Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM


KERANGKA PRAKTIK
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
KOMPETENSI DASAR
 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam
Praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara sebagai salah
satu bentuk pengabdian kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintah negara.
 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara
 Mewujudkan keputusan bersama sesuai
nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan
negara
Materi Pembelajaran
1. Sistem Pembagian Kekuasaan
Negara
2. Kedudukan dan fungsi Kementerian
Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
3. Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
Pengertian
Sistem
Pemerintahan

Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah dalam


mengatur semua yang berkaitan dengan pemerintahan.
Sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan
pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai pemegang kekuasaan
negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu :

Pemerintahan Pusat dan

Pemerintahan Daerah.
Pemerintahan Pusat
Dalam arti luas, Pemerintahan Pusat
dilaksanakan oleh setiap lembaga
negara yang tugas dan
kewenangannya sudah diatur dalam
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta peraturan
perundang-undangan yang lainnya.
Dalam arti sempit, Pemerintahan Pusat
dilaksanakan oleh lembaga eksekutif,
yaitu Presiden, Wakil Presiden,
Kementerian Negara dan Lembaga
Pemerintahan Non-Kementerian.
Pemerintahan Daerah
Di Indonesia terdiri atas :
 Pemerintahan Provinsi dan
 Pemerintahan Kabupaten / Kota.

Pemerintahan daerah dilaksanakan


oleh pemerintah daerah (yang
dipimpin oleh Kepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
A. Sistem Pembagian Kekuasaan
Negara Republik Indonesia

Pengertian
Kekuasaan
Kekuasaan  kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar melakukan
tindakan-tindakan yang diperintahkannya
Kekuasaan negara  kewenangan
Negara untuk mengatur seluruh
rakyatnya untuk mencapai keadilan
dan kemakmuran, serta keteraturan.

1. Macam-Macam Kekuasaan
Negara
Menurut John Locke

Kekuasaan negara
dibagi menjadi
tiga macam yaitu :

a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk


membuat atau membentuk undang-undang.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu
kekuasaan untuk melaksanakan
undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-
undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan hubungan luar
negeri.
Menurut Montesquieu
a. Kekuasaan legislatif, yaitu
kekuasaan untuk
membuat atau
membentuk undang-
undang
b. Kekuasaan eksekutif,
yaitu kekuasaan untuk
melaksanakan undang-
undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk
mempertahankan undang undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran
terhadap undang-undang.
2. Konsep Pembagian Kekuasaan
di Indonesia

Mengapa harus
ada pembagian
kekuasaan?

Kata kunci: kontrol


dan keseimbangan di
antara lembaga
pemegang
kekuasaan.
Dengan kata lain, kekuasaan legislatif,
eksekutif maupun yudikatif tidak
dipegang oleh satu orang saja.

 pemusatan kekuasaan pada


satu orang saja,
 pengelolaan sistem
pemerintahan dilakukan secara
absolut atau otoriter.
Pembagian kekuasaan
Kekuasaan negara dibagi dalam
beberapa bagian (legislatif, eksekutif
dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan.
Hal ini membawa konsekuensi bahwa di
antara bagian-bagian itu dimungkinkan
ada koordinasi atau kerja sama.
Mekanisme pembagian ini banyak sekali
digunakan oleh banyak negara di dunia,
termasuk Indonesia.
Pemisahan kekuasaan
kekuasaan negara itu terpisah-pisah
dalam beberapa bagian, baik mengenai
organnya maupun fungsinya.
Setiap lembaga menjalankan fungsinya
masing-masing. Contoh negara yang
menganut mekanisme pemisahan
kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Konsep pembagian
kekuasaan yang
dianut Indonesia
Mekanisme pembagian kekuasaan di
Indonesia diatur sepenuhnya di dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Penerapan pembagian kekuasaan di
Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal
dan pembagian kekuasaan secara
vertikal.
Pembagian kekuasaan secara
horisontal
pembagian kekuasaan menurut fungsi
lembaga-lembaga tertentu (legislatif,
eksekutif dan yudikatif).

Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, secara horizontal pembagian
kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan
pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah.
Pemerintahan pusat
berlangsung antara lembaga-lembaga
negara yang sederajat (kekuasaan
konstitutif, legislatif, eksekutif, yudikatif,
eksaminatif, dan moneter)
Pemerintahan daerah
berlangsung antara lembaga-lembaga
daerah yang sederajat, yaitu antara
Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD).
Pembagian kekuasaan secara
vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal 
pembagian kekuasaan menurut tingkatnya,
yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa
tingkatan pemerintahan.
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang.
Pembagian kekuasaan secara
vertikal
 Hubungan antara pemerintahan provinsi
dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin
dengan koordinasi, pembinaan dan
pengawasan oleh Pemerintahan Pusat
dalam bidang administrasi dan kewilayahan.
 muncul sebagai konsekuensi dari
diterapkannya asas desentralisasi di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat
menyerahkan wewenang pemerintahan
kepada pemerintah daerah otonom
(provinsi dan kabupaten/kota) untuk
mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan di daerahnya, kecuali
urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu
kewenangan yang berkaitan dengan politik
luar negeri, pertahanan, keamanan,
yustisi, agama, moneter dan fiskal.

Anda mungkin juga menyukai