Anda di halaman 1dari 3

Nizham Rafa Lazuardi

X MIPA 2
Absen 28

Perbedaan Pembagian Kekuasaan Dengan Pemisahan Kekuasaan

A. Pengertian

1. Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan negara adalah kekuasaan negara dibagi-bagi dalam beberapa bagian, yaitu
legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang dibagi tetapi tidak dipisahkan yang berguna untuk melakukan
koordinasi dan kerja sama. Sistem pembagian kekuasaan negara ini banyak dipakai negara di dunia,
salah satunya yaitu Indonesia.

2. Pemisahan Kekuasaan
Pemisahan kekuasaan negara adalah kekuasaan negara dipisahkan dalam beberapa bagian, baik
mengenai organnya sampai pada fungsinya. Atau lembaga pemegang kekuasaan negara seperti
legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa koordinasi dan
kerjasama.
Setiap lembaga melaksanakan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut sistem
pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.

B. Perbedaan Pelaksanaan Sistem Negara Indonesia dan Amerika Serikat


Indonesia dengan Amerika Serikat masing-masing memiliki sistem kekuasaan yang berbeda, dimana
Indonesia menggunakan sistem pembagian kekuasaan sedangkan Amerika Serikat menggunakan sistem
pemisahan kekuasaan.

1. Indonesia
Dalam pembagian kekuasaan ini diatur sepenuhnya melalui UUD Negera RI pada tahun 1945. Dalam
penerapan pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia dibagi dalam 2 bagian yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
a. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
1. Kekuasaan konstitutif
Yang dimaksud dengan kekuasaan konstitutif adalah kekuasaan untuk mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar yang dijalankan oleh MPR berdasarkan dalam Pasal 3
ayat (1) UUD. Adapun bunyi dari UUD tersebut ialah Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.

2. Kekuasaan Eksekutif
Yang dimaksud dengan pembagian kekuasaan secara horizontal dalam hal ini Kekuasaan
Eksekutif adalah kekuasaan untuk menjalankan UU dan penyelenggraan pemerintahan
Negara yang dipegang Presiden. Kekuasaan eksekutif ini mengacu pada Pasal 4 ayat (1) UUD
RI Tahun 1945.

3. Kekuasaan Legislatif
Yang dimaksud dengan Kekuasaan Legislatif ialah suatu kekuasaan untuk membentuk
undang-undang yang berada ditangan DPR melalui Pasal 20 ayat (1) UUD RI Tahun 1945.

4. Kekuasaan Yudikatif
Sedangkan yang dimaksud dengan Kekuasaan Yudikatif atau kekuasaan kehakiman adalah
pembagian kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan
keadilan yang dipegang oleh MA dan MK melalui Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

5. Kekuasaan Eksaminatif Atau Inspektif


Kekuasaan Eksaminatif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara yang dijalankan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan melalui Pasal 23 E ayat (1) UUD Tahun 1945.

6. Kekuasaan Moneter
Kekuasaan Moneter adalah kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara
kestabilan nilai rupiah.

Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang-undang.

2. Amerika Serikat
Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah sebagai berikut.

1. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang terdiri atas 50 negara
bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington dan pemerintahan negara bagian (state).
Pembagian kekuasaan untuk pemerintah federral yang memilik kekuasaan yang didelegasikan konstitusi.
Pemerintahan negara bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintahan
federal.
2. Ada pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Antara ketiga badan
tersebut terjadi checks and balances sehingga tidak ada yang terlalu menonjol dan diusahakan
seimbang.
3. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara
langsung. Dengan demikian, presiden tidak bertanggung jawab kepada kongres (parlemennya Amerika
Serikat), tetapi kepada rakyat. Presiden membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang
mencakup departemen ataupun lembaga nondepartemen.
4. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres terdiri atas dua bagian
(bikamereal), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of Representative). Anggota Senat adalah
perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang
bersangkutan. Tiap negara bagian mempunyai dua orang wakil. Jadi, terdapat 100 senator yang
terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan tetapi, dua
pertiga anggotanya diperbaharui setiap dua tahun. Badan perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat
Amerika Serikat yang dipilih langsung untuk masa jabatan dua tahun.

C. Alasan Indonesia dan Amerika Menggunakan Sistem Kekuasaan Tersebut


1. Indonesia
Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan, karena Indonesia merupakan negara yang
kedaulatan tertingginya berada pada rakyat. Sehingga, segala jenis penjalanan pemerintahan— baik dari
sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus sesuai dengan keinginan rakyat. Sementara itu, wakil
rakyat adalah pemegang kekuasaan legislatif, yang diisi oleh DPR, MPR, dan DPD.

2. Amerika Serikat
Alasan Amerika Serikat menganut sistem pemisahan kekuasaan adalah untuk mencegah pemerintahan
yang absolut dan untuk meningkatkan kinerja maksimum dalam pemerintahan dikarenakan tiap cabang
diisi oleh orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai