Anda di halaman 1dari 18

"Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.

"

1. Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia

2 Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan
daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Pada abad 1 Masehi, jalur
perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih ke jalur laut,
sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka.
Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
3 Jalur Perdagangan Laut di Asia Tenggara
4 Masuknya Budha ke Indonesia
Masuknya agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan
Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan Arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai
daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang
(Sumsel).
Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad
Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India
Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).

5 Arca Perunggu Berlanggam Gandhara


6 Masuknya Hindu ke Indonesia
Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan
diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa
agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya
kekacauan politik/peperangan di India abad M, maka prajurit yang kalah perang terdesak
dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk
ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak
mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut
diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku atau sengaja datang ke Indonesia.

7 Pengaruh Masuknya Hindu Budha ke Indonesia


Akulturasi
Bahasa
Kepercayaan
Organisasi Kemasyarakatan
Sistem Pengetahuan
Teknologi & Peralatan Hidup
Kesenian

8 Akulturasi
Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.

9 Bahasa
Dikenalnya bahasa Sansekerta yang kemudian menambah perbendaraan bahasa
Melayu/bahasa Indonesia.
- Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya berkembang menjadi huruf Jawa kuno, Bali dan
Bugis.
Sansekerta
Pallawa

10 Kepercayaan
Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari India. Agama ini merupakan lanjutan
dari kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun
3102 SM sampai 1300 SM.
Dalam agama Hindu, dikenal istilah Catur Warna bukan sama sekali dan tidak sama dengan
kasta. Catur Warna, yaitu:
Brahmana : golongan para pendeta, orang suci, pemuka agama dan rohaniwan
Ksatria : golongan para raja, adipati, patih, menteri, dan pejabat negara
Waisya : golongan para pekerja di bidang ekonomi
Sudra : golongan para pembantu ketiga golongan di atas
Menurut ajaran catur Warna, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Jadi,
status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni
suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu.

11 Agama Budha diajarkan oleh Siddharta Gautama ( SM), putra Raja Sudhodana dari
Kapilawastu, India. Agama Budha terdapat dua aliran, yaitu:
Mahayana, menekankan pada pemberian pelajaran kepada umat untuk mencapai
keBudhaan melalui pemujaan kepada Budha dalam bentuk upacara-upacara mewah,
pembangunan candi, dan arca.
Hinayana, memusatkan pelajaran untuk diri sendiri guna mencapai tahap yang sama
dengan Budha.
Seluruh ajaran yang dibawa oleh Siddharta Gautama dibukukan ke dalam kitab Tripitaka
yang terdiri dari tiga kitab, yaitu
1. Abhidharmapitaka,
2. Vinayapitaka,
3. Suttapitaka.

12 Organisasi Kemasyarakatan
Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan
menjadi seorang dewa.
Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada yang menggunakan prinsip
musyawarah.
Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan dan fungsi yang berbeda di India.

13 Sistem Pengetahuan
Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun saka dan penulisan tahun saka dengan
menggunakan Candrasangkala.

14 Sistem Pengetahuan
Dikenal teknologi pembuatan candi dan bangunan dasar punden berundak dan berfungsi
sebagai tempat pemujaan nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah
meninggal.
Candi Sewu

15 Kesenian
Adanya relief candi yang mengambil kisah Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana
kehidupan di Indonesia.
Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah disadur ke dalam bahasa Jawa Kuno dan ada
penambahan tokoh puna kawan.
Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon pertunjukan wayang dengan perubahan
karakter dari tokoh cerita.
Kerajaan Hindu di Indonesia Beserta Letak dan Peninggalannya

Kerajaan Hindu di Indonesia – Sejarah Indonesia tak lepas dari era Kerajaan Hindu-Budha
di Indonesia. Zaman tersebut dimulai sejak abad ke-4 Masehi hingga berakhir sekitar abad
ke-16 Masehi bersamaan dengan maraknya Kerajaan Islam di Indonesia.

Masuknya pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia banyak dibawa oleh musafir dari
India dan China. Hal tersebut menandai era Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Kerajaan
Kutai di Kalimantan diklaim sebagai kerajaan Hindu-Budha pertama yang ada di Nusantara.

Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia yang bercorak
Hindu-Budha. Masa kejayaan Majapahit mampu menguasai sebagian besar wilayah
Nusantara dan sangat disegani di masanya. Ada juga Kerajaan Sriwijaya yang hanya
bercorak Budha saja.

Era Kerajaan Hindu-Budha pun melemah seiring dengan masuknya ajaran Islam sekitar
abad ke-12 Masehi. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan
mengakhiri kejayaan Kerajaan Hindu-Budha lainnya, sekaligus menandai akhir dari era ini.
Nah dalam artikel ini akan khusus dijelaskan kerajaan bercorak Hindu saja, tidak termasuk
kerajaan bercorak Budha.

Kerajaan Hindu di Indonesia


Daftar Kerajaan Hindu di Indonesia

Berikut ini akan dijelaskan mengenai sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia beserta nama
raja dan peninggalannya, termasuk Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan
Singosari, dan Kerajaan Majapahit. Adapun kerajaan Sriwijaya tidak termasuk karena
bercorak Budha saja.

1. Kerajaan Kutai
Tahun didirikan : 350 Masehi
Letak : Muara Kaman, Kalimantan Timur
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang pertama kali ada. Kerajaan
ini didirikan di abad ke-4, sekitar tahun 350 Masehi. Letak Kerajaan Kutai ada di Muara
kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Dibentuknya Kerajaan Kutai
menandai sejarah kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dan Nusantara.

Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Sedangkan masa kejayaan Kerajaan Kutai terjadi
pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai kemudian runtuh sekitar
tahun 1605, saat diambil alih oleh Kesultanan Kutai Kartanegara yang bercorak Islam.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kutai :

Kudungga (Dewawarman)
Asmawarman
Mulawarman
Marawijaya Warman
Gajayana Warman
Tungga Warman
Jayanaga Warman
Nalasinga Warman
Nala Parana Tungga Warman
Gadingga Warman Dewa
Indra Warman Dewa
Sangga Warman Dewa
Candrawarman
Sri Langka Dewa Warman
Guna Parana Dewa Warman
Wijaya Warman
Sri Aji Dewa Warman
Mulia Putera Warman
Nala Pandita Warman
Indra Paruta Dewa Warman
Dharma Setia Warman
Peninggalan Kerajaan Kutai :

Tujuh buah prasasti Yupa (tugu batu)


Kalung Cina yang terbuat dari emas
Arca bulus
Arca Buddha dari perunggu
Arca batu
2. Kerajaan Tarumanegara
Tahun didirikan : 358 Masehi
Letak : wilayah barat Pulau Jawa

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di pulau Jawa, dan tertua kedua di
Indonesia setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-4, diperkirakan
sekitar tahun 358 Masehi. Lokasinya di wilayah barat Pulau Jawa.

Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak, kerajaan ini adalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu. Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa pemerintahan
Raja Purnawarman. Kerajaan Tarumanegara kemudian runtuh pada abad ke-7, karena
serbuan Kerajaan Sriwijaya sekitar tahun 669 Masehi.

Nama Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara :

Jayasingawarman
Dharmayawarman
Purnawarman
Wisnuwarman
Indrawarman
Candrawarman
Suryawarman
Kertawarman
Sudhawarman
Hariwangsawarman
Nagajayawarman
Linggawarman
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara :

Prasasti Kebon Kopi


Prasasti Tugu
Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Jambu
Prasasti Pasir Awi
3. Kerajaan Kalingga
Tahun didirikan : 594 Masehi
Letak : Jawa Tengah

Kerajaan Kalingga menjadi kerajaan bercorak Hindu-Budha pertama di kawasan pantai


utara Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan pada tahun 594 Masehi. Pusat pemerintahannya
diperkirakan di sekitar Pekalongan dan Jepara, kemudian pindah Magelang dan
Yogyakarta.

Kerajaan ini juga dikenal dengan sebutan Kerajaan Halong. Kalingga sempat terpecah
menjadi dua yakni Keling dan Medang. Kerajaan Kalingga kemudian runtuh pada tahun 782
Masehi dan diteruskan oleh Rakai Mataram dan Rakai Panangkaran di Medang.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kalingga :

Prabhu Wasumurti
Prabhu Wasugeni
Prabhu Wasudewa
Prabhu Wasukawi
Prabhu Kirathasingha
Prabhu Kartikeyasingha
Ratu Shima
Dewi Parwati
Dewi Sannaha
Sanjaya
Rakai Panangkaran
Peninggalan Kerajaan Kalingga :

Prasasti Tuk Mas


Prasasti Sojomerto
Prasasti Rahtawun
Candi Angin
Candi Bubrah
Situs Puncak Sanga Likur
Arca Batara Guru
Arca Wisnu
Arca Togog
Arca Narada
4. Kerajaan Pajajaran (Sunda Galuh)
Tahun didirikan : 669 Masehi
Letak : Bogor dan Ciamis, Jawa Barat

Kerajaan Pajajaran disebut juga dengan Kerajaan Sunda Galuh, merupakan kerajaan
bercorak yang didirikan pada tahun 669 Masehi. Kerajaan ini terbentuk sebagai pecahaan
Kerajaan Tarumanegara, dan merupakan penyatuan 2 kerajaan besar di Tanah Sunda yang
saling terkait erat, yaitu kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh.
Ibukota Kerajaan Sunda ada di kota Bogor, sedangkan ibukota Kerajaan Galuh ada di
Ciamis. Keduanya kerap disatukan menjadi Kerajaan Sunda Galuh yang lebih dikenal
sebagai Kerajaan Pajajaran, meski pada teritorialnya tidak pernah bersatu secara resmi.

Nama Raja-Raja Kerajaan Sunda :

Maharaja Tarusbawa
Sanjaya Harisdarma
Tamperan Barmawijaya
Rakeyan Banga
Rakeyan Medang Prabu Hulukujang
Prabu Gilingwesi
Pucukbumi Darmeswara
Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus
Prabu Darmaraksa
Windusakti Prabu Dewageng
Rakeyan Kemuning Gading Prabu Pucukwesi
Rakeyan Jayagiri Prabu Wanayasa
Prabu Resi Atmayadarma Hariwangsa
Limbur Kancana
Prabu Munding Ganawirya
Prabu Jayagiri Rakeyan Wulung Gadung
Prabu Brajawisesa
Prabu Dewa Sanghyang
Prabu Sanghyang Ageng
Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati
Nama Raja-Raja Kerajaan Galuh :

Wretikandayun
Rahyang Mandiminyak
Rahyang Bratasenawa
Rahyang Purbasora
Sanjaya Harisdarma
Adimulya Premana Dikusuma
Tamperan Barmawijaya
Manarah
Guruminda Sang Minisri
Prabhu Kretayasa Dewakusalesywara Sang Triwulan
Sang Walengan
Prabu Linggabumi
Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus
Nama Raja-Raja Kerajaan Sunda Galuh :

Darmaraja
Langlangbumi
Rakeyan Jayagiri Prabu Ménakluhur
Darmakusuma
Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu
Ragasuci
Citraganda
Prabu Linggadéwata
Prabu Ajiguna Linggawisésa
Prabu Ragamulya Luhurprabawa
Prabu Maharaja Linggabuanawisésa
Prabu Bunisora
Prabu Niskala Wastu Kancana
Prabu Susuktunggal
Prabu Dewa Niskala
Peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda Galuh) :

Prasasti Jayabupati
Prasasti Cibadak
Prasasti Canggal
Prasasti Calcutta
5. Kerajaan Wijayapura
Tahun didirikan : sekitar abad ke-7 Masehi
Letak : Kalimantan Barat

Kerajaan Wijayapura merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang terletak di


Kalimantan Barat, dekat muara Sungai Rajang. Kerajaan ini didirikan pada sekitar abad ke-
7 Masehi. Ibukota kerajaan ini bernama Panggau Libau Lendat Dibiau Takang Satu.

Wilayah kerajaan ini dikelilingi oleh rawa-rawa dan penuh dengan pohon kelapa. Kerajaan
ini juga dikenal dengan nama Kerajaan Sambas Kuno. Seiring dengan berakhirnya era
kerajaan Hindu-Budha, maka kerajaan ini pun runtuh.

Nama Raja-Raja Kerajaan Wijayapura :

Raja Patih Libau


Raja Patih Sengalang Burong
Raja Patih Telichay
Raja Patih Gemuring Gading
Raja Patih Kelieng
Raja Patih Landai
Raja Patih Romuyan
Raja Patih Beday
Raja Patih Laja
Raja Patih Peshampang
Raja Patih Manok Babari
Raja Patih Xeniba
Raja Patih Sumbang Lawing
Peninggalan Kerajaan Wijayapura :

Arca Budha emas di Sambas


Arca Budha perak di Sambas
Arca Budha perunggu di Sambas
6. Kerajaan Medang (Mataram Kuno)
Tahun didirikan : 752 Masehi
Letak : Jawa Tengah, kemudian pindah ke Jawa Timur

Kerajaan Medang, disebut juga sebagai Mataram Kuno atau Mataram Hindu, merupakan
kerajaan Hindu yang berdiri pada tahun 752 Masehi. Awalnya kerajaan ini terletak di Jawa
Tengah di sekitar Yogyakarta, namun kemudian pada abad ke-10 berpindah ke Jawa Timur
di daerah Jombang dan Madiun.

Kerajaan Medang ini akhirnya runtuh pada tahun 1045 Masehi. Penyebab runtuhnya
kerajaan ini adalah kekalahan Dharmawangsa dari Wurarawi dan Sriwijaya. Salah satu
peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang paling terkenal adalah Candi Borobudur.

Nama Raja-Raja Kerajaan Medang :

Sanjaya
Rakai Panangkaran
Rakai Panunggalan
Rakai Warak
Rakai Garung
Rakai Pikatan
Rakai Kayuwangi
Rakai Watuhumalang
Rakai Watukura Dyah Balitung
Mpu Daksa
Rakai Layang Dyah Tulodong
Rakai Sumba Dyah Wawa
Mpu Sindok
Sri Lokapala
Makuthawangsawardhana
Dharmawangsa Teguh
Peninggalan Kerajaan Medang :

Candi Borobudur
Candi Prambanan
Candi Sewu
Candi Mendut
Candi Kalasan
Candi Plaosan
Candi Sambisari
Candi Kedulan
Candi Morangan
Candi Sari
Candi Ijo
Candi Barong
Candi Sojiwan
Prasasti Tangeran
Prasasti Lor
Prasasti Bangil
Prasasti Kalkuta
Artifak emas yang ditemukan di Wonoboyo, Klaten
7. Kerajaan Kanjuruhan
Tahun didirikan : sekitar abad ke-8 Masehi
Letak : Malang, Jawa Timur

Kerajaan Kanjuruhan adalah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur, yang pusatnya
berada di dekat kota Malang sekarang. Diperkirakan kerajaan ini didirikan pada abad ke-8
Masehi, namun tahunnya tidak diketahui secara pasti. Masa kejayaan Kerajaan Kanjuruhan
ada pada masa pemerintahan Gajayana.

Kerajaan ini masih satu zaman dengan Kerajaan Tarumanegara dan memiliki banyak basis
wilayah di Jawa Timur. Pada akhirnya Kerajaan Kanjuruhan runtuh diperkirakan sekitar
abad ke-9 Masehi, saat berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kanjuruhan :

Dewa Singha
Gajayana
Pangeran Jananiya
Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan :

Prasasti Dinoyo
Candi Badut
Candi Wurung
8. Kerajaan Kahuripan
Tahun didirikan : 1019 Masehi
Letak : Kahuripan (sekarang Sidoarjo/Surabaya)

Kerajaan Kahuripan merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada tahun 1019 Masehi.
Pusat pemerintahannya ada di Kahuripan, sekarang masuk wilayah Sidoarjo atau Surabaya.
Adapun kerajaan ini didirikan oleh Airlangga sebagai kelanjutan dari kerajaan Mataram
Kuno yang runtuh.

Kerajaan Kahuripan kemudian runtuh pada tahun 1045 Masehi setelah Airlangga membagi
kerajaan menjadi dua, yakni Janggala dan Kadiri. Artinya kerajaan Kahuripan hanya
berlangsung singkat saja, yakni berdiri selama 26 tahun saja.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kahuripan :

Airlangga
Peninggalan Kerajaan Kahuripan :

Prasasti Pamwatan
9. Kerajaan Janggala
Tahun didirikan : 1045 Masehi
Letak : Kahuripan (sekarang Sidoarjo/Surabaya)

Kerajaan Janggala (atau Jenggala) adalah kerajaan bercorak Hindu yang merupakan
pecahan dari Kerajaan Kahuripan. Pada tahun 1045, Kerajaan Kahuripan terpecah menjadi
dua yakni Janggala dan Kediri. Kerajaan Janggala tetap berpusat di Kahuripan, sekarang
merupakan wilayah di sekitar Sidoarjo dan Surabaya.

Kerajaan Janggala kemudian runtuh di tahun 1136 Masehi setelah ditaklukkan oleh Sri
Jayabhaya dari Kerajaan Kediri. Pada akhirnya Janggala dan Kediri yang merupakan
pecahan dari Kahuripan kembali bersatu di bawah nama Kerajaan Kediri.

Nama Raja-Raja Kerajaan Janggala :

Mapanji Garasakan
Alanjung Ahyes
Samarotsaha
Peninggalan Kerajaan Janggala :

Prasasti Turun Hyang II


Prasasti Kambang Putih
Prasasti Malenga
Prasasti Banjaran
Prasasti Sumengka
Prasasti Terep
Prasasti Pamwatan
Prasasti Ngantang
10. Kerajaan Kediri
Tahun didirikan : 1045 Masehi
Letak : Kediri, Jawa Timur

Kerajaan Kediri (atau Kadiri), dikenal juga dengan sebutan Panjalu, merupakan kerajaan
bercorak Hindu-Budha yang berasal dari pecahan Kerajaan Kahuripan. Pada tahun 1045
Masehi, Kerajaan Kahuripan terpecah menjadi dua, yakni Kerajaan Kediri dan Janggala.

Pusat pemerintahannya ada di Daha, sekarang menjadi kota Kediri. Pada tahun 1136,
Kediri menaklukkan Janggala sehingga keduanya kembali bersatu. Adapun Kerajaan Kediri
kemudian runtuh pada tahun 1222 Masehi usai terjadi pemberontakan Ken Arok.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kediri :

Sri Samarawijaya
Sri Jayawarsa
Sri Bameswara
Sri Jayabhaya
Sri Sarweswara
Sri Aryeswara
Sri Gandra
Sri Kameswara
Sri Kertajaya
Peninggalan Kerajaan Kediri :

Prasasti Pamwatan
Prasasti Sirah Keting
Prasasti Padelegan I
Prasasti Panumbangan
Prasasti Tangkilan
Prasasti Ngantang
Prasasti Talan
Kakawin Bharatayuddha
Prasasti Padelegan II
Prasasti Kahyunan
Prasasti Angin
Prasasti Jaring
Prasasti Ceker
Kakawin Smaradahana
Prasasti Galunggung
Prasasti Kamula
Prasasti Palah
Prasasti Wates Kulon
Nagarakretagama
Pararaton
11. Kerajaan Singosari
Tahun berdiri : 1222 Masehu
Letak : Malang, Jawa Timur

Kerajaan Singasari (sering ditulis Singosari) merupakan kerajaan Hindu-Budha yang


berpusat di daerah Singasari, Malang, Jawa Timur. Berdasarkan bukti prasasti, nama asli
kerajaan ini adalah Kerajaan Tumapel. Kerajaan ini dibentuk pada tahun 1222 Masehi oleh
Ken Arok.

Dibentuknya kerajaan ini tak lepas dari runtuhnya Kerajaan Kediri karena pengkhianatan
Ken Arok. Masa kejayaan Kerajaan Singasari ada pada masa pemerintahan Kertanagara.
Singosari kemudian runtuh pada tahun 1292 karena serangan Jayakatwang dari
Gelanggelang.

Nama Raja-Raja Kerajaan Singosari

Ken Arok
Anusapati
Tohjaya
Wisnuwardhana
Kertanagara
Peninggalan Kerajaan Singosri :

Candi Singhasari
Prasasti Kudadu
Prasasti Mula Malurung
Arca Amoghapasa
Arca Prajnaparamita
Kitab Pararaton
Kitab Nagarakretagama
12. Kerajaan Majapahit
Tahun didirikan : 1292 Masehi
Letak : Mojokerto, Jawa Timur

Kerajaan Majapahit (sering ditulis Mojopahit) merupakan kerajaan yang berpusat di Jawa
Timur. Pusat pemerintahannya ada di Mojokerto, sebelum dipindah ke Kediri. Banyak
peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di situs Trowulan. Majapahit mampu
menguasai sebagian besar wilayah Nusantara hingga ke luar negeri, sehingga disebut
sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai
wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari
tahun 1350 hingga 1389. Kejayaan Majapahit diraih berkat bantuan mahapatihnya, Gajah
Mada. Di bawah perintah Gajah Mada, Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.

Wilayah kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,


hingga wilayah Indonesia timur. Kerajaan ini runtuh pada tahun 1527 karena invasi
Kesultanan Demak sekaligus menandai bergantinya era dari Kerajaan Hindu-Budha
menujuke Kerajaan Islam.

Nama Raja-Raja Kerajaan Majapahit :

Raden Wijaya
Kalagamet (Sri Jayanagara)
Sri Gitarja (Tribhuwana Wijayatunggadewi)
Hayam Wuruk
Wikramawardhana
Suhita (Dyah Ayu Kencana Wungu)
Kertawijaya
Rajasawardhana
Purwawisesa (Girishawardhana)
Bhre Pandansalas (Suraprabhawa)
Bhre Kertabumi
Girindrawardhana
Patih Udara
Peninggalan Kerajaan Majapahit :
Candi Tikus
Candi Bajang Ratu
Candi Suku
Candi Brahu
Candi Wringin Lawang
Candi Ceto
Candi Surawana
Candi Wringin Branjang
Candi Pari
Candi Kedaton
Candi Minak Jinggo
Candi Grinting
Candi Jolotundo
Candi Gentong
Prasasti Alasantan
Prasasti Kamban
Prasasti Hara-Hara
Prasasti Maribong
Prasasti Wurare
Prasasti Kudadu
Prasasti Sukamerta
Prasasti Butulan
Prasasti Balawi
Prasasti Canggu
Prasasti Biluluk I
Prasasti Karang Bogem
Prasasti Katiden
Prasasti Biluluk II
Prasasti Biluluk III
Prasasti Lumpang
Prasasti Waringin Pitu
Prasasti Marahi Manuk
Prasasti Parung
Kitab Negarakertama
Kitab Sutasoma
Kitab Arjunawiwaha
Kitab Kutaramanawa
Kitab Kunjakarna
Kitab Parthayajna
Kitab Pararaton
Kitab Sudayana
Kitab Ronggolawe
Kitab Sorandakan
Kitab Panjiwijayakarma
Kitab Usana Jawa
Kitab Usana Bali
Kitab Tantu Panggelaran
Kitab Calon Arang
13. Kerajaan Kuripan
Tahun berdiri : (tidak diketahui)
Letak : Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan

Kerajaan Kuripan adalah kerajaan kuno bercorak Hindu Syiwa dan Budha Kaharingan yang
terletak di kecamatan Danau Panggang, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, tepatnya di
sebelah hilir dari negeri Candi Agung (Amuntai Tengah). Sebutan lain untuk nama kerajaan
ini adalah Kahuripan.

Tidak diketahui kapan Kerajaan ini pertama berdiri, namun akhirnya runtuh di tahun 1387
Masehi dan digantikan oleh Kerajaan Negara Dipa. Tercatat hanya 1 ratu yang pernah
memerintah kerajaan ini, yang diberi gelar Ratu Kuripan.

Nama Raja-Raja Kerajaan Kuripan :

Ratu Kuripan
Peninggalan Kerajaan Kuripan :

Candi Agung
14. Kerajaan Negara Dipa
Tahun berdiri : 1387 Masehi
Letak : Amuntai, Kalimantan Selatan

Kerajaan Negara Dipa adalah kerajaan bercorak Hindu Syiwa dan Budha Kaharingan yang
didirikan pada tahun 1387 Masehi. Kerajaan ini berdiri sebagai pengganti Kerajaan
Kuripan. Letaknya ada di pedalaman Kalimantn Selatan, tepatnya di Amuntai yang
sekarang dikenal sebagai Tabasan.

Nama Raja-Raja Kerajaan Negara Dipa :

Ampu Djatmaka
Lambung Mangkurat
Raden Galuh Ciptasari
Raden Aria Gegombak
Aria Dewangsa
Putri Kalungsu
Peninggalan Kerajaan Negara Dipa :

Candi Laras
Candi Agung
Prasasti Trailokyapuri
15. Kerajaan Negara Daha
Tahun didirikan : 1478 Masehi
Letak : Nagara, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan

Kerajaan Negara Daha adalah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan pada tahun 1478
Masehi. Kerajaan ini menjadi pengganti Kerajaan Negara Dipa. Pusat pemerintahannya ada
di Nagara, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Kerajaan Negara Daha merupakan kelanjutan dari Negara Dipa yang saat itu berkedudukan
di Kuripan. Pemindahan ibu kota dilakukan untuk menghindari bala bencana karena kota
itu dianggap sudah kehilangan tuahnya. Kerajaan ini runtuh di tahun 1520 Masehi dan
digantikan Kesultanan Banjar yang bercorak Islam.

Nama Raja-Raja Kerajaan Negara Daha :

Raden Sekar Sungang


Raden Sukarama
Raden Paksa
Raden Panjang
Peninggalan Kerajaan Negara Daha :

Candi Agung
Candi Laras

Anda mungkin juga menyukai