Anda di halaman 1dari 24

N i l a i- ni l a i P a n c a s i l a

DALAM KERANGKA PRAKTEK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN


NEGARA

Oleh : Muhammad Nasrul Waton, M.Pd.


nicerule78@gmail.com

WA: 085257300111
MATERI PEMBELAJARAN

1. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara


2. Kedudukan dan fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
3. Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan
APA ITU SISTEM PEMERINTAHAN ?

 Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah dalam


mengatur semua yang berkaitan dengan pemerintahan.
Sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan
pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll.
A. Sistem Pembagian Kekuasaan
Negara Republik Indonesia

 Kekuasaan  kemampuan
seseorang untuk
orang lain
mempengaruhi agar melakukan
tindakan-tindakan yang
diperintahkannya
 Kekuasaan negara  kewenangan
Negara untuk mengatur seluruh
rakyatnya untuk mencapai
keadilan dan kemakmuran, serta
keteraturan.
Menurut John Locke

Kekuasaan negara dibagi menjadi tiga


macam yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk
membuat atau membentuk undang-
undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk
melaksanakan undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk
Menurut Montesquieu
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk membuat atau membentuk
undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan
untuk mempertahankan undang
undang, termasuk kekuasaan untuk
mengadili setiap pelanggaran terhadap
undang-undang.
Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Mengapa harus ada


pembagian kekuasaan…?
Pembagian kekuasaan

 Kekuasaan negara dibagi dalam beberapa bagian


(legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan.
 Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara
bagian- bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja
sama.
 Mekanisme pembagian ini banyak sekali digunakan
oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemisahan kekuasaan

 kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa


bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya.
 Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-masing.
Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan
kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Konsep Pembagian Kekuasaan yang
dianut Indonesia

 Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur


sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
 Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas
dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal
dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
Pembagian kekuasaan secara horizontal

 pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga


tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
secara horizontal pembagian kekuasaan negara dilakukan
pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah.
 Pemerintahan Pusat
berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang sederajat
(kekuasaan konstitutif, legislatif, eksekutif, yudikatif, eksaminatif, dan
moneter)
 Pemerintahan Daerah
berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu
antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pembagian kekuasaan secara vertikal

 Pembagian kekuasaan secara vertikal  pembagian kekuasaan menurut


tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan
pemerintahan.

Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap- tiap provinsi, kabupaten,
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
Pembagian Kekuasaan dalam
Pemerintahan Indonesia

Pembagian Kekuasaan Secara


Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
Vertikal

• Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan


1. Kekuasaan Konstitutif, Daerah. Pada Pemerintahan Daerah
berlangsung pembagian kekuasaan
2. Kekuasaan Eksekutif secara vertikal yang ditentukan oleh
3. Kekuasaan Legislatif pemerintahan pusat.
4. Kekuasaan Yudikatif • Lahir sebagai konsekuensi diterapkannya
asas desentralisasi.
5. Kekuasaan Eksaminatif • Diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UUD Negara
atau Inspektif Republik Indonesia Tahun 1945, Otonomi
6. Kekuasaan Moneter Daerah diatur dalam Pasal 18 Ayat 5 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara Republik Indonesia

Apa itu
KEMENTRIAN......?
Pembentukan Kementerian
 Kementerian adalah lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
tertentu dalam pemerintahan.
 Pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 hari kerja sejak presiden
mengucapkan sumpah/janji.
 Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam UUD 1945 harus dibentuk dalam satu kementerian tersendiri.
 Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian tersebut dilakukan
dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kecuali untuk
pembubaran kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keamanan,
dan keuangan harus dengan persetujuan DPR
Kedudukan Lembaga Kementerian

Menurut UU No.39 tahun 2008 mengenai Kementerian Negara pada Bab


II Kedudukan dan Urusan Pemerintahan
 Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesi.
 Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
 Kedudukannya juga tidak tergantung pada dewan akan tetapi tergantung
pada Presiden.
 Untuk menetapkan politik Pemerintah dan koordinasi dalam pemerintahan
Negara para Menteri bekerja bersama, satu sama lain seerat-eratnya di bawah
pimpinan Presiden.
Urusan Kementrian dalam
Pemerintahan
Urusan pemerintahan yang nomenklatur

1. Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam
negeri, dan pertahanan.

Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam


UUD 1945
Meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak
2. asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial,
industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum,
ketenagakerjaan,
transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
Urusan Kementrian dalam
Pemerintahan
Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi,
3. dan sinkronisasi program pemerintah

Meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara,


kesekretariatan negara, BUMN, pertanahan, kependudukan, lingkungan
hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan
menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga,
perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Kedudukan dan Fungsi
Lembaga Pemerintahan Non Kementrian

• Lembaga Pemerintah Non Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk


untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu.

• Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung


jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.

• Lembaga Pemerintah Non-Kementerian didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan


tugas
khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden.
• Pembentukan dan tergantung pada keinginan presiden; presiden dapat
membentuk pembubarannya yang membubarkan yang lain semata-mata pada
keinginannya saja. baru atautergantung
Lembaga Pemerintah Non Kementrian
di Indonesia

1. Arsip Nasional Republik Indonesia 9. Badan Narkotika Nasional (BNN)


(ANRI) 10. Badan NasioPneaml
2. Badan Informasi Geospasial (BIG)
3. Badan Intelijen Negara (BIN) Pbeannagnugnagnul(aBnPKgPa)n Bencana
4. Badan Kepegawaian Negara (BNPB)
(BKN) 11. Badan Nasional Penanggulangan
5. Badan Kependudukan dan Keluarga Terorisme (BNPT)
Berencana Nasional (BKKBN) 12. Badan Nasional Penempatan dan
6. Badan Koordinasi Penanaman Modal Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BKPM) (BNP2TKI)
7. Badan Koordinasi Survei dan 13. Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) (BPOM)
8. Badan Meteorologi, Klimatologi, 14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
dan (Bapeten)
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan
1. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
 bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis
 adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,
menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan
3. Nilai persatuan Indonesia
Maknanya usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
4.Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
Suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang
Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah
Nilai dan Ruh demokrasi yang sesuai dengan
Visi Pancasila adalah yang berhakikat :

a. Kebebasan, terbagikan / terdesentralisasikan, kesederajatan,


keterbukaan, menjunjung etika dan norma kehidupan.
b. Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip si
demokra
c.
yang memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik.
Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat
d.
yang seluas-luasnya.
Supremasi hukum.

Anda mungkin juga menyukai