Faried Ali dan Nurlina Muhidin. 2012. Hukum Tata Pemerintahan Heteronom dan
2
3
Ibid, h. 10
4
Ibid, h. 13
penduduk Kota Lubuk Linggau. Tujuan pendirian Perumda Air
Minum tersebut sesuai dengan tujuan pendirian BUMD sebagaimana
diatur dalam Pasal 331 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan diatur kembali dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha
Milik Daerah Pasal 7 yang berbunyi:
Pendirian BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
untuk:
a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah
pada umumnya;
b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat
hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi
Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan
yang baik; dan
c. memperoleh laba dan/atau keuntungan.
Selain tujuan di atas, beberapa hal yang mendorong pentingnya
pendirian Perumda Air Minum antara lain, membuka lapangan kerja
dengan membangun BUMD yang memiliki etos kerja baik, memiliki
orientasi pasar, professional, dan mandiri bebas dari intervensi
pemerintah daerah yang berlebihan, serta menghasilkan profit,
dengan tetap melaksanakan fungsi sosial terhadap masyarakat
melalui program bina lingkungan dan kontribusi BUMD (Perumda Air
Minum) terhadap peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten
Rejang Lebong, sebagaimana diatur dalam Pasal 336 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
berbunyi “laba perusahaan umum Daerah yang menjadi hak Daerah
disetor ke kas Daerah setelah disahkan oleh kepala daerah selaku
wakil Daerah sebagai pemilik modal.”
5
Chidir Ali, 2005. Badan Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, h. 14-17.
6
R. Subekti. 1984. Aneka Perjanjian. Bandung: Alumni, h. 90.
(1) Perusahaan umum Daerah adalah BUMD yang seluruh modalnya
dimiliki oleh satu Daerah dan tidak terbagi atas saham.
(2) Dalam hal perusahaan umum Daerah akan dimiliki oleh lebih dari
satu Daerah, perusahaan umum Daerah tersebut harus merubah
bentuk hukum menjadi perusahaan perseroan Daerah.
(3) Perusahaan umum Daerah dapat membentuk anak perusahaan
dan/atau memiliki saham pada perusahaan lain.
III. Kesimpulan