Kekuasaan negara banyak sekali macamnya. Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Riyanto
(2006:273) bahwa kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam kekuasaan sebagai berikut.
Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan negara, yaitu Montesquieu.
Sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006:273).
Kusnardi dan Ibrahim (1983:140) menyatakan bahwa istilah pemisahan kekuasaan (separation of
powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian
berbeda satu sama lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa
bagian, baik mengenai organ maupun fungsinya. Dengan kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara
yang meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu sama
lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerja sama. Setiap lembaga menjalankan fungsinya
masing-masing. Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian
kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga
tertentu (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
secara horisontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara
lembagalembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami
pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang
dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara.
1. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan
ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat
berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.”
2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undangundang dan penyelenggraan pemerintahan
negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”
3. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undangundang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-
undang.”
4. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.”
5. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan
atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.”
6. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan
oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang- undang.”
Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga-
lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara
Pemerintah provinsi (Gubernur/Wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota,
pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/Wakil Bupati atau
Walikota/Wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/ kota
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung
antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota).
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian
1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia
Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin dikerjakan sendiri. Oleh karena
itu, presiden memerlukan orang lain untuk membantunya. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik
Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum,
serta membentuk beberapa kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri
negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh presiden sesuai dengan kewenangannya.
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan: (1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. (2)
Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden. (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan. (4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam
undang-undang.
Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, keberadaan kementerian negara juga
diatur dalam sebuah undang-undang organik, yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian Negara. Undang-undang ini mengatur semua hal tentang kementerian
negara, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan, pengubahan,
penggabungan, pemisahan atau penggantian, pembubaran/penghapusan kementerian, hubungan fungsional
kementerian dengan lembaga pemerintah non-kementerian dan pemerintah daerah serta pengangkatan dan
pemberhentian menteri.
Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam
pemerintahan di bawahnya dan bertanggung jawab kepada presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan atas
pelaksanaan tugas di bidangnya.
Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap menteri membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan.” Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai tugas sendiri.
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian negara adalah sebagai berikut.
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan,
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum,
transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan
perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi
urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara,
pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil
dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan
kawasan atau daerah tertinggal.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara. Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan pemerintahan
yang ditanganinya.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/ nama kementeriannya secara
tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk
membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian tujuan
kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional. Kementerian yang menangani urusan
pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama
3) Kementerian Keuangan
6) Kementerian Kesehatan
7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk
membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini yang menangani urusan
pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.
5) Kementerian Pariwisata
Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada juga kementerian koordinator
yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di
dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian sebagai berikut.
d) Kementerian Pertahanan
e) Kementerian Komunikasi dan Informatika
a) Kementerian Keuangan
b) Kementerian Ketenagakerjaan
c) Kementerian Perindustrian
d) Kementerian Perdagangan
f) Kementerian Pertanian
a) Kementerian Agama;
d) Kementerian Kesehatan;
e) Kementerian Sosial;
b) Kementerian Perhubungan
Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
(LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan
lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri
atau pejabat setingkat menteri yang terkait.
Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non-Departemen. Berikut ini Daftar Lembaga Pemerintah Non -Kementerian yang ada di Indonesia.
1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
4) Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
6) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
7) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), di bawah koordinasi Menteri Riset dan
Teknologi.
12) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
13) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di bawah koordinasi Menteri Kesehatan.
14) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), di bawah koordinasi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
17) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
18) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian.
19) Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam Negeri.
20) Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
22) Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi. 23) Badan Tenaga Nuklir
Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
24) Badan Urusan Logistik (BULOG), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
25) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
26) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
29) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
30) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan,
Keamanan.
31) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS), di bawah koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
(http://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59c1c0bf865eacd503e3cd29/8791b01ea4ba8f7c59fd915c867c0413.pd
f)
CONTOH SOAL :
12. Setiap orang diperlakukan sama dihadapan hukum menurut pasal 27 ayat ( 1 ) UUD Negara RI Tahun
1945. Hal ini menunjukkan adanya ....
A. kepastian hukum
B. upaya hukum
C. tertib hukum
D. fungsi hukum
E. kesamaan hukum
35. Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika mempunyai kedudukan
sebagai dasar untuk mewujudkan ....
A. negara yang aman dan damai
B. persatuan dan kesatuan Indonesia
C. tujuan negara Indonesia
D. tata pemerintahan yang baik
E. cita-cita bangsa Indonesia
2. Nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum
lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, kekuasaan yang
benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/kewajiban untuk dilaksanakan oleh
individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban bisa kita artikan
sebagai Liabilitas adalah Hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada
pihak lain.
Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai ideal, nilai instrumental dan nilai praksis. Ketiga
kategori nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia, sebagaimana dipaparkan berikut ini.
d.Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak- Hak Sipil
dan Politik
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya
d. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 1999 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis
Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan
zaman dan aspirasi masyarakat
Sila Pancasila Sikap yang Ditunjukkan yang Berkaitan dengan Penegakan Hak Asasi Manusia
a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup
3. Persatuan Indonesia
a.Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan
Pelanggaran hak warga negara adalah pelanggaran terhadap hak - hak warga negara yang telah tertulis pada undang -
undang yang ada, baik itu dalam hal menghambat, melarang, mengganggu hak orang lain, dan lain -lain.
Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(http://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59c1c0bf865eacd503e3cd29/dd9d70b24ce59684a434eb40768d
1ac5.pdf)
CONTOH SOAL :
1. Hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia dilahirkan sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dihormati dan dijunjung tinggi oleh manusia lainnya, adalah
merupakan makna dari hak ....
A. warga negara
B. kodrati manusia
C. asasi manusia
D. kebebasan
E. asasi warga negara
2. Pelanggaran HAM yang berbentuk kejahatan seperti penganiayaan, mencemarkan nama baik atau pemukulan
seharusnya tidak perlu terjadi apabila setiap orang sudah mengerti tentang HAM. Berdasarkan hal tersebut
di atas, diperlukan upaya untuk memahami pentingnya penghormatan, perlindungan dan penegakan HAM,
dalam rangka .…
A. melindungi hak-hak minoritas warga negara
B. mendukung hak-hak mayoritas warga negara
C. menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
D. melindungi hak setiap orang didalam masyarakat
E. memajukan pergaulan dalam hubungan Internasional
3. Upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang
ada adalah merupakan makna dari ....
A. perlindungan hukum
B. perlindungan negara
C upaya pembelaan hukum
D. penegakkan hukum
E. keamanan negara
3. Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan
penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Adanya ketentuan ini
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting dirumuskan agar ada penegasan secara konstitusional batas wilayah
Indonesia di tengah potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan
antarnegara, atau pendudukan oleh negara asing.
Istilah “nusantara” dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan
dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum;
3) kesatuan sosial budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia
terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan: “Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau
lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan
bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik
Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-
pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang” (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012:177-
178).
Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung
dari garis pantai pasang surut terendah. Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan
wilayah Nusantara. Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini kemudian
ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4/ PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.
Berdasarkan dari Deklarasi Djuanda, Republik Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara
(archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United
Nations Convention on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia
kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan UndangUndang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak
itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.
Berkat pandangan visioner dalam Deklarasi Djuanda tersebut, bangsa Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah
seluas 2.000.000 km2 , termasuk sumber daya alam yang dikandungnya. Sebagai warga negara Indonesia, kalian harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harus merasa bangga, karena negara kita merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Luas wilayah negara kita adalah 5.180.053 km2 , yang terdiri atas wilayah daratan seluas 1.922.570
km2 dan wilayah lautan seluas 3.257.483 km2 . Di wilayah yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang terbentang
antara Sabang dan Merauke. Pulau-pulau tersebut bukanlah wilayah-wilayah yang terpisah, tetapi membentuk suatu
kesatuan yang utuh dan bulat sebagaimana diuraikan di atas.
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah daratannya, maka peranan
wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Wilayah lautan Indonesia sangat luas dengan
kekayaan laut yang melimpah ruah (ikan-ikan, rumput laut, kerang, udang, dan sebagainya) ada dan terkandung di
dalam wilayah laut kita. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi bangsa kita dan juga dapat sekaligus sebagai
modal dalam melaksanakan pembangunan.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982, berikut ini adalah
gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi Hukum Laut PBB, maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan
tiga macam.
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya di sebelah utara Pulau
Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat
Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara,
yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan langsung dengan
wilayah darat Indonesia di sebelah barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah
jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak di titik-titik
tertentu di sekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan
Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India.
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan
Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan bilateral antarkedua
negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut.
Wilayah Indonesia di sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua
Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
Indonesia di sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan
Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang telah
memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan
Provinsi Timor-Timur. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara mempunyai hak
penguasaan atas kekayaan alam Indonesia. Oleh karena itu, maka negara mempunyai kewajiban-
kewajiban sebagai berikut.
a. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaan alam),
dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
b. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau di atas bumi, air
dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan secara langsung atau dinikmati
langsung oleh rakyat.
c. Mencegah segala tindakan dari pihak mana pun yang akan menyebabkan rakyat tidak
mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam menikmati kekayaan alam.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing
(WNA), atau sebaliknya.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada
anak tersebut.
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan
yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum
kawin.
h. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan
ibunya tidak diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan.
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia.
Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya rakyat. Tanpa adanya rakyat, negara itu tidak mungkin
terbentuk. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda.
a. Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara.
Sedangkan yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal
atau menetap di wilayah negara tersebut.
b. Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu
negara. Sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing.
c. Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan penting dalam merencanakan, mengelola dan mewujudkan
tujuan negara. Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional tercantum
dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut. menjadi penduduk maupun warga
negara, secara konstitusional tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.
1) Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Pasal 26 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa “penduduk ialah warga
negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dengan demikian, di Indonesia semua orang
yang tinggal di Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk Indonesia.
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang menerapkan
asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan
seorang penduduk
a. Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan.
b. Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan rangkap).
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya
mempunyai hal-hal sebagai berikut.
a. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
b. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif)
a. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan, bukan berdasarkan negara tempat dilahirkan.
b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menetukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
3. Syarat-Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia
Penduduk asli negara Indonesia secara otomatis adalah Warga Negara Indonesia. Sedangkan orang
dari bangsa asing untuk menjadi warga negara harus mengajukan permohonan kepada pemerintah
Indonesia. Proses permohonan itu dinamakan dengan pewarganegaraan atau naturalisasi.
Permohonan pewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Naturalisasi Biasa
Orang dari bangsa asing yang yang akan mengajukan permohonan kewarganegaraan dengan
cara naturalisasi biasa, harus memenuhi syarat sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 9
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006, sebagai berikut.
1) Berusia 18 tahun atau sudah kawin.
2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-
turut. 3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang dengan ancaman pidana
penjara satu tahun lebih.
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
8) Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.
b. Naturalisasi Istimewa
Naturalisasi istimewa diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2006. Naturalisasi Istimewa diberikan kepada orang asing yang
telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara, setelah
memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Naturalisasi
istimewa batal diberikan jika menyebabkan orang asing tersebut berkewarganegaraan ganda.
2. Istilah nusantara menurut Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dipergunakan untuk
menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara
samudera....
A. Hindia dan Pasifik, Benua Eropa dan Benua Atlantik
B. Indonesia dan Hindia, Benua Eropa dan Benua Asia
C. Hindia dan Pasifik ,Benua Asia dan Benua Australia
D. Atlantik dan Pasifik, Benua Eropa dan Benua Asia
E. Pasifik dan laut lepas, Benua Amerika dan Benua Asia
4. Presiden dalam menjalankan tugas dan kewenangannya di bidang eksekutif melakukan kerjasama dengan
DPR sebagai pelaksana kekuasaan legislatif yang pengaturan dan batasannya ditetapkan oleh UUD NRI
Tahun 1945. Contoh penerapan kerjasama tersebut dalam ketatanegaraan Indonesia adalah ....
A. Membuat undang- undang dan undang- undang yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia
B. Menafsirkan isi undang- undang dan memberi sanksi atas pelanggaran
C. Menyelesaikan kasus – kasus sengketa
D. Penyusunan rancangan undang- undang APBN untuk dilakukan pembahasan secara bersama- sama
E. Mengangkat gubernur dan bupati/ walikota di seluruh wilayah Indonesia
40. Salah satu kewajiban warga negara terhadap negaranya menurut ketentuan UUD Negara RI tahun 1945
adalah ….
A. mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghidupan yang layak
B. memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
C. mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia dari serangan musuh
D. kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan
E. memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
41. Dalam ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 menegaskan bahwa hak yang paling mendasar dimiliki
warga negara yang tidak bisa dipaksakan adalah ….
A. mendapatkan pendidikan dan pengajaran
B. mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghidupan yang layak
C. memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
D. kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan
E. memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
49. Istilah nusantara menurut Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dipergunakan untuk
menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara
samudera....
A. Hindia dan Pasifik, Benua Eropa dan Benua Atlantik
B. Indonesia dan Hindia, Benua Eropa dan Benua Asia
C. Hindia dan Pasifik ,Benua Asia dan Benua Australia
D. Atlantik dan Pasifik, Benua Eropa dan Benua Asia
E. Pasifik dan laut lepas, Benua Amerika dan Benua Asia
57. Presiden dalam menjalankan tugas dan kewenangannya di bidang eksekutif melakukan kerjasama
dengan DPR sebagai pelaksana kekuasaan legislatif yang pengaturan dan batasannya ditetapkan oleh
UUD NRI Tahun 1945. Contoh penerapan kerjasama tersebut dalam ketatanegaraan Indonesia adalah
....
A. Membuat undang- undang dan undang- undang yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia
B. Menafsirkan isi undang- undang dan memberi sanksi atas pelanggaran
C. Menyelesaikan kasus – kasus sengketa
D. Penyusunan rancangan undang- undang APBN untuk dilakukan pembahasan secara bersama- sama
E. Mengangkat gubernur dan bupati/ walikota di seluruh wilayah Indonesia
- Hukum yang berlaku saat ini (ius constitutum); disebut juga hukum positif
- Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius constituendum).
- Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang menyangkut hukum yang
berlaku saat ini dan hukum yang berlaku pada masa lalu.
- Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi golongan tertentu
saja.
- Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua golongan.
- Hukum antargolongan, yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang masing-
masingnya tunduk pada hukum yang berbeda.
Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan menjadi : hukum
publik dan privat.
- Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan negara yang
menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik mencakup Hukum Tata
Negara Hukum Administrasi Negara, hukum Pidana dan Hukum Acara.
a. Hukum Tata Negara
Hukum tata negara mempelajari negara tertentu, seperti bentuk negara, bentuk
pemerintahan, hak-hak asasi warga negara, alat-alat perlengkapan negara, dan sebagainya.
Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar bagi negara.
b. Hukum Administrasi Negara
Adalah seperangkat peraturan yang mengatur cara bekerja alat-alat perlengkapan negara
termasuk cara melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh setiap organ
negara. Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat teknis dari negara
c. Hukum pidana
Adalah hukum yang mengatur pelangaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap
kepentingan hukum yang diancam dengan sanksi piana tertentu. DalamKUHP (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana), pelanggaran (Ovrtredingen) adalah perbuatanyang
melanggar (ringan) dengan ancaman denda. Sedangkan kejahaan
(misdrijven) adalah perbuatan yang melanggar (berat) seperti pencurian, penganiayaan,
pembunuhan dansebagainya
d. Hukum acara
Disebut juga hukum formal (Pidana dan Perdata), hukum acara adalahseperangkat aturan
yang berisi tata cara menyelesaikan, melaksanakan atau mempertahankanhukum material.
Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) No.8/1981diatur tata cara
penangkapan, penahanan, penyitaan dan penuntutan. Selain iu juga diatursiapa-siapa yang
berhak melakukan penyitaan, penyelidikan, pengadilan yang berwenang,dan sebagainya.
- Hukum privat (Hukum Perdata), adalah hukum yang mengatur kepentingan orang- perorangan.
Perdata, berarti warga negara pribadi, atau sipil. Sumber pokok hukum perdata adalah
Buergelijk Wetboek (BW). Dalam arti luas hukum privat (perdata) mencakup juga Hukum
Dagang dan hukum Adat. Hukum Perdata dapat dibagi sebagai berikut:
a. Hukum Perorangan
Adalah himpunan peraturan yang mengatur manusia sebagai subjek hukumdan tentang kecakapannya memiliki hak-
hak serta bertindak sendiri dalam melaksanakanhak-haknya itu. Manusia dan Badan Hukum (PT, CV, Firma, dan
sebagainya) merupakan “pembawa hak” atau sebagai “subyek hukum”.
b. Hukum Keluarga
Adalah hukum yang memuat serangkaian peraturan yang timbul dari pergaulan hidup dalam keuarga (terjadi karena
perkawinan yang melahirkan anak). Hukum keluarga dapat dibagi sebagai berikut:
- Kekuasaan Orangtua
- yaitu kewajiban membimbing anak sebelum cukup umur.Kekuasaan Orangtua putus ketika
seorang anak telah dewasa (21 tahun), terlalu nakal putusnya perkawinan.-
- Perwalian
yaitu seseorang/perkumpulan yang bertindak sebagai wali untuk memelihara anak yatim piatu
sampai cukup umur. Hal ini terjadi, misalnya, karena perkawinan kedua orangtuanya putus. Di
Indonesia, wali pengawas dijalankan oleh pejabat Balai Harta Peninggalan.-
- Pengampuan,
yaitu seseorang/perkumpulan tertentu yang ditunjuk hakim untuk menjadikurator (pengampun)
bagi orang dewasa yang diampuninya (kurandus) karena adanya kelainan; sakit ingatan, boros,
lemah daya, tidak sanggup mengurus diri, dan berkelakuan buruk.-
- Perkawinan
yaitu mengatur perbuaan-perbuatan hukum serta akibat-akibatnya antara dua pihak (laki-laki
dan perempuan) dengan maksud hidup bersama untuk jangka waku yanglama menurut undang-
undang. Di Indonesia, diatur dengan UU No. 1/1974.
(https://gtmulyono.wordpress.com/2019/03/19/sistem-hukum-dan-peradilan-nasional/)
CONTOH SOAL :
LEMBAGA PERADILAN
1. Mahkamah Agung
Merupakan badan peradilan tertinggi di Indonesia yang berkedudukan di Ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Jakarta) atau dilain tempat yang ditetapkan oleh Presiden.
Mahkamah Agung terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, beberapa orang anggota (7 orang
anggota) dan dibantu oleh seorang panitera dan beberapa orang panitera pengganti.
2. Pengadilan Umum/Sipil
Pengadilan umum adalah badan pengadilan yang mengadili rakyat Indonesia pada umumnya atau
rakyat sipil.
3. Pengadilan Agama
Pengadilan agama adalah pengadilan yang memeriksa dan memutuskan perkara- perkara yang
timbul antara orang-orang Islam yang berkaitan dengan nikah, rujuk, talak(perceraian), nafkah, waris, dan
lain-lainnya. Dalam hal tertentu keputusan pengadilan agama dapat dinyatakan berlaku dalam pengadilan
negeri.
4. Pengadilan Militer
Pengadilan militer adalah pengadilan yang mengadili anggota-anggota /TNI yangmeliputi angkatan
udara, laut, darat.anggota kepolisian sekarang ini tidak tunduk pada pengadilan militer, tetapi pada
pengadilan umum.
5. Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah badan pengadilan yang mengadili perkara- perkara yang
berhubungan dengan administrasi pemerintah.
Selain keempat fungsi Mahkamah Agung (Lembaga Peradilan Tingkat Ketiga) di atas,Mahkamah Agung juga
memliki fungsi untuk memberi keterangan, pertimbangan dan nasihattentang soal-soal yang berhubungan dengan
hukum apabila hal itu diminta oleh Pemerintah.
Dalam hal kasasi, yang menjadi wewenang Mahkamah Agung adalah membatalkan ataumenyatakan tidak sah putusan
hakim karena putusan itu salah atau tidak sesuai undang-undang. Hal tersebut dapat terjadi karena:
Permohonan suatu kasasi dapat dilakukan oleh orang-orang dalam perkara berikut:
Dalam hal perkara perdata, oleh pihak-pihak yang berpekara. Permohonan demikianhanya dapat diterima
apabila upaya-upaya hukum biasa yang dapat digunakan telahdimanfaatkan
Dalam perkara pidana, dapat dilakukan oleh terpidana atau jaksa yang bersangkutansebagai pihak-pihak ketiga yang
dirugikan
(https://guruppkn.com/peranan-lembaga-peradilan)
CONTOH SOAL :
1. Alat penegak hukum yang bertugas menuntut perkara dipengadilan umum adalah…
A. Hakim
B. Jaksa
C. Polisi
D. Jurusita
E. Pembela
2. Upaya yang harus siswa lakukan demi terjadinya keadilan dalam kehidupan masyarakat adalah…
A. Menghindarkan diri dari perbuatan melanggar hukum
B. Memberikan sebagian harta kepada yang memerlukan
C. Ikut serta dalam kelompok pecinta keadilan
D. Menghukum koruptor yang menghabiskan uang rakyat
E. Memberi dukungan terhadap para penegak hukum
3. Suatu kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian yang mempunyai kaitan satu
sama lain,yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya, dimana berfungsi untuk mencapai tujuan,
tidak berdiri sendiri tetapi saling terikat, adalah difinisi dari ....
a. norma hukum
b. aturan hukum
c. sistem hukum
d. tata cara hukum
e. wujud hukum
4. Setiap orang diperlakukan sama dihadapan hukum menurut pasal 27 ayat ( 1 ) UUD Negara RI Tahun 1945.
Hal ini menunjukkan adanya ....
f. kepastian hukum
g. upaya hukum
h. tertib hukum
i. fungsi hukum
j. kesamaan hukum
5. Dalam ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 menegaskan bahwa hak yang paling mendasar dimiliki
warga negara yang tidak bisa dipaksakan adalah ….
k. mendapatkan pendidikan dan pengajaran
l. mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghidupan yang layak
m. memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
n. kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan
o. memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
5. Alat penegak hukum yang bertugas menuntut perkara dipengadilan umum adalah…
A. Hakim
B. Jaksa
C. Polisi
D. Jurusita
E. Pembela
8. Upaya yang harus siswa lakukan demi terjadinya keadilan dalam kehidupan masyarakat adalah…
A. Menghindarkan diri dari perbuatan melanggar hukum
B. Memberikan sebagian harta kepada yang memerlukan
C. Ikut serta dalam kelompok pecinta keadilan
D. Menghukum koruptor yang menghabiskan uang rakyat
E. Memberi dukungan terhadap para penegak hukum
10. Suatu kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian yang mempunyai kaitan
satu sama lain,yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya, dimana berfungsi untuk
mencapai tujuan, tidak berdiri sendiri tetapi saling terikat, adalah difinisi dari ....
A. norma hukum
B. aturan hukum
C. sistem hukum
D. tata cara hukum
E. wujud hukum
16. Para penyelenggara negara dalam bertindak harus tetap berlandaskan pada peraturan perundang-
perundangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan. Hal ini berarti penyelenggaraan negara
berdasarkan atas asas….
A. Kepastian hukum
B. Kepentingan umum
C. Keterbukaan
D. Profesionalitas
E. Proporsionalitas
20. Pengadilan Negeri adalah pengadilan pertama untuk mengadili seseorang, tetapi apabila dia tidak
puas dengan keputusan yang diberikan, maka boleh mengajukan banding. Lembaga peradilan yang
berfungsi untuk memeriksa dan memutus perkara pada tingkat banding dalam lingkungan peradilan
umum adalah ....
A. Mahkamah Agung (MA)
B. Pengadilan Tinggi
C. Pengadilan Negeri
D. Pengadilan Militer
E. Pengadilan Tata Usaha Negara
22. Sering kita liat berita ditelevisi, bahwa seorang nenek mencuri karena kelaparan dijatuhi hukuman cukup
lama, sementara dengan kasus yang berbeda seorang koruptor yang merugikan negara hanya dijatuhi
hukuman sebentar dengan fasilitas yang mewah, didukung pengacara yang handal. Dari kedua kasus ini
yang berwewenang, bertanggung jawab atas ketidakadilan dalam menjatuhkan hukuman kepada
seseorang adalah ....
A. kepolisian
B. hakim
C. jaksa
D. advokat
E. pengacara
36. Pemerintah daerah dalam membuat peraturan harus mampu mengakomodasi kepentingan rakyat
sehingga menimbulkan rasa keadilan sosial. Salah satu contoh perwujudan keadilan sosial adalah
....
A. membangun penyediaan fasilitas umum di setiap pemukiman
B. memperoleh kesempatan sama untuk mengembangkan agama
C. jaminan kebebasan dalam memberikan hak suara di pilkada
D. menghargai kebebasan untuk menyalurkan bakat dan minat diri
E. kebebasan mementukan cara dalam memilih kebutuhan kehidupan
Hubungan Internasional dan HAM
1. Hubungan Internasional
Hubungan internasional adalah interaksi manusia antar negara-bangsa, baik secara individual atau pun
kelompok. Memahami arti hubungan internasional sebenarnya mudah saja. Jika hubungan sosial berada pada konteks
individual atau masyarakat. Maka, hubungan internasional berada pada konteks antar negara-bangsa (nation).
Dari beberapa poin di atas, kita identifikasi bahwa negara yang tidak menjalin hubungan internasional dengan negara
lain akan cenderung terkucil atau terisolasi. Namun demikian, jika para diplomat suatu negara tidak punya posisi tawar
yang strategis, negara yang diwalikinya berpotensi didominasi oleh negara lain.
Di era globalisasi, hubungan internasional semakin mendapatkan panggung. Kini negara-bangsa hidup dalam kondisi
saling bergantung dengan negara lain. Negara penghasil ponsel butuh pasar untuk menjual produknya atau
perekonomiannya akan collapse. Negara-bangsa saat ini hidup dalam sistem internasional dengan pola saling
ketergantungan.
CONTOH SOAL :
27. Sebagai wujud pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Indonesia melakukan
langkah-langkah sebagai berikut, antara lain....
F. mewujudkan demokratisasi yang berkeadilan di Indonesia
G. melaksanakan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
H. memainkan peranannya didunia internasional untuk mempengaruhi bangsa lain
I. menjalin kerja sama ekonomi, politik, sosial budaya, dan iptek dengan negara lain
J. mewujudkan perdamaian dunia yang menguntungkan bangsa dan negara Indonesia
29. Kerja sama internasional antarnegara penting sebagai konsekuensi menjadi bagian dari
masyarakat internasional agar ....
A. terjaminnya persatuan dan persaudaraan antarnegara
B. terpenuhinya kebutuhan dalam negeri masing - masing
C. setiap negara menempatkan perwakilannya di negara lain
D. konflik politik yang terjadi antarnegara ini bisa di minimalisir
E. terjaminnya kesejahteraan para warga negaranya masing – masing
38. Dalam tata pergaulan internasional, menjadi anggota dari suatu organisasi internasional menjadi
kebutuhan bagi suatu negara. Bagi Bangsa Indonesia pentingnya menjadi anggota dari suatu organisasi
internasional adalah agar bangsa Indonesia ....
A. tidak terisolasi dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia
B. dapat mengembangkaan kerjasama hanya pada negara maju
C. menjadi negara yang disegani dalam hubungan internasional
D. mampu menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia negara maju
CONTOH SOAL :
1. Sebagai wujud pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Indonesia melakukan langkah-
langkah sebagai berikut, antara lain....
2. Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia terdapat pada pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945
alinea ….
K. pertama
L. kedua
M. ketiga
N. keempat
O. kelima
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat
(2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional)
CONTOH SOAL :
31. Upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang
bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-
hak asasi yang ada adalah merupakan makna dari ....
A. perlindungan hukum
B. perlindungan negara
C upaya pembelaan hukum
D. penegakkan hukum
E. keamanan negara
14. Faktor aparat pemerintah dan penindakannya merupakan salah satu hambatan dalam penegakan
HAM di Indonesia yaitu berupa….
A. Prosedur karya terbagi-bagi
B. Sering memberi kemudahan
C. Waktu kerja tidak optimal
D. maraknya korupsi dan nepotisme
E. Anti diskriminasi
30. Salah satu contoh upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia ialah dengan ....
A. mendirikan partai politik
B. beribadah sesuai ajaran Agama
C. menyediakan sumber daya alam
D. membentuk Komnas HAM
E. membentuk karakter kepribadian bangsa
Konsep HAM secara prinsip adalah Universal, tapi dalam pelaksanaan sistimnya berbeda pada
masing masing negara, menyesuaikan dengan kondisi politik adan sosial budaya masing masing
negara.Konsep HAM negara negara barat sifatnya individualisme, menitik beratkan pada Hak Hak individu
sehingga melahirkan Liberalisme dan Kapitalisme. Konsep HAM Negara Komunis, menitik beratkan pada
hak hak masyarakat, sehingga han individu menjadi terbatas. Sementara Konsep HAM Indonesia, dari
perspektif keperibadian dan pandangan hidup bangsa, yaitu PANCASILA, maka konsep Ham Indonesia
menjaga keseimbangan antara Hak hak individu dan Hak hak masyarakat.
Bangsa Indonesia terdiri dari atas bermacam suku bangsa yang memiliki karakter, kebudayaan,
serta adat istiadat yang beraneka ragam, memiliki agama yang berbeda bedadan terdiri dari beribu ribu pulau
di wilayah Nusantara. Dalam proses panjang perjalanan sejarah dan beratus tahun dalam perjuangan untuk
mencari jati diri, bangsa indonesia menemukan Kepribadian dan Pandangan Hidup/ Ideologi Bangsa yaitu
PANCASILA. Keragaman suku bangsa, dan keragaman budaya, adat istiadat, agama, bangsa Indonesia
mengikatkan diri dalam suatu persatuan dengan seloka Bhineka Tunggal Ika.
Azas kehidupan bangsa Indonesia yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berati
nilai nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religius, yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan
Yang Maha Esa, nasionalisme yang humanistik yang menjujung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
machluk Tuhan, menjujung tinggi Hak Asassi Manusia, menghargai hak dan martabat tanpa membedakan
suku, ras, keturunan,status sosial maupun agama, mengembangkan sikap saling mencintai antar sesama,
tenggang rasa, tidak semena mena terhadap sesama manusia serta menjujung tinggi nilai nilai kemanusiaan
Dalam Pembukaan UUD 1945. Aliena pertama “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak
segalabangsa, dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan peri keadilan.” Pernyataan alinea Pertama ini pada hakekatnya, merupakan pengakuan
terhadap kebebasan hak untuk merdeka, pernyataan Perikemanusiaan adalah inti sari hak hak asasi manusia.
Selanjutnya alinea kedua “............ negara Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, adil dan makmur. “
Kata sifat Adil, menunjukan kepada salah satu tujuan dari Negara Hukum untuk mencapai suatu Keadilan.
Apabila prinsip Negara Hukum betul betuldijalankan, maka dengan sendirinya hak hak asasi manusia akan
terlaksana dengan baik. Alinea ketiga “ Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa......dst.” Pernyataan
nilai religius dalam kehidupan bangsa Indonesia, diiringi dengan kata kata “ berkehidupan kebangsaan yang
bebas “, mengandung perlindungan hak asasi dalam kebebasan bidang politik. Selanjutnya dalam Aline
keempat, menunjukan pengakuan dan perlindungan dalam segala bidang, yaitu politik, hukum, sosial,
kultural dan ekonomi.
HAM dalam pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan di jabarkan dalam
Konstitusi Negara RI yaitu UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, padal 28, pasal 29
ayat 2, pasal 30 ayat 1, pasal 31 ayat 1,pasal 32, pasal 33, pasal 34,sudah cukup terkandungan nilai nilai
kemanusiaan, atau Hak Asasi Manusia dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Zaman Globalisasi dewasa ini, zaman kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi dunia menjadi kecil
dan tanpa batas. Informasi budaya, ekonomi, dan lain lain memasuki negara negara tanpa bisa di hambat.
Termasuk nilai nilai HAM yang dikembangkan mengacu ke konsep Barat,secara substansi konsep HAM
yang ditawarkan sangat sempit dan terbatas, dengan menafikan kultural yang berlaku pada bangsa bangsa
lain terutama dunia ketiga, seperti kita bangsa Indonesia. Status Universal yang yang dikembangkan oleh
dunia barat dewasa ini dianggap tidak fair dan bahkan sebagai upaya pelestarian dominasi Barat di dunia
Internasional atau neo-imperialisme.Aklhir akhir ini pada masyaraakat Indonesia dengan alasan HAM,
kebebasan berekpresi, dan kegiatan kegiatan lebih banyak bernuansa sekuler, sedang euforianya, tanpa
mempertimbangkan nilai nilai kultural yang berlaku dalam suatu komunitas masyarakat.Pelaksanaan Hak
Asasi Manusia sebagai suatu sistim nilai, harus memperhatikan keragaman tata nilai, sejarah, kebudayaan
yang dimilikik suatu bangsa yang bersangkutan. Sebagai contoh : dalam “Universal Declaration of Human
Right” 10 Desember 1948, antara lain ;
a.Pasal 16 ayat (1) menyatakan Kebebasan dalam melakukan perkawinan.
b.Pasal 18 menyatakan adanya “Hak Murtad”.
Dapat dibayangkan kalau konsep ini dipakai oleh bangsa kita, apa yang akan terjadi dengan anak
cucu kita nantinya.
Dalam akar kebudayaan bangsa Indonesia beratus tahun yang lalu, pengakuan dan penghormatan
tentang hak hak asasi manusia telah ada, baik dalam hukum adat maupun dalam Agama. Dibandingkan
Piagam HAM PBB tersebut diatas, telah lebih dahulu bangsa kita mengakui HAM dalam keperibadian dan
pandangan hidup bangsa, yang dijabarkan pada Ideologi Pancasila dan UUD 1945, sementara Piagam PBB
tentang HAM baru tahun 1948.
(https://crateridea.blog.uns.ac.id/2016/03/21/pelanggaran-ham-dalam-perspektif-pancasila/)
CONTOH SOAL :
18. Sekolah yang bersih dan sehat merupakan dambaan semua warga sekolah. Upaya menciptakan
kondisi tersebut merupakan kewajiban semua warga sekolah, namun seringkali seseorang
mengingkari kewajibannya. Salah satu bentuk pengingkaran kewajiban di sekolah yang berkaitan
dengan hal diatas adalah ....
A. melaporkan teman yang melakukan kecurangan saat USBN
B. membuang sampah yang tidak sesuai tempatnya
C. tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
D. tidak memanfaatkan fasilitas perpustakaan
E. masuk sekolah tidak tepat waktu
23. Pelanggaran HAM yang berbentuk kejahatan seperti penganiayaan, mencemarkan nama baik atau
pemukulan seharusnya tidak perlu terjadi apabila setiap orang sudah mengerti tentang HAM.
Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan upaya untuk memahami pentingnya penghormatan,
perlindungan dan penegakan HAM, dalam rangka .…
A. melindungi hak-hak minoritas warga negara
B. mendukung hak-hak mayoritas warga negara
C. menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
D. melindungi hak setiap orang didalam masyarakat
E. memajukan pergaulan dalam hubungan Internasional
24. Apabila terjadi suatu kasus hukum dimana seorang warga masyarakat melakukat gugatan karena merasa
dirugikan oleh pelayanan dari Instansi pemerintah yang menyalahi prosedur dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, maka dari kasus tersebut penggugat merasa di rugikan baik moril maupun
materiil, dapat melakukan gugatan melalui ….
A. pengadilan Negeri
B. pengadilan Tinggi
C. mahkamah Agung
D. mahkamah Konstitusi
E. peradilan Tata Usaha Negara
47. Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, baik berupa
pembunuhan,pemusnahan, perbudakan, pengusiran, perampasan, penyiksaan, penganiayaan merupakan
bentuk pelanggaran HAM dalam….
A. Kejahatan agres
B. Kejahatan genosida
C. Kejahatan kemanusiaan
D. Kejahatan kelompok
E. Kejahatan apartheid
Konsep rechtstaat menurut Julius Stahl secara sederhana dimaksudkan dengan negara hukum adalah
negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya didasarkan pada hukum. Konsep Negara hukum
atau Rechtsataat menurut Julius Stahl mencakup 4 elemen, yaitu :
1. Perlindungan hak asasi manusia;
2. Pembagian kekuasaan;
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang;
4. Peradilan tata usaha Negara (Philips M. Hadjon 1987: 2).
Sedangkan menurut A.V.Dicey menguraikan adanya 3 (tiga) ciri penting negara hukum yang disebut
dengan Rule of Law , yaitu :
1. Supermasi hukum, artinya tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya boleh
dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama didepan hukum, baik bagi rakyat biasa atau pejabat pemerintah.
3. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.
Keberadaan hukum dalam masyarakat sangatlah penting, dalam kehidupan dimana hukum dibangun
dengan dijiwai oleh moral konstitusionalisme, yaitu menjamin kebebasan dan hak warga, maka mentaati
hukum dan konstitusi pada hakekatnya mentaati imperatif yang terkandung sebagai subtansi maknawi
didalamnya imferatif.
Negara hukum pada dasarnya bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi rakyat terhadap
tindakan pemerintah dilandasi dua prinsip negara hukum, yaitu :
• Perlindungan hukum yang preventif Perlindungan hukum kepada rakyat yang di berikan kesempatan
untuk mengajukan keberatan (inspraak) atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah menjadi
bentuk yang menjadi definitife.
• Perlindungan hukum yang represif Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk menyelesaikan
sengketa.
Salah satu ciri dari negara hukum atau the rule of law adalah adanya jaminan perlindungan HAM oleh negara
kepada warga negara. Makna jaminan perlindungan di sini adalah bahwa negara memiliki kewajiban (state
obligation) untuk mempromosikan (to promote), melindungi (to protect), menjamin (to guarentee),
memenuhi (to fulfill), memastikan (to ensure) HAM.
2. Penegakan hukum
Penegakan hukum adalah proses pemungsian norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku
atau hubungan–hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Stabilitas politik dan keamanan hanya dapat tegak bila aturan hukum berjalan dengan semestinya. Keragu-
raguan dan lemahnya penegakkan hukum akan membuat negara jatuh pada kondisi ketidakpastian dan
instabilitas. Karena itu tekad untuk memelopori tegaknya supremasi hukum di Indonesia, dimana:
1. pemerintah dan semua anggota masyarakat terikat oleh hokum.
2. setiap orang diperlakukan sama di hadapan hokum.
3. kemuliaan manusia diakui dan dilindungi oleh hokum, dan
4. keadilan terjangkau oleh semua warga tanpa kecuali. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan
perundang-undangan yang transparan, hukum yang adil, penegakan hukum yang dapat diprediksi, dan
tanggung jawab pemerintah untuk menjaga ketertiban.
Contoh penegakan hokum : Strategi penegakan hukum harus diawali dengan membersihkan aparat
penegaknya dari perilaku bermasalah dan koruptif, sesuai dengan pepatah, “hanya sapu bersih yang dapat
membersihkan lantai kotor”. Sebab, penegakan hukum sangat bergantung pada aparat yang bersih, baik di
kepolisian, kejaksaan, kehakiman dan seluruh jajaran birokrasi yang menjalankan fungsi-fungsi penegakan
hukum tersebut. Korupsi dan penyalahgunaan kewenangan telah merasuki berbagai sektor kehidupan
masyarakat.
Sanksi pidana dijatuhkan kepada seseorang yang telah melanggar ketentuan hukum pidana. Dalam
KUHP (Kitab Undang Undang Hukum Pidana) hukuman dibedakan menjadi dua, yaitu hukuman pokok dan
hukuman tambahan. Pengaturan ini terdapat dalam Pasal 10 KUHP.
Yang termasuk dalam hukuman pokok yaitu:
• hukuman mati
• hukuman penjara.
• hukuman kurungan.
• hukuman denda.
2. putusan declaratoir yakni putusan yang amarnya menciptakan suatu keadaan yang sah menurut hukum.
Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan menegaskan suatu keadaan hukum semata-mata. Contoh:
putusan yang menyatakan bahwa penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah sengketa.
3. putusan constitutif yakni putusan yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan menciptakan keadaan
hukum baru. Contoh: putusan yang memutuskan suatu ikatan perkawinan.
Jadi, dalam hukum perdata, bentuk sanksi hukumnya dapat berupa :
kewajiban untuk memenuhi prestasi (kewajiban)
hilangnya suatu keadaan hukum, yang diikuti dengan terciptanya suatu keadaan hukum baru
Sedangkan untuk sanksi administrasi/administratif, adalah sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran
administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat administratif.
Pada umumnya sanksi administrasi/administratif berupa;
1. denda (misalnya yang diatur dalam PP No. 28 Tahun 2008),
2. pembekuan hingga pencabutan sertifikat dan/atau izin (misalnya yang diatur dalam Permenhub No.
KM 26 Tahun 2009),
3. penghentian sementara pelayanan administrasi hingga pengurangan jatah produksi (misalnya yang
diatur dalam Permenhut No. P.39/MENHUT-II/2008 Tahun 2008),
4. tindakan administratif (misalnya yang diatur dalam Keputusan KPPU No. 252/KPPU/KEP/VII/2008
Tahun 2008)
CONTOH PELANGGARAN HUKUM
1. AKSI ANARKISME
Aksi anarkisme yang marak terjadi di masyarakat adalah salah satunya yaitu aksi anarkisme dalam unjuk rasa
yang sering dilakukan oleh masyarakat. Aksi anarkisme tersebut dapat berupa tindakan melakukan kekerasan
dalam berunjuk rasa, membawa air keras, memblokade jalan sehingga terjadi kemacetan,merusak fasilitas
umum, dan lain-lain. Sehingga hal tersebut mengganggu masyarakat sekitar dan telah melanggar undang-
undang tentang tentang cara berunjuk rasa yang benar.
Sehingga dari itu sebaiknya pemerintah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya dalam melakukan unjuk rasa yang benar sehingga tercipta lingkungan yang kondusif setiap saat.
Di Indonesia memiliki tingkat anarkisme yang sangat tinggi dan perlu dibenahi dan ditegaskan dalam
masyarakat,masyarakat Indonesia perlu membenahi cara berpikir dan sistem pemerintahannya agar Indonesia
dapat dipandang sebagai negara yang kondusif dan tertib hukum.
Jika masyarakat menghilangkan sikap anarkisme dalam setiap tindakan yang dilakukan maka kita semua
dapat berpikir dingin dalam menghadapi setiap masalah tanpa perlu membawa emosi kita.
2. KORUPSI
Salah satu masalah terbesar di pemerintahan Indonesia adalah masalah korupsi. Dan masalah korupsi
ini pula tidak hanya mencakup bidang pemerintahan saja tetapi dalam berbagai bidang pelayanan puplik
seperti sekolah,rumah sakit,dan lain-lain.
Di Indonesia masalah korusi ini sangat memprihatinkan terutama di kalangan pejabat Indonesia.
Korupsi sangat merugikan masyarakat dan sangat menguntungkan bagi pihak yang melakukan tindak
korupsi.
Orang-orang yang melakukan tindak korupsi umumnya melakukan hal tersebut karena dorongan
ingin memuaskan diri sendiri, jadi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sehingga malah
yang dirugikan adalah masyarakat.
Untuk itu sangat perlu untuk membenahi peraturan tentang tindakan korupsi yang dilakukan
diberbagai instansi yang bersangkutan maka dengan ditegakkannya dan diperkuatnya undang-undang tentang
tindakan pidana korupsi maka diharakan agar pelaku korupsi dapat jerah dan tidak lagi melakukan tindakan
korupsi dan orang-orang tidak akan berani melakukan pengkorupsian.
Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua orang dan keadilan dapat tercipta di dalam
masyarakat,dan dibangun sejak dini sikap anti korusi. Karena dari hal-hal yang kecil dapat menjadi besar,
jadi perlu ditangani sedini mungkin kepada semua lapisan masyarakat.
3. PEMBUNUHANCOM/DANY PERMANA
Massa gabungan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi bersama beberapa organisasi kemahasiswaan
lainnya menggelar aksi solidaritas di depan Istana Negara Republik Indonesia, Jakarta, Minggu (25/12/2011).
Mereka menyuarakan penentangannya terhadap kasus pelanggaran HAM di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan
kasus pembakaran diri Sondang Hutagalung
Pembunuhan menjadi salah satu masalah sosial di dalam masyarakat dan di seluruh dunia. Pembunuhan
merupakan salah satu masalah HAM yang sangat berat dan merupakan tindakan yang sangat keji.
Pembunuhan dapat terjadi karena berbagai faktor seperti dilatar belakangi dendam, masalah
kejiwaan,terdesak dan keterbatasan.
Maraknya tindakan pembunuhan dalam masyarakat seperti mutilasi,pencurian jenajah untuk diambil
organnya atau untuk dijual bagian tubuh seperti rambut.
Di dalam agama membunuh adalah sesuatu yang sangat haram untuk dilakukan dan merupakan
tindakan yang sangat diharamkan untuk dilakukan.
Orang yang membunuh sepantasnya harus dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku
dalam masyarakat. Untuk itu masyarakat perlu duhimbau untuk tidak melakukan pembunuhan.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk masyarakat agar tidak terjadi tindakan pembunuhan adalah
dengan memperdalam iman dan ketakwaan kepada Tuhan, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial,dan
memperluas serta meningkatkan kominikasi dalam bersosialisasi.
Masyarakat dan pemerintah juga dapat berpartisipasi dengan melakukan berbagai kegitan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pentingnya untuk mencintai sesama manusia.
Perubahan sikap pada masyarakat tentang cara hidup yang benar dengan mulai mencintai diri sendiri
lalu mencintai orang lain.
KADAR SADAR HUKUM MASYARAKAT
Masih sangat kurangnya kesadaran masyarakat di lingkungan kita mengenai pentingnya peraturan
ditegakkan.
Masyarakat mengangap bahwa hukum itu adalah sesuatu kekuatan yang tidak berkuasa pada diri
mereka, sehingga mereka berpikir bahwa setiap pelanggaran yang mereka lakukan tidak akan merugikan
mereka, padahal peraturan tersebut dibuat untuk keamanan dan kenyamanan bersama seluruh orang.
Masyarakat mulai tidak berpikiran rasional dan menyimpang, masyarakat mulai kurang memahami
dan menjunjung tinggi peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat.
Mereka merasa sudah tidak perlu lagi mematuhi peraturan karena menganggap bahwa mereka akan
lebih mendapatkan keuntungan jika mereka tidak mematuhi UU. Dan mereka mereka tidak perlu repot-repot
untuk mematuhi peraturan
Saat ini jarang kita temui orang-orang yang benar sadar akan hukum. Namun banyak orang pula yang
mengusahakan hukum itu bisa ditegakkan dan dipatuhi oleh semua orang.
PARTISIPASI MASYARTAKAT DALAM PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
1. Menyadari akan pentingnya menegakkan hukum dan aturan yang berlaku
2. Tidak egois terhadap keinginan yang bersifat pribadi maupun golongan
3. Menyadari akan hak dan kewajiban dari individu dan orang lain
4. Tidak melakukan deskriminasi terhadap etnik, ras maupun agama
5. Memberikan kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapatnya
6. Demokrasi
(http://myfriendsan.blogspot.com/2015/02/makalah-perlindungan-dan-penegakan.html)
CONTOH SOAL :
25. Perhatikan pernyataan berikut ini !
( 1 ) adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya
( 2 ) jaminan kepastian hukum
( 3 ) berkaitan dengan hak-hak warganegara
( 4 ) adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya
pernyataan tersebut diatas dapat diklasifikasikan sebagai ....
A. asas perlindungan hukum
B. unsur perlindungan hukum
C. prinsip-prinsip hukum
D. perilaku perlindungan hukum
E. tugas dan tanggungjawab pemerintah
32. Perlindungan hukum yang meliputi, hak cipta dan hak atas kekayaan industri yang pengaturannya
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan adalah termasuk dalam ....
A. Hak atas kekayaan intelektual
B. kekayaan usaha pribadi seseorang
C. karya seni yang dilindungi oleh negara
D. kekayaan perusahaan secara pribadi
E. lembaga hak cipta karya seni yang dilindungi
43. Pemerintahan yang baik dan demokratis adalah pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
Untuk terciptanya pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan rakyat tersebut, cara yang dapat
dilakukan pemerintah adalah ....
A. mendengarkan semua keluhan dan apa yang diinginkan rakyat
B. melaksanakan apa yang menjadi program dan kepentingan negara
C. bekerjasama dengan masyarakat yang hanya peduli pada penguasa
D. melaksanakan program pemerintah yang pro penguasa dan kelompoknya
E. melaksanakan program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat
46. Usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional adalah makna dari ....
A. Kesatuan dan persatuan
B. Integrasi nasional
C. Bhinneka Tunggal Ika
D. Kesadaran Nasional
E. Kedaulatan Negara
faktor faktor yang menggangu ketahanan nasional adalah berbagai macam bentuktindakan maupunpemikiran yang
mengancam ketahanan nasional suatu negara. faktor faktor pengganggu ini dapat disebut sebagai ancaman
ketahanan nasional. dan ancaman ketahanan nasional dapat dikelompokkan berdasarkan berikut
1. Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari luar negeri
2. Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari dalam negeri
adapun ancaman fisik atau militer yang berasal dari dalam negeri sebagai berikut
1. Pemberontakan bersenjata
2. perang saudara antar kelompok masyarakat
3. aksi teror dalam negeri
4. sabotase dari dalam negeri yang merusak jaringan militer dan negara
b. Ancaman Ideologis atau non fisik. yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional
suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran,
Berikut ini jenis jenis ancaman non fisik atau ideologis
1. Dibidang Ideologi,
ancaman terhadap ideologi negara Pancasiladapat muncul akibat munculnya paham dari luar negeri
2. Dibidang ekonomi
adanya pasar bebas membuat barang barang dari luar negeri bebas dipasarkan didalam negeri. akibatnya ekonomi
Indonesia bisa dikuasai negara lain bila produk Indonesia kalah saing.
3. Dibidang sosial budaya
dengan kemajuan teknologi dan informasi, maka budaya luar negeri mudah masuk ke Indonesia. kita sebagai warga
negara harus waspada. sebab selain memberi dampak positif,pengaruh budaya asing dapat membawa dampak
negatif yang dapat merusak moral bangsa.
4. Dibidang pertahanan dan keamanan
ancaman non militer dapat berupa kejahatan internasional, seperti imigran gelap, penyeludupan narkoba, bajak laut,
pencurian kekayaan alam Indonesia
CONTOH SOAL :
44. Ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa dengan menggunakan kekuatan bersenjata adalah termasuk bentuk
ancaman ....
A. Non militer
B. Terorisme
C. Militer
D. Kudeta
E. kekuasaan negara
3. Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Secara harfiah, wawasan nusantara berarti konsep
kepulauan; secara kontekstual istilah ini lebih tepat diterjemahkan sebagai "visi kepulauan Indonesia".
wawasan nusantara dikaitkan dengan dasar ideologi dan konstitusional, yakni sebagai cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanaanya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional.
CONTOH SOAL :
52. Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang
mencakup delapan aspek kehidupan nasional yang meliputi aspek alamiah dan aspek sosial, yang
dimaknai dengan ....
A. Tri Gatra
B. Panca Gatra
C. wawasan nusantara
D. Asta Gatra
E. Dirgantara
4. Demokrasi Pancasila
Apa yang dimaksud dengan demokrasi Pancasila? Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu
paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila.
Ada juga yang menyebutkan bahwa demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang sumbernya berasal dari
falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia itu sendiri. Falsafah hidup
bangsa Indonesia tersebut kemudian melahirkan dasar falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.
Jadi secara ringkas penjelasan poin-poin penting mengenai sistem demokrasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Demokrasi dilaksanakan berdasarkan kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat untuk kesejahteraan
rakyat.
2. Sistem organisasi negara dilaksanakan sesuai dengan persetujuan rakyat.
3. Kebebasan individu dijamin namun tidak bersifat mutlak dan harus disesuaikan dengan tanggung jawab
sosial.
4. Dalam pelaksanaan demokrasi ini tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas, namun harus dijiwai oleh
semangat kekeluargaan untuk mewujudkan cita-cita hidup bangsa Indonesia.
Asas-Asas Demokrasi Pancasila
Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila. Adapun asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat,
sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.
2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat melalui
permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama. Dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk
mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.
1. Memastikan keterlibatan rakyat dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Misalnya ikut memilih dalam
PEMILU, ikut serta dalam pembangunan, menjadi anggota Badan Perwakilan.
2. Memastikan berdirinya dan berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Memastikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan sistem konstitusional.
4. Memastikan tegaknya hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
5. Memastikan terjadinya hubungan yang serasi dan seimbang antar lembaga negara.
6. Memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggungjawab.
CONTOH SOAL :
47. Perhatikan pernyataan berikut ini !
(1). Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain.
(2). Aktif dalam kegiatan diskusi kelas pada saat pembelajaran
(3). Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
(4). Mendukung kelancaran dan berpartisifasi dalam proses Pemilihan Umum.
(5). Tidak memaksakan kehendak dan pendapatnya kepada teman sebangku
contoh-contoh perilaku tersebut diatas yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dalam lingkungan sekolah
ditunjukan pada nomor ....
A. (1), (2) dan (3)
B. (2), (3) dan (4)
C. (3), (4) dan (5)
D. (1), (3) dan (5)
E. (2), (3) dan (5)
b. Aspek Ekonomi
Pengaruh positif iptek bagi kehidupan ekonomi yang dapat kita ambil di antaranya:
1) Makin meningkatnya investasi asing atau penanaman modal asing di negara kita.
2) Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri
3) Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efi siensi dan menghilangkan biaya tinggi.
4) Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
5) Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
6) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
21. Keberagaman agama yang dianut oleh bangsa Indonesia itu tidak boleh dijadikan hambatan untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut tentu saja akan terwujud apabila dibangun
....
A. kerjasama dalam beragama
B. kerukunan umat beragama
C. saling menghormati
D. sifat kekeluargaan
E. sikap mempertahankan aqidah
(https://prezi.com/r2zzcrnnooco/kasus-ancaman-terhadap-ipoleksosbudhankam/)
1. Sistem ketatanegaraan
Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu sistem negara
manapun, tetapi adalah suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa indonesia, namun tvsistem
ketatanegaraan Republik indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias Politica Montesquieu. Ajaran trias politica
tersebut adalah ajaran tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga yaitu Legislatif, Eksekutif, dan
Judikatif yang kemudian masing-masing kekuasaan tersebut dalam pelaksanaannya diserahkan kepada satu
badan mandiri, artinya masing-masing badan itu satu sama lain tidak dapat saling mempengaruhi dan tidak
dapat saling meminta pertanggung jawaban.
Apabila ajaran trias politika diartikan suatu ajaran pemisahan kekuasaan maka jelas Undang-undang Dasar
1945 menganut ajaran tersbut, oleh karena memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisah-pisahkan,
dan masing-masing kekuasaan negara tersebut pelaksanaannya diserahkan kepada suatu alat perlengkapan
negara.
Chart Flow di bawah adalah perbedaan struktur pemerintahan Indonesia sebelum amandemen UUD 1945
dan setelah amandemen UUD1945. Perbedaan mendasarnya adalah kedudukan MPR yang bukan lagi
menjadi lembaga tertinggi negara.
CONTOH SOAL :
6. Perhatikan hal-hal berikut ini !
(1) ius Soli
(2) ius Sanguinis
(3) kewarganegaraan Tunggal
(4) ganda terbatas
Pernyataan ini adalah merupakan ....
A. dasar dalam menentukan kewarganegaraan
B. asas kewarganegaraan umum
C. cara memperoleh kewarganegaraan
D. kewarganegaraan Indonesia
E. asas kewarganegaraan Internasional
13. Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan negara terdiri atas dua
tingkatan, yaitu ....
A. Pemerintahan dalam negeri dan luar negeri
B. Pemerintahan eksekutif dan legislatif
C. Pemerintahan pusat dan DPR RI
D. Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
E. Pemerintahan daerah dan DPRD, serta DPD
19. Dalam suatu negara yang berbentuk republik dengan sistem pemerintahan parlementer, maka
kedudukan Presiden adalah sebagai ....
A. kepala pemerintahan
B. kepala negara dan pemerintahan
C. pemimpin kabinet/parlemen
D. kepala negara
E. perdana menteri
17. Pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang terbuka. Hal ini mengandung makna, bahwa
....
A. pemerintahan menjadikan LSM sebagai mitra dan pengontrol kebijakan
B. pemerintah melaksanakan komunikasi vertikal dengan masyarakat
C. semua rahasia negara wajib diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat
D. pemerintah membatasi pers sebagai pusat informasi yang dikendalikan
E. pemerintahan dijalankan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat
Agency model: Pemerintah daerah dianggap sebagai bentuk daripada pelaksana saja.
Partnership model: Pemerintah daerah akan diberikan sebuah kebebasan di dalam melkaukan keputusan lokal.
Comprehensive Local Government System: Pemerintah akan memberikan sebagian besar kewenangan kepada
pemerintah daerah.
Partnership System: Beberapa urusan yang dimana akan cukup memadai diserahkan kapdaa pusat kepada daerah
dan wewenang akan tetap pada pemerintah pusat.
Hubungan kewenangan
Kelembagaan
Keuangan
Pelayanan Publik
CONTOH SOAL :
34. Berikut ini yang merupakan salah satu kewenangan Mahkamah Agung, yaitu ....
A. memberikan pertimbangan hukum kepada Presiden dalam pemberian ataupun penolakan grasi
B. memeriksa dan memutus perkara tingkat pertama dan terakhir yang bersifat final dan meningkat
C. mengeksekusi pihak–pihak yang kalah dalam berperkara di pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
D. memeriksa dan memutus perselisihan hasil pemilihan Presiden/wakil Presiden secara langsung
E. memeriksa dan memutus perselisihan antarlembaga yang tidak dapat diganggu gugat
50. Menyelenggarakan pemerintahan negara, atau mengelola kekuasaan negara adalah merupakan tugas
....
A. seluruh rakyat
B. pemerintah RI
C. presiden
D. MRP RI
E. Pejabat negara
55. Kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang
dikehendaki atau diperintahkannya, adalah makna dari ....
a. kekuasaan.
b. kewenangan
c. jabatan kekuasaan
d. pemerintahan
e. kekuasaan negara
61. Kepala daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada ....
A. pemerintah
B. DPRD
C. Partai politik
D. Presiden RI
E. Menteri dalam negeri
62. kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah adalah ....
A. Eksekutif
B. Konstitutif
C. Yudikatif
D. Eksaminatif
E. Moniter
63. Lembaga negara yang dibentuk untuk membantu Presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu adalah ....
A. Kementerian luar negeri RI
B. Lembaga pemerintah pusat dan daerah
C. Lembaga Pemerintah Non- Kementerian
D. Lembaga –lembaga negara RI
E. Lembaga kementerian RI
64. Suatu negara yang berbentuk Republik dengan sistem pemerintahan parlementer, maka dalam negara
tersebut kedudukan Presiden adalah sebagai ....
A. kepala pemerintahan
B. kepala negara dan pemerintahan
C. pemimpin kabinet/parlemen
D. kepala Negara
E. perdana Menteri
65. Dalam rangka mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih dan transparan maka lembaga-lembaga
negara harus berfungsi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Salah satu lembaga yang bebas dan
mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara adalah
....
A. Lembaga Moniter
B. Dewan Perwakilan Rakyat
C. Badan Pemeriksa Keuangan
D. Menteri keuangan RI
E. Bank Indonesia
(https://www.slideshare.net/lusymarianapasaribu/makalah-sistem-pemerintahan-di-indonesia)
Untuk soal nomor 66 s.d. 75 uraian
JAWAB :
1. Karakter utama demokrasi pancasila adalah sila ke-empat. Dengan kata lain demokrasi pancasila mengandung 3
karakter utama, yaitu :
1. kerakyatan
cita-cita kerakyatan merupakan bentuk penghormatan kepada rakyat Indonesia untuk berperan/terlibat dalam proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah
2. permusyawaratan
cita-cita permusyawaratan memancarkan keinginan untuk mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi
paham perseorangan / golongan
3. Hikmat kebijaksanaan
cita-cita hikmat kebijaksanaan merupakan keinginan bangsa Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan di
Indonesia merupakan demokrasi yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan,
permusyawaratn, dan keadilan.
2. Kondisi Hukum di Indonesia saat ini lebih sering menuai kritik diarahkan baik yang berkaitan dengan penegakan
hukum, kesadaran hukum, kualitas hukum, ketidakjelasan hukumnyang berkaitan dengan proses berlangsungnya
hukum dan nuga lemahnya penerapan berbagai peraturan
3. Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:
1. Asas ius sanguinis
Sama seperti penjelasan diatas, Asas ius sanguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan. contoh nya serupa dengan contoh asas ius
sanguinis diatas.
Serupa seperti penjelasan diatas, Asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, di indonesia asa ini diberlakukan terbatas bagi anak-anak seseuai dengan
ketentuan yang diatur undang-undang. contoh nya serupa dengan contoh asas ius soli diatas.
Asas kewarganegraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. asas
kewarganegaraan tunggal merupakan prinsip tentang status kewarganegaraan yang dimana setiap warga negara
tidak boleh berkewarganegaraan ganda.
Contohnya : bila suatu anak lahir di kalangan warga negara (baik luar maupun dalam), maka setelah dewasa si anak
tersebut harus memilih apa status kewarganegaraan yang ia kehendaki.
Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Contohnya : bila suatu anak lahir dan mempunyai dua kewarganegaraan (Bipatride), maka anak tersebut boleh
memiliki dua kewarganegaraan sampai ia berusia 18 tahun (atau sesuai ketentuan yang diatur dalam undang-
undang), setelah anak tersebut berusia 18 tahun ia harus melepas / memilih salah satu kewarganegaraanya.
Jawab : 1) Hukum internasional menjamin lahirnya ketertiban internasional. dengan adanya hukum internasional,
berarti berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2) Hukum Internasional menjamin perdamaian dunia. dengan adanya hukum internasional, dapat mengembangkan
cara penyelesaian masalah secara damai dengan perundingan dan diplomasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai
etik dalam pergaulan antarbangsa.
3) Hukum internasional menjamin keamanan nasional. dengan adanya hukum internasional, turut mencegah dan
menyelesaikan konfik, perselisihan, permusuhan atau persengkataan yang mengancam perdamaian dan keamanan
dunia yang diakibatkan oleh kepentingan-kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di dunia.
4) Hukum Internasional menjamin eksistensi negara. dengan adanya hukum internasional, menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara, kelangsungan keberadaan dan kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lainnya.
5) Hukum Internasional mengatur hubungan antar negara untuk mewujudkan ketertiban internasional. dengan
adanya hukum internasional, membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa.
- Pancasila
- UUD
- Lagu perjuangan
- Lagu kemerdekaan
6. Unsur-unsur perlindungan hukum di Indonesia adalah Adanya perlindungan dari pemerintahan kepada warganya.
Jaminan kepastian hukum. Berkaitan dengan hak-hak warga Negara.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdasarkan UU No.22/ 1999 Pasal 79 terdiri dari
b. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan milik daerah yang dipisahkan
c. Pinjaman daerah
10. Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.[1] Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri dari Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu
oleh Perangkat Daerah.[1]
Pembagian Wilayah
Penyelenggara Pemerintahan
Pilkada
Kepegawaian Daerah
Perencanaan Pembangunan
Keuangan Daerah
Kawasan Perkotaan
Pertimbangan Otonomi
Ketentuan Lain-lain
Referensi