NIM : 20310049
KELAS : A ( EKSTENSION )
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2020-2021
1. Jelaskan siapa saja yang disebut pemerintahan daerah !
Maklumat 3 November 1945 atau Maklumat No. X ini dikeluarkan pada tanggal 3 November
1945 oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta di Jakarta. Karena daftar urutan maklumat wakil
presiden tidak dibawa ole Mr. Gafar (sekretaris negara), untuk sementara nomor urut itu tidak
diisi, dan hanya ditulis Maklumat Wakil Presiden No.X untuk kemudian diganti dengan urutan
yang sebenarnya. Tetapi pihak sekretaris negara tidak mengganti nomor urutnya, sehingga
maklumat tersebut dapat disebut juga Maklumat No. X, yang isinya adalah
“Melakukan sebuah anjuran untuk melakukan pembentukan terhadap berbagai macam partai
politik dengan sebuah ketentuan bahwa dari berbagai macam partai yang dimana ada
tersebut memiliki kepentingan untuk dapat ikut serta dan melakukan pertahanan terhadap
perjuangan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia”
Karena Kepala Daerah dan DPRD kurang memahami tentang ketentuan-ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang pemerintahan daerah dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya di bidang legislasi, anggaran dan pengawasan. Misalnya seringkali mengalami
hambatan dan konflik dalam hal penyusunan kebijakan daerah, penyusunan APBD,
kepegawaian, pengelolaan barang, laporan keterangan pertanggungjawaban dan pelaksanaan
fungsi pengawasan DPRD.
Maka dari itu baik DPRD maupun kepala daerah perlu membangun hubungan kerja dengan
prinsip keterbukaan, saling menghargai dan menghormati satu sama lain, tidak saling
mengintervensi dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok atau golongan.
Dalam pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
menyatakan “otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.
Dalam pasal ini dijelaskan bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah, diberikan
keleluasaan oleh pemerintah pusat sesuai dengan amanat undang-undang demi untuk
meningkatkan kemajuan daerah yang dipimpinnya. Lahirnya UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan perubahan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang: “pemerintahan daerah, melahirkan perubahan yang sangat signifikan terhadap
perkembangan demokrasi di Indonesia contohnya pilkada yang dipilih secara langsung yang
merupakan contoh perubahan dalam tatanan kenegaraan kita akibat dari perubahan UUD 45”
Saat ini Pemerintahan daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disahkan Presiden Dr.
H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 September 2014. UU Pemerintahan Daerah
2014 mulai berlaku setelah diundangkan pada tanggal 2 Oktober 2015 oleh Menkumham Amir
Syamsudin. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244
6. Sistem urusan rumah tangga otonomi daerah manakah yang paling efektif digunakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah sekarang ini !
Pertama, sistem rumah tangga riil memberikan kesempatan kepada daerah yang
beraneka ragam (heterogeneous) untuk menyesuaikan faktor-faktor otonomi itu
dengan keadaan daerahnya masing-masing.
Kedua, sistem ini berlandaskan kepada faktor-faktor yang nyata di daerah dan
memperhatikan keadaan khusus (local spesific) daerah
Ketiga, sistem ini mengandung fleksibilitas tanpa mengurangi kepastian sehingga
daerah bebas berprakarsa mengembangkan modal pangkal yang sudah ada, dengan
memperoleh bimbingan/pembinaan tanpa melepaskan pengawasan pusat
Keempat, sampai seberapa jauh pusat melakukan pembinaan dan campur tangan
terhadap daerah tergantung kepada kemampuan pemerintah daerah itu sendiri
Kelima, prakarsa untuk mengembangkan urusan di luar modal pangkal juga bisa
dilakukan, asal tidak bertentangan dengan atau belum/tidak diatur oleh pusat atau
daerah yang tingkatannya lebih tinggi
Keenam, sistem ini memperhatikan keseimbangan pertumbuhan antar-daerah.
***