Anda di halaman 1dari 10

FIKIH ZAKAT DAN

KEADILAN SOSIAL
Bekerja dalam
perspektif Islam

ِ ‫ض ِل ٱهَّلل‬ ْ ‫ض َو ۡٱبتَ ُغ‬


ۡ َ‫وا ِمن ف‬ ِ ‫ُوا فِي ٱَأۡل ۡر‬ ْ ‫صلَ ٰوةُ فَٱنتَ ِشر‬َّ ‫ت ٱل‬ ِ ُ‫فِإ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬
١٠‫ُون‬ َ ‫يرا لَّ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡف ِلح‬ ْ ‫َو ۡٱذ ُكر‬
ٗ ِ‫ُوا ٱهَّلل َ َكث‬
Apabila telah ditunaikan salat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung. (Qs. Al-Jum’ah [62]: 10)
Seusai salat, setiap muslim dewasa wajib bekerja dan mem-
bangun bisnis yang halal lagi berkah. Etos kerja muslim seperti
burung yang berangkat pagi setelah zikir dan bertasbih dalam
ke-adaan “tembolok kosong” dan pulang kembali di waktu
petang dalam keadaan “kenyang” seraya bertasbih sebagai
tanda syukur kepada Allah. Islam mengancam orang yang
malas bekerja dan me-ngemis dengan cara mengandalkan
sedekah orang dalam meme-nuhi kebutuhan hidupnya
• Dalam pelaksanaan distribusi keuangan keluarga, disusun
prioritas pembayaran sebagai berikut:
Mekanisme Distribusi Harta a. membiayai perawatan jenazah didahulukan dari pada hu-
tang-hutang
Untuk menjamin b. pelunasan hutang-hutang daripada pelaksanaan wasiat
keadilan sosial, Islam c. membayar wasiat dari pada pembagian waris kepada ahli
waris
pun mengatur • Wasiat adalah pesan atau pemberian seseorang kepada
mekanisme distribusi orang lain, berupa benda, utang atau manfaat yang dapat
dimiliki setelah pewasiat meninggal dunia, sebagaimana
keuangan keluarga ketentuan Allah dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 180 dan
240, serta surat al-Maidah ayat 5 dan 106.
melalui wasiat, waris, • waris adalah pindahnya berbagai hak dan ke-wajiban tentang
dan hibah. kekayaan seseorang yang meninggal dunia kepada orang lain
yang masih hidup (Qs. An-Nisa [4] ayat 7, 11, 12, 33 dan 176).
Orang-orang yang berhak menerima warisan dibedakan men-
jadi dua golongan, yakni ashabul furud dan ashobah.
Infak dan Sedekah
• Untuk mengatasi problem kemiskinan
kultural itu, Islam ber-upaya mewujudkan
kesejahteraan bagi mereka atas dasar
keiman-an dan rasa persaudaraan. Tidak
sempurna iman seseorang yang semalaman
perutnya kenyang sementara tetangganya
kelaparan. Tidak sempurna pula seseorang
yang tidak mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya
Gerakan Ekonomi
• Zakat adalah kewajiban kaum muslimin yang kaya dari kekayaan yang
mereka miliki berupa hasil pertanian, perdagangan, tabung-an, dan
penghasilan lainnya sesuai ketentuan tertentu yang di-pungut oleh
dan atau disetorkan melalui Lembaga Amil untuk di-salurkan kepada
mustahiq dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
• Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang
memisahkan kekayaan sebagian dari kekayaannya berupa tanah,
uang atau barang berharga lainnya dengan melem-bagakannya untuk
selama-lamanya, untuk kepentingan umum se-suai syariat Islam.
• Ghonimah adalah kekayaan negara yang dirampas dari pihak musuh
setelah ditaklukan melalui peperangan
• fa’i adalah aset musuh yang ditaklukkan tanpa peperangan.
• Jizyah adalah pajak yang wajib dibayarkan oleh warga negara
non muslim sebagai imbal jasa atas perlindungan dan layanan
yang mereka terima dari negara.
• Kharaj adalah retribusi atas tanah negara yang digarap oleh
warga, seperti hak guna usaha atau hak guna bangunan.
• Usyr adalah bea cukai atas komoditas impor.
• Fidyah adalah tebusan yang dibayarkan umat Islam karena
meninggalkan kewajiban puasa dengan alasan tertentu,
seperti sakit atau uzur lanjut usia
• Diyat adalah denda yang dikenakan atas pelaku kejahatan
pembunuhan sebagai pengganti qisos.
Tata Kelola Zakat
• Tata kelola zakat didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
• Prinsip keyakinan: perintah zakat berkaitan dengan salat – kesalehan individu.
• Prinsip kepastian: jumlah yang harus dibayar dan batas nisab jelas.
• Prinsip kemudahan: muzaky bisa menghitung sendiri atas dasar keyakinan dan
kerelaan.
• Prinsip keadilan dan persamaan: ketentuan zakat ini adalah ketentuan syara’ (Allah
dan Rasul-Nya) di mana perhitungan zakat selalu mempertimbangkan depresiasi
(penyusutan), produktivitas dan keuntungan.
• Prinsip produktivitas: mencegah kecenderungan untuk me-nimbun sumber daya
ekonomi dan uang tunai yang tidak di-gunakan, sebaliknya ia mendorong kuat
untuk menginves-tasikan persediaan yang tidak terpakai ini
Tata Kelola
Pendistribusian Zakat
• Tujuan pertama zakat adalah meningkatkan daya
beli [1] fakir dan [2] miskin, yakni kelompok
• Zakat diambil dari kaum muslimin yang kaya,
masyarakat yang menganggur, tidak memiliki
dikelola oleh lembaga amil untuk disalurkan usaha tetap, atau memiliki usaha dan
kepada mustahiq dalam rangka mewujudkan penghasilan tetap, tetapi tidak cukup dalam
keadilan sosial. Keadilan sosial itu memenuhi kebutuhan setahun.
diwujudkan dengan cara me-ningkatkan daya • Tujuan kedua zakat adalah menciptakan
beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja lapangan kerja. Sasaran dari pencapaian tujuan
untuk mengurangi pengangguran, dan ini adalah [3] pengelola zakat, [5] membebaskan
membangun bisnis demi ke-daulatan rakyat budak (riqob) dan [6] membayar hutang
dan martabat negara dalam upaya bersama gharimin.Zakat dikeluarkan dalam bentuk gaji
men-ciptakan perdamaian dunia bagi amil.
• Tujuan zakat yang ketiga adalah menciptakan
dan memper-kuat daya saing umat dengan
semangat jihad fi sabilillah [7]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai