Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PPKN
( Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan
Pemerintah Negara )

KELOMPOK 2
NAMA : DONA AGNESYA LUBIS
HASANUL RAJA MUDA H.
EDWARD GAMALIEL N.
ANGGIK SOKHI
ARIL PRADITYA
ADELIA MUKTSIS
DIO FIRMANSYAH
EFNI
ALVITO

SMA N. RANTAU UTARA


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Nilai-nilai Pancasila
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas
kelompok mata pelajaran PKn. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam setiap peraturan perundang-


undangan yang telah ada, baik itu ketetapan, keputusan, kebijakan
pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-
peraturan lain yang pada hakikatnya merupakan penjabaran nilai-nilai
dasar Pancasila. Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia yang bersifat universal, sehingga nilai-nilai Pancasila
menjadi sumber segala sumber.

Pancasila sebagai orientasi paradigmatis bagi ilmu, khususnya bagi


ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan negara atau bangsa non-barat.
Bangsa-bangsa non-barat memiliki sejarah, budaya, dan pandangan
hidup yang spesifik, sehingga mempunyai keniscayaan dalam
interaksinya dengan ilmu pengetahuan modern.

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar


pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-
undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak


ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena
konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh
menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

Apa yang dimaksud dengan sistem nilai dalam Pancasila?

Bagaimana implementasi Pancasila dalam penyelenggaraan


pemerintah?

Apa saja nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan


negara?
1. Macam-Macam Pembagian Kekuasaan Negara
Pendapat para ahli tentang pembagian kekuasaan tersebut
diantaranya sebagai berikut

a. John Locke (1632-1704) dalam bukunya yang berjudul "Two


Treaties of government"(1960) mengusulkan agar membagi
kekuasaan negara menjadi tiga macam kekuasaan berikut:

1) kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan negara untuk membuat atau


membentuk undang-undang.

2). Kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan negara untuk melaksanakan


undang-undang berikut pelanggaran terhadap undang-undang.

3) kekuasaan vd ratib yaitu kekuasaan untuk melaksanakan


hubungan luas negeri.

B. Montesquieu dengan teorinya Trias politica yg tercantum dalam


bukunya "L'esprit Des Lois" (1748) dibagi menjadi tiga macam yaitu
sebagai berikut

1) kekuasaan legislatif ( the legislative function), yaitu kekuasaan


untuk membuat atau membentuk undang-undang.

2) kekuasaan eksekutif (the executive function), yaitu kekuasaan


untuk melaksanakan undang-undang.

3) kekuasaan yudikatif (the judicial function), yaitu kekuasaan untuk


mempertahankan undang-undang termasuk kekuasaan untuk
mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.

John Locke dan Montesquieu memiliki kesamaan konsep


mengenai kekuasaan legislatif sedangkan konsep lain pada dasarnya
memiliki perbedaan yakni diantaranya:

a. Menurut john locke kekuasaan eksekutif merupakan kekuasaan


yang mencakup kekuasaan yudikatif karena mengadili itu berarti
melaksanakan undang-undang sedangkan kekuasaan federasi
merupakan kekuasaan untuk melakukan hubungan luar negeri yang
berdiri sendiri.

b. Menurut montesquieu, kekuasaan eksekutif mencakup


kekuasaan ver dr adik para melakukan hubungan luar negeri itu
termasuk ke kepuasan eksekutif sedangkan kekuasaan yudikatif
harus merupakan kekuasaan yang berdiri sendiri dan terpisah dari
eksekutif.

c. Pada kenyataannya secara menunjukkan bahwa cara pembagian


kekuasaan dan dikemukakan Montesquieu yang lebih diterima.

2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Setelah kita mengetahui macam-macam pembagian kekuasaan


negara tidak pun harus mengetahui mekanisme pembagian
kekuasaan yang dilaksanakan di indonesia yang diatur sepenuhnya di
dalam uud negara republik indonesia tahun 1945 penerapan
pembagian kekuasaan di indonesia terdiri atas dua bagian yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian buatan
secara vertikal

a. Pembagian Kekuasaan secara Horizontal

Pembagian kekuasaan negara secara horizontal adalah pembagian


kekuasaan yang dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah berdasarkan fungsi lembaga-lembaga tertentu
legislatif eksekutif dan yudikatif pembagian kekuasaan pada
tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-lembaga
negara yang sederajat yang di antaranya presiden sebagai kepala
negara dan sebagai kepala eksekutif pemerintahan mpr dpr dan dpd
sebagai badan legislatif dan buku sama agung mahkamah konstitusi
dan komisi yudisial sebagai badan yudikatif pembagian kekuasaan
pada tingkat pemerintahan pusat pengalaman pangeran penasaran
setelah terjadinya amandemen uud 1945 pergeseran yang dimaksud
adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya
terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif eksekutif dan yudikatif)
menjadi 6 kekuasaan negara yaitu sebagai berikut

1) kekuasaan eksekutif yakni kekuasaan negara untuk menjalankan


undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan negara
kekuasaan ini dipegang oleh presiden sebagaimana ditegaskan
dalam pasal 4 ayat 1 undang-undang negara republik indonesia
tahun 1945 yang menyatakan bahwa presiden republik indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang
dasar.

2) kekuasaan legislatif yakni kekuasaan negara untuk membentuk


undang-undang kekuasaan ini pegang oleh dewan perwakilan rakyat
sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20 ayat 1 undang-undang
negara republik indonesia tahun 1945 yang menyatakan bahwa
dewan perwakilan rakyat memegang kekuasaan membentuk
undang-undang.

3) kekuasaan yudikatif kekuasaan hati-hati mania nih kekuasaan


negara untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan kekuasaan ini dipotong oleh mahkamah agung dan
mahkamah konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam pasal 24 ayat 2
uud negara republik indonesia tahun 1945 yang menyatakan bahwa
kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan
badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan
peradilan umum lingkungan peradilan agama lingkungan peradilan
militer lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah
mahkamah konstitusi

4) kekuasaan konstitutif yani kekuasaan negara untuk mengubah


dan menetapkan undang-undang dasar kekuasaan ini dijelaskan oleh
majelis permusyawaratan rakyat sebagai ditegaskan dalam pasal 3
ayat satu uud negara republik indonesia tahun 1001 semua rumah
yang menyatakan bahwa majelis persyaratan rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.

5). Kekuasaan eksaminatif/inspektif, itu kekuasaan negara yang


berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara
kekuasaan ini dijalankan oleh badan pemeriksaan keuangan
sebagaimana ditegaskan dalam pasal 23 ayat 1 uud negara republik
indonesia tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa
pengolahan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
satu badan pemeriksaan keuangan yang bebas dan mandiri
6) kawasan moneter yakni kekuasaan negara untuk menetapkan
dan melaksanakan kebijakan monata mengatur dan menjaga sistem
pembayaran serta memelihara kestabilan nilai rupiah kekuasaan ini
dijalankan oleh bank indonesia selaku bang sentral di indonesia
sebagaimana ditegaskan dalam pasal 23 d u d negara republik
indonesia tahun 1015 25 yang menyatakan bahwa negara memiliki
suatu bangsa enter ada yang susunan kedudukan kewenangan
tanggung jawab dan independensi nya diatur dalam undang-undang.

b. Pembagian Kekuasaan secara Vertikal

Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian


kekuasaan negara berdasarkan tingkat nya yaitu pembagian
kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan sebagaimana
disebutkan pada pasal 18 ayat 1 uud negara republik indonesia
tahun 1945 yang menyatakan bahwa negara kesatuan republik
indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
sebagai atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi kabupaten
dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang-undang.

Dasar kan ketentuan tersebut pembagian kekuasaan secara


vertikal di negara indonesia berlangsung hubungan antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah( tan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota). Hubungan antara pemerintahan
provinsi dan pemerintahan kabupaten/ kota harus menciptakan
koordinasi dan kepercayaan satu sama lain dibawa pembinaan dan
pengawasan oleh pemerintahan pusat dalam bidang administrasi
dan kewilayahan. Pada pemerintahan daerah berlangsung pula
pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh
pemerintahan pusat.

B. Kedudukan dan fungsi kementerian Negara Republik Indonesia dan


lembaga pemerintahan Non-Kementerian

1. kementerian negara republik indonesia

indonesia menerapkan sistem presidensial yang artinya presiden


memiliki kedudukan dan kuat karena ia merupakan kepala negara
sekaligus sebagai kepalaku pemerintahan. Dengan demikian, seorang
presiden memiliki tugas dan kewenangan yang banyak dan tidak
memungkinkan untuk dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, seorang
presiden perlu mendapatkan bantuan dalam mengurusi
pemerintahannya.

Dalam kekuasaan pemerintahan negara, presiden memiliki


wewenang,hak, dan kewajiban seperti yang tercantum dalam uud
negara republik indonesia tahun 1945, yaitu sebagai berikut.

a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4(1)];

b. Berhak mengajukan RUU kepada DPR [pasal 5(2)];

c. Menetapkan peraturan pemerintahan [pasal 5(2)];

d. Memegang teguh UUD dalam menjalankan segala UU dan


peraturannya dengan selurus-lurusnya berbakti kepada nusa dan
bangsa[Pasal 9(1)];

e. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas TNI Angkatan Darat,


Angkatan Laut dan Angkatan Udara (pasal 10);

f. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan


negara lain dengan persetujuan DPR [Pasal 11(1)];

g. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan DPR


[Pasal 11(2)];

h. Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12);

i. Mengangkat duta dan konsul [pasal 13 (1)] dalam mengangkat duta,


presiden memperhatikan pertimbangan DPR [pasal 13 (2)];

j. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan


pertimbangan DPR [pasal 13 (3)];

k. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan


MA [pasal 14 (1)];

l. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan


DPR [pasal 14 (2)];

m. Memberi gelar,tanda jasa,dan lain tanda kehormatan yang diatur


dengan UU (pasal 15);
n. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
nasihat dan pertimbangan kepada presiden (pasal 16);

o. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [pasal 17 (2)];

p. Pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR


[pasal 20 (2)] serta pengesahan RUU [pasal 20 (4)];

q. Hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam


ke gentingan yang memaksa [pasal 22 (1)];

r. Pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan


memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23(2)];

s. Peresmian keanggotaan PPKI yang dipilih oleh DPR dengan


memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23f (1)];

t. Penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan


disetujui DPR [pasal 24A (3)];

u. Pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan


DPR [pasal 24B (3)];

v. Pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan


orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)].

Dalam melaksanakan tugas, presiden republik indonesia dibantu


oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengan nya melalui
pemilihan umum. Selain wakil presiden, seorang presiden dibantu oleh
menteri negara dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala negara.
Menteri negara ialah membantu presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada dewan perwakilan rakyat (DPR). Sistem ini dil dijelaskan dalam
penjelasan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945
sebagai berikut:

" presiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri


negara. Menteri-menteri itu tidak bertanggung jawab kepada dewan
perwakilan rakyat. Kedudukannya tidak tergantung dari pada dewan,
akan tetapi tergantung dari pada presiden. Mereka ialah pembantu
presiden". Dalam UUD pasal 17 mengenai kementerian negara
dinyatakan sebagai berikut :

Ayat (1) presiden dibantun oleh menteri menteri negara.

Ayat (2) menteri menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden
Ayat (3) setiap menteri menbidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan .

Ayat (4) pembentukan, pengubahan ,dan pembubaran kementerian


negara diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan UUD negara republik indonesia tahun 1945, dinyatakan


sistem pemerintahan ini tidak ada perubahan,pengangkatan, dan
pemberhentian menteri-menteri tersebut tidak bertanggung jawab
kepada DPR, tetapi bertanggung jawab kepada kepada presiden. Oleh
karenanya status mereka adalah sebagai pembantu presiden.meskipun
demikian tidak dapat dikatakan bahwa menteri-menteri negara itu
adalah pegawai tinggi biasa, Dibidangnya masing-masing menteri
dianggap mengetahui seluk beluk masalah yang dihadapinya sehingga
"menteri mempunyai pengaruh besar terhadap presiden dalam
menentukan politik negara yang mengenai kementeriannya ". Dan
penjelasan yang demikian itu tidaklah berarti mengurangi wewenang
dan tanggung jawab presiden dan juga tidak berarti bahwa dengan
demikian presiden hanya didikte oleh menteri-menterinya.dengan
sistem ini yang ditonjolkan adalah bahwa menteri-menteri itu adalah
juga "pemimpin pemimpin negara".yang membantu presiden agar
dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan itu tetap dipegang
teguh sistem pemerintahan sesuai udang undang dasar, "negara
hukum, pemerintahan konstitusional ,dan sebagainya", hinggap dapat
dicegah jalannya pemerintahan negara yang terletak pada satu orang
ialah presiden, tidak cenderung menjurus ke absolatisme.

Dalam pasal 15 undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun


2008 tentang Kementerian negara secara tegas menyatakan bahwa
jumlah maksimal kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34
kementerian negara. Berdasarkan peraturan presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang organisasi kementerian
berdasarkan urusan pemerintahan yang ditanganinya

A. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang


nomenklatur/ nama kementerian secara tegas disebut dalam UUD
negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut

Kementerian Dalam Negri

Kementerian Luar Negri


Kementerian Pertahanan

b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan


tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian
tujuan Kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional.
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang
lingkupnya disebut dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
adalah sebagai berikut.

Kementerian Agama

Kementerian Hukum dan hak asasi manusia,

Kementerian Keuangan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementerian riset teknologi, dan pendidikan tinggi

Kementerian Kesehatan,

Kementerian Sosial,

Kementerian ketenagakerjaan.

kementerian perindustrian.Perhubunga

Kementerian Perdagangan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Perhubungan.

Kementerian Pertanian.

Kementerian komunikasi dan informatika.

Kementerian Pertanian.

Kementerian lingkup Hidup dan Kehutanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tingkat Tertinggal, dan


Transmigrasi.

Kementerian Agraria dan tata ruang


C. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/ kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini
menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi,
dan sinkronisasi program pemerintah.

Kementerian perencanaan pembangunan nasional.

Kementerian pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


birokrasi.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Kementerian Koperasi dan usaha kecil dan menengah.

kementerian pariwisata

Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Kementerian Sekretariat Negara.

Selain Kementerian yang menangani urusan pemerintahan


tersebut, ada juga Kementerian koordinator yang bertugas melakukan
sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang
berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri
atas beberapa Kementerian sebagai berikut.

1). Kementerian koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan.

a) Kementrian Dalam Negri

b) Kementrian Hukum dan Ham

c) Kementerian Luar Negri

d) Kementerian Pertahanan

e) Kementerian Komunikasi dan Informatika

f) Kementerian pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi


birokrasi
2). Kementerian koordinator bidang perekonomian

a) Kementerian Keuangan

b) Kementerian Ketenagakerjaan

c) kementerian perindustrian.

d) Kementerian Perdagangan.

e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

f) Kementerian Pertanian

g) Kementerian lingkup Hidup dan Kehutanan

h) Kementerian Agraria dan tata ruang/Badan pertanahan


Nasional.

i) Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

j) Kementerian Koperasi dan usaha kecil dan menengah.

3). Kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan


kebudayaan.

a) Kementerian Agama

b) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

c) Kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

d) Kementerian Kesehatan.

e) Kementerian Sosial.

f) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi.

g) Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan


anak.

h) Kementerian Pemuda dan Olahraga

4). Kementerian koordinator bidang kemaritiman

a) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

b) Kementerian Perhubungan.

c) Kementerian Kelautan dan Perikanan


d) kementerian pariwisata.

2. Lembaga Pemerintah Non-kementerian.

Dalam kedepan nya, Lembaga Pemerintah Non Departemen


(LPND),berganti nama menjadi Lembaga Pemerintah Non-kementerian
(LPNK),adalah lembaga pemerintah yang di bentuk untuk melaksanakan
tugas dari presiden.

pada umum nya, pembentukan sebuah LPND dauulunya di lakukan


dengan sebuah keputusan presiden sendiri. seperti keputusan presiden
No 103 tahun 2001 (selanjutnya kapres no 103 tahun 2001), setelah
pergandaan UU No. 10 tahun 2004 pada 24 juni 2004,Susilo Bambang
Yudhoyono mengembangkan peraturan kapres no 103 tahun
2001.dengan keputusan presiden dalam pembentukan LPND, presiden
harus mendasarkan pembentukan pada perintah persatuan baik secara
tegas maupun tidak.

pada 13 September 2001 presiden Megawati


Soekarnoputri,membatalkan kapres no 166 tahun 2000 dan mengganti
kan nya dengan kapres no 103 tahun 2001, peraturan ini masi berlaku
hingga sekarang.

berikut ini Lembaga Pemerintah Non-kementerian

- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

-Badan Informasi Geospasial (BIG)

-Badan Intelijen Negara (BIN)

-Badan Kepegawaian Negara (BKN)

C. Nilai - Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintah.

yang terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Pokok pikiran pertama menyatakan bahwa negara Indonesia adalah


negara persatuan.

2.Pokok pikiran kedua menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan


suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3.Pokok pikiran ketiga menyatakan bahwa negara berkedaulatan
rakyat.

4.Pokok pikiran yang keempat menyatakan bahwa negara berdasarkan


atas ketuhanan yang maha esa, menurut dasar kemanusiaan yg adil dan
beradab.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki nilai pandangan di dalam


nya,dan bersifat tetap.penerimaan Pancasila sebagai dasar negara serta
sebagai pandangan hidup.membawa dampak bahwa Pancasila di
jadikan landasan pokok.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

percaya dan takwa kepada tuhan yang maha esa,sesuai kepercayaan


masing masing menurut dasar kepercayaan yg adil dan beradab.

nilai nilai tersebut dapat berkembang dalam diri manusia Indonesia


apabila di dasari oleh sikap pengendalian.sebagai perwujudan nilai
ketuhanan yang maha esa, penyelenggaraan pemerintahan harus di
laksanakan sesuai dengan ajaran dan keyakinan setiap umat manusia
untuk menciptakan keselamatan dan ketentraman hidupm

adapun sikap yang perlu di tampilkan sebagai berikut.

a. mengucapkan sumpah dan janji sesuai agamanya sebelum merangkul


jabatan.

b. sentiasa meningkatkan ketakwaan di lingkungan pemerintah.

c.melaksanakan kegiatan hari besar ke agamaan di lingkungan


pemerintah.

d.menjadikan kitab suci sebagai pegangan hidup.

e. tidak memaksakan agama terhadap tuhan yang maha esa kepada


orang lain.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahwa


manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebaga makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama
derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, tanpa
membeda-bedakan suku,keturunan, agama, dan kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial,warna kulit dan sebagainya. Nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani

dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. a.


Mengakui kesederajatan bahwa pemimpin, anggota dewan, dan

para wakil rakyat memiliki persamaan derajat dengan rakyat sebagai


sesama manusia;

b. Menunjukkan sikap dan perilaku berani membela yang benar dan


menegakkan keadilan;

c. Memperhatikan kebutuhan dan keinginan rakyat untuk


melangsungkan kehidupannya;

d.Menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dengan membela dan menolong

rakyat kecil;

e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan untuk warga negara


Indonesia bahkan warga dunia;

f. Bertugas hanya untuk mementingkan seluruh rakyat bukan sebagian

kelompok atau golongan;

Menjiwai sikap tenggang rasa dan tepo seliro sesama manusia.

3.persatuan Indonesia

Indonesia memiliki beragam suku,budaya,agama,ras dan golongan


menjadi kesatuan yang patut kita sykurin.suatu perbedaan bukan
menjadi penghalang ataupun menjadi pemicu suatu konflik.setiap
manusia perlu di sadari terdapatnya karakteristik manusia yang
berbeda,sikap yang perlu di tunjukan adalah menerima dan menghargai
setiap perbedaan tersebut.sikap persatuan dan kesatuan telah lama
melekat pada bangsa indonesia dalam menghapus penjajahan di Bumi
Nusantara.

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu


dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam
negara kesatuan Repulbik Indonesia.persatuan indonesia juga
mengakui dan menghargai dengan sepenuh hati terhadap
keanekaragaman di indonesia sehingga perbedaan bukanlah sebab
dari perselisihan, tetapi itu akan dapat menciptakan kebersamaan.

Di dalam kehidupan kemasyarakatan beragam suku,bangsa,agama,ras


sosial budaya,dan gender itu hendaknya dikembangkan sikap saling
menghormati perbedaan.maka pergaulan antara sesama bangsa
meskipun terdapat perbedaan akan terujut
keserasian,keharmonisan,kerukunan,dan kedamaian.

Ada pun sikap yang perlu di tampilkan sebagai bentuk perujutan nilai
persatuan dalam penyelanggaraan pemerintah antara lain

a . Mampu bertugas dengan menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan

B. Bersedia dan siap untuk rela berkorban demi kepentingan negara


dan bangsa apabila diperlukan

C. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa

D.mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air


Indonesia

E.Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan


perdamaian abadi dan keadilan sosial

F. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar bhinneka tunggal


Ika

G. Memajukan pergaulan baik Nasional maupun internasional demi


persatuan dan kesatuan bangsa

4.kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan

Pancasila pada dasar nya mengandung nilai nilai dasar mufakat


yang berarti bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi mufakat
yg di capai dengan musyawarah sebagai wujud penerapan
kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam segala segi kehidupan.
Ternyata apa bila kita tinjau lebih dalam bahwa demokrasi itu
berkaitan dengan hakikat dan harkat manusia dalam mencapai
cita cita hidup nya. Hal ini berkaitan dengan tingkat-tingkat proses
suatu kegiatan manusia dalam mengecar cita cita tersebut,yang
meliputi : penentuan cita cita , penyampaian aspirasi,
penyampaian keinginan, penyampaian pendapat, pengambilan
keputusan, menerima konsekuensi terhadap keputusan yang di
ambil nya berupa pelaksaan kegiatan dan penilaian terhadap
pelaksanaan suatu kegiatan.
Nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yg mengandung makna
bahwa suatu pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah untuk mufakat melalui lembaga
lembaga perwakilan.nilai demokrasi dan sikap demokratis
hendaknya di tanam kan dalam setiap penyelenggaraan
pemerintahan.berdasarkan dari nilai tersebut,di akui paham
demokrasi yang mengutamakan pengambilan keputusan melalui
musyawarah mufakat.
Adapun sikap yang perlu di tampilkan sebagai bentuk
perwujudan nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dalam
penyelenggaraan pemerintah,di antaranya sebagai berikut.
A. Senantiasa mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama dalam setiap persidangan;
B. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang di
capai sebagai hasil musyawarah;
C. Dengan itikat baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah ;
D. Di dalam musyawarah di utamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan;
E. Musyawarah di laksanakan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur ;
F. Keputusan yang di ambil harus dapat di pertanggung jawab kan
secara moral kepada tuhan yang maha esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia,nilai nilai kebenaran dan ke adilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama;
G. Memberikan kepercayaan kepala wakil wakil yang di percayain untuk
melaksanakan permusyawaratan.

5.keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Keadilan sosial menunjukan kesejahteraan dan kemakmuran suatu
bangsa negara perlu menjamin keadilan bagi setiap rakyat nya tanpa
mengorbankan hak hak yang harus di terima dan dimiliki oleh rakyat
Indonesia.

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna


sebagai dasar sekaligus tujuan masyarakat yang adil Dan makmur
secara lahir lah atau pun betina.berdasar kan dari nilai
tersebut,keadilan adalah nilai yang sangat mendasar yang diharapkan
dari seluruh bangsa Indonesia.

a.Bersedia diperiksa kekayaan nya,selama dan setelah menjabat

b.melaporkan dan mengumumkan kekayaannya sebelum dan setelah


menjabat

c.tidak melakukan perbuatan korupsi,kolusi dan neporisme

d.melaksanakan tugas tanpa membeda bedakan suku,agama,ras, dan


golongan

e.tidak merampas hak milik rakyat Indonesia

d.melakukan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak


melakukan perbuatan tercela.

Undangan yang telah ada dan tidak hanya itu baik itu
ketetapan,keputusan, kebijakan pemerintah,program program
pembangunan dan peraturan peraturan yang lain hakikatnya
merupakan penjabaran nilai_nilai dasar pancasila.
Negara Republik Indonesia Indonesia memiliki kekuasaan dalam
mengatur seluruh rakyatnya dalam rangka mencapai keadilan dan
keteraturan.Kekuasan negara dijadikan sebagai kewenanagn negara
dalam menjalankan sisten pemerintahan.Pemerintah dalam arti luasa
adalah segala urusan yang di lakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan
negara.Kekuasaanpun memiliki arti sebagai kemampuan atau
kapabilitas seseorang dalam memengaruhi orang lain agar melakukan
tindakan atau keinginan yang di perintahkannya.Pembagian kekuasaan
negara indonesia menurut UUD NKRI tahun 1945 pemisahan
kekuasaan berasal dari konsep teori trias politice.

1.Macam-macam pembagian kekuasaan negara

Anda mungkin juga menyukai