Anda di halaman 1dari 79

AK

BAHAN AJAR PPKN KELAS X


KOMPETENSI DASAR (KD 3.1)
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA

PETA KONSEP

Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik


Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Meliputi

Sistem Pembagian Kedudukan dan Fungsi Nilai-Nilai Pancasila Dalam


Kekuasaan NRI Kementerian dan Lembaga Kerangka Praktik
Pemerintahan Penyelenggaraan
Nokementerian Pemerintahan

Mempelajari Mempelajari Mempelajari

1. Macam-macam 1. Dasar Hukum 1. Sistem Nilai Dalam


Kekuasaan Negara Kementerian Negara RI Pancasila
2. Konsep Pembagian 2. Klasifikasi Kementerian 2. Implementasi Pancasila
Kekuasaan Negara NRI Dalam
3. Lembaga Pemerintah Penyelenggaraan
Nonkementeri an Pemerintahan Negara
3. Nilai-Nilai Pancasila
Dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan
4. Sikap Positif Terhadap
Pemerintahan Negara

Di unduh dari : Bukupaket.com


Selamat ya, atas keberhasilan kalian yang telah menyelesaikan pendidikan
pada jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan diterima di
sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Keberhasilan ini sudah sepatutnya
kalian syukuri, karena keberhasilan kalian merupakan anugerah dan nikmat yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Rasa syukur kalian kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai seorang pelajar
adalah dengan menunjukkan semangat belajar yang tinggi dalam rangka
mengembangkan potensi diri. Hal ini dapat kalian tunjukkan dengan memahami
dan mempelajari materi dalam buku ini. Selain itu, kembangkanlah cara belajar
secara mandiri dan bekerja sama dengan teman kalian dalam menyelesaikan
tugas-tugas pada buku ini.
Kalian saat ini akan segera memulai mempelajari Bab Pertama tentang Nilai-
Nilai Pancasila dalam kerangka praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu
menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Coba kalian amati gambar 1.1.

Sumber: www.merdeka.com
Gambar 1.1 Jajaran Kabinet Kerja 2014-2019

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1

Di unduh dari : Bukupaket.com


Siapa yang ada di gambar tersebut? Mereka adalah pejabat negara yang
sering kita sebut dengan pemerintah. Pemerintah merupakan salah satu unsur
konstitutif (mutlak) berdirinya sebuah negara, selain dari rakyat dan wilayah.
Pemerintah bertugas menyelenggarakan pemerintahan negara, atau dengan kata
lain mengelola kekuasaan negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara.
Pemerintahlah yang mempunyai kewenangan mengatur seluruh rakyat dan
menjaga keutuhan wilayah negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang
kekuasaan negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah. Dalam arti luas, Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh
setiap lembaga negara yang tugas dan kewenangannya sudah diatur dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan
yang lainnya. Dalam arti sempit Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh lembaga
eksekutif, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Kementerian Negara dan Lembaga
Pemerintahan Non-Kementerian.
Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri atas Pemerintahan Provinsi dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota. Pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah (yang dipimpin oleh Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.

A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia

1. Macam-Macam Kekuasaan Negara


Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi
kalian. Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini sering sekali diperbincang-
kan, baik dalam obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media cetak
maupun elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Secara sederhana, kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-
tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Sebagai contoh, ketika
kalian sedang menonton televisi, tiba-tiba orang tua kalian menyuruh untuk
belajar, kemudian kalian mematikan televisi tersebut dan masuk ke kamar
atau ruang belajar untuk membaca atau menyelesaikan tugas sekolah.
Contoh lain dalam kehidupan di sekolah, kalian datang ke sekolah tidak boleh
terlambat, apabila terlambat tentu saja kalian akan mendapatkan teguran

Di unduh dari : Bukupaket.com


dari guru. Di masyarakat, ada ketentuan bahwa setiap tamu yang tinggal di
wilayah itu lebih dari 24 jam wajib lapor kepada Ketua RT/RW, artinya setiap
tamu yang datang dan tinggal lebih dari 24 jam harus lapor kepada yang
berwenang. Nah, contoh-contoh tersebut menggambarkan perwujudan dari
kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga. Apakah negara juga
mempunyai kekuasaan negara? Tentu saja negara mempunyai kekuasaan,
karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan. Dengan
kata lain, bahwa negara memiliki banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan
negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya
untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta keteraturan.

Apa saja kekuasaan negara


itu? Kekuasaan negara banyak
sekali macamnya. Menurut
John Locke sebagaimana
dikutip oleh Riyanto (2006:
273) bahwa kekuasaan negara
itu dapat dibagi menjadi tiga
macam, yakni sebagai berikut.
a. Kekuasaan legislatif,
yaitu kekuasaan
Sumber: www.bintarwicaksono.blogspot.com untuk membuat atau
Gambar 1.2 Ketua RT/RW mempunyai membentuk undang-
kekuasaan atas wilayahnya dengan
melaksanakan sistem keamanan undang.
lingkungan (Siskamling), agar masyarakat
tetap aman.

b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-


undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran
terhadap undang- undang.
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar
negeri.

Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan
negara, yaitu Montesquieu. Sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006: 273).
a. Kekuasaan legislatif,yaitukekuasaanuntukmembuatataumembentuk
undang-undang.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Kekuasaan eksekutif, yaitu
kekuasaan untukmelaksanakan
undang-undang.
c. Kekuasaan yudikatif,
yaitu kekuasaan untuk
mempertahankan undang-
undang, termasuk kekuasaan
untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-
undang.
Sumber: www.leonardooh.wordpress.com
Pendapat yang dikemukakan Gambar 1.3 John Locke adalah
oleh Montesquieu merupakan tokoh
politik dan Bapak Liberalisme.
penyempurnaan dari pendapat
John Locke. Kekuasaan federatif oleh Montesquieu dimasukkan ke dalam
kekuasaan eksekutif, fungsi mengadili dijadikan kekuasaan yang berdiri
sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
yang berbeda yang sifatnya terpisah. Teori Montesquieu ini dinamakan
Trias Politika.

Setelah membaca uraian di atas, coba kalian uraikan dalam satu paragraf
teman
yang lainnya. Pentingnya kekuasaan negara

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan
kekuasaan pada satu orang saja, terjadi pengelolaan sistem pemerintahan
dilakukan secara absolut atau otoriter. Untuk menghindari hal tersebut
perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan, agar terjadi kontrol dan
keseimbangan di antara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain,
kekuasaan legislatif, eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu
orang saja.
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu?
Kusnardi dan Ibrahim (1983:140) menyatakan bahwa istilah pemisahan
kekuasaan (separation of powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of
power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama
lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah
dalam beberapa bagian, baik mengenai organ maupun fungsinya. Dengan
kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu
sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerja sama.
Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-masing. Contoh negara
yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Berbeda dengan mekanisme pemisahan kekuasaan, di dalam
mekanisme pembagian kekuasaan, kekuasaan negara itu memang dibagi-
bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), tetapi tidak
dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian
itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama. Mekanisme pembagian
ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sumber: www.yanuarimarwanto.wordpress.com
Gambar 1.4 Indonesia adalah negara yang menganut paham pembagian
kekuasaan (distribution of power). Dewan Perwakilan Rakyat menjalankan
tugasnya sesuai dengan kekuasaan bagiannya. Salah satunya fungsinya adalah
pengawasan.

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut negara Indonesia?
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian
kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan
secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.

a. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal


Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan
menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif, dan
yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
secara horisontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan
pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-
lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat
pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud
adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri
atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi
enam kekuasaan negara.
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.”
2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-
undang dan penyelenggraan pemerintahan negara. Kekuasaan ini
dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.”

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-
undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan
Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.”

4) Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu


kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung
dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat
(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.”
5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang
berhubungandenganpenyelenggaraanpemeriksaanataspengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23
E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri.”
6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di
Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “negara
memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang- undang.”

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan
daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat,
yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian
kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/Wakil
Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota,
pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota
(Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/
kota.

b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal


Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian
kekuasaan berdasarkan tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan
antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian
kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi
dan pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah
berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan
oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan
dan pengawasan oleh pemerintahan pusat dalam bidang administrasi
dan kewilayahan.
Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi
dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan
wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi
dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

No Nama Lembaga Negara Dasar Hukum Tugas dan Wewenang

Majelis
1. Permusyawaratan
Rakyat

Dewan Perwakilan
2.
Rakyat

Dewan Perwakilan
3.
Daerah

4. Presiden

5. Mahkamah Agung

6. Mahkamah Konstitusi

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Nama Lembaga Negara Dasar Hukum Tugas dan Wewenang

7. Komisi Yudisial

Badan Pemeriksa
8.
Keuangan

B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia


dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia
Dari uraian sebelumnya kalian tentunya sudah memahami bahwa sistem
pemerintahan yang dianut oleh negara kita adalah sistem pemerintahan
presidensial. Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat,
karena ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Dengan demikian, seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat
banyak. Coba kalian perhatikan tabel berikut ini!

Tabel 1.1
Kewenangan Presiden Republik Indonesia Menurut
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kewenangan Presiden Republik


Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

a. Memegang kekuasaan yang a. Memegang kekuasaan


tertinggi atas Angkatan Darat, pemerintahan (Pasal 4 ayat 1).
Angkatan Laut, dan Angkatan b. Mengajukan Rancangan Undang
Udara (Pasal 10). Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat
b. Menyatakan perang, membuat 1).
perdamaian dan perjanjian c. Menetapkan Peraturan
dengan negara lain dengan Pemerintah (Pasal 5 ayat 2).
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).

10 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kewenangan Presiden Republik
Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

c. Membuat perjanjian d. Membentuk suatu dewan


internasional lainnya dengan pertimbangan yang bertugas
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2). memberikan nasihat dan
d. Menyatakan keadaan bahaya pertimbangan kepada presiden
(Pasal 12). (Pasal 16).

e. Mengangkat duta dan konsul. e. Mengangkat dan


Dalam mengangkat duta, memberhentikan menteri-
Presiden memperhatikan menteri (Pasal 17 ayat 2).
pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat f. Membahas dan memberi
1 dan 2). persetujuan atas RUU bersama
DPR serta mengesahkan RUU
f. Menerima penempatan (Pasal 20 ayat 2 dan 4).
duta negara lain dengan g. Menetapkan peraturan
memperhatikan pertimbangan pemerintah sebagai pengganti
DPR undang-undang dalam
(Pasal 13 Ayat 3). kegentingan yang memaksa
g. Memberi grasi, rehabilitasi (Pasal 22 ayat 1).
dengan memperhatikan h. Mengajukan RUU APBN untuk
pertimbangan Mahkamah Agung dibahas bersama DPR dengan
(Pasal 14 Ayat 1). memperhatikan pertimbangan
h. Memberi amnesti dan abolisi DPD (Pasal 23 ayat 2).
dengan memperhatikan i. Meresmikan keanggotaan
pertimbangan DPR BPK yang dipilih DPR dengan
(Pasal 14 ayat 2). memperhatikan pertimbangan
i. Memberi gelar, tanda jasa, dan DPD (Pasal 23F ayat 1).
lain-lain tanda kehormatan yang j. Menetapkan hakim agung dari
diatur dengan undang-undang calon yang diusulkan Komisi
(Pasal 15). Yudisial dan disetujui DPR
(Pasal 24A ayat 3).
k. Mengangkat dan
memberhentikan anggota Komisi
Yudisial dengan persetujuan DPR
(Pasal 24 B ayat 3).

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kewenangan Presiden Republik
Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

l. Mengajukan tiga orang


calon hakim konstitusi dan
menetapkan sembilan orang
hakim konstitusi (Pasal 24 C ayat
3).

Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin
dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, presiden memerlukan orang lain untuk
membantunya. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia
dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya
melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa kementerian negara
yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara ini
dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh presiden sesuai dengan
kewenangannya.
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara
tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan:
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara
diatur dalam undang-undang.

Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


keberadaan kementerian negara juga diatur dalam sebuah undang-undang
organik, yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara. Undang-undang ini mengatur
semua hal tentang kementerian negara, seperti kedudukan, tugas pokok,
fungsi, susunan organisasi, pembentukan, pengubahan, penggabungan,
pemisahan atau penggantian, pembubaran/penghapusan kementerian

Di unduh dari : Bukupaket.com


hubungan fungsional kementerian dengan lembaga pemerintah non-
kementerian dan pemerintah daerah serta pengangkatan dan
pemberhentian menteri.
Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan di bawahnya
dan bertanggung jawab kepada presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan
pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya,
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di
daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap
menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.” Dengan kata
lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai tugas sendiri.
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara adalah sebagai berikut.
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi
urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum,
keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan,
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,

Di unduh dari : Bukupaket.com


pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi,
informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan, dan perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan
pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha
milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah,
pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan
pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.

Coba kalian cari informasi dari buku sejarah atau internet mengenai nama- nama
kabinet dari mulai presiden pertama sampai dengan presiden saat ini. Tulislah
informasi yang kalian temukan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2
Nama Presiden dan Nama Kabinet
Presiden Ke- Nama Presiden Nama Kabinet

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Setelah membaca uraian di atas, tentu saja pemahaman kalian akan
kementerian negara yang ada di negara kita semakin bertambah. Nah,
supaya pemahaman kalian semakin bertambah, kalian harus membaca
kelanjutan dari materi di atas yang akan diuraikan pada pokok bahasan ini.
Kalian tentunya sudah memahami bahwa setiap kementerian bertugas
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Dengan demikian,
jumlah kementerian negara dibentuk cukup banyak. Hal ini dikarenakan
urusan pemerintahan pun jumlahnya sangat banyak dan beragam. Pasal
15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal
kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34 kementerian negara.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara. Kementerian Negara Republik
Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan pemerintahan yang
ditanganinya.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/ nama
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan

b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan tertentu


dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian
tujuan kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional.
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang
lingkupnyadisebutkandalamUUDTahun1945adalahsebagaiberikut.
1) Kementerian Agama
2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Kementerian Keuangan
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6) Kementerian Kesehatanan Pancasila dan Kewarganegaraan 15

Di unduh dari : Bukupaket.com


7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang

c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu


dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini yang menangani urusan
pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi
program pemerintah.
1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5) Kementerian Pariwisata
6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
8) Kementerian SekretariatNegara

Di unduh dari : Bukupaket.com


Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada
juga kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan
koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup
tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian
sebagai berikut.
1) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
a) Kementerian Dalam Negeri
b) Kementerian Hukum dan HAM
c) Kementerian Luar Negeri
d) Kementerian Pertahanan
e) Kementerian Komunikasi dan Informatika
f) ) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi

2) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.


a) Kementerian Keuangan
b) Kementerian Ketenagakerjaan
c) Kementerian Perindustrian
d) Kementerian Perdagangan
e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat f )
Kementerian Pertanian
g) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
h) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
i) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
j) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

3) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan.
a) Kementerian Agama;
b) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
d) Kementerian Kesehatan;
e) Kementerian Sosial;
f) ) KementerianDesa,PembangunanDaerahTertinggal, dan
Transmigrasi;

Di unduh dari : Bukupaket.com


g) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
h) Kementerian Pemuda dan Olahraga.

4) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.


a) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
b) Kementerian Perhubungan
c) Kementerian Kelautan dan Perikanan
d) Kementerian Pariwisata

Nah, setelah kalian membaca materi pembelajaran di atas, coba kalian


kelompokkan kementerian negara Indonesia berdasarkan lingkup tugasnya.
Tuliskan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.3
Nama Kementerian dan Tugasnya
Kementerian
No. Nama Kementerian Tugasnya
Koordinator

…………………… ……………………
…………………… ……………………
Bidang Politik, Hukum
1. …………………… ……………………
dan Keamanan
…………………… ……………………
…………………… ……………………

…………………… ……………………
…………………… ……………………
2. Bidang Perekonomian …………………… ……………………
…………………… ……………………
…………………… ……………………

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kementerian
No. Nama Kementerian Tugasnya
Koordinator

…………………… ……………………
Bidang Pembangunan …………………… ……………………
3. Manusia dan …………………… ……………………
Kebudayaan …………………… ……………………
…………………… ……………………

…………………… ……………………
…………………… ……………………
4. Bidang Kemaritiman …………………… ……………………
…………………… ……………………
…………………… ……………………

3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian


Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya
Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat
menteri yang terkait.

Sumber: www.tempo.com
Gambar 1.5 Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan salah satu lembaga negara non
kementerian yang tugasnya, yaitu di bidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19

Di unduh dari : Bukupaket.com


Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia,
yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Berikut ini Daftar
Lembaga Pemerintah Non -Kementerian yang ada di Indonesia.
1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2) Badan Informasi Geospasial (BIG).
3) Badan Intelijen Negara (BIN).
4) Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di
bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
6) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
7) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), di
bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
8) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
9) Badan Narkotika Nasional (BNN).
10) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
11) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
12) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI).
13) BadanPengawasObatdanMakanan(BPOM),dibawahkoordinasi
Menteri Kesehatan.
14) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), di bawah koordinasi
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
15) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
16) BadanPengendalianDampakLingkungan(BAPEDAL),dibawah
koordinasi Menteri Lingkungan Hidup.
17) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
18) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),di bawah
koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Di unduh dari : Bukupaket.com


19) Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam
Negeri.
20) Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian.
21) Badan SAR Nasional (BASARNAS).
22) Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan
Teknologi.
23) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri Riset
danTeknologi.
24) Badan Urusan Logistik (BULOG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator BidangPerekonomian.
25) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
26) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi
Menteri Riset dan Teknologi.
27) Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS).
28) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
29) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
30) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan.
31) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS), di bawah
koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Bacalah secara berkelompok buku sumber dan peraturan perundang- undangan


yang berkaitan dengan keberadaan Lembaga Pemerintah Non-
telah disebutkan.
Tulislah hasil identifikasi kalian dalam tabel berikut ini.

aan 2

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 1.4
Identifikasi Tugas dan Fungsi dari
Lembaga-Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

Nama Lembaga
No Pemerintah Non- Tugas dan Fungsi
Kementerian

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

C. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan


1. Sistem Nilai dalam Pancasila
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang
saling berkaitan antara nilai yang satu dan nilai yang lain. Jika kita berbicara
tentang sistem nilai berarti ada beberapa nilai yang menjadi satu dan
bersama-sama menuju pada suatu tujuan tertentu. Sistem nilai adalah
konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup
dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang
apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian
nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima nilai
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan mengacu
kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk
ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang
bersifat abstrak.

22 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Implementasi Pancasila
Pancasila yang termuat dalam
Info Kewarganegaraan
Pembukaan UUD 1945 merupakan
landasan bangsa Indonesia yang Nilai-Nilai Pancasila
mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dijabarkan dalam setiap
peraturan perundang-
dimensi spiritual, dimensi kultural, dan undangan yang telah ada, baik
dimensi institusional. Dimensi spiritual ituketetapan,keputusan,
mengandung makna bahwa Pancasila kebijakan pemerintah, program-
program pembangunan dan
mengandung nilai-nilai keimanan dan
peraturan-peraturan lain yang
ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha pada hakikatnya merupakan
Esa sebagai landasan keseluruhan nilai penjabaran nilai-nilai dasar
Pancasila.
dalam falsafah negara. Hal ini termasuk
pengakuan bahwa atas kemahakuasaan dan curahan rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan terwujud.
Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan
landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar
negara. Dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila harus
sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Aktualisasi nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan tidak boleh meninggalkan prinsip keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini menunjukkan adanya pengakuan
bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki keterpautan
hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan
tugas sebagai penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap
peraturan yang berkaitan dengan tugasnya, tetapi juga harus dilandasi
oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhan di dalam pelaksanaan
tugasnya. Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam sila
pertamatersebutsesungguhnyadapatmemberikanrambu-rambuagartidak
melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama ketika dia harus melakukan
korupsi, penyelewengan harta negara, dan perilaku negatif lainnya. Nilai
spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good governance yang selama
ini menjadi panduan dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan di

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 23

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indonesia masa kini. Nilai spiritual dalam Pancasila ini sekaligus menjadi
nilai lokalitas bagi Bangsa Indonesia yang seharusnya dapat teraktualisasi
dalam tata kelola pemerintahan.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Sila Persatuan Indonesia,
dan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan merupakan gambaran bagaimana dimensi
kultural dan institusional harus dijalankan. Dimensi tersebut mengandung
nilai pengakuan terhadap sisi kemanusiaan dan keadilan (fairness) yang non-
diskriminatif; demokrasi berdasarkan musyawarah dan transparan dalam
membuat keputusan; dan terciptanya kesejahteraan sosial bagi semua
tanpa pengecualian pada golongan tertentu. Nilai-nilai itu sesungguhnya
jauh lebih luhur dan telah menjadi rumusan hakiki dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945.

Sumber: www.kompasiana.com
Gambar 1.6 Nilai dan Sila dalam Pancasila harus menjiwai dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga nilai utama yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945 tersebut di atas harus senantiasa menjadi pertimbangan dan
perhatian dalam sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan bangsa. Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara

24 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


merupakan nilai hakiki yang harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol
kehidupan bangsa, lambang pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan
hidup bangsa. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai
falsafah harus termanifestasikan di setiap proses perumusan kebijakan
dan implementasinya. Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu
kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan yang
mengandung makna bahwa ada sumber-sumber spiritual yang harus
dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar
tidak terjadi perlakuan yang sewenang-wenang dan diskriminatif. Selain
itu, nilai spiritualitas hendaknya menjadi pemandu bagi penyelenggaraan
pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kewenangan
dan ketentuan yang sudah digariskan.

3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai
hakikat atau makna terdalam dari Pancasila. Berdasarkan analisis makna
nilai-nilai Pancasila diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan
mempunyai nilai filosofis. Dengan demikian, penyelenggaraan negara harus
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 sebagai berikut.

a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurutagamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
5) Menjamin berkembang dantumbuh suburnya kehidupanberagama,
toleransi antarumat dan dalam beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga
negaradanmenjadimediator ketikaterjadikonflikantaragama. Pancasila dan
Kewarganegaraan 25

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan karena manusia mempunyai sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga
bersifatuniversal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti
bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban
yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat
jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena keadilan harus
direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Nilai Sila Persatuan Indonesia


1) Nasionalisme.
2) Cinta bangsa dan tanah air.
3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warnakulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.

d. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat,
baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang
penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara bulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu
diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sebagai
konsekuensi adanya kejujuran bersama.
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara
Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.

26 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
berkelanjutan.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya.

Setelah kalian mempelajari proses penyelenggaraan pemerintahan negara


kita, kalian semakin memahami bahwa sikap positif warga negara terhadap proses
penyelenggaraan pemerintahan yang sedang dijalankan mutlak diperlukan. Sikap
positif dapat diwujudkan mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu lingkungan
keluarga. Coba kalian renungkan bentuk sikap positif yang dapat kalian tampilkan
di berbagai lingkungan kehidupan.

Bentuk Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia


No.
Di Lingkungan Di Lingkungan Di Lingkungan
Keluarga Sekolah Masyarakat

1.

2.

3.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bentuk Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia
No.
Di Lingkungan Di Lingkungan Di Lingkungan
Keluarga Sekolah Masyarakat

4.

5.

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini
adalah kekuasaan, pembagian kekuasaan, pemisahan kekuasaan, kementerian
negara, dan pemerintahan daerah.

2. Intisari Materi
a. Pada dasarnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Republik Indonesia adalah
sistem pemerintahan presidensial. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hal
operasionalisasi sistem pemerintahan seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang Dasar NRI Tahun 1945 sebelum perubahan dengan yang tercantum
dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sesudah perubahan.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem pembagian
kekuasaan bukan pemisahan kekuasaan. Pembagian kekuasaan di negara kita
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara horisontal (pembagian

28 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


kekuasaan negara antara lembaga-lembaga negara yang sederajat) dan
vertikal (pembagian kekuasaan negara antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah/provinsi/kabupaten/kota).
c. Kementerian negara dibentuk bertujuan untuk membantu presiden dalam
melaksanakan berbagai urusan pemerintahan. Setiap kementerian dipimpin oleh
seorang menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.
d. Pemerintahan daerah baik itu provinsi ataupun kabupaten/ kota merupakan wujud
dari pola pembagian kekuasaan secara vertikal. Pemerintahan daerah
menyelenggarakan semua urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya berdasarkan pada asas otonomi dan tugas perbantuan.
e. Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara merupakan nilai hakiki yang
harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa, lambang
pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah harus termanifestasi- kan di setiap
proses perumusan kebijakan dan implementasinya.

Penyelenggaraan pemerintahan negara baik di tingkat pusat maupun daerah,


tidak akan efektif apabila tidak didukung secara aktif oleh seluruh rakyat Indonesia.
Kalian sebagai rakyat Indonesia juga mempunyai kewajiban mendukung setiap
penyelenggaraan pemerintahan di negara kita, salah satunya adalah dengan
mengetahui dan memahami tugas dan kewenangan pemerintah. Berikut ini
terdapat beberapa indikator perilaku yang mencerminkan salah satu bentuk
dukungan terhadap pemerintah.
Bubuhkanlah tanda ceklis (√) pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai dengan
kenyataan, serta jangan lupa berikan alasannya.

Contoh Indikator Pemahaman


No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengetahui nama-nama
lembaga tinggi negara yang
1.
ada di Indonesia.

dikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Indikator Pemahaman
No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Memahami tugas dan fungsi


2. dari setiap lembaga tinggi
negara.

Mengetahui nama-nama
pimpinan/ketua lembaga-
3.
lembaga tinggi negara selain
lembaga kepresidenan.

Mengenal nama-nama
4. Kementerian Negara
Republik Indonesia.
Mengetahui nama-nama
5. menteri yang memimpin
kementerian negara.

Memahami tugas dan fungsi


6.
setiap kementerian negara.

Mengetahui perbedaan
7. kewenangan pemerintah
daerah.

Mengenal batas-batas wilayah


8. provinsi dan kabupaten/kota
tempat tinggal.

Mengetahui peraturan daerah


9. yang diberlakukan di daerah
tempat tinggal.

Mengetahui nama-nama
lembaga daerah yang ada di
10.
provinsi dan kabupaten/kota
tempat kita tinggal.

30 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Indikator Pemahaman
No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengetahui nama gubernur/


wakil gubernur dan bupati/
11.
wakil bupati atau walikota/
wakil walikota .

Mengetahui hari ulang tahun


12. kabupaten/kota tempat kita
tinggal.

Berpartisipasi dalam kegiatan


13.
kerja bakti.

14. Membayar retribusi parkir.

Mengkritisi setiap kebijakan


15. pemerintah pusat atau
pemerintah daerah.

Apabila jawaban sebagian besar menjawab“tidak” pada kolom indikator-


indikator tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku serta meningkatkan wawasan kalian mengenai Pemerintahan
Negara Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31

Di unduh dari : Bukupaket.com


PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Mari Menganalisis Berita


Cermatilah berita di bawah ini.

7 Kementerian/Lembaga ini Dapat Rapor Merah dari Jokowi

Presiden Joko Widodo hari ini menerima Laporan Keuangan Pemerintah


Pusat (LKPP) tahun 2014 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang langsung
diserahkan oleh Ketua BPK Harry Azhar Aziz di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa
Barat.
Dari hasil laporan BPK Jokowi mengaku memberikan rapor merah tujuh
Kementerian/Lembaga (K/L) yang oleh BPK memiliki predikat laporan keuangan
Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) atau disclaimer.
“Ini yang saya sebutkan yang mendapatkan predikat Tidak Memberikan
Pendapat atau disclaimer, biar tahu semuanya,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan,
Bogor, Jumat (5/6/2015).
Disebutkannya di hadapan semua kepala lembaga dan para menteri, ketujuh K/L
tersebut adalah Badan Informasi Geospasial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, LPP RRI, LPP TVRI dan Ombudsman Republik Indonesia.
Dari hasil laporan tersebut, Jokowi memerintahkan kepada pejabat yang ada
di kementerian dan lembaga yang telah disebutkan tersebut untuk memperbaiki
laporan keuangannya supaya jelas dan lebih transparan.
”Saya tadi hanya membacakan hasil, bukan memberi opini karena yang beri
opini itu BPK. Hasil pemeriksaan ini sebagai momentum untuk memperbaiki,” jelas
Jokowi.
Untuk memperkuat hal itu, Jokowi memerintahkan kepada seluruh K/L untuk
memperbaiki sistem peringatan dini dengan memaksimalkan fungsi pengawasan
intern di setiap organisasinya.
“Akhir kata saya mengajak kementerian dan lembaga untuk berbenah,
untuk memperbaiki membangun tata kelola kuangan terbuka, transparan dan
mempertanggungjawabkan uang rakyat sebaik-baiknya,”tutup Jokowi. (Yas/NDw)

Sumber: www.bisnis.liputan6.com

32 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah membaca berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Menurut kalian bolehkah suatu lembaga negara dalam hal ini kementerian
negaradievaluasiataudinilaikinerjanyaolehpresiden?Berikanalasanmu!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

2. Apa saja manfaat dari dilakukannya penilaian terhadap kinerja kementerian


negara?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

3. Faktor apa saja yang menyebabkan suatu kementerian negara berkinerja kurang
memuaskan?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut?


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

5. Menurut kalian apa saja yang harus dilakukan kementerian untuk meningkatkan
kinerja?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarga

Di unduh dari : Bukupaket.com


UJI KOMPETENSI BAB 1

Republik Indonesia!
UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
Jelaskan mekanisme pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia!
Jelaskan fungsi dari kementerian negara Republik Indonesia!
Jelaskan pentingnya keberadaan pemerintahan daerah dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan di Republik Indonesia!

Uji Kompetensi 1
1. Pengelolaan kekuasaan negara dilakukan oleh lembaga-lembaga negara, pengelolaan kekuasaan negara
tidak hanya dilakukan oleh presiden beserta para menteri negara selaku pemegang …
A. kekuasaan legislatif
B. kekuasaan eksekutif
C. kekuasaan yudikatif
D. kekuasaan federatif
E. kekuasaan koordinatif

2. Kekuasaan membentuk undang-undang disebut juga kekuasaan legislatif, setelah dilakukan perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, DPR mempunyai kedudukan yang lebih
kuat dalam pengelolaan kekuasaan negara. DPR secara tegas dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan
untuk membentuk undangundang. Hal tersebut diatur dalam …
A. Pasal 20 Ayat (1)
B. Pasal 20 Ayat (2)
C. Pasal 20 Ayat (3)
D. Pasal 20 Ayat (4)
E. Pasal 20 Ayat (5)

3. Apabila presiden dan wakil presiden tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksanaan tugas kepresidenan adalah.....
A. Menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan
B. Menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan menteri sekretariat negara
C. Menteri dalam negeri, menteri hukum dan HAM, serta menteri luar negeri
D. Menteri pertahanan, menteri hukum dan HAM, serta menteri sekretariatan negara
E. Menteri dalam negeri, menteri pertahanan, serta menteri koordinator politik, hukum dan keamanan.

4. Hak prerogratif diartikan sebagai kekuasaan ....


A. Mutlak presiden untuk membubarkan parlemen
B. Mutlak presiden untuk mengesahkan RUU menjadi UU
C. Relatif presidenDi unduh
untuk dari :dan
membentuk Bukupaket.com
membubarkan kabinet
D. Mutlak presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
E. Relatif presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
5. Berikut ini yang merupakan salah satu variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah
....
A. Parlemen terdiri dari dua bagian DPR dan DPD
B. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
C. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden
D. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya
E. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dan pertimbangan DPR

6. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden.
2) Kabinet dibentuk oleh presiden.
3) Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
4) Presiden tidak dapat membubarkan parlemen.
Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri dari....
A. Bentuk negara kesatuan
B. Bentuk negara federasi
C. Bentuk pemerintahan republik
D. Sistem pemerintahan presidensil
E. Sistem pemerintahan parlementer

7. Perhatikan ciri pemerintahan di bawah ini !


1) Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif.
2) Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri.
3) Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara saja bukan sebagai kepala eksekutif atau
pemerintahan.
4) Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan.
5) Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
6) Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tersebut tunduk dan bertanggung jawab kepada presiden.
Dari pernyataan tersebut yang merupakan ciri sistim pemerintahan presidensial ditandai pada nomor ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 5
D. 4 dan 6
E. 5 dan 6

8. Sebagai warga negara sudah sepatutnya kita wajib mendukung penyelenggaraan negara berorientasi
kepada kepentingan rakyat dan merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Bersikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah, kecuali …
A. Menyaring budaya-budaya asing yang masuk baik secara langsung maupun tidak langsung
B. Bersikap terbuka terhadap perubahan yang berdampak pada kemakmuran bangsa
C. Mengembangkan prinsip toleransi, bekerja sama dan kekeluargaan dalam setiap perikehidupan
D. Mengembangkan kehidupan demokrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bangsa dewasa ini
E. Menyerap semua nilai-nilai yang masuk demi kemajuan bangsa pada era globalisasi sekarang
ini

9. Perhatikan data di bawah ini!


1) Cinta akan kemajuan dan pembangunan
2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.
3) Keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati orang lain.
4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
Berdasarkan data di atas yang merupakan implementas dari nilai kerakyatan terdapat pada nomor …
A. 2 dan 4
B. 1 dan 3 Di unduh dari : Bukupaket.com
C. 1 dan 4
D. 1 dan 2
E. 3 dan 4
10. Sikap positif yang perlu dikembangkan warga negara sebagai implementasi nilai-nilai Pancasila adalah
sebagai berikut, kecuali …
A. Mendukung kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan negara yang demokratis dan bebas dari
KKN.
B. Berpartisipasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.
C. Mengembangkan prinsip toleransi, bekerja sama dalam setiap perikehidupan.
D. Memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa
E. Bersikap terbuka terhadap perubahan yang berdampak pada kemaslahatan Bangsa.

11. Siapakah yang pertama kali merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
A. Sukarno
B. Hatta
C. Soedirman
D. Kartini
E. Diponegoro

12. Nilai Pancasila yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

13. Prinsip Pancasila yang menekankan bahwa kebijakan negara harus mengutamakan kesejahteraan
rakyat adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

14. Pancasila mengajarkan pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia. Nilai Pancasila yang
mencerminkan hal ini adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

15. Bagian Pancasila yang menekankan prinsip bahwa negara Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan Yang
Maha Esa adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

16. Pemimpin negara yang dipilih oleh rakyat berdasarkan prinsip musyawarah dan mufakat mengacu pada
nilai Pancasila yang mana?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
17. Prinsip Pancasila yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

18. Nilai Pancasila yang mengajarkan bahwa kekayaan alam Indonesia harus dikelola secara adil untuk
kesejahteraan bersama adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

19. Pancasila mengajarkan pentingnya rasa solidaritas dan gotong royong dalam masyarakat. Prinsip
Pancasila yang mencerminkan hal ini adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

20. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa. Prinsip Pancasila yang mencerminkan hal ini adalah?
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
E. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Di unduh dari : Bukupaket.com


Latihan Soal
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah....
A. keyakinan adanya Tuhan YME
B. pengakuan adil terhadap sesama manusia
C. rela berkorban demi bangsa dan bernegara
D. pengkuan terhadap Bhineka Tunggal Ika
E. keseimbangan antara hak dan kewajiban
2. Kedudukan Pancasila dalam praktik penyelenggaraan negara mengandung pengertian bahwa
Pancasila merupakan....
A. pedoman tingkah laku warga negara Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
B. kristalisasi nilai nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia yang terbina sejak lama
C. peluang dan tantangan bagi bangsa Indonesia di era globalisasi
D. memberikan corak dan ciri khas yang mebedakan bangsa Indonesia dengan bangsa bangsa
lainnya
E. kepribadian bangsa yang mengandung nilai nilai norma yang diyakini dapat mempersatukan
bangsa Indonesia
3. Sistem pembagian kekuasaan negara menurut Montesquieu meliputi....
A. eksekutif, legeslatif, dan federatif
B. eksekutif, legeslatif, dan yudikatif
C. eksekutif, federatif, dan yudikatif
D. legeslatif, yudikatif, dan federatif
E. liberte, egalite, dan fraternite
4. Berikut ini yang bukan termasuk nilai-nilai kerakyatan adalah....
A. mengeluarkan aspirasi melalui lembaga perwakilan rakyat
B. memberi kesempatan pada rakyat untuk mengeluarkan pendapat
C. memberi kesempatan rakyat dalam pembuatan kebijakan negara
D. mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi/kelompok
E. memaksakan kehendak kepada orang lain
5. Lembaga pemerintah nonkementerian yang mengurusi masalah narkotika adalah....
A. BKKBN
B. BIN
C. BKN
D. BNN
E. BPN
6. Pancasila merupakan sumber kaidah hukum yang secara konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya. Berikut yang termasuk unsur-unsur negara yaitu ....
A. rakyat, TNI/Polri, dan pemerintahan negara
B. rakyat, pemerintahan negara dan partai politik
C. rakyat, wilayah, dan pemerintahan negara
D. wilayah, partai politik, dan pemerintah negara
E. wilayah, rakyat, dan partai politik
7. Lembaga pemerintah nonkementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
....
A. DPR Di unduh dari : Bukupaket.com
B. MA
C. Presiden
D. MK
E. MPR
8. Pengakuan persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia merupakan salah satu
penjabaran nilai sila....
A. ketuhanan yang maha esa.
B. kemanusiaan yang adil dan beradab
C. persatuan Indonesia
D. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
E. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
9. Perhatikan kasus berikut!
Kasus ancaman hukuman pidana bagi TKI di negara-negara kawasan timur tengah berlanjut.
Sebagian besar TKI didakwah atas kasus pencurian, penganiayaan, dan kekerasan. Pemerintah
Indonesia membantu penyelesaian kasus hukum TKI tersebut. Pemberian fasilitas bantuan hukum
merupakan kewajiban pemerintah dalam melindungi TKI.
Kementerian yang mempunyai peran penting dalam membantu penyelesaian kasus tersebut adalah
….
A. Kementerian Pertahanan
B. Kementerian Perdagangan
C. Kementerian Perindustrian
D. kementerian Ketenagakerjaan
E. Kementerian Sosial

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAHAN AJAR PPKN KELAS X
KOMPETENSI DASAR (KD 3.2)
Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

PETA KONSEP

Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Meliputi

Wilayah NKRI Kedudukan Warga Kemerdekaan Sistem pertahanan


Negara dan Penduduk Beragama dan dan Keamanan
Indonesia Berkepercayaan di Negara RI
Indonesia

Mempelajari Mempelajari Mempelajari

3. Memetakan 1. Pengertian 5. Substansi pertahanan


wilayah NKRI kemerdekaan dan keamanan NRI
4. Batas-batas beragama dan 6. Kesadaran bela Negara
wilayah NKRI berkepercayaan dalam konteks system
Mempelajari
2. Membangun pertahanan dan
1. Status WNI kerukunan umat keamanan Negara
2. Asas-asas kewarganegaraan beragama 7. Upaya pertahanan dan
Indonesia keamanan Negara
3. Syarat-syarat menjadi WNI dalam kehidupan
4. Penyebab hilangnya sehari-hari
kewarganegaraan Indonesia

Ringkasan Materi
A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Memanfaatkan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Penentuan wilayah kelautan Indonesia
Berdasarkan hukum UNCLOS tahun 1982, wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 macam,
yaitu sebagai berikut.
1) Zona laut territorial
Zona laut territorial adalah jalur-jalur yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar. Garis
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Suatu Negara mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut territorial. Akan
tetapi, Negara tersebut harus menyediakan jalur pelayaran lintas damai baik di atas
maupun Di di bawah
unduh permukaan laut. Batas territorial Indonesia telah diumumkan sejak
dari : Bukupaket.com
Deklarasi DJuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
2) Zona landas kontinen
Zona landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua.
Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 150 meter. Landas kontinen diukur
dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Penentuan landas kontinen Indonesia
dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan Negara-negara tetangga. Pada tahun
1973, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1973
tentang Landas Kontinen Indonesia.
Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu Benua Asia dan Australia. Pada
zona ini suatu Negara mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya
alam yang ada di dalamnya. Negara tersebut juga harus menyediakan jalur pelayaran
yang terjamin keselamatan dan keamanannya.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut sebesar 200 mil laut kea rah laut
terbuka diukur dari garis dasar. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pada
tanggal 21 maret 1980. Di zona ini, Negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan
eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.

b. Penentuan wilayah darat Indonesia


Wilayah kedaulatan Indonesia tidak terbatas pada laut saja. Indonesia juga memiliki
kedaulatan atas wilayah darat. Hal tersebut karena wilayah daratan Indonesia juga
mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting khususnya bagi tegaknya
kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah daratan adalah tempat pemukiman atau
kediaman warga Negara atau penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan merupakan
tempat berlangsungnya pemerintahan Republik Indonesia, baik itu pemerintah pusat
ataupun daerah.
Wilayah darat Indonesia ditentukan dengan melakukan perundingan dan perjanjian
dengan Negara-negara tetangga, sehingga Negara Indonesia bisa menentukan batas-
batas wilayah daratnya.

c. Wilayah udara Indonesia


Udara merupakan wilayah yang penting bagi suatu Negara seperti halnya darat dan laut.
Terdapat beberapa perjanjian internasional berkaitan dengan wilayah udara suatu Negara.
Perjanjian tersebut adalah Konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944. Konvensi
Paris berisi tentang navigasi udara (penerbangan udara), sedangkan Konvensi Chicago
berisi pernyataan bahwa setiap Negara mempunyai kedaulatan utuh dan eksklusif
(khusus) di ruang udara yang berasa di atas wilayah negaranya.
Wilayah kedaulatan udara yang termasuk orbit geostasioner Indonesia diatur menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 1982. Dalam undang-undang tersebut, wilayah udara
Indonesia adalah 35.761 km.

2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Batas wilayah merupakan hal yang sangat penting dalam penandaan suatu wilayah. Berikut
adalah batas-batas wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a. Sebelah utara
Untuk wilayah darat, Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur),
tepatnya berada di pulau Kalimantan, sedangkan untuk wilayah perairan, Indonesia
berbatasan langsung dengan laut di lima Negara, antara lain Malaysia, Thailand,
Singapura, Vietnam, dan Fililpina.
b. Sebelah barat
Perairan sebelah barat berhadapan langsung dengan laut lepas, tepatnya Samudra
Hindia. Indonesia berbatasan dengan Negara India. Meskipun tidak berbatasan langsung
secara segi darat, namun melalui jalur laut.
Terdapat dua pulau yang menjadi penanda perbatasan antara Negara Indonesia dan
Negara India, yakni pulau Ronde dan pulau Nicobar di mana di area ini sering kali terjadi
pelanggaran daerah territorial yang dilakukan oleh para nelayan penangkap ikan.
c. Sebelah timur
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan perairan wilayah perairan
Samudera Pasifik dan daratan Papua New Guinea. Indonesia dan Papua New Guinea
telah menyepakati kesepakatan
Di unduh dari : bilateral untuk mengatur hak kekuasaan di masing-
Bukupaket.com
masing Negara dan tidak mencampuri kepentingan Negara lain baik di darat maupun di
laut.
Wilayah Indonesia bagian timur berbatasan dengan Papua New Guinea sebelah barat,
yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
d. Sebelah selatan
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat perairan Australia,
Timor Leste, dan Samudera Hindia.
B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
1. Status Warga Negara Indonesia
Berikut adalah penjelasan mengenai status dan hakikat rakyat Indonesia. Di sini, kita
akan mengetahui perbedaan konsep mengenai penduduk, warga Negara, dan rakyat.

a. Status warga Negara Indonesia


Syarat untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia diatur dalam Pasal 9 Undang-
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
(“UU Kewarganegaraan”). Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
memperoleh kewarganegaraan Indonesia yaitu sebagai berikut.
1) Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
2) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
Negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum Negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 har setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
6) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 tahun atau belum kawin.
8) Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak
diketahui.
9) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui.
10) Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya.
11) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
12) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraanya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucap
sumpah atau menyatakan janji setia.

b. Perbedaan penduduk, warga Negara, dan rakyat Indonesia


Berikut adalah uraian yang membahas tentang perbedaan antara konsep penduduk,
warga Negara dan rakyat Indonesia.
1) Penduduk
Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa penduduk adalah semua orang yang
berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
2) Warga Negara
Warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi bagian dari
penduduk yang dimana mereka menjadi salah satu unsur Negara. Warga Negara
merupakan salah satu unsur pokok suatu Negara dimana masing-masing warga
Negara memiliki suatu hak dan kewajiban yang tentu perlu dilindungi dan dijamin
pelaksanaannya. Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Sebaliknya, Negara juga memiliki kewajiban untuk memberikan
perlindungan kepada dari
Di unduh setiap:warga negaranya.
Bukupaket.com
3) Rakyat
Rakyat adalah bagian dari suatu Negara atau unsur penting dari suatu pemerintahan.
Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ideology yang sama dan tinggal di
daerah atau pemerintahan yang sama dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama
yaitu untuk membela negaranya bila diperlukan.
Keberadaan rakyat dan penentuan sebagai penduduk dan warga Negara Indonesia
diatur dalam pasal 26 UUD 1945 yang berisi sebagai berikut.
a) Warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang diusahakan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
b) Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia.
c) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dalam undang-undang.

2. Asas-Asas Kewarganegaraan Indonesia


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 menjelaskan tentang asas-asas kewarganegaraan
Indonesia sebagai berkut.
a. Asas ius sanguinis (law of the blood)
Asas ius sanguinis merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan Negara tempat kelahiran.
b. Asas ius soli (law of the soil)
Asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
Negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.
c. Asas kewarganegaraan tunggal
Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketetuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006.

3. Syarat-Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia


Berikut adalah penjelasannnya.
a. Naturalisasi biasa
Naturalisasi biasa yaitu suatu naturalisasi yang dilakukan oleh orang asing melalui
permohonan dan prosedur yang telah ditentukan. Permohonan perwarganegaraan dapat
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1) Permohonan diajukan secara tertulis dan bermaterai kepada Menteri Kehakiman
melalui Pengadilan Negeri atau Perwakilan RI di tempat tinggal pemohon.
2) Permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia, serta bersama dengan
permohonan itu harus disampaikan bukti-bukti sebagai berilkut.
a) Sudah berumur 21 tahun.
b) Lahir dalam wilayah RI atau bertempat tinggal yang paling akhir sedikit-sedikitnya
5 tahun berturut-turut atau selama 10 tahun tidak berturut-turut di wilayah RI.
c) Apabila ia seorang laki-laki yang sudah kawin, ia perlu medapat persetujuan dari
istrinya.
d) Dapat berbahasa Indonesia dan mempunyai sekedar pengetahuan tentang sejarah
Indonesia.
e) Dalam keadaan sehat rohaniyah dan jasmaniah.
f) Bersedia membayar kepada Kas Negeri uang sejumlah antara Rp.500,00 sampai
Rp.10.000 bergantung pada penghasilan setiap bulan.
g) Tidak mempunyai kewarganegaraan lain, atau pernah kehilangan
kewarganegaraan RI.
b. Naturalisasi Istimewa
Naturalisasi istimewa adalah pewarganegaraan yang dapat diberikan kepada mereka
(warga asing) yang telah berjasa kepada Negara RI dengan pernyataan sendiri (pemohon)
untuk menjadi warga negara RI atau dapat diminta menjadi warga Negara RI.
Pewarganeagaraan istimewa dapat diberikan oleh pemerintah Indonesia (diwakili oleh
presiden) dengan persetujuan DPR dengan alas an dan kepentngan Negara atau jka yang
bersangkutan telah berjasa terhadap Negara. Kepada mereka itu dibebaskan syarat-
syarat sebagaimana
Di unduhterjadi pada
dari pewarganegaraan biasa. Akan tetapi, dia tetap
: Bukupaket.com
diharuskan menguncapkan sumpah dan janji setia kepada negara RI.

4. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia


Berikut adalah penyebab hilangnya kewarganegaraan menurut pasal 23 Undang-Undang
Republik Indonesia no. 12 Tahun 2006.
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
b. Tidak menolak atau tidak melepas kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraanya oleh presiden atas permohonannya sendiri.
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden.
e. Secara sukarela masuk dalam dinas Negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam
itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang hanya dijabat oleh
WNI.
f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyataakan janji setia kepada orang asing
atau bagian dari Negara asig terebut.
g. Tidak diwajibkan, tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang besifat ketatangearaan
untuk suatu Negara asing.
h. Mempunya paspor atau surat yang bersifat paspor dari Negara asing atau surat yang
dapat diarrtikan sebagai tanda kewarganegaraa yang masih berlaku dari Negara lain astas
namanya.
i. Bertempat tinggal di luar wilayah Kesatuan Republik Indonesia selama 5(lima) tahun terus
menerus bukan dalam rangka dinas Negara, tanpa alas an yang sah dan dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun
itu berakhir.

c. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia


1. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan
Kebebasan beragama merupakan prinsip dimana pemerintah tidak boleh membatasi
penduduknya dalam masalah memilih agama dan kepercayaan. Selain itu, kebebasan
beragama juga memiliki makna bahwa setiap penduduk berhak untuk melangusngkan ritual
keagamaannya secara bebas.
Dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia ada pada pasal 28E ayat (1)
Undang-Undang Dasar Tahun 1945(“UUD 1945”) yang berbunyi:”Setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan
meninggikan, serta berhak kembali.”
Pasal 28E ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan
menyakini kepercayaan. Selain itu, dalam Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 juga diakui bahwa hak
untuk beragama merupakan hak asasi manusia. Selanjutnya, Pasal 29 ayat (2) UUD 1945
juga menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk
memeluk agama.
Akan tetapi, hak asasi beragama dan berkepercayaan dibatasi oleh Pasal 28J ayat (1) UUD
1945 yang menyatakan bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain. Pasal
28J ayat (2) UUD 1945 selanjutnya mengatur bahwa pelaksanaan hak tersebut wajib tunduk
pada pembatasan-pembatasan dalam undang-undang. Jadi, hak asasi manusia tersebut
dalam pelaksanaannya tetap patuh pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam
undang-undang.
2. Membangun Kerukunan Umat Beragama
Kerukunan umat beragama adalah hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya, dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Umat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara
kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan.
Kerukunan umat beragama memiliki keuntungan dalam menjaga stabilitas bangsa Indonesia.
Berikut adalah manfaat kerukunan umat beragama.
a. Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat.
b. Meningkatnya toleransi antarumat beragama.
c. Menciptakan rasa aman bagi agama-agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya
masing-masing.
d. Meminimalisir Dikonflik
unduh yangdari
terjad yang mengatasnamakan agama.
: Bukupaket.com
d. Sistem Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia
1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sebagaimana yang kita ketahui, subtansi pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia
dibahas di dalam Pasal 30 ayat (1) sampai dengan ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan sebagai berikut.
a. Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
b. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
c. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan Negara.
d. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta
menegakkan hukum.
e. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga Negara dalam
usaha pertahanan, dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Berikut adalah sifat-sifat dari Sishankamrata


a. Kerakyatan, yaitu keikutsertaan seluruh warga Negara Indonesia sesuai dengan kemampuan
dan keahliannya.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh daya bangsa dan Negara mampu memobilitaskan diri untuk
menanggulangi setiap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Indonesia.
c. Kewilayahan, yaitu seluruh/setiap tiitk dalam wilayah RI merupakan tumpuan perlawanan
secara berlanjut.
Alasan yang mendasari mengapa kita perlu menerapkan Sishankamrata sebagai sistem
pertahanan keamanan nasional Indonesia, tidak lain karena Indonesia tidak memiliki kekuatan
senjata yang serba canggih dan memadai seperti Negara-negara maju.

2. Kesadaran Bela Negar dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pembelaan Negara bukan semata-mata tugas
TNI, tetapi segenap warga Negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Konsep bela Negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik. Secara fisik, bela Negara dapat
diwujudkan dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Secara non
fisik, bela Negara dapat diwujudkan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan
cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara.
a. Landasan hukum dalam kegiatan bela Negara
Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 telah menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.” Dan “ syarat-syarat
tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau wajib ikut
serta dalam membela Negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan, dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
b. Upaya bela Negara dan kaitannya sebagai pelajar
Bela Negara tidak hanya terpaku di pundak pihak-pihak tertentu. Kita sebagai pelajar juga
bisa melakukan bela Negara. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan seorang pelajar
dalam kegiatan bela Negara.
1) Meningkatkan imtaq dan iptek.
2) Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah yang meliputi budaya tertib,
budaya bersih, dan budaya kerja/belajar.
3) Mengembangkan kepedulian social di sekolah, misalnya dengan keikhlasan mengumpulkan
dana social, infak, zakat, sedekah, untuk menolong warga sekolah yang membutuhkan.
4) Kesadaran untuk Dimentaati
unduhtata tertib
dari sekolah.
: Bukupaket.com
5) Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melaksanakan perbuatan yang berakibat negative
untuk sekolah dan sebagainya.
6) Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan.
7) Belajar dengan giat supaya mendapatkan prestasi baik.
8) Saling mengingatkan sesama murid apabila ada yang akan melanggar peraturan sekolah.
9) Menjadi murid yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan Negara.
Uji Kompetensi 2
1. Konsep yang dianut oleh negara Indonesia berdasarkan deklarasi djuanda adalah...
a. Nusantara
b. Kesatuan
c. Republik
d. Demokrasi
e. Khatulistiwa
2. Sebelah utara wilayah Indonesia berbatasan dengan negara...
a. Australia
b. Malaisya
c. Papua nugini
d. Kamboja
e. Laos
3. Batas laut yang ditentukan 12 mill laut diukur dari garis yang ditarik dari garis dasar ketika air surut kearah laut
bebas adalah...
a. Zona bersebelahan
b. ZEE
c. Landas benua
d. Landas kontinen
e. Laut teritorial
4. Naturalisasi istimewa dapat diberikan bagi negara asing atas jasanya kepada Indonesia oleh presiden dengan
persetujuan...
a. MA
b. MPR
c. Kejaksaan Agung
d. DPR
e. DPD
5. Seseorang secara otomatis menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu disebut...
a. Apatride
b. Bipatride
c. Stelsel aktif
d. Stelsel pasif
e. Asas persamaan hukum
6. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah...
a. Indonesia
b. Tiongkok
c. Amerika serikat
d. Prancis
e. Inggris
7. Hak untuk menolak menjadi warga negara disebut hak...
a. Repatriasi
b. Opsi
c. Repudiasi
d. Apatride
e. Bipatride Di unduh dari : Bukupaket.com
8. Proses naturalisasi warga negara biasa sekurang-kurangnya telah tinggal di Indonesia selama...
a. 3 tahun
b. 4 tahun
c. 5 tahun
d. 6 tahun
e. 7 tahun
9. Konsep pertahanan dan keamanan negara diatur dalam UUD NRI tahun 1945 khususnya...
a. Pasal 27
b. Pasal 28
c. Pasal 29
d. Pasal 30
e. Pasal 31
10. Batas maksimal seorang anak dapat menentukan kewarganegaraannya akibat perkawinan campuran adalah...
a. 15 tahun
b. 16 tahun
c. 17 tahun
d. 18 tahun
e. 19 tahun
11. Upaya pertahanan negara merupakan hal yang penting karena...
a. Menimbulkan perperangan
b. Menjaga kelangsungan hidup NKRI
c. Merupakan tantangan yang harus dihadapi
d. Mewujudkan kesejahteraan pemerintah
e. Untuk mengembangkan kekuasaan
12. Berikut merupakan komponen pendukung dalam bidang pertahanan dan keamanan negara adalah...
a. Angakatan udara
b. Rakyat
c. Angkatan laut
d. TNI
e. Polisi
13. Hal yang dapat menyebabkan seseorang warga negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya adalah...
a. Menuntut ilmu di Amerika selama 3 tahun
b. Mempunyai paspor negara lain
c. Mengikuti loma pemilihan ratu sejagad
d. Menjadi karyawan di perusahaan asing
e. Tinggal diluar negeri selama 5 tahun berturut-turut
14. Berikut termasuk sikap yang melakukan segala ketentuan dalam UUD NRI tahun 1945 dalam lingkungan
keluarga adalah...
a. Memiliki KTP
b. Menghormati perbedaan pendapat
c. Kakak menyayangi adik
d. Melaksanakan nilai dan norma di masyarakat
e. Melaksanakan tata tertib disekolah
15. Kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan disebut dengan asas...
a. Stelsel aktif Di unduh dari : Bukupaket.com
b. Ius sanguinis
c. Ius soli
d. Ius gentium
e. Repudiasi
16. Berikut yang bukan menjadi alasan pentingnya usaha pembelaan negara adalah...
a. Merupakan panggilan sejarah
b. Menjaga keutuhan wilayah negara
c. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
d. Perwujudan kewajiban setiap warga negara
e. Menjaga pemerintahan yang berkuasa
17. Berikut yang termasuk ciri ciri sisihankamrata adalah...
a. Kedaerahan
b. Kemajemukan
c. Kesukuan
d. Kerakyatan
e. Kesatuan
18. Garis batas yang merupakan pemisah kedaulatan suatu negara yang didasarkan atas hukum Internasional
disebut...
a. Wilayah perairan
b. Wilayah yurisdiksi
c. Batas wilayah negara
d. Batas wilayah yurisdiksi
e. Kawasan perbatasan
19. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara merupakan bunyi UUD NRI
tahun 1945 pasal...
a. 27 ayat (1)
b. 27 ayat (2)
c. 27 ayat (3)
d. 30 ayat (1)
e. 30 ayat (2)
20. Kewajiban warga negara dalam pembelaan negara merupakan wujud...
a. pelaksanaan hak dan kewajiban
b. tanggung jawab pada bangsa dan negara
c. cinta tanah air dan bangsa
d. kesukarelaan warga negara
e. partisipasi warga negara
21. keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggung jawab aparat negara dari golongan...
a. TNI
b. Polri
c. Menteri
d. Pelajar dan mahasiswa
e. Aparatur sipil negara
22. Upaya pertahanan negara yang dapat dilakukan oleh seorang pelajar adalah...
a. Sekolah sambil kerja
b. Menguasai berbagai teknologi
c. Belajar dengan giat agar berprestasi
d. Menghafalkan makna dari pancasila
e. Bekerja keras mencari nafkah
23. Berikut yang bukan termasuk Dicara
unduh dari : Bukupaket.com
penyelenggaraan bela negara adalah...
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pengabdian sesuai profesi
c. Diselenggarakan hanya oleh TNI
d. Pengabdian sebagai sukarelawan TNI
e. Pelatihan dasar kemiliteran
24. Erik adalah anak dari ortu berkewarganegaraan P yang menganut asas ius soli. Ia lahir di negara Q yang
menganut asas ius sanguinis, maka ia memiliki kewarganegaraan...
a. P
b. Q
c. P dan Q
d. Bisa P atau Q
e. Tidak berkewarganegaraan
25. Berikut yang tidak perlu diciptakan dilingkungan untuk membina sikap saling menghormati dalam kehidupan
beragama, yaitu...
a. Toleransi antar umat beragama
b. Kemerdekaan beragama dilaksanakan dengan adil dan benar
c. Menumbuhkan kerukunan dalam pergaulan
d. Menumbuhkan saling pengertian dalam pergaulan
e. Bersikap reaktif dan menantang

Latihan Soal
1. Kewarganegaraan seseorang yang didasarkan pada tempat ia dilahirkan disebut....
A. ius sanguinis
B. ius soli
C. repudiasi
D. apatride
E. bipatride
2. Perhatikan data berikut
(1) seorang wanita asing menikah dengan warga negara Indonesia
(2) putusnya perkawinan wanita asing dengan laki-laki warga negara Indonesia
(3) seorang warga asing diadopsi oleh warga negara Indonesia
(4) seorang laki-laki WNI Menikah dengan wanita asing
(5) seorang WNI Atas kemauan sendiri memperoleh kewaganegaraan asing
Dari data tersebut, hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan kewarganegaraan Indonesia
di tunjukan oleh nomor....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)
3. Salah satu syarat yang dapat menyebabkan permohonan naturalisasi biasa ialah bertempat tinggal
minimal di Indonesia selama....
A. 20 Tahun berturut-turut
B. 15 Tahun berturut-turut
C. 10 tahun berturut-turut
D. 5 tahun berturut-turut
E. 3 tahun berturut-turut
Di unduh
4. Perbedaan antara penduduk daripenduduk
dan bukan : Bukupaket.com
didasarkan pada....
A. hak dan kewajiban
B. kedudukan dan tugasnya
C. wewenang dan tanggung jawabnya
D. kekayaan dan hak-haknya
E. tempat tinggal dan pekerjaanya.
5. Seorang anak dilahirkan dari keturunan bangsa A (Ius Sanguinis) kemudian lahir di negara B (Ius
Soli) maka anak tersebut akan menjadi ....
A. apatride
B. bipatride
C. stelsel aktif
D. naturalisasi
E. repudiasi
6. Naturalisasi luar biasa atau istimewa diberikan oleh presiden dengan persetujuan....
A. DPR
B. MA
C. MENLU
D. MENDAGRI
E. MENSOS
7. Hak untuk memilih kewarganegaraan dalam stelsel aktif dinamakan.…
A. repudiasi
B. positif
C. opsi
D. legislatif
E. relatif
8. Berikut yang merupakan lembaga legeslatif adalah….
A. MPR, DPR, dan Presiden
B. MPR, DPD, dan MK
C. Presiden, DPR, dan MA
D. MPR, DPD, dan Presiden
E. MPR, DPR, dan DPD
9. Kewarganegaraan seseorang yang didasarkan pada garis keturunan disebut....
A. ius sanguinis
B. ius soli
C. repudiasi
D. apatride
E. bipatride
1. Pembagian kekuasaan di negara kita diatur di dalam UUD NRI Tahun 1945. Ada tugas dan
wewenang lembaga-lembaga Negara di dalamnya. Menurut UUD NRI Tahun 1945, kekuasaan
yudikatif di Indonesia dijalankan oleh ….
A. MA
B. MPR
C. DPR
D. DPRD
E. DPD
2. Lembaga negara yang mempunyai kekuasaan melaksanakan peraturan perundang-undangan
adalah….
A. yudikatif
B. eksekutif
C. federatif
D. legeslatif Di unduh dari : Bukupaket.com
E. kostitutif
3. Seseorang yang mempunyai dua status kewarganegaraan disebut….
A. bipatride
B. eksekutif
C. repudiasi
D. naturalisasi
E. apatride
4. Proses perubahan status dari penduduk asing menjadi warga negara suatu negara disebut….
A. bipatride
B. hak opsi
C. hak repudiasi
D. naturalisasi
E. apatride
5. Hak yang dimiliki seseorang untuk menolak suatu kewarganegaraan yang diberikan kepadanya
disebut…
A. bipatride
B. eksekutif
C. repudiasi
D. legeslatif
E. apatride

10. Proses naturalisasi warga negara biasa sekurang-kurangnya telah tinggal di Indonesia selama …
Tahun.
11. Warga negara dan penduduk Indonesia diatur dalam pasal…Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAHAN AJAR PPKN KELAS X
KOMPETENSI DASAR (KD 3.3)
Kewenangan lembaga-lembaga Negara Menurut UUD RI Tahun 1945

PETA KONSEP

Kewenangan lembaga-lembaga Negara Menurut


UUD RI Tahun 1945

Meliputi

Suprastruktur Kewenangan lembaga- Tata kelola


dan lembaga Negara pemerintahan yang Partisipasi WN dalam
Infrastruktur Menurut UUD RI baik sistem politik di
Politik Tahun 1945 (Good Govemance) Indonesia

Mempelajari Mempelajari Mempelajari Mempelajari

1. Suprastruktur 1. MPR 1. Pengertian 1. Peran serta


2. Infrastruktur 2. DPR pemerintahan yang baik masyarakat dalam
Politik 3. DPD 2. Prinsip-prinsip sistem politik
4. Presiden penyelenggaraan Indonesia
5. MA pemerintahan yang baik 2. Peran serta WN
6. MK 3. Asas-asas pemerintahan dalam sistem
7. KY yang baik politik di Indonesia
8. BPK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Ringkasan Materi
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
1. Suprastruktur
Suprastruktur politik tidak dapat dipisahkan dari konsep sistem politik. Menurut Sukarna, sistem
politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah suatu kekuasaan di dalam Negara,
mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, pengaturan Negara dengan
Negara, atau Negara dengan rakyatnya. Jadi, sistem politik merupakan kumpulan pendapat-
pendapat dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk
mengatur pemerintahan. Selain itu, melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan
cara mengatur hubungan antara individu satu sama lainnya atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara.
a. Ciri-ciri umum sistem politik
Menurut Almond, baik sistem politik modern maupun sistem politik primitive, memiliki sifat
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana memiliki kebudayaan politik
2) Semua sistem politik, baik modern maupun primitive menjalankan fungsi-fungsi yang
sama walaupun tingkatannya berbeda-beda yang ditimbulkan karena perbedaan
struktur.
3) Semua struktur politik dispesialisasikannya, baik pada masyarakat yang primitive
maupun yang modern melaksanakan banyak fungsi.
4) Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan .
b. Suprastruktur politik di Indonesia
Suprastruktur politik merupakan suatu lembaga formal yang menjadi suatu keharusan untuk
kelengkapan sistem bernegara. Suprastruktur dihadirkan guna menghindari adanya tirani,
atau kekuasaan yang hanya dipegang oleh satu pihak saja. Suprastruktur politik di Indonesia
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Lembaga eksekutif.
2) Lembaga legislative.
3) Lembaga yudikatif.
2. Infrastruktur
Infrastruktur politik adalah suasana kehidupan politik rakyat yang berhubungan dengan kehidupan
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam kegiatannya dapat memengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kegiatan tersebut dapat berpengaruh terhadap kebijakan lembaga-lembaga
kenegaraan dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing untuk menyalurkan
aspirasi dan kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Berikut unsur infrastruktur politik.
a. Partai politik
Partai politik adalah sebuah organisasi atau institusi yang mewakili beberapa golongan
masyarakat yang memiliki tujuan sama.
b. Kelompok kepentingan
Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha memengaruhi kebijakan
pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan public.
c. Kelompok penekan
Kelompok penekan adalah sekelompok manusia yang tergabung menjadi anggota suatu
lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai golongan yang
sering mempunyai kemauan untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak penguasa.
d. Media komunikasi politik
Media kominikasi politik adalah salah satu instrument politik yang berfungsi menyampaikan
informasi dan persuasi mengenai politik, baik dari pemerintah kepada masyarakat maupun
sebaliknya. Di unduh dari : Bukupaket.com
e. Organisasi kemasyarakatan
Dalam Pasal 1 UU Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, organisasi
kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam
pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
f. Tokoh politik
Tokoh politik adalah orang-orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia politik, dan
eksis di kalangan masyarakat, berperan penting dalam mengambil keputusan-keputusan
yang berpengaruh dalam suatu wilayah.

B. Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia menurut UUD NKRI Tahun 1945


Lembaga-lembaga Negara merupakan bagian dari suprastruktur politik Indonesia. Lembaga-
lembaga tersebut dibentuk dengan tujuan menghindari potensi kekuasaan tirani.
Keberadaan lembaga Negara diatur di dalam UUD 1945 dan dipertegas oleh Undang-Undang
lain. Undang-undang tersebut yakni UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2014 tentang Mahkamah Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, serta
UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang BPK.
Berikut jenis-jenis lembaga Negara yang termasuk di dalam lembaga suprastruktur politik.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
Tugas dan wewenang MPR diatur di dalam pasal 3 UUD 1945. Dalam pasal ini, MPR berwenang
mengubah dan menetapkan UUD, melantik presiden dan/atau wakil presiden, serta hanya
dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD.
Tugas dan wewenang MPR kemudian diatur lebih lanjut dalam UU Nomor 22 Tahun 2003.
Dalam Undang-Undang tersebut, tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut .
a. Mengubah dan menetapkan UUD.
b. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam Sidang
Paripurna MPR.
c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan/atau wakil
presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di Sidang Paripurna MPR.
d. Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
e. Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam
puluh hari.
f. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden dan wakil presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari.
g. Menetapkan peraturan tata tertib dalam dan kode etik MPR.

2. Presiden
Menurut UUD 1945, tugas dan wewenang presiden dibagi menjadi dua, yakni tugas dan wewenang
presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Berikut penjelasannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
a. Kewenangan Presiden Republik Indonesia sebagai kepala Negara
Berikut adalah kewenangan dan tugas presiden sebagai kepala Negara beserta dasar-dasar
hukumnya di dalam UUD 1945.
1) Memegang kekuasaan yang tertingg atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan angkatan
Udara (Pasal 10).
2) Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan Negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).
3) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2).
4) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).
5) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta. Presiden memerhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2).
6) Menerima penempatan duta Negara lain dengan memerhatikan pertimbangan DPR
(Pasal 13 Ayat 3).
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
(Pasal 14 Ayat 1).
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memerhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 Ayat
2).
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang (Pasal 15).
b. Kewenangan Presiden Republic Indonesia Sebagai Kepala Pemerintahan
Berikut adalah kewenangan dan tugas presiden sebagai kepala pemerintahan beserta dasar-
dasar hukumnya di dalam UUD 1945.
1) Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 Ayat 1).
2) Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 Ayat 1).
3) Menetapkan Peraturan Pemerintahan (Pasal 5 Ayat 2).
4) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada presiden (Pasal 16).
5) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 Ayat 2).
6) Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU
(Pasal 20 Ayat 2 dan 4).
7) Menetapkan peraturan pemerintah sebagia pengganti undang-undang dalam
kegentingan yang memaksa (Pasal 22 Ayat 1).
8) Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memerhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23 Ayat 2).
9) Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memerhatikan pertimbangan
DPD (Pasal 23F Ayat 1).
10) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui DPR
(Pasal 24 A Ayat 3).
11) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR
(Pasal 24 B Ayat 3).
12) Mengajukan tiga orang calon hakim Konstitusi dan menetapkan Sembilan orang hakim
konstitusi (Pasal 24 C Ayat 3).

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga Negara.
DPR beranggotakan para wakil rakyat dari partai politik yang dipilih melalui pemilihan
umum. Berikut adalah tugas dan wewenang DPR.
a. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.
b. Membahas Didan
unduh daripersetujuan
memberikan : Bukupaket.com
peraturan pemerintah pengganti undang-
undang.
c. Menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD yang
berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan.
d. Memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
e. Menetapkan APBN bersama presiden dengan memerhatikan pertimbangan DPD.
f. Melaksanakan pengawasan terhadap undang-undang, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, serta kebijakan pemerintah.
g. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran,
dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
h. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memerhatikan pertimbangan DPD,
serta membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban
keuangan Negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
i. Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan pemberhentian
anggota Komisi Yudisial, memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan
Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden.
j. Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada presiden
untuk ditetapkan.
k. Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta Negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian
amnesti dan abolisi.
l. Memberika persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan Negara lain, serta membuat perjanjian internasional
lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan Negara dan/atau pembentukan undang-undang.
m. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
n. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.

4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan adalah lembaga tinggi Negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memilki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan Negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri.
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan Negara. Guna menunjang tugasnya, BPK RI didukung
dengan seperangkat Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu sebagai berikut.
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara.
b. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara.
c. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.

5. Mahkamah Agung
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, wewenang Mahkamah Agung adalah sebagai berikut.
a. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir
oleh pengadilan di semua lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung, kecuali undang-undang menentukan lain.
Di unduh
b. Menguji peraturan dari : Bukupaket.com
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang.
c. Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.

6. Mahkamah Konstitusi
Tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut.
a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk
menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus
pembubaran partai politik,dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
b. Memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden atau wakil presiden menurut UUD 1945.

7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial atau KY adalah lembaga Negara hasil amandemen ketiga UUD 1945 yang
dibentuk untuk mengawasi perilaku korps kehakiman dan menyeleksi hakim agung. Keberadaan
Komisi Yudisial disebutkan di dalam UUD 1945 Pasal 23 A Ayat (3), Pasal 24 (b), dan UU Nomor 4
Tahun 2004. Berikut adalah tugas dan wewenang Komisi Yudisial.
a. Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim.
b. Melakukan pemerikasaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim.
c. Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada
Mahkamah Agung dan tindakannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.

8. Dewan Perwakilan Daerah


Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga kedaulatan rakyat yang terdiri atas wakil-
wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Berikut adalah tugas dan
wewenang DPD.
a. DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran,
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. DPD ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang diajukan, baik oleh DPR maupun
oleh pemerintah.
c. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN,
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
Pertimbangan tersebut diberikan dalam bentuk tertulis sebelum memasuki tahapan
pembahasan antara DPR dan pemerintah, sehingga menjadi bahan bagi DPR dalam
melakukan pembahasan dengan pemerintah.
d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa
Keuangan. Pertimbangan tersebut disampaikan secara tertulis sebelum pemilihan
anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
e. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama. Pengawasan tersebut merupakan
pengawasan atas pelaksanaan undang-undang yang hasilnya disampaikan kepada DPR
sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
f. DPD menerima hasil pemeriksaan keuangan Negara dari Badan Pemeriksa Keuangan
Di unduh
untuk dijadikan dari : Bukupaket.com
bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan APBN.
C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Tata kelola pemerintahan yang baik adalah penyelenggaraan pembangunan dengan
menekankan pada proses yang solid dan bertanggung jawab. Jadi, tata kelola pemerintahan
yang baik berkaitan dengan kegiatan membuat keputusan sebaik mungkin. Tata kelola
pemerintahan yang baik akan menghasilkan kehidupan rakyat yang sejahtera, pemerintahan
yang bersih, dan perkembangan yang pesat di berbagai sector utama pembangunan.
1. Unsur Tata Kelola Pemerintahan
Berikut adalah unsur-unsur yang ada di dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
a. Unsur pemerintahan yang dipercaya menangani administrasi Negara pada suatu periode
tertentu.
b. Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan public.
c. Unsur warga masyarakat (stakeholders).
2. Ciri dan Karakteristik Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Badan Program Pembangunan PBB atau UNDP menyatakan bahwa tata kelola pemerintahan
yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Adanya partisipasi masyarakat.
b. Adanya aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
c. Pemerintah bersifat transparan.
d. Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.
e. Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan.
f. Menerapkan prinsip keadilan.
g. Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien.
h. Segala keputusan dapat dipertanggung jawabkan kepada public atau bersifat
akuntabilitas.
i. Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis.
j. Adanya terkait antarkebijakan.
3. Tata Kelola Pemerintahan yang Berhubungan dengan Struktur Pemerintahan
Berikut adalah penerapan tata kelola pemerintahan yang berkaitan dengan struktur
pemerintahan.
a. Hubungan antara pemerintah dan pasar.
b. Hubungan antara pemerintah dan rakyat.
c. Hubungan antara pemerintah dan organisasi kemasyrakatan.
d. Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan pejabat-pejabat yang
diangkat (pejabar birokrat).
e. Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dan penduduk perkotaan dan
pedesaan.
f. Hubungan antara legislative dan eksekutif dalam membahas rancangan undang-undang
(RUU).
g. Hubungan pemerintah nasional dan lembaga-lembaga internasional dalam menjalin
kerja sama di segala bidang untuk kemajuan bangsa.
4. Syarat Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Terdapat tiga syarat yang dpenuhi agar tata kelola pemerintahan yang baik dapat
terpenuhi. Berikut adalah syarat-syarat tata kelola pemerintahan yang baik.
a. Cepat dan tanggap.
b. Transparansi.
c. Penegakan hukum.

Di unduh dari : Bukupaket.com


D. Partisipasi Warga Negara Dalam Sistem Politik Di Indonesia
Partisipasi warga Negara dapat terwujud apabila sudah ada kemampuan di dalam suatu Negara.
Berikut adalah ciri-ciri masyarakat politik yang sudah mapan.

1. Ciri-ciri Masyarakat Politik


Terdapat karakteristik yang menandakan bahwa masyarakat di suatu wilayah sudah menjadi
masyarakat politik. Berikut adalah ciri-ciri masyarakat politik.
a. Adanya perilaku politik.
b. Adanya budaya politik.
c. Adanya kelompok kepentingan.
d. Adanya kelompok penekan.

2. Bentuk Partisipasi Politik


Partisipasi politik merupakan salah satu upaya dalam menjunjung tinggi demokrasi. Berikut adalah
upaya-upaya menerapkan partisipasi politik di berbagai tempat dan aspek kehidupan.
a. Lingkungan sekolah
Partisipasi politik di lingkungan sekolah dapat diwujudkan melalui hal-hal berikut.
1) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS.
2) Memberikan masukan-masukan dalam proses pembuatan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga dalam setiap kegiatan yang diikuti.
3) Mengikuti forum-forum diskusi atau musyawarah di sekolah.
4) membuat artikel tentang aspirasi siswa dalam kegiatan politik di sekolah.
b. Lingkungan masyarakat
Partisipasi politik dapat dilakukan di lingkungan masyarakat dengan cara sebagai berikut.
1) Ikut memilih ketua RT dan RW.
2) Ikut dalam rapat yang berkaitan dengan masyarakat.
3) Mengikuti kerja bakti.
c. Lingkungan Negara
Partisipasi politik di lingkungan Negara dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1) Ikut memilih wakil rakyat melalui pemilihan umum.
2) Menjadi anggota aktif dalam partai politik, kelompok penekan (pressure group), maupun
kelompok kepentingan tertentu.
3) Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, DPR, presiden, atau menteri.
4) Mengadakan komunikasi (dialog) dengan wakil-wakil rakyat.
5) Berkampanye atau menghadiri kelompok diskusi.

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi 3
1. Struktur politik dibedakan menjadi...
a. Suprastruktur politik dan agregasi kepentingan
b. Kelompok penekan dan kelompok kepentingan
c. Partai politik
d. Suprastruktur dam infrastruktur politik
e. Komunikasi politik dan artikulasi kepentingan
2. Lembaga infrastruktur politik yang berfungsi memperjuangkan agar aspirasi rakyat menjadi muatan
kebijakan pemerintah adalah...
a. Partai politik
b. Organisasi masyarakat
c. Media massa
d. Lembaga swadaya masyarakat
e. Prganisasi nonpolitik
3. Sistem politik yang berfungsi sebagai artikulasi kepentingan, agresi kepentingan, sosialisasi
kepentingan, dan komunikasi politik disebut...
a. Pemilu
b. Suprastruktur politik
c. Lembaga negara
d. Bentuk negara
e. Infrastruktur politik
4. Lembaga lembaga negara, seperti MA, MK, dan KY termasuk...
a. Bangunan politik asas
b. Infrastruktur politik
c. Bangunan politik bawah
d. Kelompok kepentingan
e. Kelompok penekan
5. Violance juga termasuk bentuk partisipasi politik yang bersifat...
a. Intelektual
b. Demokratis
c. Kekerasan
d. Perdebatan
e. Kebenaran
6. Mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan sebagai anggota dari
partai adalah fungsi parpol sebagai sarana...politik
a. Sosialisasi
b. Pengatur
c. Rekruitmen
d. Budaya
e. Komunikasi
7. Salah satu prinsip atau karakteristik kepemerintahan yang baik menurut UNDP yang menekankan pada
kebesaran aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan adalah...
a. Bervisi strategis
b. Transparansi
Di unduh dari : Bukupaket.com
c. Daya tanggap
d. Berkeadilan
e. Saling keterkaitan
8. Intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses penyaluran segala tuntutan yang diajukan atau
diorganisasi oleh masyarakat merupakan objek orientasi politik dalam proses...
a. Input
b. Output
c. Hasil
d. Keluaran
e. Sistem politik secara keseluruhan
9. Politik berkaitan dengan kehidupan publik, artinya kehidupan politik berkaitan dengan...
a. Orang banyak atau rakyat
b. Orang berpengaruh dari kaum politisi
c. Aktivis kemanusiaan dan pengamat politik
d. Organisasi yang teridiri atas seklompok
e. Kalangan terpelajar dan kaum cendekiawan
10. Masyarakat dapat memperoleh informasi tentang politik melalui...
a. Kelurga
b. Sekolah
c. Media massa
d. Organisasi
e. Pemerintah
11. Good governance didasari pemikiran bahwa pemerintah terhadap rakyatnya harus bersikap sebagai...
a. Wakil
b. Pelayan
c. Pendamping
d. Pemilik
e. Penguasa
12. Tindakan disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat administrasi negara harus seimbang dengan kesalahan
yang dibuatnya disebut asas...
a. Kesamaan
b. Keseimbangan
c. Bertindak cermat
d. Kepastian hukum
e. Perlakuan yang jujur
13. Keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintah, artinya...
a. Melemahkan bangsa lain dengan cara memboikot
b. Menciptakan kebebasan yang seluas luasnya
c. Memperbesar kekuasaan pemerintah
d. Membuka semua rahasia negara kepada publik
e. Kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan informasi faktual
14. Masyarakat politik mengembangkan hubungan melalui berbagai aktivitas politik, dan
mengorganisasikannya dalam sebuah asosiasi besar yang disebut...
a. Partai politik
Di unduh dari : Bukupaket.com
b. Negara
c. Organisasi kemasyarakatan
d. Paguyuban negara
e. Organisasi sosial
15. Berikut ini bukan faktor yang memengaruhi partisipasi politik masyarakat adalah...
a. Konflik politik
b. Faktor sosial ekonomi
c. Komunikasi politik
d. Latar belakang budaya
e. Kontrol masyarakat terhadap kebijakan publik
16. Berikut ini bukan merupakan bentuk bentuk pastisipasi partai konvensional adalah...
a. Pembangkangan sipil
b. Memberikan suara dalam pemilu
c. Terlibat dalam kegiatan kampanye
d. Membuat atau bergabung dengan parpol
e. Pengajuan petisi atau melalui surat
17. Dalam kegiatan kampanye, partai politik hendaknya dapat memberikan pembelajaran politik bagi
masyarakat. Dengan demikian, partai politik telah menjalankan fungsinya sebagai...
a. Alat pengatur politik
b. Rekrutmen politik
c. Sarana pendidikan politik bagi masyarakat
d. Menyosialisasikan program partai politik yang bersangkutan
e. Sarana memperoleh suara dalam pemilu
18. Berikut yang bukan peran serta warga negara dalam sistem politik adalah...
a. Menyukseskan pemilu
b. Menjaga kondisi masyarakat tetap aman
c. Menerima hasil pemilu dengan lapang dada
d. Menyalurkan aspirasi sesuai peraturan yang ada
e. Menegakkan demokrasi dengan mengabaikan HAM
19. Salah satu prinsip atau karakteristik kepemerintahan yang baik menurut UNDP yang menekankan pada
kebesaran aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan adalah...
a. Transparansi
b. Daya tanggap
c. Berkeadilan
d. Bervisi strategis
e. Saling keterkaitan
20. Peran serta terhadap sistem politik yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah adalah...
a. Memilih anggota DPR dalam pemilu
b. Membentuk organisasi kemasyarakatan
c. Menyebarkan isu isu yang tidak benar
d. Ikut kampanye salah satu parpol
e. Membentuk suara dalam pemilihan ketua OSIS

Di unduh dari : Bukupaket.com


21. Berikut ini bukan fungsi input dalam sistem politik adalah...
a. Sosialisasi politik
b. Pelaksanaan peraturan
c. Rekrutmen politik
d. Komunikasi politik
e. Artikulasi
22. Sistem politik indonesia berdasarkan kedaulatan kedaulatan rakyat yang menganut ajaran...
a. Liberalisme
b. Kapitalisme
c. Sosialisme
d. Komunisme
e. Demokrasi pancasila
23. Kegiatan warga negara yang mendukung jalannya pemerintahan negara dalam rangka menciptakan
kehidupan negara sesuai tujuan merupakan pengertian dari partisipasi...
a. Aktif
b. Pasif
c. Bersama
d. Hukum dan masyarakat
e. Menentukan kebijakan publik
24. Sikap disiplin tinggi yang dimiliki setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat dapat
menimbulkan...
a. Bangga terhadap kemampuan diri dan orang lain
b. Semangat mendahulukan kepentingan kelompok/golongan
c. Semnagta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
d. Suasana tentram dan aman kepada bersangkutan
e. Kepercayaan masyarakat kepada yang bersangkutan
25. Berikut ini yang bukan contoh kegiatan sebagai bentuk partisipasi politik adalah...
a. Demonstrasi
b. Berjualan ditrotoar
c. Menjadi anggota parpol
d. Memilih wakil rakyat dalam pemilu
e. Mendukung atau menentang calon pemimpin tertentu

Di unduh dari : Bukupaket.com


Latihan Soal
1. Perhatikan ilustrasi berikut!

BPK Temukan Penyimpangan Rp 37 Triliun


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyimpangan Rp 37 triliun atau 2,85
persen dari cakupan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara semester I tahun anggaran 2004. Cakupan pemeriksaan itu dilakukan dari 2002,
2003, dan 2004 (Januari hingga Juni 2004) sebesar Rp 1.312 triliun atau 99,61 persen
dari realisasi anggaran.Departemen atau instansi yang tertinggi melakukan
penyimpangan, yakni Kejaksaan Agung sebesar 51,80 persen. Nilai penyimpangannya
Rp 320 miliar dari cakupan pemeriksaan Rp 618 miliar. Sedangkan yang terendah di
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan persentase penyimpangan 6,55
persen. Nilai penyimpangannya Rp 6 miliar dari cakupan pemeriksaan Rp 93
miliar.Demikian dikemukakan Ketua BPK Satrio B Joedono pada sidang paripurna DPR
yang dipimpin oleh Ketua DPR Akbar Tandjung, Rabu (22/9) siang….
Sumber http://www.antikorupsi.org/id/content/bpk-temukan-penyimpangan-rp-37-triliun
Tugas dan wewenang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan yang sesuai
dengan artikel diatas adalah….
B. melakukan penahanan terhadap pejabat di kementerian tersebut
C. melakukan penuntutan atas hasil temuan penyimpangan keuangan Negara
D. menyerahkan hasil audit kementerian tersebut kepada kejaksaan
E. melakukan edukasi terhadap penggunaan anggaran Negara instansi pemerintah
F. memeriksa keuntungan Badan Usaha Milik Negara di Pemerintahan terkait

2. Jika terjadi perselisihan tentang hasil pemilu, maka penyelesaiannya dilakukan oleh….
A. MK
B. MA
C. KY
D. KPU
E. BPK
3. Berikut yang merupakan tugas MPR adalah….
A. menggantikan presiden
B. menyatakan perang
C. mengubah dan menetapkan UUD
D. menunjukkan materi-materi
E. menyusun program legeslasi nasional
4. Anggota DPR dan DPD dipilih dengan cara….
A. pemilu
B. undian
C. bergiliran
D. ditunjuk langsung oleh presiden
E. individu

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Mengawasi jalannya pemerintahan yang dipimpin oleh presiden merupakan tugas….
A. Presiden
B. Wakil presiden
C. Para menteri
D. DPR
E. DPD
6. Berikut merupakan lembaga-lembaga negara dari unsur kehakiman, kecuali….
A. MA C. KY E. MPR
B. MK D. BPK
7. Berikut lembaga yang memiliki tugas mengawasi perilaku hakim adalah….
A. MA
B. MK
C. KY
D. BPK
E. DPD
8. Berikut yang termasuk infrastruktur politik di Indonesia adalah ….
A. DPR
B. KY
C. MPR
D. Parpol
E. DPD

9. Good gavernance adalah pelaksanaan politik, ekonomi, dan administrasi dalam


mengelola masalah-masalah bangsa dan negara. Manakah yang tidak termasuk prinsip-
prinsip good gavernance yaitu ….
A. keterbukaan partisipasi masyarakat
B. ketidak berpihakan kepada rakyat
C. akuntabilitas dan transparansi
D. supremasi hukum
E. efisiensi dan efektivitas

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAHAN AJAR PPKN KELAS X
KOMPETENSI DASAR (KD 3.4)
Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah

PETA KONSEP
Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintahan
Pusat dan Daerah

Meliputi

Desentralisasi atau Kedudukan dan Kedudukan dan Hubungan


otonomi daerah peran pemerintah peran pemerintah Struktural dan
dalam konteks pusat daerah Fungsional
NKRI Pemerintahan Pusat
dan Daerah

Mempelajari Mempelajari

1. Kedudukan 8. Hubungan Struktural


pemerintah pusat Pemerintahan Pusat dan
2. Peran pemerintah Daerah
pusat 9. Hubungan Fungsional
3. Pemerintahan Pusat dan
Mempelajari Mempelajari Daerah
10.

1. Kewenangan pemerintah daerah


2. Daerah istimewa, daerah khusus, dan
5. Makna desentralisasai dan otonomi daerah daerah otonomi daerah
6. Otonomi daerah dalam konteks NKRI 3. Perangkat daerah sebagai pelaksana
7. Dasar hukum pelaksanaan otonomi daerah otonomi daerah
8. Prinsip-prinsip otonomi daerah 4. DPRD
9. Arti penting otonomi daerah 5. Proses pemilihan kepala daerah
10. Keuntungan dan kekurangan penerapan 6. Peraturan daerah
otonomi daerah 7. Sumber keuangan daerah

Ringkasan Materi
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan sejumlah urusan pemerintah dari pemerintah pusat atau dari
pemerintah daerah tingkat yang lebih tinggi kepada pemerintah daerah tingkat yang lebih rendah,
baik mengenai politik kebijaksanaan, perencanaan, dan pelaksanaan maupun mengenai segi-segi
pembiayaan. Perangkat Dipelaksanaannya
unduh dariadalah : Bukupaket.com
daerah yang diserahi tugas tersebut.
Desentralisasi bertujuan untuk meringankan beban pekerjaan pemerintah pusat. Dengan adanya
desentralisasi, tugas, dan pekerjaan dialihkan kepada pemerintah daerah. Dengan demikian,
pemerintah pusat dapat memusatkan perhatian pada hal-hal yang bersangkutan dengan
kepentingan nasional atau Negara secara keseluruhan.
a. Jenis desentralisasi
Berikut adalah jenis-jenis desentralisasi.
1) Desentralisasi politik, bertujuan menyalurkan semangat demokrasi secara positif di
masyarakat.
2) Desentralisasi administrasi, bertujuan agar penyelenggaraan pemerintah dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
3) Desentralisasi fisikal, bertujuan memberikan kepada daerah untuk menggali berbagai
sumber dana.
4) Desentralisasi ekonomi atau pasar, bertujuan untuk lebih memberikan tanggung jawab
yang berkaitan dengan sector public dan sector privat.
b. Manfaat desentralisasi
Berikut adalah manfaat yang bisa diambil dari adanya desentralisasi.
1) Desentralisasi merupakan sarana untuk memangkas sejumlah “red tape” (prosedur yang
berbelit belit) dan prosedur yang terlalu kaku.
2) Desentralisasi akan memungkinkan adanya masuknya pembangunan politik dan
administrasi atas kebijakan pemerintah nasional/pusat hingga ke daerah –daerah
pelosok/terpencil.
3) Desentralisasi memungkinkan terwakilinya berbagai kelompok politik, keagamaan, dan
kesukuan/etnis dalam proses pembuatan keputusan pembangunan, sehingga
memberikan peluang terciptanya keadilan alokasi sumber-sumber dan investasi
pemerintah.

c. Kelemahan Desentralisasi
Adapaun kelemahan desentralisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Besarnya organ-organ pemerintahan yang membuat struktur pemerintahan bertambah
kompleks dan berimplikasi pada lemahnya koordinasi.
2) Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan daerah dapat
lebih mudah terganggu.
3) Desentralisasi territorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
4) Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan
perundingan yang bertele-tele.
5) Desentralisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperolah keseragaman
dan kesederhanaan.

2. Otonomi Daerah
UU Nomor 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa “hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesusai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa otonomi daerah adalah pemberian hak kepada pemerintah daerah untuk mengatur
urusannya sendiri sesuai dengan aturan yang berlaku.
Otonom daerah dibuat agar memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Berikut adalah tujuan diadakannya
otonomi daerah.
a. Supaya tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat pusat,
sehingga dapat melancarkan jalannya pemerintahan dan pembangunan.
b. Supaya pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi dibantu oleh
pemerintah daerah.
c. Supaya kepentingan umum suatu daerah dapat diurus lebih baik dengan memerhatikan sifat
Di unduh
dan keadaan daerah dari : Bukupaket.com
yang mempunyai kekhususan sendiri.
3. Otonomi Daerah Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia adalah Negara kesatuan yang menganut asas Desentralisasi, sehingga Indonesia memiliki
konsep Negara federative. Dengan menganut paham Desentralisasi, persebaran kemakmuran dapat
dilakukan secara merata. Hal tersebut karena pemerintah daerah diberi keleluasaan dalam mengatur
daeranya sendiri.
Supaya dapat melaksanakan otonomi daerah dengan baik, maka penting sekali untuk melaksanakan
Otonomi Daerah dengan selalu dijiwai oleh semangat yang terkandung dalam lambing Negara kita,
yakni ”Bhinnekan Tunggal Ika.”

4. Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah Di Indonesia


Berikut adalah landasan hukum dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia.
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah (KND).
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
c. Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Indonesia Timur.
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
f. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
h. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
i. Undang-Undang Nomor33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
j. Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
k. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
l. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
m. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

a. Nilai Otonomi Daerah


Pada dasarnya, otonomi daerah memiliki tiga nilai dasar. Berikut adalah nilai dasar otonomi
daerah.
1) Kebebasan
Kebebasan di dalam otonomi daerah dimaknai sebagai kebebasan masyarakat daerah
dan pemerintah dalam mengambil tindakan-tindakan untuk memcahkan masalah
bersama.
2) Partisipasi
Dalam otonomi daerah, masyarakat berperan aktif dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan public di daerahnya.
3) Efektivitas dan efisiensi
Melalui kebebasan dan partisipasi masyarakat, jalannya pemerintahan akan lebih tepat
sasaran (efektif) dan tidak menghamburkan anggaran atau tidak terjadi pemborosan
(efisien).
b. Dimensi Otonomi Daerah
Berikut adalahDi unduh dari
dimensi-dimensi : Bukupaket.com
dalam otonomi daerah.
1) Dimensi politik, kabupaten/kota dipandang kurang mempunyai fanatisme kedaerahan,
sehingga dengan otonomi daerah, risiko gerakan separatasime, dan peluang
berkembangnya aspirasi federalis relative minim.
2) Dimensi administrative, penyelenggaraan pemerintaha dan pelayanan kepada
masyarakat relative dapat lebih efektif.
3) Kabupaten/kota adalah daerah “ujung tombak” pelaksanaan pembangunan, sehingga
kabupaten/kotalah yang lebih tahu kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya.
c. Prinsip Otonomi Daerah
Berikut adalah prinsip-prinsip otonomi daerah sebagaimana yang termaktub di dalam UU
Nomor 32 Tahun 2004.
1) Penyelenggaraan otonomi daerah harus dilaksanakan dengan prinsip otonomi yang
seluas-luasnya dengan memerhatikan aspek-aspek demokrasi yang berkeadilan, adanya
pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.
2) Pelaksanaan otonomi daerah harus didasarkan pada prinsip otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab.
3) Pelaksanaan otonomi daerah secara luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten
dan daerah kota, sedangkan otonomi daerah provinsi merupakan otonomi terbatas.
4) Penyelenggaraan otonomi daerah harus mampu menjamin hubungan yang serasi antara
daerah dan pemerintah sesuai dengan konstitusi Negara.
5) Pelaksanaan otonomi daerah harus dapat lebih meningkatkan kemandirian daerah
otonom dan karenanya dalam daerah kabupaten dan daerah kota tidak ada lagi wilayah
administrasi. Selain itu, harus menjamin keserasian antardaerah dengan daerah yang
lainnya.
6) Pemerintah wajib melakukan pembinaan yang berupa pemberian pedoman, seperti
dalam pengembangan, penelitian, perencanaan, serta pengawasan.
7) Pelaksanaan otonomi daerah secara luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten
dan daerah kota. Sedangkan, otonomi daerah provinsi merupakan otonomi terbatas.
8) Guna kwasan khusus yang dibina oleh pemerintah atau pihak lain, seperti badan
otoritas, kawasan pertambangan, kawasan pelabuhan, kawasan wisata, kawasan
perkotaan baru, dan semacamnya berlaku ketentuan peraturan daerah otonom.
9) Pelaksanaan asas tugas pembantuan dilaksanakan dari pemerintah daerah kepala desa
yang disertai dengan pembiayaan, penyediaan sarana dan prasarana, serta sumber daya
manusia. Pemerintah daerah berkewajiban melaporkan pelaksanaan dan
mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan.
10) Otonomi daerah bisa memacu setiap daerah untuk berlomba-lomba secara positif dalam
memajukan daerahnya masing-masing.
11) Penyelanggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan selalu memerhatikan kepentingan dan aspirasi yang
tumbuh dalam masyarakat serta dapat mengakomodasi keanekaragaman setiap daerah.
B. Kedudukan Dan Peran Pemerintah Pusat
Kedudukan dan peran dalam pemerintah pusat dibedakan menjadi dua aspek, yakni aspek fungsi
pemerintah pusat dan tujuan pemerintah pusat dalam memberikan otonomi daerah kepada
pemerintah. Berikut adalah penjelasannya.
1. Fungsi Pemerintah Pusat
Berikut adalah fungsi pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah.
a. Fungsi layanan (serving function)
b. Fungsi pengaturan (regulating function)
c. Fungsi pemberdayaan

Di unduh
2. Tujuan pemberian dari : Bukupaket.com
otonomi daerah
Tujuan pemberian otonomi daerah dibedakan menjadi dua, yakni tujuan umum dan khusus.
a. Tujuan umum
Berikut adalah tujuan umum otonomi daerah.
1) Meningkatkan daya saing daerah.
2) Peningkatan pelayanan kepada masyarakat
3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. Tujuan khusus
Berikut adalah tujuan khusus otonomi daerah.
1) Untuk keadilan nasional.
2) Pemerataan wilayah daerah.
3) Meningkatkan peran serta masyarakat.
4) Mendorong pemberdayaan masyarakat.
5) Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas.
6) Mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
7) Mengembangkan kehidupan yang berdemokrasi.
8) Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antardaerah dalam
rangka keutuhan NKRI.

c. Kedudukan dan peran pemerintah daerah


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjelaskan bahwa yang
dimaksud pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang kedudukan dan peran pemerintah daerah di dalam
otonomi daerah.
1. Kewenangan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah merupakan alat kelengkapan Negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan-tujuan
Negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea ke-2 dan ke-4.
Guna mencapai hal tersebut, tentu saja pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk
menjalankan seluruh urusan pemerintahan di daerah, kecuali beberapa kewenangan yang tidak
diperkenankan dimiliki oleh daerah, yaitu kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, peradilan/yustisi, moneter dan fiscal, serta urusan agama.
Selain itu, pemerintah daerah juga diberi keleluasaan untuk mengatur urusan-urusan yang terkait
dengan daerahnya. Urusan pemerintah daerah akan dilimpahkan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah disertai dengan pendanaan kepada pemerintah daerah. Urusan-urusan
pemerintah dibagi menjadi dua, yakni urusan wajib tingkat provinsi dan urusan wajib tingkat
kabupaten/kota. Berikut penjelasan masing-masing urusan wajib tersebut.
a. Urusan wajib tingkat provinsi
Berikut adalah urusan wajib pemerintah daerah tingkat provinsi.
1) Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2) Perencanaan, pemanfaatan,dan pengawasan tata ruang.
3) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
4) Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5) Penanganan bidang kesehatan.
6) Penyelanggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial.
7) Penanggulangan masalah social lintas kabupaten/kota.
8) Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota.
9) Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas
Di unduh dari : Bukupaket.com
kabupaten/kota.
10) Pengendalian lingkungan hidup.
11) Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota.
12) Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
13) Pelayanan administrasi umum pemerintahan.
14) Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kebupaten/kota.
15) Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksankaan oleh
kabupaten/kota.
16) Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

b. Urusan wajb tingkat kabupaten


Berikut adalah urusan wajib pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota.
1) Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2) Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.
3) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
4) Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5) Penanganan bidang kesehatan.
6) Penyelanggaraan pendidikan.
7) Penanggulangan masalah social.
8) Pelayanan bidang ketenagakerjaan .
9) Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
10) Pengendalian lingkungan hidup.
11) Pelayanan pertanahan.
12) Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
13) Pelayanan administrasi umum pemerintahan.
14) Pelayanan administrasi penanaman modal.
15) Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.
16) Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

2. Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus


Selain otonomi daerah yang secara umum berlaku bagi Pemerintah Daerah di Indonesia
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, juga terdapat beberapa
paket Undang-Undang Otonomi Daerah Khusus (Otsus) bagi daerah dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi Khusus merupakan kewenangan khusus yang diakui dan
diberikan kepada provinsi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendri berdasarkan aspirasi masyarakat. Istilah otonomi ini dapat diartikan
sebagai kebebasan rakyat untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Indonesia memberikan otonomi khusus pada empat daerah, yakni Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Papua Barat.
a. Daerah khusus ibu kota Jakarta
Dasar hukum bagi otomoni khusus DKI Jakarta adalah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia. DKI Jakarta menjadi daerah khusus karena kedudukannya sebagai ibu kota
Negara Indonesia. Provinsi ini menjadi lebih khusus, karena memiliki kawasan-kawasan khusus.
Kawasan-kawasan ini menjadi khusus karena ditetapkan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
fungsi pemerintahan tertentu dan penyelenggaraan Negara yang bersifat khusus bagi kepentingan
nasional.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang bersifat khusus dalam kedudukannya sebagai
ibu kota Negara Indonesia, DKI Jakarta menerima pendanaan yang dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dana untuk pelaksanaan kekhususan tersebut ditetapkan
bersama antara Pemerintah dan DPR berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Pemerintah
Di unduh
Provinsi DKI Jakarta. Selain dari
itu, walikota dan: bupati
Bukupaket.com
di provinsi ini juga memiliki eksitensi khusus.
Berbeda dengan walikota atau bupati di provinsi lain, walikota atau bupati di DKI Jakarta diangkat
oleh Gubernur atas pertimbangan DPRD Provinsi. Mereka ini diangkat oleh Gubernur dari golongan
PNS dan diberhentikan pula oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Daerah Istimewa Aceh
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam kaitannya
dengan DIY terdapat dua hal pokok, yaitu sebagai berikut.
1) Pengakuan keberadaan DIY sebagai satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa
tercantum dalam Pasal 2 Ayat (8): “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan
undang-undang.”
2) Pengakuan keberadaan Keraton kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sebagaimana tercantum dalam Pasal 2
Ayat (9): “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Sedangkan, dalam Pasal 226 Ayat (1) yang mengakomodasi kemungkinan adanya suatu
penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat khusus melalui undang-undang tersendiri (missal UU
Nomor 34 Tahun 1999 tentang Daerah Khusus Ibukota Jakarta). Namun, dalam pasal ini tampak juga
mengabaikan keberadaan peraturan yang bersifat tersendiri, yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1950 tentang Pembentukan DIY jo, Undang-undang Nomor 19 Tahun 1950. Bisa melihat sejarah
perjalanan penyelenggaraan pemerintahan di DIY, kemampuan menyesuaikan dengan perubahan
social, politik, ekonomi, dan budaya masyarakatnya merupakan factor penggerak dan bersifat
khusus. Kapasitas ini mempunyai titik sentral pada Sultan, di mana hingga sekarang keberadaan
Sultan mempunyai keberpaduan otoritas, yaitu sebagai Raja Kasultanan Yogyakarta dan sekaligus
sebagai Gubernur Provinsi DIY. Monarki di Provinsi DIY mampu menjamin adanya perdamaian dan
stabilitas social yang terpelihara berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi dan adanya akses yang
teratur terhadap implementasi kekuasaan/kewenangan dengan memerhatikan kehendak
masyarakat/rakyat Yogyakarta.
c. Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam
Pengakuan Negara atas keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh terakhir diberikan melalui
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (LN 2006 Nomor 62, TLN 4633).
Undang-Undang Pemerintahan Aceh ini tidak terlepas dari Nota Kesepahamam (Memorandum of
Understanding) antara Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani pada tanggal 15
Agustus 2005. Nota kesepahamam tersebut merupakan suatu bentuk rekonsiliasi secara
bermartabat menuju pembangunan social, ekonomi, serta politik di Aceh secara berkelanjutan. Hal-
hal mendasar yang menjadi isi Undang-Undang Pemerintahan Aceh, antara lain sebagai berikut.
1) Pemerintahan Aceh adalah pemerintahan daerah provinsi sistem NKRI berdasarkan UUD
Tahun 1945 yang menyelenggakaan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintahan Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh sesuai dengan fungsi
dan kewenangan masing-masing.
2) Tatanan otonomi seluas-luasnya yang diterapkan di Aceh berdasarkan Undang-Undang
Pemerintahan Aceh ini merupakan subsistem dalam sistem pemerintahan secara nasional.
3) Pengaturan dalam Qanun Aceh maupun Kabupaten/Kota yang banyak diamanatkan dalam
Undang-Undang Pemerintahan Aceh merupakan wujud konkret bagi terselenggarannya
kewajiban konstitusional dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut.
4) Pengaturan perimbangan keuangan pusat dan daerah tercermin melalui pemberian
kewenangan untuk pemanfaatan sumber pendanaan yang ada.
5) Implementasi formal penegakan syari’at Islam dengan asas personalitas ke-Islaman terhadap
setiap orang yang berada di Aceh tanpa membedakan kewarganegaraan, kedudukan, dan
Di unduh
statis dalam wilayah dari :batas-batas
sesuai dengan Bukupaket.com
daerah Provinsi Aceh.
d. Provinsi Papua
Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang diberi Otonomi Khusus dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi Khusus sendiri adalah kewenangan khusus yang diakui dan
diberikan kepada Provinsi Papua, termasuk provinsi-provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Papua,
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua. Otonomi ini diberikan oleh Negara
Republik Indonesia melalui Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 (LN 2001 Nomor 135 TLN Nomor
4151). Hal-hal mendasar yang menjadi isi Undang-undang ini adalah:
1) Pengaturan kewenangan antara Pemerintah dengan Pemerintah Provinsi Papua serta
penerapan kewenangan tersebut di Provinsi Papua yang dilakukan dengan kekhususan.
2) Pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaannya
secara strategis dan mendasar.
3) Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
4) Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang tegas dan jelas antara badan
legislative, eksekutif, dan yudikatif, serta Majelis Rakyat Papua sebagai representasi kultural
penduduk asli Papua yang diberikan kewenangan tertentu.
Pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan,
penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap HAM, percepatan pembangunan ekonomi,
peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua, serta dalam rangka kesetaraan dan
keseimbangan dengan kemaujuan provinsi lain. Otonomi Khusus melalui UU 21/2001 menempatkan
orang asli Papua dan penduduk Papua pada umumnya sebagai subjek utama.
3. Perangkat Daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah
Seperti diamanatkan dalam Pasal 120 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 mengenai
pemerintahan daerah , dinyatakan bahwa setiap pemerintahan daerah diharuskan memiliki
perangkat daerah dengan komposisi sebaga berikut.
a. Perangkat daerah provinsi terdiri atas secretariat daerah, secretariat DPRD, dinas daerah,
dan lembaga teknis daerah.
b. Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas secretariat daerah, secretariat DPRD, dinas
daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.
Guna melaksanakan tugas-tugas pemerintah daerah dapat membentuk lembaga sebelas
kewenangan wajib, maka pemerintah daerah membentuk dinas-dinas. Dinas daerah merupakan
unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan
diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul
Sekretariat Daerah, Kepala dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
Sekretariat Daerah.
Guna melaksanakan tugas-tugas strategis setiap pemerintah daerah dapat membentuk lembaga
teknis daerah. Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor atau
rumah sakit umum daerah.
Badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala badan,
kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat oleh kepala daerah dari pegawai
negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretariat Daerah, Kepala badan, kantor, atau rumah
sakit umum daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.
Sementara itu, untuk susunan organisasi serta tata kerja pemerintah daerah disusun berdasarkan
kewenangan, kebutuhan, dan kemampuan yang pengaturan lebih lanjutnya ditetapkan dalam Perda
dengan memerhatikan factor-faktor tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Pengendalian organisasi perangkat daerah sebagaimana dimaksud diatas dilakukan oleh Pemerintah
untuk provinsi dan oleh gubernur untuk kabupaten/kota dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
4. Dewan PerwakilanDi unduh dari : Bukupaket.com
Rakyat Daerah
DPRD merupakan kependenkan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Secara sederhana, DPRD
merupakan bagian dari wakil rakyat yang menempati daerah tingkat I dan juga tingkat II, yaitu
provinsi, kotamadya, dan juga kabupaten, DPRD terdapat pada setiap provinsi, kota, dan kabupaten,
yang dipilih setiap 5 tahun sekali melalui pemilihan kepala daerah, besamaan dengan pemilihan
gubernur, walikota, dan juga bupati di masing-masing daerah.
Sebagia salah satu lembaga Negara yang memiliki kedudukan tinggi, dan merupakan salah satu
fungsi legislative, sudah pasti DPRD memiliki fungsi dan tugas tertentu. Berikut adalah tugas DPRD.
a. Membentuk peraturan daerah.
b. Artikel yang berhubungan dengan peraturan daerah.
c. Membahas bersama dengan pemimpin.
d. Memberi persetujuan pemindah tanganan asset daerah.
e. Melaksanakan pengoperasian dan penyerapan anggaran daerah.
f. Menyerap, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam undang-undang.

5. Proses Pemilihan Kepala Daerah


Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali disebut Pilkada atau
Pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara
lansung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Sebelumnya, kepala
daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dasar hukum
penyelenggaraan pilkada adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Dalam undang-undang ini, pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah) belum
dimasukkan dalam rezim pemilihan umum (pemilu). Pilkada pertama kali diseleggarakan pada bulan
juni 2005.
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan
Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama “Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah” atau “Pemilukada”.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta Pemilukada adalah pasangan calon
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan parta politik. Ketentuan ini diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta Pemilukada juga dapat berasal dari
pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang. Undang-undang ini
menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan beberapa pasal menyangkut
peserta Pemilukada dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
6. Pertaruan daerah
Peraturan daerah merupakan produk perundang-undangan pemerintah daerah atau merupakan
hasil kompronis antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan kepala daerah yang tidak
boleh bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, DPRD maupun kepala
daerah secara sendiri-sendiri tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan Peraturan Daerah,
tetapi harus melalui mekanisme yang ada, yaitu ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan
DPRD terlebih dahulu.
Dasar hukum pembentukan peraturan daerah harus termuat di dalamnya landasan filosofis,
landasan yuridis, dan landasan politis.
Kebijaksanaan pemerintah daerah yang akan dituangkan ke dalam suatu peraturan daerah harus
mempunyai dasar hukum dan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi tingkatannya.
Sebagai dasar hukum, pembuatan peraturan daerah adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah khususnya Pasal 136 sampai Pasal 149 serta Undang-Undang lain
yang berkaitan dengan muatan Pertauran Daerah yang akan diatur. Misalnya, apabila peraturan
daerah tersebut menyangkut pajak daerah, maka dasar hukumnya haruslah ketentuan tentang
perpajakan dan diatur dalam ketentuan yang lebih tinggi derajatnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
7. Keuangan Daerah
Pengertian keuangan daerah sebagaimana dimuat dalam penjelasan Pasal 156 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut.
“keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan
segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”. Keuangan daerah memiliki tiga unsur, yaitu Hak
Daerah, Kewajban Daerah, dan Kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan daerah didapatkan dari berbagai macam sumber. Berikut adalah sumber-sumber
keuangan daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdasarkan UU Nomor 22/1999 Pasal 79 terdiri dari
Hasil pajak daerah dan hasil retribusi daerah.
b. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan milik daerah yang dipisahkan.
c. Pinjaman daerah.
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

D. Hubungan Stuktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah


1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah
Secara structural, pemerintah pusat merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan di
tingkat nasional. Sedangkan, pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan
pemerintahan di daerah masing-masing bersama DPRD. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah diatur menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pelimpahan
tugas dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah tersebut dikenal dengan istilah
dekonsentrasi.
Pendelegasian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan factor-faktor tertentu. Berikut
adalah dasar-dasar yang bisa dilakukan dalam pendelegasian wewenang dari pemerintah
pusat ke pemerintah pusat.
a. Pemerintah pusat hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui pemerintah daerah. Hal
tersebut hanya dapat terwujud jika diadakan pendelegasian wewenang.
b. Melalui pendelegasian, pemerintah pusat memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggung jawaban kepada pemerintah daerah demi pemastian tanggung
jawab tugas.
c. Dengan pendelegasian, pekerjaan pemerintahan dapat berjalan dengan baik tanpa
kehadiran pemerintahan pusat.
d. Dalam pendelegasian, pemerintah pusat memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggung jawaban yang sekaligus “menuntut” adanya hasil kerja
yang pasti dari pemerintah daerah.
e. Dalam pendelegasian, pemerintah pusat memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggung jawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja.
Sehingga, pemerintah daerah dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh
dalam pelaksanaan kerja.

2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah


Hubungan fungsional menyangkut atas pembagian tugas dan kewenangan yang harus
dijalankan oleh pemerintahan pusat dan daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance). Pembagian tugas, wewenang, dan kewajiban
pemerintahan daerah pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 2 Ayat (4) dan (5), pemerintahan daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan
dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan
Di unduh
wewenang, keuangan, dariumum,
pelayanan : Bukupaket.com
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya.
Uji Kompetensi 4
1. Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system NKRI adalah ….
A. Sentralisasi
B. Dekonsentrasi
C. Desentralisasi
D. Desentralisasi politik
E. Desentralisasi administrasi
2. Salah satu tujuan diberlakukannya asas desentralisasi adalah ….
A. Memberdayakan rakyat di daerah
B. Mencegah penyalahgunaan kekuasaan
C. Membatasi kekuasaan pemerintah pusat
D. Meringankan pekerjaan pemerintah pusat
E. Mewujudkan kemandirian daerah
3. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat atas
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam NKRI disebut ….
A. Otonomi daerah
B. Daerah otonom
C. Desentralisasi
D. Dekonsentrasi
E. Pemerintah daerah
4. Bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota terpilih sebelum memangku
jabatannya dilantik oleh ….
A. Gubernur
B. Menteri dalam negeri
C. Ketua DPRD
D. Presiden
E. Menteri luar negeri
5. DPRD bersama kepala daerah bekerja sama membentuk ….
A. Peraturan daerah
B. Peraturan pemerintah
C. Undang-undang
D. Kepres
E. Perpu
6. Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Indonesia diatur dalam ….
A. Pancasila
B. UUD NRI 1945
C. Bhinneka Tunggal Ika
D. Wawasan Nusantara
E. Otonomi daerah
7. Adanya hubungan atau bagian dari komunikasi karena faktor proses, sebab akibat, atau
karena kepentingan yang sama disebut hubungan ….
A. Fungsional
B. Structural
C. Timbal balik
D. Satu arah
E. Dua arah
8. Berikut yang termasuk kebijakan otonomi daerah dalam bidang ekonomidemi
kepentingan masyarakat
Di unduh adalah
dari….: Bukupaket.com
A. Memelihara nilai-nilai loka daerah
B. Mempersulit pembuatan KTP
C. Memangkas budaya birokrasi yang berbelit-belit
D. Memberi kemudaha dalam izin usaha
E. Memaksa warga menggunakan hak pilih
9. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah setelah amandemen UUD NRI Tahun
1945 menggunakan system ….
A. Sentralisasi
B. Desentralisasi
C. Dekonsentrasi
D. Otonomi daerah
E. Tiras poitica
10. Kebijakan otonomi daerah dilatarbelakangi oleh ….
A. Pemerintah pusat tidak lagi dibebani memberikan anggaran kepada daerah
B. Daerah-daerah lebih kreatif dalam mengembangkan sumber dayanya
C. Terjadinya proses pemindahan kekuasaan dari pusat ke daerah
D. Berkembangnya paham primordialisme
E. Masyarakat di daerah dapat berpartisipasi dalam pembangunan daerahnya

Latihan Soal
1. Salah satu tujuan diberlakukannya asas desentralisasi adalah....
A. mencegah penyalahgunaan kekuasaan
B. membatasi kekuasaan pemerintah pusat
C. memberdayakan rakyat di daerah
D. meringankan pekerjaan pemerintahan pusat
E. mewujudkan kemandirian daerah
2. Pemberian otonomi daerah yang seluas luasnya kepada daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, dalam
lingkungan strategis globalisasi, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing
dengan memperhatikan prinsip demokrasi , pemerataan, keadilan, keistimewaan,
kekhususan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI. Dari
pernyataan diatas manakah yang termasuk peran serta masyarakat dalam memelihara
lingkungan hidup;
A. menebang hutan secara liar
B. membuang sampah sembarang tempat
C. mengambil sumber kekayaan alam secara besar-besaran
D. mencemari air sungai dengan membuang limbah dari home industri
E. mendirikan perusahaan dengan memperhatikan lingkungan sekitar
3. Jumlah minimal Kecamatan untuk pembentukan kota dalam otonomi daerah adalah.…
A. 5
B. 4
C. 6
D. 7
E. 3 Di unduh dari : Bukupaket.com
4. Asas dalam otonomi daerah dengan segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah , yaitu asas….
A. sentralisasi
B. desentralisasi
C. umum
D. dekontralisasi
E. pembantuan
5. Berikut yang termasuk sumber pendapatan asli daerah (PAD) adalah....
A. dana alokasi umum
B. penerimaan dari SDA
C. bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
D. hasil perusahaan milik daerah
E. dana alokasi khusus

6. Berikut yang termasuk kebijakan otonomi daerah dalam bidang ekonomi demi
kepentingan masyarakat adalah....
A. memberi kemudahan dalam izin usaha
B. memelihara nilai nilai lokal daerah’
C. mempersulit pembuatan KTP
D. memangkas budaya biokrasi yang berbelit belit
E. memaksa warga menggunakan hak pilih

Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai