pulau Papua dan dengan Timor Timur di utara pulau Timor.
9. Padangan : bisa di artikan sbg cara berfikir seseorang tentang sesuatu hal yg
menurutnya benar
10. Bhinneka : berbeda-beda
11. Kesatuan : satu' yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah
12. Ketahanan : kondisi yag membutuhkan kekuatan menghalau ancaman
13. Konsepsi : pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945 dan wawasan nusantara
14. Kata tidak ditemukan
15. Aspek : suatu pandangan jauh ke depan atau pandangan bagaimana jangkauan
yang akan terjadi pada masa depan.

2. Teka Teki Silang


Mendatar
Zona ekonomi eksklusif
Kelahiran
Kapitalisme
Archipelago
Trigatra
Upacara bendera
Fanatisme
Menurun
Zamrud khatulistiwa
Fertilitas
Wawasan nusantara
Pancagatra
Toleransi

3. Soal Analisis
Sesuia analisis siswa
4. Melengkapi tabel
Sesuai aktivitas siswa

Anda mungkin juga menyukai