OTONOMI DAERAH
KLARA KUMALASARI
VISI DAN MISI
NEGARA INDONESIA
VISI DAN MISI NEGARA INDONESA
◦ Dalam pembukaan UUD 1945 telah dirumuskan visi negara yaitu : “menjadi bangsa yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil
dan Makmur”
◦ (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
◦ (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA
◦ Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif subyektif.
◦ Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat
obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa-bangsa
beradab.
◦ Oleh karena memiliki nilai obyektif-universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka
pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara.
◦ Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki
peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita-cita para pendiri
bangsa Indonesi dapat terwujud.
PEMERINTAHAN
INDONESIA
KETERANGAN
◦PUSAT : KEMENTRIAN
◦DAERAH : GUBERNUR, WALIKOTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR
OTONOMI DAERAH
DASAR NEGARA INDONESIA
◦ Dasar formal kedudukan pancasila dasar Negara Republik Indonesia tersimpul dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:” maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat,
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial seluruh rakyat indonesia”.
◦ Pengertian kata” Dengan Berdasarkan Kepada” Hal ini secara yuridis memiliki makna sebagai
dasar negara.
LANDASAN HUKUM PANCASILA SEBAGAI
DASAR OTONOMI DAERAH
◦ Selain itu dalam Konstitusi juga di jelaskan pada pasal 18 A Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi
“Hubungan wewenang antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan
kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang- undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah”.
◦ Pasal 18A sebagai landasan Undangundang Nomor 23 Tahun 1945 tentang Pemerintahan Daerah.
PANCASILA SEBAGAI DASAR DALAM
PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
1. Pancasila sila ke empat yang berbunyi “Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” adalah dasar untuk penyelenggaraan Otonomi Daerah.
2. pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan
memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan
pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan
sanksi-sanksi hukum
DEFINISI OTONOMI DAERAH
◦ 1) Memercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,
serta peningkatan daya saing daerah dengan memerhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan ciri khas suatu daerah dalam
Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
◦ 2) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkandengan lebih memerhatikan
aspek-aspek hubunganantara pemerintah pusat dan daerah, dan antardaerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam
kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.
MENGAPA INDONESIA
MENERAPKAN
OTONOMI DAERAH?
JAWABAN :
1. Pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota dapat melihat kebutuhan yang mendasar pada daerah kekuasaannya
untuk menjadi prioritas pembangunan.
2. Pelaksanaan otonomi daerah telah berhasil membuat pembangunan di daerah menjadi lebih maju, lebih cepat
berkembang dalam pembangunan daerah, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Daerah dapat mengatur tata kelola pemerintahan daerahnya secara mandiri melalui Peraturan Daerah, dengan catatan
Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang dibuat pemerintah pusat.
4. Pemerintah daerah bersama masyarakat derah dapat saling bekerja sama dalam membangun wilayahnya menjadi
lebih maju.
KEKURANGAN PENERAPAN OTONOMI
DAERAH
1. Potensi untuk terjadi disintegrasi bangsa bisa saja muncul apabila pemerintah pusat tidak memiliki kontrol yang kuat.
2. Otonomi daerah memiliki potensi adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta permasalahannya lainya yang akan sangat
berdampak pada pemerintah pusat apabila kurang mengawasi daerah otonomnya.
3. Peraturan yang ditetapkan pemerintah pusat kerap kali menjadi ditangkap secara berbeda di setiap daerah. Hal itu berpotensi
merugikan pemerintah daerah dan rakyat di daerah apabila peraturan tidak dapat dilaksanakan di daerah.
Kekurangan yang paling utama dari sistem otonomi daerah ini adalah kurang siapnya daerah dalam mengatur daerahnya.
Ketidakmerataan sumber daya membuat pembangunan daerah tidak merata, ada yang berhasil namun ada juga yang belum berhasil.
Pemerintah pusat sangat diperlukan dalam melakukan pengawasan agar setiap daerah dapat memaksimalkan potensinya secara efektif
dan maksimal.
KESIMPULAN
◦ Keberhasilan otonomi daerah terletak pada kewenangan kepala daerah untuk melihat dan menemukan
persoalan mendasar yang ada di daerahnya. Otonomi daerah memberikan daerah agar bisa lebih maju,
berkembang dan bersaing dengan daerah-daerah lainya
TERIMAKASIH