Anda di halaman 1dari 18

Media Pembelajaran

PPKN
untuk SMA Kelas X

Maulida Rose Indiyati, S.Pd

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


MATERI KELAS X
SEMESTER GANJIL
BAB 1 BAB 2
Nilai-Nilai Pancasila Ketentuan UUD NRI
dalam Kerangka Tahun 1945 dalam
Praktik Kehidupan
Penyelenggaraan Berbangsa dan
Pemerintahan Negara Bernegara

BAB 4
BAB 3 Hubungan
Kewenangan Struktural dan
Lembaga-Lembaga Fungsional
Negara Menurut Pemerintahan
UUD Negara Pusat dan Daerah
Republik Indonesia
Tahun 1945
MATERI KELAS X
SEMESTER GENAP
BAB 5 BAB 6
Integrasi Nasional Ancaman terhadap
dalam Bingkai Negara dalam
Bhinneka Tunggal Bingkai Bhinneka
Ika Tunggal Ika

BAB 7

Wawasan Nusantara
dalam Konteks
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
BAB 1
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA
PRAKTIK PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA

A. Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara
Republik Indonesia

B. Kedudukan dan Fungsi


Kementerian Negara
Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintahan
Non-Kementerian

C. Nilai-Nilai Pancasila
dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik
Indonesia

PEMERINTAH ?
Seorang pakar politik, M Solly Lubis
membuat batasan pengertian Pemerintah
yaitu seorang atau beberapa orang yang
memerintah menurut hukum negerinya.

Mempunyai kewenangan
mengatur seluruh rakyat,
menjaga wilayah negara untuk
mencapai kemakmuran rakyat.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sistem Pembagian Kekuasaan ?

Kekuasaan Negara merupakan


kewenangan Negara untuk
mengatur seluruh rakyatnya untuk
mencapai keadilan dan
kemakmuran, serta keteraturan.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
Republik Indonesia

2. Macam-macam Kekuasaan Negara

1. Pembagian
Kekuasaan 2. Pembagian
Kekuasaan dalam
Pemerintahan
Indonesia
Pembagian Kekuasaan menurut John Locke :

Kekuasaan negara dibagi menjadi tiga


macam yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk
membuat atau membentuk undang-
undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk
melaksanakan undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk
melaksanakan hubungan luar negeri.
Pembagian Kekuasaan menurut Montesquieu :

a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan


untuk membuat atau membentuk
undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan
untuk mempertahankan undang
undang, termasuk kekuasaan untuk
mengadili setiap pelanggaran terhadap
undang-undang.

Trias Politika
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Indonesia menganut sistem pembagian


kekuasaan ( distribution of power ).

Bukan menganut sistem pemisahan


kekuasaan ( Separation of power ).

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Mengapa harus ada


pembagian kekuasaan
….?
Pembagian kekuasaan

 Kekuasaan negara dibagidalambeberapa bagian


(legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan.
 Halini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-
bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama.
 Mekanismepembagian ini banyak sekali digunakan oleh
banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemisahan kekuasaan

 kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa


bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya.
 Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-masing.
Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan
kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Konsep Pembagian Kekuasaan yang
dianut Indonesia

 Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur


sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
 Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas
dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal
dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
1. Pembagian kekuasaan secara horizontal

Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


secara horizontal pembagian kekuasaan negara dilakukan
pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah.

 Pembagian kekuasaan pemerintah pusat (legislatif,


eksekutif dan yudikatif).

Pergeseran (konstitutif, eksekutif, legislatif, yudikatif,


eksaminatif, dan moneter)
Kekuasaan secara Horizontal :

1. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan yang mengubah dan


menetapkan Undang-Undang Dasar.
2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan
Undang-Undang dan penyelenggaraan pemerintahan negara.
3. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk
Undang-Undang.
4. Kekuasaan Yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu
kekuasaan untuk menyelenggaraan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan.
5. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab tentang kekuangan negara.
6. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk mentapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai
rupiah.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


2. Pembagian kekuasaan secara vertikal

 Pembagian kekuasaan secara vertikal  pembagian


kekuasaan menurut tingkatanya, yaitu pembagian
kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan.

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap- tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
Pembagian Kekuasaan dalam Pemerintahan Indonesia

Pembagian Kekuasaan Secara


Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
Vertikal

• Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan


1. Kekuasaan Konstitutif, Daerah. Pada Pemerintahan Daerah
berlangsung pembagian kekuasaan
2. Kekuasaan Eksekutif secara vertikal yang ditentukan oleh
3. Kekuasaan Legislatif pemerintahan pusat.
4. Kekuasaan Yudikatif • Lahir sebagai konsekuensi diterapkannya
asas desentralisasi.
5. Kekuasaan Eksaminatif • Diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UUD Negara
atau Inspektif Republik Indonesia Tahun 1945, Otonomi
6. Kekuasaan Moneter Daerah diatur dalam Pasal 18 Ayat 5 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai