K.6 Fiqih Zakat
K.6 Fiqih Zakat
Pendayagunaan
Zakat.
Shohibul Mighfar•Siti Maysaroh•Nurlatifa•Wardah Syivana A.D
Latar belakang...
Harta yang didapat dengan baik dimanfaatkan disalurkan dengan baik, sesuai dengan tuntunan agama Islam merupakan
harta yang berkah itulah yang akan membawa kesejahteraan bagi pemiliknya. (Didin Hafidhudin, 2007: 5). Zakat
merupakan ajaran yang melandasi bertumbuh kembangnya sebuah kekuatan sosial ekonomi umat Islam. Pengamalan
ibadah zakat yang diajarkan dalam Islam merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah
sosial dimaksud.
Potensi zakat yang cukup signifikan tersebut perlu digali secara optimal agar dapat digunakan untuk ikut menggerakkan
perekonomian umat, disamping. Potensi-potensi yang lain. Sehingga taraf hidup umat menjadi terangkat. Namun yang
menjadi masalah selama ini antara lain adalah masalah pengelolaan zakat pada pendayagunaan produktif yang belum
dilakukan secara professional sehingga pengumpulan dan penyaluran zakat menjadi kurang terarah.
01 Pengertian zakat 03 Prinsip dalam
pendistribusian
zakat
َ علَي ِۡهمۡؕ اِ َّن َصل ٰوتَ َك َسك ٌَن ل َّ ُه ۡؕم َوالل ّ ٰ ُه َس ِميۡ ٌع
علِيۡم َ خذۡ ِمنۡ اَم َۡوالِ ِه ۡم َص َد َق ًة تُ َط ِ ّه ُر ُه ۡم َوتُ َز ِك ّي ِۡه ۡم ِب َها َو َص ّ ِل
ُ .
[Q.S At-Taubah : 103]
Cara pendistribusian zakat
Pendistribusian dana zakat setidak-tidaknya menangani empat pekerjaan berikut ini :
1. Mendata dan meneliti mustahik yang ada, mulai dari jumlah rumah tangga dan anggota
keluarga masing- masing rumah tangga.
2. Mendata dan meneliti ragam kebutuhan mustahik yang terdaftar sekaligus menyusun
skala prioritasnya.
3. Membagi dana kepada masing-masing mustahik dengan asas keadilan dan pemerataan
dan senantiasa berpedoman kepada skala prioritas.
4. Mengupayakan agar pendistribusian tidak hanya terbatas pada pola konsumtif murni
tetapi sebagian dengan pola konsumtif kreatif.
5. Menyerahkan bagian masing-masing mustahik dengan cara mengantarkannya ketempat
merea masing-masing, bukan justru memanggil paraa mustahik ke kantor organisasi
pengelola zakat.
Prinsip dalam pendistribusian zakat
Ada dua bentuk pendistribusian zakat yaitu :
1. Pendistribusian Zakat Konsumtif
Pendistribusian zakat konsumtif adalah pendistribusian zakat dengan cara diberikan
langsung kepada mustahiq dan tidak disertai target terjadinya kemandirian.
2. Pendistribusian Zakat Produktif
Pendistribusian zakat produktif adalah zakat yang disalurkan untuk tujuan pemberdayaan
mustahiq, untuk memproduktifkan mustahiq, atau dana zakat di investasikan pada bidang-
bidang yang dimiliki nilai ekonomis. Pola distribusi zakat secara produktif dapat
mengambil skema qardhul hasan atau mudharabah. Pola qardhul hasan merupakan salah
satu bentuk pinjaman yang menetapkan tidak adanya tingkat pengembalian tertentu dari
pokok pinjaman. Namun jika si peminjam tersebut tidak dapat dituntut atas
ketidakmampuannya mengembalikan pinjaman, karena pada dasarnya dana tersebut adalah
hak mereka.
Prinsip dalam pendayagunaan zakat
Dalam pendayagunaan zakat ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan yaitu: