Transcript presentasi:
7 OAN menyebar di seluruh instansi/lembaga negara dan menyebar dari tingkat pusat ke
seluruh pelosok dengan mempertimbangkan:Membagi habis tugas pemerintahMembatasi
tugas kewenangan dan tanggung jawabMemberikan pelayanan secara spesialisasi sehingga
memudahkan masyarakat.Memudahkan pengawasanMenyediakan kerangka struktural
untuk komunikasi di antara OAN itu sendiri.
8 Birokrasi Pemerintahan
EksekutifKepala PemerintahanPemerintahDekosentrasiDesentralisasiBirokrasi
Pemerintahan
12 Kementerian/Departemen
Menteri – Unsur pimpinanSekretariat JenderalInspektorat JenderalDirektorat JenderalUnit
Organisasi lain dan Staf Ahli
19 PASAL 18 UUD 1945Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan UU.Pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.Gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis
Administrasi publik sebagai disiplin telah melewati perkembangan yang kompleks. Literatur menjelaskan rangkaian
perkembangan administrasi publik ini dari pergeseran paradigma. Nicholas Henry (2004) mengidentifikasi lima paradigma
dalam administrasi publik, sebagai berikut:
Paradigma 1: Dikotomi politik-administrasi (1900-1926). Periode ini ditandai oleh terbitnya buku Frank J. Goodnow
(1900) dan Leonard D. White (1926). Dalam bukunya Politics and Administration, Goodnow menegaskan bahwa ada dua
fungsi negara beserta organ- organnya, yaitu politik dan administrasi. Politik bertalian dengan kebijakan- kebijakan atau
ekspresi dari kehendak negara, sedangkan administrasi bertalian dengan pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Sebelum terbit buku Goodnow, telah ada karya tulis dari Woodrow Wilson mengenai hal yang serupa.
Karya tulis Wilson berjudul The Study of Administration, dipublikasikan tahun 1887. Menurut Wilson, kesetiaan yang
mendalam terhadap kebijakan yang dijalankan hanya dapat dijamin apabila 6 administrasi dikeluarkan dari politik. Menurut
Wilson, bidang administrasi adalah suatu bidang bisnis. Administrasi terletak di luar bidang politik, masalah-masalah
administrasi bukanlah masalah-masalah politik. Dengan pemisahan ini, administrasi publik dapat bertindak bebas nilai
(value-free). Penekanan Paradigma 1 adalah pada lokus, yaitu di mana administrasi publik harus berada. Dalam pandangan
Goodnow dan pengikutnya, administrasi publik harus berlokus di birokrasi pemerintah, tetapi tidak dipersoalkan apa
fokusnya. Paradigma 2: Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1937).
Paradigma 2: Ditandai dengan terbitnya buku teks kedua dalam administrasi publik, karya Willoughby berjudul Principles
of Public Administration, pada 1927. Buku ini menegaskan bahwa ada prinsip-prinsip ilmiah tertentu mengenai administrasi,
bahwa prinsip-prinsip tersebut dapat ditemukan, dan bahwa para administrator akan menjadi ahli dalam pekerjaannya jika
mereka mempelajari bagaimana menerapkan prinsip- prinsip tersebut. Pada paradigma 2 ini penelitian administrasi publik
berkembang sangat dramatis, universitas dan akademi membuka program administrasi publik, asosiasi profesional dibentuk
di beberapa tempat (terutama atas dukungan The Rockefeller Phillantropies).
Periode ini merupakan titik puncak administrasi publik. Teoritisi administrasi publik mendapat pengakuan bukan 7 hanya
dalam pemerintahan tetapi juga dalam industri selama periode 1930 sampai awal 1940. Paradigma 2 ini terutama berkenaan
dengan “fokus” administrasi publik, yakni keahlian esensial dalam bentuk prinsip-prinsip administrasi. Lokus administrasi
publik tidak menjadi persoalan karena dianggap bahwa prinsip administrasi berlaku di semua setting administrasi, yakni
organisasi publik maupun privat, tanpa ada batasan kultural. Prinsip-prinsip administrasi diajukan oleh Gulick & Urwick,
orang-orang kepercayaan Presiden Franklin Delano Roosevelt. Tujuh prinsip dikenal dengan akronim POSDCoRB
(Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting). Menurut Gulick & Urwick, prinsip-prinsip inilah yang
menyebabkan organisasi bisa berjalan dengan baik, bukan dikotomi politik-administrasi. Selain dari Gulick & Urwick, ada
prinsip birokrasi dari Max Weber yang mencakup: standardisasi dan formalisasi; pembagian kerja dan spesialisasi; hirarki
otoritas; kompetensi dan profesionalisasi; dan dokumentasi tertulis. Pada 1947 terbit buku Herbert Simon berjudul
Administrative Behavior.
Buku ini menguraikan tentang proses pengambilan keputusan dalam organisasi administratif. Menurut Simon, individu-
individu secara aktual memilih alternatif yang memuaskan, bukan alternatif terbaik. Simon menamakan proses ini sebagai
“pemuasan” dan berkesimpulan bahwa pembuatan keputusan lebih merefleksikan rasionalitas terbatas. Individu 8
memanipulasi premis-premis keputusan, berdasarkan pertimbangan nilai, keyakinan, norma yang datang dari organisasi
maupun dari luar organisasi. Simon mengatakan bahwa politik dan administrasi tidak pernah bisa dipisahkan. Pada 1948,
terbit buku karya Dwight Waldo berjudul The Administrative State: A Study of Political Theory of American Public
Administration.
Buku ini merupakan disertasi Waldo pada Yale University di tahun 1942, dengan judul Theoretical Aspect of American
Literature of Public Administration. Buku Waldo ini dengan tegas membantah literatur ortodoksi. Menurut Waldo, doktrin
administrasi publik adalah teori politik. Waldo juga menyatakan bahwa administrasi publik adalah produk dari kondisi
material dan ideologis. Kalau hukum konstitusi berubah, maka administrasi publik juga berubah. Pada periode 1938-1950
tersebut terjadi pertentangan antara anggapan mengenai value-free dan value-laden politics dari administrasi publik, dan
dalam praktek yang dominan adalah value-laden politics. John M. Gaus menyatakan bahwa teori administrasi publik
sebenarnya juga teori politik.
Paradigma 3: Administrasi publik sebagai ilmu politik (1950-sampai 1970). Akibat dari kritikan-kritikan, antara lain seperti
yang disebutkan di atas, administrasi publik kembali ke disiplin induknya yaitu ilmu politik. Pengaruh dari gerakan mundur
ini adalah adanya pembaruan definisi mengenai lokus yakni di birokrasi pemerintah, tetapi melepaskan hal yang berkaitan
dengan fokus. Periode ini dianggap sebagai upaya untuk meninjau kembali segala jalinan konseptual antara administrasi
publik dan politik. Studi administrasi publik ditandai oleh ketiadaan kerangka kerja intelektual, bahkan administrasi publik
dianggap sebagai bidang studi yang mengalami kemerosotan spiral. Antara tahun 1960-1970, hanya 4% dari seluruh artikel
pada lima jurnal ilmu politik terkemuka yang menyangkut administrasi publik.
Hal yang menyedihkan adalah, pada 1962, administrasi publik tidak dimasukkan sebagai subbidang ilmu politik dalam
Laporan American Political Science Association. Pada 1960an, ada usaha serius dari Comparative Administration Group
(CAG) untuk memperbaiki landasan epistemologi administrasi publik. Kelompok ini mendapat dukungan dana dari Ford
Foundation. Figur terkemuka dari kelompok ini adalah Fred W. Riggs. Administrasi publik lintas budaya sebagai pendekatan
komparatif mencerminkan pendekatan bari dari administrasi publik pada periode tersebut. Tetapi, CAG menghadapi dilema
intelektual. Bagi Amerika, administrasi publik adalah berorientasi praktis, 10 sedangkan administrasi publik komparatif
berorientasi theory-building untuk kepentingan pengetahuan. Pada 1971, Ford Foundation menghentikan dukungan
finansialnya kepada CAG.
Paradigma 4: Administrasi publik sebagai ilmu administrasi (1956-1970). Paradigma 4 ini terjadi hampir bersamaan
waktunya dengan berlakunya paradigma ketiga. Melihat posisinya sebagai “warga kelas dua” dalam ilmu politik, maka
tokoh administrasi publik mulai mencari alternatif lain untuk menjadikan administrasi sebagai ilmu. Opsi manajemen
(kadangkala disebut ilmu administrasi atau manajemen umum) merupakan alternatif yang sehat bagi sejumlah besar sarjana
administrasi publik. Sebagai suatu paradigma, manajemen menyediakan suatu fokus, bukan lokus.
Manajemen menyediakan teknik-teknik yang membutuhkan keahlian dan spesialisasi, tetapi dalam setting kelembagaan apa
keahlian itu harus diterapkan, tidak diidentifikasi. Seperti dalam Paradigma 2, administrasi adalah administrasi di manapun
ia ditemukan. Pada paradigma 4 ini administrasi publik kehilangan identitas dan keunikannya dalam konteks manajemen
yang luas. Pada 1956 dibentuk sebuah jurnal penting: Administrative Science Quarterly, berdasarkan premis bahwa
pembedaan antara administrasi publik, privat dan nonprofit adalah sesuatu yang keliru. Administrasi adalah administrasi. 11
Figur dominan dalam periode ini adalah Edward Litchfied dan John D Millet.
Paradigma 5: Administrasi publik sebagai administrasi publik (1970 – ) Komunitas akademik maupun praktisi administrasi
publik terus meningkatkan kepercayaan diri pada administrasi publik di penghujung tahun 1960an. Pada 1970, berlangsung
pemisahan administrasi publik dari manajemen maupun ilmu politik. Luther Gulick menulis artikel berjudul: Public
Administration as Neither Management Nor Political Science. Pada 1970 dibentuk The National Association of Schools of
Public Affairs and Administration (NASPAA).
Keanggotaan NASPAA terdiri dari sekolah tinggi dan universitas yang mempunyai program mayor administrasi publik.
Pembentukan NASPAA tidak hanya menandai perkembangan administrasi publik, melainkan pula menunjukkan
kepercayaan diri administrasi publik. Dengan terbentuknya NASPAA, administrasi publik diakui sebagai suatu bidang ilmu
tersendiri. NASPAA memberikan akreditasi kepada ratusan universitas dan sekolah tinggi. Sejak 1970, administrasi publik
diakui sebagai suatu bidang ilmu. Lokusnya adalah pada masalah-masalah publik dan kepentingan publik, sedangkan
fokusnya adalah teori organisasi, ilmu manajemen, kebijakan publik dan political-economy.
Daftar Isi
Syarat pertama, perlu mengetahui sesuatu mengenai administrasi secara umum. Syarat kedua,
wajib diakui bahwa banyak masalah administrasi negara yang muncul karena sebab dari
kerangka perpolitikan.
Dalam bahasan ilmu sosial yang ada dalam administrasi negara, terdapat tiga elemen penting
yang perlu kita ketahui. Tiga elemen itu adalah lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan
lembaga yudikatif. Di antara tiga lembaga tersebut, terjadi check and balance agar kekuasaan
tidak terpusat hanya pada satu lembaga saja. Selain itu, ilmu administrasi negara membahas
kajian tentang kebijakan publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, etika yang
mengatur penyelenggara negara, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, artikel ini akan membahas bagaimana tujuan, fungsi, ciri-ciri, hingga contoh
administrasi negara secara lengkap. Simak baik-baik penjelasan berikut ini ya, Grameds!
Dengan demikian, peran para pelaksana administrasi negara yakni untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada kepentingan masyarakat. Supaya tujuan administrasi negara itu
bisa tercapai dengan baik, maka di dalamnya harus terdapat beberapa hal berikut ini, yaitu:
1. Social Participation
Social participation ini merupakan tindakan nyata dari masyarakat dengan ikut serta di dalam
pelaksanaan administrasi negara.
2. Social Responsibility
Social responsibility merupakan pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh pelaksana
administrasi negara kepada masyarakat.
3. Social Support
Social support yaitu dukungan yang diberikan oleh rakyat sebagai warga negara terhadap
pelaksanaan administrasi negara.
4/ Social Control
Social control merupakan kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
kegiatan administrasi negara agar pelaksanaan berjalan dengan baik.
Dalam upaya mewujudkan tujuan negara yang berdasarkan keinginan rakyat, pelaksana harus
melakukannya dengan cara-cara yang demokratis, yang disebut juga dengan democratic
administration atau juga open management.
1. Organisasi masyarakat
Organisasi masyarakat di sini merupakan organisasi masyarakat yang mempunyai prinsip
tentang birokrasi dan model organisasi
2. Manajemen publik
Manajemen publik meliputi beberapa hal penting, seperti ilmu dan sistem manajemen,
anggaran publik, evaluasi program, produktivitas, dan lain sebagainya.
Powered By
Play
Unmute
Loaded: 0.50%
Fullscreen
3. Implementasi
Implementasi merupakan pendekatan untuk kebijakan publik dan penerapannya, administrasi
pemerintah, privatisasi, serta etika birokrasi.
Apa Fungsi Administrasi Negara?
Dalam suatu kegiatannya, Henry Fayol yang kemudian dikutip oleh Anggara (2012:144)
memisahkan fungsi administrasi ke dalam lima aspek pokok yang urgen, yaitu:
a. Merencanakan
b. Mengorganisasian
c. Memimpin
d. Melaksanakan pengorganisasian
e. Melaksanakan pengawasan
Menurut sumber dari Lepawsky (dalam Silalahi, 1992: 98), administrasi kadang-kadang
merujuk pada kata-kata khusus, baik sebagai manajemen atau organisasi, sehingga sering
diterjemahkan menjadi manajemen administratif atau juga organisasi administratif. Dalam
melaksanakan kegiatan administrasi, ada fungsi-fungsi administrasi yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Apa Saja Pokok-Pokok Administrasi Negara?
Pokok-pokok dari administrasi negara, yaitu:
2. Organisasi dari kepegawaian negeri (civil servant) yang menjadi prasarana dari
administrasi negara;
Artinya apa? Negara dalam hal ini berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
warganya dalam rangka melaksanakan sebagian tujuan negara yang telah ditentukan.
Dalam suatu proses administrasi negara, perlu diketahui bahwa butuh seni dan ilmu tentang
manajemen yang digunakan guna mengatur proses pencapaian tujuan suatu negara yang telah
ditentukan. Mengenai keterkaitan atau hubungan unsur-unsur dalam proses administrasi
negara, salah satu unsurnya, yakni ekologi pemerintahan yang mempelajari hubungan antara
lingkungan dengan unsur-unsurnya dan hubungan antar unsur sejenis dalam kehidupan
dengan lingkungan sekitarnya. Dalam menjalankan fungsi-fungsi administrasi itu, diperlukan
suatu wadah untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dalam proses
mencapai tujuan.
g. Pemerintahan wirausaha
Pemerintah wirausaha maksudnya adalah menghasilkan daripada sekadar membelanjakan
saja; birokrasi dijalankan dalam perspektif “investasi” yang bisa mendatangkan profit
h. Pemerintah antisipatif
Pemerintah yang antisipatif adalah pemerintah yang lebih baik mencegah daripada
mengobati.
Lagi dan lagi, Thoha (1997, 10) menyatakan bahwa administrasi negara merupakan suatu hal
yang unik, yaitu memiliki perbedaan yang sangat menonjol dengan ilmu politik (yang
menjadi bapaknya ilmu administrasi negara) atau dengan ilmu administrasi secara umum
(ibarat sebagai ibunya administrasi negara) dalam masalah perkembangan segi-segi tertentu
teori organisasi dan teknik manajemen.
Administrasi negara berkembang sebagai bidang akademis lewat rangkaian pergantian lima
paradigma yang tumpang-tindih. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert T.
Golembiewski dalam sebuah tulisannya, bahwa tiap fase bisa dibedakan cirinya atas dasar
pemilikan lokus ataupun juga fokusnya. Lokus merupakan tempat bidang itu berada. Lokus
administrasi negara umumnya adalah birokrasi pemerintah, walaupun tidak selalu demikian.
Adapun fokus merupakan kekhususan dari bidang ini. Satu fokus pada administrasi negara
telah menjadi kajian “prinsip-prinsip administrasi” tertentu, tetapi fokus disiplin ini telah
berubah sejalan dengan perkembangan paradigma administrasi negara saat ini. Jika diamati,
paradigma administrasi negara bisa dimengerti melalui lokus dan fokusnya. Orang mungkin
akan menentukan dengan relatif jelas lingkungan akademiknya, yang lain mungkin secara
konseptual dan mengabaikannya dan begitu juga sebaliknya.
Di dalam buku ini dibahas mengenai etika administrasi negara yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara, yaitu kebijakan, birokrasi, dan pelayanan publik.
2. Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi (2009) karya Ridwan HR
Buku yang ditulis oleh Ridwan HR ini membahas bagaimana dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa, selalu saja dijumpai tarik ulur antara kekuasaan, hukum, dan demokrasi yang
bersumber pada keserakahan terhadap kekuasaan. Buku ini lebih lanjut membahas bagaimana
administrasi negara dilihat dari perspektif hukum.
Buku ini membahas bagaimana suasana pemerintahan di tanah air kita mengalami banyak
perubahan sejak dimulainya reformasi dan adanya amandemen terhadap UUD 1945. Oleh
sebab itu, administrasi negara pun mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Ingin
tahu perubahan dan perkembangannya? Baca buku ini, ya!
Nah, demikian artikel tentang pengertian administrasi negara serta beberapa buku
rekomendasi bacaan tentang pengertian administrasi negara. Jika Grameds membutuhkan
infromasi lain, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Sebab, sebagai
#SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap.
Penulis: Diki Mardiansyah
Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan dengan
masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie memberikan pengertian
sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan,
sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”.
Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie mengatakan bahwa publik tidak langsung diartikan
sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut
berbeda.Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Taliziduhu Ndraha
Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat
akan jasa publik dan layanan civil.
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga
mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya
berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi
penegakan peraturan.34 Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan
dalamoperasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat
tidak pada laba atau untung. Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya :
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya.
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta,
misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik
dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Berdasarkan pemikiran-
pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa Organisasi Publik adalah organisasi yang
terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan
mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk
pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.
Teori Organisasi adalah teori yang berusaha memahami dan mempelajari sebaik mana
organasisasi bisa mencapai tujuan bersama yang diingin kan secara efektif dan efisien.
Alasan mengapa Teori Organisasi itu penting adalah, karena dengan mempelajari teori
organisasi umum, seseorang akan lebih bisa memahami bagaimana ia harus menempatkan
diri ketika berada didalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut
terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang
yang terikat di dalamnya.
Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu
organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk
menganalisa dan mengevaluasinya kembali. Demi mencapai keberhasilan mencapai tujuan
dibentuknya organisasi tersebut.
Tidak hanya penting untuk dipelajari teteapi teori organisasi juga mempunyai banayak
manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan contoh manfaat mempelajari teori
organisasi.
Waktu memang sangat penting untuk semua orang, dan setiap orang bisa sukses jika selalu
menghargai waktu yang sudah diberikan. Organisasi menjadi tempat yang baik untuk belajar
agar bisa menghargai waktu dan juga mengatur jadwal dari kegiatan dalam organisasi
tersebut.
Mempermudah Dalam Menjalankan Organisasi
Dengan kita yang sudah memahami teori organisasi. Kita akan lebih mudah menjalankan
organisasi karena kita sudah mengetahui cara menempatkan diri sebagai anggota
organisasi. Maupun memanajemen organisasi mulai dari struktur pembagian tugas sampai
ke visi misi pembuatan organisasi yang benar.
Dengan kita mengikuti organisasi dan mempeleajari teori organisasi dimana kesepakatan
bersama dijunjung tinggi. Kita secara tidak langsung akan melewati masa dimana kita harus
mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan diri sendiri. Yang mana
sifat tersebut lama kelamaan akan membuat jiwa jiwa kemempinan kita akan terus terasah
dan berkembang.
Dengan mempelajari teori berorganisasi, secara tidak langsung kalian telah menambah
wawasan dan pengetahuan kalian. Dan di setiap organisasi pasti akan mendorong setiap
anggotanya untuk melakukan perkembangan dimana itu dibutuhkan untuk membuat
organisasi yang sedang dijalani nya mengalami peningkatan dari segala aspek.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Manfaat Mempelajari Teori
Organisasi di Dalam Kehidupan Nyata", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/adam46542/5fa68505d541df5f0b15c1d2/manfaat-
mempelajari-teori-organisasi-didalam-kehidupan-nyata
Kreator: Adam MaulanaFalaq
Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan dengan
masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie memberikan
pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai
norma yang mereka miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie mengatakan bahwa
publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara
ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda. Baca juga: Pengertian Kebijakan
Publik Lengkap
Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Taliziduhu
Ndraha, Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi
kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil. Baca juga: Pengertian
Manajemen Pelayanan Publik
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan
masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah
(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara
terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.
Menurut Fahmi (2013) organisasi publik merupakan sebuah wadah yang memiliki
multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan
keinginan berbagai pihak, dan tidak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya.
Organisasi publik adalah salah suatu wadah yang menjamin penyediaan pelayanan
publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta
untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari
penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi
dengan pengaturan hukum yang mendukungnya.
Find The Best Usda Mortgage Lenders For Your Loan Option
Mengapa Harus Pilih Ekspedisi Jakarta Belitung dengan Trawlbens?
Berikut Alasannya!
Cara Memastikan Mendapatkan Jasa Kurir Pengiriman Terpercaya
Karakteristik organisasi publik bervariasi dan memiliki maksud masing-masing
sendiri dalam merumuskan karakteristiknya. Struktur organisasi pada organisasi
publik lebih birokratis dan tersentralisasi. Benih konflik selalu tampak pada struktur.
Hanya saja, pada situasi demikian faktor loyalitas anggota organisasi cukup tinggi
dan mempunyai daya ikat yang kuat untuk kesatuan organisasi.
Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar
dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani
Aktivitas
Pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.
Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan
negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak
bertentangan sengan perundangan yang berlaku.
Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat
seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Lerwakilan Daerah (DPD), dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program
publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh
masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan
DPRD.
Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor,
para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional
seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian Development
Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UNDP (United Nation Depelopment
Program, USAID), dan Pemerintah luar negeri.
Sebagai salah satu bentuk organisasi publik, yang memiliki legitimasi untuk
melakukan berbagai urusan publik, birokrasi publik dituntut untuk melakukan
manajemen sektor publik dengan baik. Namun hal ini bukan hal yang mudah.
Kritikan yang ditujukan pada manajemen sektor publik yang dilakukan oleh birokrasi
publik, seumur dengan keberadaan birokrasi publik itu sendiri. Mulai dari keluhan
klien atas rendahnya kualitas layanan, kelambanan prosedur, inefisiensi, gejala red
tape, kegagalan pelaksanaan program, dan sebagainya. Fenomena yang terjadi ini
sangat ironis dengan apa yang seharusnya dilakukan dan dicapai oleh birokrasi
publik. Baca juga: Cara mengatasi masalah pelayanan publik
Sumber: dictio
Sebelum kita membahas tentang ciri-ciri organisasi sektor publik, maka hal pertama yang harus kita
ketahui adalah pengertian dari sektor publik itu sendiri. Organisasi sendiri jika diartikan maka ini adalah
sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan ingin membentuk sebuah perkumpulan agar
bisa mencapai tujuan mereka. seperti halnya organisasi perdagangan dunia, organisasi publik ini
merupakan salah satu entitas yang melakukan aktifitas sehubungan dengan pelayanan dan menyediakan
keperluan barang maupun jasa bagi kepentingan publik atau khalayak banyak.
jadi, bisa kita simpulkan secara umum bahwasanya organisasi publik ini merupakan sebuah perkumpulan
yang akan menangani permintaan dan kebutuhan publik. Jadi, organisasi publik ini tidak semata-mata
memiliki tujuan akhir berupa keuntungan atau laba. Namun, ini akan bertujuan sebagai sebuah etinitas
yang memiliki pelayanan dan penyediaan jasa terbaik di bagian pelayanan publik. organisasi sektor publik
ini merupakan kumpulan kinerja di bidang ekonomi yang memiliki keunikan dan pastinya harus memiliki
Seperti halnya ciri-ciri administrasi publik, ada beberapa karakterisasi organisasi sektor publik yang akan
menunjukkan varian ekonomi, sosial maupun politik. dan tentunya ini juga akan menyatakan varian
berdasarkan ketetapan UU. Adapun ciri-ciri organisasi publik yang biasa kita ketahui yaitu :
berbeda dengan jenis organisasi swasta, organisasi publik ini akan selalu bersifat sangat mandiri, terlepas
dari bagaimanapun ketetapan dan bentuk pasar yang sedang berlangsung. Karena memang memiliki
pelayanan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keperluan dan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat
luas nantinya.
2. Batasan Organisasi
Biasanya, organisasi publik ini sudah memiliki batasannya sendiri. Dimana batasan organisasi publik ini
bisa dibatasi dengan adanya organisasi yang pastinya memerlukan dan menggunakan sumber dana
masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertanggung jawabkannya secara menyeluruh
walaupun setiap organisasi seolah-olah memiliki tujuan akhir berupa kuntungan secara finansial, maka hal
ini akan berbeda dnegan ciri-ciri organisasi sektor publik. Dimana harus kita ketahui bahwasanya, ini tidak
akan memberikan keuntungan finansial dan bukan ini yang menjadi tujuan utama organisasi ini
seperti ciri-ciri administrasi kepegawaian. dan tentunya apapun aktifitas yang terjadi di organisasi sektor
Organisasi sektor publik ini adalah sebuah etentitas yang berdiri dan diperuntukkan untuk keperluan
publik. Jadi, ini merupakan salah satu organisasi yang memiliki sifat kepemilikan secara kolektif oleh
pihak publik. Ini merupakan organisasi yang diperuntukkan dan ada untuk melayani kebutuhan jasa
Berbeda dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan swasta, ini merupakan organisasi yang
dimiliki oleh etentitas publik dimana sumber daya yang ada tidak berupa saham. dan ini tentunya tidka
akan memberikan keuntungan secara spesifik dan ini juga terkait akan ciri-ciri organisasi sektor publik
lainnya, yakni tidka mencari keuntungan dan tujuan akhirnya bukanlah kematangan soal finansial.
Semua pengambilan keputusan, kebijakan dan hal lainnya akan diambil berdasarkan konsensus. dan
beberapa fungsi maupun tugas dari organisasi sektor publik ini sebenanrnya bisa dilakukan juga oleh
organisasi sektor swasta seperti pelayanan dibidang komunikasi, transportasi publik, penarikan pajak,
Organisasi sektor publik ini dibuat dan ada dengan tujuan yang jelas dan terperinci. Dimana tujuan dari
sektor publik tersebut adalah peranan untuk kembali mensejahterakan dan memberikan kebutuhan dasar
maupun kebutuhan publik lainnya baik dalam bentuk kebutuhan jasmani dan juga rohani.
8. Aktivitas Terencana
Semua aktifitas yang ada di organisasi publik ini adalah aktifitas yang ditujukan untuk layanan publik
seperti aktifitas di dalam penegakan hukum, penyediaan pangan, layanan transportasi dan juga di bidang
Semua dana dan pembiayaan yang ada di dalam organisasi publik ini berasal dari dana masyarakat. Diman
dana tersebut adalah perwujudan dari retribusi dan juga pajak, pendapatan pemerintah yang sah, pinjaman
pemerintah dan juga laba perusahaan. Ini akan disesuaikan dnegana danya UU yang berlaku.
Ini adalah organisasi publik yang nantinya memiliki tanggung jawab dan harus bertanggung jawab secara
keseluruhan pada DPR, PDP. dan juga DPRD. Karena organisasi ini memiliki kultur organisasi yang
bersifat formal, birokratis dan memiliki jenjang. Dan pastinya semua penyusunan dana di dalam organisasi
ini akan dilakukan secara bersama dnegan masyarakat untuk melakukan perencanaan program yang
terperinci dnegan baik. Jadi, tidak ada lagi ketertutupan dan rahasia.
CIRI-CIRIKARAKTERISTIKORGANISASIORGANISASI PUBLIK