Anda di halaman 1dari 38

Presentasi berjudul: "ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA"—

Transcript presentasi:

1  ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA


herwanparwiyanto / HAN / 2014ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARAIlmu Administrasi
NegaraHukum Adm. Negara ( 3 SKS )FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIKUNIVERSITAS
SEBELAS MARETSURAKARTA

2  PengertianOrganisasi merupakan bentuk kerja sama antara sekelompok orang-orang


berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan bersama
yang tertentu. (Prajudi Atmosudirdjo)Organisasi keadministrasian negara adalah
keseluruhan tata susunan administrasi negara yang
terdiri:Kementerian/Departemen2,Direktorat,Biro,Kantor,wilayah2,Daerah2 Otonomi dsb.

3  Negara merupakan organisasi yang sangat kompleks.


Administrasi Negara sebagai Aparatur dan sebagai Proses Tata Penyelenggaraan
Berdasarkan UUD 1945, Negara RI merupakan suatu badan hukum teritorial dan
FungsionalSegi pelimpahan wewenang (delegation of authority)

4  Perbedaan Organ Negara dan Organisasi Administrasi Negara


ON/Lembaga NegaraDisebut & diatur dalam UUD 1945LimitatifBerada di PusatPengisian
Jabatan berdasarkan PemilihanBertanggung Jawab kepada yang memilihPenamaannya
ditentukan oleh UUDOAN/Lembaga PemerintahHanya disebutkan dalam UUD
1945Jumlahnya bebas tgt kebut.MenyebarPengisian Jabatan berdasarkan
PengangkatanBertanggung jawab kepada yang mengangkatnyaPenamaannya disesuaikan
dengan tugas dan fungsi

5  Organ Negara – Staats Organen Lembaga Negara


MPRDPRDPDBPKMA & MKPresidenCatatan: Dalam lembaga-lembaga tersebut terdapat unit
Organisasi Administrasi Ngara. Misalnya Sekretariat Jenderal MPR

6  Organisasi Administrasi Negara - OAN (Regerings Organen) – Lembaga Pemerintah


Penyelenggara negara di bidang pemerintahanWadah/konsep organisasi tata ruang politik
yang memonopoli memiliki kekuasaan fisik untuk memaksakan kemauan terhadap warga
negara yang bertujuan mengurus/mengatur warganyaSeluruh lembaga yang secara
struktural berada di bawah eksekutif. (Tatanan jabatan yang tersusun secara spesialis yang
didasarkan pada hubungan formal)Tempat mengimplementasikan kebijakan
negaraPertumbuhan dan perkembangan bergantung pada kebutuhan
pemerintahanPengisian jabatan didasarkan pada sistem pengangkatan

7  OAN menyebar di seluruh instansi/lembaga negara dan menyebar dari tingkat pusat ke
seluruh pelosok dengan mempertimbangkan:Membagi habis tugas pemerintahMembatasi
tugas kewenangan dan tanggung jawabMemberikan pelayanan secara spesialisasi sehingga
memudahkan masyarakat.Memudahkan pengawasanMenyediakan kerangka struktural
untuk komunikasi di antara OAN itu sendiri.
8  Birokrasi Pemerintahan
EksekutifKepala PemerintahanPemerintahDekosentrasiDesentralisasiBirokrasi
Pemerintahan

9  Ciri Administrasi Negara/Pemerintahan (Miftah Toha)


Pelayanan yang diberikan bersifat lebih urgen.Bersifat monopoli atau semi
monopoli.Berdasarkan legalitas/undang-undang.Tidak dikendalikan harga pasar, tidak
didasarkan perhitungan laba rugi tetapi oleh rasa pengabdian;Mementingkan kepentingan
orang banyak;Melindungi orang banyak;Kepatuhan – negara mempunyai;Mempunyai
prioritasTidak dapat dihindariMeliputi seluruh wilayah Indonesia

10  Struktur Organisasi Pemerintah Tingkat Pusat, terdiri dari:


Pimpinan pemerintahanKementrian atau departemenDewan-dewan Pengambil Keputusan
kebijakan Pemerintah TertinggiBadan Non Departemen yang langsung di bawah
pemerintah

11  MUNCULNYA BIROKRASI ADMINISTRASI NEGARA


Adapun fungsi pemerintah yang menderivasi munculnya birokrasi administrasi negara
antara lain:Fungsi atau tugas menjamin pertahanan dan keamanan mengakibatkan
munculnya kebutuhan akan lembaga birokrasi administrasi negara berupa departemen
pertahanan.lembaga intelejen, Angkatan perang.Fungsi/tugas memelihara ketertiban
memunculkan birokrasi administrasi negara berupa kepolisian, Departemen dalam
Negeri.Fungsi/tugas menjamin keadilan memunculkan birokrasi administrasi negara berupa
Departemen Kehakiman, Kejaksaan Agung.Fungsi/tugas pekerjaan umum memunculkan
birokrasi administrasi negara Departemen Pekerjaan Umum, Departemn
Perhubungan.Fungsi/tugas peningkatan kesejahteraan melahirkan Departemen Sosial,
Departemen Koperasi, Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan.Fungsi/tugas
pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadikan Departemen Pertanian,
Departemen Kehutanan, Departemen kelautan.

12  Kementerian/Departemen
Menteri – Unsur pimpinanSekretariat JenderalInspektorat JenderalDirektorat JenderalUnit
Organisasi lain dan Staf Ahli

13  Kabinet Masa Orde Lama K. Presidentil K. Wilopo K. Syahrir I, II, III


K. Amir Syarifuddin I, IIK. Hatta I, II **K. DaruratK. RISK. Susanto/PeralihanK. HalimK. NatsirK.
Sukiman SuwirjoK. WilopoK. Ali Sastroamidjojo I, II**K. Burhanuddin HarahapK. KaryaK.
Kerja I, II, III, IVK. Dwikora IK. Dwikora yang disempurnakan

14  Kabinet Masa Orde Baru K. Ampera K. Ampera yang disempurnakan


K. Pembangunan IK. Pembangunan I (Resufle)K. Pembangunan II, III, IV, V, VI, VII

15  Kabinet masa BJ. Habibie K. Reformasi Pembangunan


Kabinet masa KH. Abdurrahman WahidK. Persatuan NasionalKabinet masa Megawati
SukarnoputriK. Gotong RoyongKabinet masa Susilo Bambang YudoyonoK. Indonesia
Bersatu I n IIKabinet masa Joko WidodoK. Indonesia Hebat
16  KEMENTRIAN UTAMA 1.Dalam Negeri 2.Pertahanan 3.Luar Negeri 4.Hukum
5.Keuangan6.AgamaPasal 8 ayat (1) Kementrian sebagaimana dimaksud diatas memiliki
kantor wilayah/perwakilan di daerah/luat negeri Pasal 13 Presiden WAJIB membentuk
kementrian utama Bidang-bidang yang dipegang kewenangan sentralisasi sepertinya
disebut dengan Kementrian Utama ini, sayangnya bodang Dalam Negeri pun diatur secara
sentralisasi. hal ini berarti >< dengan UU no.32 tahun 2004), karena dalam UU tsb DDN
termasuk kewenangan yang diserahkan ke daerah.

17  KEMENTRIAN POKOKPendidikan & kebudayaanSosial dan KesehatanPerbendaharaan


NegaraPertanian dan PerkebunanKehutananKelautan dan PerikananTenaga
kerjaKomunikasi dan InformasiEnergi dan Sumber Daya MineralPekerjaan
UmumTransportasiPerindustrian dan Perdagangan Luar negeriKoperasi dan Perdagangan
Dalam Negeri

18  Kemetrian Pokok tidak memiliki kantor wilayah/perwakilan di daerah


Presiden membentuk kementrian pokok atau dapat menggabungkan dengan persetujuan
DPRNama kementrian ini dapat dirubah dengan persetujuan DPRKementrian ini dapat
dibubarkan dengan persetujuan DPR

19  PASAL 18 UUD 1945Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan UU.Pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.Gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis

20  PEMERINTAH DAERAH KEPALA DAERAH : UU NO. 32 TAHUN 2004


Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya……
GUBERNURWALIKOTABUPATIPEMERINTAHDAERAHKEPALA DAERAH :

21  Pada dasarnya kewenangan pemerintahan dalam negara kesatuan adalah milik


pusat.
Dengan kebijakan desentralisasi pemerintah pusat menyerahkan kewenangan
pemerintahan tersebut kepada daerah.Materi wewenang, yaitu semua urusan
pemerintahan yang terdiri atas urusan pemerintahan umum dan urusan pemerintahan
lainnya.Manusia yang diserahi wewenang, adalah masyarakat yang tinggal di daerah yang
bersangkutan sebagai kesatuan masyarakat hukum.Wilayah yang diserahi wewenang, yaitu
daerah otonom, bukan wilayah administrasi.

22  Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah


dilakukan dengan 2 cara :
Ultra vires doktrine, pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada
daerah otonom dengan cara merinci satu persatu.Open and arrangement atau general
competence, yaitu daerah otonom boleh menyelenggarakan semua urusan di luar yang
dimiliki pusat. Artinya pusat menyerahkan kewenangan pemerintahan kepada daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan berdasarkan kebutuhan dan inisiatifnya sendiri di luar
kewenangan yang dimiliki pusat.Melalui UU No. 32 tahun 2004 Indonesia menganut cara no
dua.…..

PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK

Administrasi publik sebagai disiplin telah melewati perkembangan yang kompleks. Literatur menjelaskan rangkaian
perkembangan administrasi publik ini dari pergeseran paradigma. Nicholas Henry (2004) mengidentifikasi lima paradigma
dalam administrasi publik, sebagai berikut:

Paradigma 1: Dikotomi politik-administrasi (1900-1926). Periode ini ditandai oleh terbitnya buku Frank J. Goodnow
(1900) dan Leonard D. White (1926). Dalam bukunya Politics and Administration, Goodnow menegaskan bahwa ada dua
fungsi negara beserta organ- organnya, yaitu politik dan administrasi. Politik bertalian dengan kebijakan- kebijakan atau
ekspresi dari kehendak negara, sedangkan administrasi bertalian dengan pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Sebelum terbit buku Goodnow, telah ada karya tulis dari Woodrow Wilson mengenai hal yang serupa.
Karya tulis Wilson berjudul The Study of Administration, dipublikasikan tahun 1887. Menurut Wilson, kesetiaan yang
mendalam terhadap kebijakan yang dijalankan hanya dapat dijamin apabila 6 administrasi dikeluarkan dari politik. Menurut
Wilson, bidang administrasi adalah suatu bidang bisnis. Administrasi terletak di luar bidang politik, masalah-masalah
administrasi bukanlah masalah-masalah politik. Dengan pemisahan ini, administrasi publik dapat bertindak bebas nilai
(value-free). Penekanan Paradigma 1 adalah pada lokus, yaitu di mana administrasi publik harus berada. Dalam pandangan
Goodnow dan pengikutnya, administrasi publik harus berlokus di birokrasi pemerintah, tetapi tidak dipersoalkan apa
fokusnya. Paradigma 2: Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1937).

Paradigma 2: Ditandai dengan terbitnya buku teks kedua dalam administrasi publik, karya Willoughby berjudul Principles
of Public Administration, pada 1927. Buku ini menegaskan bahwa ada prinsip-prinsip ilmiah tertentu mengenai administrasi,
bahwa prinsip-prinsip tersebut dapat ditemukan, dan bahwa para administrator akan menjadi ahli dalam pekerjaannya jika
mereka mempelajari bagaimana menerapkan prinsip- prinsip tersebut. Pada paradigma 2 ini penelitian administrasi publik
berkembang sangat dramatis, universitas dan akademi membuka program administrasi publik, asosiasi profesional dibentuk
di beberapa tempat (terutama atas dukungan The Rockefeller Phillantropies).
Periode ini merupakan titik puncak administrasi publik. Teoritisi administrasi publik mendapat pengakuan bukan 7 hanya
dalam pemerintahan tetapi juga dalam industri selama periode 1930 sampai awal 1940. Paradigma 2 ini terutama berkenaan
dengan “fokus” administrasi publik, yakni keahlian esensial dalam bentuk prinsip-prinsip administrasi. Lokus administrasi
publik tidak menjadi persoalan karena dianggap bahwa prinsip administrasi berlaku di semua setting administrasi, yakni
organisasi publik maupun privat, tanpa ada batasan kultural. Prinsip-prinsip administrasi diajukan oleh Gulick & Urwick,
orang-orang kepercayaan Presiden Franklin Delano Roosevelt. Tujuh prinsip dikenal dengan akronim POSDCoRB
(Planning,

Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting). Menurut Gulick & Urwick, prinsip-prinsip inilah yang
menyebabkan organisasi bisa berjalan dengan baik, bukan dikotomi politik-administrasi. Selain dari Gulick & Urwick, ada
prinsip birokrasi dari Max Weber yang mencakup: standardisasi dan formalisasi; pembagian kerja dan spesialisasi; hirarki
otoritas; kompetensi dan profesionalisasi; dan dokumentasi tertulis. Pada 1947 terbit buku Herbert Simon berjudul
Administrative Behavior.

Buku ini menguraikan tentang proses pengambilan keputusan dalam organisasi administratif. Menurut Simon, individu-
individu secara aktual memilih alternatif yang memuaskan, bukan alternatif terbaik. Simon menamakan proses ini sebagai
“pemuasan” dan berkesimpulan bahwa pembuatan keputusan lebih merefleksikan rasionalitas terbatas. Individu 8
memanipulasi premis-premis keputusan, berdasarkan pertimbangan nilai, keyakinan, norma yang datang dari organisasi
maupun dari luar organisasi. Simon mengatakan bahwa politik dan administrasi tidak pernah bisa dipisahkan. Pada 1948,
terbit buku karya Dwight Waldo berjudul The Administrative State: A Study of Political Theory of American Public
Administration.

Buku ini merupakan disertasi Waldo pada Yale University di tahun 1942, dengan judul Theoretical Aspect of American
Literature of Public Administration. Buku Waldo ini dengan tegas membantah literatur ortodoksi. Menurut Waldo, doktrin
administrasi publik adalah teori politik. Waldo juga menyatakan bahwa administrasi publik adalah produk dari kondisi
material dan ideologis. Kalau hukum konstitusi berubah, maka administrasi publik juga berubah. Pada periode 1938-1950
tersebut terjadi pertentangan antara anggapan mengenai value-free dan value-laden politics dari administrasi publik, dan
dalam praktek yang dominan adalah value-laden politics. John M. Gaus menyatakan bahwa teori administrasi publik
sebenarnya juga teori politik.

Paradigma 3: Administrasi publik sebagai ilmu politik (1950-sampai 1970). Akibat dari kritikan-kritikan, antara lain seperti
yang disebutkan di atas, administrasi publik kembali ke disiplin induknya yaitu ilmu politik. Pengaruh dari gerakan mundur
ini adalah adanya pembaruan definisi mengenai lokus yakni di birokrasi pemerintah, tetapi melepaskan hal yang berkaitan
dengan fokus. Periode ini dianggap sebagai upaya untuk meninjau kembali segala jalinan konseptual antara administrasi
publik dan politik. Studi administrasi publik ditandai oleh ketiadaan kerangka kerja intelektual, bahkan administrasi publik
dianggap sebagai bidang studi yang mengalami kemerosotan spiral. Antara tahun 1960-1970, hanya 4% dari seluruh artikel
pada lima jurnal ilmu politik terkemuka yang menyangkut administrasi publik.
Hal yang menyedihkan adalah, pada 1962, administrasi publik tidak dimasukkan sebagai subbidang ilmu politik dalam
Laporan American Political Science Association. Pada 1960an, ada usaha serius dari Comparative Administration Group
(CAG) untuk memperbaiki landasan epistemologi administrasi publik. Kelompok ini mendapat dukungan dana dari Ford
Foundation. Figur terkemuka dari kelompok ini adalah Fred W. Riggs. Administrasi publik lintas budaya sebagai pendekatan
komparatif mencerminkan pendekatan bari dari administrasi publik pada periode tersebut. Tetapi, CAG menghadapi dilema
intelektual. Bagi Amerika, administrasi publik adalah berorientasi praktis, 10 sedangkan administrasi publik komparatif
berorientasi theory-building untuk kepentingan pengetahuan. Pada 1971, Ford Foundation menghentikan dukungan
finansialnya kepada CAG.

Paradigma 4: Administrasi publik sebagai ilmu administrasi (1956-1970). Paradigma 4 ini terjadi hampir bersamaan
waktunya dengan berlakunya paradigma ketiga. Melihat posisinya sebagai “warga kelas dua” dalam ilmu politik, maka
tokoh administrasi publik mulai mencari alternatif lain untuk menjadikan administrasi sebagai ilmu. Opsi manajemen
(kadangkala disebut ilmu administrasi atau manajemen umum) merupakan alternatif yang sehat bagi sejumlah besar sarjana
administrasi publik. Sebagai suatu paradigma, manajemen menyediakan suatu fokus, bukan lokus.
Manajemen menyediakan teknik-teknik yang membutuhkan keahlian dan spesialisasi, tetapi dalam setting kelembagaan apa
keahlian itu harus diterapkan, tidak diidentifikasi. Seperti dalam Paradigma 2, administrasi adalah administrasi di manapun
ia ditemukan. Pada paradigma 4 ini administrasi publik kehilangan identitas dan keunikannya dalam konteks manajemen
yang luas. Pada 1956 dibentuk sebuah jurnal penting: Administrative Science Quarterly, berdasarkan premis bahwa
pembedaan antara administrasi publik, privat dan nonprofit adalah sesuatu yang keliru. Administrasi adalah administrasi. 11
Figur dominan dalam periode ini adalah Edward Litchfied dan John D Millet.

Paradigma 5: Administrasi publik sebagai administrasi publik (1970 – ) Komunitas akademik maupun praktisi administrasi
publik terus meningkatkan kepercayaan diri pada administrasi publik di penghujung tahun 1960an. Pada 1970, berlangsung
pemisahan administrasi publik dari manajemen maupun ilmu politik. Luther Gulick menulis artikel berjudul: Public
Administration as Neither Management Nor Political Science. Pada 1970 dibentuk The National Association of Schools of
Public Affairs and Administration (NASPAA).
Keanggotaan NASPAA terdiri dari sekolah tinggi dan universitas yang mempunyai program mayor administrasi publik.
Pembentukan NASPAA tidak hanya menandai perkembangan administrasi publik, melainkan pula menunjukkan
kepercayaan diri administrasi publik. Dengan terbentuknya NASPAA, administrasi publik diakui sebagai suatu bidang ilmu
tersendiri. NASPAA memberikan akreditasi kepada ratusan universitas dan sekolah tinggi. Sejak 1970, administrasi publik
diakui sebagai suatu bidang ilmu. Lokusnya adalah pada masalah-masalah publik dan kepentingan publik, sedangkan
fokusnya adalah teori organisasi, ilmu manajemen, kebijakan publik dan political-economy.

Peran Administrasi Publik Dalam Meningkatkan Kinerja


Organisasi
By fcadiel8  06 Dec, 2018  Post a Comment
Peran Administrasi Publik
LATAR BELAKANG
Administrasi merupakan salah satu sarana untuk melayani kebutuhan manusia. Administrasi
yang baik adalah administrasi yang berdasarkan asas-asas yang berlaku secara umum,
sehingga dapat diterima semua pihak baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari luar
organisasi  tersebut. Dengan administrasi, manusia dapat lebih mudah mencapai tujuan hidup
yang lebih baik, karena administrasi adalah ilmu yang mempelajari proses kegiatan manusia
yang dilakukan secara bekerja sama.
Administrasi adalah proses menyeluruh yang melibatkan semua pihak untuk mewujudkan
cita-cita organisasi. Dalam ungkapan lain, administrasi merupakan proses integrasi seluruh
kekuatan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Oleh sebab itu, penguatan kualitas
administrasi dalam organisasi sangat dibutuhkan mengingat tantangan global yang semakin
kompleks.
Menurut The Liang Gie, administrasi publik dalam tatanan kehidupan manusia tidak bisa
lepas dari adanya organisasi, bahkan dewasa ini organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
fenomena sosial yang paling menonjol yang bersifat semesta, yang dirasakan sebagai suatu
kebutuhan mutlak bagi manusia modern.  Setiap individu akan selalu berhubungan dengan
bermacam-macam orang yang begitu kompleks dan bersangkutan dengan kebutuhan  baik
dari segi ekonomi, sosial, rekreasi, pendidikan dan lain sebagainya.  Disadari atau tidak
disadari, sengaja atau tidak sengaja,  setiap individu  akan selalu berada, dan dibesarkan
dalam lingkungan organisasi.
 
PERAN ADMINISTRASI PUBLIK
Peran administrasi publik pada dasarnya adalah untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efesien. Oleh karena itu, setiap kegiatan dalam administrasi publik diupayakan tercapainya
tujuan sesuai dengan yang direncanakan dan mengandung rasio terbaik antara input dan
output.
Menurut Gray (1989:15-16), peran administrasi publik adalah:
1. Menjamin pemerataan distribusi pendapatan Nasional kepada kelompok masyarakat
miskin secara berkeadilan.
2. Melindungi hak-hak masyarakat atas pemilikan, serta menjamin kebebasan bagi
masyarakat untuk melaksanakan tanggung jawab atas diri mereka sendiri dalam bidang
kesehatan, pendidikan, pelayanan, dan lain-lain.
3. Berperan melestarikan nilai-nilai tradisi masyarakat  yang sangat bervariasi dari generasi
ke generasi.
Gordon dalam Kasim (1994: 12) menyatakan pemahanan mengenai peran administrasi publik
sebagai berikut: “Administrasi publik mempunyai peran yang lebih besar dan lebih banyak
terlibat dalam perumusan kebijakan, implementasi dan evaluasi kebijakan. Hal tersebut telah
mempengaruhi perkembangan ilmu administrasi publik yang ruang lingkupnya mulai
mencakup analisis dan perumusan kebijakan (policy analysis and formulation), pelaksanaan
dan pengendalian pelaksanaan (policy implementation) serta pengawasan melekat dan
penilaian hasil kebijakan tersebut (policy evaluation)”.
Albert Lepawsky (1966), menunjukkan enam peran penting administrasi, yaitu:
1. Administrasi Merupakan Kepentingan Universal (The Universal Importance of
Administration). Bahwa administrasi sebagai studi ilmiah yang serius diperlihatkan dari
disintegrasi bagi kurangnya abilitas administrative (administrative ability) dan efisiensi
manajerial (managerial efficiency) terutama pada periode hingga Perang Dunia II. Fayol
mengatakan, melalui pengetahuan administrasi kita mengerti perencanaan, organisasi,
komando, koordinasi dan control, yang menjadi dasar-dasar untuk tenaga kerja (workman).
Dengan demikian, tiap orang mempunyai kebutuhan akan administrasi, sehingga administrasi
adalah subjek dari kepentingan universal.
2. Administrasi sebagai Peran Stabilisasi Masyarakat (The Stabilizing Role of Administration
Society). Meskipun para penulis sepakat akan pentingnya administrasi tapi ada perbedaan
pendapat tentang derajat kepentingan. Paul Pigors menganggap, bahwa fungsi primer
administrasi adalah untuk stabilisasi institusi-institusi sosial.
3. Administrasi Berperan bagi Perubahan Sosial (The Role Administration of Social Change).
Brook Adam mengatakan, bahwa fungsi pokok dari administrasi adalah menjamin stabilitas
sosial dengan menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial.
4. Ancaman Manajemen Revolusi (The Threat of a Managerial Revolution) Pandangan James
Burnham, bahwa kualitas esensial dari emerging society adalah dalam hal karakter
manajemennya; bahwa dalam kenyataannya manajer-manajer mempunyai kesiapan untuk
taken over masyarakat modern.
5. Administrasi sebagai Kunci Masyarakat Modern (Administration as the Key to Modern
Society). Charles A. Beard mengatakan, masyarakat modern adalah masyarakat besar. Setiap
perusahaan dalam masyarakat besar atau masyarakat modern tenang dibawah administrasi.
Administrasi merupakan kunci untuk pengabdian kekuasaan dalam masyarakat besar.
Dari beberapa pendapat yang ada, bahwa peran administasi publik erat kaitannya dengan
pentingnya administrasi publik itu sendiri, dan mengharuskan administrasi publik terbuka
terhadap kotrol sosial dalam mewujudkan kegiatan-kegiatannya secara operasional.
Berdasarkan kondisi tersebut,  jelas sekali bahwa administrasi publik mempunyai peran
dalam kehidupan publik, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Administrasi publik adalah sebagai stabilisator  masyarakat, karena keinginan dan
kebutuhan manusia tidak mungkin sama antara satu dengan yang lainnya. Peranan
administrasi publik tersebut adalah, bahwa administrasi publik dalam melayani masyarakat
harus berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan, administrasi publik harus mampu
menyerap dan menyesuaikannya dengan aspirasi masyarakat. Dalam menjalankan peranan
sebagai stabilisator itu, administrasi publik harus berupaya menyeimbangkan aspirasi yang
berbeda-beda, walaupun mungkin ada banyak aspirasi yang bertentangan. Dengan demikian
berarti tidak semua aspirasi masyarakat akan terpenuhi, namun harus dihasilkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan publik (umum) yang bisa menciptakan stabilitas dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Administrasi publik mengatur, mengarahkan dan mempercepat perubahan sosial, sesuai
dengan yang diinginkan oleh masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, administrasi publik
harus berperan sebagai pelaksana dan sekaligus mengarahkannya, agar seluruh kegiatannya
termasuk yang dilaksanakan oleh masyarakat, terfokus pada tujuan utamanya berupa
perubahan sosial yang diinginkan tersebut. Selanjutnya, administrasi publik juga harus
berperan dalam melaksanakan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan,
agar tidak menyimpang dari perencanaan. Sehubungan dengan hal itu, dalam melakukan
kegiatan yang membawa perubahan nilai-nilai, maka administrasi publik harus berperan
dalam memelihara dan memantapkan kehidupan bersama, yang tidak kehilangan pegangan
sebagai suatu bangsa yang bersatu. Peran administrasi publik itu, harus dijalankan dengan
beberapa cara yaitu:
a. Administrasi publik harus melestarikan nilai-nilai dasar yang telah diterima sebagai
konsensus nasional.
b. Administrasi publik harus menegakkan dan memberlakukan semua aturan hukum pada
setiap warga Negara (anggota masyarakat), tanpa membeda-bedakan pelaksanaannya
berdasarkan tingkatan sosial, status sosial, ekonomi, golongan dan lain-lain.
c. Administrasi publik harus melakukan tindakan pencegahan terhadap kecendrungan untuk
melawan suatu usaha melakukan perubahan, dengan berperilaku menyimpang dari perilaku
standar berdasarkan hak dan kewajiban sebagai warga Negara, yang bersumber dari nilai-
nilai dasar sebagai konsensus nasional.
3. Administrasi publik membawa dan mendorong rakyat untuk memasuki kehidupan sebagai
masyarakat maju dan modern. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa administrasi
publik berperan dalam mewujudkan perubahan sosial, antara lain melalui pelaksanaan
pembangunan. Usaha itu tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dan kemajuan ilmu dan
teknologi yang berkembang pesat dari Negara yang maju dan modern. Manusia semakin
yakin bahwa dengan ilmu dan teknologi akan dapat menciptakan masyarakat maju dan
modern yang sejahtera. Oleh karena itulah administrasi publik dalam mewujudkan
kegiatannya, pada dasarnya telah melakukan usaha mengantarkan rakyat untuk memasuki
kehidupan masyarakat maju dan modern.
BACA JUGA

 Konsep Dasar, Ciri-Ciri, dan Ruang Lingkup Organisasi Birokrasi


 Analisis Jurnal Inteligensi Organisasi Dan Reformasi Birokrasi Pada
Organisasi Publik Di Indonesia (Organization Intelligence and Bureaucracy
Reform at Public Organization in Indonesia)
 Fungsi Organisasi Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen
Untuk menjalankan ketiga peranan administrasi publik tersebut dalam kegiatan yang bersifat
operasional, maka administrasi publik membutuhkan dukungan berupa suatu otoritas yang
bersifat memaksa. Otoritas tersebut dipergunakan untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan,
yang dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan
kepentingan umum. Misalnya, untuk mencegah adanya pengguna jalan raya yang
mengancam atau bisa mengakibatkan kecelakaan, maka setiap pengendara kendaraan
bermotor wajib memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Seorang pengendara yang tidak
memiliki SIM, akan berhadapan dengan hukum yang dijalankan oleh para aparat pelaksana
administrasi publik.
 
KINERJA ORGANISASI
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja sumber daya manusia, untuk itu setiap
organisasi akan berusaha untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu
organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Istilah kinerja dari kata job performance
atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang). Prestasi kerja pada umumnya dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan,
pengalaman dan kesungguhan kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan.
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006).
Menurut Mangkunegara dalam bukunya Evaluasi Kinerja SDM (2014:9) mengatakan bahwa,
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pendapat
diatas mengandung makna bahwa kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan
menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil yang diharapkan.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu
maupun kelompok. Kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok  mempunyai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja organisasi tidak mungkin dapat
diketahui karena tidak ada tolak ukur.
Kinerja organisasi menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Pasolong dalam bukunya Teori
Administrasi Publik  (2013:176) yang mengemukakan bahwa, kinerja organisasi adalah
sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari setiap
kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan
organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi publik menurut Siagian (2002),
yaitu: kompensasi, komitmen organisasi, motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi,
disiplin kerja, kepuasan kerja, dan komunikasi. 
 
PERAN ADMINISTRASI PUBLIK DALAM
MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI
Administrasi terdapat di dalam suatu organisasi. Organisasi mempunyai seperangkat tujuan.
Administrasi adalah alat bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. Segala
kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi. Segala kegiatan
administrasi harus berlangsung secara efektif dan efisien agar tujuan-tujuan organisasi
tercapai secara optimal. Karena tiap-tiap organisasi melibatkan sedikitnya dua orang yang
bekerja untuk mencapai tujuan bersama, maka kerjasama di antara anggota-anggota
organisasi mutlak perlu dikembangkan secara harmonis. Administrasi sesuai dengan
prosesnya ialah menentukan tujuan dan kebijaksanaan, sedangkan organisasi sebagai wadah
untuk mencapai tujuan.
Administrasi memiliki kaitan yang erat dengan organisasi, administrasi merupakan bagian
dari aktifitas organisasi namun organisasi juga dapat dikatakan sebagai hasil atau bagian dari
administrasi. Dalam perkembangan organisasi, administrasi memiliki perbedaan yang jelas
dengan manajemen yang juga merupakan aktifitas organisasi. Pengertian organisasi
(Robbins,1990:4) adalah suatu entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi, memiliki suatu
batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif kontinu
(berkesinambungan) untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama. Definisi
tersebut dapat diartikan bahwa organisasi merupakan orang-orang yang berkumpul atau
terdiri dari kelompok-kelompok yang bersatu menjadi sebuah kesatuan, yang dimana meraka
secara sadar saling berkerja sama untuk mencapai sebuah tujuan bersama dalam suatu sistem
dan peraturan-peraturan yang sudah disepakati bersama. Beberapa orang yang terkumpul
dalam kesatuan tetapi tidak memiliki tujuan ataupun rules dalam menjalankan aktifitasnya,
sekumpulan tersebut belum bisa dikatakan sebuah organisasi.
Berbagai kebutuhan organisasi modern seperti sekarang ini sangat membutuhkan administrasi
publik. Setiap organisasi yang ada, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta
tidak bisa melewatkan administrasi publik sebagai suatu proses kebiasaan sehari-hari.
Administrasi publik sangat berperan sekali bagi organisasi, diantaranya adalah untuk
mempermudah suatu pekerjaan, menghimpun data, kegiatan surat menyurat, serta
memperlancar proses kemudahan suatu birokrasi atau institusi.
Ilmu administrasi publik sudah mencakup hal-hal penting dalam kehidupan organisasi.
Administrasi publik mampu menanggapi isu-isu pokok dalam organisasi dan mampu
memformulasikan ke dalam suatu rumusan kebijaksanaan, serta cakap melaksanakan
kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari hari. Keteraturan kehidupan organisasi menjadi
acuan suksesnya administrasi publik sehingga mampu menunjang kehidupan organisasi yang
mempunyai kinerja yang baik.
Pentingnya peran administrasi publik terhadap organisasi juga disebabkan:
1. Dalam kehidupan masyarakat modern, terjadi perubahan pola kehidupan di segala bidang
menjadi pola kehidupan berdasarkan kerjasama keorganisasian.
2. Pola kehidupan keorganisasian (organizational life) ini berkaitan dengan pola kehidupan
modern dan tata cara berpikir serta bekerja secara rasional.
3. Cara berpikir dan bekerja secara rasional ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.
4. Cara berpikir modern dan bekerja secara rasional dimaksudkan untuk menghasilkan
keefektifan (effectiveness) dan keefisienan (efficiently) pencapaian tujuan.
5. Berpikir dan bekerja secara rasional dengan teknologi modern dan dengan pola kehidupan
berorganisasi modern kearah efisiensi dan efektivitas memerlukan administrasi (Prajudi
Atmosudirjo, 1980: 24).
 
KESIMPULAN
Administrasi publik sangat berperan sekali bagi organisasi, diantaranya adalah untuk
mempermudah suatu pekerjaan, menghimpun data, kegiatan surat menyurat, serta
memperlancar proses kemudahan suatu birokrasi atau institusi.
Peran  administrasi publik memegang  peranan penting, hal ini dikarenakan administrasi
negara berperan sebagai stabilisator bagi kepentingan masyarakat,  administrasi berperan
untuk mengatur, mengarahkan dan mempercepat perubahan sosial,  berperan untuk membawa
dan mendorong rakyat untuk memasuki kehidupan sebagai  masyarakat  maju  dan  modern.
Sedangkan   peran administrasi publik dalam meningkatkan kinerja organisasi adalah Ilmu
administrasi publik sudah mencakup hal-hal penting dalam kehidupan organisasi.
Administrasi publik mampu menanggapi isu-isu pokok dalam organisasi dan mampu
memformulasikan ke dalam suatu rumusan kebijaksanaan, serta cakap melaksanakan
kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Keteraturan kehidupan organisasi menjadi
acuan suksesnya administrasi publik sehingga mampu menunjang kehidupan organisasi yang
mempunyai kinerja yang baik.

Pengertian Administrasi Negara: Fungsi, Tujuan, dan Ciri-


cirinya!

Written by Rifda Arum


Pengertian Administrasi Negara – Apa, sih, yang dimaksud dengan kajian ilmu
administrasi? Dan apa itu administrasi negara? Jadi, ilmu administrasi merupakan salah satu
cabang ilmu sosial yang tergolong paling baru karena lahir pada akhir abad ke-19.
Secara umum, administrasi negara merupakan suatu pengaturan kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah atau aparatur negara supaya tujuan negara bisa tercapai dengan efektif dan
efisien. Sumber lain mendefinisikan administrasi negara sebagai suatu sistem yang dibuat
sedemikian rupa yang bertujuan untuk mengatur proses pengelolaan organisasi masyarakat,
sehingga bisa berjalan dengan baik dan benar.

Daftar Isi

 Pengertian Administrasi Negara


 Apa Sih Tujuan Administrasi Negara?
o 1. Social Participation
o 2. Social Responsibility
o 3. Social Support
o 4/ Social Control
 Apa Saja Ciri-Ciri Administrasi Negara?
 Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Negara?
o 1. Organisasi masyarakat
o 2. Manajemen publik
o 3. Implementasi
 Apa Fungsi Administrasi Negara?
o
 a. Merencanakan
 b. Mengorganisasian
 c. Memimpin
 d. Melaksanakan pengorganisasian
 e. Melaksanakan pengawasan
 Apa Saja Pokok-Pokok Administrasi Negara?
 Bagaimana Peran Organisasi dalam Suatu Administrasi Negara?
 Bagaimana Peran Pemerintah dalam Sistem Administrasi Negara?
o a. Menciptakan pemerintah yang katalistik
o b. Pemerintahan menjadi milik masyarakat
o c. Pembentukan pemerintah kompetitif
o d. Jalannya pemerintahan lebih banyak digerakkan misi daripada aturan
o e. Pemerintahan yang mengutamakan pada hasil, bukan input atau masukan
o f. Pemerintahan yang berorientasi pelanggan
o g. Pemerintahan wirausaha
o h. Pemerintah antisipatif
o i. Membangun pemerintahan desentralisasi
 Bagaimana Perkembangan Administrasi Negara?
 Apa Saja Contoh Administrasi Negara?
 Rekomendasi Buku Tentang Pengertian Administrasi Negara
o 1. Etika Administrasi Negara (2022) karya Agus Hiplunudin
o 2. Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi (2009) karya Ridwan HR
o 3. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (1999) karya Inu Kencana
 Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
o
 Kategori Ilmu Ekonomi
 Materi Terkait
Pengertian Administrasi Negara
Menurut salah satu ahli, Prof Dr. Prajudi Atmosudirdjo, administrasi negara diartikan
sebagai bantuan penyelenggaraan dari pemerintah. Dengan kata lain, pemerintah (pejabat)
tidak bisa menunaikan fungsi dan tugas kewajibannya tanpa adanya administrasi negara.
Di sisi lain, administrasi negara termasuk bagian dari disiplin ilmu politik yang mempelajari
kajian tentang penentuan kebijaksanaan negara yang dilihat dari prosesnya. Dengan
demikian, sebagai sebuah ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu pengetahuan ini, administrasi
negara mempunyai dua macam syarat apabila akan dipahami.

Syarat pertama, perlu mengetahui sesuatu mengenai administrasi secara umum. Syarat kedua,
wajib diakui bahwa banyak masalah administrasi negara yang muncul karena sebab dari
kerangka perpolitikan.

Dalam bahasan ilmu sosial yang ada dalam administrasi negara, terdapat tiga elemen penting
yang perlu kita ketahui. Tiga elemen itu adalah lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan
lembaga yudikatif. Di antara tiga lembaga tersebut, terjadi check and balance agar kekuasaan
tidak terpusat hanya pada satu lembaga saja. Selain itu, ilmu administrasi negara membahas
kajian tentang kebijakan publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, etika yang
mengatur penyelenggara negara, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, artikel ini akan membahas bagaimana tujuan, fungsi, ciri-ciri, hingga contoh
administrasi negara secara lengkap. Simak baik-baik penjelasan berikut ini ya, Grameds!

Apa  Sih Tujuan Administrasi Negara?


Jika suatu negara menganut demokrasi, maka administrasi negara berfungsi untuk mencapai
tujuan negara sesuai dengan keinginan rakyatnya dan sesuai yang diamanatkan oleh
konstitusi. Beberapa keinginan umum yang ditetapkan oleh rakyat sebagai warga negara di
antaranya adalah keamanan, kesejahteraan, ketertiban, dan keadilan. Dengan terwujudnya
keinginan warga negara tersebut, maka kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik dan
aman tentram.

Dengan demikian, peran para pelaksana administrasi negara yakni untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada kepentingan masyarakat. Supaya tujuan administrasi negara itu
bisa tercapai dengan baik, maka di dalamnya harus terdapat beberapa hal berikut ini, yaitu:
1. Social Participation
Social participation ini merupakan tindakan nyata dari masyarakat dengan ikut serta di dalam
pelaksanaan administrasi negara.

2. Social Responsibility
Social responsibility merupakan pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh pelaksana
administrasi negara kepada masyarakat.

3. Social Support
Social support yaitu dukungan yang diberikan oleh rakyat sebagai warga negara terhadap
pelaksanaan administrasi negara.

4/ Social Control
Social control merupakan kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
kegiatan administrasi negara agar pelaksanaan berjalan dengan baik.

Dalam upaya mewujudkan tujuan negara yang berdasarkan keinginan rakyat, pelaksana harus
melakukannya dengan cara-cara yang demokratis, yang disebut juga dengan democratic
administration atau juga open management.

Apa Saja Ciri-Ciri Administrasi Negara?


Kita bisa mengenali administrasi negara dengan karakteristiknya. Berikut ini merupakan ciri-
ciri administrasi negara:
1. Administrasi negara adalah aktivitas yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable),
yang berpusat pada hubungan antara negara dengan masyarakat yang bersifat
pasti.
2. Administrasi negara memiliki prioritas, yaitu pelayanan dan pengarahan kepada
masyarakat umum. Dengan kata lain, kesejahteraan rakyat menjadi tanggung
jawab moral oleh pelaksanaan administrasi negara.
3. Administrasi negara memiliki monopoli dalam hal menggunakan kekuasaan dan
wewenang untuk memaksakan kehendak kepada masyarakat. Ini bertujuan
supaya masyarakat tunduk terhadap hukum positif di negaranya.
4. Top management Administrasi Negara sifatnya adalah politis. Birokrasi
merupakan organisasi masyarakat yang dikepalai oleh pejabat yang dipilih oleh
publik yang bersifat non-karier dan menjabat dalam kurun periode tertentu
dengan tugas, fungsi, dan kewajibannya.
5. Administrasi negara adalah institusi publik untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang memiliki tujuan untuk mencapai peningkatan kualitas hidup
tatanan negara. Akan tetapi, kualitas pelaksanaan administrasi negara sulit diukur
dikarenakan sangat kompleks, bersifat politis, dan multitafsir.
Sementara itu, ciri-ciri administrasi negara menurut Thoha (1997: 43-45) yaitu sebagai
berikut,
“Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara merupakan pelayanan yang teramat
penting apabila dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan oleh organisasi-organisasi
yang sifatnya swasta, sebab swasta biasanya lebih cenderung mengutamakan profit.”
Apa pentingnya? Pentingnya pelayanan ini disebabkan terkait dengan kepentingan umum
atau seluruh kepentingan masyarakat di suatu negara dan apabila diserahkan atau ditangani
oleh organisasi swasta. Maka, kemungkinan besar tidak bisa berjalan dengan baik
sebagaimana mestinya.

1. Pelayanan administrasi negara yang berikan kepada masyarakat pada umumnya


bersifat monopoli atau semi monopoli.
2. Pelayanan administrasi negara memiliki dasar hukum berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Hal ini memberikan suatu
legalitas atau payung hukum dari administrasi negara tersebut.
3. Pelaksanaan administrasi negara dalam memberikan suatu pelayanan tidak
dikendalikan dengan harga pasar yang berlaku secara dinamis. Pelayanan oleh
administrasi negara ditentukan berdasarkan rasa pengabdian kepada masyarakat
umum dan negara.
4. Rakyat memegang peranan penting dalam menilai suatu pelayanan administrasi
negara.
Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Negara?
Seorang ahli bernama Nicholas Henry mengungkapkan bahwa ruang lingkup administrasi
negara terdiri atas:

1. Organisasi masyarakat
Organisasi masyarakat di sini merupakan organisasi masyarakat yang mempunyai prinsip
tentang birokrasi dan model organisasi

2. Manajemen publik
Manajemen publik meliputi beberapa hal penting, seperti ilmu dan sistem manajemen,
anggaran publik, evaluasi program, produktivitas, dan lain sebagainya.

Powered By
Play
Unmute
Loaded: 0.50%
Fullscreen
3. Implementasi
Implementasi merupakan pendekatan untuk kebijakan publik dan penerapannya, administrasi
pemerintah, privatisasi, serta etika birokrasi.
Apa Fungsi Administrasi Negara?
Dalam suatu kegiatannya, Henry Fayol yang kemudian dikutip oleh Anggara (2012:144)
memisahkan fungsi administrasi ke dalam lima aspek pokok yang urgen, yaitu:

a. Merencanakan
b. Mengorganisasian
c. Memimpin
d. Melaksanakan pengorganisasian
e. Melaksanakan pengawasan
Menurut sumber dari Lepawsky (dalam Silalahi, 1992: 98), administrasi kadang-kadang
merujuk pada kata-kata khusus, baik sebagai manajemen atau organisasi, sehingga sering
diterjemahkan menjadi manajemen administratif atau juga organisasi administratif. Dalam
melaksanakan kegiatan administrasi, ada fungsi-fungsi administrasi yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Apa Saja Pokok-Pokok Administrasi Negara?
Pokok-pokok dari administrasi negara, yaitu:

1. Dasar dari administrasi negara (principles of public administration);

2. Organisasi dari kepegawaian negeri (civil servant) yang menjadi prasarana dari
administrasi negara;

3. Hukum administrasi negara yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem administrasi


negara yang tunduk pada hukum yang berlaku.

Bagaimana Peran Organisasi dalam Suatu Administrasi


Negara?
Setiap organisasi dalam skala yang sekecil apapun dibentuk dalam rangka untuk mencapai
tujuan tertentu. Demikian juga, organisasi negara pada dasarnya dibentuk guna mewujudkan
cita-cita bersama di antara masyarakat dan negara tersebut sesuai yang diamanatkan pada
konstitusi.

Artinya apa? Negara dalam hal ini berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
warganya dalam rangka melaksanakan sebagian tujuan negara yang telah ditentukan.

Dalam suatu proses administrasi negara, perlu diketahui bahwa butuh seni dan ilmu tentang
manajemen yang digunakan guna mengatur proses pencapaian tujuan suatu negara yang telah
ditentukan. Mengenai keterkaitan atau hubungan unsur-unsur dalam proses administrasi
negara, salah satu unsurnya, yakni ekologi pemerintahan yang mempelajari hubungan antara
lingkungan dengan unsur-unsurnya dan hubungan antar unsur sejenis dalam kehidupan
dengan lingkungan sekitarnya. Dalam menjalankan fungsi-fungsi administrasi itu, diperlukan
suatu wadah untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dalam proses
mencapai tujuan.

Bagaimana Peran Pemerintah dalam Sistem Administrasi


Negara?
Mungkin muncul pertanyaan di benak pembaca, apa sih peran pemerintah dalam reformasi
birokrasi sebagaimana yang diungkapkan oleh Osborne? Nah, berikut ini penjelasannya.

1. Lebih pada mengarahkan daripada melaksanakan atau katalisator


2. Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat atau sebagai
fasilitator
3. Mengutamakan persaingan yang sehat atau sebagai motivator
4. Menghasilkan daripada sekadar membelanjakan saja atau sebagai entrepreneur
5. Public governance: alokator, distributor, dan stabilisator public goods
Beberapa peran itu dapat diwujudkan dengan baik antara lain dengan cara menerapkan
beberapa prinsip penataan ulang birokrasi yang tidak baik agar menjadi lebih baik, yaitu
dengan cara:

a. Menciptakan pemerintah yang katalistik


Maksudnya adalah bentuk pemerintahan yang lebih banyak mengarahkan daripada sekadar
melayani saja. Dominasi pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik dikurangi dan
selanjutnya dengan bertahap diserahkan pada sektor non publik.
b. Pemerintahan menjadi milik masyarakat
Setiap orang akan bertindak dengan rasa penuh tanggung jawab. Mereka mengawasi
lingkungannya sendiri secara baik daripada bertindak di bawah kendali atau wewenang orang
lain yang bisa jadi akan sewenang-wenang.

c. Pembentukan pemerintah kompetitif


Maksudnya yaitu pemerintahan yang bisa menumbuhkan persaingan. Hal ini dimungkinkan
pemberi pelayanan tergerak melakukan pelayanan dengan optimal dan pelayanan terbaiknya
kepada masyarakat.

d. Jalannya pemerintahan lebih banyak digerakkan misi daripada aturan


Maksudnya ialah rumusan kebijakan, tujuan dan sasaran yang jelas, memberikan kesempatan
pada setiap elemen pemberi pelayanan guna merumuskan sendiri langkah dan aturan teknis
pelaksanaannya

e. Pemerintahan yang mengutamakan pada hasil, bukan input atau masukan


Maksudnya adalah menjadikan kinerja bukan semata-mata input atau proses sebagai tolok
ukur penilaian dan pendanaan setiap program saja.

f. Pemerintahan yang berorientasi pelanggan


Yakni dengan memenuhi kebutuhan pelanggan (rakyat) bukan birokrat; menempatkan rakyat
pada kursi pengemudi, ke mana rakyat menunjuk dan mengarahkan, ke sana pelayanan
ditujukan;

g. Pemerintahan wirausaha
Pemerintah wirausaha maksudnya adalah menghasilkan daripada sekadar membelanjakan
saja; birokrasi dijalankan dalam perspektif “investasi” yang bisa mendatangkan profit

h. Pemerintah antisipatif
Pemerintah yang antisipatif adalah pemerintah yang lebih baik mencegah daripada
mengobati.

i. Membangun pemerintahan desentralisasi


Membangun pemerintahan dari otonomi atau dari bawah, dari hierarki menuju partisipasi dan
tim kerja.
Bagaimana Perkembangan Administrasi Negara?
Administrasi negara adalah kombinasi yang sangat beragam dan tidak berpola antara teori
dan pelaksanaan. Administrasi negara bertujuan agar lebih memahami hubungan antara
pemerintah dan masyarakatnya dan meningkatkan responsibilitas kebijakan negara terhadap
berbagai kebutuhan sosial yang bersifat umum, dan juga melembagakan praktik-praktik
manajerial supaya lebih efektif dan efisien

Lagi dan lagi, Thoha (1997, 10) menyatakan bahwa administrasi negara merupakan suatu hal
yang unik, yaitu memiliki perbedaan yang sangat menonjol dengan ilmu politik (yang
menjadi bapaknya ilmu administrasi negara) atau dengan ilmu administrasi secara umum
(ibarat sebagai ibunya administrasi negara) dalam masalah perkembangan segi-segi tertentu
teori organisasi dan teknik manajemen.

Lalu, apakah administrasi negara berbeda dengan ilmu politik? Administrasi


negara berbeda dengan ilmu politik dalam hal penekanannya pada perilaku dan struktur
birokrasi dan metodologinya.
Administrasi negara juga berbeda dengan ilmu administrasi dalam hal teknik evaluasi yang
diterapkan oleh organisasi kemasyarakatan yang bukan mencari untung (nonprofit
organization) yang tak sama dengan yang digunakan oleh organisasi swasta yang bertujuan
hanya untuk menguntungkan (profit-making private organization), dan dalam organisasi yang
hanya mencari keuntungan (profit seeking organizations), serta pertimbangan kepentingan
umum dibatasi dalam struktur pengambilan keputusan dalam suatu administrasi negara.

Administrasi negara berkembang sebagai bidang akademis lewat rangkaian pergantian lima
paradigma yang tumpang-tindih. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert T.
Golembiewski dalam sebuah tulisannya, bahwa tiap fase bisa dibedakan cirinya atas dasar
pemilikan lokus ataupun juga fokusnya. Lokus merupakan tempat bidang itu berada. Lokus
administrasi negara umumnya adalah birokrasi pemerintah, walaupun tidak selalu demikian.
Adapun fokus merupakan kekhususan dari bidang ini. Satu fokus pada administrasi negara
telah menjadi kajian “prinsip-prinsip administrasi” tertentu, tetapi fokus disiplin ini telah
berubah sejalan dengan perkembangan paradigma administrasi negara saat ini. Jika diamati,
paradigma administrasi negara bisa dimengerti melalui lokus dan fokusnya. Orang mungkin
akan menentukan dengan relatif jelas lingkungan akademiknya, yang lain mungkin secara
konseptual dan mengabaikannya dan begitu juga sebaliknya.

Apa Saja Contoh Administrasi Negara?


Sesuai dengan pelaksanaannya, berikut ini merupakan beberapa contoh administrasi negara
yang dilakukan di negara yang menganut sistem demokrasi:

1. Presiden mengatur tentang reshuffle kabinet/menteri-menterinya


2. Aturan tentang tata cara pembentukan badan dan komisi dalam suatau
pemerintahan
3. Aturan tentang tata cara memberikan pelayanan kepada masyarakat
Rekomendasi Buku Tentang Pengertian Administrasi Negara
Berikut ini ada beberapa buku bacaan yang bisa Grameds baca tentang pengertian
administrasi negara.
1. Etika Administrasi Negara (2022) karya Agus Hiplunudin

Di dalam buku ini dibahas mengenai etika administrasi negara yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara, yaitu kebijakan, birokrasi, dan pelayanan publik.
2. Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi (2009) karya Ridwan HR

Buku yang ditulis oleh Ridwan HR ini membahas bagaimana dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa, selalu saja dijumpai tarik ulur antara kekuasaan, hukum, dan demokrasi yang
bersumber pada keserakahan terhadap kekuasaan. Buku ini lebih lanjut membahas bagaimana
administrasi negara dilihat dari perspektif hukum.

3. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (1999) karya Inu Kencana

Buku ini membahas bagaimana suasana pemerintahan di tanah air kita mengalami banyak
perubahan sejak dimulainya reformasi dan adanya amandemen terhadap UUD 1945. Oleh
sebab itu, administrasi negara pun mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Ingin
tahu perubahan dan perkembangannya? Baca buku ini, ya!
Nah, demikian artikel tentang pengertian administrasi negara serta beberapa buku
rekomendasi bacaan tentang pengertian administrasi negara. Jika Grameds membutuhkan
infromasi lain, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Sebab, sebagai
#SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap.
Penulis: Diki Mardiansyah

Pengertian Organisasi Publik (skripsi dan tesis)


Menurut Indriwijaya organisasi ialah setiap bentuk kerjasama antara manusia yang terikat
oleh suatu ketentuan yang bermaksud untuk mencapai tujuan bersama. Siagian
mengemukakan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan 32 mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan dengan
masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie memberikan pengertian
sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan,
sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”.
Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie mengatakan bahwa publik tidak langsung diartikan
sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut
berbeda.Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Taliziduhu Ndraha
Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat
akan jasa publik dan layanan civil.

Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga
mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya
berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi
penegakan peraturan.34 Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan
dalamoperasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat
tidak pada laba atau untung. Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut.

a. Tidak mencari keuntungan finansial

b. Dimiliki secara kolektif oleh publik

c. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham

d. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya :
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya.
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta,
misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik
dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Berdasarkan pemikiran-
pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa Organisasi Publik adalah organisasi yang
terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan
mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk
pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Manfaat Mempelajari Teori Organisasi di Dalam Kehidupan Nyata


7 November 2020   18:30 Diperbarui: 7 November 2020   18:40 11019 1 0
+
Lihat foto

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Organisasi adalah teori yang berusaha memahami dan mempelajari sebaik mana
organasisasi bisa mencapai tujuan bersama yang diingin kan secara efektif dan efisien.
Alasan mengapa Teori Organisasi itu penting adalah, karena dengan mempelajari teori
organisasi umum, seseorang akan lebih bisa memahami bagaimana ia harus menempatkan
diri ketika berada didalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut
terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang
yang terikat di dalamnya. 

Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu
organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk
menganalisa dan mengevaluasinya kembali. Demi mencapai keberhasilan mencapai tujuan
dibentuknya organisasi tersebut.

Tidak hanya penting untuk dipelajari teteapi teori organisasi juga mempunyai banayak
manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan contoh manfaat mempelajari teori
organisasi.

Meningkatkan Cara Kita Memenejemen Waktu

Waktu memang sangat penting untuk semua orang, dan setiap orang bisa sukses jika selalu
menghargai waktu yang sudah diberikan. Organisasi menjadi tempat yang baik untuk belajar
agar bisa menghargai waktu dan juga mengatur jadwal dari kegiatan dalam organisasi
tersebut.
Mempermudah Dalam Menjalankan Organisasi

Dengan kita yang sudah memahami teori organisasi. Kita akan lebih mudah menjalankan
organisasi karena kita sudah mengetahui cara menempatkan diri sebagai anggota
organisasi. Maupun memanajemen organisasi mulai dari struktur  pembagian tugas sampai
ke visi misi pembuatan organisasi yang benar.

Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan

Dengan kita mengikuti organisasi dan mempeleajari teori organisasi dimana kesepakatan
bersama dijunjung tinggi. Kita secara tidak langsung akan melewati masa dimana kita harus
mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan diri sendiri. Yang mana
sifat tersebut lama kelamaan akan membuat jiwa jiwa kemempinan kita akan terus terasah
dan berkembang.

Mengembangkan Wawasan dan Pengetahuan

Dengan mempelajari teori berorganisasi, secara tidak langsung kalian telah menambah
wawasan dan pengetahuan kalian. Dan di setiap organisasi pasti akan mendorong setiap
anggotanya untuk melakukan perkembangan dimana itu dibutuhkan untuk membuat
organisasi yang sedang dijalani nya mengalami peningkatan dari segala aspek.

Berikut merupakan manfaat mempelajari teori organisasi jika dilaksanakan di dalam


kegiatan beroganisasi secara langsung.

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya


BERI NILAI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
AKTUAL
BERMANFAAT
IN

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Manfaat Mempelajari Teori
Organisasi di Dalam Kehidupan Nyata", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/adam46542/5fa68505d541df5f0b15c1d2/manfaat-
mempelajari-teori-organisasi-didalam-kehidupan-nyata
Kreator: Adam MaulanaFalaq

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Pengertian Organisasi Publik, Karakteristik, dan Tujuannya


By Zein Sakti
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang
yang disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan dengan
masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie memberikan
pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai
norma yang mereka miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie mengatakan bahwa
publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara
ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda. Baca juga: Pengertian Kebijakan
Publik Lengkap

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Taliziduhu
Ndraha, Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi
kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil. Baca juga: Pengertian
Manajemen Pelayanan Publik

Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan
masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah
(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara
terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Menurut Fahmi (2013) organisasi publik merupakan sebuah wadah yang memiliki
multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan
keinginan berbagai pihak, dan tidak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya.

Menurut Stephen P. Robbins, organisasi publik merupakan kesatuan sosial yang


dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Pengertian organisasi publik berkenaan
dengan proses pengorganisasian.

Menurut Handoko (2011) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur


organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
stuktur organisasi, berkenaan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi
penyelenggara implentasi kebijakan publik. Tantangannya adalah bagaimana agar
tidak terjadi bureaucratic fragmentation karena struktur ini menjadikan proses
implementasi menjadi jauh dari efektif.

Organisasi publik adalah salah suatu wadah yang menjamin penyediaan pelayanan
publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta
untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari
penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi
dengan pengaturan hukum yang mendukungnya.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan


sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya.
Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak pada laba
atau untung. Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

-Tidak mencari keuntungan finansial


-Dimiliki secara kolektif oleh publik
-Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
-Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus
-Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya: layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan
sebagainya.
 -Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor
swasta, misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi
sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa Organisasi


Publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah
(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara
terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. 

Karakteristik Organisasi Publik


BACA JUGA

 Find The Best Usda Mortgage Lenders For Your Loan Option
 Mengapa Harus Pilih Ekspedisi Jakarta Belitung dengan Trawlbens?
Berikut Alasannya!
 Cara Memastikan Mendapatkan Jasa Kurir Pengiriman Terpercaya
Karakteristik organisasi publik bervariasi dan memiliki maksud masing-masing
sendiri dalam merumuskan karakteristiknya. Struktur organisasi pada organisasi
publik lebih birokratis dan tersentralisasi. Benih konflik selalu tampak pada struktur.
Hanya saja, pada situasi demikian faktor loyalitas anggota organisasi cukup tinggi
dan mempunyai daya ikat yang kuat untuk kesatuan organisasi.

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :

Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar
dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani

Aktivitas
Pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.

Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan
negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak
bertentangan sengan perundangan yang berlaku.

Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat
seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Lerwakilan Daerah (DPD), dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang

Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program
publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh
masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan
DPRD.

Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor,
para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional
seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian Development
Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UNDP (United Nation Depelopment
Program, USAID), dan Pemerintah luar negeri.

Sebagai salah satu bentuk organisasi publik, yang memiliki legitimasi untuk
melakukan berbagai urusan publik, birokrasi publik dituntut untuk melakukan
manajemen sektor publik dengan baik. Namun hal ini bukan hal yang mudah.

Kritikan yang ditujukan pada manajemen sektor publik yang dilakukan oleh birokrasi
publik, seumur dengan keberadaan birokrasi publik itu sendiri. Mulai dari keluhan
klien atas rendahnya kualitas layanan, kelambanan prosedur, inefisiensi, gejala red
tape, kegagalan pelaksanaan program, dan sebagainya. Fenomena yang terjadi ini
sangat ironis dengan apa yang seharusnya dilakukan dan dicapai oleh birokrasi
publik. Baca juga: Cara mengatasi masalah pelayanan publik

Demikian artikel Pengertian Organisasi Publik, Karakteristik, dan Tujuannya semoga


bermanfaat.

Sumber: dictio

Zein SaktiOrang yang mencari peruntungan di dunia blogging


10 Ciri-Ciri Organisasi Sektor Publik dan Karakteristik
Penting
Reviewed by Yuli SE., MM

Sebelum kita membahas tentang ciri-ciri organisasi sektor publik, maka hal pertama yang harus kita

ketahui adalah pengertian dari sektor publik itu sendiri. Organisasi sendiri jika diartikan maka ini adalah

sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan ingin membentuk sebuah perkumpulan agar

bisa mencapai tujuan mereka. seperti halnya organisasi perdagangan dunia, organisasi publik ini

merupakan salah satu entitas yang melakukan aktifitas sehubungan dengan pelayanan dan menyediakan

keperluan barang maupun jasa bagi kepentingan publik atau khalayak banyak.
jadi, bisa kita simpulkan secara umum bahwasanya organisasi publik ini merupakan sebuah perkumpulan

yang akan menangani permintaan dan kebutuhan publik. Jadi, organisasi publik ini tidak semata-mata

memiliki tujuan akhir berupa keuntungan atau laba. Namun, ini akan bertujuan sebagai sebuah etinitas

yang memiliki pelayanan dan penyediaan jasa terbaik di bagian pelayanan publik. organisasi sektor publik

ini merupakan kumpulan kinerja di bidang ekonomi yang memiliki keunikan dan pastinya harus memiliki

pertanggung jawaban terhadap keuangannya tersendiri.

Karakter dan Ciri-Ciri Organisasi Sektor Publik

Seperti halnya ciri-ciri administrasi publik, ada beberapa karakterisasi organisasi sektor publik yang akan

menunjukkan varian ekonomi, sosial maupun politik. dan tentunya ini juga akan menyatakan varian

berdasarkan ketetapan UU. Adapun ciri-ciri organisasi publik yang biasa kita ketahui yaitu :

1. Bersifat Sangat mandiri

berbeda dengan jenis organisasi swasta, organisasi publik ini akan selalu bersifat sangat mandiri, terlepas

dari bagaimanapun ketetapan dan bentuk pasar yang sedang berlangsung. Karena memang memiliki

pelayanan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keperluan dan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat

luas nantinya.

2. Batasan Organisasi

Biasanya, organisasi publik ini sudah memiliki batasannya sendiri. Dimana batasan organisasi publik ini

bisa dibatasi dengan adanya organisasi yang pastinya memerlukan dan menggunakan sumber dana

masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertanggung jawabkannya secara menyeluruh

sehingga akan terlibat pelaporan dan banyak pembukuan secara terpisah.

3. Tidak Mencari Keuntungan Finansial

walaupun setiap organisasi seolah-olah memiliki tujuan akhir berupa kuntungan secara finansial, maka hal

ini akan berbeda dnegan ciri-ciri organisasi sektor publik. Dimana harus kita ketahui bahwasanya, ini tidak

akan memberikan keuntungan finansial dan bukan ini yang menjadi tujuan utama organisasi ini

seperti ciri-ciri administrasi kepegawaian. dan tentunya apapun aktifitas yang terjadi di organisasi sektor

publik tidak akan dipindahkan ke sektor swasta.

4. Kepemilikan Secara Kolektif Oleh Publik

Organisasi sektor publik ini adalah sebuah etentitas yang berdiri dan diperuntukkan untuk keperluan

publik. Jadi, ini merupakan salah satu organisasi yang memiliki sifat kepemilikan secara kolektif oleh

pihak publik. Ini merupakan organisasi yang diperuntukkan dan ada untuk melayani kebutuhan jasa

maupun barang untuk publik.


5. Tidak Memiliki Kepemilikan Sumber Daya Dalam Bentuk Saham

Berbeda dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan swasta, ini merupakan organisasi yang

dimiliki oleh etentitas publik dimana sumber daya yang ada tidak berupa saham. dan ini tentunya tidka

akan memberikan keuntungan secara spesifik dan ini juga terkait akan ciri-ciri organisasi sektor publik

lainnya, yakni tidka mencari keuntungan dan tujuan akhirnya bukanlah kematangan soal finansial.

6. Kebijakan dan Keputusan Berdasarkan Konsensus

Semua pengambilan keputusan, kebijakan dan hal lainnya akan diambil berdasarkan konsensus. dan

beberapa fungsi maupun tugas dari organisasi sektor publik ini sebenanrnya bisa dilakukan juga oleh

organisasi sektor swasta seperti pelayanan dibidang komunikasi, transportasi publik, penarikan pajak,

maupun layanan pendidikan.

7. Tujuan Yang Terarah

Organisasi sektor publik ini dibuat dan ada dengan tujuan yang jelas dan terperinci. Dimana tujuan dari

sektor publik tersebut adalah peranan untuk kembali mensejahterakan dan memberikan kebutuhan dasar

maupun kebutuhan publik lainnya baik dalam bentuk kebutuhan jasmani dan juga rohani.

8. Aktivitas Terencana

Semua aktifitas yang ada di organisasi publik ini adalah aktifitas yang ditujukan untuk layanan publik

seperti aktifitas di dalam penegakan hukum, penyediaan pangan, layanan transportasi dan juga di bidang

kesehatan maupun keamanan dan pendidikan.

9. Sumber Pembiayaan Tersusun

Semua dana dan pembiayaan yang ada di dalam organisasi publik ini berasal dari dana masyarakat. Diman

dana tersebut adalah perwujudan dari retribusi dan juga pajak, pendapatan pemerintah yang sah, pinjaman

pemerintah dan juga laba perusahaan. Ini akan disesuaikan dnegana danya UU yang berlaku.

10. Memiliki Pola Pertanggungjawaban

Ini adalah organisasi  publik yang nantinya memiliki tanggung jawab dan harus bertanggung jawab secara

keseluruhan pada DPR, PDP. dan juga DPRD. Karena organisasi ini memiliki kultur organisasi yang

bersifat formal, birokratis dan memiliki jenjang. Dan pastinya semua penyusunan dana di dalam organisasi

ini akan dilakukan secara bersama dnegan masyarakat untuk melakukan perencanaan program yang

terperinci dnegan baik.  Jadi, tidak ada lagi ketertutupan dan rahasia.

CIRI-CIRIKARAKTERISTIKORGANISASIORGANISASI PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai