praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan Konstitutif,
dijalankan oleh MPR. Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
Kekuasaan Eksekutif dipegang
oleh... Pada pemerintahan daerah berlangsung
Kekuasaan Legislatif dipegang pembagian kekuasaan secara vertikal yang
oleh… ditentukan oleh pemerintahan pusat.
Kekuasaan Yudikatif dipegang Lahir sebagai konsekuensi diterapkannya
oleh… asas desentralisasi.
Kekuasaan Eksaminatif/
Diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UUD Negara
Inspektif dijalankan oleh… Republik Indonesia Tahun 1945, OTODA
Kekuasaan Moneter dijalankan diatur dalam Pasal 18 Ayat 5 UUD Negara
oleh…. Republik Indonesia Tahun 1945
Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik
Indonesia
Pembentukan kementerian
Kementerian adalah lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan.
Kementerian berkedudukan di ibukota negara yaitu Jakarta dan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada presiden.
Pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 hari kerja sejak presiden
mengucapkan sumpah/janji.
Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan
dalam UUD 1945 harus dibentuk dalam satu kementerian tersendiri.
Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian tersebut dilakukan dengan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kecuali untuk pembubaran
kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keamanan, dan keuangan harus
dengan persetujuan DPR
Kedudukan Lembaga Kementerian
Menurut UU No.39 tahun 2008 mengenai Kementerian
Negara pada Bab II Kedudukan dan Urusan Pemerintahan
Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesi.
Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
Kedudukannya juga tidak tergantung pada dewan akan tetapi
tergantung pada Presiden.
Untuk menetapkan politik Pemerintah dan koordinasi dalam
pemerintahan Negara para Menteri bekerja bersama, satu
sama lain seerat-eratnya di bawah pimpinan Presiden.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan, yang terdiri atas:
1. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta.
bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antarumat beragama.
2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya.
3. Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
indonesia.
4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah yang
berhakikat:
a. Kebebasan,terbagikan/terdesentralisasikan, kesederajatan,
keterbukaan, menjunjung etika dan norma kehidupan.
b. Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip
demokrasi yang memperjuangkan kepentingan rakyat ,
kontrol publik.
c. Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi
rakyat yang seluas-luasnya.
d. Supremasi hukum.