Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUBUNGAN PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

MENURUT UUD 1945

GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN(PPKN):

WILDA S.Pd

DISUSUN OLEH:

 FAUZIYAH IZZATUL KHALISHA


 ADINDA ZARA CALISTA
 ANNY DIVHA MAGFIRAH
 ST. HAJAR AZWAD N.A.
 NURFADILLAH
 AL FAJAR TEGAR RAMADHAN
 MUH.RAIHAN RAMADHAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat. Hanya ada satu
pemerintah (pusat) di seluruh wilayah negara yang mengatur seluruh daerah.
Pembentukan pemerintah daerah untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
dalam pelayanan kepada masyarakat
1.2 Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa kelas
X mempelajari materi hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menurut
UUD NKRI 1945
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
melakukan tanggung jawabnya?
2. Seperti apa kedudukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat


o Kedudukan Pemerintah Pusat
Menurut UU RI No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah,Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasan permerintahan negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun
1945. Hal ini berarti, kedudukan pemerintah pusat merupakan kedudukan
Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Dalam Pasal 4 UUD 1945 hasil amandemen diseburkan bahwa
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar. Pada Pasal 5 UU RI No. 23 Tahun 2014 disebutkan
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kedudukan pemerintah pusat sebagai pemegang kekuasaan


pemerintahan tersebut mempunyai tanggung jawab sebagai berikut.
a. Pemerintah pusat menetapkan kebijakan sebagai dasar dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan (Pasal 6 UU RI No. 23 Tahun
2014)
b. Pemerintah pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah (Pasal 7 Ayat 1 UU RI
No. 23 Tahun 2014).
C.Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah. (Pasal 7
Ayat 2 UU RI No. 23 Tahun 2014).

o Peran Pemerintahan Pusat


Peran pemerintah pusat sangat berkaitan dengan peranan negara dalam
mewujudkan tujuan negara seperti yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945
dinyatakan dengan jelas tentang peranan negara pada alinea keempat, yang
berbunyi sebagai berikut.

“.. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa “

Adapun peran pemerintah pusat dalam kerangka otonomi daerah, serta


untuk mencapai tujuan menciptakaan kesejahteraan rakyat adalah sebagai
berikut.
a. Melakukan pembinaan, dengan memberikan pedoman, seperti dalam
penilaian, pengembangan, perencanaan, dan pengawasan.
b. Memberikan standar, arahan, bimbingan, pelatihan, supervisi,
pengendalian, koordinasi, pemantauan dan evaluasi.
c. Memberikan fasilitas, yaitu berupa pemberian peluang kemudahan,
bantuan, dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan otonomi
daerah dapat dilakukan secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah


o Kedudukan Pemerintah Daerah
Menurut UU RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Pemerintah
daerah terdiri dari kepala daerah dan perangkat daerah. Pemerintah daerah
adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintahan
di daerah dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan
tugas pembantuan.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kedudukan pemerintah


daerah secara tegas dinyatakan dalam Pasal 18 UUD 1945 hasil amandemen,
yaitu sebagai berikut.
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang
diatur dengan undang-undang
b. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
c. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum.
d. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintah daerah provinsi, kabupaten. dan kota dipilih secara demokratis.
e. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
f. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturanperaturan melaksanakan otonomi dan rugas pembantuan.
g. Susunan dan tata cara penyelanggaraan pemerintahan daerahdiatur dalam
undang-undang.

Urusan pemerintah konkuren yang menjadi kewenangan daerah


provinsi diselenggarakan:
a. sendiri oleh daerah provinsi;
b. dengan cara menugasi daerah kabupaten/
kota berdasarkan asas tugas pembantuan; atau c. dengan cara menugasi desa.

Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah


kabupaten/kota diselenggarakan sendiri oleh daerah kabupaten/kota atau
dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada desa.

Tugas pembantuan adalah penugasan dan pemerintah pusat kepada


daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah pukat atau dari pemerintah daerah provinsi
kepada daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

o Peran Pemerintah Daerah


Peran pemerintah daerah merupakan peran pemerintah pusat yang
dilaksanakan di daerah sebagai legian dari pelaksanaan otonomi daerah.
Peran pemerintah pusat di daerah dilaksanakan oleh kepala daerah saku
kepala wilayah dan sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Pemerintah
daerah terdiri dari kepala derah dan perangkat daerah.

Sebagai Kepala Daerah Otonom:


1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.
2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
3. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD (Rencana
PembangunanJangka Panjang Daerah),RPJMD (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah) kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD
serta menyusun dan menetapkan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan
Daerah)

Sebagai Wakil Pemerintah Pusat

1. Mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas


pembantuan di daerah kabupaten/kota.
2. Melakukan monitoring, evaluasi, supervisi
terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerab
kabupaten/kota yang ada di wilayahnya.
3. Memberdayakan dan memfasilitasi daerah
kabupaten/kota di wilayahnya.

C. HUBUNGAN PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

o Hubungan Struktural Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah


Secara struktural, pemerintahan pusat merupakan penyelenggara
urusan pemerintahan di tingkat nasional. Dalam hal ini, Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan NKRI sebagaimana
ketentuan yang terdapat dalam UUD 1945. Sedangkan pemerintahan daerah
merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing-masing
bersama-sama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam
sistem dan prinsip NKRI.
Dengan demikian, secara struktural Presiden merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan di tingkat
nasional, sedangkan kepala daerah (provinsi atau kabupaten/ kota)
merupakan penyelenggara pemerintahan di wilayah daerah masing-masing,
sesuai dengan prinsip otonomi seluas-luasnya. Namun demikian, ada
pembagian kewenangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan antara
pemerintah pusat dan daerah.
o Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
Hubungan fungsional antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan
daerah provinsi. kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dengan kabupaten
dan kota telah diatur dalam undang- undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah Hubungan fungsional tersebut
menyangkut tentang nugas dan kewenangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
a. UUD 1945 Amandemen IV Pasal 18A
UUD 1945 amandemen IV Pasal 18A menegaskan tentang pembagian
tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah sebagai berikut.
Ayat (1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan undang- undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.
Ayat (2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-
undang.

b. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


Undang-undang yang mengatur hubungan kewenangan antara
pemerintahan pusat dan daerah Saat ini adalah UU No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 2
Ayat (1)Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang
masing- masing mempunyai pemerintahan daerah.
Ayat (2) Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan.
Ayat (3): Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
menjadi urusan Pe- merintah, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. pelayanan umum, dan daya saing daerah.
Ayat (4)Pemerintahan daerah dalam menye lenggarakan urusan
pemerintahan hubungan dengan Pemerin- tah dan dengan pemerintahan
daerah lainnya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam negara kesatuan pemerintah daerah langsung di bawah pemerintah


pusat. Dalam negara kesatuan, pemerintah daerah adalah dependent dan
subordinate terhadap pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya bagian atau
subsistem dari sistem pemerintah nasional.

Saran untuk otonomi daerah di Indonesia antara lain adalah perlu adanya
SDM yang di daerah yang menjalankan otonomi daerah. Pembuatan laporan-
laporan dari daerah otonomi yang bisa dipertanggungjawabkan. Adanya
pengawasan dari lembaga-lembaga pemerintahan pusat.

Anda mungkin juga menyukai