NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN
NEGARA 1. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Dasar dari pembagian kekuasaan ini adalah UUD 1945 Pasal 18 ayat 1 "Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan, yang diatur dengan undang-undang." Berdasarkan ketetapan tersebut, maka pembagian kekuasaan secara vertikal berlangsung antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, seperti tertulis dalam buku Ilmu Politik karya Wisnu Mahendra. Pembagian kekuasaan secara vertikal diselenggarakan dengan berasaskan desentralisasi di negara Indonesia. Dengan asas desentralisasi, pemerintahan pusat dapat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintahan daerah guna mengatur dan mengurus pemerintahan di suatu daerah. 2. Kedudukan Kementerian Negara Kedudukan menteri dalam sistem presidensial adalah sebagai pihak yang membantu presiden untuk menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, menteri merupakan perpanjangan tangan presiden. Mereka bertugas menjalankan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya oleh presiden. Status kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. 3. Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kementerian Negara, fungsi kementerian negara secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan kementerian dan urusan yang diberikan oleh presiden sesuai bidangnya. b. Melakukan koordinasi dan pembinaan terkait segala unsur yang berkaitan dengan bidangnya. c. Bertanggung jawab atas pengelolaan barang milik negara atau kekayaan negara sesuai bidangnya. 4. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan a. nilai ketuhanan, b. nilai kemanusiaan, c. nilai persatuan, d. nilai kerakyatan, e. dan nilai keadilan.